• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3 RA D M G D s La m pung

119

BAB III

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian Target MDG’s di Provinsi Lampung perlu dilakukan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi program MDG’s. Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan oleh semua pelaku atau pemangku kepentingan (stakeholders) seperti oleh lembaga pemerintah dilakukan secara internal oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Dan juga bisa dilakukan secara independen oleh lembaga-lembaga Non Pemerintah seperti LSM ataupun Perguruan Tinggi. Hasil Pemantauan dan evaluasi, baik yang dilakukan oleh Lembaga Pemerintah maupun Lembaga Lembaga Non Pemerintah diverifikasi dan dikonsolidasikan oleh sekretariat Tim Pengarah dan Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDG’s Provinsi Lampung Tahun 2011–2015 dengan empat Pokja agar dihasilkan laporan pemantauan dan evaluasi yang sistematis.

Adapun Tujuan Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan program Percepatan Pencapaian Target MDG’s ini antara lain adalah :

1. Mengetahui seberapa jauh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan,

2. Mengetahui tingkat kesenjangan antara keadaan yang telah dicapai dengan keadaan yang dikehendaki atau seharusnya dapat dicapai, sehingga dengan demikian akan dapat diketahui tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan yang telah dilaksanakan, 3. Dapat diambil langkah-langkah guna meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi

kegiatan seperti yang dikehendaki.

Dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi ada beberapa hal yang harus di perhatikan , yaitu:

1. Pelaku pemantauan dan evaluasi dalam kebijakan dan program Pencapaian target MDG’s di Provinsi Lampung adalah pemantau bagi dirinya sendiri dan bagi pelaku lain, sehingga lebih transaparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Tim Pengarah Pencapaian Target MDG’s di tingkat Provinsi bertanggung jawab mengkoordinasikan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing stakeholder/SKPD.

(2)

BAB 3 RA D M G D s La m pung

120

2. Kegiatan pemantauan dilaksanakan sejak awal dimulai dari proses perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi program terkait, dan dilakukan oleh seluruh stakeholder di Provinsi Lampung.

3. Sarana pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program percepatan pencapaian target MDG’s adalah segenap sarana yang dimiliki oleh masing-masing pelaku,

4. Metode pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan dan program pencapaian target MDG’s ditentukan oleh masing-masing pihak, sesuai dengan kapasitas dan mekanisme kerja masing-masing dengan semangat memperbaiki kebijakan dan program percepatan penca-paian target MDG’s yang sedang berjalan.

Ada dua tujuan/kegunaan utama pemantauan dan evaluasi pelaksanaan percepatan pencapaian tujuan MDG’S yaitu:

1. Kegunaan terkait dengan operasional yaitu:

a. Melalui pemantauan dan evaluasi kita dapat mengetahui cara yang tepat untuk mencapai target MDG’s yang dikehendaki dan sekaligus dapat mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang sangat menentukan keberhasilan kegiatan program percepatan pencapaian target MDG’s yang dilakukan.

b. Melalui pemantauan dan evaluasi kita dapat lakukan perubahan-perubahan modifikasi dan supervisi terhadap kegiatan/program percepatan pencapaian target MDG’s yang dilaksanakan, dan

c. Melalui pemantaun dan evaluasi, akan dapat dikembangkan tujuan-tujuan serta analisis informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan.

2. Kegunaan terkait dengan kebijakan yang mencakup:

a. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat dirumuskan kembali, strategi percepatan penca-paian target MDG’s, pendekatan, serta asumsi-asumsi yang digunakan.

b. Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan antar kegiatan program pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan di masa-masa mendatang.

Kegiatan Pemantauan evaluasi percepatan pencapaian target-target MDG’s ini dapat dibagi menurut waktu pelak-sanaannya sebagai berikut:

(3)

BAB 3 RA D M G D s La m pung

121

1. Pemantauan pada saat program berjalan, kegiatan ini dilakukan setiap 3 (tiga) bulan

sekali.

2. Evaluasi tahunan, dilakukan setiap akhir tahun anggaran untuk mengetahui pencapaian target-target tahunan yang telah disusun.

3. Evaluasi akhir (summative evaluation), dilakukan pada akhir periode rencana aksi ini yaitu tahun 2015.

Dengan demikian kegiatan pemantauan dan evaluasi bukan merupakan kegiatan yang sekali saja dilakukan pada saat akhir program/kegiatan tetapi kegiatan yang bisa dilakukan sesuai tahapan yang dilaksanakan. Secara umum, kegiatan pemantauan dan evaluasi akan menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah kebijakan dan program yang dilaksanakan sudah mencapai tujuan yang diren-canakan?

2. Apakah kebijakan dan program yang dilaksanakan berhasil? Jika berhasil faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat keberhasilannya? dan apabila tidak berhasil, hal-hal apa saja yang menyebabkan ketidakberhasilan tersebut mengapa?

