• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTAGRAM SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA ARAB MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSTAGRAM SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA ARAB MAHASISWA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

INSTAGRAM SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI

BELAJAR BAHASA ARAB MAHASISWA

Miftakhul Maesaroh, Risna Rianti Sari

Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Email: miftakhulmaesaroh37@gmail.com

Abstract – Instagram as a type of social media that is close to today's young people,

therefore Instagram can be used to increase students' motivation to learn Arabic. This paper aims to describe how to learn the four Arabic language skills, namely istima, kalam, qiro'ah, and kitabah by using Instagram. From the use of Instagram as a learning media, it is expected to be able to motivate students to learn Arabic.

Keywords: Instagram, Learning Motivation, Learning Arabic

Abstrak - Instagram sebagai salah satu jenis media sosial yang dekat dengan kalangan muda zaman sekarang, maka dari itu instagram dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab pada mahasiswa. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pembelajaran keempat keterampilan bahasa Arab yakni

istima, kalam, qiro’ah, dan kitabah dengan menggunakan instagram. Dari penggunaan

instagram sebagai media belajar diharapkan mampu memberi motivasi pelajar dalam belajar bahasa Arab.

Kata Kunci : Instagram, Motivasi Belajar, Pembelajaran Bahasa Arab

Pendahuluan

Indonesia telah memasuki revolusi industri baru atau yang terkenal dengan RI four point zero. RI keempat ini merupakan pengembangan dari RI ketiga yang berbasis digital. Akan tetapi RI keempat memiliki beberapa perbedaan yaitu pertama, inovasi berkembang dan tersebar lebih cepat, kedua menurunnya biaya produksi marjinal dan adanya platform yang dapat menghimpun beberapa bidang keilmuan sehingga meningkatkan output pekerjaan, ketiga revolusi ini akan berpengaruh besar dan merata di hampir semua negara sehingga berdampak secara menyeluruh pada banyak sistem di negara (Tjandrawinata, 2016)t.

Masuknya Indonesia pada revolusi indusrti 4.0 ini menyebabkan perubahan pada segala bidang. Menurut Zhou dkk (2015) dalam (Prasetyo & Sutopo, 2018) ada 5 tantangan besar yang akan dihadapi dalam RI 4.0 ini yaitu aspek politik, teknologi,

(2)

sosial, ekonomi dan bahkan pengetahuan. Untuk menjawab tantangan bidang pengetahuan, diperlukan usaha yang besar dan terencana dari setiap individu dalam berinovasi di bidang pengajaran, melakukan penelitian dan pengembangan pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman.

Peran pendidik berubah sesuai dengan karakteristik peserta didik pada era RI 4.0 ini. Peserta didik yang dihadapi adalah digital native dimana mereka menggunakan teknologi sebagai bagian dari diri mereka dan mereka berekspektasi dapat menggunakan teknologi tersebut dalam proses belajar sehingga motovasi mereka meningkat karena keterlibatannya dalam proses pembelajaran. Maka dari itu peran pendidik juga berubah, pendidik tidak lagi hanya sebagai penyampai materi tetapi juga sebagai desainer pembelajaran, kolaborator, eksperimenter dan juga teknolog.

Pembelajaran bahasa Arab dewasa ini khususnya di tingkat perguruan tinggi sudah mengikuti perkembangan RI 4.0 dimana banyak pendidik memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dari penelitian-penelitian terkait inovasi pembelajaran bahasa Arab. Misalnya saja Iswanto, dalam tulisannya menyatakan bahwa teknologi dalam pembelajaran bahasa Arab seperti penggunaan internet yang berupa situs-situs pembelajaran, CD interaktif, satelit atau parabola, dan Arabic E-learning dapat meningkatkan kemampuan atau kompetensi guru dalam mengajar. Tidak hanya itu, teknologi menjadikan peserta didik lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar bahasa Arab (Iswanto, 2017).

Ritonga mendesain model pembelajaran bahasa Arab berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran bahasa Arab didesain dalam program komputer, sehingga peran guru berkembang tidak hanya sebagai fasilitator tetapi juga sebagai motivator pembelajaran dan mediator materi-materi yang memerlukan penjelasan. Materi bahasa Arab berbasis TIK ini dapat meningkatkan motivasi peserta didik lebih giat karena dapat dioperasikan sendiri bakan diluar jam pelajaran (Ritonga, Nazir, & Wahyuni, 2016).

