• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPINION MINING PADA REVIEW HOTEL MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPINION MINING PADA REVIEW HOTEL MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

735

OPINION MINING PADA REVIEW HOTEL MENGGUNAKAN ALGORITMA

NAIVE BAYES

Dinda Ayu Muthia

AMIK BSI Bekasi

Jl. Raya Kaliabang No.8, Perwira, Bekasi Utara

[email protected]

ABSTRACT — Popularitas website yang menampilkan opini

yang dibuat pengguna telah menyebabkan banyaknya review pelanggan yang tersedia untuk dibaca oleh para pengguna. Akibatnya, muncul kebutuhan akan adanya sistem yang bisa secara otomatis mengekstrak, mengevaluasi dan menyajikan opini-opini dengan penjelasan yang mudah dan bermanfaat bagi pengguna. Opinion mining bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan secara otomatis mengelompokkan review pengguna menjadi opini positif atau negatif. Pengklasifikasi Naïve Bayes adalah teknik machine learning yang populer untuk klasifikasi teks, karena sangat sederhana, efisien dan memiliki performa yang baik pada banyak domain. Namun, Naïve Bayes memiliki kekurangan yaitu sangat sensitif pada fitur yang terlalu banyak, yang mengakibatkan akurasi klasifikasi menjadi rendah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan metode pemilihan fitur, yaitu Genetic Algorithm agar bisa meningkatkan akurasi pengklasifikasi Naïve Bayes. Penelitian ini menghasilkan klasifikasi teks dalam bentuk positif atau negatif dari review hotel. Pengukuran berdasarkan akurasi Naive Bayes sebelum dan sesudah penambahan metode pemilihan fitur. Evaluasi dilakukan menggunakan 10 fold cross validation. Sedangkan pengukuran akurasi diukur dengan confusion matrix dan kurva ROC. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan akurasi Naïve Bayes dari 81.00% menjadi 87.00%.

PENDAHULUAN

Popularitas website yang menampilkan opini yang dibuat pengguna (seperti, TripAdvisor.com dan Yelp.com) telah menyebabkan banyaknya ulasan (review) pelanggan yang tersedia untuk dibaca oleh para pengguna. Akibatnya, muncul kebutuhan akan adanya sistem yang bisa secara otomatis mengekstrak, mengevaluasi dan menyajikan opini-opini dengan penjelasan yang mudah dan bermanfaat bagi pengguna [1].

Ada banyak penelitian yang sudah dilakukan dalam melakukan opinion mining terhadap review yang tersedia secara online di antaranya, opinion mining pada review restoran di internet yang ditulis dalam bahasa Canton menggunakan pengklasifikasi Naïve Bayes dan Support

Vector Machine yang dilakukan oleh Z. Zhang pada tahun 2011. Opinion mining pada review film menggunakan pengklasifikasi Support Vector Machine dan Particle Swarm Optimization yang dilakukan oleh Basari pada tahun 2013. Analisa sentimen pada review film dari IMDB, review produk seperti GPS, buku, dan kamera dari Amazon.com menggunakan pengklasifikasi Support Vector Machine dan Artificial Neural Network yang dilakukan oleh Moraes pada tahun 2013.

Pengklasifikasi Naïve Bayes sangat sederhana dan efisien, [2]. Di samping kesederhanaannya, pengklasifikasi Naïve Bayes adalah teknik machine learning yang populer untuk klasifikasi teks dan memiliki performa yang baik pada banyak domain [3]. Namun, Naïve Bayes memiliki kekurangan yaitu sangat sensitif dalam pemilihan fitur [2]. Jika terlalu banyak jumlah fitur, tidak hanya meningkatkan waktu penghitungan, tapi juga menurunkan akurasi klasifikasi [4].

Hal lain yang ditemukan dalam pendekatan opinion mining adalah pemilihan fitur. Pemilihan fitur bisa membuat pengklasifikasi baik lebih efisien/efektif dengan mengurangi jumlah data yang dianalisa, maupun mengidentifikasi fitur yang sesuai untuk dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Ada dua jenis utama metode pemilihan fitur dalam machine learning: wrapper dan filter. Wrapper menggunakan akurasi klasifikasi dari beberapa algoritma sebagai fungsi evaluasinya. Wrapper mengevaluasi fitur secara berulang dan menghasilkan akurasi klasifikasi yang tinggi. Salah satu metode wrapper yang bisa digunakan dalam pemilihan fitur adalah Genetic algorithm (GA).

