• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:

PUTRI SARASWATI

NIM F1081141055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2019

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN

PUTRI SARASWATI

NIM F1081141055

Disetujui,

Pembimbing I

Dr. Hj. Siti Halidjah, M.Pd.

NIP. 197205282002122002

Pembimbing II

Drs. Sugiyono, M.Si.

NIP. 195507021982031001

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan Dasar

Dr. Martono, M.Pd.

Dr. Tahmid Sabri, M.Pd.

(3)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

SEKOLAH DASAR

Putri Saraswati, Siti Halidjah, Sugiyono

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak

Email: putrisaraswati26@gmail.com

Abstract

The problem in this study was how does the use of non examples of model use for writing description skills of fourth grade students of West Pontianak 55 State Elementary School ?. This study aims to analyze the magnitude of the effect of using the examples of non-examples models on description writing skills of fourth grade students of West Pontianak 55 State Elementary School. The method used in this study was the experimental method. The form of research used was quasi experimental design with a non equivalent control group design pattern. From data and data analysis, the type of research used was quantitative research. This study used a sampling technique that was by sampling technique. The data collection tool used was a test. The population is all students from two classes totaling 60 students, while the sample was class IVA and class IVB which amounts to 60 students. Based on the data analysis, the results of the experimental class post-test average = 70.68 and the results of the post-test control class average = 61.79. This shows the influence of students in learning to write descriptions using the examples non examples model. After t-test was obtained tcount 4.83 for dk 58 and α = 5% obtained t table was 1.68, which means Ttest and ttable, then Ha was accepted, which means there was a significant effect on the use of examples non examples models. From the calculation of the effect size (ES), obtained (ES) of 0.8 with medium criteria, this means that the use of examples of non-examples models has a moderate influence on students' description writing skills.

Keywords: Influence, Examples Non Examples, Writing Description skills.

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan akar kebudayaan dalam kehidupan manusia yang telah berkembang karena adanya bahasa yang mendukungnya. Setelah adanya bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dengan baik. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Pembelajaran bahasa Indonesia mengembangkan empat aspek keterampilan berbahasa. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 1) “Empat aspek keterampilan berbahasa adalah (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca dan (4) keterampilan menulis”. Keempat aspek keterampilan tersebut saling berkaitan antara

satu sama lain. Salah satu aspek yang harus dikuasai oleh siswa adalah keterampilan menulis.

Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Keterampilan menulis pada dasarnya merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Kegiatan produktif berarti menghasilkan suatu dalam bentuk tulisan. Sedangkan kegiatan ekspresif berarti suatu kegiatan pikiran atau perasaan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Dalam kegiatan menulis terdapat tujuan yang hendak dicapai. Salah satunya adalah memberi tahu mengenai sesuatu berupa arahan agar dapat dilakukan oleh orang lain dengan baik dan benar. Tujuan tersebut

(4)

mengacu pada kegiatan keterampilan menulis deskripsi. Oleh karena itu, menulis perlu dilatih secara khusus agar siswa lebih memahami tata cara menulis dan menciptakan tulisan yang menarik minat pembaca, sehingga dapat menghasilkan tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.

Menulis deskripsi adalah menulis yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan oleh penulisnya. Pembelajaran menulis deskripsi bertujuan agar siswa mampu menggambarkan atau memberikan suatu objek sehingga pembaca merasakan keadaan yang dideskripsikan oleh penulis.

Berdasarkkan dari hasil wawancara 27 Maret 2018 dengan guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat. Serta kurikulum yang digunakan Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat pada kelas IV dalam pelajaran bahasa Indonesia yaitu KTSP. Guru sudah mengajar dengan baik tapi belum maksimal sehingga masih ada siswa yang belum bisa menggambarkan suatu objek atau peristiwa dengan kata – kata yang tepat, penerapan tanda baca, penulisan ejaan, sehingga mempengaruhi keterampilan menulis siswa. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat karena kurikulum yang digunakan yaitu KTSP serta peneliti menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran agar siswa dapat lebih terampil dalam menulis.

Model examples non examples

merupakan suatu bentuk pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran yang mempunyai strategi yang tepat diterapkan atau digunakan dalam mengajarkan suatu definisi konsep. Strategi yang dimaksud yaitu tujuan mempermudah siswa dengan cepat dalam memahami suatu definisi konsep dengan menggunakan dua hal, yang pertama yaitu examples dan yang kedua yaitu non

examples. Dari Examples itu sendiri, dengan

memberikan gambaran dari suatu yang menjadi contoh sesuai yang dibahas, sedangkan non examples adalah memberi

sebuah gambaran terhadap sesuatu yang bukan merupakan contoh dari materi yang dibahas. Model examples non examples menempatkan siswa dalam kelompok kecil yang beranggotakan lima atau enam orang.