Penelitian-penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran bahasa Arab yang menggunakan teknologi dapat memotivasi peserta didik dalam belajar bahasa Arab. Motivasi tersebut juga diperlukan para mahasiswa pada perguruan tinggi

(3)

yang mengajarkan bahasa Arab sehingga dapat menjadikan bahasa Arab yang awalnya terasa sulit dipelajari oleh mahasiswa menjadi lebih mudah dan menyenangkan, serta pemanfaatan teknologi tersebut dapat meningkatkan minat mereka terhadap bahasa Arab.

Tulisan ini mencoba untuk memberikan solusi dengan mengangkat salah satu teknologi yang sangat dekat dengan kehidupan peserta didik zaman sekarang. Tulisan ini berupaya menjadikan media sosial khususnya instagram yang tidak terlepas dari keseharian para mahasiswa sebagai media penunjang untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam pembelajaran bahasa Arab. Maka dari itu judul dari makalah ini adalah Instagram sebagai upaya peningkatan motivasi belajar bahasa Arab mahasiswa.

Pembahasan

Instagram sebagai sebuah media pembelajaran

Instagram adalah jejaring sosial yang digunakan untuk berbagi foto atau video dan kondisi terkini penggunanya (Wicaksono, 2017), sehingga tidak jarang pula instagram digunakan oleh penjual online untuk menjajakan barang dagangannya dengan mengunduh gambar-gambar dagangan. Instagram digunakan untuk berinteraksi di dunia maya sama halnya seperti ineraksi di dunia nyata.

Gambar 1.1 Tampilan aplikasi Instagram dari Web.

(Sumber: https://www.google.com/search?safe= gambar+tampilan+instagram&oq) Sudah banyak pengajar yang meneliti tentang penggunaan instagram sebagai media pembelajaran bahasa kedua. Misalnya Aloraini yang mengobservasi bahwa banyaknya pengguna instagram di Saudi menggunakan sosial media ini sebagai sarana

(4)

pembelajaran bahasa Inggris, karena aplikasi ini mendukung saling memberi komentar, saling menyukai gambar atau video pembelajaran, serta dapat mengirim pesan langsung terkait pembelajaran yang diunggah (Aloraini, 2018).

Seperti halnya Aloraini, Handayani dkk juga meneliti tentang penggunaan instagram pada pembelajaran menulis bahasa Inggris mahasiswa pemula. Mahasiswa diminta menulis opini atau essay dengan instagram sebagai media, dan hasilnya kemampuan mereka meningkat. Terdapat perbedaan mendasar sebelum dan sesudah menggunakan instagram (Handayani, Cahyono, & Widiati, 2018).

Mereka juga berpendapat bahwa penggunaan instagram dapat memotivasi mereka dalam pembelajaran bahasa Inggris. Mereka menilai bahwa penggunaan instagram menyenangkan dan membuat mereka menikmati pembelajaran, sehingga dorongan tersebut dengan sendirinya meningkatkan kemauan mereka untuk belajar bahasa Inggris dan membuat kemampuan mereka meningkat dengan signifikan. Tetapi dengan catatan bahwa harus ada umpan balik dari dosen ataupun teman sebaya terhadap kesalahan-kesalahan penulisan.

Selain penelitian diatas, terdapat pula penelitian tentang persepsi dan sikap mahasiswa terhadap penggunaan instagram pada pembelajaran menulis bahasa Inggris. Hasilnya bahwa mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap penggunaan instagran dalam meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris. Tetapi mereka memiliki sikap moderat, antara positif dan negatif dikarenakan dari mereka berpendapat bahwa instagram ditujukan untuk kehidupan pribadi bukan pembelajaran. Maka dari itu solusi yang ditawarkan berupa pembuatan akun baru yang dikhususkan untuk pembelajaran bahasa dan hanya dapat diakses oleh teman sekelas dan dosen yang bersangkutan (Akhiar, Mydin, & Kasuma, 2017).

Instagram sebagai motivasi peserta didik

Instagram dapat menjadi sebuah motivasi peserta didik dalam belajar bahasa Arab yang datang dari luar individu. Motivasi belajar adalah kekuatan atau dorongan seseorang yang dapat menimbulkan kemauan untuk belajar atau menuju sebuah pencapaian. Motivasi bisa datang dari dalam atau luar diri seseorang, yang mana kuat

(5)

atau lemahnya akan berpengaruh terhadap hasil atau kualitas pribadi yang tampak dalam segala hal (Suprihatin, 2015).

