• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Selasa

2. Tanggal : 11 Oktober 2016

3. Waktu : 14.55 WIB – 19.50 WIB

4. Tempat : R. Rapat Nusantara V

5. Pimpinan Sidang : 1. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI)

2. Prof. Dr. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 3. Dr. Hj. Maimanah Umar, MA. (Anggota DPD RI Tertua) 4. Riri Damayanti (Anggota DPD RI Termuda)

6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal DPD RI)

7. Panitera 1. Ir. Sefti Ramsiaty, M.M. (Kepala Biro Persidangan I) 2. Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II) 8. Acara : 1. Pengisian Kekosongan Pimpinan DPD RI dari Wilayah

Barat dipimpin oleh Pimpinan DPD RI;

2. Pemilihan Ketua DPD RI dipimpin oleh Pimpinan Sementara;

9. Hadir : Sesi 1: 118 Orang Sesi 2: 103 Orang 10. Tidak hadir : Sesi 1: 13 Orang

(2)

II. JALANNYA SIDANG:

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Mohon perhatian. Rekan-rekan para senator di mohon mengambil tempat duduk masing-masing. Baik.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Masih kurang kompak kayanya.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah.

Salam sejahtera bagi kita semua. Shalom.

Om swastiastu.

Sebelum memulai Sidang Paripurna Luar Biasa Dewan Perwakilan Daerah. Marilah kita memnyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para anggota DPD dan seluruh hadirin dimohon untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

PEMBICARA: PADUAN SUARA Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Disanalah aku berdiri. Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku. Bangsa dan Tanah Airku. Marilah kita berseru. Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku. Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya. Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya. Untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

(3)

Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Dipersilakan duduk kembali.

Dengan mengucapkan bismillahhirrohmannirrohim. Dengan nama Tuhan Yang Maha Kuasa Sidang Paripurna Luar Biasa ke-4 Dewan Perwakilan Daerah ini kami buka dan dinyatakan dibuka buat umum.

KETOK 1X

Berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaiakan oleh Sekretarian Jenderal sampai saat ini telah hadir 84 orang yang menandatangani absen dan ada 3 orang ijin. Dengan demikian sesuai dengan ketentuan Tata Tertib telah memenuhi kuorum lebih dari 50% karena itu sidang akan kami lanjutkan.

Sidang dewan yang mulia.

Sesuai dengan jadwal acara sidang Paripurna luar biasa ini memiliki 2 agenda :

1. Pengisian kekosongan pimpinan DPD RI dari wilayah Barat dipimpin oleh pimpinan DPD RI.

2. Pemilihan Ketua DPD RI dipimpin oleh Pimpinan sementara DPD RI.

Sebelum melanjutkan sidang ini sesuai dengan peraturan tata tertib DPD RI dan kesepakatan dalam rapat Panmus tadi pagi kami memandang perlu untuk terlebih dahulu menyampaikan tata cara pemilihan Pimpinan DPD RI dalam rangka pengisian kekosongan Pimpinan DPD RI dari wilayah Barat dan pemilihan Ketua DPD RI. Berkenaan dengan itu saya persilakan kepada Sekretaris Jenderal untuk membacakan tata cara pemilihan Pimpinan DPD RI. Silakan.

PEMBICARA: Prof. Dr. SUDARSONO HARDJOSOEKARTO (SESJEN DPD RI) Bismillahhirrohmannirrohim.

Pedoman tata cara pengisian kekosongan Pimpinan DPD RI dari wilayah Barat dan pemilihan Ketua DPD RI. Telah kami bagi secara, sebelum dibuka sidang dan kami akan bacakan pada huruf B.

B. Pemilihan calon pimpinan DPD wilayah barat.

Setiap anggota memilih satu bakal calon pimpinan DPD dari wilayah barat. Calon pimpinan DPD yang memperoleh suara terbanyak pada wilayah barat ditetapkan menjadi pimpinan DPD terpilih. Dalam hal terdapat lebih dari satu bakal calon pimpinan DPD yang mendapatkan suara terbanyak yang sama pada wilayah barat yang sama dilakukan pemilihan ulang.

C. Pemilihan Ketua DPD RI.

1. Pimpinan terpilih melakukan Musyawarah untuk mufakat untuk menentukan Ketua DPD RI, Wakil Ketua 1 DPD RI dan Wakil Ketua 2 DPD RI.

2. Jika musyawarah mufakat tidak tercapai maka dilaksanakan pemungutan suara untuk menentukan Ketua DPD RI, Wakil Ketua 1 DPD RI dan Wakil Ketua 2 DPD RI.

(4)

4. Calon ketua yang mendapatkan suara terbanyak dari jumlah suara sah ditetapkan menjadi ketua terpilih.

5. Pimpinan DPD terpilih yang mendapatkan suara terbanyak kedua dan ketiga secara berurutan ditetapkan sebagai Wakil Ketua 1 dan Wakil Ketua 2.

6. Dalam hal terdapat lebih dari satu calon ketua yang mendapatkan jumlah suara terbanyak sama dilakukan pemilihan ulang khusus terhadap calon ketua yang memiliki jumlah terbanyak sama tersebut.

7. Calon ketua yang memiliki suara terbanyak pada pemilihan ulang ditetapkan sebagai ketua.

8. Apabila Pimpinan DPD terpilih yang mendapatkan suara terbanyak kedua dan ketiga mengundurkan diri Pimpinan DPD terpilih tersebut digantikan oleh calon Pimpinan DPD suara terbanyak berikutnya dari wilayah yang sama.

Peresmian Pimpinan DPD :

1. Ketua dan wakil ketua terpilih sebelum mangku jabatannya mengucapkan sumpah janji dalam sidang Paripurna dipandu oleh Ketua MA.

2. Ketua dan wakil ketua terpilih diresmikan menjadi Pimpinan DPD dengan keputusan DPD yang ditandatangani oleh pimpinan sementara.

3. Pimpinan sementara menyerahkan palu sidang secara simbolis sebagai bukti serah terima pimpinan sidang kepada pimpinan.

Langkah-langkah pemungutan suara secara tertutup garing rahasia pemilihan pimpinan DPD RI dalam rangka pemilihan kekosongan pimpinan DPD RI :

1. Penandatanganan daftar hadir sebelum hadir disidang setiap anggota menandatangani daftar hadir, penandatanganan daftara hadir tidak boleh diwakilkan.

2. Persiapan pelaksanaan pemungutan suara setelah sidang memenuhi kuorum pimpinan rapat membuka sidang. Pimpinan sidang memeberikan penjelasan mengenai materi yang pengambilan putusannya dilakukan berdasarkan suara terbanyak secara rahasia. Tata cara penyampaian suara, tata cara penghitungan suara.

3. Pengambilan kartu bukti hadir dan penukaran kartu bukti hadir dengan kartu suara. Petugas memanggil nama Anggota DPD berdasarkan Provinsi secara berurutan sesuai dengan daftar hadir. Anggota DPD menandatangani, mendatangi petugas pemberi kartu bukti hadir yang telah ditandatangani petugas. Anggota DPD menyerahkan kartu bukti hadir kepada petugas penerima kartu bukti hadir untuk selanjutnya menerima kartu suara dari petugas pemberi kartu suara.

4. Penyampaian suara. Penyampaian suara dilakukan didalam bilik suara. Penyampaian suara dilakukakn dengan menulis nama salah satu calon pimpinan DPD RI yang dipilih atau dengan menulis abstain apabila tidak ada calon yang dipilih pada kartu suara. Kartu suara dilipat sehingga tulisan tidak tampak. Anggota DPD memasukan kartu suara kedalam kotak suara. Setelah menggunakan hak suara anggota kembali ketempat duduknya semula.

5. Persiapan penghitungan suara. Para saksi yang berasal dari masing-masing wilayah menempati tempat yang telah ditentukan. Petugas membawa kotak suara kemeja penghitungan suara. Petugas menghitung jumlah kartu bukti hadir dan kartu suara. 6. Penghitungan suara. Penghitungan suara dilakukan oleh petugas dengan membuka dan

memeriksa setiap kartu suara serta menyebutkan piliha yang tertulis pada kartu suara dihadapan para saksi. Petugas mencatat perolehan suara dalam lembar hasil pemungutan suara.

(5)

7. Pengumuman hasil pemungutan suara. Setelah kartu suara selesaio dihitung, lembar hasil pemungutan suara disampaikan kepada pimpinan sidang. Pimpinan sidang mengumumkan hasil pemungutan suara.

8. Penetapan hasil pemungutan suara. Pimpinan sidang menetapkan hasil pemungutan suara.

Demikian pembacaan pedoman dan langkah-langkah pemungutan suara secara tertutup pemilihan pimpinan DPD RI. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Dalam rapat Panmus tadi ada klausal yang nampaknya masih perlu ditegaskan yang tercantum dalam tata tertib yaitu terkait dengan fakta intergritas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (2) selain tersebut huruf A, B dan C ditambahkan “dalam hal terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam poin B artinya tidak melakukan politik uang baik langsung dan tidak langsung maka calon pimpinan tersebut digugurkan”. Kemudian yang kedua “calon yang menjabat sebagai pimpinan alat kelengkapan mengundurkan diri jika telah terpilih dan akan diambil sumpahnya”. Yang lain-lain sesuai dengan tatat tertib.