Model examples non examples memiliki kelebihan, yaitu (1) dapat membawa siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar, (2) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya, (3) mendorong siswa untuk percaya diri maupun terhadap temannya, (4) memotivasi siswa yang kurang pandai agar mampu mengungkapkan pemikirannya, (5) memudahkan siswa berdiskusi dan melakukan interaksi sosial, (6) meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, (7) meningkatkan siswa dalam memperluakan pemahaman konsep dengan lebih mendalam dari yang sudah diketahui sebelumnya, dan (8) memudahkan siswa dalam mengetahui aplikasi pemahaman dari berupa contoh gambar.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan yang menyatakan bahwa harapan tidak sesuai dengan kenyataan, maka perlunya penggunaan model examples non examples terhadap keterampilan menulis deskripsi. Maka peneliti melakukan penelitian

“Pengaruh Penggunaan Model Examples Non Examples terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi Sekolah Dasar”.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen ini menggunakan Quasi Experimental Design atau eksperimen semu

(Sugiyono, 2016). Bentuk rancangan quasi

exsperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control

Group Design. Prosedur penelitian Penelitian ini dilakukanlangkah-langkah yang dilakukan pada tahap antara lain: a) Melakukan observasi ke sekolah mitra, yaitu Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat dan melakukan diskusi dengan wali kelas IVA dan IVB tentang pelaksanaan penelitian yang dilakukan, b) Melakukan wawancara terhadap guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Bara

t

, c) Membuat instrument

(5)

penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), d) melakukan validitas, divaliditas isi oleh Dosen FKIP yaiu bapak Dr. H. Martono, M.Pd.

Data berupa nilai keterampilan menulis deskripsi pre-test dan post-test siswa yang menggunakan model examples non examples maupun tanpa menggunakan model examples

non examples. Sedangkan sumber penelitian

siswa kelas IVA berjumlah 31 dan siswa kelas IVB berjumlah 29.

Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas IV Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat terdiri dari dua kelas yaitu kelas IVA dan IVB. Menurut Sugiyono (2016: 61) menyatakan, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Menurut Suharsimi Arikunto (2014:174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Penelitian ini menggunakan teknik sampling simple random sampling dengan cara pengundian kelas berupa kocok arisan. Di dalam kocok arisan tersebut terdapat kertas yang tertulis kelas IV A dan kelas IV B dengan persyaratan di kelas IV yang sama, mempunyai kemampuan menulis yang sama, dan materi yang pelajaran sama. Nama kelas yang keluar pertama kali lah yang dijadikan kelas eksperimen. Dari kocokan tersebut keluarlah nama kelas IV A, jadi kelas IV A dipilih menjadi kelas eksperimen. Menurut Hadari Nawawi (2012: 100), “Teknik pengukuran adalah cara mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek tertentu dibandingkan dengan norma tertentu pula sebagai satuan ukur yang relevan”. Teknik pengukuran yang dimaksud berupa pemberian tes secara tertulis. Pengukuran Pengukuran yang dilakukan menggunakan soal pre-test dan post-test sesuai dengan materi yang diajarkan. Alasan peneliti menggunakan teknik pengukuran karena data yang diambil bersifat kuantitatif berupa

rata-rata nilai keterampilan menulis siswa baik itu

pre-test maupun post-test. Teknik Analisis Data

Pada teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini hasil belajar siswa pre-test dan post-test dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Pemberian skor soal pre-test dan post-test. 2) menghitung rata-rata 3) menghitung standar Devisi. 4) Menguji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat 𝑥2= ∑(𝑂𝑖−𝐸𝑖)2

𝐸𝑖 . ...(1)

(5) Menguji homogenitas variansinya dengan rumus F = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 Sugiyono (2016: 141-142) Melakukan uji t apabila kedua kelas variansinya homogen, dengan menggunakan rumus t = x̅1−x̅2 √(n1−n2)s12+(n2−1)s22 n1+ n2−2 ( 1 n1+ 1 n2) . ...(2)

6) Menghitung berapa besar pengaruh menggunakan effect size

Sc

Yc

Ye

ES

(Leo Sutrisno, http://www.scribd.com/document/28025523/ Effect-Size.25April2018)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak nilai pre-test dan post-test diperoleh dari skor keterampilan menulis deskripsi di kelas eksperimen yang menggunakan model examples non examples dan di kelas kontrol tidak menggunakan model examples non examples, disajikan pada tabel berikut

.

