• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Daniel Tumpal S. Simanjuntak NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Daniel Tumpal S. Simanjuntak NIP"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Afrika tahun 2020 ini merupakan wujud komitmen

dan tanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel,

sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999.

Penyusunan LKj mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara ringkas namun menyeluruh, LKj ini menguraikan mengenai capaian kinerja

Direktorat Afrika selama Tahun Anggaran 2020 khususnya pada masa pandemi Covid-19.

Dokumen ini juga menjadi laporan pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan

perencanaan yang telah ditetapkan dalam dokumen matriks Rencana Aksi dan Perjanjian

Kinerja (PK) Direktorat Afrika tahun 2020 yang telah direvisi pada pertengahan tahun.

Revisi ini dilakukan guna menyesuaikan target-target pada PK tersebut selama masa

pandemi Covid-19.

Meskipun dengan situasi pandemi yang membuat sejumlah rencana kegiatan belum

dapat direalisasikan dan bahkan ditunda, kinerja Direktorat Afrika masih berjalan dengan

sangat baik. Ini dibuktikan dengan kinerja tahunan yang mencapai 107,03 dan penyerapan

anggaran yang meningkat 0,54% (99,44%) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. LKj ini

selanjutnya dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja periode tahun 2020, terutama dalam

mencapai sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan pada dokumen Rencana Strategis

(Renstra) dan menjadi acuan rencana kegiatan Direktorat Afrika pada tahun-tahun

berikutnya.

Akhir kata, saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh jajaran pegawai di Direktorat Afrika sehingga LKj

ini dapat tersusun dengan baik.

Jakarta, Januari 2021

Daniel Tumpal S. Simanjuntak

NIP. 19721106 199710 1 00

(3)

1

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

... 2

A. Latar Belakang

... 2

B. Tugas dan Fungsi Direktorat Afrika

... 2

C. Struktur Organisasi Direktorat Afrika

... 3

D. Aspek Strategis Organisasi

... 4

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

... 6

Rencana Strategis (Renstra)

... 6

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020

... 14

A. Capaian Kinerja Organisasi

... 14

B.Highlight Kinerja Dit. Afrika 2020

... 19

C. Realisasi Anggaran Dit. Afrika

... 22

BAB IV

PENUTUP

... 24

A.Kesimpulan

... 24

(4)

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden RI No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB RI No. 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, perlu dilakukan penyesuaian terhadap Peraturan Menteri Luar Negeri RI No. 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Afrika menyusun Laporan Kinerja (LKj) tahun 2020 dengan mengacu kepada Renstra tahun 2019-2020 dan PK tahun 2020. Adapun penyusunan LKj Direktorat Afrika tahun 2020 bertujuan untuk:

a. Menjadi salah satu bentuk media komunikasi bagi para pemangku kepentingan Kementerian Luar Negeri c.q Direktorat Afrika bagi terwujudnya responsibilitas dan akuntabilitas serta menjadi bagian yang integratif dalam manajemen Ditjen Asia Pasifik dan Afrika.

b. Mendorong Subdirektorat di lingkungan Direktorat Afrika untuk dapat melaksanakan perencanaan program dan kegiatannya secara baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

c. Menjadi masukan dan umpan balik sehingga tugas pokok, fungsi dan kinerja Direktorat Afrika dapat lebih akuntabel, efektif dan efisien.

Landasan juridis formal penyusunan LKj Direktorat Tahun 2020 mengacu kepada beberapa ketetapan sebagai berikut:

a. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

c. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri; d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

e. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP); f. Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.05/A/OT/IV/2004/02 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

Lampiran Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.03/A/OT/XII/2002/02 Tahun 2002 tentang Pedoman Umum Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Departemen Luar Negeri dan Perwakilan RI di luar negeri.

B. Tugas dan Fungsi Direktorat Afrika

Berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri RI Nomor: 07 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, Direktorat Afrika mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika di bidang politik, keamanan, ekonomi, keuangan, pembangunan, dan sosial budaya dengan negara-negara di kawasan Afrika Sub-Sahara.

Dalam menjalankan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Direktorat Afrika menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang politik dan hubungan luar negeri RI dengan negara-negara di kawasan Afrika;

b. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang politik dan hubungan luar negeri dengan negara-negara di kawasan Afrika;

c. Perundingan dalam rangka hubungan bilateral RI dengan negara-negara di kawasan Afrika;

d. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang politik dan hubungan luar negeri dengan negara-negara di kawasan Afrika;

e. Pemberian bimbingan teknis, informasi, evaluasi, dan pelaporan di bidang politik dan hubungan luar negeri RI dengan negara-negara di kawasan Afrika; dan

f. Pelaksanaan administrasi Direktorat.

BAB

(5)

3

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, Direktorat Afrika terdiri dari 4 (empat) Sub Direktorat dan 1 (satu) Sub Bagian, yaitu :

a. Subdirektorat I mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Afrika di mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Afrika di bidang politik, ekonomi, keuangan dan pembangunan serta sosial budaya dengan Nigeria, Benin, Burkina Faso, Gabon, Ghana, Kamerun, Republik Kongo, Liberia, Niger, Sao Tome dan Principe, Togo, Chad, Republik Afrika Tengah, Guinea Ekuatorial, Senegal, Cabo Verde, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Mali, Pantai Gading, Sierra Leone dan ECOWAS;

b. Subdirektorat II, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Afrika di bidang politik, ekonomi, keuangan dan pembangunan serta sosial budaya dengan Ethiopia, Djibouti, Tanzania, Burundi, Rwanda, Eritrea, dan Uni Afrika;

c. Subdirektorat III, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Afrika di bidang politik, ekonomi, keuangan dan pembangunan serta sosial budaya dengan Kenya, Mauritius, Republik Demokratik Kongo, Seychelles, Somalia, Uganda, Mozambik, Malawi, Madagaskar, Uni Komoros, UNEP dan UN Habitat;

d. Subdirektorat IV, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Afrika di melaksanakan sebagian tugas Direktorat Afrika di bidang politik, ekonomi, keuangan dan pembangunan serta sosial budaya dengan Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Swaziland, Namibia, Angola, Zimbabwe, Zambia, SADC dan SACU;

e. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan administrasi Direktorat. C. Struktur Organisasi Direktorat Afrika

