3.1 Gambaran Umum Perusahaan
Kumon adalah metode perseorangan yang cocok untuk semua usia. Dengan menempatkan pentingnya kemampuan setiap siswa, Kumon berkeinginan untuk membentuk dan menumbuhkan potensi sifat dan kemampuan belajar dari setiap individu (Kumon:2008).
3.1.1 Sejarah Metode Kumon
Setengah abad yang lalu, cinta seorang ayah kepada anaknya telah melahirkan Metode Kumon. Almarhum Toru Kumon mengembangkan bentuk awal Metode Kumon pada 1954 ketika Toru menjadi guru matematika SMA. Pada waktu itu, istri Toru Kumon, Teiko, memintanya untuk melihat pelajaran Aritmetika untuk kelas 2SD dari anak tertuanya, Takeshi, karena Toru tidak puas dengan hasil ulangannya.
• Materi belajar yang ditulis dengan tangan pada kertas ukuran A5
Tujuan Toru Kumon adalah menciptakan sekumpulan soal yang dapat dikerjakan Takeshi secara bertahap secara mandiri, yang memungkinkan Takeshi mengembangkan kemampuannya secara bertahap. Setelah melalui banyak trial and error, Toru membuat serangkaian materi belajar yang ditulis dengan tangan pada kertas ukuran A5.
• Memusatkan pada pengembangan kemampuan berhitung yang kuat
Menguasai berhitung adalah kunci untuk maju ke materi Matematika SMA.Fitur dasar dari materi ini adalah memusatkan pada pengembangan kemampuan berhitung yang kuat, yang memungkinkan Takeshi maju secepat mungkin ke materi Matematika SMA.Berdasarkan pengalamannya sebagai guru Matematika SMA, Toru Kumon yakin bahwa menguasai berhitung adalah kunci yang memungkinkan anaknya untuk nantinya menerapkan konsep-konsep Matematika.
• Takeshi (6 SD), mencapai materi kalkulus diferensial dan integral untuk kelas 2 SMA
Dimulai dengan soal-soal penjumlahan dan secara cepat maju ke materi Matematika SMA. Pada Juli 1954, Takeshi mulai menggunakan materi buatan ayahnya ketika Takeshi di kelas 2 SD. Takeshi mulai dengan soal-soal penjumlahan dan maju secara cepat sampai mencapai materi kalkulus diferensial dan integral untuk kelas 2 SMA ketika Takeshi di kelas 6 SD.
• Kumon percaya bahwa semua anak memiliki potensi tak terbatas
Pada saat itu, Toru Kumon terus membuat materi belajar ini setiap harinya. Melalui proses ini, filosofi dibalik Metode Kumon muncul, yaitu pengembangan secara optimum dari kemampuan setiap individu, tak bergantung pada usia atau tingkatan kelas. Toru Kumon percaya bahwa apa yang mungkin bagi seorang anak adalah mungkin juga bagi anak-anak yang
lain. Karenanya, Toru mulai menawarkan kesempatan untuk belajar dengan metode ini kepada sebanyak mungkin anak.
3.1.2 Kumon Mandala Raya dan Gunung Sahari Permai
Sejak dibukanya kelas Kumon pertama di Indonesia tahun 1991, saat ini telah berdiri sekitar 900 kelas Kumon yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu kelas Kumon yang telah lama berdiri adalah Kumon cabang Mandala Raya Tomang dan Gunung Sahari Permai. Kedua kelas Kumon ini dimiliki oleh seorang pembimbing yang bernama Eveline Hertanto. Kumon cabang Mandala Raya berdiri sejak bulan Februari 1994 sedangkan Kumon cabang Gunung Sahari Permai berdiri sekitar 5 tahun setelahnya yaitu pada bulan September 1999. Kedua kelas Kumon ini membuka kelas matematika dan EFL.
Ibu Eveline Hertanto sebagai pembimbing telah mengabdikan dirinya untuk membimbing Kumon selama 18 tahun, dari 1994 hingga sekarang. Jumlah asisten tetap adalah 22 orang yang mana 5 diantaranya adalah asisten purna waktu/fulltime dan sisanya adalah asisten paruh waktu/part time. Ibu Eveline Hertanto dan juga semua pembimbing Kumon selalumengikuti seminar/lecturer untuk membekalinya dalam membimbing Kumon. Tidak hanya para pembimbing, setiap periode tertentu para asisten juga mendapatkan pelatihan untuk menambah wawasan mengenai cara mengajar dan metode Kumon.
