Pusat Teknologi Satelit [email protected]
A
utomatic Identification System (AIS) pada awalnya dikembangkan untuk menghindari terjadinya tabrakan antar kapal. Sistem radar yang pada mulanya digunakan tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapal karena pantulan sinyal radar hanya dapat memperlihatkan adanya kapal (berupa titik pada layar) namun tidak dapat memberikan identitas kapal. Hal ini tentunya menyulitkan otoritas pelayaran dalam melakukan pemberian perintah pada saat mengatur lalu-lintas kapal. Berbeda dengan radar, sinyal AIS dipancarkan secara aktif dari kapal dan mengandung data identitas, arah dan kecepatan kapal. Untuk menghindari tidak terdeteksinya kapal yang tidak memancarkan AIS maka AIS dioperasikan bersamaan dengan radar.Sejarah AIS dimulai pada Konvensi Internasional Safety of Life at Sea (SOLAS) pada 1974 dikeluarkan mandat persyaratan angkutan laut bahwa setiap kapal yang melakukan pelayaran internasional dengan berat kotor 300 ton atau lebih, dan setiap kapal penumpang berapapun ukurannya diwajibkan memasang peralatan AIS di atas kapal mereka. Setelah melalui pergulatan perumusan teknis yang panjang, akhirnya pada tahun 1997 pada sidang komisi Sub komisi IMO untuk keselamatan navigasi yang ke 43 dicapai kesepakatan untuk menggunakan system 4S (Ship, Ship-Shore) menggunakan Self Organized Time Division Multiple Access (SOTDMA).
Pada tahun yang sama International
Te l e c o m m u n i c a t i o n U n i o n ( I T U ) mengalokasikan dua kanal VHF untuk
digunakan sebagai kanal AIS. Pada tahun 1998 International Maritime Organization (IMO) mengadopsi resolusi MSC.74 Rekomendasi ITU-R M1371 yang terus direvisi sampai revisi terakhir pada 2014. Rekomendasi ini berisi karakteristik teknis dan operasional dari sistem AIS yang digunakan sampai saat ini.
Salah satu isi dari rekomendasi ini adalah 27 message AIS, yang merupakan pengembangan fungsi AIS yang semula untuk menghindari tabrakan antar kapal, menjadi beberapa kategori baru untuk keperluan operasi pelayaran diantaranya Search and Rescue, bantuan navigasi, pengaturan waktu sistem Time Division Multiple Access (TDMA), keselamatan, pengiriman pesan biner dan beberapa fungsi pengaturan komunikasi oleh otoritas pelayaran. Tulisan ini akan membahas lebih dalam mengenai dua jenis pesan AIS yaitu AIS AtoN dan AIS ASM.
Tabel 1. Kategori pesan AIS berdasarkan rekomendasi ITU-R M1371
AIS AtoN adalah tipe message AIS yang dipergunakan untuk bantuan navigasi. Contohnya message yang berisi laporan meteorologi, laporan cuaca, kondisi lingkungan di sebuah perairan, dsb. Untuk message tipe ini terdapat tiga tipe yaitu:
1.AIS tipe 1 yang hanya memiliki mode transmit saja dan beroperasi pada mode Fixed Access Time Division Multiple Access (FATDMA) . Untuk dapat mengoperasikan AtoN tipe ini Otoritas yang berwenang harus mencadangkan slot menggunakan message 20. AIS tipe ini
menggunakan daya dan biaya yang rendah.
2.AIS tipe 2 selain transmitter juga memiliki penerima AIS dengan kemampuan terbatas yang
memungkinkan stasiun dikonfigurasi dari jarak jauh melalui AIS VHF Data Link (VDL)
3.AIS tipe 3 memiliki transmitter dan dua penerima yang memungkinkan komunikasi AIS VDL secara penuh menggunakan mode Random Access Time Division Multiple Access
(RATDMA) .