Instagram sebagai media sosial merupakan salah satu media yang digemari oleh kalangan muda khususnya peserta didik. Hal ini telah dibuktikan dari beberapa riset yang telah dilakukan oleh beberapa lembaga. Pada zaman ini, media online seperti menjadi candu bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan pesatnya kemajuan elektronik dan social media ini, banyak dilirik oleh berbagai kalangan untuk mengembangkan bidang mereka masing-masing dan diantaranya dalam bidang pendidikan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, sudah sewajarnya bahwa bidang pendidikan tidak mengesampingkan penggunaan teknologi tersebut dengan lebih memberikan dampak positif kepada peserta didik. Pembelajaran di kelas yang merupakan salah satu bagian dari sebuah pendidikan alangkah baiknya mengikuti perkembangan zaman dan perbedaan psikologis peserta didik pada zaman dahulu dan zaman sekarang. Adalah menjadi sesuatu hal yang positif jika kita sebagai pendidik bisa mengajak peserta didik untuk membuka gadget mereka dengan kegiatan-kegiatan yang lebih positif, dengan tujuan pendidikan.

Bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran dan Hadist merupakan hal yang tidak bisa kita pungkiri, dan bahwa salah satu tujuan mempelajari bahasa Arab adalah untuk memahami Al-Quran, hadits, dan kajian-kajian Islam. Namun, pembelajaran bahasa, terutama bahasa Arab dewasa ini semakin berkembang. Bahasa Arab dengan esensinya sendiri sebagai sebuah bahasa memiliki nilai tersendiri dari bahasa tersebut. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Ulama bahasa Arab dan Nahwu yang terkenal Ibnu Jinni (392 H) bahwa bahasa adalah “suara atau bunyi yang diungkapkan suatu kaum untuk menyampaikan maksud mereka”. Dengan ini, bahasa Arab merupakan bahasa yang diajarkan sebagai alat komunikasi.

Dalam pembelajaran bahasa Arab, peserta didik dipersiapkan untuk mencapai kompetensi dasar berbahasa yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral yaitu maharah istima, maharah kalam, maharah qiraah, dan

(6)

kecakapan peserta didik dalam berbahasa. Dalam hal ini penulis akan mengulas tentang pemanfaatan instagram sebagai media pembelajaran bahasa Arab yang mencakup empat maharah tersebut.

Sebelum menuju keempat maharah tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatan Instagram sebagai media pembelajaran bahasa Arab sebagai berikut:

1. Menentukan tema yang akan disampaikan dalam satu semester 2. Keterkaitan satu tema dengan tema lain

3. Memastikan semua pelajar memiliki akun instagram, dan meng follow akun instagram pengajar atau account khusus yang sudah dibuat dengan cara menandai (@_) ketika mengerjakan tugas atau membuat hashtag tertentu

4. Membuat konten yang menarik, untuk menambah semangat dan motivasi peserta didik dalam belajar

5. Inovasi pengajar dalam memberikan materi atau konten tugas yang diberikan dengan metode-meode pembelajaran terbaru dan tidak membosankan

6. Memberikan perintah di beberapa content yang diunggah sebagai tugas peserta didik

7. Mengunggah materi dan memberikan tugas melalui instagram dengan jangka waktu tertentu, misalnya 2 kali atau sekali dalam seminggu. Tidak terlalu sering mengunggah materi melalui instagram karena instagram bukan merupakan media utama dalam pembelajaran

8. Memperhatikan ekonomi mahasiswa

1. Pembelajaran Istima’

Istima’ merupakan pembelajaran bahasa yang mendasar, yaitu mendengarkan.

Ada 3 tahap dalam mekanisme pemerolehan bahasa yang diajukan oleh B.F Skinner yaitu imitasi (menirukan), pengkondisian (pembiasaan terhadap ucapan yang didengar), dan kognisi social (memperoleh pemahaman terhadap kata) (Oktradiksa, 2013). Pembelajaran istima’ melalui media social “Instagram” dapat dilakukan oleh pengajar dengan mengunggah video-video dengan konten berbahasa Arab sesuai

(7)

dengan tema-tema yang telah ditentukan di awal. Video yang diunggah dapat divariasikan sesuai dengan kemampuan peserta didik berbagai macam, diantaranya:

a. Video berupa mufrodat (kosa kata)

b. Video berupa lagu-lagu yang menunjang pembelajaran, misalnya tentang warna

c. Video tentang monolog, atau bercerita (ta’aruf) d. Video tentang hiwar (dialog)

e. Film kartun pendek berdurasi 5-10 menit f. Film bersambung

g. Penyiar berita berbahasa Arab h. Pidato berbahasa Arab

i. Film Arab berbahasa Arab Fushah j. Dll

Prosedur pemberian tugas kepada peserta didik:

a. Dalam video berkonten mufrodat, pengajar bisa memberi intruksi untuk menulis mufrodat yang disebutkan dalam video dan diharuskan menghafal ketika masuk kelas, atau dapat ditambahkan agar peserta didik membuat kalimat dari mufrodat-mufrodat tersebut.

