1
DUKUNGAN INOVASI
UNTUK PENGEMBANGAN SAPI POTONG
Dr. Ir. DICKY PAMUNGKAS, MSc
dpamungkas2000@yahoo.com
p4mungk4s2014@gmail.com
LOKA PENELITIAN SAPI POTONG
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2017
Disampaikan dalam: Seminar Nasional Ke-2 Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyrakat
Ditjen2: Tan Pangan, Peternakan, dll
Badan2: SDM, BKP, Karantina, dll
Balai Besar Pascapanen, Mektan, BBP2TP Puslitbang Hortikultura,
Tanaman Pangan, Perkebunan
Balai Besar Penelitian Veteriner Balai Penelitian Ternak
KEMENTERIAN PERTANIAN
Puslitbang
Peternakan
Badan Litbang Pertanian
Loka Penelitian kambing Potong
LOLITSAPI
Loka Penelitian Sapi Potong
BPTP
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Provinsi)
Dinas/Instansi Peternakan
di Provinsi
Dinas/Instansi Pertanian Peternakan
di Kab/kota dan jajarannya
7
1
7
1
• PENDAHULUAN
2
• PROGRAM-KEBIJAKAN
3
• PELUANG PENAMBAHAN POPULASI
4
• DUKUNGAN TEKNOLOGI DI LOLITSAPI
5
• PENUTUP
8
1
8
Populasi sapi (15,4 jt)
terkonsentrasi di Jawa
(44%)
Kebutuhan
Daging Sapi
Nasion
al
Impor :
- Bakalan = 600 ribu ekor
- Daging = 38 ribu ton
±
27%
1
Sumber: Ditjen PKH (2015)
•Permintaan daging meningkat
•Defisit Neraca Supply Demand Daging Sapi (kontinyu??)
•Impor Daging Beku, sapi bakalan, indukan (sampai kapan)
•Kapasistas pasok/produksi rendah
•Pemeliharaan tradisional (input/teknologi rendah), skala
kecil 90 % non commercial farm
•Fattening vs Cow Calf Operation (profit?)
•Strategi: Peningkatan kuantitatif, Peningkatan Kualitatif,
Perbaikan saluran Distribusi
•Sinergisme program, dukungan teknologi, dan perbaikan
infrastruktur/distribusi
Sumber : Gapuspindo (2016)
Bisakah kita mengurangi ketergantungan impor ???
Perlu terobosan untuk mengurangi impor ???
Daging Sapi
3%
Daging Ayam
8%
Telur
7%
Susu
3%
Ikan
79%
PROPORSI ketersediaan protein hewani
NERACA KOMODITAS SAPI (DAGING
SAPI)
Tahun
(000 Ekor)
Populasi
Produksi
Daging
(000 Ton)
Konsumsi Daging Sapi
Nasional
Defisit (000 Ton)
Target
(kg/kap/ th)
(000 Ton)
Konsumsi
Daging
(000
Ton)
Siap
potong
(000 ekor)
2016
15.207
504.215
2,41
625.61 (121.6) (347.561)
2017
15.425
513.514
2,43 640.458 (126.9) (362.697)
2018
15.644
522.813
2,42 647.326 (124.5) (355.751)
2019
15.862
532.112
2,40 651.542 (119.4) (341.227)
2020
16.081
541.412
2,38 655.739 (114.3) (326.649)
2021
16.299
550.711
2,38 665.510 (114.8) (327.997)
SEBARAN TERNAK SAPI POTONG
PETA KAWASAN PENGEMBANGAN SAPI
POTONG NASIONAL
18
STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA & EKSPOR
Swasembada dan Rintisan
Ekspor (2016-2022)
a. Penyediaan lahan
b. Penambahan Indukan
c. Peningkatan kelahiran
d. Peningkatan produktifitas
e. Pembiayaan dan subsidi
f. Penguatan kelembagaan
g. Penguatan sistem logistik
h. Regulasi dan deregulasi
Ekspor (2023-2026)
a. Penguatan akses pasar
b. Peningkatan kelahiran
c. Peningkatan produktifitas
dan daya saing
d. Penguatan kelembagaan
e. Penguatan sistem logistik
f. Pembiayaan dan subsidi
g. Regulasi dan deregulasi
Industrialisasi
Peternakan (2027-2035)
a. Penguatan kelembagaan
b. Penciptaan iklim yang
kondusif
c. Peningkatan produktifitas
dan daya saing
d. Teknologi dan informasi
e. Pembiayaan dan subsidi
f. Promosi dan ivestasi
Bioindustri (2037-2045)
