Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
SALINANKEPlITUSAN MENTER! NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIaNALI KEPALABADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIaNAL
NaMaR KEP.19 IM.PPN/HKI 021 2012 TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGARAH DAN TIM TEKNIS PENGARUSUTAMAAN GENDER
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIaNALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIaNAL
Menimbang
MENTER! NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIaNALI KEPALABADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIaNAL,
a. bahwa sesuai dengan Rencana Pernbangunan jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana Pembangunan jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014, dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010, 2011, dan 2012, pelaksanaan pengarusutarnaan gender diperlukan dalam mencapai kesetaraan dan keadilan gender di seluruh kegiatan pernbangunan serta peningkatan kualitas hidup perempuan dalam rangka menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis;
b. bahwa dalam rangka melaksanakan prinsip pengarusutamaan gender sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan melaksanakan komitmen Indonesia pada Deklarasi Milenium dan Deklarasi Beijing pada Konferensi Tingkat Tinggi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, perlu disusun suatu rencana kerja untuk percepatan pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran responsif gender dalam pernbangunan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu membentuk Tim Pengarah dan Tim Teknis Pengarusutarnaan Gender Kementerian Perencanaan Pernbangunan Nasional/Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional;
d. bahwa pejabat dan pegawai yang namanya tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dianggap marnpu dan memenuhi persyaratan untuk duduk dan melaksanakan tugas sebagai anggota Tim Pengarah dan Tim Teknis Pengarusutarnaan Gender
Mengingat
2
-Kementerian Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan Nasional;
NasionaliBadan
1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);
2. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor
53 Tahun 2010;
3. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2007 tentang Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional;
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
5. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan NasionallKepala Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional Nomor PER.004/M.PPN/09/Z007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) Kegiatan di Kementerian Negara Perencanaan Pernbangunan Nasional/Badan Perencanaan Fembangunan Nasional, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perencanaan Pernbangunan NasionallKepala Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional Nomor 2 Tahun 2011;
6. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pernbangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional Nomor PER. 005/M.PPN/10/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perencanaan Pernbangunan NasionallBadan Perencanaan Pernbangunan Nasional;
7. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pernbangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional Nomor KEP. 30/M.PPN/HK/03/2009 tentang Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Teknis Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender;
Memerhatikan: 1. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pernbangunan Nasional; 2. Deklarasi Millenium "Millenium Development GoalS' pada
Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam upaya mencapai kesetaraan gender;
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
3. Deklarasi "Beijing Platform for Action' pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk perempuan dalam upaya mewujudkan kehidupan perempuan yang lebih baik di masa depan;
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALIKEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKANTIM PENGARAH DAN TIM TEKNISPENGARUSUTAMAANGENDERKEMENTERIANPERENCANAAN PEMBANGUNANNASIONALIBADANPERENCANAANPEMBANGUNAN NASIONAL.
Membentuk Tim Pengarah dan Tim Teknis Pengarusutamaan Gender Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional, yang selanjutnya disebut Tim Pengarah dan Tim Teknis, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Tim Pengarah bertugas:
a. rnenentukan arah kebijaksanaan dalam mengembangkan pengarusutarnaan gender melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender, baik dalam perannya sebagai motor penggerak, maupun sebagai kementerian;
b. membentuk Tim Teknis termasuk ketua beserta anggotanya, untuk percepatan pelaksanaan pengarusutarnaan gender melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender;
c. memberikan pertimbangan dan keputusan atas masukan isu-isu strategis dan menentukan prioritas dalam rencana kegiatan yang dirumuskan oleh Tim Teknis; dan
d. menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas.