Struktur organisasi Direktorat Afrika di gambarkan sebagai berikut :

Seluruh Subdirektorat di bawah Direktorat Afrika mempunyai tugas pokok dan fungsi yang hampir sama, yaitu: menyiapkan perumusan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hubungan dan politik luar negeri serta melaksanakan tugas di bidang politik, keamanan ekonomi, dan sosial budaya. Namun demikian, masing-masing Sub-Direktorat membawahi beberapa negara Afrika Sub-Sahara yang telah disepakati secara internal di Direktorat Afrika. Walaupun demikian, sewaktu-waktu Kepala dan staf Subdit masing-masing dapat membantu pekerjaan lintas subdit bilamana diperlukan. Kasubag TU bertanggungjawab langsung kepada Direktur dalam masalah tata usaha dan keadministrasian.

Direktur Afrika

Kepala Subdirektorat Afrika I Kepala Subdirektorat Afrika III

Kepala Subdirektorat Afrika II Kepala Subdirektorat Afrika IV Kepala Subbagian

(6)

4

D. Aspek Strategis Organisasi

Direktorat Afrika memiliki tugas pokok yaitu merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hubungan dan politik luar negeri untuk kawasan Afrika Sub-Sahara. 1. Aspek Strategis Kawasan dan Organisasi

Dari perspektif politik, meskipun beberapa negara Afrika Sub-Sahara masih menghadapi tantangan keamanan dan tantangan demokrasi di beberapa wilayah, namun melalui proses transformasi yang terjadi di kawasan ini, Afrika secara umum merupakan kawasan yang relatif stabil dan mengalami kemajuan signifikan di bidang demokrasi, penegakan HAM dan good governance. Melalui Uni Afrika, negara-negara Afrika telah memperlihatkan peningkatan solidaritas yang semakin kuat dalam mempercepat kerjasama politik, ekonomi, dan sosial sehingga akan memberikan kontribusi besar bagi upaya menciptakan perdamaian, keamanan serta stabilitas di kawasan.

Hubungan Indonesia dengan negara-negara Afrika Sub-Sahara selama ini telah berjalan dengan baik, namun perlu terus ditingkatkan. Indonesia yang memiliki hubungan sejarah dan attachment politik yang cukup kuat dengan negara-negara Afrika sejak prakarsa dan kepemimpinan RI dalam KAA 1955 berkomitmen untuk melakukan peningkatan hubungan ekonomi dengan Afrika.

Dari 46 negara yang berada di bawah kewenangan Direktorat Afrika di kawasan Afrika Sub-Sahara, Indonesia saat ini mempunyai hubungan diplomatik dengan 45 negara. Pemerintah Indonesia sangat berkeinginan untuk mengoptimalkan hubungan dengan kawasan Afrika melalui berbagai inisiatif, baik pada tataran bilateral, regional maupun multilateral dengan prioritas pada diplomasi ekonomi baik perdagangan, investasi maupun kerjasama capacity building. Saat ini terdapat 10 KBRI, 1 KJRI dan 2 ITPC di Kawasan Afrika Sub-Sahara sementara di Indonesia terdapat 6 perwakilan negara-negara Afrika Sub-Sahara di Indonesia serta sekitar 7 Konsul Kehormatan. Keberadaan perwakilan RI dirasa perlu untuk ditingkatkan di masa mendatang, misalnya dengan membuka perwakilan di Kamerun atau negara Afrika lainnya yang dipandang strategis bagi kepentingan nasional Indonesia. Negara yang belum membuka hubungan diplomatik resmi dengan Indonesia hanya Sudan Selatan.

Direktorat Afrika

Subdirektorat I

Nigeria, Benin, Burkina Faso, Gabon, Ghana, Kamerun, Republik Kongo, Liberia, Niger, Sao Tome dan Principe, Togo, Chad, Republik Afrika Tengah, Guinea Ekuatorial, Senegal, Cabo Verde, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Mali, Pantai Gading, Sierra Leone dan ECOWAS

Subdirektorat III

Kenya, Mauritius, Republik Demokratik Kongo, Seychelles, Somalia, Uganda, Mozambik, Malawi, Madagaskar, Uni Komoros, UNEP dan UN Habitat

Subdirektorat II

Ethiopia, Djibouti, Tanzania, Burundi, Rwanda, Eritrea, dan Uni Afrika

Subdirektorat IV

Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Swaziland, Namibia, Angola, Zimbabwe, Zambia, SADC dan SACU

Sub Bagian Tata Usaha

(7)

5

2. Aspek Sumber Daya Manusia

Sampai dengan Januari 2021, bezetting pejabat dan staf Direktorat Afrika tercatat sebanyak 17 (lima belas) orang, yang terdiri dari 13 (tiga belas) orang PDLN dan 4 (empat) orang PDDN.

PDLN terdiri dari 1 (satu) orang Eselon II (Direktur), 3 (tiga) orang Eselon III (Kasubdit), 9 (sembilan) orang Pejabat Fungsional Diplomat. Sedangkan unsur PDDN terdapat 4 (empat) orang

terdiri 2 (dua) orang Fungsional Umum dan 2 (orang) orang Fungsi Arsiparis. Meskipun jumlah pejabat yang tersedia terbatas, pelaksanaan berbagai kegiatan di Direktorat Afrika dapat direalisasikan dengan baik.