a. Teknologi dan informasi
b. Pembiayaan
c. Promosi dan ivestasi
d. Peningkatan nilai tambah
dan daya saing
e. Diversifikasi horisontal
dan vertikal
DAGING SAPI
KERANGKA PIKIR MENUJU LUMBUNG PANGAN
TAHUN 2016-2045
20
20
KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI DAGING
No
Kegiatan
Target
1
PercepatanKelahiran Sapi/Kerbau
• Inseminasi Buatan (IB)
• Kawin Alam
2,7 juta
akseptor
1,8 juta
akseptor
2
Pengembangan Integrasi
Sawit-Sapi
385 kelompok
3
Penyelamatan Betina Produktif
195 kelompok
4
Pengadaan Indukan Sapi/Kerbau
(BX, Bali, Madura, FH, PO, Bali,
Kerbau Lumpur)
30.900 ekor
5
Pengadaan Bibit Sapi/Kerbau (Bali,
Pesisir, SO, FH, PO, Kerbau
Lumpur)
Peningkatan produktivitas ternak lokal
•Optimalisasi inseminasi buatan dan sinkronisasi berahi pada sekitar 2 juta akseptor/thn
•Pengadaan pejantan unggul sapi dan kerbau
•Penyediaan air untuk ternak
•Penanggulangan gangguan reproduksi dan peningkatan pelayanan keswan
•Pengendalian betina produktif
Pengembangan Pakan Ternak
•Pengembangan HPT sekitar 4 juta stek/th
•Pengembangan pakan olahan/bahan pakan sekitar 14 ribu ton
Pengembangan bibit sapi/kerbau
•Penyediaan benih ternak 5 juta dosis per tahun
•Penyediaan bibit ternak sekitar 500 ribu ekor per tahun
•Sertifikasi kelembagaan dan wilayah perbibitan ternak 4 juta sertifikat per tahun
Kesehatan Hewan
•Pengendalian penyakit hewan menular strategis dan zoonosis 4 juta dosis/ th
•Penyidikan dan pengujian hewan dan sertifikasi obat hewan 150 ribu sample per tahun
•Penguatan kelembagaan otoritas veteriner
•Produksi vaksin, obat hewan dan biologic 8 juta dosis per tahun
•Penguatan system kesehatan nasional di 34 provinsi
DUKUNGAN TEKNOLOGI
TEKNOLOGI
LITBANGTAN
Menambah dan
mempertahankan
mesin penghasil
anak
•Optimalisasi sentra bibit
: cow calf operation,
Pengembangan SAPI
Indukan
•Menambah dan
membentuk
kawasan perbibitan
sapi Lokal
Pengendalian
pemotongan Betina
Produktif Law
enforcement
,Insentif, RPH
(TARGET
PROGRAM SIWAB :
menurun 20%)
Meningkatkan
Angka Kebuntingan
: 70%
PAKAN
Gangguan
Reproduksi :
Menurun 60%
INOVASI cow calf operation
Induk beranak sekali setahun
Flushing dan steaming up
Rapid test kebuntingan dini
(H2SO4, biji, Anti PSPB)
Vaksinasi IBR, SE, BVD, Lepto
Green konsentrat, TPT tahan naungan
Bank Pakan
Konservasi pakan
InKa
Pejantan Unggul
Kandang komunal
Kalender Kawin
IB
Enkapsulasi Sperma
Sexing sperm
Pedet sehat, tanda
estrus jelas
BCS
III. PELUANG PENAMBAHAN
POPULASI
25
25
POTENSI PENGEMBANGAN TERNAK SAPI
DI KEBUN SAWIT DAN HUTAN
Luas lahan kebun sawit 10,9 juta Ha :
•
Integrasi
sawit-sapi
pada
tanaman
menghasilkan (TM) seluas 1,85 juta Ha
Luas kawasan hutan PT Perhutani seluas
267 ribu Ha:
•
Integrasi hutan-sapi seluas 267 ribu Ha
1. Integrasi sawit-sapi yang telah operasional 21.765
ekor sapi
2. Integrasi hutan-sapi seluas 267 ribu Ha p
otensi
populasi sapi 2,12 juta ekor sapi
Pemanfaatan pulau-pulau kecil terluar
PP 62 /2016
Inovasi:
Pola grazing (ekstensif vs. semi intensif) Managemen pastura
Introduksi breed Kawalan penyakit
Safety
Bali
Peranakan Ongole, PO
Madura
Rambon
Jabres
Aceh
Donggala
Hissar
PASUNDANStruktur bibit dalam kawasan sumber bibit
Pewilayahan Sumber Bibit
No. Institusi
Tugas dan Fungsi
1.