Terima kasih kepada Sekretariat Jenderal telah membacakan tata tertib cara pemilihan Pimpinan DPD RI dalam rangka pengisian kekosongan Pimpinan DPD RI dari wilayah barat dan Pemilihan Ketua DPD RI. Bakal calon pimpinan dari wilayah barat kami persilakan untuk mengambil formulir pendaftaran bakal calon untuk diisi kemudian dikembalikan.untuk itu sidang kami skors.

PEMBICARA: Dr. Pdt. RUGAS BINTI, BD., M.Div., D.Min. (KALTENG)

Pimpinan, sebelum di skors bakal calon tolong dipersiapkan panitia pelaksanaannya pimpinan jadi sehingga ada di depan, dimana mejanya, kemana diambil, kepada siapa diserahkan pimpinan. Terima kasih kembalikan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Iya silakan menyiapkan. Silakan.

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (SUMSEL) Ini sebelum diskorskan pimpinan ya.

Bismillah.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya A.M. Iqbal Parewangi, B-104 menggunakan hak saya sebagai Senator RI asal Sumsel minta penjelasan pada Pimpinan DPD RI sekaligus dalam posisi menyambut 39 kandidat dari barat. Penjelasan yang saya minta adalah tolong pimpinan jelaskan agar siapapun nanti yang terpilih tidak dalam posisi cacat hukum dalam proses ini satu. Yang kedua tidak berpotensi tergugat hukum dan yang ketiga atau tidak berpotensi memunculkan masalah hukum terkait dengan pra peradilan. B-104 minta pimpinan menjelaskantiga hal itu.

(6)

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik terima kasih. Yang terhormat Senator Iqbal. Itu sudah tercantum di dalam fakta intergritas dan karena ini potensi belum bisa kita buktikan tentu kalau di kemudian hari terbukti itu akan dijadikan ada di dalam sana bersedia mengundurkan diri. Itu di dalam faktanya. Itulah yang tadi kita sepakati. Terima kasih.

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (SUMSEL)

Lanjut ketua. Pasal 54 ayat (3) bakal calon Ketua atau Wakil ketua DPD pengganti sesuai keterwakilan wilayah yang sama dengan Ketua atau Wakil Ketua DPD yang berhenti. Pasal ini saya tergugah oleh Senator Abdurahman Lahabato yang menyebut isyarat bahwa pasal ini berujung pada siapa yang terpilih dari barat maka itu otomatis jadi ketua. Saya ikuti dengan cermat tadi tentang tata aturan itu tapi tata aturan itu dasar hukumnya tolong pimpinan jelaskan. Itu yang saya maksud tidak cacat hukum, tidak berpotensi tergugat hukum dan atau memunculkan masalah hukum di kemudian hari.

PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)

Pimpinan, saya juga ingin jelaskan sedikit. Ghazali Abbas dari barat. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya masih ketawa kan ini? Masih. Kemarin kita sudah rapat teman-teman wilayah barat suasana sangat cair, kita sambil ketawa ketiwi ya. Ini ya ternafikan, terbantahkan ada ungkapan liar selama ini bahwa DPD sedang berebut kekuasaan. Terbantahkan dengan suasana kemarin wilayah Sumatera. Semua teman-teman begitu akrab menyampaikan pendapatnya dan berangkulan foto bersama dengan acungan jempol dan kami yakini tidak ada seorang pun yang bermasalah. Apalagi menyangkut dengan masalah hukum. Semua qulhum nafiif, bersih, pakai bahasa santri sedikit. Iya itu yang pertama saya ingin beri penjelasan. Ini teman-teman masuk tadi sambil ketawa-ketawa dari barat yang bermusabaqoh. Kita bukan berkompetisi tapi bersanding untuk kemasalahatan apa namanya DPD akan datang. Kemudian tadi juga saya lihat teman-teman para kandidat juga sama suasana seperti kemarin tidak ada masalah. Dan inipun ternafikan ungkapan liar DPD akan terpecah belah lantaran kasus teman kita yang kita hormati kemarin itu. Jadi ini penjelasan dari saya yang saya lihat, saya bukan calon saya paling netral ini. Kendati pakai jas jangan dianggap saya jadi calon ini. Jadi ini penjelasan, jadi saya harap kepada teman-teman percayalah karena kami di Sumatera orang-orang yang beradab, orang-orang yang santun, orang yang berahlak dan berukhuwah. Ukhuwah wataniah kendati beda suku, beda agama tetap bersatu untuk Indonesia.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Saya rasa sudah clear bagaimana pak? kita buka kembali dengan suasana sama-sama suasanan cair sama-sama semangat.

(7)

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (SUMSEL) Ketua.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Iya.

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (SUMSEL)

Terima kasih kembali Ghazali abbas dari Aceh. Sebuah jaminan tentang kondisi pemilihan hari ini akan cair itu suara dari barat. Saya ingin menegaskan pribadi saya dari timur, saya bahkan mendapatkan setangkup kembang, sekuntum bunga, saya bahkan mendapatkan secerca visi misi dan untuk itu Pak Abbas, Pak Ghazali Abbas saya percaya hal itu. Yang tadi saya pertanyakan adalah mohon Sidang Paripurna ini menggaransi sepenuhnya bahwa siapapun kemudian yang berproses dalam hal ini tidak akan terkena cacat hukum, tidak berpotensi tergugat hukum dan tidak memunculkan masalah hukum dikemudian hari. DPD RI penuh dengan marwah.

Terimakasih.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Pimpinan

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik, terima kasih.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT)

Terima kasih pimpinan. Saya mohon ijin langsung. Saya berharap kita diruangan ini iya kita hargai putusan kita sendiri iya.tidak berasumsi lain tapi bagaimana mengembalikan marwah lembaga ini ke arah yang lebih baik. Apa yang sudah diputuskan dalam paripurna maupun sidang-sidang sebelumnya hari ini tidak ada alasan lain untuk kita laksanakan ini pemilihan. Hanya mungkin ada satu saran saya ya terima kasih dan selamat kepada saudara saya yang ber-12 katanya 12 atau 14 iya, mohon pemanasanlah untuk 5 menit mungkin memberikan visi misi supaya gambaran, iya inikan permintaan ya wajar saja kalau memang tidak setuju yang lain. Kalau setuju tidak masalah. Kalau to the point ya itu harus kan begitu. Terima kasih pimpinan, saya kembalikan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik

PEMBICARA: ONI SUWARMAN, A.Md. (JABAR)

Berhubung waktu pimpinan, Oni Suwarman dari Jawa Barat, harus segera dilaksanakan. Lanjutkan pimpinan.

(8)

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Pak Djasarmen silakan.

PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU) Terima kasih pimpinan.

Kami mendukung apa yang dikatakan oleh Pak Ghazali Abbas kedamaian yang ada di Sumatera tapi saya ingin mau bertanya dan mohon penjelasan di dekat saya ini tercantum Ketua Mahkamah Agung, yang mana orangnya diantara mereka ini? Sudah datang atau belum karena sudah tercantum disini, saya mohon penjelasan saja. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik, terima kasih.

PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA)

Pimpinan, ijin pimpinan. Tolong tegaskan putusan Panmus di atas bahwa tidak akan keluar dari ini, pimpinan. Pimpinan tegas sedikit.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik, terima kasih. Saya jelaskan dulu Pak Djasarmen, tidak ada persyaratan Sidang Paripurna Luar Biasa pemilihan itu harus dihadiri oleh ketua MA. Ketua MA nanti hadir untuk mengambil sumpah dalam Sidang Paripurna Luar Biasa tersendiri. Oke.

Baik, kita skors selama 30 menit.

KETOK 1X

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Ya pak sudah siap semua sekretariat.

Selanjutnya kami persilakan kepada anggota DPD dari wilayah barat yang akan mencalonkan diri sebagai bakal calon pimpinan sidang. Sudah cukup? Masih ada kalau sudah, kalau dari barat sudah tidak ada nanti jangan sampai dari tengah sampai timur maju lagi ngambil formulir ini. Baik kita beri kesempatan untuk mengisi formulir.

PEMBICARA: A.A. NGR OKA RATMADI, S.H. (BALI)

Pimpinan, mumpung diskors saya dari Bali. Pimpinan, Bapak Ketua ini mumpung sidang diskors, hai mumpung diskors ini kan sudah terlalu disahkan tadi.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Silakan bagaimana?

(9)

PEMBICARA: A.A. NGR OKA RATMADI, S.H. (BALI)

Ada kop surat suara, bagaimana surat suara yang sah dan tidaknya ini begini. Siapa yang patut menaikan ini sah atau tidaknya? Mengapa tidak ada yang ketentuan yang begitu? Tidak mengerti Pemilu semua. Tidak ada kartu biasa, mana yang sah, mana yang tidak. Saya bisa bikin 1000 begini. Tolong pimpinan, pikirin sekarang untuk sebelum melanjutkan ini. PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke yang baik itu hanya contoh nanti yang aslinya akan dibagikan. PEMBICARA: A.A. NGR OKA RATMADI, S.H. (BALI)

Ya mudah-mudahan ini hanya sample. Kedua ini saya tidak melihat selama ada Pilkada Pemilu bikin nama, tidak ada. Mau apa nama tulis apa, keabsannya bisa diragukan ini. Tulis ini kita si A coret, mana kerahasiaannya. Tolong perhatikan ini jangan sampai tek, tek, tek begitu ini semua. Terima kasih.

PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Panmus sudah selesai kalau gugat, gugat di Panmus.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Daftar nama calon akan diisi oleh sekretariat setelah menerima pendaftaran begitu juga kartu yang akan digunakan nanti akan dibagikan. Apa yang diedarkan kepada yang terhormat para anggota hanya contoh saja. Bagaimana sudah siap?

PEMBICARA: Ir. H. CHOLID MAHMUD, M.T. (D. I. Y) Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Silakan.

PEMBICARA: Ir. H. CHOLID MAHMUD, M.T. (D. I. Y)

Maksudnya usulannya itu jangan menulis nama tapi cukup melingkari supaya tidak ketahuan ini siapa memilih siapa. Jadi cukup melingkari dari nama yang sudah ada disitu. PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS (SULTENG)

Pimpinan masukkan apapun jangan dengarkan karena keputusan Panmus sudah jelas. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Mohon maaf saya langsung jawab dulu pak, sudah dibahas panjang lebar di Panmus tadi, tadi sudah disepakati menulis nama.

(10)

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI) Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Silakan.

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)

Terkait dengan harus menulis nama, saya kira kami keberatan. Saya keberatan karena memang yang benar itu adalah tinggal melingkari, ini sudah tidak fair nanti karena semua orang tulisannya itu berbeda-beda, mudah di deteksi ini yang bisa menjadi kemungkinan-kemungkinan ada deal-deal tertentu. Nanti ada istilah-istilah tanda-tanda tertentu didalamnya Bahaya ini pimpinan dan dulukan juga tinggal melingkari saja, tidak usah diubah-ubah dan itu terus saja kerahasiaan jadi tidak terjamin karena kertas setelah nulis kan bisa di detect siapa yang gaya tulisannya miring, ada yang macam-macam, itu kelihatan. Jadi saya kira itu tidak baik selain sudah ada CCTV diatas jadi posisi pilih juga harus bagus begitu loh. Mari kita berikan, saya setuju dengan yang disampaikan Pak Cok dan teman-teman yang lain. Jadi Panmus itu hanya menyiapkan keputusan itu ada di Paripurna dan saya keberatan kalau harus menulis nama karena jelas calonnya sudah muncul ketik saja printnya selesai. Kita cukup melingkari saja. Terima kasih pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Oke baik.

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI) Ini prinsip ini.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI) Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Berikut Ibu Juni silakan. Sesudah itu Pendeta Simaremare.

PEMBICARA: Dra. Hj. JUNIWATI T. MASJCHUN SOFWAN (JAMBI)

Saya singkat sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh teman senator dari Bali ya kita jangan menulis nama itu sangat riskan, sebentar supaya sidang ini di skors sebentar untuk ya nama-nama itu sudah ada. Jadi kita hanya melingkari saja. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Pak Pendeta sesudah itu Pak Hendri. Pak Pendeta dulu silakan, Pak Simaremare.

(11)

PEMBICARA: Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th. M.Si. (PAPUA) Terima kasih pimpinan yang kami hormati.

Mekanisme yang sudah diusulkan beberapa teman mungkin perlu dipertimbangkan demi menjaga kebersamaan kita ke depan karena itu kami sarankan kepada teman-teman dari barat yang sudah mengambil formulir dan mengembalikan supaya nama-nama yang sudah mengembalikan formulir bisa segera disampaikan di layar sehingga itulah yang dituangkan di kertas contoh yang ada di meja kami sehingga nanti para anggota senator dalam memilih cukup melingkari dari salah satu kandidat yang maju dari barat. Itu untuk tahap pertama sedangkan tahap kedua nanti untuk pemilihan ketua nanti diskors lagi pimpinan, mungkin demikian. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik saya rasa begini kita clear kan dulu tadi Panmus menyepakati itu tulis nama tapi kalau forum Paripurna memang mau merubah kita minta persetujuan jadi tidak usah kita perdebatkan lagi. Ya itu tidak usah diperdebatkan lagi ini saya pikir tanya saja mana yang kita pilih. Pak Asri kemudian Pak Mervin.

PEMBICARA: H. AHMAD HENDRY (KALTIM)

Saya minta ini jangan sampai lagi ada macam-macam disini segera kita lakukan. Apa yang diminta tadi oleh mereka itu benar di bundari kemudian kita lakukan karena kalau lama-lama begini tanya, tanya, tanya tidak pernah habis. Nanti sampai sore tidak habis ini jadi lakukan saja itu oleh pimpinan. Terima kasih pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Sudah, sudah tidak usah lagi berbicara soal dilingkari atau tidak.

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)

Kembalikan kepada Tatib. Sekarang saya bacakan Tatibnya. Pasal 48.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Iya tolong dengarkan dulu Tatib. Iya silakan.

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)

Pasal 48 ayat (1) setiap anggota memilih bukan menulis. Setiap anggota memilih satu bakal calon pimpinan DPD dari masing-masing wilayah. Jadi artinya memilih disitu dan tradisi yang lalu juga memilih bukan menulis.

PEMBICARA: MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)

Pimpinan, memilih juga bisa mencoblos, memilih bisa menulis, memilih bisa melingkar.

(12)

PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI)

Bukan menulis ya tegas. Jadi pilihan itu adalah sudah disiapkan begitu.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Pak Asri, silakan.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Terima kasih pimpinan.

Saya tambahkan seperti yang dijelaskan oleh Pak Gede Pasek menurut saya prinsip kerahasiaan memang harus di jaga itu jelas dicantumkan dalam Pasal 309 pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak itu yang menyangkut orang dan masalah lain yang dianggap penting itu harus di jaga kerahasiaannya. Jadi menurut saya, saya sepakat jadi hal-hal yang sifatnya substantif untuk kerahasiaan menurut saya itu penting. Saya mendukung tadi apa yang disampaikan Kak Gede Pasek menambahkan saja pasalnya, Pasal 309 menurut saya jauh lebih prinsip mencontreng, melingkari daripada menuis nama. Itu saja pimpinan. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Oke, saya minta persetujuan apakah kita setuju melingkari? Silakan.

PEMBICARA: MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT) Pimpinan, saya dipersilakan duluan. Terima kasih pimpinan. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULSEL)

Pimpinan ini jangan ambil keputusan, ada diskors bagaimana ini. Ini lagi diskors jangan ada diskusi dulu pimpinan.

PEMBICARA: MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)

Pimpinan tadi sudah disampaikan dalam Sidang Panmus. Sidang Panmus tadi itu sudah memutuskan pimpinan kalau kita mengotak-ngatik hasil Panmus mari kita bongkar lagi satu-satu, seluruh hasil keputusan Panmus itu kita tanyakan lagi, segala mekanisme kita tinjau ulang kalau misalkan soal menulis atau soal mencoblos atau soal melingkari ini kita perdebatkan lagi disini intinyakan sudah tertutup rahasia, siapa dengan siapa mau tau atau disiapkan saja pena di depan pimpinan supaya semua pakai hitam, tidak ada boleh ada pakai merah, ada pakai hijau, ada pakai kuning, semua pakai satu tinta di depan. Jadi tidak perlu lagi pimpinan kalau diperdebatkan lagi ini mari kita buka satu-satu apa yang disepakati Panmus dan kita bahas ulang lagi dalam sidang ini. Terima kasih.

Pimpinan interupsi, ini sekarang dalam kondisi skorsing pimpinan masa mau mengambil keputusan.

(13)

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Sekali lagi saya ingatkan pimpinan bahwa persidangan sudah di skor dan waktu yang diberikan dan setuju tadi 30 menit. Jadi saya ingatkan kepada pimpinan dalam waktu 30 menit ini yang dilakukan oleh kita adalah brainstorming, pimpinan tidak pada posisi dan kita semua untuk mengambil keputusan.

Yang kedua saya pada posisi setuju baik menulis nama kemudian juga melingkari tidak masalah, tidak ada beban politik apapun. Yang pertama Pak Gede Pasek kesetujuan saya tentu ya saya memiliki ketidak setujuan yang lain janganlah kita mengedepankan kecurigaan ya kita semua ini punya integritas masing-masing jangan dituduh seolah-olah pihak yang ingin menulis nama adalah pihak-pihak yang sudah melakukan deal politik. Mari kedepankan sikap-sikap husnudzon lah dan saya yakin kita masuk keruangan ini sudah punya pilihan kok siapa yang akan kita pilih ya. Yang kedua yang dimaksud kerahasian, kerahasiaan itu bukan berarti ukurannya adalah melingkari atau menulis nama.Yang dimaksud kerahasiaan di Pasal 308 diluar mekanisme Pasal 46 sampai 51 tentang sistem dan mekanisme kepemilihan yang dimaksud kerahasiaan adalah ketika menentukan pilihan menyangkut orang maka itu harus dilakukan tertutup. Itu yang dimaksudkan kerahasiaan. Tidak bisa secara terbuka kemudian orang memilih A dengan berdiri mengangkat tangan dan menyebut apa seseorang itu tidak bisa. Ini juga untuk memberikan pemahaman kepada sahabat Asri selaku mantan Ketua Pansus. Saya pada posisi sangat pribadi baik menulis nama maupun melingkari tidak masalah. Tapi mari kita kedepankan sikap husnudzon percaya dan tidak menuduh orang berprasangka buruk diruangan ini.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Jadi Pak Benny dua-duanya sah semua ya. Ya saya cabut skorsing dulu dong ya, saya cabut skorsing dulu.

