• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi meliputi segala sapek yang berkaitan dengan proses pengolahan serta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi meliputi segala sapek yang berkaitan dengan proses pengolahan serta"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman saat ini banyak sekali yang sudah berkembang dari segala aspek dalam kehidupan baik dalam bidang sosial, politik, budaya, ekonomi, seni, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pada era saat ini perkembangan yang paling pesat menunjukkan pada perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dalam perkembagan Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi segala sapek yang berkaitan dengan proses pengolahan serta pemindahan informasi antar media satu dengan media yang lainnya. Perkembangan teknologi berjalan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi sekarang sudah mulai menunjukkan peningkatan pada perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan. Dunia pendidikan saat ini banyak terpengaruh oleh adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Dunia pendidikan teknologi informasi dan komunikasi memiliki tujuan agar peserta didik dapat lebih memahami alat teknologi informasi dan komunikasi mengenai istilah-istilah yang digunakan pada teknologi informasi dan komunikasi, serta mengetahui keunggulan dan keterbatasannya. Dalam kegiatan pembelajaran peran teknologi informasi dan komunikasi selain untuk mempermudah pesesta didik dalam hal belajar juga memiliki peran yang sangat penting. Peran utama TIK dalam proses pembelajaran menurut Indrajit (2011: 32) yang dikutip oleh Anih (2016:189) ada 5 peran TIK dalam proses belajar mengajara yaitu : (1) Teknologi informasi dan komunikasi dapat mendukung

(2)

aktivitas selama kegiatan pembelajaran. (2) Teknologi informasi dan komunikasi digunakan untuk memberdayakan guru dan peserta didik. (3) Teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk mengelola asset intelektual. (4) Teknologi informasi dan komunikasi dapat diguanakan untuk menunjang proses eksperimen. (5) Teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai produk pendidikan.

Kondisi sistem dunia pendidikan dalam satu tahun ini melakukan sistem daring (dalam jaringan) dikarenakan adanya suatu pandemi covid-19 yang mana hal tersebut ditetapkan sebagai pandemi global dan menetapkan sebagai status darurat nasional. Dengan adanya pandemi tersebut maka sistem pembalajaran yang awalnya dilakukan dengan luring kini menjadi daring.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring ini dilakukan dirumah masing-masing dan guru memberi tugas yang dikerjakan dirumah. Adanya pandemi covid ini maka pembelajaran tidak bisa dilakukan secara maksimal, sehingga siswa kurang memahami materi jika tidak diberi penjelasan langsung oleh guru. Untuk mensiasati pembelajaran yang kurang maksimal alangkah baiknya guru menyiapkan segala aspek kebutuhan yang dapat menunjang pembelajaran daring agar lebih maksimal contohnya guru dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang saat ini sudah semakin maju, misalnya guru memberikan suatu materi atau penjelasan ke peserta didik berupa sebuah video pembelajaran yang nantinya bisa dipelajari peserta didik secara mandiri, selain itu guru bisa memanfaatkan sebuah aplikasi untuk mengerjakan soal evaluasi secara online. Dengan begitu meskipun pembelajaran dilaksanakan secara daring peserta didik juga dapat merasakan pengalaman belajar yang lain

(3)

dengan memanfaatkan teknologi.

Salah satu sekolah dasar yang menetapkan kebijakan pembelajaran daring dikarenakan masih adanya kondisi pandemi covid-19 yaitu Sekolah Dasar Negeri Girimoyo 02 Kabupaten Malang. Pembelajaran selama daring yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri Girimoyo 02 Kabupaten Malang yakni setiap hari guru memberikan tugas melalui buku LKS dan terkadang memberikan tugas melalui google form. Peneliti melakukan kegiatan observasi dan wawancara dengan guru wali kelas IV tepatnya pada tanggal 17 Februari 2021 bahwa selama melakukan pembelajaran secara daring guru memberikan tugas dan terkadang melakukan pembelajaran secara langsung. Maksud pembelajaran secara langsung yaitu semua tugas yang diberikan dikumpulkan kesekolah dan yang mengumpulkan adalah salah satu pihak keluarga yang datang ke sekolah.

Guru juga sudah memanfaatkan youtube untuk menunjang pembelajaran, serta hampir 90% peserta didik selama pembelajaran daring di fasilitasi handphone, meskipun handphone tersebut milik orang tua. Dan guru memvideo dirinya sendiri tetapi hal tersebut kurang maksimal selain itu juga guru melakukan kegiatan pembelajaran melalui google meet tetapi hal tersebut hanya terlaksana sekitar 60% peserta didik mengikutinya. Meskipun guru sudah berusaha memfasilitasi agar pembelajaran tetap terlaksana dengan baik, akan tetapi guru dan peserta didik juga tetap membutuhkan bahan ajar atau modul. Karena peserta didik belajar hanya mengandalkan LKS dan video dari youtube.

