BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Profil Perusahaan
2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Kebun unit Adolina didirikan oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1926 dengan nama “NV Cultuur Maatschappy Onderneming (NV CMO)” yang bergerak dalam budidaya tembakau. Pada tahun 1938 budidaya tembakau diubah menjadi kelapa sawit dan karet dengan nama “NV Serdang Maatschappy (SCM)”. Sejak tahun 1973 budidaya karet diganti menjadi kakao, sedangkan kelapa sawit tetap dipertahankan. Pada tahun 1942 diambil alih oleh pemerintah Jepang dari Pemerintah Belanda. Pada tahun 1946 diambil kembali oleh Pemerintah Belanda dengan nama tetap NV SCM. Maka pada tahun 1958 perusahaan ini diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN), tahun 1960 PPN diganti nama menjadi PPN Baru SUMUT V. Pada tahun 1936 PPN Baru SUMUT V dipisah menjadi dua kesatuan yaitu:
1. PPN Karet III Kebun Adolina Hulu, Kantor Kesatuan di Tanjung Morawa 2. PPN Aneka Tanaman II Kebun Hilir, Kantor Kesatuan di Pabatu
Pada tahun 1968 PPN Antan II diganti menjadi PNP VI, dengan penggabungan kembali PPN Karet III Kebun Adolina Hulu dengan PPN Aneka Tanaman II Kebun Adolina Hilir, lalu pada tahun 1978 PNP VI dirubah menjadi bentuk Persero dengan nama PT. Perkebunan VI (Persero).
Pada tahun 1994 PTP VI, PTP VII dan PTP VIII bergabung dan dipinjam oleh Direktur Utama PTP VIII. Sejak tanggal 11 Maret 1996 sampai dengan saat ini gabungan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII diberi nama PTP Nusantara IV (Persero).
Adolina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan luas areal Hak Guna Usaha Kebun Adolina adalah seluas 8.965,69 Ha. Pembibitan dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina ini awalnya pada tahun 1956 memiliki kapasitas 26 Ton Tandan Buas Segar (TBS)/Jam, namun pada saat ini kapasitas PKS yang terpasang adalah 30 Ton TBS/Jam dengan tingkat stagnasi sebesar 0,75 % dan tingkat losis mencapai 1,50%.
Dalam perkembanganya PKS Adolina terus melakukan pembenahan dan pelayanan demi meningkatkan keunggulan produksi. Pelayanan-pelayanan ini meliputi:
1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000
2. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 : 2004
3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
2.1.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan kelapa sawit. Adapun ruang lingkup bidang usaha pada perusahaan ini adalah :
1. Tandan Buah Segar menjadi Crude Palm Oil /CPO (Minyak Sawit) 2. Tandan Buah Segar menjadi Kernel (Inti Sawit)
2.1.3. Lokasi Perusahaan
PTP Nusantara IV (Persero) PKS Adolina berada di Kabupaten Serdang Bedagai tepatnya dipinggiran Jalan Raya Medan Pematang Siantar dengan jarak 38 Km dari Medan, yang dikelilingi oleh 21 desa yang berada di enam Kecamatan yaitu Perbaungan, Pantai Cermin, dan Pegajahan (berada di Kabupaten Serdang Bedagai) serta Galang, Bangun Purba dan STM Hilir (berada di Kabupaten Deli Serdang).
2.2. Organisasi dan Manajemen 2.2.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Adolina adalah struktur yang berbentuk lini dan fungsional berdasarkan fungsi. yaitu pembagian atas unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas yang dilakukan dan juga wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di bawahnya pada bidang tertentu secara langsung. Pimpinan tertinggi dipegang oleh seorang Manajer Unit. Adapun Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Adolina dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Kepala Dinas Tanaman Utara Kepala Dinas Tanaman Selatan Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan
Kepala Dinas Tata Usaha Manajer Unit Ass. SDM dan Umum Perwira Pengamanan Ass. Afdeling I Ass. Afdeling II Ass. Afdeling III Ass. Afdeling IV Ass. Afdeling V Ass. Afdeling VI
Ass. Afdeling VII Ass. Afdeling VIII Ass. Afdeling IX Ass. Bengkel Umum/Pabrik Ass. Trans/Motor Ass. Sortasi TBS Ass. PKS I Ass. PKS II Ass. PPKB
Ass. Tata Usaha
Mandor Bagian Pengiriman
2.2.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Adolina adalah sebagai berikut :
1. Manajer Unit
Manajer Unit merupakan pimpinan tertinggi dikebun Adolina. Manajer Unit bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap perencanaan operasional pabrik serta bertanggung jawab dalam mengevaluasi kinerja Unit. Manajer Unit juga bertanggung jawab kepada Direksi yang terletak di kantor pusat Medan. Selain itu manajer unit memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan memperlihatkan hubungan ke dalam dan diluar kehidupan sosial bawahan dan masyarakat sekitarnya agar kegairahan kerja tetap terpelihara.