KETOK 1X

Saya persilakan kepada para bakal calon untuk menyerahkan formulir. PEMBICARA: Drs. H. ABDURACHMAN LAHABATO (MALUKU UTARA)

Pimpinan tadi kan belum ada kesepakatan soal tulis nama atau.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Saya sebutkan Ahmad Kanedi.

PEMBICARA: Drs. H. ABDURACHMAN LAHABATO (MALUKU UTARA)

Ya tetapikan formulir disediakan di tulis nama ya tulis nama dong kecuali dicetak duluan itu. Soalnya ada perdebatan kemarin di Timja terkait nama atau menulis nama, atau melingkari. Saya mau bicara pimpinan?

(14)

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Sesudah ini.

KETOK 2X

Selanjutnya saya serahkan kepada Sekretariat Jenderal untuk melakukan verifikasi sebelum diumumkan. Yang diumumkan adalah yang lulus verifikasi.

PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULSEL) Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Oke, ini mestinya skors tapi supaya mengisi kekosongan. Pak Bahar nanti. silakan Pak Bahar.

PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULSEL) Bukan, ini di skors atau? Di skors sekarang.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Mestinya kita skors menunggu ini kan tapi kalau ada yang mau disampaikan.

PEMBICARA: H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JAWA TIMUR) Pimpinan, usul Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Usul, silakan.

PEMBICARA: H. AHMAD NAWARDI, S.Ag. (JAWA TIMUR)

Sebaiknya kita karena sudah jam setengah empat, kita skors dulu sholat Ashar dulu berapa setengah jam baru nanti kita masuk kembali, apa seperti itu? Ini usul saja. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik, jadi tidak bisa dielakkan apa yang disampaikan oleh Pak Kiai, 15 menit cukup untuk melakukan salat.

KETOK 2X

SIDANG DISKORS PUKUL 15.36 WIB

(15)

Untuk mengambil tempat duduk masing-masing.

Sekali lagi kami mengundang yang terhormat para senator untuk mengambil tempat duduk masing-masing, Sidang akan segera dilanjutkan.

Ibu-ibu, Pak Bahar, Ibu Uteng, Ibu Nurma, siap mau dimulai.

Baik hadirin yang sama saya hormati, dengan demikian skorsing saya cabut KETOK 3X

Sidang Dewan Yang Mulia.

Dalam proses pendaftaran telah dilakukan dua kali proses sekaligus yaitu mengisi daftar pencalonan dan yang kedua menandatangani pakta integritas. Kedua dokumen tersebut telah diverifikasi dan hasil verifikasi saya persilakan kepada Ibu Wakil Ketua untuk membacakan nama-nama calon pimpinan dari wilayah barat.

PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A (SULSEL)

Pimpinan, pimpinan, sebelum dibacakan minta izin bicara Pimpinan. Terima kasih Pimpinan, saya Bahar Ngitung, 103, Sulawesi Selatan.

Terima kasih atas kesempatan ini dan saya ada kegundahan yang ada dalam hati saya yang harus saya sampaikan ke dalam forum yang mulia ini tentang proses didalam Pimpinan DPD ini. Kelaziman yang ada, disaat kita memilih, maka disaat yang bersamaan pula sudah ada berita, berita tersedia, bersedianya mahkamah agung untuk melantik dan mengambil sumpah Pimpinan DPD dan termasuk saat pemilihan Ketua DPD. Oleh karena itu bisakah pimpinan menyampaikan apakah sudah ada berita dari mahkamah agung untuk bersedia melantik dan mengambil sumpah Pimpinan DPD? Andaikata jawabannya tidak, belum ada beritanya sampai sekarang, maka perlu saya sampaikan bahwa Pasal 46 – 51 yang merupakan Tata Cara Pemilihan Pimpinan DPD merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan menurut saya. Oleh karena itu, pemilihan pimpinan DPD sudah harus ada berita dari mahkamah agung untuk mengambil sumpah dan melantik pimpinan, ketua dan pimpinan DPD.

Saya harap apabila jawabannya bahwa pimpinan atau ketua mahkamah agung belum hadir atau tidak sempat hadir, saya harap bahwa pemilihan juga ini akan cacat prosedur, akan cacat materiil karena tidak dilantik pada saat yang bersamaan. Kenapa saya katakan demikian? Kelaziman yang terjadi di lembaga politik ini antara MPR, DPR, DPD, selesai pemilihan, pada saat yang bersamaan itu sudah hadir mahkamah agung untuk mengambil sumpah dan melantik. Bagaimana kejadiannya kalau mahkamah agung tidak hadir sedangkan ini sangat penting yang merupakan satu kesatuan didalam Pasal 50, itu berarti tidak sah kalau menurut saya.

Oleh karena itu apabila ketua mahkamah agung tidak hadir maka pemilihan ini saya harap untuk tidak dilakukan dulu sambil menunggu bersedianya mahkamah agung mengambil sumpah dan melantik. Apalah yang terjadi apabila pemilihan ini tetap dilaksanakan sementara mahkamah agung, kita membuat lagi satu Paripurna khusus, khusus untuk melantik dan mengambil sumpah pimpinan terpilih saya kira bukan hal, sesuatu hal yang biasa. Oleh karena itu, saya menawarkan jalan tengah. Jalan tengahnya adalah karena ini tidak diatur dalam tata tertib sehingga kita semua bisa multitafsir. Karena itu saya menawarkan khusus untuk poin ini, kita voting apakah ini pemilihan tetap dilanjutkan walaupun tidak ada mahkamah agung untuk mengambil sumpah dan melantik ketua terpilih ataukah kita tunda dulu. Saya kira ini perlu ada penegasan Pimpinan, supaya tidak menjadi cacat prosedur dan tidak menimbulkan multitafsir didalam pelaksanaan pemilihan ini. Terima kasih.

(16)

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik, terima kasih.

Ada tanggapan?

Jawaban dari Pimpinan, Sekretariat Jenderal, Sekretariat Jenderal hasil koordinasi bagaimana? Ketua Mahkamah Agung stand by di kantor. Sudah? Tepuk tangan dulu.

Baik saya persilakan Ibu Wakil Ketua membacakan berita acara hasil verifikasi baik terhadap calon maupun pakta integritas. Ya silakan Ibu.

PEMBICARA: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya saya kira Bapak dan Ibu yang hasil verifikasi:

1. Bapak Fachrul Razi dari Aceh;

2. Bapak Parlindungan Purba dari Sumatera Utara; 3. Bapak Nofi Candra dari Sumatera Barat;

4. Ibu Intsiawati Ayus dari Riau;

5. Bapak Abdul Gafar Usman dari Riau;

6. Bapak Hardi Selamat Hood dari Kepulauan Riau; 7. Bapak M. Syukur, SH dari Jambi;

8. Bapak Ahmad Kanedi dari Bengkulu; 9. Bapak Mohammad Saleh dari Bengkulu; 10. Ibu Asmawati, S.E dari Sumatera Selatan;

11. Bapak Hudarni Rani dari Kepulauan Bangka Belitung; 12. Bapak Andi Surya dari Lampung.

Sekian.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Pimpinan, interupsi Pimpinan. 114 Sulawesi Barat.

Pimpinan, yang pertama sekali lagi saya hanya ingin menegaskan, seperti yang kami sampaikan saya dengan Pak Gede Pasek tadi dengan Pak Cok, kerahasiaan penting, ini bukan persoalan suudzon, bukan persoalan kita berburuk sangka sama orang, nggak, alangkah baiknya kalau karena nama sudah ada tinggal melingkari dan contreng nggak ada susahnya menurut saya, satu. Kemudian yang kedua juga saya sepakat juga apa yang dikatakan oleh Saudara dari NTT tadi pada Pasal 47 itu jelas menyebutkan bahwa pimpinan mempersilakan kepada calon untuk memperkenalkan diri.

Jangan kita tergesa-gesa kemudian mengatakan ayo langsung saja ke pemilihan, nggak bisa seperti itu, kita memilih Pimpinan DPD ini sehingga saya minta tetap melaksanakan Pasal 47. Itu kewajiban diktumnya, memperkenalkan diri. Mohon maaf Pimpinan, tidak semua calon itu saya kenal secara substantif karena saya nggak pernah satu komite sehingga saya perlu mendorong dan kita semua mendorong harus ada penyampaian visi misi dan perkenalan, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Nggak beda pendapat kok. Tadi juga saya sudah keliling semua sudah sepakat lingkaran. Betul nggak? Ya lingkaran sudah kan, setuju? Yang kedua visi misi, saya mau bacakan tapi paling pintar Pak Anas itu, begitu saya mau bacakan itu dia sudah ngomong duluan, kan hebat, tepuk tangan untuk Pak Asri Anas itu.

(17)

Baik, supaya efisien waktu, saya mengundang kedua belas calon untuk datang berdiri kedepan supaya tidak perlu ambil waktu. Jadi naik tiga menit, naik ganti-gantian selesai setengah jam. Setuju? Silakan kedua belas orang yang tadi dipanggil berdiri ke depan.

PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR)

Ini bukan pemilihan ketua kelas, supaya kita melihat wajahnya ini mereka. Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Oke. Baik.

Saya meminta dengan hormat, dua belas calon pimpinan dari wilayah barat untuk mengambil tempat duduk.

Sesuai ketentuan Pasal 47 Tatib, kami akan memberikan kesempatan kepada masing-masing calon Pimpinan DPD untuk memperkenalkan diri, menyatakan kesediaannya mencalonkan diri sebagai Pimpinan DPD RI dan bersedia bekerjasama secara baik dengan Pimpinan DPD lain yang terpilih serta menyampaikan visi dan misi jika disetujui Panmus. Jadi sesuai saja urutan tadi kita sepakati, tiga menit, setuju? Ya kurang lebih lah, saya juga nggak pakai stopwatch sorry.

