• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 1 MARET 2014 M PENENTU AWAL BULAN JUMADAL ULA 1435 H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 1 MARET 2014 M PENENTU AWAL BULAN JUMADAL ULA 1435 H"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM

SABTU, 1 MARET 2014 M

PENENTU AWAL BULAN JUMADAL ULA 1435 H

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam

mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya

adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal

tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Dzulhijjah, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang

salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam

penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari

Terbenam, Sabtu, 1 Maret 2014 M: Penentu Awal Bulan Jumadal Ula 1435 H sebagai berikut.

1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan

sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Peristiwa

ini akan kembali terjadi pada hari Sabtu, 1 Maret 2014 M, pukul 08 : 00 UT atau pukul 15 : 00 WIB

atau pukul 16 : 00 WITA atau pukul 17 : 00 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan

Bulan tepat sama 340,651

o

. Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi)

adalah 3,850

o

. Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat

tersebut, yaitu 0,544

o

. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga

konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 10 jam 21 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di

horizon-teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter

Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl).

Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap

16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann,

1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 1 Maret 2014

paling awal terjadi pada pukul 17 : 55 WIT di Jayapura dan paling akhir terjadi pada pukul 18 : 51

WIB di Sabang.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa

konjungsi terjadi sebelum Matahari pada 1 Maret 2014 terbenam di wilayah di Indonesia. Dengan

demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah

Matahari terbenam tanggal 1 Maret 2014.

(2)

2

2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam, Sabtu, 1 Maret 2014 M:

Penentu Awal Bulan Jumadal Ula 1435 H”, ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari

untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 1 Maret 2014 M. Informasi ini

adalah informasi dasar penentu awal bulan Jumadal Ula 1435 H. Pada tabel tersebut, sebagaimana

waktu terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat

di horizon-teramati. Dalam perhitungan standar waktu terbenam Bulan, efek refraksi atmosfer

dianggap 34’, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan semi diameter Bulan adalah nilainya pada

saat tersebut (Seidelmann, 1992).

Azimuth adalah besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri

bidang horizon ke arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang

horizon. Benda langit yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Hilal dinyatakan sebagai

ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter

dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak

sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi

dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan.

Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan, yaitu persentase perbandingan antara luas

piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi

dengan luas seluruh piringan Bulan. Dari tabel tersebut di atas dapat juga diperoleh informasi umur

Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya

konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat

diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu

d

a

a

0

,

(1)

dengan a adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi

pengamat dan a

o

adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat.

Adapun d pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (dip) yang dinyatakan oleh

1)

h

d

0

,

02917

,

(2)

dengan h adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.

Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 1 Maret 2014 untuk

pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl. Berdasarkan “Data Hilal dan

Matahari saat Matahari Terbenam, Jumat, 1 Maret 2014 M: Penentu Awal Bulan Jumadal Ula 1435

H” untuk lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh a

o

adalah -1,4633

o

. Berdasarkan persamaan (2) di atas,

nilai d adalah 0,2117

o

. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh nilai a

adalah -1,2517

o

. Dengan demikian, setelah memperhitungkan elevasinya, tinggi Bulan di Pelabuhan

Ratu dari horizon-teramati saat Matahari terbenam tanggal 1 Maret 2014 adalah -1

o

15,10’.

Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.

(3)

3

3. Peta Ketinggian Hilal

Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60

o

LU sampai

dengan 60

o

LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada

tanggal 1 Maret 2014. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat

yang berada di Indonesia. Peta ketinggian Hilal saat Matahari terbenam di Indonesia pada tanggal 1

Maret 2014 lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua gambar tersebut, tinggi Hilal

dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat

dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan.

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 1 Maret 2014 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60o LS.

Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, pada daerah dengan ketinggian Hilal kurang dari 0

o

, Hilal

mustahil akan teramati karena saat Matahari terbenam, Hilal sudah di bawah horizon. Sebagaimana

terlihat pada Gambar 2, ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Maret 2014

berkisar antara -3,12

o

sampai dengan -0,18

o

.

(4)

4

4. Peta Elongasi

Pada Gambar 3 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia saat matahari terbenam

tanggal 1 Maret 2014. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan

Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi

diabaikan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, elongasi saat Matahari terbenam tanggal 1 Maret

2014 di Indonesia berkisar antara 4,07

o

sampai dengan 4,34

o

.

Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 1 Maret 2014 untuk pengamat di Indonesia

5. Peta Umur Bulan

Pada Gambar 4 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari terbenam tanggal 1 Maret 2014.

Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.

Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, umur Bulan di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2014 berkisar

antara 0,92 jam sampai dengan 3,87 jam.

(5)

5

6. Peta Lag

Pada Gambar 5 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2014.

Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Sebagaimana terlihat

pada gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada tanggal 1

Maret 2014 berkisar antara -10,35 menit sampai dengan 0,36 menit.

Gambar 5. Peta Lag tanggal 1 Maret 2014 untuk pengamat di Indonesia

7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan

Pada Gambar 6 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia pada

tanggal 1 Maret 2014. Fraksi Illuminasi Bulan adalah perbandingan antara luas piringan Bulan yang

tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh

piringan Bulan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal 1 Maret

2014 berkisar antara 0,127% sampai dengan 0,144 %.

(6)

6

8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal

dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh

dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet,

misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek

astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal. Pada

tanggal 1 Maret 2014, di hampir semua wilayah Indonesia, Bulan terbenam lebih dahulu daripada

Matahari. Karena itu, informasi objek astronomis lainnya yang berpotensi mengacaukan rukyat

Hilal menjadi tidak diperlukan.

Referensi

Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac,

University Science Books, Mill Valley, CA.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Operasional Baru Lantai 3

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon

: (021) 4246321 ext. 3309

surat-e

:

gtw@bmkg.go.id

(7)

KONJUNGSI / IJTIMA':SABTU, 1 MARET 2014 M, PUKUL 14 : 60 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %

1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 51 WIB 18 : 52 WIB 262 32.13 266 43.19 0 -11.45 4 11.08 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.13

2 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 50 WIB 18 : 50 WIB 262 32.07 266 43.38 0 -13.63 4 11.30 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.13

3 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 49 WIB 18 : 49 WIB 262 31.77 266 44.37 0 -19.22 4 12.60 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

4 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 44 WIB 18 : 43 WIB 262 30.15 266 44.56 0 -33.81 4 15.16 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

5 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 39 WIB 18 : 38 WIB 262 31.40 266 43.12 0 -26.65 4 11.99 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

6 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 39 WIB 18 : 38 WIB 262 30.34 266 43.63 0 -34.75 4 14.13 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

7 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 35 WIB 18 : 32 WIB 262 28.23 266 42.09 0 -47.52 4 16.14 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

8 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 30 WIB 18 : 28 WIB 262 29.38 266 41.64 0 -44.37 4 14.15 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

9 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 18 : 22 WIB 18 : 19 WIB 262 27.24 266 38.88 0 -57.84 4 15.53 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 28 WIB 18 : 25 WIB 262 24.52 266 37.99 -1 4.66 4 18.53 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

11 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 18 : 18 WIB 18 : 15 WIB 262 25.66 266 36.83 -1 5.79 4 16.49 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

12 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 18 : 18 WIB 18 : 13 WIB 262 22.26 266 33.34 -1 17.76 4 18.81 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

13 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 18 : 19 WIB 18 : 16 WIB 262 29.71 266 39.71 0 -47.44 4 12.32 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

14 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 18 : 17 WIB 18 : 15 WIB 262 29.53 266 39.36 0 -49.16 4 12.38 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

15 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 18 : 0 WIB 17 : 58 WIB 262 30.88 266 36.60 0 -46.02 4 7.88 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

16 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 18 : 12 WIB 18 : 9 WIB 262 26.50 266 36.28 -1 5.75 4 15.12 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

17 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 18 : 6 WIB 18 : 2 WIB 262 25.66 266 34.23 -1 12.26 4 15.22 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

18 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 18 : 15 WIB 18 : 10 WIB 262 21.06 266 31.45 -1 22.89 4 19.26 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

19 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 18 : 15 WIB 18 : 10 WIB 262 20.41 266 30.70 -1 24.90 4 19.61 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

20 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 18 : 14 WIB 18 : 10 WIB 262 20.76 266 31.01 -1 24.06 4 19.38 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

21 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 18 : 14 WIB 18 : 9 WIB 262 20.29 266 30.45 -1 25.55 4 19.63 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

23 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 18 : 12 WIB 18 : 7 WIB 262 20.62 266 30.20 -1 26.02 4 19.18 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

24 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 18 : 13 WIB 18 : 8 WIB 262 19.06 266 28.86 -1 27.80 4 20.22 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

25 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 18 : 9 WIB 18 : 4 WIB 262 19.24 266 28.02 -1 31.51 4 19.71 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