b. Melaksanakan penilaian dan mengusulkan pengangkatan, pemindahan, penambahan dan hukuman bagi karyawan staf berdasarkan ketentuan yang telah berlaku demi tegaknya disiplin kerja.
c. Mengawasi dan menilai hasil kerja kepala Dinas secara terus menerus dengan membandingkan hasil nyata dan norma-norma kerja serta melakukan tindakan pemulihan untuk menghindari anggaran biaya yang melebihi batas teloransi yang dibenarkan.
2. Kepala Dinas Tanaman
Kepala Dinas Tanaman bertugas melakukan koordinasi penyusunan taksasi produksi tanaman berdasarkan data dan pengamatan agar diperoleh taksasi yang dapat mendekati kenyataan. Selain itu Kepala Dinas Tanaman juga memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengajukan anggaran belanja dengan program pelaksanaan yang sistematis dan mudah dimengerti bersama-sama dengan asisten tanaman/afdeling.
b. Mengendalikan semua kegiatan operasi afdeling berdasarkan norma-norma yang berlaku agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan operasi.
c. Membina pengetahuan dan keterampilan para asisten tanaman/afdeling melalui rapat kerja, diskusi, penjelasan langsung dilapangan supaya lebih mampu melaksanakan tugas sebagai instruksi terhadap bawahannya. d. Memelihara kerja di bidang tanaman sesuai dengan lingkungan kerja agar
setiap orang merasa senang dan aman dalam menyelesaikan tugas.
e. Menyempurnakan metode kerja yang tidak sesuai dengan metode yang lebih baik melalui pengamatan agar efektivitas dan efisiensi kerja tercapai secara optimal.
3. Asisten Tanaman/Afdeling
Asisten Tanaman/Afdeling bertugas membuat taksasi produksi tanaman yang disusun berdasarkan analisis data dan taksiran potensi tanaman agar diperoleh
taksasi yang dapat mendekati kenyataan. Selain itu, Asisten Tanaman/Afdeling mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mengajukan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan ketentuan penerimaannya agar dapat menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan program.
b. Mengatur pembagian kerja dan melengkapi peralatan/bahan secara teratur dan terpadu supaya hasil kerja diperoleh sesuai dengan yang ditentukan.
c. Menempatkan tenaga kerja sedapat mungkin sesuai dengan bakat, fisik dan sikap agar tercapai semangat kerja yang bergairah.
d. Melaksanakan pemeiharaan secara efektif dan efisien sesuai dengan standar yang ditentukan.
e. Melaksanakan panen sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan menyelesaikan pengangkutan secepatnya pada hari itu juga sehingga kenaikan ALB (Asam Lemak Bebas) di kebun dapat dihindari.
4. Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan
Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan merupakan penanggung jawab pabrik dibidang pemeliharaan, bengkel dan bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan dan tindakan dalam bidang produksi. Selain itu Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan juga memiliki tugas sebagai berikut :
a. Memberikan petunjuk dan mengawasi pemeliharaan di bidang teknik b. Membuat rencana pelayanan kebutuhan bangunan atau pengangkutan
c. Melayani kebutuhan dan merencanakan kapasitas pabrik.
d. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan serta mengawasi kegiatan-kegiatan bagian pengolahan dan laboratorium.
e. Menandatangani dan mengecek formulir-formulir dan laporan-laporan sesuai dengan asisten dan prosedur yang berlaku.
f. Melaporkan data, kegiatan bagian pengolahan dan laboratorim kepada administratur.
5. Assisten Bengkel Umum/Pabrik
Assisten Bengkel Umum/Pabrik bertugas membantu Kepala Dinas Teknik dalam memimpin bagian reparasi alat-alat pabrik. Selain itu, Assisten Bengkel Umum/Pabrik mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Berperan dalam pemeliharaan dan perbaikan alat-alat yang ada di pabrik agar tetap dalam kondisi yang baik.
b. Merencanakan dan mengarahakan serta mengkoordinasikan kegiatan bagian reparasi.
6. Assisten Transportasi/Motor
Assisten Transportasi/Motor bertugas membantu Kepala Dinas Teknik dalam memimpin bagian bengkel motor. Selain itu, Assisten Transportasi/Motor mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mengawasi alat pengangkutan kendaraan bermotor.