Peneliti melakukan analisis kebutuhan berdasarkan permasalahan diatas. Selama pembelajaran daring peserta didik belajar menggunakan LKS. LKS yang digunakan peserta didik didalam LKS materi yang dipaparkan masih kurang

(4)

lengkap, sehingga peserta didik sulit memahami materi pembelajaran dikarenakan didalam LKS itu hanya berisi kumpulan-kumpulan soal dan sedikit rangkuman materi. Sehingga pengetahuan peserta didik kurang meluas jika hanya belajar menggunakan LKS, karena materi didalam LKS kurang dan guru juga merasa kesulitan menjelaskan materi karena pembelajaran secara daring maka dari itu dibutuhkan sebuah bahan ajar atau modul yang dapat membantu peserta didik untuk belajar lebih mudah dan belajar secara mandiri dan dapat dipelajari secara berulang-ulang serta menambah wawasan peserta didik, dan guru merasa terbantu dengan adanya modul karena karakteristik dari modul dapat membantu belajar secara mandiri dan didalam modul isinya terdiri dari materi pelajaran, lembar kegiatan peserta didik, lembar kerja peserta didik serta soal-soal evaluasi yang bisa dikerjakan peserta didik untuk meningktkan tingkat pemahaman. Karena pembelajaran dilakukan secara daring maka bahan ajar atau modul yang dibutuhkan yaitu modul yang berbentuk elektronik atau disebut dengan E-Modul.

E-Modul (modul elektronik) adalah modul yang versi eletronik dari sebuah modul yang dicetak yang dapat dibaca pada komputer yang dirancang softwere. E-Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, serta evaluasi yang dirancang secara sistemtis serta menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitas secara elektronik. E-Modul merupakan tampilan informasi dalam format buku di sajikan secara elektronik yang dapat dibaca dengan bantuan beberapa alat elektronik seperti komputerm handphone dll Wijayanto (dalam Edi, 2018 : 27). E-Modul merupakan sebuah alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk memberi materi pada peserta didik yang bisa di gunakan untuk belajar secara mandiri.

(5)

Dengan adanya pembaharuan pada sumber belajar yaitu salah satunya E-Modul diharapkan dapat membuat suasana dalam kegiatan pembelajaran tidak mudah bosan.

Pembelajaran yang menyenangkan dapat menunjang peserta didik untuk lebih berkreatif. Pengembangan E-Modul ini dapat membantu peserta didik untuk mengetahui materi secara lengkap. Sehingga meskipun kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring tetap membantu pembelajaran lebih maksimal. E-Modul merupakan salah satu alternative bagi peserta didik untuk belajar secara mandiri, dan dapat membantu peserta didi untuk menambah infotmasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

E-Modul yang dikembangkan berupa E-Modul berbasis aplikasi Flipbook, aplikasi flipbook merupakan aplikasi yang sesuai untuk bahan ajar atau modul bagi peserta didik, karena flipbook ini tidak perlu mendownload aplikasi lagi untuk mengakses E-Modul sehingga lebih mempermudah peserta didik, selain itu didalam Flipbook bisa ditambahkan animasi gerak untuk mempercantik tampilan modul dan juga bisa diselipkan video pembelajaran dan juga gambar serta musik sehingga modul yang menggunakan flipbook tampilannya menjadi lebih menarik bagi peserta didik untuk belajar.

Menggunakan aplikasi Flipbook dapat membantu peserta didik untuk lebih kreatif. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rhesta Ayu Oktaviara dan Triesninda Pahlevi yang berjudul “ Pengembangan E-Modul Berbantuan Kvisoft Flipbook Maker Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Menerapkan Pengoperasian Aplikasi Pengolah Kata Kelas X OTKP SMKN 2 Blitar” menyatakan bahwa pengembangan E-Modul dengan Menggunakan

(6)

aplikasi Flipbook sangat baik untuk bahan ajar siswa.

Karakteristik modul yang dibutuhkan peserta didik untuk belajar secara mandiri yakni dapat diakses secara online, materi yang diberikan lengkap sesuai dengan kebutuhan, terdapat kompetensi dasar yang sesuai dan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan, terdapat soal evaluasi yang dapat membantu peserta didik untuk meningatkan pengetahuan, terdapat lembar kegiatan yang dapat mnegolah skill peserta didik, serta terdapat video pembelajaran yang dapat menunjang dan mempertegas materi yang disampaikan. Maka dari itu dalam pengembangan E-Modul yang berbasis aplikasi Flipbook terdapat video pembelajaran yang dapat menunjang dari penjelasan materi.