b. Dalam video berkonten lagu, pengajar bisa memberi intruksi agar peserta didik menulis mufrodat yang ada dalam lagu, dan atau menghafal lagu tersebut

c. Dalam video yang berkonten monolog atau dialog, pengajar bisa memberi intruksi peserta didik agar mencatat kalimat yang diucapkan dalam video tesebut dan menghafalnya. Pengajar dapat mengecek ketika masuk kelas berikutnya

d. Dalam video yang berkonten film, intruksi bisa dibuat bervariasi. Misal, peserta didik diberi instruksi menulis percakapan yang didengar minimal 10-15 kalimat, menceritakan kembali isi film dengan bahasa mereka sendiri, bermain peran sesuai dengan video yang diunggah secara berkelompok dll e. Dalam video yang berkonten penyiar berita atau pidato bahasa Arab, intruksi

(8)

berpidato dalam video sesuai dengan kontennya, menulis mufrodat yang ada di dalamnya, membuat teks siaran atau pidato lain dan dipraktikkan dalam

maharah kalam.

2. Pembelajaran Kalam

Dalam hal ini, pembelajaran kalam merupakan kelanjutan dari materi istima’. Jika dalam materi istima’, pelajar mendapatkan materi-materi bahasa atau pemerolehan bahasa maka dalam pembelajaran kalam adalah kesempatan untuk peserta didik mempraktekkan apa yang sudah mereka dapatkan. Dalam hal ini akan kami buat contoh beberapa tema yang digunakan dalam pembelajaran kalam:

a. Ta’aruf (Perkenalan) b. Hobi c. Cita-cita d. Keluarga e. Musim/ cuaca f. Makanan g. Minuman h. Warna

Jika dalam pembelajaran istima’, para pelajar harus memantau video yang diunggah oleh pengajar maka dalam pembelajaran kalam adalah sebaliknya. Tugas bagi para pelajar untuk mengunggah video-video sesuai dengan tema dan sesuai waktu yang telah ditentukan dengan hashtag baru yang telah disepakati, atau hashtag nama akun instagram pengajar. Untuk ketentuan-ketentuan lain sepeti latar, durasi video, kosa kata yang wajib digunakan, konten, variasi video dll merupakan kreatifitas dan inovasi dari pengajar atau kesepakatan dengan peserta didik.

3. Pembelajaran Qiro’ah

Thuaimah berpendapat bahwa ada tiga fase dalam kegiatan membaca, pertama membaca sebagai sebuah pengamatan (persepsi awal), kedua interaksi antara pemikiran penulis dan pembaca, ketiga tergambarnya proses baca tersebut terhadap penerapan dalam kehidupan. Membaca dapat diartikan sebagai proses penyerapan pengetahuan, pemahaman, penerapan, kritikan, dan gabungan makna antara pemikiran penulis dan pembaca (Bahri & Karmila, 2017).

(9)

Ada berbagai macam metode dalam pembelajaran qiro’ah yang digunakan dalam kelas, salah satunya adalah teknik SQ4-R yaitu (Bahri & Karmila, 2017):

a. Survey (meninjau bacaan)

b. Question (membuat pertanyaan sebanyak-banyak nya tentang bacaan) c. Read (membaca)

d. Recite (menjawab pertanyaan)

e. Rephrase or rite (menulis atau mencatat ke dalam bahasa Indonesia atau Arab)

f. Review (meninjau ulang bacaan)

Dalam hal ini, pengajar dapat mengunggah sebuah bacaan dari level ringan,sedang, atau sulit sesuai dengan kemampuan peserta didik, dengan intruksi tugas yang berbeda di setiap tingkat kemahiran peserta didik.

4. Pembelajaran Kitabah

Kitabah adalah pembelajaran menulis dalam bahasa Arab. Di era milenial ini dapat diamati bahwa sebagian manusia pengguna gadget yang sebagian besar dari kaum muda akan menulis status nya di media social. Dalam instagram sendiri ada tempat untuk mengunggah tulisan, seperti di home dengan mengunggah foto dengan caption di bawahnya atau di instagram story. Menulis status atau mengunggah gambar dengan caption tertentu adalah hal yang disukai oleh pengguna gadget terlebih kaum remaja. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pengajar dengan mengalihkan status mereka menggunakan bahasa Arab, atau dengan mengunggah gambar yang telah ditentukan dan menceritakannya sebagai caption dll.

