• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM PRASYARAT GELAR PERSETUJUAN PEMBIMBING PENETAPAN PANITIA PENGUJI UCAPAN TERIMA KASIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM PRASYARAT GELAR PERSETUJUAN PEMBIMBING PENETAPAN PANITIA PENGUJI UCAPAN TERIMA KASIH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

x DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN i

SAMPUL DALAM ii

PRASYARAT GELAR iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI v

UCAPAN TERIMA KASIH vi

ABSTRAK viii

要旨 ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR SINGKATAN xiii

DAFTAR SIMBOL xiv

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 5 1.3 Tujuan Penelitian 5 1.3.1 Tujuan Umum 5 1.3.2 Tujuan Khusus 5 1.4 Manfaat Penelitian 6 1.4.1 Manfaat Akademis 6 1.4.2 Manfaat Praktis 6 1.5 Jangkauan penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI 8

2.1 Kajian Pustaka 8

(2)

xi 2.2.1 Penerjemahan 13 2.2.2 Lirik Lagu 13 2.2.3 Penerjemahan Majas 14 2.2.4 Gaya Bahasa 15 2.3 Kerangka Teori 15 2.3.1 Bahasa Figuratif 15 2.3.2 Metode Penerjemahan 38 2.3.3 Teknik Penerjemahan 40

BAB III METODE PENELITIAN 46

3.1 Rancangan Penelitian 46

3.2 Jenis dan Sumber Data 48

3.3 Instrumen Penelitian 48

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 49

3.5 Metode dan Teknik Penganalisisan Data 49

3.6 Metode dan Teknik Penyajian Analisis Data 49

BAB IV PENERJEMAHAN MAJAS PADA LAGU POP INDONESIA KE DALAM BAHASA JEPANG OLEH HIROAKI KATO 50

4.1 Imi no Retorikku (Retorika Makna) 50

4.1.1 Majas Metafora 51 4.1.2 Majas Simile 52 4.1.3 Majas Personifikasi 55 4.1.4 Majas Sinestesia 58 4.1.5 Majas Metonimia 60 4.1.6 Majas Hiperbola 61 4.1.7 Majas Tautologi 64

(3)

xii

4.2.1 Majas Antitesis 68

4.3 Kouzou no Retorikku (Retorika Struktur) 73

4.3.1 Majas Paradoks 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 75

5.1 Simpulan 75 5.2 Saran 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN CURRICULUM VITAE BIOGRAFI VERIFIKATOR

(4)

viii ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Penerjemahan Majas pada Lagu Pop Indonesia ke dalam Bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato” meneliti tentang majas yang terdapat pada lirik lagu pop Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori bahasa figuratif oleh Seto (2002), teori metode penerjemahan Newmark (1988) dan teori teknik penerjemahan Molina dan Albir (2002).

Data pada penelitian ini dianalisis dengan metode padan translasional dengan teknik glossing. Data dianalisis melalui dua tahap, yaitu pertama dianalisis mengenai jenis majas yang terdapat pada lirik lagu pop Indonesia dan kedua dianalisis mengenai metode dan teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan majas pada lirik lagu pop Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato.

Berdasarkan hasil analisis, pada keseluruhan data yang berjumlah 23 data, ditemukan sembilan jenis majas yaitu personifikasi, sinestesia, metafora, metonimia, antitesis, paradoks, simile, tautologi dan hiperbola. Dari keseluruhan 23 data, ditemukan pula bahwa sebanyak delapan data mengalami pergeseran hasil penerjemahan dalam menerjemahkan majas dari BSu ke dalam BSa.

Selanjutnya hasil analisis mengenai metode penerjemahan menunjukkan bahwa terdapat enam jenis metode penerjemahkan yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode penerjemahan komunikatif, metode penerjemahan semantis, metode penerjemahan kata demi kata, metode penerjemahan harfiah, metode penerjemahan bebas dan metode penerjemahan idiomatik. Hasil analisis terhadap teknik penerjemahan ditemukan sepuluh jenis teknik penerjemahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik modulasi, teknik generalisasi, teknik transposisi, teknik kesepadanan lazim, teknik kalke, teknik kreasi diskursif, teknik amplifikasi, teknik reduksi, teknik harfiah dan teknik kompensasi.

Kata kunci: jenis majas, metode penerjemahan, teknik penerjemahan, penerjemahan lirik lagu

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap bahasa di dunia ini tentunya memiliki gaya bahasa. Gaya bahasa dimanfaatkan untuk menjelaskan gagasan-gagasan dari seorang penutur maupun penulis. Menurut Tarigan (2009:5), gaya bahasa (majas) adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa. Sebuah gaya bahasa yang baik memiliki tiga unsur, yaitu kejujuran, sopan santun dan menarik. Serta semakin kaya pengetahuan kosakata seseorang, maka semakin beragam pulalah gaya bahasa yang mampu digunakan.