Direktorat Perbibitan
• Regulasi perbibitan, Sertifikasi (SK LB), pewilayahn sumber bibit, penetapan galur.rumpun ternak• Monev mutu ternak • Monev kelembagaan
• Pengembangan pengelolaan kawasan 2.
Dinas Peternakan
• Koordinator pelaksanaan uji performans• Penyediaan semen
• Koordinasi dan peningkatan kapasitas SDM • Pembinaan dan Wastubit
• Screening sapi hasil seleksi
3.
Balai Veteriner
• Pelaksanaan surveillance, investigasi, diagnosa dan pemeriksaan kesehatan ternak• Penyusunan rancangan managemen biosecurity
• Pemberian Bimtek higienis budidaya dan penanganan kasus penyakit, dan gangrep
4.
Badan Litbang Pertanian
• Pendampingan teknologi, seleksi pedet, calon pejantan, calon induk, pejantan, dan induk, managemen (pakan dan reproduksi)• Melakukan pengamatan dan penelitian terkait dengan performans dan perkembangan ternak
• Bimtek bagi Poktan
• Rekomendasi inovasi perbibitan 5.
Asosiasi/Gapoktan/LSM
• Pengguna dan pelaksana kegiatan• Pengguna ternak hasil seleksi • Penyedia saprodi ternak
• Melakukan pembinaan ke anggota • Inisiator atau pelaku bisnis sapi
• Membantu tertib adminstrasi dan rekording/pendataan sapi
Tabel 1. Institusi dan perannya dalam pelaksanaan pembentukan kawasan perbibitan
IV. DUKUNGAN TEKNOLOGI
DI LOLITSAPI
Galur Unggul Sapi PO
Sapi Peranakan Ongole diseleksi
dalam kondisi kualitas pakan
terbatas
Bobot lahir di atas rata-rata sapi PO
di peternak (± 26 kg)
Jarak beranak 12-13 bulan
Proporsi daging > lemak
dibandingkan sapi persilangan
Produksi bibit 80 ekor per tahun
PENYEBARAN GALUR SAPI PO
UNGGUL
TAHUN
JENIS
KELAMIN
JUMLAH (EKOR) PENERIMA
2012
PEJANTAN
7
BIB LEMBANG, BBID SUMUT
2013
PEJANTAN
7
KELOMPOK TERNAK BPTP
JATENG, BALITBU
INDUK
12
2014
PEJANTAN
16
BALITKABI, BPTP JAMBI,
KELOMPOK TERNAK, BIBD
BLORA, BPTP KALTIM,
KALTENG, JATIM, BALITTAS
INDUK
15
2015
PEJANTAN
6
BPTP SUMSEL, KELOMPOK
TERNAK
INDUK
16
2016
PEJANTAN
7
KELOMPOK TERNAK, UNISMA,
STTP, TTP PACITAN
INDUK
60
RPTP/RDHP 2015 2016 2017 2018 2019
1. Nutrisi 1 Teknologi
0 Produk antara 1 Produk antara2 Teknologi 0 Produk antara1 Teknologi 1 Produk antara1 Teknologi 0 Produk antara2 Teknologi 2. Reproduksi 3 Teknologi
0 Produk antara 0 Produk antara1 Teknologi 0 Produk antara3 Teknologi 1 Produk antara2 Teknologi 1 Produk antara1 Teknologi 3. Breeding
(*= komposit)
Sapi Madura 165 ekor Sapi Bali 165 ekor Sapi PO 670 ekor, a.l. :
a.calon bibit 70 ek b.pejantan 8 ek c.calon galur 0 ek 0 calon rumpun sapi* 0 ransum calon galur*
Sapi Madura 165 ekor Sapi Bali 165 ekor Sapi PO 770 ekor : a.calon bibit 70 ek b.pejantan 8 ek c.calon galur 288 ek 1 calon rumpun sapi* 1 ransum calon galur*
Sapi Madura 180 ekor Sapi Bali 180 ekor Sapi PO 840 ekor, a.l. :
a.calon bibit 70 ek b.pejantan 8 ek c.calon galur 494 ek* 1 calon rumpun sapi* 2 ransum calon galur*
Sapi Madura 195 ekor Sapi Bali 195 ekor Sapi PO 910 ekor, a.l. :
a.calon bibit 70 ek b.pejantan 8 ek c.calon galur 598 ek* 1 calon rumpun sapi* 3 ransum calon galur*
Sapi Madura 200 ekor Sapi Bali 200 ekor Sapi PO 1000 ekor, a.l. :
a.calon bibit 70 ek b.pejantan 8 ek c.calon galur 650 ek* 1 calon rumpun sapi* 4 ransum calon galur* 4. SDG sebaran populasi, fenotipik, dan genotipik sumber daya genetik sapi :