Baik silakan Ibu dipanggil sesuai dengan nomor urut absen.

PEMBICARA: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya Bapak dan Ibu sekalian kita mulai. Baru akan mulai Pak, baru akan saya panggil satu-satu, boleh nanti setelah mereka mengatakan visi misi ya Pak Lahabato.

PEMBICARA: Drs. H. ABDURACHMAN LAHABATO (MALUT)

Pimpinan satu menit.

Baru saja kita sepakati, cara memilih adalah melingkari nama-nama yang telah disiapkan oleh pihak kesekjenan. Memang kemarin ada perdebatan soal nama-nama yang akan ditulis kemudian dipilih dalam bentuk lingkaran atau contreng, pertanyaan lanjutannya siapa calon yang berada pada posisi nomor 1 sampai ke nomor 12? Itu ada pertanyaan lanjutan, memang ada kelaziman tidak diatur dalam tatib tapi Bapak-bapak yang terhormat ini sampai ke Senayan ini juga ada punya pengalaman abjad menjadi salah satu pilihan untuk memposisikan nomor 1 atau nomor 2 atau nomor 3 dan seterusnya. Pertanyaannya model apa kita sepakati untuk memposisikan si A nomor 1, si A nomor 2, si A nomor 3, itu juga perlu ada kesepakatan. Terima kasih Pimpinan.

PEMBICARA: Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN) Pimpinan, saya mengusulkan saja.

Saya menambah apa yang dikatakan Pak Abdurachman Lahabato tadi kalau mungkin pakai abjad agak sedikit rumit, cukup kita terbiasa dengan provinsi. Terbiasa dengan provinsi, ambil dari provinsi yang paling ujung sampai yang paling bawah. Saya rasa demikian. Terima kasih.

(18)

PIMPINAN SIDANG: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik, terima kasih Habib Alwi. Saya rasa begitu, sesuai dengan pasal ini menurut provinsi saya pikir tidak usah kita perlama ya Pak Rahman, mari kita mulai saja. Kita mulai saja dari provinsi yang paling rendah nomornya yaitu mulai dari Provinsi Aceh dan seterusnya sesuai dengan, saya persilakan Bu.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya, saya persilakan Bapak Fachrul Razi dari Aceh. Waktu tiga menit.

PEMBICARA: FACHRUL RAZI, M.IP. (ACEH) Berapa menit Pimpinan? Tegaskan.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Tiga menit.

PEMBICARA: FACHRUL RAZI, M.IP. (ACEH) Terima kasih.

Tarik napas dulu.

Baik, tepuk tangan buat kita semua. Hidup DPD RI. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabilalamiin. Washolatu wassalamu 'ala asrofil ambiya iwal mursalin wa'ala alihi wasohbihi aj ma'in. Amma ba'du.

Saya persingkat mukadimah dan juga yang saya muliakan seluruh Anggota dan juga Pimpinan DPD RI seluruh Indonesia. Pada hari ini saya menyatakan maju sebagai bakal calon dan juga calon Pimpinan DPD RI dalam rangka menjaga marwah DPD RI. Oleh karena itu ada tiga hal yang sangat penting untuk sangat kita jaga. Yang pertama menghormati hukum dan juga proses hukum yang berjalan dari salah satu Anggota DPD RI yang hari ini sedang menjalani proses hukum dan kita hargai dan kita hormati semoga beliau dan juga keluarga dapat segera selesai masalah ini dan bisa kembali bersama-sama kita di DPD RI.

Yang kedua, menghormati tata tertib dan memperkuat tata tertib. Yang ketiga adalah memperkuat solidaritas dan juga soliditas sesama kita di DPD RI. Oleh karena itu izinkan saya memberanikan diri sebagai tokoh muda dan mewakili tokoh muda untuk bisa mengisi kekosongan yang hanya 6 bulan, tidak memungkinkan kita membacakan visi misi dan menjalankan dalam waktu 6 bulan. Oleh karena itu posisi pimpinan sementara ini selama 6 bulan hanyalah memperkuat visi misi yang sudah ada dan mengisi kekurangan-kekurangan visi misi yang tidak ada. Oleh karena itu izinkan saya juga ketika proses hukum berjalan dari saudara kita, Saudara IG dan pada tanggal 18 Oktober nantinya beliau dinyatakan bebas bersyarat dari PK yang diusulkan oleh beliau. Oleh karena itu sebagai pimpinan yang nantinya insya Allah jika teman-teman berkehendak memilih saya, saya akan menyerahkan kembali pimpinan itu kepada IG dan saya yakin beliau masih memiliki posisi di tempat pimpinan kita.

Proses transisi ini adalah sementara Saudara-saudara, bukan untuk memecahbelah kita tapi memperkuat dan meningkatkan bagaimana solidaritas kita terhadap teman-teman kita yang hari ini mengalami proses hukum. Oleh karena itu, kembali saya sampaikan bahwa visi dan misi yang akan dibacakan oleh teman-teman yang lain tentunya perlu rasionalitas dari

(19)

kita selama 6 bulan untuk kita jalankan. Saya Senator Fachrul Razi dari Aceh mengajak kita semua untuk bisa satu dalam DPD RI.

Terima kasih.

Wabillahitaufik walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya, terima kasih.

Tapi juga harus bekerjasama dengan pimpinan yang lain Pak. Kami persilakan Bapak Parlindungan Purba.

PEMBICARA: PARLINDUNGAN PURBA, S.H., M.M. (SUMUT) Baik, terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita.

Horas. Nuwun sewu.

Bapak Pimpinan Sidang hari ini Pak Farouk, Ibu Pimpinan Ratu Hemas, teman-teman sekalian, teman-teman Anggota DPD yang hadir pada hari ini. Izinkan saya Parlindungan Purba menyampaikan visi untuk menjadi calon Pimpinan DPD RI.

Yang pertama tujuan saya adalah bagaimana DPD RI kuat, daerah maju, Indoinesia bersatu, kita semua bersama-sama. Misi yang dilakukan adalah tentu didalam masa sisa ini kita mengupayakan segala bentuk kegiatan yang mendukung kebersamaan karena kebersamaan adalah dasar kita untuk bersama-sama maju ke depan, bersama-sama menghadapi tantangan dan bersama-sama pada saat suka dan duka sebagai keluarga besar Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Yang kedua, kita juga melakukan kerja dan aksi nyata di tengah masyarakat dan kepentingan daerah untuk percepatan pembangunan. Kita berterima kasih selama ini Komite I, Komite II, Komite III, Komite IV dan semua alat kelengkapan lain, ini akan kita teruskan, kita kembangkan terus dan bahkan kita akan buat sedemikian rupa menjadi unggulan-unggulan di DPD RI.

Yang ketiga, kita meningkatkan kreativitas dan inovasi program kerja. Ini yang bisa tentu dengan situasi sekarang kita bisa melihat bahwa saya katakan bahwa semua Anggota cDPD RI asal provinsi masing-masing adalah orang luar biasa. Tepuk tangan untuk kita semua.

Dan yang terkahir, kita bekerjasama yang baik dengan pimpinan, pemerintah, lembaga-lembaga negara yang sudah ada, karena biar bagaimana, ini adalah mitra kerja kita di dalam membangun bangsa dan negara. Inilah kira-kira yang dapat saya sampaikan kepada kita sekalian. Dengan segala hormat saya mohon didukung untuk menjadi calon pimpinan dari wilayah barat, dan kita yakin percaya bahwa Dewan Perwakilan Daerah ini akan lebih baik lagi, akan lebih maju lagi, dan akan lebih menunjukan kebersamaan bersama-sama dengan kita.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita.

(20)

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Pak Parlin. Yang berikutnya Pak Nofi Candra. PEMBICARA: H. NOFI CHANDRA, S.E. (SUMBAR)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebelum lupa, Ibu Pimpinan. Ada tadi pertanyaan yang menggelitik bahwa apakah nanti setelah diamatkan menjadi Pimpinan DPD RI bisa bekerja sama dengan pimpinan yang lain? Siap, Ibu.

Yang terhormat Pimpinan DPD, Pimpinan Alat Kelengkapan, seluruh Anggota DPD RI, Sekjen dengan seluruh staf, dan yang sangat kami banggakan apra kandidat pimpinan dari wilayah barat. Semoga dinamika politik yang terjadi di DPD yaitu dinamika tanpa perpecahan bisa kita buktikan pada hari ini.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya pada siang hari ini, pada sore hari ini kita selalu bersama-sama bisa menghadiri Sidang Paripurna yang sangat luar biasa ini, yang luar biasa. Semoga Sidang Paripurna ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan kita semua. Salawat serta salam kita mohonkan kepada Allah untuk disampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sebelum saya menyampaikan visi dan misi sebagai calon Pimpinan DPD RI, izinkan saya menyampaikan beberapa rencana strategis atau langkah-langkah taktis apabila diamanahkan dalam Sidang Paripurna ini nantinya sebagai Pimpinan DPD RI.