3.2 Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini, terdapat 1 variabel terikat (endogen) dan lima variabel bebas (eksogen). Variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas a. Cita-cita (X1) b. Guru (X2)
c. KemampuanBelajar(X3) d. Kondisi Lingkungan (X4)
e. Unsur Dinamis dalam Belajar (X5) f. Kondisi Murid (X6)
2. Variabel terikat : Motivasi Belajar (Y) 3. Variabel dampak : Prestasi (Z)
3.3 Subyek Penelitian
Untuk mendapatkan jawaban dari permasalah yang dikemukaan di awal oleh peneliti maka peneliti menetapkan subyek penelitian yaitu murid Kumon. Teknik pengambilan data yang digunakan juga peneliti sesuai dengan kondisi belajar di Kumon sehingga didapatkan hasil yang maksimal.
3.3.1 Batasan Populasi
Dalam penelitian ini, peneliti hanya memilih murid Kumon yang telah mengikuti pembelajaran Kumon paling sedikit selama 2 tahun. Pemilihan angka 2 tahun ini diperoleh peneliti dari pembicaraan dengan pembimbing Kumon (Ibu Eveline
Hertanto)yangtelah berpengalaman membimbing selama 18 tahun. Pembimbing menyatakan bahwa 2 tahun merupakan periode yang tepat untuk melihat apakah seorang anak berkembang atau tidak dengan mengikuti pembelajaran Kumon. Dengan lama 2 tahun seorang anak dinilai sudah terbiasa dengan alur kelas, asisten, pembimbing, dan metode Kumon itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti mendata anak-anak yang telah belajar di Kumon lebih dari 2 tahun dan ditemukan terdapat 103murid. Karena metode analisis jalur mempunyai syarat minimal sampel sebanyak 100 responden, maka peneliti tidak mengambil sampel dan menggunakan angka populasiyang berjumlah 103murid untuk diteliti.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:
• Kuesioner
Merupakan sekumpulan pertanyaan yang ditujukan khususnya kepada murid Kumon untuk memperoleh data mengenai faktor cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, kondisi siswa dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar, serta dampaknya bagi prestasi murid Kumon.
• Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk membantu dalam analisis data dan sebagai landasan teori. Sumber diperoleh dari buku, jurnal, penelitian terdahulu, dan internet.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan pengertian dari teorivariabel sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Utama Skala Sikap
Skala Pengukuran
Cita-cita
Tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang • Completer • Nilai matematika di sekolah minimal 80 Likert Ordinal
Guru Usaha guru (pembimbing dan asisten )dalam cara menjelaskan dan menarik perhatian murid • Cara menjelaskan • SPE Likert Ordinal Kemampuan belajar Taraf perkembangan
berpikir murid • Ketertatikan pada
matematika • Ketertarikan berhitung Likert Ordinal Kondisi lingkungan
Unsur yang datang dari luar diri murid yaitu lingkungan keluarga, tempat belajar • Keluarga • Kelas Kumon Likert Ordinal Unsur-unsur dinamis dalam belajar Unsur-unsur yang keberadaannya didalam
proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali
• Perasaan • Ingatan • Kemauan
Likert Ordinal
Kondisi murid Kondisi fisik dan kondisi psikologis,
karena murid adalah makluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik.
• Fisik • Psikologis
Motivasi belajar
Suatu yang mendorong murid untuk mencapai tujuan • Ketekunan • Menunjukan minat • Mandiri Likert Ordinal
Prestasi Hasil yang dicapai murid ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu
• Tingkatan di atas kelas setara sekolah • Nilai matematika di sekolah • Dalam bentuk kategori • Likert • Ordinal
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
3.5 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan sumber data diperoleh adalah dari data primer melalui kuesioner. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden.
3.6 Teknik Pengukuran Variabel
Tipe kuesioner yang digunakan adalah kuesioner structured non disguised yang mana responden mengetahui tujuan dari pengumpulan informasi dan pertanyaan disusun dengan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pemberian bobot dengan 5 nilai. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diukur dalam tabel berikut ini:
Kategori Penilaian Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Ragu-Ragu 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5
Tabel 3.2 Kategori dan Penilaian Data
Khusus untuk indikator utama tingkatan di atas setara kelas sekolah pada variabel prestasi menggunakan pengkategorian sebagai berikut:
Kategori Penilaian ≤ 1tingkat di atas kelas 1
2 tingkat di atas kelas 2 3 tingkat di atas kelas 3 4 tingkat di atas kelas 4 ≥ 5 tingkat di atas kelas 5
Tabel 3.3 Kategori dan Penilaian Data Prestasi
3.7 Langkah Penelitian
Ada beberapa tahapan yang peneliti lakukan pada penelitian ini. Pada saat pengerjaannya di lapangan, tahapan tersebut ada yang dilakukan secara sistematis maupun paralel guna memanfaatkan waktu penelitian sebaik-baiknya sehingga tidak ada waktu yang terbuang.
3.7.1 Tahap Persiapan Penelitian
Sebelum dilakukannya kegiatan penelitian, peneliti melakukan langkah-langkah persiapan agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik. Adapun tahap persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengurus izin penelitian kepada pembimbing Kumon 2. Mempersiapkan kuesioner
3.7.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap persiapan telah dilakukan dengan baik, peneliti langsung melakukan kegiatan penelitian. Adapun tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. Mendatangi kelas Kumon di saat hari les. Peneliti menunggu sampai seorang murid Kumon selesai mengerjakan worksheet sehingga kegiatan penelitian ini tidak mengganggu proses pembelajaran.
2. Pengisian kuisioner penelitian oleh responden. Pada saat pengisian kuesioner, seorang murid yang terbilang masih kecil akan didampingi oleh peneliti maupun oleh para asisten dengan tetap menjaga keobyektifan.
3. Perhitungan data baik secara manual maupun dengan alat bantu SPSS. 4. Membuat aplikasi dengan menggunakan Javascript yang dapat menganalisis
data dengan menggunakan metode analisis jalur.
3.8 Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan metode analisis jalur untuk mencari jalur mana yang paling berpengaruh terhadap motivasi murid Kumon dan dampaknya terhadap prestasi belajar. Berikut adalah tahap-tahap dalam analisis data :
1. Mengumpulkan data melalui kuesioner
2. Melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang telah dikumpulkan dengan rumus Pearson Product Moment dan metodeSpearman Brown.
3. Transformasi data menggunakan MSI (Method of Successive Interval). 4. Analisis mean untuk memperoleh nilai setiap variabel
5. Melakukan pengujian normalitas dan homogenitas dengan alat bantu SPSS. 6. Data hasil transformasi dimasukkan ke dalam aplikasi perhitungan yang
dibangun menggunakan Javascript.
7. Aplikasi perhitungan melakukan perhitungan koefisien jalur secara simultan (keseluruhan).
8. Aplikasi perhitungan melakukan perhitungan koefisien jalur secara individu (parsial).
9. Menarik kesimpulan untuk setiap hasil.
3.9 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yang akan berlangsung dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011 yang berlokasi di KumonMandala Raya
T S 3 u p Tomang, Jl Sahari Raya 3.10 Ranc Peran userfriendly pengguna.R 1. R m to b Mandala R a No.60-63 B cangan Lay ncangan lay , maksudny ancangan lay Rancangan L Pada menjelaskan ombol HEL bantuan. Tom Raya No.26B Blok C/6 . yar
yar yang dir ya mudah un yar pada apl Layar Utama rancangan secara sin P yang bisa mbol start un Gambar 3 B dan Kum rancang ole ntuk dipakai likasi ini ada a (HOME) layar utam ngkat tentan dilihat sewa ntuk memula 3.1 Rancang mon Gunung h peneliti d i oleh peng alah sebagai ma ini berisi ng aplikasi aktu-waktu j ai perhitunga an Layar Ut g Sahari Pe dibuat sedem guna dan ti berikut: ikan kata p perhitunga jika penggun an. tama (HOME rmai, Jl Gu mikian rupa idak menyul perkenalan u an ini. Ter na membutu E) unung a agar litkan untuk rdapat uhkan
2. R ja d S 3. R d Rancangan L Setela awaban kue digunakan u SUBMIT unt Rancangan L Padal data tabel sep
Layar Input A ah menekan esioner sepe untuk mema tuk memasu Gambar 3.2 Layar Menu layar Insert perti yang te Answer n tombol erti yang te asukan jawa ukan data ser
2 Rancangan Insert Table Tabel, peng erlihat pada g START, pe erlihat pada aban respon rta melanjutk n Layar Men gguna harus gambar 3.8. engguna da gambar 3. nden berikut kan tahap pe nu Input Ans memasukan apat memas 2Tombol N tnya dan to rhitungan. wer n dokumen b sukan NEXT ombol berisi
4. Ra an G ancangan La Layar nalisis jalur s Gambar 3.3 R ayar Menu R Menu Resu seperti yang Gambar 3 Rancangan L Result ult menunjuk terlihat pada .4 Rancanga Layar Input
kan hasil dar a gambar 3.9 an Layar Res Table ri analisis da 9. sult
3.11 Flowchart
Pada gambar 3.9 dibawah, dapat dilihat aliran proses yang dilakukan oleh sistem mulai dari awal sampai akhir.