26 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 18 : 9 WIB 18 : 4 WIB 262 19.37 266 28.14 -1 29.45 4 19.62 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

27 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 17 : 58 WIB 17 : 52 WIB 262 18.90 266 24.89 -1 39.02 4 18.88 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

28 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 17 : 58 WIB 17 : 52 WIB 262 17.36 266 23.09 -1 43.19 4 19.70 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

29 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 51 WIB 17 : 45 WIB 262 16.13 266 19.84 -1 50.62 4 19.75 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

30 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 50 WIB 17 : 44 WIB 262 18.99 266 23.05 -1 43.53 4 18.20 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

31 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 50 WIB 17 : 44 WIB 262 16.08 266 19.56 -1 51.28 4 19.71 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

32 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 48 WIB 17 : 43 WIB 262 20.86 266 24.97 -1 38.81 4 17.04 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

33 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 49 WIB 17 : 42 WIB 262 17.99 266 21.45 -1 47.28 4 18.63 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

34 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 47 WIB 17 : 40 WIB 262 16.06 266 18.60 -1 53.56 4 19.46 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

35 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 46 WIB 17 : 40 WIB 262 18.27 266 21.15 -1 48.09 4 18.30 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

36 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 43 WIB 17 : 36 WIB 262 15.30 266 16.60 -1 58.00 4 19.55 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

37 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 17 : 58 WIB 17 : 55 WIB 262 28.36 266 35.08 -1 4.60 4 11.91 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

38 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 50 WIB 17 : 46 WIB 262 28.29 266 33.47 -1 9.13 4 11.28 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAM

SABTU, 1 MARET 2014 M

PENENTU AWAL BULAN JUMADAL ULA 1435 H

AZIMUTH FI

BULAN BULAN

POSISI BULAN RELATIF TERHADAP MATAHARI (ELONGASI)

MATAHARI BULAN

BUJUR

TINGGI

NO NAMA LOKASI POSISI LOKASI WAKTU TERBENAM

(8)

39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 50 WIB 17 : 46 WIB 262 25.49 266 30.73 -1 21.59 4 13.99 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

40 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 41 WIB 17 : 36 WIB 262 25.91 266 29.31 -1 25.04 4 13.01 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

41 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 37 WIB 17 : 33 WIB 262 27.55 266 30.37 -1 19.63 4 11.22 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

42 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 39 WITA 18 : 33 WITA 262 24.32 266 26.91 -1 32.88 4 14.11 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

43 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 28 WITA 18 : 23 WITA 262 27.60 266 28.68 -1 24.49 4 10.66 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

44 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 27 WITA 18 : 23 WITA 262 27.60 266 28.58 -1 24.79 4 10.63 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

45 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 18 : 24 WITA 18 : 20 WITA 262 29.58 266 30.21 -1 13.66 4 7.80 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

46 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 18 : 24 WITA 18 : 20 WITA 262 30.11 266 30.57 -1 9.05 4 6.67 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

47 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 42 WITA 18 : 35 WITA 262 15.88 266 17.08 -1 57.12 4 19.22 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

48 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 40 WITA 18 : 33 WITA 262 15.64 266 16.32 -1 58.83 4 19.22 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

49 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 40 WITA 18 : 33 WITA 262 16.36 266 17.16 -1 57.17 4 18.86 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

50 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 40 WITA 18 : 33 WITA 262 15.22 266 15.66 -2 0.19 4 19.39 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

51 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 39 WITA 18 : 33 WITA 262 15.35 266 15.77 -1 60.00 4 19.32 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

52 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 39 WITA 18 : 32 WITA 262 15.55 266 15.90 -1 59.79 4 19.19 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

53 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 39 WITA 18 : 32 WITA 262 15.69 266 16.04 -1 59.54 4 19.12 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

54 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 39 WITA 18 : 32 WITA 262 15.51 266 15.77 -2 0.10 4 19.19 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

55 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 38 WITA 18 : 31 WITA 262 15.71 266 15.91 -1 59.86 4 19.07 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

56 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 36 WITA 18 : 29 WITA 262 15.41 266 14.93 -2 2.07 4 19.08 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

57 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 31 WITA 18 : 24 WITA 262 15.59 266 13.80 -2 4.94 4 18.72 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

58 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 26 WITA 18 : 18 WITA 262 15.28 266 12.08 -2 8.92 4 18.63 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

59 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 18 : 20 WITA 18 : 12 WITA 262 12.72 266 7.01 -2 18.99 4 19.52 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