7. Asisten PKS
Asisten PKS bertugas membantu Kepala Dinas Pengolahan dalam mengawasi kegiatan pabrik. Selain itu, Asisten PKS mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Mengawasi seluruh kegiatan proses produksi di pabrik
b. Mengawasi kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dengan berpedoman kepada ketentuan yang diberikan oleh direksi.
c. Memberikan data dan kegiatan proses produksi kepada Kepala Dinas Pengolahan.
8. Mandor Bagian Pengiriman
Mandor Bagian Pengiriman bertugas membantu Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan dalam mengawasi kegiatan pabrik. Selain itu mandor bagian pengiriman bertanggung jawab melaksanakan penjualan minyak sawit (CPO) dan inti pada pelanggan.
9. Kepala Dinas Tata Usaha
Kepala Dinas Tata Usaha bertugas membantu Manajer Unit dalam memimpin seluruh kegiatan administrasi perusahaan. Tugas yang ditangani Kepala Dinas Tata Usaha adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan bagian administrasi. b. Mengawasi pemakaian dan penggunaan alat-alat kantor.
c. Mengkoordinasikan segala pembayaran dan penyediaan barang-barang. d. Mengawasi seluruh kegiatan administrasi perusahaan.
10. Asisten Tata Usaha
Asisten Tata Usaha bertugas membantu Kepala Dinas Tata Usaha dalam menjalankan seluruh kegiatan administrasi diperusahaan.
11. Asisten SDM dan Umum
Asisten SDM dan Umum bertugas membantu Manajer Unit dalam meneliti penerimaan tenaga kerja. Tugas yang ditangani Asisten SDM dan Umum adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi dan meneliti penerimaan tenaga kerja dengan berpedoman kepada standard yang telah ditetapkan oleh Direksi.
b. Melaksanakan kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah setelah mendapatkan persetujuan Direksi.
c. Membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat disekitar lokasi perusahaan.
d. Mengkoordinasikan kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan karyawan.
e. Memberikan informasi kepada Manajer Unit dalam bidang produktivitas kerja.
12. Perwira Pengamanan (Pa Pam)
Perwira Pengamanan (Pa Pam) bertugas membantu Manajer Unit dalam memimpin bidang keamanan. Tugas yang ditangani Perwira Pengamanan (Pa Pam) adalah melakukan pengawasan pengamanan informasi dan inventaris perusahaan.
2.2.3. Jumlah Tenaga Kerja
Adapun jumlah karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Adolina
Uraian Tenaga Kerja Kebun Adolina
Pria Wanita Jumlah
Karyawan Pimpinan 8 0 8
Karyawan Pelaksana 1.193 437 1.630
Honor 9 2 11
Jumlah 1.210 439 1.649
Sumber : PTPN IV Unit Adolina
2.2.4. Jam Kerja
Pengaturan jam kerja karyawan yang berlaku di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina dibagi atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Bagian Kantor
Untuk bagian kantor hanya ada 1 shift dengan 7 jam kerja per hari dan 40 jam kerja per minggu dengan bagian dapat diihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Kantor
No. Hari Waktu Kerja
(WIB) Istirahat 1. Senin – Kamis 06.30 – 09.30 10.30 – 15.00 09.30 – 10.30 2. Jumat 06.30 – 09.30 10.30 – 12.00 09.30 – 10.30 3. Sabtu 06.30 – 09.30 10.30 – 13.00 09.30 – 10.30 Sumber : PTPN IV Unit Adolina
b. Bagian Pabrik
Untuk bagian pabrik pekerja dibagi atas dua shift dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Pabrik
No Shift Waktu Kerja (WIB)
1. I 06.30 – 17.00
2. II 17.00 – 05.00
Sumber : PTPN IV Unit Adolina
2.3. Proses Produksi
Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan dan dana. Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Adolina ada dua jenis proses pengolahan sawit yaitu proses pengolahan sawit Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel.
2.3.1. Proses Produksi CPO
Bahan baku utama PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Adolina adalah buah kelapa sawit yang masih segar. Adapun proses produksi CPO adalah sebagai berikut :
2.3.1.1.Stasiun Penerimaan Bahan Buah (Fruit Reception Station)
Stasiun penerimaan bahan buah ini berfungsi untuk menerima TBS yang berasal dari kebun. Pada stasiun ini TBS melalui tahapan proses yaitu tahap penimbangan buah dan tahap penumpukan dan pemindahan buah.