Pada penelitian ini pengklasifikasi Naïve Bayes dengan Genetic algorithm sebagai metode pemilihan fitur akan diterapkan untuk mengklasifikasikan opini dari review suatu hotel untuk meningkatkan akurasi analisa sentimen.

BAHAN DAN METODE

Lokasi Penelitian

Peneliti menggunakan data review Hotel Royal at Queens di Singapura yang didapat dari situs khusus review hotel yaitu www.tripadvisor.com yang terdiri dari 100 review positif dan 100 review negatif.

(2)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

736

Teknik Pengumpulan Dan Analisa Data

Metode penelitian yang Peneliti lakukan adalah metode penelitian eksperimen, dengan tahapan sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan data review Hotel Royal at Queens di Singapura yang didapat dari situs khusus review hotel yaitu www.tripadvisor.com yang terdiri dari 100 review positif dan 100 review negatif. b. Pengolahan Awal Data

Dataset ini dalam tahap preprocessing harus melalui 4 proses, yaitu:

1) Tokenization

Yaitu mengumpulkan semua kata yang muncul dan menghilangkan tanda baca maupun simbol apapun yang bukan huruf.

2) Stopwords Removal

Yaitu penghapusan kata-kata yang tidak relevan, seperti the, of, for, with, dan sebagainya.

3) Stemming

Yaitu mengelompokkan kata ke dalam beberapa kelompok yang memiliki kata dasar yang sama, seperti drug, drugged, dan drugs di mana kata dasar dari semuanya adalah kata drug.

4) Generate N-grams

Yaitu menggabungkan kata sifat yang seringkali muncul untuk menunjukkan sentimen, seperti kata definitely dan kata recommended. Kata recommended memang sudah menunjukkan sentimen bentuk opini positif. Kata definitely tidak akan berarti jika berdiri sendiri. Namun jika dua kata tersebut digabung menjadi “definitely recommended”, maka akan sangat menguatkan opini positif tersebut. Peneliti hanya menggunakan penggabungan dua kata, yang disebut 2-grams (bigrams).

Sedangkan untuk tahap transformation dengan melakukan pembobotan TF-IDF pada masing-masing kata. Di mana prosesnya menghitung kehadiran atau ketidakhadiran sebuah kata di dalam dokumen. Berapa kali sebuah kata muncul di dalam suatu dokumen juga digunakan sebagai skema pembobotan dari data tekstual.

c. Metode Yang Diusulkan

Metode yang Peneliti usulkan adalah menggabungkan Algoritma Naïve Bayes dengan pemilihan fitur Genetic Algorithm agar akurasi pengklasifikasi Naïve Bayes bisa meningkat. Genetic Algorithm yang Peneliti terapkan adalah menggunakan Naïve Bayes yang diuji di dalam tahap wrapper. Lihat gambar 1 untuk model yang diusulkan secara lebih detail.

Dataset (Hotel Review) Preprocessing: Training Data Learning Method: Testing Data Model Evaluation: Confusion Matrix (Accuracy) ROC Curve (AUC)

10 fold cross validation

Tokenization Naïve Bayes Feature Selection: Genetic Algorithm Population Ending condition? Feature subset Initial population Crossover operations Generate operations yes no Generate N-grams Stopwords Removal Stemming

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

Gambar 1. Model yang diusulkan

Hasil yang dibandingkan adalah akurasi Naïve Bayes dengan sebelum menggunakan metode pemilihan fitur dengan akurasi Naïve Bayes setelah menggunakan metode pemilihan fitur. Di mana pada Genetic algorithm, Naïve Bayes diuji di dalam tahap wrapper.

d. Eksperimen dan Pengujian Metode

Untuk eksperimen data penelitian, Peneliti menggunakan RapidMiner 7.2 untuk mengolah data. e. Evaluasi dan Validasi Hasil

Validasi dilakukan menggunakan 10 fold cross validation. Sedangkan pengukuran akurasi diukur dengan confusion matrix dan kurva ROC untuk mengukur nilai AUC. Dengan confusion matrix, akurasi Naïve Bayes sebelum menggunakan metode pemilihan fitur dan setelah menggunakan metode pemilihan fitur. Tabel 1 berikut adalah tampilan confusion matrix dan rumus perhitungannya:

Tabel 1. Confusion Matrix Classifica

tion Predicted Calss Observed

Class

Class = Yes Class = No Class

(3)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

737

positive - TP) Negative - FN) Class = No c (False positive - FP) d (True negative - TN) Sumber: Gorunescu (2011) Akurasi = 𝑇𝑃 + 𝑇𝑁 𝑇𝑃 + 𝐹𝑁 + 𝐹𝑃 + 𝑇𝑁