60 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 18 : 7 WITA 17 : 58 WITA 262 11.33 266 1.49 -2 30.53 4 19.73 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

61 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 58 WITA 17 : 52 WITA 262 28.15 266 24.03 -1 38.27 4 9.10 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

62 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 55 WITA 17 : 50 WITA 262 28.68 266 24.37 -1 36.01 4 8.33 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

63 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 55 WITA 17 : 50 WITA 262 28.52 266 24.14 -1 37.20 4 8.58 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

64 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 54 WITA 17 : 49 WITA 262 28.59 266 24.05 -1 37.33 4 8.46 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

65 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 52 WITA 17 : 47 WITA 262 29.53 266 25.13 -1 30.07 4 6.75 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

66 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 50 WITA 17 : 46 WITA 262 30.17 266 25.93 -1 19.43 4 4.36 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

67 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 18 : 8 WITA 18 : 2 WITA 262 22.93 266 18.58 -1 56.55 4 13.90 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

68 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 18 : 5 WITA 17 : 59 WITA 262 26.65 266 23.21 -1 42.54 4 10.87 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

69 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 18 : 17 WITA 18 : 11 WITA 262 26.96 266 25.77 -1 34.27 4 10.85 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

70 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 18 : 12 WITA 18 : 7 WITA 262 28.65 266 27.10 -1 27.03 4 8.73 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

71 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 18 : 21 WITA 18 : 15 WITA 262 25.26 266 24.44 -1 39.49 4 12.54 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

72 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 18 : 20 WITA 18 : 14 WITA 262 21.64 266 19.44 -1 53.60 4 15.06 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

73 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 18 : 4 WITA 17 : 59 WITA 262 28.16 266 25.09 -1 34.74 4 9.19 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

74 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 46 WIT 18 : 40 WIT 262 28.02 266 21.80 -1 46.15 4 9.23 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

75 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 45 WIT 18 : 38 WIT 262 23.11 266 13.98 -2 10.38 4 13.67 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

76 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 35 WIT 18 : 26 WIT 262 15.62 265 59.72 -2 40.32 4 17.97 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

77 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 28 WIT 18 : 19 WIT 262 19.81 266 4.81 -2 33.06 4 16.08 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

78 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 31 WIT 18 : 24 WIT 262 26.25 266 16.29 -2 5.58 4 11.42 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

79 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 28 WIT 18 : 21 WIT 262 23.88 266 11.72 -2 18.29 4 13.49 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

80 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 18 : 20 WIT 18 : 13 WIT 262 26.10 266 14.01 -2 13.40 4 11.96 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.13

81 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 18 : 12 WIT 18 : 4 WIT 262 25.66 266 11.75 -2 20.76 4 12.75 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

82 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 18 : 11 WIT 18 : 2 WIT 262 21.35 266 3.63 -2 39.15 4 15.96 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

83 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 17 : 59 WIT 17 : 48 WIT 262 13.94 265 47.85 -3 7.02 4 20.36 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.14

Gambar

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 1 Maret 2014 untuk pengamat antara 60 o  LU s.d
Gambar 4. Peta Umur Bulan tanggal 1 Maret 2014 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 1 Maret 2014 untuk pengamat di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, lapisan tipis sel surya organik menggunakan larutan PEDOT:PSS yang berfungsi sebagai penyangga agar tidak terjadi arus singkat pada sel surya organik

Manfaat dari penelitian ini yaitu diharapkan senyawa baru O-(4- nitrobenzoil)piroksikam mempunyai aktivitas analgesik lebih besar dibanding piroksikam, dan dapat

Tugasnya adalah memecah modul secara rinci ke tingkat yang lebih rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk melakukan pemrograman.. Ini disebut

Output berupa gambar sebelum di sisipkan akan sama setelah disisipkan oleh pesan rahasia tersebut dengan kata lain, tidak ada yang berbeda dari citra gambar yang

Sistem distribusi air bersih antar pulau melalui interkoneksi jaringan pipa air bersih bawah laut telah mulai dilaksanakan pada tahun 2011 yaitu interkoneksi

Ttrgas pokok dan tanggungjawab Tim Pelaksana kegiatan Layanan * Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Gambar 11 Pengujian Pengaruh Ukuran File Pesan Terhadap Waktu Kompresi dan Dekompresi Berdasarkan hasil pengujian 5 pada Tabel 6 dan grafik pada Gambar 11,

Demikian juga proses ekstraksi dimana sebelum dilakukan proses ekstraksi, user harus memasukkan stego audio yang akan diekstrak, setelah itu dilakukan proses