Yang pertama pentingnya atau saya menjungjung tinggi dinamika politik tanpa perpercahan di DPD RI. Walaupun selama ini kita dalam sikap-sikap politik kita terdapat friksi-friksi tapi tidak akan menimbulkan perpecahan. Dan apabila dalam melangkah itu, dalam menjalankan tugas kita atau kewajiban kita sebagai lembaga konstitusi memang terdapat irisan-irisan afiliasi. Mudah-mudahan pimpinan nantinya bisa mencari atau memberikan cara-cara yang kreatif agar perbedaan-perbedaan itu selalu bersumber kepada argumentasi dan tujuan utama kita adalah perjuangan secara terus menerus menaikan nilai tawar DPD RI dalam bingkai konstitusi.

Yang kedua, menurut saya pentingnya membangun kultur populis. Seperti kita ketahui Anggota DPD RI atau senator ini adalah tokoh-tokoh yang terpilih di daerahnya masing-masing. Jadi menurut saya Pimpinan DPD RI harus didesain dengan posisi ditinggikan seranting, didahulukan selangkah. Artinya adalah antara pimpinan dan anggota itu harus terjalin harus direkayasa dengan iklim yang sangat populis agar terdapat komunikasi yang intens dan oritentasi yang jelas. Insya Allah dengan iklim yang populis tersebut, kita bisa merumuskan secara sehat hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama anggota.

Yang ketiga, pentingnya gerakan politik dari DPD RI ini, karena untuk merebut simpati politik atau simpati publik dan mengubah keputusan-keputusan yang strategis hanyalah dengan gerakan politik dan Pimpinan DPD RI harus menjadi panglima dalam gerakan politik tersebut.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Waktu Pak.

PEMBICARA: H. NOFI CHANDRA, S.E. (SUMBAR) Iya.

(21)

Ya mungkin yang keempat menurut saya rencana strategis adalah perlunya grand desain kampanye secara menyeluruh dari seluruh Anggota DPD. Yang terakhir, langkah yang terakhir adalah menurut saya apabila nantinya proses hukum yang dijalani oleh pimpinan kita dinyatakan bebas, saya bersedia menyerahkan pimpinan ini kembali kepada beliau.

Terima kasih. Di hari ulang tahun yang ke-12 DPD RI mungkin akan lebih baik memilih anggota yang bernomor B-12, nama Nofi Candra.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.

Shaloom.

Om shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Iya, terima kasih Pak Nofi.

Berikut Ibu Intsiawati Ayus. Ibu Ayus, Ibu Iin. PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU)

Bismillahirahmanirahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Izinkan saya berdiri di depan, berdiri untuk menyampaikan pikiran di sidang majelis yang dimuliakan. Inilah visi misi akan saya uraikan.

Sidang majelis yang terhormat, Bapak Ibu Anggota DPD RI yang saya hormati, martabat, kehormatan, kemuliaan, rasa harga diri adalah prinsip bagi sebuah lembaga. Karena DPD dibentuk melalui amandemen konstitusi yang sah. Mari kita tegakan DPD menjadi lembaga yang berwibawa dan bermarwah.

Sidang majelis yang terhormat, dalam tunjuk ajar melayu pemimpin adalah yang didahului selangkah, yang ditinggikan seranting, yang dilebihkan hanya serambut, dan dimuliakan sekuku maka Pemimpin DPD bukanlah yang dilayani tapi melayani. Pemimpin DPD adalah juru bicara dan pelayan sidang anggota dewan yang terhormat, karenanya palu yang diketuk adalah keputusan bersama. Karena itu, karena itu relasi pimpinan dan anggota haruslah dekat seiring ibarat air dan tebing. Dan maka tradisikanlah rutin coffee morning agar tak ada lagi gunjing, maka beban ringan, maka beban yang ringan bisa kita jinjing. Hubungan antara Pimpinan DPD haruslah sejajar sama rata. Jauh tak berjarak, dekat tak berantara, harmoni dalam satu cita dan rasa, ke dalam samakan renta dan keluar samakan suara. Jangan lagi bikin panggung sendiri, hingga naga tak bergigi lagi.

Suskes kepemimpinan hanya bisa dicapai dengan sinergi. Tak bisa bekerja pribadi-pribadi tapi kerja satukan energi. Bangun komunikasi intensif, intens dan interaksi sebab tujuan kita hanya satu, mengabdi. Amandemen konstitusi adalah kemestian, bukan untuk mengejar kekuasaan tapi menata sistem ketatanegaraan agar hak dan kewenangan kita dikuatkan sehingga jelas letak kedudukan DPD RI dalam pembagian tugas dan kewajibannya. Amandemen sebagai bukti konstitusi harus makin sakti. Penguatan DPD adalah harga mati jika pimpinan dan anggota bekerja dengan hati.

Di akhir, untuk mengangkat kualitas fungsi peran anggota di dapil selayaknya difasilitasi sebagai jembatan amanah konstituensi mengurus rakyat harus menjadi profesi agar senator semakin bergengsi, tindaklanjutkan setiap aspirasi.

(22)

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Mohon waktu.

PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU)

Untuk meningkatkan kualitas fungsi, dewan harus produktif hasilkan legislatif, kunjungan dan peran aktif mengawasi agar rakyat selalu makan nasi tapi bukan lagi bubur yang basi. Sekali lagi ditegaskan, untuk aspirasi harus difasilitasi.

Bapak Ibu sidang majelis yang saya hormati, terakhir, DPD dan DPR ibarat sisi mata koin maka dia harus join. Membagi porsi satu sama lain menghasilkan poin untuk undang-undang yang terjamin. Terakhir ini saya paling ingat soalnya dengan kita semua. Suara DPD mesti nyaring berisi. Pola komunikasi juga berbagi informasi. Media-media ini menyorot kita dengan berbagai sisi. Isu daerah, karena seksi. Tanpa DPD menjaga eksistensi ke depan perlu adanya peningkatan publikasi.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Mohon waktu.

PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU)

Baiklah Bapak Ibu, dengan demikian saya menyatakan maju untuk dipilih sebagai Pimpinan DPD RI, Intsiawati Ayus insya Allah amanah untuk DPD yang bermarwah, senator yang amanah, negeri yang berkah.

Wabillahitaufik walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih Bu Iin.

Kami persilakan Bapak Abdul Gafar Usman.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (RIAU) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera bagi kita semua. Om swastiastu.

Bapak Ibu Pimpinan Sidang, Bapak dan Ibu para Pimpinan Alat Kelengkapan, rekan-rekan Senator yang berbahagia, para wartawan, para hadirin yang saya hormati. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu semua yang telah mau mendengarkan sekadar tatib yang telah disampaikan oleh pimpinan memperkenalkan dan sedikit visi dan misi.

Bapak dan Ibu yang kami hormati, jika amanah diberikan amanah berkewajiban untuk melaksanakan amanah itu. Kewajiban itu akan mereduksi dalam diri kita, dalam pikiran dan langkah sikap kita tanpa waktu. Oleh karena itu saya memperkenalkan kepada kita, satu, sebelum saya diberi amanah, dari awal saya diberi amanah oleh negara dan oleh masyarakat dan rakyat, satu, saya akan menguasai secara penuh dan sungguh-sungguh apa yang akan menjadi tugas yang diamanahkan kepada saya. Itu langkah pertama yang saya lakukan dan yang pernah saya lakukan dan yang telah saya lakukan. Saya akan pelajari dan kuasai secara

(23)

sungguh-sungguh apa yang akan dibebankan amanah kepada saya, itu satu. Yang kedua, saya akan jatuh cinta 100% dengan tugas yang dibebankan kepada saya. Apabila tugas dikuasai, tidak ada mengeluh. Apabila tugas jatuh cinta, jam 11 malam tatib akan gembira kita melaksanakan. Itu prinsip pertama, kuasai dengan sungguh-sungguh. Yang kedua, jatuh cinta dengan tugas, tidak ada beban, tidak ada mengeluh dengan tugas itu. Tetapi, dengan istri berbeda. Kalau istri, cintai dulu, baru dikuasai. Kalau tugas, kuasai dulu, baru jatuh cinta.

Kedua, apabila benar-benar tugas itu telah menjadi kenyataan, maka perlu tiga jaga. Jaga tiga, satu jaga prestasi pribadi, jaga prestasi jabatan, jaga prestasi kelembagaan, dan jaga prestasi amanah yang dibebankan kepada kita. Itu baru jaga prestasi. Jadi jaga prestasi 1, tetapi prestasi yang dijaga itu empat. Nah, itu. Jaga yang ke-2, nah ini baru jaga ke-2, jaga ke-2 jaga komunikasi seharmonisnya, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Kelembagaan, dengan DPR, dengan presiden, dengan kementerian. Secara vertikal, dengan rakyat dan dengan Tuhan Yang Mahakuasa. Perlu kita jaga komunikasi dengan baik karena tanpa komunikasi akan menimbulkan miskomunikasi. Tiada miskomunikasi di antara kita, antara anggota dengan pimpinan. Pimpinan tidak bisa jadi pimpinan kalau tidak dia menjadi anggota. Oleh karena itu, anggotalah yang paling utama di dalam lembaga Dewan Perwakilan Daerah ini. Tanpa anggota, pimpinan tidak perlu; tanpa anggota, uang tidak perlu; tanpa anggota, setjen tidak perlu; tanpa anggota, gedung tidak perlu. Oleh karena itu, anggotalah yang paling menjadi prioritas sebagai seorang yang diberi amanah menjadi pimpinan. Itu komunikasi kedua, eh lalu jaga kedua. Jaga ke-3, jaga diri dari norma-norma yang berlaku. Kalau diri tidak jaga, satu jam hilang. Oleh karena itu, baik bagi kita semua mari tiga jaga: jaga prestasi, jaga komunikasi, jaga diri.