Kelebihan dari E-Modul yang dikembangkan ini yaitu peserta didik dapat menambah wawasan yang luas karena didalam E-Modul terdapat materi yang lengkap dan juga terdapat gambar untuk lebih memahami isi materi, memiliki pengalaman belajar yang beragam dari segala media, menghilangkan kebosanan siswa saat belajar karena dalam pengembangan E-Modul berbasis teknologi ini terdapat video pembelajaran yang dpat memperjelas dari materi, serta penggunaan Modul berbasis Flipbook ini berbasis web, jadi langsung masuk ke link E-Modul untuk membukanya tanpa harus mendownload aplikasi Flipbook terlebih dahulu untuk mengakses E-Modul tersebut. Selain itu juga dapat di baca secara berulang-ulang dan dapat dipelajari secara mandiri.

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bahan ajar yang digunakan masih sangat kurang untuk menambah wawasan peserta didik, kerana hanya mengandalkan LKS tanpa adanya buku Tema atau buku paket. Dan hal tersebut tergolong monoton dan sangat kurang menarik untuk

(7)

membuat peserta didik dalam hal belajar. Oleh karena itu peneliti akan mengembangkan bahan ajar yang berupa E-Modul pembelajaran tematik yang dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih menarik perhatian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Dengan penelitian yang berjudul “Pengembangan E-Modul Pembelajaran Tematik Tema 8 Sub Tema

1 Menggunakan Aplikasi Flipbook”. Harapan dari penulis dengan

dikembangkannya E-Modul Pembelajaran Tematik dapat membuat peserta didik dalam hal belajar tidak monoton.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian pengembangan adalah :

“Bagaimana pengembangan E-Modul Tematik dengan menggunakan aplikasi Flipbook pada siswa kelas IV SDN Girimoyo 02 kabupaten Malang?”

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah : “Untuk menghasilkan produk E-Modul Tematik dengan menggunakan aplikasi Flipbook pada siswa kelas IV SDN Girimoyo 02 Kabupaten Malang”

D. Spesifikasi Produk yang diharapkan

1. Konten

E-Modul ini tentang pembelajaran Tematik Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku untuk kelas IV Sekolah Dasar, E-Modul ini menjelaskan tentang semua materi dari Pembelajaran 1 sampai dengan Pembelajaran 6. Berikut adalah kompetensi dasar yang akan dicapai sesuai dengan Permendikbud No.37 Tahun 2018.

(8)

Pembelajaran Mata Pelajaran Kompetensi Dasar

Pembelajaran 1 IPS 3.3 Mengidentifikasi

kegiatan ekonomi dan

hubungannya dengan

berbagai pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi 4.3 Menyajikan hasil

identifikai kegiatan

ekonomi dan hubungannya dengan berbagi pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

PPKN 3.4 Mengidentifikasi

berbagai bentuk

keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terkait persatuan dan kesatuan. 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan

dan kesatuan. Tabel 1.1 Kompetensi Dasar

(9)

Pembelajaran Mata Pelajaran Kompetensi Dasar

Pembelajaran 2 IPS 4.3 Menyajikan hasil

identifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

PPKN 3.4 Mengidentifikasi

berbagai bentuk

keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terkait persatuan dan kesatuan. 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

Bahasa Indonesia 3.9 Mencermati tokoh-tokoh

yang terdapat pada teks fiksi 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh- tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual.budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

Pembelajaran 3 IPA 3.8 Menjelaskan pentingnya

upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya. 4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-orang di lingkungannya.

Bahasa Indonesia 3.9 Mencermati tokoh-tokoh

yang terdapat pada teks fiksi 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh- tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual.budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

(10)

Pembelajaran Mata Pelajaran Kompetensi Dasar

Pembelajaran 4 IPA 3.8 Menjelaskan pentingnya

upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya. 4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-orang di lingkungannya.

Bahasa Indonesia 3.9 Mencermati tokoh-tokoh

yang terdapat pada teks fiksi 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh- tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual.budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

SBdP 3.4 Mengetahui karya seni

rupa dan teknk tempel. 4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.

Pembelajaran 5 PPKN 3.4 Mengidentifikasi

berbagai bentuk

keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terkait persatuan dan kesatuan. 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

SBdP 3.4 Mengetahui karya seni

rupa dan teknk tempel. 4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.

Pembelajaran 6 IPA 3.8 Menjelaskan pentingnya

upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya. 4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-orang di lingkungannya.

IPS 3.3 Mengidentifikasi

kegiatan ekonomi dan

hubungannya dengan

berbagai pekerjaan serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan

(11)

sekitar sampai provinsi 4.3 Menyajikan hasil

identifikai kegiatan

ekonomi dan hubungannya dengan berbagi pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.