2.3.1.2.Stasiun Penimbangan Buah (Fruit Weighting)
Jembatan timbang menggunakan mekanikal hybrid dengan kapasitas 50 ton. Dilengkapi dengan sistem komputasi, jembatan timbangan ditera oleh Badan Meterologi 1 kali setahun. TBS (tandan buah segar) yang sudah ditimbang dimasukkan ke loading ramp.
2.3.1.3.Stasiun Rebusan
TBS yang berada dalam lory rebusan diangkut dari stasiun penerimaan buah dengan bantuan transfer carrier yang bergerak pada jaringan rel. Lory rebusan ini selain sebagai alat angkut juga sebagai wadah untuk merebus buah. Badan lory tersebut terbuat dari plat baja berlubang kecil dengan diameter 27.000 mm berjumlah 3 unit dengan system 2 pintu dan memakai PLC (Program Local
Control) dengan waktu merebus buah ± 90 menit, masing-masing sterilizer
berkapasitas 10 lory (± 25 ton TBS).
Sistem perebusan yang dipakai adalah sistem 3 puncak (triple peak).
Triple peak adalah jumlah puncak dalam proses perebusan ditunjukkan dari
jumlah pembukaan atau penutupan dari uap masuk atau keluar selama perebusan berlangsung yang diatur secara manual atau otomatis. Waktu perebusan yang menjadi perhatian setelah puncak pertama dan kedua adalah pada saat puncak ketiga (holding time) yaitu antara 40-60 menit. Holding time sangat dipengaruhi oleh kematangan buah, lamanya buah menginap dan tekanan steam. Semakin matang dan semakin buah lama menginap, semakin pendek waktu yang diperlukan di puncak ketiga.
2.3.1.4.Stasiun Penebah
Stasiun penebah mempunyai fungsi untuk memisahkan brondolan dari tandannya buah matang dari sterilizer diatur masuk sebagai umpan ke dalam
thresher yang kecepatannya diatur oleh variabel speed. Di dalam tresher
dipisahkan antara tandan kosong dan brondolan matang dengan cara dibantingkan/dijatuhkan dari atas ke bawah sambil diputar.
2.3.1.5.Stasiun Pengempaan
Stasiun pengempaan adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah dengan jalan melumat dan mengepal. Pada stasiun ini dilakukan dua tahap pengolahan yaitu :
a. Pengadukan (digesting) b. Pengempaan (pressing)
1. Digester terintegrasi dengan screw press. Brondolan yang telah dibawa fruit
elevator diremas atau diaduk. Fungsi digester adalah sebagai berikut :
a. Mencincang dan melumat brondolan sehingga daging dengan biji (noten) mudah dipisahkan.
b. Mengeluarkan sebagian minyak dari brondolan yang timbul akibat proses pengadukan.
c. Memudahkan pengeluaran minyak di screw press. 2. Screw Press
Massa adukan yang berasal dari alat pengadukan (digester), dialirkan ke dalam alat pengempa (screw press) yang berfungsi untuk mengempa massa
adukan sehingga terjadi pemisahan antara massa padat (biji, serat dan kotoran) dengan cairan minyak kasar. Tujuan dari proses pengempaan ini adalah untuk mengambil minyak yang ada dalam massa adukan semaksimal mungkin dengan cara mengempa pada tekanan tertentu.
2.3.1.6.Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Stasiun ini berfungsi untuk mendapatkan minyak sawit mentah Crude
Plam Oil (CPO) yang sudah dimurnikan dari impurities atau kotoran lainnya.
Stasiun pemurnian minyak adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak sawit mentah (CPO). Minyak mentah yang dihasilkan dari stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini untuk proses selanjutnya sehingga diperoleh minyak produksi.
2.3.2. Proses Produksi Biji/Inti
2.3.2.1.Pemisahan Daging Buah Dengan Biji
Ampas kempa (press cake) yang keluar dari screw press terdiri dari biji dan serabut beserta fraksi minyak dan air yang terkandung dalam kadar yang kecil. Ampas kempa tersebut masih berbentuk gumpalan, dimana gumpalan-gumpalan ampas ini harus dipecahkan terlebih dahulu pada pemecah ampas kempa (cake breaker conveyor/CBC).
Proses pemecahan dimulai pada saat ampas kempa (press cake) yang keluar dari screw press masuk kedalam talang pemecah ampas kempa (CBC). Dengan adanya pemanasan sampai temperatur 90°C, gumpalan ampas akan menjadi kering dan mudah terurai pada waktu dipukul oleh padel-padel CBC.
2.3.2.2.Pemeraman Biji
Biji yang berasal dari nut polishing drum diangkut dengan menggunakan
conveyor dan destoner menuju ke silo biji (Nut Silo) untuk proses pemeraman biji.