Selain itu AIS AtoN juga dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan lokasi fisiknya yaitu :
1. Real yaitu AIS AtoN yang secara fisik berada di lokasi.
2. Synthetic yaitu AIS AtoN yang fisiknya tidak berlokasi di posisi AtoN 3.Virtual yaitu message AIS AtoN yang dipancarkan untuk bantuan navigasi yang secara fisiknya tidak ada.
2. AIS AtoN
AIS AtoN selain dipancarkan menggunakan message 21, juga dapat menggunakan tipe message yang lain yaitu message 6, 7 , 8, 12, 13, 14, 25 dan 26 (Tabel 1 ). Namun untuk stasiun tipe 1 dan tipe 2 yang tidak memiliki kemampuan p e n e r i m a a n p e n u h t i d a k d a p a t menggunakan message 7, 13 dan 26.
yang secara fisiknya tidak ada.
Secara fisik AIS AtoN ditempatkan langsung pada sebuah Buoy atau direlay oleh Buoy dari stasiun pemancar yang terdapat di pantai. Sensor yang digunakan dapat bermacam-macam. Pada contoh di atas sebuah AtoN terhubung dengan tiga buah sensor, yaitu sensor cuaca, sensor radar ombak dan sensor pasang laut. Untuk melakukan komunikasi AtoN dihubungkan dengan Antena VHF dan untuk menentukan posisi AtoN terhubung dengan GPS. Selain itu AtoN dilengkapi dengan catu daya berupa sebuah baterai.yang secara fisiknya tidak ada.
Gambar 1. Skematik diagram peralatan AIS AtoN Real (Sumber: Ted Read MRIN : AIS Binary Message Updates - IMO SN.1/Circ.289 and IMO SN.1/Circ.290 review )
3. AIS ASM
AIS Application Specific Message (ASM) m e r u p a k a n m e s s a g e y a n g i s i n y a digunakan untuk aplikasi tertentu. Biasanya menggunakan message 6, 8, 25 dan 26. Untuk menentukan aplikasi yang berada dalam message digunakan Application Identifier (AI). AI sendiri terbagi dua bagian yaitu bagian pertama terdiri dari 10 bit yang disebut Designated Area Code (DAC) yang merupakan kode area dan bagian kedua terdiri dari 6 bit, ditujukan untuk mengidentifikasikan struktur data dalam aplikasi.
Untuk aplikasi internasional direkomendasikan oleh S u b K o m i s i u n t u k Keselamatan Navigasi pada tahun 2010 setelah melewati masa uji coba s e l a m a e m p a t t a h u n . Hasilnya didefinisikan d a l a m d o k u m e n S N . 1 / C i r c . 2 8 9 b e r u p a rekomendasi message-message yang digunakan u n t u k a p l i k a s i internasional, dengan kode DAC = 1 dan nilai FI antara 16 sampai 32.
Selain itu terdapat juga m e s s a g e a p l i k a s i i n t e r n a s i o n a l y a n g direkomendasikan oleh ITU pada dokumen
ITU-R M.1371 dengan kode DAC = 1 dan nilai FI antara 0 sampai 5. Sebagian b e s a r a p l i k a s i i n i menggunakan message 6 untuk message beralamat (ditujukan untuk stasiun tertentu) atau message 8 untuk message yang di broadcast untuk semua stasiun.