3. Aspek Anggaran

Berdasarkan DIPA T.A 2020, Direktorat Afrika memperoleh pagu awal anggaran dengan total Rp.5.214.800.000. Namun dikarenakan pemotongan anggaran hingga mencapai lebih dari 60%

sebagai dampak pandemi Covid-19, pagu akhir anggaran Direktorat Afrika sebesar Rp.1.782.418.000 yang dijabarkan dalam 7 kegiatan utama serta kegiatan pendukungnya antara lain saling kunjung kepala Negara/Pemerintahan dan Pejabat Tinggi, pelaksanaan pertemuan bilateral/konsultasi tingkat Menteri Luar Negeri/Wakil Menteri Luar Negeri, menganalisa data market intelligence, promosi dan diplomasi ekonomi di kawasan Afrika Sub-Sahara, dan sosialisasi kebijakan dan pemantauan hasil kerja sama. Jumlah anggaran tersebut dinilai cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dalam PK Direktorat Afrika tahun 2020 dengan situasi pandemi Covid-19.

(8)

6

PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis (Renstra)

Rencana Strategis Direktorat Afrika yang mencakup pernyataan Visi, Misi, Tujuan Strategik dan Sasaran dan Program Direktorat Afrika tahun 2020-2024, dapat digambarkan sebagai berikut :

II.1.a. Pernyataan Visi

Direktorat Afrika sebagai unit di bawah Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika mengupayakan pencapaian sasaran yang tidak terlepas dari visi dan misi Ditjen Asia Pasifik dan Afrika dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan Direktorat Afrika didasarkan pada Visi Kementerian Luar Negeri RI ”Memimpin

diplomasi yang aktif dan efektif untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”, serta visi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

”Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika untuk mewujudkan Indonesia

Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”, yaitu:

”Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif di Kawasan Afrika untuk mewujudkan Indonesia

Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”

II.1.b. Pernyataan Misi

Dalam upaya mencapai visi tersebut, Direktorat Afrika juga mempunyai misi yang sesuai dengan misi Kementerian Luar Negeri RI serta Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.

Kementerian Luar Negeri RI telah menetapkan 5 (lima) misi yang akan dilaksanakan oleh seluruh unit organisasi dan satuan kerja selama kurun waktu 2020-2024 sebagai berikut:

1) Memberikan nilai manfaat ekonomi yang optimal melalui hubungan luar negeri untuk mendukung struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.

2) Memberikan pelindungan WNI/BHI di luar negeri yang prima sebagai upaya perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.

3) Menjaga integritas NKRI yang bersinergi bersama dengan Pemerintah Pusat serta Daerah dan meningkatkan citra positif Indonesia di dunia internasional.

4) Memajukan kepemimpinan dan peran Indonesia yang berpengaruh di dunia internasional.

5) Meningkatkan infrastruktur diplomasi Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI untuk mendukung peningkatan kualiltas manusia Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika lebih jauh menetapkan 3 (tiga) misi yang akan dilaksanakan oleh seluruh unit eselon II selama kurun waktu 2020-2024 sebagai berikut: 1) Memberikan nilai manfaat ekonomi yang optimal melalui hubungan luar negeri di Kawasan Asia Pasifik

dan Afrika untuk mendukung struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing.

2) Memajukan kepemimpinan dan peran Indonesia yang berpengaruh di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika. 3) Meningkatkan infrastruktur diplomasi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika untuk mendukung

peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Berdasarkan misi Kementerian Luar Negeri RI dan misi Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Direktorat Afrika telah menetapkan 3 (tiga) misi yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2020-2024 sebagai berikut:

1) Memberikan nilai manfaat ekonomi yang optimal melalui hubungan luar negeri di Kawasan Afrika untuk mendukung struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing.

2) Memajukan kepemimpinan dan peran Indonesia yang berpengaruh di Kawasan Afrika.

3) Meningkatkan infrastruktur diplomasi Direktorat Afrika untuk mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia.

BAB

II

(9)

7

II.1.c. Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan dari Direktorat Afrika adalah:

a. Nilai manfaat diplomasi ekonomi yang optimal melalui hubungan luar negeri di Kawasan Afrika

Nilai manfaat diplomasi ekonomi, keuangan dan pembangunan adalah jumlah nominal manfaat yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata.

Optimal adalah paling baik, tertinggi, dan paling menguntungkan.

Hubungan luar Negeri adalah setiap kegiatan yang menyangkut aspek bilateral, regional dan internasional yang dilakukan oleh Pemerintah di tingkat Pusat dan daerah, atau Lembaga-lembaganya, Lembaga, badan usaha, organisasi-organisasi, Lembaga swadaya masyarakat, atau warga negara Indonesia.

Tujuan/Sasaran Strategis tersebut diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2024 sebagai berikut:

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2020 2021 2022 2023 2024 Target

Nilai manfaat diplomasi ekonomi yang optimal melalui hubungan luar negeri di Kawasan Afrika Sub-Sahara Jumlah negara akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara dengan peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia minimal 3% 5 10 15 15 15 Jumlah negara akreditasi di wilayah Afrika Sub-Sahara dengan peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia minimal 3% 1 4 4 4 4 Jumlah negara akreditasi di wilayah Afrika Sub-Sahara dengan peningkatan jumlah wisatawan manca negara ke Indonesia minimal 5% 4 5 10 15 15

*Catatan: target TA 2020 ditentukan setelah adanya pemotongan anggaran sebagai dampak pandemi Covid-19. b. Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan

internasional di Kawasan Afrika yang tinggi Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.

Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan subyek hukum internasional, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

(10)

8

Tujuan/Sasaran Strategis tersebut diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2024 sebagai berikut:

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama 2020 2021 2022 2023 2024 Target

Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan internasional di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang tinggi

Persentase

kesepakatan kerja sama bilateral di Kawasan Afrika

Sub-Sahara yang

ditindaklanjuti

stakeholders dalam negeri

50% 60% 75% 75% 75%

*Catatan: target TA 2020 ditentukan setelah adanya pemotongan anggaran sebagai dampak pandemi Covid-19 c. Infrastruktur Diplomasi yang kuat

Infrastruktur Diplomasi adalah seluruh sumber daya, sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan diplomasi dan hubungan luar negeri.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Tujuan/Sasaran Strategis tersebut diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2024 sebagai berikut:

Tujuan/Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Utama

Target

2020 2021 2022 2023 2024

Infrastruktur Diplomasi

yang kuat di Dit. Afrika Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

79

(11)

9

II.2. Penetapan Kinerja Tahun 2020 Merujuk kepada Renstra Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika tahun 2020-2020, serta Penetapan SOTK (Susunan Organisasi dan Tata Kerja) Kementerian Luar Negeri yang baru melalui Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) nomor 2 tahun 2016, IKU Direktorat Afrika yang ingin dicapai pada tahun 2020 adalah sebanyak 9 (sembilan) IKU.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

DIREKTORAT AFRIKA

(12)
(13)

11

Direktorat Afrika dalam melaksanakan kegiatannya senantiasa mengacu kepada sejumlah perjanjian bilateral/dokumen kerja sama yang telah disepakati antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika Sub-Sahara (berupa Agreement, MoU, Joint Statement, dan sebagainya) sebagaimana dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

Negara Basis Dokumen Kerja Sama Jumlah

Afrika Selatan - Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral

- Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Strategis untuk Masa Depan Damai dan Sejahtera antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan

- Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Hubungan dan Kerjasama Internasional Republik Afrika Selatan mengenai Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

- Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Kerja Sama Kebudayaan

4

Angola MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Angola 1

Asia-Afrika Dokumen Reinvirogerating the New Aisian-African Strategic

Partnership (NAASP) 1

Djibouti - Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Djibouti mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik

1 Ethiopia - Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Demokratik Federal Ethiopia tentang Kerjasama Ekonomi dan Teknik

- MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Ethiopia

2

Gambia Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Gambia tentang Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral

1

Guinea MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Guinea 1

Kamerun MoU Pembukaan hubungan diplomatik RI-Kamerun 1

Kenya - MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Kenya

- Persetujuan Kerjasama Ekonomi, Ilmu Pengetahuan, Teknik dan Kebudayaan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Kenya

2

Madagaskar - Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Madagaskar mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik

1 Mozambik - Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Mozambik untuk Promosi dan Perlindungan Investasi

- Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Mozambik mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik

- Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Kementerian Industri dan Perdagangan Republik Mozambik mengenai

Kerjasama Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

3

Namibia Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah

Republik Namibia mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik 1 Nigeria - Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah Republik Federal Nigeria mengenai Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral - Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Federasi Nigeria mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik

(14)

12

Negara Basis Dokumen Kerja Sama Jumlah

Senegal - Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Senegal mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik

- MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Senegal

2

Swaziland MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Swaziland 1

Sychelles - MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Seychelles - Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan

Pemerintah Republik Seychelles mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknik

2

Tanzania Persetujuan mengenai Kerjasama Ekonomi, Ilmu Pengetahuan, Teknik dan Kebudayaan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Persatuan Tanzania

1

Zambia MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Zambia 1

Zimbabwe - MoU Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Zimbabwe - Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik

Indonesia dengan Pemerintah Republik Zimbabwe tentang Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral

2

(15)

13

II.3. Program dan Kegiatan Tahun 2020 Dalam rangka mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri 2020-2024, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika akan melaksanakan Program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, dengan sasaran program yaitu: Peran Indonesia di Kawasan Asia Pasifik

dan Afrika yang meningkat.

Untuk itu, Direktorat Afrika telah menetapkan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya mencapai sasaran terkait. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah:

1. Peningkatan kunjungan Menteri dan pejabat tinggi lainnya dari dan ke kawasan Afrika Sub-Sahara. 2. Pelaksanaan sidang komisi bersama/review meeting dalam rangka peningkatan kerjasama bilateral dengan negara-negara di kawasan Afrika Sub-Sahara, termasuk pertemuan kelompok kerja bilateral di bidang teknis seperti di bidang energi, pertanian, perikanan dll.

3. Penyelesaian negosiasi perumusan perjanjian-perjanjian dan MoU bilateral di berbagai bidang dengan negara-negara mitra di kawasan Afrika Sub-Sahara.

4. Pengimplementasian hasil-hasil kesepakatan termasuk perjanjian-perjanjian, MoU, rencana aksi dan dokumen kesepakatan lainnya yang dilakukan dengan negara-negara mitra di kawasan Afrika Sub-Sahara secara konsisten.

5. Peningkatan potensi kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara di kawasan Afrika Sub-Sahara termasuk melalui penyelenggaraan promosi Trade, Tourism, Investment (TTI) serta upaya menembus pasar prospektif di Afrika Sub-Sahara bagi produk Indonesia.

6. Penyelenggaraan kegiatan berupa seminar/ceramah/sosialisasi/kuliah umum kepada para stakeholders di dalam negeri terkait dengan kebijakan luar negeri RI di kawasan Afrika Sub-Sahara. 7. Peningkatan dukungan teknis, administratif, kelembagaan dan SDM bagi kinerja Direktorat Afrika

(16)

14

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020

A. Capaian Kinerja Organisasi

Berdasarkan hasil penginputan aplikasi e-Kinerja dan e-Monev, secara umum, realisasi anggaran dan kinerja triwulan serta tahunan Dit. Afrika berjalan optimal sebagaimana diharapkan. Demikian juga jika dibandingkan dengan sebelumnya. Berikut gambaran kinerja Dit. Afrika TA 2020.