Sebelum masuk ke silo biji, terlebih dahulu biji dimasukkan kedalam tromol fraksi biji (nut grading screen) untuk memisahkan biji-biji menurut fraksinya, yaitu fraksi kecil dan fraksi besar dengan terpisahnya biji fraksi kecil dan fraksi besar maka proses pemecahan biji dalam nut crecker akan lebih sempurna (persentasi inti pecah akan berkurang).
Biji yang telah dipisahkan akan masuk ke dalam silo (nut silo) sesuai dengan fraksi-fraksinya untuk proses pemeraman biji. Biji yang diperam dianggap kering bila kadar air biji 12%. Proses pemeraman dilakukan selama 24 jam untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
2.3.2.3.Pemecahan Biji
Alat ini terdiri dari rotor yang berputar dan mempunyai dinding kasing (Slator) yang berbentuk silinder dan pada bagian bawahnya berbentuk konus (cone). Dinding kasing (wearing plat) ini terbuat dari plat baja keras. Rotor terdiri dari poros yang diberi lempengan siku-siku yang berputar pada poros tersebut.
Oleh karena adanya gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh putaran rotor yang sangat tinggi maka biji-biji yang masuk ke lubang rotor akan terbawa oleh lempengan siku-siku tersebut kemudian terlempar ke samping membentur dinding kasing. Akibatnya biji-biji tersebut akan pecah dan intinya akan terpisah dan cangkang.
2.3.2.4.Pemisahan Inti dengan Cangkang
Campuran pecahan (inti, biji utuh dan cangkang) yang dihantarkan oleh timba kraksel masuk ke dalam LTJS (Light Tanera Just Separator). Alat ini merupakan kolom pemisah vertikal (Vertical Column Separator) yang dilengkapi dengan fan/blower penghisap.
Prinsip pemisahan berdasarkan berat jenis dan gaya gravitasi. Melalui kolom pemisah tersebut abu, cangkang halus dan serat halus yang lebih ringan akan terhisap dan masuk ke dalam siklon penampung abu (dust cyclone), kemudian menghantarnya ke stasiun ketel (boiler station) sebagai bahan bakar ketel (boiler), sedangkan inti, cangkang kasar dan biji utuh yang lebih berat akan jatuh menuju ayakan, ayakan ini berfungsi untuk memisahkan biji utuh (noten). Campuran pecahan akan masuk melalui kisi-kisi tersebut dan dengan bantuan getaran akan terjadi pemisahan antara biji utuh (notten) dengan campuran pecahan. Campuran pecahan akan jatuh ke dalam kolom kraksel (cracksel
conveyor) yang akan menghantarkannya ke hidrosiklon (hydrocyclone) untuk
dipisahkan.
2.3.2.5.Pengeringan Inti
Inti basah hasil pemisahan akan dibawa ke konveyor inti basah menuju timba inti (karnel elevator) yang menghantarkan inti basah masuk ke dalam konveyor atas silo inti. Konveyor ini berfungsi untuk mendistribusikan inti basah masuk kedalam silo inti (karnel osilo).
Bentuk ataupun cara kerja silo inti sama seperti pada silo biji (Nut Silo). Hanya saja pada silo inti yang dikeringkan adalah intinya. Ke dalam silo inti ini juga dialirkan uap jenuh dan dihembuskan pula udara panas oleh fan/blower pemanas (heater). Waktu pengeringan yang dibutuhkan adalah 18 (delapan belas) jam.
2.3.3. Bahan-bahan yang Digunakan
Di dalam proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Adolina, bahan baku yang digunakan adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang diperoleh dari beberapa afdeling yang membudidayakan tanman kelapa sawit di lingkungan Kebun Adolina dan juga dari pihak ketiga. Varietas bahan baku diolah PKS Kebun Adolina adalah varietas Tanera (hasil persilangan dari varietas yang lebih baik karena memiliki cangkang yang lebih tipis dan mempunyai daging buah yang tebal). Waktu tanamannya juga lebih cepat yaitu 2,5 tahun sampai 3 tahun bila dibandingkan dengan varietas yang lain yang mencapai 3 sampai 4 tahun. Bahan baku TBS yang diterima di PKS Kebun Adolina jumlahnya sangat dipengaruhi tersebut antara lain adalah iklim, luas areal yang menghasilkan sistem panen topografi serta usia tanam.