Dalam karya sastra terdapat beragam jenis gaya bahasa yang sering digunakan oleh penulis. Penggunaan gaya bahasa (majas) tersebut bertujuan untuk membuat suatu karya sastra menjadi lebih indah dan menarik. Oleh karena itulah dalam suatu karya sastra tidak hanya memanfaatkan satu atau dua buah gaya bahasa saja, namun lebih beragam agar karya sastra menjadi lebih indah dan menarik. Salah satu karya sastra yang di dalamnya banyak mengandung majas adalah lirik lagu. Semakin menarik sebuah lagu, maka akan semakin banyak pula pendengar lagu tersebut. Hal itulah yang sering membuat para penikmat lagu untuk mengaransemen ulang lagu-lagu tersebut. Bentuk aransemen yang dilakukan dapat berupa menerjemahkan lagu tersebut ke dalam berbagai bahasa dengan tujuan menambah penikmat lagu dari negara-negara lain.

(6)

2

Banyak lagu Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing oleh musisi terkenal. Salah satu musisi terkenal asal negeri sakura yang juga merupakan seorang penerjemah lagu dan novel yaitu Hiroaki Kato telah berhasil menerjemahkan lagu-lagu pop musisi tanah air ke dalam bahasa Jepang. Sampai saat ini Hiroaki Kato telah berhasil menerjemahkan beberapa lagu pop Indonesia ke dalam bahasa Jepang seperti lagu “Ruang Rindu” karya Letto, “Laskar Pelangi” karya Nidji, “Sepatu” karya Tulus, “Hey Kamu Yang Cantik” karya Shaggydog, dan “Dekat di Hati” karya RAN. Lagu ‘Ruang Rindu, “Laskar Pelangi” dan “Sepatu” merupakan beberapa contoh terjemahan yang baik sehingga berhasil mendapatkan pengakuan dari masyarakat Jepang dan terjual hingga 500 ribu kopi sampai Febuari 2017 di Itunes dan CD (Asano, 2014).

Menerjemahkan lirik lagu dari satu bahasa ke dalam bahasa lainnya bukanlah hal yang mudah, seperti contohnya menerjemahkan lirik lagu bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang. Diperlukan berbagai pengetahuan mengenai bahasa sumber itu sendiri yaitu pengetahuan mengenai budaya Indonesia untuk bisa menerjemahkan lirik lagu tersebut. Dalam menerjemahkan lirik lagu, terutama lagu-lagu yang banyak mengandung gaya bahasa harus dipahami terlebih dahulu gaya bahasa tersebut serta metode dan teknik yang baik untuk menerjemahkannya agar menjadi hasil terjemahan yang baik.

Majas pada lirik lagu terkadang tidak selalu diterjemahkan menjadi majas yang sama dalam bahasa sasaran. Hal itu dikarenakan hasil terjemahan dipengaruhi oleh metode dan teknik yang digunakan dalam menerjemahkan serta majas-majas

(7)

3

tersebut belum tentu terdapat dalam bahasa sasaran. Berikut adalah contoh analisis data menggunakan teori metode dan teknik penerjemahan.

TSu: Terbawa sungai ke ujung mata

TSa: 零れる 涙 ずっと 見てた

Koboreru namida zutto miteta Bercucuran air mata terus menerus melihat

(Ruang Rindu) Pada contoh analisis di atas, lirik ‘terbawa sungai ke ujung mata’ merupakan lirik yang mengandung majas personifikasi dengan ditandai oleh frasa ‘terbawa sungai’. Hal ini dibuktikan dengan sebuah sungai yang merupakan kata benda diibaratkan dapat melakukan pekerjaan layaknya manusia yaitu membawa sesuatu yang dalam konteks ini dapat bermakna membawa air mata.

Pada contoh analisis di atas frasa ‘terbawa sungai’ diterjemahkan menjadi ‘koboreru namida’ dalam BSa. Frasa ‘terbawa sungai’ pada lagu ‘Ruang Rindu’ mengacu kepada air mata kesedihan yang bercucuran. Penerjemahan frasa ‘terbawa sungai’ menjadi ‘koboreru namida’ dalam BSa tidak sesuai konteks dalam BSu karena penerjemahan kata-katanya sangat jauh dari segi gramatikal pada BSu, namun lebih cenderung menerjemahkan menjadi makna yang sebenarnya pada BSa. Berdasarkan pemaparan tersebut maka metode penerjemahan komunikatif dipilih sebagai metode yang cocok dalam menerjemahkan majas personifikasi pada lirik ‘terbawa sungai ke ujung mata’ karena hasil terjemahannya lebih berorientasi kepada pembaca atau penikmat lagu pada BSa. Sedangkan dalam menerjemahkan frasa ‘terbawa sungai’ menjadi ‘koboreru namida’ dalam BSa digunakan teknik modulasi yang merupakan teknik penerjemahan dengan mengganti fokus atau sudut

(8)

4

pandang BSu dalam BSa. Pada contoh analisis, frasa ‘terbawa sungai’ merupakan majas personifikasi, sedangkan dalam BSa tidak diterjemahkan menjadi majas kembali, melainkan diterjemahkan menjadi makna yang sebenarnya dimaksudkan dalam BSu.