BAB

III

2020

Perbandingan dengan Tahun Anggaran 2019

99,44%

107,03%

98,86%

107,03%

113,26%

113,26%

*Jika dibandingkan dengan TA 2019, terjadi kenaikan realisasi anggaran sebesar 0,54%. Namun dari segi kinerja terjadi penurunan 6,23% yang disebabkan oleh penundaan dan pembatalan sejumlah kegiatan karena adanya pandemi Covid-19.

(17)

15

Capaian kinerja Dit. Afrika sebagaimana infografis sebelumnya, secara detail dapat dirinci per IKU

sebagai berikut:

A. 1. Capaian Sasaran Strategis Stakeholders Perspective: 113,33%

12

120%

6

5

120%

1

1

100%

120%

5

4

(18)

16

1. Jumlah Negara Akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target peningkatan nilai perdagangan Indonesia

No. Negara 2019 (Dalam Ribu USD) 2020 (Dalam Ribu USD) Peningkatan 1. Seychelles 17.887 25.084 40,23% 2. Kenya 248.431 315.420 26,96% 3. Republik Kongo 45.722 58.704 28,39% 4. Namibia 6.067 6.601 8,80% 5. Liberia 36.271 55.495 53%

6. Sao Tome &

Principe 566 1.386 145%

Sumber: Kemendag RI

2. Jumlah Negara Akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia

No. Negara Nilai Investasi 2019 (Dalam Juta USD) Nilai Investasi 2020 (Dalam Juta USD) Peningkatan Nilai Investasi 1. Mauritius 58 92.8 62,5%

3. Jumlah Negara Akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia

No. Negara Jumlah

Wisatawan 2019 Jumlah Wisatawan 2020 Peningkatan 1. Botswana 51 98 52% 2. Cabo Verde 24 47 51% 3. Chad 20 27 74% 4. Ghana 396 431 91% 5. Kenya 98 124 79% Sumber: BPS

A. 2. Capaian Sasaran Strategis Customer Perspective: 120%

50%

%

60%

%

120%

%

(19)

17

A. 3. Capaian Sasaran Strategis Internal Business Process Perspective: 107,20%

100%

95%

15

120%

117%

*Batas Toleransi Capaian: 120%

*Batas Toleransi Capaian: 120%

B.1

3

3

60%

70%

4

5

B1.1. Jumlah

kesepakatan hasil

perundingan di bidang

ekonomi, sosial, dan

budaya di kawasan

Afrika Sub-Sahara

B1.2. Persentase data

economic intelligence

negara atau wilayah

akreditasi di Kawasan

Afrika Sub-Sahara

yang ditindaklanjuti

stakeholders dalam

negeri

B1.3. Jumlah promosi

Trade, Tourism,

Investment (TTI) di

Kawasan Afrika

Sub-Sahara

(20)

18

A. 4. Capaian Sasaran Strategis Learning and Growth Perspective: 98,7%

L.1. Tata Kelola Organisasi

Direktorat Afrika yang Baik

L.1.1. Nilai Evaluasi

AKIP Direktorat

(21)

19

B. Highlight Kinerja Dit. Afrika 2019

1. Kunjungan Pejabat Tinggi Negara Afrika ke Indonesia

Kunjungan Menteri Bappenas Senegal, Dr. Cheikh Kante ke Indonesia, 4 – 10 Maret 2020. Kunjungan bertujuan untuk menindaklanjuti Kerjasama pembangunan gedung serba guna Tour de Goree dan mendorong sejumlah proyek

(22)

20

2.

Kesepakatan Bisnis Indonesa dengan Negara Afrika

Penandatangan kontrak pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur oleh BUMN RI di RD Kongo Madiun, 14 Oktober 2020

3.

Penyelenggaraan Kegiatan Dit. Afrika secara Virtual

Sebagai dampak pandemi Covid-19, Dit. Afrika tetap menyelenggarakan kegiatan sesuai rencana kegiatan TA 2020 secara virtual yang melibatkan stakeholders terkait baik dari unsur pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan sebagainya. Berikut beberapa contoh kegiatan yang diselenggarakan:

Penyelenggaraan Virtual Foreign Office Consultation (FOC) Indonesia-Mozambik 28 Juli 2020

(23)

21

Pertemuan Virtual Wamenlu dengan Dubes Afrika Residen di Jakarta, 22 Oktober 2020

Webinar Series Promosi Peluang Ekspor UMKM dan Potensi Proyek Infrastruktur ke Kawasan Afrika Sub-Sahara 16 Oktober – 6 November 2020

(24)

22

Pembahasan Potensi Minerba dan Tambang di Kawasan Afrika Sub-Sahara 4 – 5 Desember 2020

4.

Pertemuan Konsolidasi dengan Dubes-Dubes Residen Afrika Sub-Sahara

Direktur Afrika bertemu dengan Dubes-Dubes Residen Afrika Sub-Sahara untuk membahas isu-isu diplomasi RI ke Afrika termasuk penanganan Covid-19.

(25)

23

C. Realisasi Anggaran Dit. Afrika

(26)

24

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Afrika 2020 sebagaimana diuraikan pada bab-bab sebelumnya, menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan Direktorat Afrika telah mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan meskipun dalam situasi pandemi Covid-19.

LKj Direktorat Afrika tahun 2020 melakukan perbandingan antara hasil penilaian terhadap pencapaian sasaran kinerja dengan target kinerja Direktorat Afrika. Hasil yang diharapkan dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan, antara lain: (a) Meningkatkan dan memperkuat kerjasama bilateral di berbagai bidang dengan negara-negara di kawasan Afrika Sub-Sahara, khususnya bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan kerjasama capacity building; (b) Meningkatkan peran dan kontribusi Indonesia dalam rangka mewujudkan dan memelihara keamanan, stabilitas dan perdamaian dunia melalui kerjasama bilateral, regional dan multilateral di kawasan Afrika Sub-Sahara, dan (c) Meningkatkan peran sebagai koordinator seluruh pemangku kepentingan bagi keberhasilan pelaksanaan diplomasi total di kawasan Afrika Sub-Sahara.