Terakhir, apakah mampu melaksanaakan itu? Saya memperkenalkan kepada Bapak-bapak pegalaman saya secara birokrat, mulai dari tukang ketik sampai eselon satu. Dari politik, mulai dari Anggota DPRD, Ketua Komisi Ekonomi, Ketua Komisi Anggaran,sampai di DPD ini menjadi Pimpinan Komite IV, sekarang Piminan BAP. Pengalaman sidang, dari tingkat RT, RW, sampai ke PBB. Saya pernah mewakili sidang PBBB tahun 1987 mewakili pemuda Indonesia. Untuk menyelesaikan kasus dan masalah, tahun 1985, saya diberi amanah oleh Menpora dan KNPI untuk mendudukkan bersama di Belanda, teman-teman kita dari Irian Jaya untuk memperkenalkan rasa kedamaian warga Irian, warga Maluku yang berada di Belanda. Itu pengalaman yang dapat saya lakukan.

Nah Bapak dan Ibu, jika memang amanah dibebankan, itulah cara kerja, pendahuluan kerja, dan akan dikerjakan. Jika amanah diberikan, harus dicintai dengan sesungguh hati. Saya kira demikian, Bapak dan Ibu. Memperkenalkan diri, nama saya Abdul Gafar Usman, hamba yang pengampun menurut Arab. Kalau menurut bahasa Inggris, egova, orang yang merantau jauh dari hutan ke kota, kota ke ibu kota, bahkan sudah diajak oleh DPD ke luar negeri ke mana-mana. Itulah egova.

Terima kasih, Bapak dan Ibu yang saya hormati. Para Pimpinan dan para setjen yang telah mencintai tugas dan menguasai, terima kasih saya ucapkan. Pertama, mohon maaf jika terdapat kekurangan dan terima kasih diberi kesempatan untuk menyampaikan, apalagi diberikan kesempatan amanah kepada saya. Demikian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore.

Salam sejahtera bagi kita semua. Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya terima kasih, Pak Gafar.

(24)

PEMBICARA: Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KEP. RIAU) Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore.

Salam sejahtera bagi kita semua. Om swastiastu.

Pimpinan yang saya muliakan, para Anggota Dewan perwwakilan Daerah Republik Indonesia, Senator Indonesia yang berbahagia, serta para hadirin yang terhormat. Izinkanlah saya sebelum menyampaikan visi dan misi, saya ingin menyampaikan catatan hati saya. Rasa simpati saya atas musibah yang dihadapi oleh saudara kita, orang tua kita, Irman Gusman. Tidak hanya Saudara Irman Gusman yang menghadapi cobaan tersebut, kita semua juga sedang mengalami cobaan yang sama, cobaan yang sesungguhnya sedang mengasah kita untuk lembaga kita lebih tajam membaca kehendak rakyat. Musibah ini kita jadikan momentum untuk bangkit dan bangun sebagai titik poin dalam komitmen kita membangun keharmonisan kita semua. Mari kita doakan agar Saudara kita Irman Gusman diberikan kesehatan sehat wal’afiat, serta kekuatan dan keihlasan untuk menunjukkan yang benar adalah benar, yang salah adalah salah. Kita harus saling bahu-membahu walaupun ada pepatah mengatakan seberat-berat mata memandang, berat lagi bahu memikul. Mari kita berdoa semua untuk kebaikan kita ini.

Bapak Ibu yang saya hormati, izinkanlah saya Hardi Selamat Hood mengajukan diri untuk menjadi Pimpinan DPD RI dari wilayah barat. Saya sadar dibandingkan dari sahabat-sahabat kami, maka saya adalah bukanlah yang terbaik. Tetapi, saya ingin menyatakan kepada sahabat-sahabatku sekalian, saya akan berbuat yang terbaik untuk DPD RI.

Bapak Ibu yang saya hormati, kita adalah yang sedang bekerja untuk daerah, berjuang untuk daerah, untuk membangu daerah. Kita adalah pejuang daerah yang bekerja untuk Indonesia. Oleh karena itu, tugas kita semua yang kita emban adalah bagaimana memandang daerah kita persembahkan kepada Indonesia tersebut. Maka dalam hal tersebut, maka visi yang kami sampaikan adalah untuk menjadikan DPD RI lebih dekat dengn rakyat. Ada tiga hal yang diutamakan di dalam penyampaian visi tersebut. Yang pertama adalah penguatan kelembagaan, yang kedua adalah penyelesaian aspirasi rakyat, yang ketiga adalah membangun komitmen masa depan. Ketiga hal tersebut menurut saya adalah gerbang pembangunan yang merupakan ikhtiar utama yang patut kita lakukan.

Oleh karena itu, dari apa yang telah saya kemukakan, ada hal yang utama yang sedang kita memang bergotong royong untuk melakukan pencapaiannya adalah penguatan kelembagaan melalui amandemen. Saya kira itu adalah satu hal yang mutlak untuk kita jalankan. Yang kedua adalah memperkuat penyelesaian aspirasi masyarakat. Kita sudah mendahului dan sudah melaksanakan berbagai macam reses. Kita sudah melakukan berbagai macam kunjungan kerja. Kita juga sudah melakukan bagaimana rapat dengar pendapat. Namun, yang belum tampak adalah penyelesaiannya. Adalah tugas ke depan untuk menyelesaikan aspirasi masyarakat sebagai kebulatan tekad perjuangan dari daerah tersebut. Selanjutnya, saya menawarkan kepada Bapak Ibu sekalian, mari kita berusaha membangun yang kedua adalah membangun komite masa depan atau the committee for the future. Mengapa saya katakan demikian? Karena komite ini harus berani untuk melakukan kajian atas temuan-temuan yang kita sudah peroleh. Berarti komite yang akan dibentuk ini adalah think tank bagi kemajuan lembaga DPD RI. Kita jangan bersusah payah karena sesungguhnya anggaran-anggaran riset sudah tersedia. Bangsa kita ini sedang menunggu kita semua, tidak hanya bekerja melalui kata-kata, tetapi bekerja melalui data-data. Saya yakin dengan komite masa depan ini kita akan menunjukkan kepada bangsa bahwa kita mempunyai

(25)

data yang komplet, kita mempunyai kelengkapan-kelengkapan riset yang memberikan kajian-kanjian masa depan yang bisa membangun Indonesia yang lebih baik.

Bapak Anggota yang saya muliakan, untuk keberhasilan itu semua, saya kira titik poinnya adalah keharmonian. Saya selalu membuat tagline harmoni hati, harmoni negeri. Keharmonian itu adalah dari kita untuk kita. Kita sekarang sedang diuji untuk menjadikan 132 fraksi yang kononnya kita jadikan satu yang kita sebut adalah fraksi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Kita tidak lagi boleh mengembangkan bahwa kita adalah sendiri dan mandiri, tetapi kita harus mengembangkan sebagai kesatuan dari daerah dari provinsinya dan akhirnya bersatu sebagai lembaga besar yang kita sebut dengan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Untuk menjadi kesatuan itu, maka keharmonian adalah mutlak untuk dapat kita pahami dan kita laksanakan bersama-sama.

Akhirnya, saya menyatakan bahwasanya empat ukuran keberhasilan yang saya kemukakan tadi dapat dilihat dengan berhasilnya amandemen UUD 1945, berhasilnya mewujudkan aspirasi daerah, berhasilnya keharmonisan antarsesama anggota, antaranggota dan pimpinan, dan antaranggota dengan kesetjenan. Keempat, berhasil meraih masa depan dengan melahirkan riset-riset yang merupakan kehendak rakyat melalui omite amsa depan. Saya ingin menutup pernyataan visi misi saya dengan beristigfar bahwa sesungguhnya saya banyak kesalahan. Oleh karena itu, saya mengajak kepada Bapak Ibu, Saudara-saudara sekalian, Saudara-saudara saya semua, bahwa pilihlah saya bila amanat itu pantas di pundak saya, dan jangan pilih saya, sekali lagi jangan pilih saya bilamana ia akan menjadi penyebab kelemahan lembaga kita ini.

Demikian, Bapak Ibu sekalian, adalah suatu kebiasaan untuk saya menutupnya sebagai sebuah pantun. Air danau, air yang tenang. Banyak biduk, berlayar lambat. Pemilihan ini bukanlah kalah menang, tetapi untuk DPD RI yang lebih kuat. Demikian, Bapak Ibu sekalian, terima kasih. Saya tutup dengan

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya terima kasih, Pak Hardi.

Kami mohon Bapak Syukur untuk di-maintain waktunya juga. Silakan. PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Waktu saya ngaji waktu kecil, kata ustaz, banyak-banyaklah bersyukur, Pak Syukur, insya Allah akan ditambah nikmatnya. Jadi, saya lihat ini bukan saya sendiri yang tegang, semua yang hadir ini sepertinya tegang semua. Bapak Ibu, sebelum saya memulai, biar kelihatan semangat, ini bukan hanya untuk semua anggota, tetapi seluruh yang hadir. Kalau saya mengatakan DPD, jawabnya yes. Setuju ya? DPD! DPD! Terima kasih.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Untuk mempersingkat waktu, tanpa mengurangi rasa hormat saya, Pimpinan dan seluruh Anggota dan seluruh yang hadir yang saya hormati, pertama saya menyampaikan rasa bersyukur, bukan karena nama saya Pak Syukur, Pak. Rasa syukur saya yang pertama adalah walaupun orang luar mengatakan DPD ini seolah-olah sudah terpecah-belah, tetapi hari ini saya mengatakan Anggota DPD masih menjalin hubungan silaturahmi dengan baik. Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk kita bersama.