3. Apakah kita akan mengulanginya lagi dengan berbagai perbaikan atau melakukan hal yang berbeda?

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan berdasarkan kriteria atau indikator kinerja baik indikator masukan, proses, keluaran dan manfaat maupun dampak. Tujuan pelak-sanaan pemantauan dan evaluasi adalah :

a. Menilai kemajuan pelaksanaan program percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium.

b. Mengetahui kendala-kendala dan permasalahan yang ditimbulkan oleh pelaksanaan program.

c. Mengukur keluaran/hasil, manfaat/maksud dan atau dampak pelaksanaan program pe-nanggulangan kemiskinan dengan menggunakan indikator-indikator yang telah dite-tapkan.

d. Sebagai umpan balik untuk peningkatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan khususnya pembangunan upaya penanggulangan kemiskinan di Provinsi Lampung untuk periode sekarang maupun yang akan datang.

(4)

BAB 3 RA D M G D s La m pung

122

Indikator kinerja upaya pencapaian target MDG’s merupakan indikator proses dari

setiap langkah program percepatan pencapaian target MDG’s secara lintas sektor yang dilakukan oleh instansi-instansi di Provinsi Lampung. Dengan demikian diharapkan terjadi sinkronisasi dan sinergi untuk mencapai sasaran pokok. Indikator kinerja upaya percepatan pencapaian target MDG’s meliputi :

Tujuan 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Tujuan 2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua

Indikator Penanggung Jawab Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015

1.1 Tingkat kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan nasional

Bapermades, BPS, BKKBN, Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Biro Keuangan 1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan

BPMD, Dinkop &UMKM,

Disnakertransduk, Dinas Kelautan dan Perikanan, Disperindag, Dinas Pertanian, Biro Perekonomian

Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda

1.4 Laju PDRB per tenaga kerja Semua SKDP

1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk

usia 15 tahun ke atas BPMD, Dinkop &UMKM,

Disnakertransduk, Dinas Kelautan dan Perikanan, Disperindag, Dinas Pertanian, dan Perbankan

1.7

Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015

1.8 Prevalensi balita dengan berat badan

rendah/kekurangan gizi Dinas kesehatan dan BKKBN

1.8a Prevalensi balita gizi buruk Dinas kesehatan

1.8b Prevalensi balita gizi kurang Dinas kesehatan

1.9 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum:

Dinas Kesehatan, - 1.400 Kkal/kapita/ hari

- 2.000 Kkal/kapita/ hari

No Indikator Penanggung Jawab

Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

2.1 APM SD/MI sederajat (%) Kemenag dan Disdik

2.2 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD

Kemenag dan Disdik

2.3 Angka Melek Huruf penduduk usia 15-24 tahun perempuan dan laki-laki

(5)

BAB 3 RA D M G D s La m pung

123

Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

No Indikator Penanggung Jawab

Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

3.1 Rasioperempuan thp laki2 di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi:

- Rasio APM prp/laki2 di SD Disdik

- Rasio APM prp/laki2 di SMP Disdik

- Rasio APM prp/laki2 di SMA Disdik

- Rasio APM prp/laki2 di Perguruan Tinggi Disdik 3.2 Rasio Melek huruf Prp thdp laki2 klp usia 15-24

tahun

Disdik 3.3 Kontribusi prp dlm pekerjaan upahan di sektor

non pertanian

Disnakertransduk

3.4 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD Badan Kesbangpol

KPPI(Kaukus Perempuan Politik Indonesia)

Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak

No Indikator MDGs Penanggung Jawab Target 4 A : Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015

4.1 Angka Kematian Balita (AKBa) /1.000 pendd Dinkes

4.2 Angka Kematian Bayi (AKB)/ 1.000 kh Dinkes

4.3 Persentase anak usia 1 th yg di imunisasi campak Dinkes

Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu

No Indikator MDGs

Penanggung Jawab

Target 5 A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu 1990 – 2015 5.1 Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran

hidup

Dinkes, 5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan

terlatih (PN)

Dinkes,

Target 5 B. Mewujudkan akses Kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015

- Laki - laki Kemenag dan Disdik

(6)

BAB 3 RA D M G D s La m pung

124

No Indikator MDGs Penanggung Jawab 5.3 Angka pemakaian kontrasepsi/Contraceptive

Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun

Dinkes, BKKBN,

5.4 Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun)

Dinkes, BKKBN,

5.5 Cakupan pelayanan antenatal (K4) Dinkes, BKKBN

5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/KB)

yang tidak terpenuhi

Dinkes, BKKBN

Tujuan 6 : Memerangi HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya

No Indikator MDGs Penanggung Jawab

Target 6 A : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2015

6.1. Prevalensi HIV pada penduduk usia 15-24 tahun Dinkes, 6.2. Penggunaan kondom pada hubungan seks terakhir Dinkes,

6.3 Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS

Dinkes, Target 6.B : Meujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AID semua

6.4 Proporsi penduduk yg terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pd obat antiretroviral

Dinkes

Target 6.C : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015

6.5 Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/ 100.000 penduduk/ tahun)

Dinkes 6.6 Tingkat prevalensi tuberkulosis (per 100.000

penduduk)

Dinkes Tingkat kematian karena tuberkulosis (per 100.000

penduduk)

Dinkes Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi

dalam program DOTS (CDR)

Dinkes Proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil diobati

dalam program DOTS (success rate)

Dinkes Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk Dinkes Penyakit Lainnya

Angka Kesakita DBD per 100.000 penduduk Dinkes

Angka Kematian DBD (%) Dinkes

(7)

BAB 3 RA D M G D s La m pung

125

No Indikator Penanggung Jawab

Target 7A: memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang

7.1 Ratio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan

Dinhut, BPLH

7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2e) BPLH

7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton

BPLH 7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada

dalam batasan biologis yang aman

Dinlutkan

Target 7B : menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang siginfikan pada tahun 2010

7.5 Rasio kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan

Dinhut

7.6 Ratio luas kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial

Dinlutkan

Target 7C : menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015.

7.7 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak

Dincipkataru Bapermasdes Dinkes Perkotaan

Perdesaan

7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar yang layak

Dincipkataru Bapermasdes Dinkes

Target 7D : Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020

7.9 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan Dincipkataru

Indikator dipergunakan sebagai tolok untuk menilai kemajuan, keseluruhan kinerja dan dampak program percepatan pencapaian target MDG’s. Indikator merupakan kunci sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator-indikator kinerja yang ada harus dapat diverifikasi secara obyektif. Indikator pencapaian hasil menentukan :

a) Apakah kegiatan dan masukan program percepatan pencapaian target MDG’s meng-hasilkan keluaran/output yang diharapkan,

b) Apakah keluaran atau hasil program percepatan pencapaian target MDG’s mencapai maksud/manfaat program,

c) Apakah maksud/manfaat program ini memberikan sumbangan kepada tujuan kese-luruhan program percepatan pencapaian target MDG’s.

(8)

BAB 3 RA D M G D s La m pung

126

Diagram Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RAD Percepatan Pencapaian

Tujuan Pembagunan Millenium (MDG’s) Provinsi Lampung.

Hasil Implementasi Progam

dan Kegiatan Percepatan Pencapaian

Tujuan MDG’s Sesuai dengan Target

Capaian Kinerja Laporan Evaluasi Tahunan Laporan Evaluasi Akhir Program RAD Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs Implementasi Progam dan Kegiatan Percepatan

Pencapaian Tujuan MDG’s Pemantauan : Selama Pelaksanan Program Penyempurnaan (on going) Implementasi Progam dan Kegiatan Percepatan Pencapaian Tujuan MDG’s Rekomendasi Hasil Pemantauan Tolok ukur pemantauan : Target Ouput dan Outcome

Program Pemantau: - Pokja - Pimpinan SKPD - Pihak indepen-den LSM/Perti Evaluasi Periodik Setiap satu tahun dan akhir program Evaluator : - Pengarah - Pokja - Pihak independen LSM/Perti Lainnya Tolok ukur evaluasi :

Indikator kinerja cpaaian MDGs setiap tahun/akhir periode Program Rekomendasi Hasil Evaluasi Penyempurnaan Periodik Implementasi Progam dan Kegiatan Percepatan

Pencapaian Tujuan MDG’s Laporan monitoring

Gambar

Diagram  Mekanisme  Pemantauan  dan  Evaluasi  Implementasi  RAD  Percepatan  Pencapaian  Tujuan Pembagunan Millenium (MDG’s) Provinsi Lampung

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Akmal Janan Abror (2009:18) pola asuh ini merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anak – anaknya, sikap ini dapat dilihat dari berbagai segi

Subjek penelitian adalah mahasiswa semester VI kelas A Sore Program Studi Pendidikan TIK yang berjumlah35mahasiswa.Teknik pengumpulan data menggunakan komunikasi

Sedangkan menurut (Kartini Kartono, 2014:37) Pelanggaran pada peraturan sekolah adalah dalam rangka penolakan atau rasa tidak nyaman siswa karena berbagai sebab

Berdasarkan analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/pendalaman materi dengan meringkas

bahasa asing di pondokpesantren dan para pembelajar lain l.ang berhasil densan baik dalarn mensr-rasai bahasa asing tanpa harus mensesampingkan bahasa vang telah

pasien, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain.. yang telah diberikan kepada

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam keseluruhan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat dibuktikan bahwa melalui metode cooperative play dapat

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis teks sesuai dengan pendapat Fairclough (1989) bahwa ada tiga tahapan analisis yang harus dilakukan dalam analisis wacana