(6)

Tabel 1. Hasil Pengolahan Data Siswa Keterangan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pre-test Post-test Pre-test Post-test Rata-rata (𝑋̅̅̅) 54,21 61,79 58,77 70,68 Standar Deviasi 13,29 10,57 10,90 10,44 Uji Normalitas (X2) 5,84 4,06 3,65 6,28 Pre-test Post-test Uji Homogenitas (F) 1,49 1,02 Uji Hipotesis (t) 1,79 1,84 Effect size 0,84

Rata- rata hasil pre-test ke post-test siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 1. Rata-Rata Hasil Pre-Test dan

Post-Test Peserta Kelas Eksperimen dan

Kontrol

Hasil Penelitian Kelas Eksperimen

Pre-Test penelitian kelas eksperimen,

kegiatan pre-test di kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat. Berdasarkan skor KKM bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat adalah 70. Siswa yang tuntas pada pre-test untuk kelas eksperimen ini adalah 7 siswa, yang tidak tuntas ada 24 siswa.

Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen. Penelitian dilakukan pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat tahun ajaran 2017/2018 yang memiliki 2 kelas yaitu kelas IVA dan IVB. Dalam

penelitian ini yang terpilih menjadi kelas eksperimen adalah kelas VA. Proses pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali perlakuan dikelas eksperimen dan 4 kali perlakuan di kelas kontrol. Setiap pertemuan berlangsung selama 3 x 35 menit.

Pada perlakuan pertama dikelas eksperimen, Peneliti menggunakan model

examples non examples dengan kegiatan awal

memberi salam, berdoa, memeriksa kehadiran, melakukan apersepsi, dan membagi kelompok. Pada kegiatan inti, mula-mula peneliti menjelaskan pengertian dan langkah-langkah dalam menulis deskripsi. Dilanjutkan siswa mengamati gambar dan contoh tulisan deskripsi. Selanjutnya, perwakilan siswa membaca contoh tulisan deskripsi berjudul “Kucingku” dan peneliti melakukan tanya jawab tentang pengertian dan langkah-langkah dalam menulis deskripsi. Untuk menguatkan pemahaman siswa peneliti memaparkan 2 contoh karangan salah satu yaitu karangan argumentasi dan karangan deskripsi. Setelah dibacakan contoh karangan argumentasi dan deskripsi siswa dengan antusias siswa dapat membedakan karangan deskripsi, dengan mempersilahkan siswa maju untuk memberikan alasannya, disetiap pertemuan peneliti selalu menggunakan contoh tulisan deskripsi dan gambar yang berbeda. siswa kembali diberikan sebuah gambar ayam dan sebuah LKS, siswa mengikuti aturan yang terdapat di dalam LKS untuk membuat sebuah tulisan deskripsi. Pada kegiatan akhir, siswa diberikan umpan balik mengenai pembelajaran, merangkum materi pelajaran, dan mengakhiri pelajaran. 54,21 61,79 58,77 70,68 0 10 20 30 40 50 60 70 80 pre-test post-test N ilai Si sw a kontrol eksperimen

4

(7)

Post-test penelitian kelas eksperimen hasil

penelitian keterampilan menulis deskripsi ada kenaikan hasil penilaian Berdasarkan skor KKM bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat adalah 70. Siswa yang tuntas pada post-test terdapat 24 siswa yang tuntas, dan 7 siswa tidak tuntas. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pada hasil penelitian menulis deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat.

Hasil Penelitian Kelas Kontrol

Pre-Test Penelitian Kelas Kontrol,

hasil penelitian keterampilan menulis deskripsi rata-rata hasil penilaian siswa pada

pre-test kelas kontrol tanpa menggunakan

model examples non examples. Berdasarkan skor KKM bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat adalah 70. Ada 4 siswa yang tuntas dan 25 siswa tidak tuntas pada pre-test untuk kelas kontrol.

Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di kelas kontrol terlebih dahulu berdiskusi dengan wali kelas. Diskusi dilakukan untuk mempersipakan keperluan yang dibutuhkan dalam penelitian, yang nantinya dijadikan sebagai data penelitian seperti RPP dan media. Untuk pertemuan pertama di laksanakan pada hari Senin, tanggal 16 April 2018 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Peneliti mengawali dengan salam dan doa, mengecek kehadiran siswa, apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan berikutnya menjelaskan pengertian deskripsi dan cara menulis deskripsi. Selanjutnya siswa diberikan LKS dan gambar, berikutnya siswa membuat sebuah karangan deskripsi sesuai dengan langkah-langkah yang telah ada pada LKS. Setelah waktu yang telah ditentukan berakhir siswa mengumpulkan LKS dan menutup pelajaran dengan menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan peneliti. Disetiap pertemuan peneliti selalu menggunakan contoh tulisan deskripsi dan gambar yang berbeda. Diketahui bahwa di kelas kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan dalam keterampilan menulis deskripsi tanpa menggunakan model examples non examples. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai yang

diperoleh mulai dari perlakuan pertama hingga perlakuan keempat.

Post-test penelitian kelas kontrol

kegiatan post test di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat. Di laksanakan pada hari Rabu, tanggal 2 Mei 2018 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Hasil penelitian keterampilan menulis deskripsi rata-rata hasil penilaian siswa pada post test kelas kontrol tanpa menggunakan model examples non

examples. Berdasarkan skor KKM bahasa

Indonesia di Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat adalah 70. Pada post-test terdapat 11 siswa yang tuntas dan 18 siswa tidak tuntas.

Analisis Data

Hasil Rata-Rata Nilai Pre-Test dan

Post-Test. Nilai rata-rata pre-test siswa kelas

kontrol adalah 54,21 dan nilai rata-rata

post-test siswa kelas kontrol adalah 61,79. Nilai

rata-rata pre-test siswa kelas eksperimen adalah 58,77 dan nilai rata-rata post-test siswa kelas eksperimen adalah 70,68.

Kemampuan menulis deskripsi pada kegiatan post-test siswa dengan menggunakan model examples non examples berbeda dengan kegiatan post-test siswa dengan tidak menggunakan model examples non examples. Hal ini dikarenakan siswa secara aktif mengikuti proses pembelajaran, serta lebih kritis dalam menganalisis gambar dalam menulis deskripsi dengan model examples non

examples.

Perhitungan Standar Deviasi

Dalam perhitungan standar deviasi berguna untuk melihat penyebaran data kedua kelompok. Nilai standar deviasi pre-test kelas kontrol yaitu 13,29 lebih besar dari pada nilai standar deviasi kelas eksperimen yaitu 10,90. Hal ini berarti pre-test kelas kontrol lebih tersebar secara merata dibandingkan kelas eksperimen. Nilai standar deviasi post-test kelas kontrol yaitu 10,57 tidak lebih besar dari pada nilai post-test standar deviasi kelas eksperimen yaitu 10,44. Hal ini berarti

post-test kelas eksperimen lebih tersebar secara

merata dibandingkan kelas kontrol.

(8)

Analisis Kemampuan Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Sebelum Diberi Perlakuan.

Uji normalitas data, hasil uji normalitas nilai pre-test kelas kontrol diperoleh X2

hitung sebesar 5,84 sedangkan uji

normalitas nilai pre-test kelas eksperimen diperoleh X2

hitung sebesar 3,65 dengan X2tabel

(𝛼 = 5% dan dk = 6-3 = 3) sebesar 7,815. Karena X2

hitung < X2tabel, maka data hasil

pre-test kedua kelas berdistribusi normal. Karena

hasil pre-test kedua kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan menentukan homogenitas data pre-test.

Uji homogenitas varians, dari uji homogenitas data pre-test diperoleh Fhitung

sebesar 1,49 dan Ftabel (𝛼 = 5%) sebesar 1,79.

Karena Fhitung < Ftabel, maka data pre-test kedua

kelompok dinyatakan homogen (tidak berbeda secara signifikan). Karena data pre-test tersebut homogen, dilanjutkan dengan uji hipotesis (uji-t).

Berdasarkan perhitungan uji-t menggunakan rumus separated varian polled varian, diperoleh thitung sebesar 1,78 dan ttabel

(𝛼=5% dan dk=31+29-2 =58) sebesar 1,662. Karena thitung > ttabel dengan demikian maka Ho

diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil pre-test siswa kelas kontrol dan di kelas eksperimen. Dengan kata lain, antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan relatif sama.

Setelah mengetahui tingkat pengetahuan awal kedua kelas, maka selanjutnya diberikan perlakuan yang berbeda. Pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan tidak menggunakan model examples non examples, sedangkan pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model

examples non examples. Diakhir perlakuan

masing-masing kelas diberikan soal post-test untuk melihat apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda.