Tim Teknis bertugas:
a. menjabarkan arah kebijaksanaan yang ditetapkan Tim Pengarah dalam pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender, baik dalam perannya sebagai motor penggerak, maupun sebagai kementerian;
b. mengidentifikasi kebutuhan, kegiatan, serta inisiatif yang diperlukan dalam percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender;
KEEMPAT
KELIMA
4
-c. memberikan masukan subtantif terhadap perbaikan rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan;
d. menyelaraskan kegiatan antarkomponen dalam rencana kerja
percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender melalui
perencanaan dan penganggaran yang responsif gender;
e. memantau pelaksanaan rencana kerja percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender;
f. memberikan masukan terhadap hasil pemantauan pelaksanaan
rencana kerja percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender; dan
g. menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala rnengenai
pelaksanaan tugasnya kepada Tim Pengarah,
Segala biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Tim Pengarah dan Tim Teknis dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian PPN/Bappenas Tahun Anggaran 2012. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan berlaku surut sejak 2 Januari 2012
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Februari 2012
MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI KEPALABADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,
ttd
ARMIDA S. ALISJAHBANA
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum,
I~
·
LAMPlRAN
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PPN/ KEPALABAPPENAS
NOMOR KEP.19/M.PPN/HK/02/2012
TANGGAL 15 FEBRUARI 2012
SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PENGARAH DAN TIM TEKNIS PENGARUSUTAMAAN GENDER KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL A. TIM PENGARAH
Ketua Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama
Bappenas.
Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan.
1. Deputi Bidang Pendanaan Pernbangunan;
2. Deputi Bidang Evaluasi Kinerja
Pernbangunan;
3. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan;
4. Deputi Bidang Kemiskinan,
Ketenagakerjaan dan Usaha Kecil
Menengah;
5. Deputi Bidang Ekonomi;
6. Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
7. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana; 8. Deputi Bidang Pengernbangan Regional
dan Otonomi Daerah; 9. Inspektur Utama. Sekretaris
Anggota
B. TIM TEKNIS
Ketua Kepala Biro Perencanaan, Organisasi, dan Tata
Laksana.
Sekretaris Direktur Kependudukan, Pemberdayaan
Perempuan, dan Perlindungan Anak.
1. Direktur Alokasi Pendanaan
Pernbangunan;
2. Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pernbangunan;
3. Kepala Pusat Data dan Informasi
Perencanaan Pembangunan; Anggota
2
-4. Inspektur Bidang Kinerja Kelernbagaan;
5. Direktur Agama dan Pendidikan;
6. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat;
7. Direktur Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda,
dan Olahraga;
8. Direktur Hukum dan Hak Asasi Manusia;
9. Direktur Pertahanan dan Keamanan;
10. Direktur Politik dan Komunikasi;
11. Direktur Aparatur Negara;
12. Direktur Analisa Peraturan
Perundang-undangan;
13. Direktur Penanggulangan Kemiskinan;
14. Direktur Tenaga Kerja dan Pengernbangan
Kesempatan Kerja;
15. Direktur Pemberdayaan Koperasi dan
UKM;
16. Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan
Masyarakat;
17. Direktur Perdagangan, Investasi, dan
Kerjasama Ekonomi Internasional;
18. Direktur Industri, IPTEK, dan BUMN;
19. Direktur Pangan dan Pertanian;
20. Direktur Kehutanan dan Konservasi
Sumber Daya Air;
21. Direktur Pangan dan Pertanian;
22. Direktur Kelautan dan Perikanan;
23. Direktur Sumber Daya Energi, Mineral,
dan Pertambangan;
24. Direktur Lingkungan Hidup;
25. Direktur Pengairan dan Irigasi;
26. Direktur Kelautan dan Perikanan;
27. Direktur Transportasi;
28. Direktur Permukiman dan Perumahan;
29. Direktur Energi, Telekomunikasi, dan
Informatika;
30. Direktur Pengernbangan Kerjasama
Pemerintah dan Swasta;
31. Direktur Pengernbangan Wilayah;
32. Direktur Kawasan Khusus dan Daerah
Tertinggal;
33. Direktur Otonomi Daerah;
34. Direktur Tata Ruang dan Pertanahan;
35. Direktur Perkotaan dan Perdesaan;
36. Direktur Pendanaan Luar Negeri Bilateral;
37. Direktur Perencanaan dan Pengernbangan Pendanaan Pernbangunan;
38. Direktur Pendayagunaan Pendanaan Pernbangunan;
39. Kepala Biro Sumber Daya Manusia;
40. Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana;
41. Direktur Evaluasi Kinerja Pernbangunan Daerah;
42. Direktur Evaluasi Kinerja Pernbangunan Sektoral.
MENTER! NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,
ttd
ARMIDA S. ALlSJAHBANA Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum,