A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu penelitian dari semua variabel independen yang diambil secara bersamaan pada satu waktu (Murti, 2003).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek peneliti (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di 4 Posyandu sebanyak 120 orang yang ada di Kecamatan Kedung Di Desa Sowan Lor Kabupaten Jepara pada bulan Maret 2007
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan metode sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2001). Pada penelitian ini menggunakan sampel ibu yang memiliki anak balita yang berumur 1-5 tahun yang ada 4 Posyandu yang aktif di Desa Sowan Lor. dimana teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah Proporsional Random Sampling, di mana sampel diperoleh secara acak dari bagian populasi yang ditemui (Nursalam, 2003). Adapun
120 120
besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus besar sampel (Notoatmodjo, 2003) sebagai berikut :
3. Besar sampel
Untuk menentukan besarnya sampel mengunakan rumus sebagai berikut:
( )
21
N
d
N
n
+
=
n = n = = 54.54 n = 55 orangDari rumus diatas diperkirakan perolehan besar sampel dengan jumlah sebanyak 55 orang yang ditetapkan secara Proporsional random sampling (Notoatmodjo, 2003).
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Ibu Yang Memiliki Balita Di 4 Posyandu Di Desa Sowan Lor Kabupaten Jepara
No. Nama Posyandu Umur Jumlah Balita
(orang) Jumlah Sampel
1. Mekar 1-5 Tahun 35 55 120 36 = 16 2. Mawar 1-5 Tahun 36 55 120 36 x = 16 3. Teratai 1-5 Tahun 28 55 120 28 x = 13 4. Anggrek 1-5 Tahun 21 55 120 21 x = 10 Jumlah 120 55 Adapun ketentuan sampel dengan persyaratan atau kriteria yaitu : a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum yang harus di penuhi oleh subyek sehingga dapat diikutsertakan dalam penelitian (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini kriteria inklusinya adalah : 1) Anak balita yang berumur 1-5 tahun
2) Ibu yang memiliki balita bersedia menjadi responden. b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah hal-hal yang menyebabkan sampel yang memenuhi kriteria tidak diikutsertakan dalam penelitian (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini kriteria eksklusinya adalah:
1) Anak balita yang berumur lebih dari 5 tahun
2) Ibu yang memiliki balita tidak mau mengisi lembar kuesioner 3) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden.
C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakaktifan ibu yang memiliki balita untuk berkunjung ke Posyandu yang meliputi tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengetahuan, umur balita, jumlah balita.
b. Variabel Dependen pada penelitian ini adalah ketidakaktifan kunjungan ke Posyandu
2. Definisi Operasional Variabel/sub
variabel
Definisi Operasional Parameter Hasil Ukur Skala
1 2 3 4 5
1. Umur (th)
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Pendapatan
Lamanya kehidupan ibu balita yang dihitung sejak tahun kelahiran.
Waktu tempuh ibu balita dalam menjalani pendidikan formal yang berhasil ditempuh
Aktifitas seorang ibu balita untuk mencari nafkah, baik untuk sendiri maupun keluarga. Faktor kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yang
mempengaruhi dalam frekuensi kunjungan ke Posyandu. Jumlah penghasilan yang dimiliki keluarga di Posyandu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Metode kuesioner A
Metode kuesioner A
Metode kuesioner A
Metode kuesioner A
Dengan kategori umur a. 20- 25 Tahun b. 26-30 Tahun c. 31-35 Tahun d. 36-45 Tahun Dengan kategori a. Dasar (SD-SMP) b. Menengah (SMU) c. Tinggi (DIII-PT) Dengan kategori a. Ibu RT b. Buruh c. Petani d. Swasta e. PNS Dengan kategori a. Pendapatan lebih tinggi >Rp2.000.000 Ordinal Ordinal Nominal Rasio 29
5. Tingkat Pengetahuan 6. Umur balita (Bln) 7. Jumlah Balita 8. Ketidakaktifa n ibu yang memiliki balita
Suatu proses untuk mengetahui dan mengingat kembali apakah ibu balita mengetahui atau mengerti tentang posyandu. Tingkat pengetahuan ini meliputi pengertian, manfaat, jenis kegiatan posyandu.
Waktu tempuh suatu kehidupan seorang anak balita dihitung sejak tahun lahir sampai tahun saat dilakukan penelitian yang diukur dengan menggunakan umur obsolut dalam bulan penuh
Jumlah balita dalam keluarga yang menjadi responden Frekwensi ibu yang memiliki balita ke Posyandu selama waktu 1 tahun dengan melihat KMS milik ibu balita. Kemudian di croschek di buku Sistem Informasi Posyandu (SIP) milik kader Posyandu dan terakhir di croschek dengan buku kohort milik bidan desa
Metode kuesioner B yang terdiri dari 10 pernyataan yaitu: 1: Responden benar dalam
menjawab pernyataan 0: Responden salah dalam
menjawab peryataan Metode kuesioner A Metode kuesioner A Metode kuesioner C b. Pendapatan sedang: Rp500.000-Rp 1.000.000 c. Pendapatan rendah Rp 500.000
Dari total 10 item dengan nilai: Skor tertinggi : 10 Skor terendah : 0 Dikategorikan (Waridjan, 1999) Baik (80-100%) Cukup (65-79%) Kurang (<65%) Dengan kategori umur a. Anak Balita 12-35 bln (1-3 tahun)
b. Anak Balita 36-59 bulan (1-5 tahun)
Dengan kategori Jumlah a. < 2
b. >2
Dengan kategori umur: a. Tidak aktif, bila hadir dan
ditimbang <5 kali dalam 1 tahun
b. Aktif dan ditimbang >5 kali dalam 1 tahun
Interval
Ordinal
Rasio
Nominal
D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu: a. Kuesioner A berisi data pribadi karakteristik ibu balita yang terdiri atas:
kode responden, umur ibu, alamat, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, umur balita, jumlah anak, letak geografis yang terdiri dari jarak ibu yang
memiliki balita, transportasi yang digunakan.
b. Kuesioner B berisi data pernyataan tingkat pengetahuan tentang Posyandu yang terdiri atas 15 butir pernyataan favourabel sebanyak 9 pertanyaan dengan nilai angka (1) untuk jawaban benar, angka (0) untuk jawaban salah, unfavourabel sebanyak 6 pertanyaan dengan nilai angka (0) untuk jawaban salah, angka (1) untuk jawaban benar.
c. Kuesioner C berisi data pernyataan tentang ketidakaktifan ibu yang memiliki balita untuk kunjungan ke Posyandu yang terdiri 1 pertanyaan.
2. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Setelah instrumen yang digunakan berupa kuesioner sebagai alat peneliti selesai disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas karena suatu kuesioner dikatakan valid jika kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2003).
a. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian. (Notoatmodjo, 2003). Pada pengujian validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan terhadap skor total seluruh pertanyaan dengan menggunakan uji Pearson Product Moment dengan rumus (Notoatmodjo, 2003).
Hasil penghitungan tiap-tiap item di bandingkan dengan tabel 31
nilai Product Moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan ternyata signifikan (p value < 0,05) atau r hitung lebih besar dari r tabel, maka item pertanyan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila tidak signifikan (p value > 0,05) atau r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner pada 20 Ibu di Posyandu Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara, pada tanggal 16 Juli 2007.
• Tingkat pengetahuan ibu tentang posyandu : hasil uji validitas tingkat pengetahuan ibu tentang posyandu dalam rentang 0,545 – 0,821 artinya kuesioner tingkat pengetahuan tentang posyandu tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,444.