Analisis Kemampuan Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen Setelah Diberikan Perlakuan.

Uji normalitas data, hasil uji normalitas data nilai post-test kelas kontrol diperoleh X2

hitung sebesar 4,060 sedangkan uji

normalitas nilai post-test kelas eksperimen X2

hitung sebesar 6,28 dengan X2tabel (𝛼 = 5% dan

dk = 6-3 = 3) sebesar 7,815 karena X2 hitung <

X2

tabel, maka data hasil post-test kedua kelas

berdistribusi normal. Karena hasil post-test kedua kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan menentukan homogenitas data post-test. Uji homogenitas varians, berdasarkan uji homogenitas data post-test diperoleh Fhitung sebesar 1,02 dan Ftabel (𝛼 =

5%) sebesar 1,84. Karena Fhitung < Ftabel, maka

data post-test kedua kelompok dinyatakan homogen (tidak berbeda secara signifikan). Karena data post-test tersebut homogen, dilanjutkan dengan uji hipotesis (uji-t).

Berdasarkan perhitungan uji-t menggunakan rumus separated varian polledvarian, diperoleh thitung sebesar 4,83 dan

ttabel (𝛼=5% dan dk=31+29-2 =58) sebesar

1,67. Karena thitung > ttabel dengan demikian

maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis deskripsi dengan menerapkan model

examples non examples (kelas eksperimen)

dan kemampuan menulis deskripsi siswa dengan tidak menggunakan model examples

non examples (kelas kontrol). Pembahasan Hasil Penelitian

Rata-Rata Keterampilan Menulis Deskripsi Tidak Menggunakan Model

Examples Non Examples

Rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 54,43. Nilai rata-rata tersebut bisa dikatakan rendah dikarenakan terdapat 4 orang siswa yang tuntas dan 25 orang siswa tidak tuntas dari seluruh jumlah siswa yaitu 29 orang siswa. Setelah peneliti memberikan post-test untuk melihat apakah ada perbedaan hasil rata-rata post-test nya adalah 61,79. Terdapat pengaruh dari hasil rata-rata pre-test karena terdapat 11 orang siswa yang tuntas. Berdasarkan hasil tersebut kelas kontrol

(9)

mengalami perubahan setelah diberi perlakuan.

Rata-rata Keterampilan Menulis Deskripsi Menggunakan Model Examples Non Examples

Rata-rata pre-test kelas eksperimen adalah 58,77. Nilai rata-rata tersebut bisa dikatakan rendah dikarenakan 7 orang siswa yang dinyatakan tuntas dari seluruh jumlah siswa yaitu 31 orang siswa. Setelah diberikan perlakuan sebanyak 4 kali kemudian peneliti memberikan post-test untuk melihat apakah terdapat perbedaan hasil dan hasil rata-rata

post-test nya adalah 70,68. Rata-rata ini dapat

dikatakan meningkat dari rata-rata pre-test karena terdapat 23 siswa dinyatakan tuntas setelah mendapatkan perlakuan sebanyak 4 kali, dengan menggunakan model examples

non examples siswa lebih mudah mendapatkan kemudahan dengan gambar dari gambar tersebut siswa mempunyai pilihan kata untuk membuat kalimat dan menjadi sebuah karangan deskripsi, siswa juga lebih bersemangat menulis. Sedangkan masih ada 8 siswa yang belum tuntas dikarenakan ada 3 diantaranya pernah tinggal kelas karena memiliki sifat kurang memperhatikan pelajaran dan sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan, 5 lainnya masih kesulitan dalam menyusun kata dalam menulis karangan deskripsi karena malas dan keterbatasan waktu. Berdasarkan hasil tersebut kelas eksperimen mengalami perubahan hasil setelah diberi perlakuan dan perubahan rata-rata tersebut lebih besar dari perubahan rata-rata yang dialami kelas kontrol.

Berdasarkan perhitungan uji-t menggunakan rumus separated varian polled

varian diperoleh thitung sebesar 1,78 dan ttabel

(𝛼=5% dan dk =31+29-2 =58) sebesar 1,79. Karena thitung < ttabel maka Ho ditolak. Jadi

penggunakan model examples non examples berpengaruh terhadap keterampilan menulis deskripsi.