2.4. Mesin dan Peralatan Produksi 2.4.1. Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan dalam proses pengolahan pabrik kelapa sawit PTPN IV Unit Adolina dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Unit Adolina
No. Nama Peralatan
Jlh
Unit Fungsi Merk/Buatan Type Kapasitas
I Sts. Penerimaan Buah
1. Jembatan
Timbang 1
Sebagai
timbangan Tunas Jaya
Hybnd System 50 Ton 2. Loading Ramp 1 Pengumpulan TBS masak PT. SAS Hydraulic System 13 x 15 Ton TBS
II Hopper Tandan Kosong
1. Hopper Tandan Kosong (6 pintu) 1 Gudang tandan kosong K. Utama Sakti Pintu Hydrolic 2 Ton J.K / Jam 2. Carrier Tandan Kosong 1 Saluran K. Utama Sakti Elevator 2 Ton J.K / Jam
III Stasiun Rebusan
1. Blow Down 1 Memindahkan lori PMT 2. Ketel Rebusan No. 1 3 Memasak (2) Karyatama/
(1) PT. SAS 2 Pintu 9 Lori 3. Lori Integrated (15 buah) 45 Mengangkat TBS PMT 600 mm 2,5 Ton IV Penebah 1. Hoisting Crane No. 1 c/w Mono reil
3 Mengangkat lori Demag
P.625 (Mono Reil) 5 Ton 2. Auto Fieder Thresser 3 Mengatur TBS jatuh ke Thresser Atmindo (2)/ PCM (1) Schkraper 20 t TBS Jam 3. Thresser 3 Memisahkan buah segar dengan tandan Garuda P.A/ PCM Masayu Rotary 20 t TBS Jam 4. Ularan Buah Bawah Thresser No. 1
3 Alat transportasi Garuda P.A/
PCM Masayu Ulir
20 t TBS Jam Sumber : PTPN IV Unit Adolina
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Unit Adolina (Lanjutan)
No. Nama Peralatan
Jlh
Unit Fungsi Merk/Buatan Type Kapasitas 5.
Transport Janjangan Kosong Mendatar
2 Alat transportasi B. Harapan /
Karya Utama Schkraper
30 t TBS Jam 6. Timbah Buah No. 1
2 Alat transportasi PCM/S.A. Stee Rantai 30 t TBS Jam V Stasiun Kempa 1. Ularan Buah Melintang Bawah
2 Alat transportasi PT. SAS Ulir 30 t TBS / Jam 2. Digester No. 1 2 Melumatkan TBS UDW Cuma 28 3200 Ltr 3. Digester No. 2 2 Melumatkan TBS U. Steel US 3200 3200 Ltr 4. Screw Press No. 1 4 Memisahkan minyak dengan ampas dan cangkang U. Steel US 12 10-12 Ton TBS 5. Hydroulic Pump Screw Press N. 1 4 Motor penggerak Rexroth 1 Galon/ menit 40 liter VI Stasiun Minyakan 1. Sludge
Conveyor 1 Alat transportasi Lokal Ulir
30 t TBS / Jam 2. Sand Trap 1 Menampung minyak dan lumpur PT. SAS Cylinder Tabung 3. Circular Vibrating Screen 1 Memisahkan minyak kasar dari ampas yang
berbentuk serabut CBI CB 60 CVS 30 t TBS / Jam 4. Crude Oil Tank 1 Mengendapkan sementara PT. SAS Empat segi 7 m 3 5. Pompa Minyak RO No. 1 2 Alat pemindah bahan Worthington 2,5 R 091 30 m3/Jam Sumber : PTPN IV Unit Adolina
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Unit Adolina (Lanjutan)
No. Nama Peralatan
Jlh
Unit Fungsi Merk/Buatan Type Kapasitas 6.
Distributin g Sludge Tank
1 Menampung
minyak kasar CBI
Segi empat 1 m 3 7. Continious Seetting Tank No. 1 2 Menampung
minyak kasar CBI Cylinder 70 m
3
8. Sludge
Tank 2
Tangki minyak
lumpur Tri Sakti Cylinder 22 m
3 9. Self Cleaning Streiner 2 Mencuci dan Menjaring Lumpur Alva Laval SS 60 A 0,25 m3 10. Pompa Streiner 2 Alat pemindah bahan Herstaal RCR – 50 30 m3 / Jam 11. Oil Tank 1 Tangki minyak Lima Panca Cylinder 10 m3 12. High Speed Separator No. 1 3 Memisahkan gumpalan minyak dan lumpur West Lake SS 410 7000 ltr/jam 13. Oil Purifier 3 Memurnikan minyak dan kandungan air
Alva Laval PAPX 207 SGT 4.5 t. m / Jam 14. Vacum Drier 2 Mendapatkan kadar air yang normal pada
minyak
Alva Laval Vertical 9 m
3 / Jam 15. Pompa Minyak Vacum
2 Alat transportasi S I H I CEHK-5102
30 m3/Jam 16. Pompa Air
Vacum 2 Alat transportasi
Pompa Minyak Vacum 1 Alat transportas i 17. Timbanga n Minyak / Flow Meter 1 Mengukur ketinggian minyak Tokicho
VII Sts. Penimbunan Minyak
1.