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel (Notoatmodjo, 2003). Setelah diketahui bahwa setiap item-item pertanyaan cukup valid, di lanjutkan dengan analisa reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup konsisten untuk mengukur gejala yang sama pada pengukuran yang berulang. Pada awalnya tinggi rendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai Cronbach alpha (Ghozali, 2002). Dimana kuesioner dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60 (Sugiono, 1999).
pengetahuan ibu tentang posyandu dengan α = 0,902 artinya kuesioner pengetahuan ibu tentang posyandu tersebut reliabel karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,60
3. Cara Pengumpulan Data
Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu yang memiliki balita untuk kunjungan ke Posyandu yang meliputi umur ibu, pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, umur balita dan jumlah balita dengan ketidakaktifan untuk kunjungan ke Posyandu diperoleh melalui kuesioner terhadap responden yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada sampel penelitian yang diikuti dengan penjelasan untuk setiap kategori tentang tujuan penelitiannya.. Penelitian dilakukan pada tanggal 23-27 Juli 2007 di Desa Sowan Lor Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara.
Kevalidan data pada kuesioner tergantung dari lengkap tidaknya isi kuesioner sehingga apabila ada yang belum lengkap, maka peneliti akan memberikan petunjuk dalam pengisian kuesioner serta akan mengadakan pengawasan dan penjelasan kembali pada responden apabila responden mengalami kesulitan dalam hal-hal yang kurang jelas. Peneliti akan mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden dan jika masih ada yang belum lengkap jawabannya maka peneliti akan menjelaskan kembali kepada responden yang belum jelas dan akan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri.
E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Prosedur Pegolahan Data
Menurut Arikunto (2002) pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a) Editing
Editing adalah pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data, di antaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti.
b) Coding
Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk memudahkan pengolahan data. Angka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tingkat pengetahuan adalah 0 dan 1, angka 1 untuk jawaban yang sesuai dengan ketentuan (benar) dan angka 0 untuk jawaban yang tidak memenuhi ketentuan (tidak benar). Pada ketidakaktifan untuk kunjungan ke Posyandu skor 1 dan 0 yaitu angka 0 untuk jawaban aktif dan untuk jawaban tidak aktif yaitu angka 1. c) Entry
Entri adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan mengunakan sistem atau program SPSS for windows SPSS for windows versi 13.0.
d) Tabulating
Kegiatan tabulating meliputi memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan skornya.
2. Analisa Data
a) Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk menggambarkan variabel penelitia dengan mengunakan distribusi frekuensi dan prosentase. b) Analisa Bivariat
Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan independen. Untuk menguji kepastian sebaran data yang diperoleh dari semua variabel yang meliputi umur, pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengetahuan, umur balita, jumlah balita dengan ketidakaktifan untuk kunjungan ke Posyandu, maka peneliti mengunakan uji kenormalan data dengan mengunakan
uji Kolmogorov Smirnov, jika data berdistribusi normal (p>0,05) mengunakan Pearson dan jika data berdistribusi tidak normal (p<0,05) mengunakan uji Spearman Rho. Pengujian menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 13,0. karena variabel dependent (terikat) tidak memenuhi distribusi normal atau data berdistribusi tidak normal p < 0,05 (0,025 < 0,05) yaitu ketidakaktifan untuk kunjungan ke Posyandu maka rumus korelasi yang digunakan adalah Spearman Rank
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi (Nursalam dan Pariani, 2003) :
1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti dalam bentuk lembar persetujuan, Dimana jika responden tidak setuju maka tidak akan dipaksa sebagai responden. Pada lembar persetujuan ini peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, bila subjek menolak maka peneliti tetap menghormati hak-hak responden. 2. Kerahasiaan nama (anonimity)
Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data tetapi dalam bentuk kode pada masing-masing lembar tersebut.
3. Kerahasian (Confidentiality)
Hasil penelitian tidak dilaporkan pada setiap individu, data yang terkumpul diinformasikan kepada kelompok masing-masing tiap desa, serta data di simpan oleh peneliti.
G. Jadwal Penelitian Jadwal Terlampir