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Klasifikasi Teks Menggunakan Algoritma Naïve Bayes

Data training yang digunakan dalam pengklasifikasian teks ini terdiri dari 100 review hotel positif dan 100 review hotel negatif. Data tersebut masih berupa sekumpulan teks yang terpisah dalam bentuk dokumen. Sebelum diklasifikasikan, data tersebut harus melalui beberapa tahapan proses agar bisa diklasifikasikan dalam proses selanjutnya, berikut adalah tahapan prosesnya:

1. Pengumpulan Data

Data review positif disatukan dalam folder dengan nama pos. Sedangkan data review negatif disatukan penyimpanannya dalam folder dengan nama neg. Tiap dokumen berekstensi .txt yang dapat dibuka menggunakan aplikasi Notepad.

2. Pengolahan Awal Data

Proses yang dilalui terdiri dari tokenization, stopwords removal, stemming, dan generate N-grams. Hasil pengolahan data awal dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Proses tokenization

Review Tokenization

We stayed at this hotel at the end of June this year. It was part of a package with Singapore Airlines. We paid for 3 adults (husband, wife and 14 year old daughter): we were given a double room with an extra bed which effectively meant that you could not walk in the room or store your luggage.

We stayed at this hotel at the end of June this year It was part of a package with Singapore Airlines We paid for adults husband wife and year old daughter we were given a double room with an extra bed which effectively meant that you could not walk in the room or store your luggage

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

Tabel 3. Proses Stopword removal

Tokenization Stopwords removal

We stayed at this hotel at the end of June this year It was part of a package with Singapore Airlines We paid for adults husband wife

stayed hotel end June year part package Singapore Airlines paid adults husband wife

and year old daughter we were given a double room with an extra bed which effectively meant that you could not walk in the room or store your luggage

year old daughter given double room extra bed effectively meant walk room store luggage

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

Tabel 4. Proses Stemming

Stopwords removal Stemming

stayed hotel end June year part package Singapore Airlines paid adults husband wife year old daughter given double room extra bed effectively meant walk room store luggage

stay hotel end june year part packag singapor airlin paid adult husband wife year old daughter given doubl room extra bed effect meant walk room store luggag

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

Tabel 5. Hasil pengolaha 2-gram

Stemming Generate 2-grams

stay hotel end june year part packag singapor airlin paid adult husband wife year old daughter given doubl room extra bed effect meant walk room store luggag

stay stay_hotel hotel hotel_end end end_june june june_year year year_part part part_packag packag packag_singapor singapor singapor_airlin airlin airlin_paid paid paid_adult adult adult_husband husband husband_wife wife wife_year year year_old old old_daughter daughter daughter_given given given_doubl doubl doubl_room room room_extra extra extra_bed bed bed_effect effect effect_meant meant meant_walk walk walk_room room room_store store store_luggag luggag

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

3. Klasifikasi

Proses klasifikasi di sini adalah untuk menentukan sebuah kalimat sebagai anggota class positif atau class negatif berdasarkan nilai perhitungan probabilitas dari rumus Bayes yang lebih besar. Jika hasil probabilitas kalimat tersebut untuk class positif lebih besar dari pada class negatif, maka kalimat tersebut termasuk ke dalam class positif. Jika probabilitas untuk class positif lebih kecil dari pada class negatif, maka kalimat tersebut termasuk ke dalam class negatif. Peneliti mendapatkan 5 kata dan 1 gabungan kata yang berhubungan dengan sentimen yang paling sering muncul, yaitu good, clean, great, nice, bad, i_recommend.

(4)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

738

Pada penelitian ini, Peneliti melakukan pengujian model dengan menggunakan teknik 10 cross validation, di mana proses ini membagi data secara acak ke dalam 10 bagian. Proses pengujian dimulai dengan pembentukan model dengan data pada bagian pertama. Model yang terbentuk akan diujikan pada 9 bagian data sisanya. Setelah itu proses akurasi dihitung dengan melihat seberapa banyak data yang sudah terklasifikasi dengan benar.

Eksperimen Terhadap Indikator Model

Untuk mendapatkan model yang baik, beberapa indikator disesuaikan nilainya agar didapatkan hasil akurasi yang tinggi. Dalam penyesuaian indikator pada Genetic algorithm, akurasi paling tinggi diperoleh dengan kombinasi population size=20, p initialize=0.8, p crossover=0.8, dan p generate=0.5. Hasil akurasi mencapai 87%. Jika indikator lainnya turut diubah nilainya, dapat menyebabkan proses pengolahan data menjadi semakin lama.