Pengaruh Model Examples Non Examples Terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi

Untuk menentukan terdapat pengaruh atau tidak terdapat pengaruh dari penggunaan model examples non examples, maka dilakukan perhitungan uji hipotesis (uji-t) dari data yang diperoleh sesudah diberi perlakuan (post-test). Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis (uji-t) dengan menggunakan rumus

polled varian (hal 148), diperoleh thitung

sebesar 4,83 dan ttabel (𝛼=5% dan dk = 31 + 29

– 2 = 58) sebesar 1,68. Karena thitung > ttabel

maka Ha diterima. Jadi penggunakan model

examples non examples berpengaruh terhadap

keterampilan menulis deskripsi.

Besar Pengaruh Model Examples Non

Examples Terhadap Keterampilan Menulis

Deskripsi

Diketahui skor rata-rata hasil post-test kelas eksperimen adalah 70,68 dan skor rata-rata hasil post-test kelas konrol 61,79. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil

post-test kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata hasil

post-test kelas kontrol. Standar deviasi yang

digunakan dalam perhitungan effect size adalah standar deviasi post-test dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh effect size sebesar 0,84. Kriteria besarnya effect size berada pada kategori sedang, yaitu pada rentang (0,2 < ES > 0,8).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat dan analisis data yang diperoleh dari hasil menulis deskripsi, maka dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat pengaruh menggunakan model

examples non examples terhadap keterampilan

menulis deskripsi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat.

Kesimpulan secara khusus dari hasil tes siswa dapat disimpulkan bahwa: (1) nilai rata-rata siswa kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat (kelas kontrol) tidak menggunakan model examples non examples adalah 54,21 dari skor total 1572 dengan

(10)

standar deviasi 13,29 (Lebih besar dari standar deviasi post-test kelas eksperimen), (2) nilai rata-rata siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 55 Pontianak Barat (kelas eksperimen) di ajar menggunakan model examples non

examples adalah 70,68 dari skor total 2191

dengan standar deviasi 10,44 (Lebih kecil dari standar deviasi post-test kelas kontrol), dan (3) pembelajaran dengan menggunakan model

examples non examples memberikan pengaruh yang sedang dengan harga effect size sebesar 0,84 pada keterampilan menulis deskripsi siswa yang menggunakan model

examples non examples di kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 55 Pontianak Barat.

Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Penggunaan model examples non

examples memberikan pengaruh yang positif

untuk meningkatkan kemampuan menulis deskripsi. Untuk itu, model examples non

examples dapat menjadi salah satu alternatif

dalam pembelajaran yang bisa digunakan guru dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi, (2) Pengelolaan kelas harus diperhatikan agar kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan efektif. Tempat duduk siswa dapat diatur

sedemikian rupa seperti dalam

mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok hingga siswa dapat belajar dengan lebih baik. Ketegasan dalam mengejar diperlukan dalam upaya pengkondisian agar suasana kelas lebih baik.

DAFTAR RUJUKAN

Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Huda. M. (2016). Model-model Pengajaran

dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Nawawi. H.(2012). Metode Penelitian Bidang

Sosial. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro. B. (2014). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta : BPFE.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suprijono. A. (2016). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Syarif. E. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Tarigan. H G. (2008). Membaca. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.

Gambar

Tabel 1. Hasil Pengolahan Data Siswa Keterangan  Kelas Kontrol  Kelas Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

(Sri Haryanti, Tri Irianto : 2012) Toko Sari Rasa Pacitan merupakan pusat oleh- oleh makanan khas Kota Pacitan yang bergerak di bidang penjualan makanan khas Pacitan yang

mengalami peningkatan daya saing sebanyak 24 poin, yang semula peringkaiffi;il peringkat 85 selama kurun waktu empat tahun ],aitu dari tahun 2O0B _ ZAn,

Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau lebih.Ikatan amida diantara suatu gugus α-amino dari suatu asam amino dan gugus karboksil dari asam amino

© Aidia Propitious 7 Himpunan penyelesaian dari soal ini harus irisan semua

Menurut Mukhtar (1986), aktivitas tingkah laku dapat dikelompokkan ke dalam sembilan sistem tingkah laku, yaitu (1) tingkah laku makan dan minum (ingestif); (2)

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan Meningkatakan Kemampuan Teknik Dasar Menendang Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam Melalui Media Bola

Pasien dengan infeksi ESBL yang memerlukan terapi antibiotik akan lebih lama dirawat di rumah sakit daripada pasien yang tidak terinfeksi ESBL, hal tersebut

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa yang menerapkan model pembelajaran 5E terintegrasi pendekatan saintifik berada pada 4 kategori