Tangki Timbun No. 1
2 Tangki timbun
minyak Stork Cylinder 500 t. m Sumber : PTPN IV Unit Adolina
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Unit Adolina (Lanjutan)
No. Nama Peralatan
Jlh
Unit Fungsi Merk/Buatan Type Kapasitas 2.
Tangki Timbun No. 3
1 Tangki timbun
minyak Stork Cylinder 1000 t. m
3.
Pompa Minyak Tangki Timbun
2 Alat transportasi Blackmer 30 m3/Jam
VIII Sts. Pengl. Biji dan Inti
1. Polishing
Drum 1
Membersihkan
biji dari ampas Atmindo Drum
40 t. TBS / Jam 2. Cake Brake Conveyor 1 Untuk memisahkan cake ampas dan
biji PT. SAS Pedal-pedal 40 t. TBS / Jam 3. Blower Cylone 1 Menghisap debu dan partikel halus Chicago SQA 36½” 40 t. TBS / Jam 4. Fibre Cyclone 1 Penampungan
serat Rajawali T Conish
40 t. TBS / Jam 5. Shell
Cyclone 1
Penampungan
cangkang PT. SAS Ulir
40 t. TBS / Jam 6. Silo Noten 4 Memanaskan
biji Trikora Empat segi 57 m 3 7. Ripple Mill 2 Memisahkan noten dari cangkang dengan menggesek FS. Mandiri 8. Vertical Nut Cracker No.3 2 Memecahkan noten dengan gaya sentrifugal Laju LN4000 4 t. Biji/Jam 9. LTDS 2 Memisahkan inti
dari abu Jaya Waja
6 t Biji/Jam 10. Ayakan
getar 1
Memisahkan inti, biji dengan
cangkang
Trikora Empat
segi 57 m
3
2.4.2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan di PTPN IV Unit Adolina adalah sebagai berikut :
1. Las listrik untuk menyambungkan 2 (dua) elemen mesin yang patah (putus) akibat dan proses kerja mesin tersebut.
2. Kunci pas untuk membuka baut bersegi 6 (enam)
3. Tombak besi untuk menarik TBS dan Loading Ramp sehingga proses pemindahan ke tori dapat berlangsung dengan baik.
4. Trek lier untuk membawa atau menarik lori dan Loading Ramp ke rebusan dan dan rebusan ke hoisting crane.
5. Palu (martil) untuk memukul agar meyeimbangkan baut-baut mesin dan juga untuk meluruskan plat ulir elevator dan conveyor.
2.5. Utility
Fungsi sarana utilities merupakan sarana pembantu yang di gunakan untuk rnelangsungkan operasional (proses produksi) dan suatu pabrik. Sarana ini sangat penting atau mutlak di perlukan. Sarana utilitas yang terdapat pada pabrik kelapa sawit PTPN IV Unit Adolina adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan dan Penyediaan Air
Air merupakan sarana utiliti yang sangat penting dalam proses produksi, dimana kebutuhan air pada setiap pabrik adalah sama, tetapi tergantung pada keadaan pabrik serta sifat bahan yang diolah. Kebutuhan air (Water Suplay) di PKS Kebun Adolina di perkirakan 50 m3/jam (disesuaikan dengan kapasitas
pompa). Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut yang berjarak 1 (satu) km dan lokasi pabrik dibutuhkan mesin yang dapat menggerakkan air dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Spesifikasi Kebutuhan Air
No. Nama Peralatan
Jlh
Unit Fungsi
Merk /
Buatan Type Ukuran 1. Menara air
kotor 1 Menampung air PT.SAS Cylinder 40 m
3
2. Menara air
bersih 1 Menampung air PT.SAS Cylinder 30 m
3 3. Wator clarifior tank1 1 Membuang kandungan lumpur (mengendap) Demanawan 4. Bak Water Basin 1 Memurnikan air
dengan Tawas PT. SAS
Empat segi 720 m 3 5. Gand Filter, 80 KM 2 Menyaring kandungan pasir dan lumpur halus
PCM Cylinder 5,5 m3
6. Sand filter 2
Menyaring kandungan pasir dan Lumpur halus
Culligan Cylinder 3,3 m3 7. Pompa air 4 Alat transportasi HICO
80x65-160 30m
3
/Jam 8. Pompa Air Sei
Ular 1 3 Alat transportasi Torishima Sumber : PTPN IV Unit Adolina
2. Pembangkit Tenaga Listrik Energi
Dalam dunia industri sangat penting karena energi tersebut dapat dikonversikan ke berbagai bentuk energi lain. Dengan semakin besarnya kebutuhan akan energi listnik, maka penghematan energi listrik sangat diperlukan. Mesin pembangkit energi listrik atau power plant adalah merupakan bagian stasiun pusat tenaga dimana tenaga listrik diperoleh dan pembangkit listrik tenaga diesel yang mempunyai bahan bakar solar dan pembangkit listrik tenaga uap
(turbin uap) yang menggunakan uap sebagai tenaga penggerak, spesifikasi mesin pembangkit tenaga listrik dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Spesifikasi Mesin Pembangkit Tenaga Listrik
No. Nama Peralatan Jlh
Unit Merk/Buatan Type Kapasitas 1. Turbin Uap 600 KW No. 1 1 Worthington 281 WHB 3 PC 893 HP 2. Turbin Uap 500 KW No. 2 1 Worthington 502 W / D3 718 HP 3. Turbin Uap (Ex.