Pembahasan

Dengan memiliki model klasifikasi teks pada review, pembaca dapat dengan mudah mengidentifikasi mana review yang positif maupun yang negatif. Dari data review yang sudah ada, dipisahkan menjadi kata-kata, lalu diberikan bobot pada masing-masing kata tersebut. Dapat dilihat kata mana saja yang berhubungan dengan sentimen yang sering muncul dan mempunyai bobot paling tinggi. Dengan demikian dapat diketahui review tersebut positif atau negatif. Dalam penelitian ini, hasil pengujian model akan dibahas melalui confusion matrix untuk menunjukkan seberapa baik model yang terbentuk.

Pengukuran dengan Confusion Matrix

Pengukuran dengan confusion matrix di sini akan menampilkan perbandingan dari hasil akurasi model Naïve Bayes sebelum ditambahkan metode pemilihan fitur yang bisa dilihat pada tabel 6 dan setelah ditambahkan metode pemilihan fitur, yaitu penggabungan Information gain dan Genetic algorithm yang bisa dilihat pada tabel 7.

Tabel 6. Confusion matrix model Naïve Bayes sebelum penambahan metode pemilihan fitur

Akurasi Naive Bayes: 81.00% +/-4.90% (mikro: 81.00%)

True

Positive True Negative Class precision Pred.

Positive 76 24 84.44%

Pred.

Negative 24 86 78.18%

Class Recall 76.00% 86.00%

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

Tabel 7. Confusion matrix model Naïve Bayes sesudah penambahan metode pemilihan fitur

Akurasi Naive Bayes: 87.00% +/- 5.57% (mikro: 87.00%)

True

Positive True Negative Class precision Pred.

Positive 83 9 90.22%

Pred.

Negative 17 91 84.26%

Class Recall 83.00% 91.00%

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

Berikut adalah tampilan kurva ROC dari hasil uji data. Gambar 2 adalah kurva ROC untuk model Naïve Bayes sebelum menggunakan metode pemilihan fitur dan gambar 3 adalah kurva ROC untuk model Naïve Bayes setelah menggunakan metode pemilihan fitur.

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

Gambar 2. Kurva ROC model Naïve Bayes sebelum menggunakan metode pemilihan fitur

(5)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

739

Sumber: Hasil Penelitian (2015)

Gambar 3. Kurva ROC model Naïve Bayes setelah menggunakan metode pemilihan fitur

Implikasi Penelitian

Implikasi penelitian ini mencakup beberapa aspek, di antaranya:

1. Implikasi terhadap aspek sistem

Hasil evaluasi menunjukkan penerapan Genetic Algorithm untuk seleksi fitur dapat meningkatkan akurasi Naïve Bayes dan merupakan metode yang cukup baik dalam mengklasifikasi teks review hotel. Dengan demikian penerapan metode tersebut dapat membantu para calon pelanggan dalam mengambil keputusan saat ingin memesan kamar hotel, agar bisa mengurangi waktu dalam membaca review dan opini dari banyak hotel yang ada di web.

2. Implikasi terhadap aspek manajerial

Membantu para pengembang sistem yang berkaitan dengan review hotel, baik dari sumber

www.tripadvisor.com maupun dari sosial media lainnya seperti Twitter, Blog, dan lain-lain agar menggunakan aplikasi RapidMiner dalam membangun suatu sistem.

3. Implikasi terhadap aspek penelitian lanjutan

Penelitian selanjutnya bisa menggunakan metode pemilihan fitur ataupun dataset dari domain yang berbeda, seperti review produk, review restoran, dan sebagainya.

KESIMPULAN

Dari pengolahan data yang sudah dilakukan, terbukti bahwa penggunaan fitur n-gram bisa mempengaruhi akurasi klasifikasi. Penggunaan n-gram yang dapat memperbanyak jumlah kata yang diproses bisa menguntungkan dan bisa juga merugikan di sisi lain. Menguntungkan karena bisa memperlihatkan banyak gabungan kata yang memperkuat sentimen. Sedangkan jumlah kata yang bertambah banyak bisa merugikan dari sisi waktu yang digunakan dalam memproses data. Selain itu jumlah data yang banyak bisa menurunkan akurasi klasifikasi.

Metode pemilihan fitur Genetic Algorithm, terbukti dapat meningkatkan akurasi pengklasifikasi Naïve Bayes. Data review hotel dapat diklasifikasi dengan baik ke dalam bentuk positif dan negatif. Akurasi Naïve Bayes sebelum menggunakan penggabungan metode pemilihan fitur mencapai 81.00% Sedangkan setelah menggunakan metode pemilihan fitur Genetic Algorithm, akurasinya meningkat hingga mencapai 87.00%. Peningkatan akurasi mencapai 6%.