Pasundan & Pacitan Sragen Pesisir Donggala Hissar 5. UPSUS Identifikasi, dan dukungan teknologi kegiatan Hulu dan Hilir di beberapa provinsi yang ditunjuk Litbangtan 6. UPBU Bibit dan pejantan sapi potong tersebar (ekor) :
20 20 20 20 20
7. SITT --- jagung/klp. sawit Tebu/sawit coklat hortikultura
PETA JALAN
No
Sasaran
Indikator Kinerja Utama
1. Tersedianya rumpun/galur/varietas
unggul ternak ruminansia, unggas dan
aneka ternak serta tanaman pakan
ternak hasil seleksi dan persilangan
serta koleksi mikroba veteriner
1. Jumlah rumpun/ galur/ varietas
unggul/ harapan ternak dan TPT
spesifik Agro-Ekosistem
2. Jumlah rumpun/ galur/ varietas
unggul ternak dan TPT yang
terdistribusi
3. Jumlah bibit sumber ternak
4. Jumlah produk biologis peternakan
5. Jumlah SDG ternak, TPT dan mikroba
veteriner yang dikonservasi dan
dikarakterisasi
2. Tersedianya teknologi pakan; teknologi
reproduksi; teknologi veteriner;
teknologi budidaya dan teknologi
integrasi tanaman-ternak berbasis
bioindustri,
bioscience
dan
bioengineering
.
1. Jumlah teknologi reproduksi
2. Jumlah teknologi pakan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PROPOSAL
– PENELITIAN RPTP
PROPOSAL– DISEMINASI RDHP
PROPOSAL
– MANAJEMEN RKTM
No
Indikator
Capaian 2016 2017 Target2018 2019 Catatan 1 Jumlah hasil penelitian yang siap dimanfaatkan (akumulasi 5 tahunterakhir)a Jumlah jejaring dan/atau kerjasama yang terbentuk (dokumenkerjasama) 29 3 3 3 b Jumlah hasil penelitian yang didiseminasikan (jumlah) 25 5 5 5 2 Rasio hasil penelitian pada tahun berjalan terhadap kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahun berjalan 100% 100% 100% 100%
a Jumlah kegiatan penelitian/pengembangan/perekayasaan pada tahun berjalan 8 4 9 9 b Jumlah penelitian/pengembangan/perekayasaan yang dihasilkan (Output akhir atau target antara) 8 4 9 9 c Rasio pemenuhan sarana dan prasarana penelitian terhadap total permintaan sarana dan prasarana penelitian (%) 100 100 100 100
3 Jumlah produksi benih sumber 62 ekor* 100 ekor 100 ekor 100 ekor *tersebar 4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai (B ) (Skala (1-4)) 79.09 80.06 80 - 85 80 - 85
5
Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai PermenPAN RB Nomor 12 tahun 2015 meliputi: perencanaan, pengukuran, pelaporan kinerja, evauasi internal, dan capaian kinerja) di lingkup Loka Penelitian Sapi Potong (Temuan)
0 0 0 0
a Tingkat Kesesuaian antara Rencana Operasional Kegiatan (ROK) dengan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Loka Penelitian Sapi
Potong 100 100 100 100
b Kesenjangan antara realisasi fisik terhadap realisasi anggaran 6.14 kurang 5,00 kurang 5,00 kurang 5,00 SUBBAGIAN TATA USAHA
1 Rasio permintaan dan keluhan (tertulis) yang ditindaklanjuti terhadap layanan ketatausahaan di lingkup Loka Penelitian Sapi Potong 0% 0% 0% 0% 2
Rasio rekomendasi Itjen atas ketidaksesuaian NSPK (norma, standar, prosedur, kriteria) ketatausahaan di lingkup Loka Penelitian Sapi Potong yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi yang diberikan