Sepanjang tahun 2020, tercatat 1 kunjungan pejabat tinggi negara Afrika ke Indonesia dan 1 kesepakatan bisnis yang pembahasannya masih terus berlanjut. Karena dampak dari pandemi Covid-19, banyak rencana kegiatan yang tertunda dan harus dibatalkan khususnya untuk kegiatan yang bersifat

offline, namun Direktorat Afrika tetap mengupayakn pelaksanaan kegiatan secara virtual. Hasil dari

kegiatan-kegiatan tersebut tetap konkret meskipun dalam skala kecil yang masih perlu ditindaklanjuti pada tahun berikutnya.

Komitmen dan upaya yang keras dan terus menerus dari seluruh jajaran Direktorat Afrika dan arahan pimpinan serta dengan dukungan semua pihak, termasuk dukungan dan kerjasama yang baik dari para pemangku kepentingan, telah berkontribusi pada kinerja Direktorat Afrika tahun 2020, yaitu tercatat terjadi kinerja tahunan yang melebihi 100% (107,03%) dengan peningkatan realisasi anggaran sebesar 0,54%.

B. What’s Next

1. Dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran selanjutnya dan mempertahankan kinerja yang sudah baik, Direktorat Afrika akan terus melakukan koordinasi baik dengan unit-unit terkait di lingkungan Kementerian Luar Negeri, Perwakilan RI maupun Kementerian/Instansi terkait lainnya, dari mulai rangkaian penyusunan SAKIP di Direktorat Afrika termasuk elemen perencanaan, pelaksanaan, hinga monitoring.

2. Untuk tahun 2021, selain kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin, Direktorat Afrika juga akan fokus pada persiapan penyelenggaraan Program Prioritas Nasional (ProPN) Indonesia-Africa Forum (IAF) II yang pada tahun 2022. ProPN ini merupakan kontinuitas dari IAF 2018 yang sejalan dengan arahan Presiden RI untuk meningkatkan diplomasi RI ke pasar potensial termasuk Afrika Sub-Sahara.

3. Dalam penyusunan dokumen LAKIP, Direktorat Afrika akan terus mengadakan upaya perbaikan dan melakukan penyempurnaan pola serta metode pengukuran di tahun-tahun yang akan datang sesuai dengan masukan tim penilai AKIP Kementeria Luar Negeri, sehingga pelaksanaan tugas dan kegiatan secara optimal tereflesikan dalam catatan dan laporan kinerja sesuai dengan mekanisme dan format yang ada.

*****

BAB

(27)

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

REVISI KE-1 ATAS PERJANJIAN KINERJA

DIREKTUR AFRIKA

TAHUN 2020

Pada hari ini, telah disepakati adanya revisi atas Perjanjian Kinerja tanggal 31 Januari 2020,

dengan rincian sebagai berikut:

a. Sebelumnya:

1. Jumlah negara akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target

peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia target 15

2. Jumlah negara akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target

peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia target 3

3. Jumlah negara akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target

peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia target 10

4. Persentase kesepakatan kerjasama bilateral di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang

ditindak lanjuti oleh stakeholder dalam negeri target 87,5%

5. Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di Kawasan Afrika

Sub-Sahara target 6

6. Persentase data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di Kawasan

Afrika Sub- Sahara yang ditindaklanjuti stakeholders dalam negeri target 100%

7. Jumlah promosi Trade Tourism and Investment (TTI) di Kawasan Afrika Sub-Sahara

target 11

8. Jumlah kesepakatan hasil perundingan di bidang kemaritiman dan polkam di Kawasan

Afrika Sub-Sahara target 6

9. Nilai evaluasi AKIP Direktorat Afrika target 78

b. Menjadi:

1. Jumlah negara akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target

peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia target 5

2. Jumlah negara akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target

peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia target 1

3. Jumlah negara akreditasi di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencapai target

peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia target 4

4. Persentase kesepakatan kerjasama bilateral di Kawasan Afrika Sub-Sahara yang

ditindak lanjuti oleh stakeholder dalam negeri target 50%

5. Jumlah kesepakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di Kawasan Afrika

Sub-Sahara target 3

(28)

6. Persentase data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di Kawasan

Afrika Sub- Sahara yang ditindaklanjuti stakeholders dalam negeri tidak berubah

7. Jumlah promosi Trade Tourism and Investment (TTI) di Kawasan Afrika Sub-Sahara

target 4

8. Jumlah kesepakatan hasil perundingan di bidang kemaritiman dan polkam di Kawasan

Afrika Sub-Sahara target 2

9. Nilai evaluasi AKIP Direktorat Afrika target tidak berubah

Jakarta, September 2020

Pihak Kedua,

Pihak Pertama,

(29)
(30)