Intruksi yang disampaikan sebagai tugas dapat dilakukan secara bervariasi sesuai dengan inovasi para pengajar, seperti:

a. Untuk kelas mubtadi’ (pemula) dapat dimulai dengan mengunggah gambar tertentu dan menuliskan mufrodat bahasa arab sesuai gambar tersebut, dan atau membuat kalimat dari mufrodat tersebut

b. Untuk kelas mutawasith dapat mengunggah gambar atau foto dan menceritakan dengan cerita pendek

(10)

c. Untuk kelas mutaqoddim dapat dipilihkan tema-tema yang sesuai dengan kelas mutaqoddim seperti berita yang sedang hangat dibicarakan, pendapat atas sebuah kejadian yang dialami menggunakan bahasa Arab, cerita pengalaman dll

Kesimpulan

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam keterampilan bahasa Arab, maka dosen menggunakan instagram sebagai media pembelajaran. Pemilihan instagram dikarenakan kedudukannya yang tidak lepas dari keseharian anak muda zaman sekarang. Dosen memanfaatkan teknologi sekitar mahasiswa untuk meningkatkan kemampuna mereka baik dalam kalam, qira’ah, kitabah dan istima’ dalam bahasa Arab. Pada artikel ini dikemukakan cara atau langkah-langkah pembelajaran setiap keterampilan agar nantinya bisa diaplikasikan kepada mahasiswa melalui instagram sebagai media.

Daftar Rujukan

Akhiar, A., Mydin, A.-A., & Kasuma, S. A. A. (2017). Students’ Perceptions and Attitudes towards the Use of Instagram in English Language Writing, 28. Aloraini, N. (2018). Investigating Instagram as an EFL Learning Tool. Arab World

English Journal, 4(4), 174–184. https://doi.org/10.24093/awej/call4.13

Bahri, A., & Karmila, M. (2017). PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ4R( Survey, Read, Review, Recite, Reflect ) DI KELAS VIII SMP. GUPPI SAMATA GOWA.

KONFIKS : JURNAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, 2(1), 24.

https://doi.org/10.26618/jk.v2i1.402

Handayani, A. D., Cahyono, B. Y., & Widiati, U. (2018). The Use of Instagram in the Teaching of EFL Writing: Effect on Writing Ability and Students’ Perceptions.

Studies in English Language Teaching, 6(2), 112.

https://doi.org/10.22158/selt.v6n2p112

Iswanto, R. (2017). Pembelajaran Bahasa Arab dengan Pemanfaatan Teknologi.

ARABIYATUNA : Jurnal Bahasa Arab, 1(2).

https://doi.org/10.29240/jba.v1i2.286

Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2018). INDUSTRI 4.0: TELAAH KLASIFIKASI ASPEK DAN ARAH PERKEMBANGAN RISET. J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri,

(11)

Ritonga, M., Nazir, A., & Wahyuni, S. (2016). PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KOTA PADANG. Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban,

3(1). https://doi.org/10.15408/a.v3i1.2879

Rosyidin, Abdul Wahab. MENENGOK KEMBALI KURIKULUM BAHASA ARAB DAN PEMBELAJARANNYA. Makalah disampaikan pada pendampingan guru bahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Se-Kota Malang di Aula Fakultas Humaniora dan budaya UIN Maliki Malang, Tanggal, 7 November 2012.

Suprihatin, S. (2015). UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi), 3(1). https://doi.org/10.24127/ja.v3i1.144

Tjandrawinata, R. (2016). Industri 4.0: Revolusi Industri Abad Ini Dan Pengaruhnya Pada Bidang Kesehatan Dan Bioteknologi.

https://doi.org/10.5281/zenodo.49404

Referensi

Dokumen terkait

Survei yang sama juga menyebut Instagram sebagai salah satu media sosial yang paling aktif digunakan oleh generasi milenial.. Selain Instagram, aplikasi yang

Faktor utama yang menyebabkan mereka tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan serta nilai sosio-kultural

Efektifitas Komunikasi Dalam Penggunaan Media Sosial Instagram Sebagai Media Komunikasi Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Salah satunya adalah nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat investasi, selain itu Indeks Harga

Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang sangat digandrungi oleh semua kalangan, khususnya millennials dalam beberapa tahun terakhir. Instagram yang

Oleh karena itu, ia menggunakan data ketinggian tempat 200 m dalam perhitungan penentuan waktu shalatnya untuk mengcover waktu shalat didaerah Semarang yang

Media sosial “Instagram” adalah salah satu media sosial yang paling berpengaruh saat ini. “Instagram” memiliki jutaan pengguna diseluruh dunia, dengan kaum muda

Dimana orang tua dari anak-anak tersebut kerap mengunakan mustholahat Arab dalam berkomunikasi sehari-hari. Sehingga mengakibatkan lingkungan sekitar anak tersebut