SBdP 3.4 Mengetahui karya seni

rupa dan teknk tempel. 4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik

2. Konstruk

E-Modul ini berbasis aplikasi Flipbook diakses menggunakan data seluler. Tampilan awalnya berupa Cover Pembelajaran Tematik Tema 8 Sub Tema 1. Halaman selanjutnya berupa materi dan dari setiap halaman cara membukanya seperti membuka majalah elektronik. Dilengkapi dengan video pembelajaran serta soal dan lembar kegiatan siswa. Dalam E-Modul tersebut siswa dapat memutar langsung video pembelajaran tanpa membuka aplikasi lainnya. E-modul dapat diakses di handphone dan laptop.

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Pentingnya penelitain dan pengembangan yaitu untuk menghasilkan produk bahan ajar E-Modul berbasis aplikasi Flipbook yang dapat mengatasi beberapa permasalahan yaitu guru kurang memanfaatkan teknologi yang dapat menunjang pembelajaran daring, kurangnya materi yang disampaikan pada buku LKS sehingga peserta didik kesulitan untuk mengerjakan tugas. Maka dari itu peneliti mengembangkan bahan ajar E-Modul berbasis aplikasi Flipbook yang dapat memudahkan peserta didik untuk belajar secara mandiri dan dapat lebih mudah untuk memahami materi serta mengalihkan fungsi handphone yang

(12)

biasanya dibuat untuk bermain game menjadi sumber belajar untuk peserta didik.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan

Pengembangan E-Modul ini berdasarkan beberapa asumsi dan keterbatasan sebagai berikut :

1) Asumsi dari Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan E-Modul didasarkan pada asumsi sebagai berikut:

a) Siswa kelas IV Sekolah Dasar sudah bisa untuk mengoperasikan smartphone.

b) Siswa kelas IV Sekolah Dasar kurang memahami materi pada Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku. 2) Keterbatasan Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan E-Modul ini memiliki keterbatasan sebagai berikut :

a) Pengembangan E-Modul ini hanya sampai pada uji coba produk pada Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku pada kelas IV Sekolah Dasar.

b) Pengembangan E-Modul hanya di lakukan pada Sekolah Dasar Negeri Girimoyo 02 Kabupaten Malang

(13)

G. Definisi Operasional

1. Modul adalah suatu paket pembelajaran yang disusun secara sistematis serta menarik yang berisi isi materi, peta konsep, rangkuman, contoh soal, serta evaluasi yang dapat digunakan peserta didik untuk belajar secara mandiri yang bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan tanpa bimbingan dari seorang guru sehingga modul berisi segala komponen dasar bahan ajar. 2. E-Modul dikembangkan dengan menggunakan aplikasi Flipbook yang

didalamnya terdapat softwere multimedia yang berupa audio-visual, sehingga tampilan E-Modul menjadi lebih menarik.

3. Aplikasi Flipbook merupakan perangkat lunak yang handal yang bisa mengkonversi file PDF ke halaman balik-publikasi digital. Softwere ini lebih menarik karena tampilan yang dihasilkan menjadi seperti sebuah majalah digital, katalog digital dan lain-lain.

4. Pembelajaran tematik merupakan sebuah pembelajaran yang terpadu yang menggunakan sistem tema. Sistem tema ini yaitu mengaitkan mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lainnya.

Gambar

Tabel 1.1 Kompetensi Dasar

Referensi

Dokumen terkait

2. Pola keutuhan nutrisi.. Seelum sakit pasien makan /engan porsi 1 piring penuh -  sehari /engan menu nasi lauk9 pauk sa&ur /an uah serta /itamah minum 7

tersebut, memperlambat bahkan menghambat proses penyakit, disamping juga mengobati keluhan serta gejala gejala yang ditimbulkan oleh penyakit

panjang tanpa sokongan samping. Gelagar boks dapat dilihat pada Gambar 2.3.. Gelagar ini ada 2 macam yaitu hibrida dan nonhibrida. Gelagar hibrida dibuat dengan menggabungkan

Early language milestone-2 (ELMS-2) dapat dipakai sebagai alat deteksi dini keterlambatan bicara pada anak usia prasekolah di TPA pada anak dengan risiko

Dalam proses fermentasi aerob akan dihasilkan asam-asam organik seperti asam asetat dan energi yang akan digunakan oleh bakteri metanogen pada proses anaerob

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa praktik pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagai pinjaman modal usaha di LAZISMA Jawa Tengah sesuai dengan syari’at Islam,

coli H 3 S karena tidak adanya perubahan warna menjadi hitam pada bagian dasar Pada uji indol memberikan hasil positif dimana terlihat berupa cincin merah, bakteri E.coli

Permasalahan- permasalahan yang timbul sehubungan dengan pembinaan, pengamanan yang bersinggungan dengan perlindungan dan pemenuhan HAM terhadap narapidana di LAPAS Labuhan