Kode SS

Sasaran Kegiatan

Kode

IKU

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Target

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Stakeholders

S2

Dukungan diplomasi di Kawasan

Afrika Sub-Sahara untuk

Mewujudkan Peningkatan

Pembangunan Nasional

S2.1

Jumlah negara akreditasi

di Kawasan Afrika

Sub-Sahara yang mencapai

target peningkatan nilai

perdagangan dengan

Indonesia

5

S2.2

Jumlah negara akreditasi

di Kawasan Afrika

Sub-Sahara yang mencapai

target peningkatan nilai

investasi asing ke

Indonesia

1

S2.3

Jumlah negara akreditasi

di Kawasan Afrika

Sub-Sahara yang

mencapai target

peningkatan jumlah

wisatawan mancanegara

ke Indonesia

4

Customer

C1

Dukungan dan komitmen nasional

yang tinggi atas kesepakatan

internasional di Kawasan Afrika

Sub-Sahara

C1.1

Persentase kesepakatan

kerjasama bilateral di

Kawasan Afrika

Sub-Sahara yang ditindak

lanjuti oleh stakeholder

dalam negeri

50%

Internal Business Process

B1

Diplomasi Ekonomi, Sosial dan

Budaya yang kuat di Kawasan

Afrika Sub-Sahara

B1.1

Jumlah kesepakatan di

bidang ekonomi, sosial dan

budaya di Kawasan Afrika

Sub-Sahara

3

B1.2

Persentase data economic

intelligence negara atau

wilayah akreditasi di

Kawasan Afrika Sub-

(31)

Kode SS

Sasaran Kegiatan

Kode

IKU

Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Target

Sahara yang ditindaklanjuti

stakeholders dalam negeri

B1.3

Jumlah promosi Trade

Tourism and Investment

(TTI) di Kawasan Afrika

Sub-Sahara

4

B2

Diplomasi maritim dan polkam yang

kuat di Kawasan Afrika Sub-Sahara

B2.1

Jumlah kesepakatan hasil

perundingan di bidang

kemaritiman dan polkam di

Kawasan Afrika

Sub-Sahara

2

Learning & Growth

L1

Infrastruktur

diplomasi yang

kuat di

Direktorat

Afrika

L1.1.

Tata Kelola

Organisasi

yang Baik di

Direktorat

Afrika

L1.1.1 Nilai evaluasi AKIP

Direktorat Afrika

78

No.

Kegiatan

Pagu Anggaran

(Rp)

1

Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan

Afrika Sub-Sahara

1.782.418.000,-

Pagu Anggaran Direktorat Afrika 2019

1.782.418.000,-

Jakarta, September 2020

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

Direktur Afrika

(32)

TW I TW II TW III TW IV Formulasi Realisasi Narasi Realisasi Kinerja Faktor Penghambat / Kendala Percepatan / Langkah Perbaikan / Proyeksi Kedepan

S1.1 Jumlah Negara akreditasi di kawasan Sub Sahara Afrika yang mencapai

target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia 5 - - - 5 6 6 Negara Afrika yang telah mencapai target peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia antara lain: Kenya, Seychelles, Republik Kongo, Namibia, Liberia, dan Sao Tome and Principe

Faktor utama yang menghambat atau mengakibatkan turunnya nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara Afrika tahun 2020 secara umum diakibatkan pandemi Covid-19.

Direktorat Afrika akan mengupayakan dan memfasilitasi keperluan dari stakeholders yang terlibat dalam hubungan dagang Indonesia dengan negara-negara Afrika.

S1.2 Jumlah negara akreditasi di kawasan Sub Sahara Afrika yang mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia

1 - - - 1 2 1 Negara Afrika mencapai target peningkatan nilai investasi asing ke Indonesia adalah Mauritius.

Belum banyak negara Afrika yang ingin dan memiliki kemampuan serta kapasitas untuk melakukan investasi di luar mengingat negara-negara Afrika sendiri masih membutuhkan investasi yang cukup besar apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19.

Dit. Afrika akan memberikan fasilitasi sesuai kewenangannya dalam pelaksanaan upaya peningkatan nilai investasi di Indonesia maupun di Afrika. S1.3 Jumlah negara akreditasi di Kawasan Sub Sahara Afrika yang mencapai

target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia

4 - - - 4 5 5 negara Afrika yang mencapai target peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia: Botswana, Cabo Verde, Chad, Ghana, dan Kenya

Pada Triwulan I, jumlah wisatawan asal negara Afrika, sudauh cukup meningkat, namun menurun drastis pada Triwulan II hingga IV dikarenakan pandemi Covid-19 dan adanya lockdown/travel restrictions dari negara-negara tersebut dan juga Indonesia.

Dit. Afrika akan melakukan diseminasi informasi dan kebijakan RI terkini sekiranya Indonesia sudah akan membuka kembali

tourism sites unggulan yang ada.

C1.1 Persentase kesepakatan kerjasama bilateral di Kawasan Sub Sahara AFrika yang ditindak lanjuti oleh stakeholder dalam negeri

50% 20 30 40 50 60% Sejumlah kesepakatan yang dtitindaklanjuti antara lain: 1. Pembahasan Lanjutan Substansi Persiapan 2nd Round of Negotiations PTA RI-Mauritius (4 Juni 2020). Menindaklanjuti hasil pembahasan “First Round Negotiations” PTA RI – Mauritius di sela-sela Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID), di Bali, Agustus 2019. 2. Pembahasan Draft Bilateral Trade Agreement RI – Angola (17 Juni 2020). Menindaklanjuti counter draft terhadap usulan PTA dari Indonesia yang disampaikan melalui Nota Diplomatik pada tahun 2017.

Karena pandemi Covid-19, pembahasan kesepakatan secara fisik tidak dapat dilakukan,namun tetap diselenggarakan secara virtual dan tetap menghasilkan pembahasan yang fruitful dan konkret.

DIt. Afrika akan mempertahankan dan meningkatkan koordinasi dengan semua stakeholders demi keberlangsungan tindak lanjut kerjasama yang sesuai target dan efektif baik secara virtual dan fisik jika sudah memungkinkan.

B1.1 Jumlah kesepakatan hasil perunding di bidang kemaritiman dan polkam di

Kawasan Sub Sahara Afrika 2 0 0 1 2 2 2 Kesepakatan tersebut antara lain: 1. MoU Kerjasama Terorisme RI - Seychelles 2. Saling Dukung Nigeria pada pencalonan Indonesia sebagai ketua Codex Alimentarius Commission (CAC)

Terdapat pengurangan target karena pandemi Covid-19. Namun, tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan secara virtual.