(26)

Bapak Ibu yang saya hormati, tadi pertama masuk di ruangan ini, saya melihat di depan ini ada satu yang kurang. Perwakilan ibu-ibu sudah ada, perwakilan profesor sudah ada, anak mudanya yang belum ada, Pak. Setuju ya? Baik.

Bapak Ibu yang saya hormati, saya tidak menyampaikan visi dan misi saya karena bagi saya tidak ada visi misi. Kenapa? Bagi saya, pimpinan DPD itu adalah kolektif dan kolegial. Dia tidak mungkin bisa menjalankan misinya masing-masing dan itu harus dibangun bersama-sama. Maka dari itu, saya hanya menyatakan ingin menyampaikan sikap politik saya.

Yang pertama, saya akan menjalankan semua yang menjadi keputusan Dewan Perwakilan Daerah karena bagi saya Pimpinan DPD hanya speaker. Yang mempunyai kekuasaan penuh adalah seluruh anggota, dan Pimpinan DPD hanya menjalankan apa yang Bapak amanatkan. Yang kedua, saya tidak akan menggunakan jabatan ini untuk kepentingan pribadi saya, keluarga saya, organisasi, bisnis, maupun partai. Yang ketiga, saya di DPD ini sudah tujuh tahun bersama teman-teman semua berjuang mulai dari periode 2004, 2009, sampai 2014. Saya yakin DPD punya renstra dan punya perencanaan jauh ke depan. Saya mengerti apa yang Bapak Ibu keluhkan, rasakan, baik di dalam internal, eksternal, maupun di daerah. Bagaimana mungkin kita bisa mencapai sesuatu kalau rasa kebersamaan itu tidak tumbuh? Ada orang mengatakan, “Pak Syukur kok diam saja selama ini.” Saya diam karena saya tidak mau sesuatu itu menjadi sesuatu yang tidak baik.

Bapak, ibu yang saya hormati.

Yang keempat adalah amandemen sangat penting dana itu adalah menjadi target kita bersama. Tidak akan mungkin kita bisa maksimal bekerja kalau amandemennya tidak tercapai, setuju. Bapak, ibu saya memberi contoh bagaimana-bagaimana kebijakan-kebijakan itu lupa dari pengawasan kita, kita sebagai perwakilan daerah lupa mungkin teman-teman kalau di Komite II mengatakan saya ini Dirjen Pupuk, orang sawit, saya ingin mengatakan kenapa saya berusaha untuk maksimal untuk memperjuangkan itu? Bapak, ibu ini adalah maksimal untuk apalagi, untuk daerah-daerah penghasil sawit.

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Mohon waktu pak.

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Iya. Penghasil sawit ada 17 triliun dana CPO yang dikumpulkan oleh PDB tetapi tidak ada satu pun anggota yang berteriak. Dari 17 triliun itu 40% adalah sumbangan dari masyarakat tetapi yang kembali ke daerah hanya 3%, inilah bagian dari sebuah perjuangan dari anggota DPD yang harus kita perjuangkan bersama-sama. Untuk mewujudkan semua ini adalah amandemen harus menjadi target kita bersama. Yang kedua, kenapa saya selalu berteriak-teriak soal pupuk subsidi menjadi subsidi harga? 35 triliun dana yang digelontorkan oleh pemerintah yang tidak banyak manfaat untuk masyarakat itu. Inilah yang membuat saya salah satu ingin menjadi salah satu Pimpinan Anggota DPD.

Yang terakhir bapak, ibu, saya juga di PURT dan bersama teman-teman semua saya mengerti apa yang dikeluhkan teman-teman, apa yang dirasakan teman-teman, saya ingin mengatakan saya tahu apa yang kamu mau. Sekali lagi, saya tahu apa yang kamu mau dan saya siap melaksanakan itu, dan Insya Allah saya akan bersama-sama dengan Pimpinan DPD RI.

Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. DPD.

(27)

PIMPINAN SIDANG: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih Pak Syukur. Kami persilakan Pak Kanedi, Bapak Ahmad Kanedi. PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

Bismillahirahmanirohim.

Assalamu’alaikum waramatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi, selamat sore, Insya Allah nanti sampai sore kita, sampai pagi kita. Jadi saya memprediksikan kita sampai pagi begitu. Jadi saya ulangi rekan-rekan sekalian selamat sore dan salam sejahtera untuk kita bersama.

Shalom.

Om swastiastu.

Dan salam kebangsaan untuk kita bersama.

Yang kita hormati Pimpinan, Pak Ketua dan wakil-wakil ketua. Para calon kandidat yang saya cintai dan banggakan. Rekan-rekan Senator Anggota DPD RI dari wilayah barat, wilayah tengah, wilayah timur. Sekjen dan seluruh keluarga besar. Rekan-rekan dari media cetak maupun eklektronik dan seluruh warga Indonesia yang menonton kita, sebangsa dan setanah air dan hadirin sekalian yang saya mohon maaf tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Marilah tentunya kita di momen yang sangat bersejarah ini bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan segala-segalanya bagi kita termasuk kita berkumpul bersama dalam semangat kebangsaan, membangun demokrasi dan menunjukan bahwa DPD itu memang kumpulan para negarawan yang pada hari ini berkumpul bersama disini.

Demikian juga salawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Saudara-saudaraku sekalian ijinkan saya Bang Ken menyampaikan suatu tanggung jawab dan kewajiban sebagai anggota DPD dan sekaligus pada detik ini, saat ini menjadi salah satu calon pimpinan sesuai dengan amanat konstitusi yang diatur dalam tata tertib.

Ada beberapa hal yang tentunya sebelum saya menyampaikan sekelumit atau garis besar tentang visi dan misi yang harus dilakukan semua kita sebagai anggota maupun diamanahkan ditambah tugas kita nanti menjadi pemimpin atau pimpinan atau ketua maupun wakil-wakil ketua di DPD maupun di alat-alat kelengkapan. Yang pertama saya mengajak mari dengan suatu kejadian ini kita wujudkan kebersamaan kita. Ini momentum yang sangat bagus, ini Tuhan mengingatkan kita dan Tuhan juga memberikan kita untuk memperbaiki dan mungkin juga kita bisa mempererat persatuan kita untuk mewujudkan DPD itu berada dimana di republik ini atau ditatanan keistana negaraan ini.

Saudara sekalian, mungkin saya Ingin mengingatkan kita mengisi untuk melengkapi semua yang berkaitan dengan alat kelengkapan dan saya sebagai salah satu kandidat ingin menyampaikan ringkas saja tapi ini amanat konstitusi untuk menyampaikan visi dan misi. Nah visi saya mewujudkan Dewan Perwakilan Daerah kuat di pusat dan tentu juga tajam ke daerah. Ini ada dua kata kunci kuat di pusat itu berarti DPD ini bersatu padu dari pimpinan sampai ke semua jajaran yang mem-back up DPD itu secara keseluruhan. Ini harus kuat kita dulu dan mempunyai hubungan yang sangat baik dan cair kepada lembaga-lembaga tinggi negara. Kepada DPR, MPR, kepada BPK, kepada Kepresidenan, Wakil Presiden, dan semua jajaran dan termasuk juga kelompok-kelompok agama maupun kelompok masyarakat yang tahap pusat.

Nah yang kedua, tajam ke daerah. Saya mengharapkan dan kita semua mengharapkan DPD RI itu peduli dan sangat cepat merespon petisi-petisi dan apa yang terjadi di daerah. Nah salah satunya sekarang ini saudara-saudaraku sekalian di daerah itu lagi Pilkada, mengapa DPD tidak hadir? Mengapa DPD tidak memberikan suatu sentuhan demokrasi? Ya boleh lah ada yang tertawa begitu ya tapi kita meninggalkan suatu hal yang harus kita kawal

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun penelitian mengenai kadar timbal dalam darah pada petugas SPBU telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, namun penelitian ini berfokus pada dampak

Penelitian pemberian sel punca CD34 + darah tepi manusia secara subkutan pada kulit tikus jantan wistar yang dipajan sinar ultraviolet B dengan pengamatan jumlah

Bagi guru: dapat dijadikan sebagai bahan kajian literatur untuk melakukan penelitian mengenai nilai APTI pada Ficus lyrata Warb dan tembesi Samanea saman (Jacq) Merr

- Koordinasi lintas institusi terkait kebijakan rencana pengemb... Kakao tahun ke 2

Disetiap proses pekerjaan konstruksi pada Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Nagreg V Bandung dapat menimbulkan berbagai macam risiko baik dari metode pelaksanaan, alat, material

Walaupun dalam penelitian ini limbah oli bekas yang digunakan hanya 25% dan 15% dari berat air campuran sampel mortar, hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa

(2) Apabila Calon Kepala Desa yang dinytakan terpilih sebagaimana dimaksud ayat (1), tersangkut suatu tindak pidana dantelah terbukti bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang

Zat pembentuk gelas yang utama adalah silika (SiO2). Fluks mengurangi suhu leleh dan viskositas lelehan serta meningkatkan konduktivitass listriknya. Logam alkali oksida