Message 25 dan Message 26 juga digunakan untuk m e n g i r i m k a n t e x t beralamat maupun secara b r o a d c a s t . O t o r i t a s pelayaran suatu negara dapat juga mendesain message aplikasi menurut kebutuhan mereka, namun tidak boleh menggunakan AI yang sama dengan AI yang telah digunakan. Untuk itu mereka harus mengajukan registrasi penggunaan ASM baru ke International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA) untuk mendapatkan nomor DAC dan FI yang baru. Otoritas Pelayaran dan Message yang telah terdaftar sampai saat ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Contoh aplikasi message ASM misalnya pada message aplikasi International Area Notice yang memiliki kode DAC = 001 dan FI = 22 untuk message yang di broadcast dan FI = 23 untuk message yang beralamat. Aplikasi ini digunakan untuk memberikan informasi pada area geografis tertentu yang berhubungan dengan keselamatan navigasi secara dinamis (terbatas pada waktu tertentu saja) kepada pelaut atau otoritas pelayaran dan tidak ditujukan menggantikan informasi yang telah disediakan oleh Chart Nautical. Selain itu aplikasi ini dapat juga digunakan untuk memberikan informasi anjuran lines atau tracks lintasan kapal. Bentuk area yang tersedia dapat berupa lingkaran atau titik, segiempat, sektor, polyline, dan polygon. Untuk keterangan area diberikan fasilitas associated text pada ASM, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 2. Message Aplikasi Internasional
4. AIS AtoN dan ASM
pada satelit LAPAN-A2
dan LAPAN-A3
Baik Satelit A2 maupun LAPAN-A3 dilengkapi dengan sensor AIS. Satelit LAPAN-A2 hanya memiliki coverage di wilayah sekitar garis ekuatorial dengan frekuensi satu putaran orbit tiap satu setengah jam sekali sedang satelit LAPAN-A3 memiliki coverage meliputi seluruh dunia dan melewati suatu wilayah 3-4 kali sehari. Masing-masing satelit dapat menerima seluruh tipe message yang dipancarkan dari permukaan bumi. Namun tipe message
posisi dan keterangan perjalanan kapal merupakan tipe yang paling dicari oleh pelaku pelayaran.
Message AIS AtoN dan ASM juga banyak ditemukan pada kumpulan data AIS yang diterima. AIS AtoN yang diterima ada yang berasal dari buoy dengan fisik namun dapat juga ditemukan AtoN Virtual yang tidak memiliki wujud fisik. Satelit LAPAN-A3 misalnya pada perlintasan di atas Chili berhasil memperoleh data yang berasal dari AIS AtoN tempat sandar kapal tanker gas yang dibangun menjorok ke tengah laut. AtoN ini merupakan AtoN fisik yang dipasang dekat dermaga.
Sementara itu satelit LAPAN-A2 berhasil menangkap message AtoN dari buoy di depan pelabuhan Honolulu Harbour. Tidak hanya satu tapi dua message AtoN dapat diterima. Salah satu AtoN (Papa Hotel VAIS) merupakan Aton Virtual yang dipancarkan dari daratan namun tidak memiliki wujud fisik sedang AtoN yang lain (Honolulu Hbr Ent) ditempatkan pada sebuah buoy di depan jalur masuk pelabuhan.
Untuk message ASM terdapat beberapa contoh, diantaranya dari message 8 dengan DAC = 001 dan FI = 0 yang merupakan ASM Telegram 6 bit ASCII. Dalam message ini sebuah tanker kapal penangkap ikan rusia Vladimir Babich (MMSI 273842020) mengirim pesan text ke kapal penangkap ikan lain yaitu Ministir Ishkov (MMSI 273898800) yang salah satunya berbunyi seledka v prilove ( artinya menangkap ikan Herring ).
Contoh lain adalah sebuah ASM DAC=001 FI=31 dengan MMSI 997250480 yang berasal dari AtoN Yamana yang terletak di ujung selatan Amerika Selatan. AtoN ini merupakan AtoN meteorologi yang diletakkan di tebing untuk memonitor lingkungan perairan sempit di antara gugusan pulau-pulau di semenanjung tersebut.
Gambar 6. Message AIS AtoN dari buoy pelabuhan Honolulu (Sumber : http://rhodeislandlighthousehistory.info/ narragansett _ bay_entrance_photo_1.html)
Message-message AtoN dan ASM di atas merupakan kelengkapan dari sarana monitoring dan pengaturan lalu lintas kapal oleh otoritas pelayaran yang terus dipancarkan terus-menerus secara berkala atau sesuai kebutuhan.
Satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 tidak terus menerus berada di atas suatu wilayah namun bergerak mengikuti orbitnya. Karena itu apa yang tertangkap oleh sensor di satelit hanya merupakan gambaran sesaat tentang kejadian dipermukaan bumi. Dengan memasukkan message AtoN dan ASM diharapkan dapat membantu memberi gambaran lebih detail tentang apa yang terjadi pada suatu event di laut.