Penelitian ini mengambil terjemahan sebagai tema penelitian dengan fokus penerjemahan majas pada lirik lagu dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lagu-lagu pop Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato. Pada penelitian ini dikaji mengenai jenis-jenis majas yang terdapat dalam lirik lagu serta metode dan teknik yang digunakan dalam menerjemahkannya. Hal yang mendasari dipilihnya topik tersebut dalam penelitian ini adalah pertama karena penelitian mengenai penerjemahan karya sastra Indonesia ke dalam bahasa Jepang belum banyak dilakukan dan kedua karena penelitian yang mengangkat tentang jenis serta metode dan teknik penerjemahan majas belum ada dilakukan sejauh ini. Berdasarkan hal tersebut maka digunakan teori bahasa figuratif dari Seto (2002) untuk menganalisis jenis-jenis majas yang terdapat pada lirik lagu bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Kemudian untuk menganalisis metode penerjemahan majas digunakan pendapat dari Newmark (1988) dan untuk menganalisis teknik penerjemahan majas digunakan teori teknik penerjemahan oleh Molina dan Albir (2002).

(9)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang dianalisis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah jenis majas pada lagu pop Indonesia yang diterjemahan ke dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato?

2. Bagaimanakah metode dan teknik penerjemahan majas pada lagu pop Indonesia yang diterjemahan ke dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato?

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan-tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap karya sastra Jepang terutama mengenai penerjemahan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menambah referensi yang berkaitan dengan penelitian penerjemahan, khususnya penerjemahan majas yang terdapat di dalam lirik lagu dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Selain tujuan umum, terdapat pula tujuan khusus dari penelitian ini. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui jenis majas pada lagu pop Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato.

(10)

6

2. Mengetahui metode dan teknik penerjemahan majas pada lirik lagu pop Indonesia yang diterjemahan ke dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato. 1.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentunya diharapkan agar dapat bermanfaat kepada pembaca. Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat akademik dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah referensi dan menambah wawasan mengenai ilmu linguistik khususnya bidang penerjemahan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya mengenai penerjemahan majas.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembelajar bahasa Jepang agar dapat meningkatkan pemahaman mengenai jenis-jenis majas, metode dan teknik penerjemahan majas pada lagu pop Indonesia yang diterjemahan ke dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberi gambaran cara meneliti penerjemahan majas dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang.

1.5 Jangkauan Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan adanya jangkauan penelitian untuk membatasi bidang yang diteliti agar tidak terlalu luas. Penelitian ini difokuskan untuk membahas tiga hal, yaitu jenis-jenis majas yang terdapat pada lagu pop Indonesia yang diterjemahan ke dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato serta

(11)

7

metode dan teknik yang digunakan dalam menerjemahkan majas-majas tersebut. Lirik lagu yang menjadi sumber data diantaranya berjudul “Ruang Rindu”, “Sepatu”, “Hey Cantik”, “Laskar Pelangi”, dan “Dekat di Hati”.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak.Air susu ibu adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir.Banyak penelitian yang membuktikan bahwa Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik dan utama bagi bayi karena di

Tetapi adsorben zeolit alam perlakuan aktivasi kimia dan fisik mempunyai daya serap gas karbonmonoksida yang lebih rendah daripada adsorben zeolit alam tanpa aktivasi.. Hal

Penerapan metode lean pada penelitian ini adalah mengurangi “waste” berupa waktu pendinginan dalam proses pemeliharaan dengan merancang portable air ejector

Protokol notaris merupakan dokumen negara yang salah satu fungsinya adalah dapat digunakan sebagai alat bukti mengenai adanya perbuatan hukum yang telah

Pada tahap ini, dilakukan proses pembangunan data, yaitu membangun data untuk dimasukkan ke dalam tabel-tabel pada skema basis data, yang selanjutnya akan digunakan untuk diolah

Agama Buddha, pertama dibabarkan oleh Sang Buddha sendiri dan kemudian bersama dengan murid-murid Beliau yang telah mencapai tingkat Arahat. Selama dua ratus tahun

Berdasarkan hasil analisis 45 pasien didapatkan bahwa riwayat penyakit yang menyebabkan risiko henti jantung yang berhubungan dengan terjadinya ROSC pada henti

Dari Gambar 4.11 tersebut dapat disimpulkan bahwa tingginya nilai anomali bukan hanya terjadi akibat anomali residual melainkan adanya kontribusi dari benda anomali mulai