Model yang terbentuk dapat diterapkan pada seluruh data review hotel, sehingga dapat dilihat secara langsung hasilnya dalam bentuk positif dan negatif. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menghemat waktu saat mencari review hotel khususnya yang tertulis dalam bahasa Inggris.

REFERENSI

[1] B. Lu, M. Ott, C. Cardie, and B. K. Tsou, “Multi-aspect Sentiment Analysis with Topic Models,” 2011 IEEE 11th Int. Conf. Data Min. Work., pp. 81–88, Dec. 2011.

[2] J. Chen, H. Huang, S. Tian, and Y. Qu, “Feature selection for text classification with Naïve Bayes,” Expert Syst. Appl., vol. 36, no. 3, pp. 5432–5435, Apr. 2009.

[3] Q. Ye, Z. Zhang, and R. Law, “Expert Systems with Applications Sentiment classification of online reviews to travel destinations by supervised machine learning approaches,” Expert Syst. Appl., vol. 36, no. 3, pp. 6527–6535, 2009.

[4] A. K. Uysal and S. Gunal, “A novel probabilistic feature selection method for text classification,” Knowledge-Based Syst., vol. 36, pp. 226–235, Dec. 2012.

[5] S. R. R. V, D. V. L. N. Somayajulu, and A. R. Dani, “Classification of Movie Reviews Using Complemented Naive Bayesian Classifier,” vol. 1, no. 4, pp. 162–167, 2010.

[6] R. Feldman, “Techniques and applications for sentiment analysis,” Commun. ACM, vol. 56, no. 4, p. 82, Apr. 2013.

[7] E. Haddi, X. Liu, and Y. Shi, “The Role of Text Pre-processing in Sentiment Analysis,” Procedia Comput. Sci., vol. 17, pp. 26–32, Jan. 2013.

[8] A. S. H. Basari, B. Hussin, I. G. P. Ananta, and J. Zeniarja, “Opinion Mining of Movie Review using Hybrid Method of Support Vector Machine and

(6)

Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri

740

Particle Swarm Optimization,” Procedia Eng., vol. 53, pp. 453–462, Jan. 2013.

[9] F. Gorunescu, Data Mining Concept Model Technique. 2011.

[10] S. Gunal, “Hybrid feature selection for text classification ¨,” vol. 20, 2012.

[11] J. Han and M. Kamber, Data Mining Concepts and Techniques. 2007.

[12] R. Moraes, J. F. Valiati, and W. P. Gavião Neto, “Document-level sentiment classification: An empirical comparison between SVM and ANN,” Expert Syst. Appl., vol. 40, no. 2, pp. 621–633, Feb. 2013.

[13] Z. Markov and T. Daniel, Uncovering Patterns in. 2007.

Gambar

Tabel 1. Confusion Matrix  Classifica
Tabel  7.  Confusion  matrix  model  Naïve  Bayes  sesudah  penambahan metode pemilihan fitur
Gambar  3.  Kurva  ROC  model  Naïve  Bayes  setelah  menggunakan metode pemilihan fitur

Referensi

Dokumen terkait

Tindak lanjut dari evaluasi yang telah dilakukan oleh Komite Keselamatan Konstruksi diantaranya adalah sebagai berikut:. Memberikan surat rekomendasi dan berita acara kepada

Bahan baku yang telah dipotong, kemudian dicuci dengan air pada suhu 30 0 C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam Tangki Pelarut (TP-101). Kadar garam

Sampel adalah naget ayam dengan 5 variasi substitusi glukomanan, yaitu naget dengan formula standar (NFS), naget dengan pengurangan daging ayam tanpa substitusi glukomanan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang cara ekstraksi glukomanan porang untuk menghasilkan rendemen yang tinggi dengan sifat fisikokimia yang baik

Gelatin juga merupakan bahan utama dalam pembuatan produk marshmallow, disamping juga digunakan secara meluas untuk produksi toffees dan margarin (Jaswir, 2007).. Dua sifat

Semakin banyak persediaan berputar dalam satu periode maka laba perusahaan akan meningkat dan dengan peningkatan laba tersebut maka kesempatan pemegang saham

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa teknologi saat ini telah menjadi suatu masalah yang sangat penting bagi dunia pendidikan di

membutuhkan media atau alat bantu untuk lebih memahamkan siswa. Seperti media sempoa yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika. Siswa akan lebih