Sawit Langkat) No. 3 1 Dresser Rand UE 24682 893 HP 4. Mesin Genset Diesel
No. 1 1 Nissan RD 10 T 270 HP
5. Mesin Genset Diesel
No. 2 1 Nissan RD 10 T 270 HP
6. Mesin Genset Diesel
No. 1 1 Caterpillar 3306 B 298 HP
7. Mesin Genset
Computer Yanmar 1 Yanmar 8. Back Pressure Vessel
(BPV) 1 P C M Cylinder 3290 dm
3
Sumber : PTPN IV Unit Adolina
3. Penyediaan Uap (Steam)
Untuk memenuhi kebutuhan uap pada bagian pengolahan dan pembangkit tenaga listrik, dibutuhkan mesin pendukung yang dapat menghasilkan uap panas pada pabrik kelapa sawit PTPN IV Kebun Adolina sebesar 0,5-0,6 ton uap/ton TBS. Ketel uap yang digunakan disini adalah jenis ketel uap pipa air (boiler water
tube) dimana air yang di panaskan berada dalam pipa dan berubah menjadi uap
(steam) secara terus menerus. sedangkan gas panas hasil pembakaran mengalir melalui sela-sela pipa, spesifikasi mesin penghasil steam (uap air) dapat diihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Spesifikasi Mesin Penghasil Steam (Uap Air)
No. Nama Peralatan
Jlh
Unit Fungsi Merk/Buatan Type Kapasitas 1. Ketel Uap Takuma N 600 No. 1 2 Menghasilkan uap Takuma N 600 SA 20 t. u/Jam 2. Blower Ketel Uap 1 2 Transportasi udara Chicago D 108-49 135 HP 3. Blower Ketel Uap 2 2 Transportasi udara Chicago D 108-49 130 HP 4. Uliran
Sampah Ketel 2 Transportasi Atmindo PT SAS Ulir 30 t. TBS/Jam 5. Pompa Air Ketel (Turbin Pump) 4 Memindahkan air Halberg (1) / Worthington (3) Multy stage 21 m3/Jam 6. Pompa Daearator 2 Memindahkan air Wier WT 150 psi 110 GP/Jam 7. Cation Unit Cadangan 1 Membuang
silika dan air Dermawan Cylinder 2,4 m
3 8. Anion Unit Cadangan 1 Membuang kandungan logam Dermawan Cylinder 2,4 m3 9. Pompa Cadangan Anion 1 Memindahkan air S I H I Nova 3216 20 m 3 /Jam 10. Pompa Cadangan Cation 1 Memindahkan air S I H I Nova 3216 20 m 3 /Jam 11. Cation Exchanger 1 Membuang
silika dan air Bumi Raya Cylinder 10 m
3
12. Degasifier
Tank 1
Menguapkan
O2 Bumi Raya Cylinder
13. Anion
Exchanger 1
Membuang kandungan
logam
Bumi Raya Cylinder 10 m3
14.
Tangki Elevated Water Tower
1 Menampung
air Bumi Raya Cylinder 15. Vacuum
Daerator 1 Bumi Raya
VACUUM SPRAY 45 m3/Jam 16. Transfer Pump untuk Anion 2 Memindahkan air CK MTP 08-2-RS 30 m 3 /jam Sumber : PTPN IV Unit Adolina