Dit. Afrika akan meneruskan koordinasi dengan semua stakeholders untuk memastikan kegiatan selanjutnya akan berjalan dengan baik sesuai rencana.

B2.1 jumlah kesepeakatan di bidang ekonomi, sosial dan budaya di Kawasan Sub Sahara Afrika

3 0 1 2 3 3 Jumlah kesepeakatan

di bidang ekonomi, sosial dan budaya di Kawasan Sub Sahara Afrika antara lain: 1. Kesepakatan Ekspor 1000 APD dari PMA PT. Daehan Global ke Kenya. 2. Proyek BUMN RI di Republik Demokratik Kongo. 3. MoU Mandatory Consular Notification (MCN) RI - Mozambik

Terdapat pengurangan target karena pandemi Covid-19. Namun, tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan secara virtual.

Dit. Afrika akan meneruskan koordinasi dengan semua stakeholders agar kerja sama ke depan akan berjalan dengan baik pula.

REALISASI RENCANA AKSI DIREKTORAT AFRIKA TAHUN 2020

No Tujuan(T) / Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Tahunan

Target

Penanggung Jawab

s.d TW IV

Dukungan diplomasi di Kawasan Sub Sahara Afrika untuk mewujudkan peningkatan pembangunan nasional 1

Dukungan dan komitmen internasional yang tinggi atas kesepakatan internasional di kawasan Sub Sahara Afrika 2

Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di Kawasan Sub Sahara Afrika 3

Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat di Kawasan Sub Sahara Afrika 4

(33)

B2.2 Persentase data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di Kawasan Sub Sahara Afrika yang ditindaklanjuti stakeholders dalam negeri

100% - - - 100 116,67 Data economic intelligence negara atau wilayah akreditasi di Kawasan Sub Sahara Afrika yang ditindaklanjuti stakeholders dalam negeri :1. Tindak lanjut Penjajakan Good Manufacturing Practices (GMP) Non-Inspeksi di Ethiopia 2. Tindak lanjut Penjajakan Good Manufacturing Practices (GMP) Non-Inspeksi di Tanzania 3. Tindak lanjut penyampaian dokumen-dokumen proyek Tour de Goree di Senegal oleh PT WIKA 4. Tindak lanjut potensi ekspor sarung ke negara-negara

Terdapat pengurangan target karena pandemi Covid-19. Namun, tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan secara virtual.

DIt. Afrika akan terus meningkatkan koordinasi dengan semua pihak agar tindak lanjut ke depan akan berlangsung dengan baik.

B2.3 Jumlah promosi Trade Tourism and iNvestment (TTI) di Kawasan Sub Sahara Afrika

4 1 2 3 4 5 Kegiatan promosi

Trade Tourism and iNvestment (TTI) di Kawasan Sub Sahara Afrika: 1. Promosi perdagangan secara virtual khususnya di bidang alkes dan farmasi berbasis aplikasi yakni telemedicine ke seluruh Perwakilan RI di Afrika. 2. Promosi E-health: start-up Indonesia di bidang kesehatan untuk masuk ke pasar Afrika pasca Covid-19. 3. Gastro Diplomasi RI ke Afsel dan Namibia 4. Series Promosi produk UMKM Indonesia ke negara Afrika.

Terdapat pengurangan target karena pandemi Covid-19. Namun, tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan secara virtual.

Dit. Afrika akan terus meningkatkan koordinasi yang sudah sangat baik, agar kegiatan ke depan akan berjalan dengan baik pula.

L1.1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Afrika 78 - - - 78 77 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Afrika 2018: 77 (BB)

Tidak terdapat kendala yang signifikan. Nilai AKIP mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Dit. Afrika akan melakukan penyusunanLKj selanjutnya sesuai masukan dan rekomendasi Itjen untuk mencapai target nilai. L2.1 Persentase realisasi anggaran di Direktorat Afrika 100 20 40 70 100 99,40% Sesuai dengan hasil

penginputan aplikasi e-Monev dan SMART Anggaran, diperoleh presentase anggaran di Direktorat Afrika sebesar 99,40%

Karena pandemi Covid-19, penyerapan anggaran tidak sesuai dengan perencanaan awal kegiatan, sehingga terjadi penyesuaian kegiatan yang diselenggarakan dari fisik menjadi virtual. Meskipun demikian, penyerapan anggaran dapat maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan.

Dit. Afrika akan memperhatikan rencana kegiatan dan alokasi anggaran yang tepat sehingga penyerapan anggaran dapat sesuai target utamanya dengan memperhatikan perkembangan pandemi Covid-19. Diplomasi Ekonomi, Sosial

dan Budaya yang kuat di Kawasan Sub Sahara Afrika 4

Tata kelola organisasi yang baik di Direktorat Afrika 5

Pengelolaan anggaran yang optimal di Direktorat Afrika 6

Referensi

Dokumen terkait

Renstra Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, dan anggaran pada

Rencana Strategis (Renstra ) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020 – 2024 adalah dokumen Perencanaan yang memuat visi, misi,

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran model Cooperative Learning tipe STAD yang memenuhi kelayakan sebagai perangkat pembelajaran

Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database, sehingga beberapa departemen menjadi

Pengertian sekolah/madrasah bertaraf internasional sendiri adalah “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan diperkaya dengan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Terdapat hubungan yang signifikan antara minat berwirausaha terhadap hasil belajar

Dalam rangka mencapai visi dan misinya, KPU Kabupaten Mempawah telah berhasil mencapai semua sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2020

Rencana Strategis P3K2 Amerop/PSKK Amerop 2020-2024 3 Sejalan dengan arah RPJMN 2020-2024 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tahun