• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KHUSUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KHUSUS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

III.1 Tinjauan Tema

III.1.1 Latar belakang Pemilihan Tema

Tema yang dipilih dalam proyek ini yaitu Irama Dalam Musik Sebagai Inspirasi rancangan, yaitu untuk mendukung rancangan Sekolah Tinggi musik di Jakarta. Adapun pemilihan tema Irama Dalam Musik Sebagai Inspirasi rancangan karena musik tidak akan lepas dari Irama, oleh karena itu irama menjadi unsur dasar dalam sebuah musik dari Irama musik dapat terdengar harmonis.

III.1.2 Pengertian Tema  Irama

 Tinggi rendahnya atau naik turunnya tempo nada dalam musik.  Pengulangan gerakan berturut-turut secara teratur dan terus

menerus dari suatu obyek.

 Musik : Nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

mengandung irama.

 Inspirasi : Idea tau sebuah gagasan.

 Rancangan : Sesuatu yang akan dibuat atau direncanakan.

Jadi dapat diambil kesimpulan untuk pengertian tema Irama Dalam Musik Sebagai Inspirasi Rancangan adalah suatu bentuk yang mempunyai irama yang dapat diatur dengan pengulangan secara teratur, yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam ide konsep desain ranangan Sekolah Tinggi Musik di Jakarta.1

6

(2)

III.2 Tinjauan Terhadap Irama

III.2.1 Irama Dalam Arsitektur

Irama merupakan pengulangan bentuk yang teratur atau harmonis dari garis-garis, bentuk-bentuk, potongan-potongan atau warna-warna, termasuk pengertian pokok dari pengulangan sebagai suatu alat untuk mengorganisir bentuk-bentuk dan ruang-ruang di dalam Arsitektur.

Irama dapat dibagi dalam 2 jenis yakni :

 Irama Monoton

Irama monoton adalah hanya satu elemen yang berulang-ulang dari awal sampai akhir tidak ada perubahan hingga akan menimbulkan irama yang tetap atau monoton.

 Irama Dinamis

Sedangkan pada irama dinamis terjadi kebalikannya dimana irama lebih bervariasi karena ada beberapa elemen yang berulang-ulang dari suatu irama.

2

7

http://arsitekistn.blogspot.com/2010/10/unsur-irama-dalam-arsitektur.html

Gambar 3.1 Gambar not balok dan bentuk persegi

dengan irama yang monoton karena dari awal sampai akhir terjadi perulangan yang sama.

Gambar 3.2 Gambar not balok dan persegi dengan

irama yang dinamis karena memiliki variasi pengulangan.

(3)

III.2.2 Irama Dalam Musik

Didalam musik suatu irama terdapat notasi berbentuk not dan tanda diam, tempo yang merupakan pernyataan cepat lambat dalam lagu. Berikut beberapa unsur Irama yang ada pada musik atau lagu :

 Birama adalah ketukan-ketukan yang datang berulang-ulang dengan teratur.

 Notasi birama terdiri dari tanda birama yaitu tanda bilangan pecahan bersusun yang digunakan pada sebuah lagu.

 pola irama adalah sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama.

 Membirama (dirigen) teknik dan seni memimpin permainan musik bersama.

Di dalam lagu irama sangat penting karena untuk mengatur tempo dan keharmonisa lagu tersebut, dalam lagu terbagi beberapa unsure irama yaitu:

1. Intro, berada di awal lagu. Biasanya berupa permainan instrument untuk memperkenalkan pendengar terhadap lagu. Notasi nya biasa diambil dari bagian dalam lagu.

2. Bait/Verse, pola bait ini selalu diulang dalam tiap lagu. Isi syairnya pun berbeda walau permainan musiknya sama.

3. Chorus / Reffrain yaitu inti sebuah lagu. Dibagian ini yang lebih menentukan citra sebuah komposisi. Bagian inilah yang sebenarnya paling ditunggu-tunggu untuk didengarkan. Chorus biasanya dibuat dari kumpulan notasi yang mudah diingat oleh pendengar. Notasi melody tidak terlalu panjang.

4. Bridge, bagian yang menjembatani antara Bait dengan Chorus, Bait dengan Solo Instrumental, atau Chorus dengan Instrumental. Bridge ini biasanya terdiri dari beberapa bar notasi dan atau tanpa syair.

5. Interlude ini bagian yang menyambungkan Bait dengan Bait atau Bait dengan Chorus. Tidak terdapat syair dalam Interlude ini. Interlude hanya terdiri dari beberapa bar atau pola chord.

(4)

6. Ending, metode ending beberapa macam. Fade Out, Instrument Looping, berhenti seketika, Pengulangan Intro dan banyak lagi.

 Irama dalam lagu

Dari lagu tersebut maka dapat dijabarkan sebagai berikut :

 Pada Intro atau pembuka lagu terdapat 2 chord yaitu G dan Am dengan tempo yang agak lambat.

 Pada verse/bait terdapat suatu irama tempo yang sama seperti intro dan chordnyapun sama.

 Pada Interlude yang menghubungkan antara bait dengan reff tedapat irama yang agak sedikit cepat dan chordnyapun berbeda yang diawali dari kunci C dan D

Intro : G Am G Am (2x)

G Am

Hey, lewati jalan kehidupan yang dulu kita rasakan dan terus kita rasakan

G Am

Dan kini semua hilang tak berarti bagai angin yang berhembus Rasa itu terbawa pergi

G Am

Kita pernah coba Menggapai semua mimpi jalani bersama Satukan harapan C D C D

Ohh.. kini semua tak lagi nyata Jalan kita berbeda C D C D

Hasrat kita tak lagi sama entah sampai Kapan lagi, ku rasa semua ini

*courtesy of Chordlaguindonesia.com

Reff:

G Bm Am D

Semua hilang.., semua hilang.. Harapkan kau kembali Mungkinkah ini terjadi G Bm Am D G

Semua hilang.., dan semua hilang.. Rasa itu t’lah pergi Dapatkahku rasa hadirmu dihati..

Int : G Bm Am D (2x) Back to reff (4x)

(5)

 Pada Reff irama kembali sama seperti pada bait tetapi chordnyapun berbeda yang diawali dari kunci G – Bm – Am dan D.

 Pada ending atau yang berarti penutup dari sebuah lagu mengalami tempo yang sama seperti reff.

 Kesimpulan :

Dari lagu tersebut mengalami irama yang berbeda sehingga irama tersebut menjadi dinamis namun tetap ada perulangan. Dari lagu tersebut nantinya akan dijadikan sebuah konsep dasar perancangan pada Sekolah Tinggi Music di Jakarta.

III.2.3 Penerapan Irama Pada bangunan

Penerapan Irama dalam bangunan dapat diaplikasikan sebagai berikut:  Perbedaan warna

Perbedaan warna dalam suatu bangunan dengan menggunakan Irama yaitu dengan cara pewarnaan bangunan secara gradasi warna.

 Terang-gelap, pada bangunan dengan permainan cahaya lampu 3

 Tiang/kolom, dimensi kolom atau besar kecilnya kolom yang nantinya akan terbentuk sebuah irama.

9

http://arsitekistn.blogspot.com/2010/10/unsur-irama-dalam-arsitektur.html

Gambar 3.3 Gardasi warna yang berirama dari jelas menjadi

(6)

III.3 Kaitan Tema Dengan Judul

Dari semua pendekatan yang sudah di amati sebagai pendukung bangunan nantinya akan di kaitkan dengan tema, tema yang diambil dari judul yaitu Irama Dalam Musik Sebagai Inspirasi Rancangan. karena Irama merupakan suatu yang tidak akan lepas dari musik, sebagai Pengatur tempo dan harmonisasi yang keluar dari alat musik maupun vokal. Irama dalam musik akan diterjemahkan dalam rancangan bangunan.

III.4 Studi Banding Tema Sejenis

Gedung Entertainment X'nter (disebut juga EX) adalah sebuah gedung yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan yang terletak di Jl. M.H Thamrin, Jakarta Pusat. EX tersambung langsung dengan Plaza Indonesia dan Grand

Hyatt Jakarta. Gedung Entertainment X'nter merupakan salah satu contoh

bangunan yang memiliki keterkaitan dengan tema yang akan di pakai oleh penulis. Karena dari masa bangunan ini mempunyai menggunakan pemakaian warna-warna cerah kemudian bentuk kubus yang tidak beraturan. Dari bangunan ini si perancang ingin membuat bangunan dengan bentuk kubus satu bidang namun lebih dari satu sehingga bangunan tersebut memiliki bentuk irama dari pendek ke panjang.

Gambar 3.4 Gedung EX’ntre memiliki bentuk massa yang sama namun terlihat

(7)

 Kesimpulan

 Dari gedung Entertainment X'nter (EX) tersebut terdapat permainan irama yang dinamis pada massa bangunan.

 Irama tersebut terlihat dari bentuk massa bangunan yang mengalami perubahan dari yang lebih pendek ke massa bangunan yang lebih panjang.

Gambar 3.5 Permainan tiang dan kolom yang tidak sama sehingga

mendapatkan kesan yang tidak beraturan namun tetap memiliki irama.

Gambar 3.6 Pemakaian warna yang

cerah dan tidak sama shingga warna tersebut menjadi tidak monoton.

Gambar

Gambar  3.1  Gambar  not  balok  dan  bentuk  persegi  dengan  irama  yang  monoton  karena  dari  awal  sampai akhir terjadi perulangan yang sama
Gambar  3.3  Gardasi  warna  yang  berirama  dari  jelas  menjadi  samar-samar
Gambar 3.4 Gedung EX’ntre memiliki bentuk massa yang sama namun terlihat  berirama dari bentuk massa yang pendek ke bentuk massa yang lebih panjang
Gambar 3.5 Permainan tiang dan kolom yang tidak sama sehingga  mendapatkan kesan yang tidak beraturan namun tetap memiliki irama

Referensi

Dokumen terkait

Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima (membeli) nya sesuai dengan perjanjian yangtelah disepakatinya, karena secara hukum

Pengamatan terhadap percobaan ini menggunakan beberapa tolok ukur yaitu kadar air benih (KA), daya berkecambah (DB), kecepatan tumbuh (K CT ), potensi tumbuh

Pauh Mudik, terdapat sejumlah bentuk sapaan yang berkaitan dengan kekerabatan, pronomina persona, nama diri, dan gelar kehormatan. Pemilihan bentuk-bentuk sapaan didalam

Gambaran pemilihan bahasa oleh penutur dengan status sosial lebih tinggi dapat kita lihat pada peristiwa tutur yang terjadi ketika seseorang yang memiliki status sosial lebih

contingent asset (aset kontijensi) adalah aset yang mungkin timbul dari waktu lampau dan akan terjadi atau tidak akan terjadi tergantung pada kejadian yang akan terjadi pada masa

Pusat Pelatihan Olahraga Prestasi (PPOP) Sepak Takraw Kabupaten Jepara salah satu pusat pelatihan yang ada di kabupaten jepara berdiri sejak tahun 2010, dan

Amira Syahira Binti Ahmad * 26.. Athirah Syafiqah Rahmad

Periode Tahun 1969 - 1979  Tanggal 1 sampai dengan 3 Oktober 1970,   Tanggal 1 sampai dengan 3 Oktober 1970, diadakan rapat kerja sama Pos dan Telekomunikasi di