Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Tahun 2020-2024 disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 23 tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024. Renstra Sekretariat Jenderal Tahun 2020-2024 memuat tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi, target, indikator kinerja, serta kerangka pendanaan sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal.
Renstra Sekretariat Jenderal Tahun 2020-2024 ini merupakan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan untuk mendukung tugas Sekretariat Jenderal yaitu menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Renstra Sekretariat Jenderal Tahun 2020-2024 akan digunakan sebagai acuan dalam penjabaran ke dalam rencana kegiatan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam rangka mewujudkan tata kelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Melalui pelaksanaan kegiatan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dengan kerangka pendanaan yang semakin meningkat setiap tahun, diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya untuk mencapai sasaran dan target yang harus dicapai sampai dengan tahun 2024.
Jakarta, 21 Oktober 2020
PLT. SEKRETARIS JENDERAL
ANITA FIRMANTI
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II
BAB I Pendahuluan ... 5
1.1 Umum ... 5
1.2 Potensi dan Permasalahan... 4
BAB 2 Tujuan dan Sasaran ... 8
2.1 Tujuan ... 8
2.2 Sasaran Strategis... 9
BAB 3 Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi ... 13
3.2 Kerangka Regulasi ... 20
3.3 Kerangka Kelembagaan ... 20
BAB 4Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan 4.1 Target Kinerja ... 23
4.2 Kerangka Pendanaan... 26
BAB 5 Penutup... 36 Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Area Perubahan Grand Reformasi Birokrasi 2020-2024 ... 29 Tabel 4. 1 Target Kinerja IKSS dan IKP ... 34 Tabel 4. 2 Kerangka Pendanaan Program Dukungan Manajemen ... 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sasaran Strategis dan Sasaran Program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ... 16 Gambar 2.2 Peta Strategi Sekretariat Jenderal Tahun 2020-2024 ... 17 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal ... 30
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR
Bab 1
1.1 Kondisi Umum
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap kementerian/lembaga diwajibkan menyusun rencana strategis kementerian/lembaga untuk periode 5 tahun yang memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 9 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pasal 6 menyatakan bahwa Rencana Strategis wajib disusun oleh entitas Unit Organisasi, Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis, dan Satuan Kerja. Oleh karena itu, Sekretariat Jenderal juga menyusun Rencana Strategis periode 2020-2024 sebagai turunan dari peraturan tersebut di atas.
BAB 1
Selama periode 2015 – 2019, sasaran program peningkatan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya difokuskan pada peningkatan kualitas administrasi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan efisien untuk mendukung kinerja penyelenggaraan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pencapaian peningkatan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya hingga akhir tahun 2019 meliputi:
1. Nilai Laporan Kinerja Pemerintah sebesar 72,90 yang merupakan hasil penilaian dari Kementerian PAN dan RB tahun 2019.
2. Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan Kementerian mendapatkan Opini WDP pada tahun 2015 dan 2018, serta Opini WTP pada tahun 2016, 2017, dan 2019.
3. Transparansi Pelaksanaan Program mencapai 100% dengan outcome yang diukur dari publikasi profil informasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di website www.pu.go.id berupa Midterm Review Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019, Rencana Kerja, DIPA, Perjanjian Kinerja, RKA-KL dan Laporan Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dapat diakses oleh semua pihak.
4. Pengelolaan dan Pengadministrasian Pegawai mencapai 96,54% dengan outcome yang diukur dari adanya siIstem informasi pegawai yang bisa diakses oleh semua pegawai, keterbukaan dalam seleksi jabatan, tingkat ketepatan layanan mutasi pegawai, dan sistem rekruitmen pegawai secara terbuka.
5. Fasilitasi Produk Hukum dan Bantuan Hukum mencapai 95,47% dengan outcome yang diukur dari prosentase peraturan yang berhasil diproses melalui mekanisme yang telah diatur dan perrosentase perkara yang menang di pengadilan
6. Tingkat layanan informasi publik mencapai 143,79% dengan outcome yang diukur dari Penilaian Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Pusat, Survey persepsi publik, Survey Kepuasan Pengguna Layanan Informasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Survey persepsi publik terhadap kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Media Monitoring"
Pada akhir tahun 2019, pencapaian peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meliputi:
1. Tingkat kenyamanan bekerja mencapai 92,80% dengan outcome yang diukur dari sur vei yang telah dilakukan kepada para pegawai sebagai pengguna sarana dan prasarana mengenai 4 (empat) kriteria yaitu kepuasan kebersihan, kepuasan keamanan, keter tib an parkir, serta penggunaan energi dan air.
2. Tingkat Layanan Data dan Teknologi Informasi mencapai 131 ,84% yang diukur dari tingkat pemanfaatan data (spasial, statistik dan audio visual) dan tingkat layanan teknologi informasi (Virtual Private Server, email PU-Net, PU-Net Hotspot, pengunjung domain pu.go.id, aplikasi yang dilakukan asesmen). Pencapaian tersebut melebihi dari target 100% disebabkan adanya himbauan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi kepada setiap Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi di seluruh provinsi agar seluruh pelaku pengadaan wajib menggunakan email resmi @pu.go.id dan semakin banyak Unit Organisasi yang menggunakan PU-Net Hotspot sebagai media aplikasi yang dikembangkan.
1.2 Potensi dan Permasalahan
Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, beberapa potensi, permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi antara lain:
1) Potensi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupaya membuktikan kepada masyarakat bahwa tata kelola pemerintahan dapat dilakukan dengan baik antara lain melalui pengelolaan keuangan yang akuntabel; perencanaan dan pelaksanaan program yang transparan; penguatan akuntabilitas kinerja; pembentukan produk hukum yang responsif, pelayanan advokasi hukum yang progresif ; penciptaan kelembagaan yang efektif, efisien, dan sinergis; penyediaan data dan teknologi informasi; penyediaan sarana dan prasarana yang memadai; pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan infrastruktur PUPR yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dan peningkatan pelayanan publik.
Hingga saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dirasa telah menunjukkan prestasi yang baik diantaranya:
1) mendapatkan opini WTP yang memperlihatkan bahwa pen gelolaan keuangan belanja negara di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dinilai baik dan on the right track,
2) mendapatkan kategori BB untuk pelaksanaan reformasi birokrasi yang memperlihatkan birokrasi yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, serta memberikan pelayanan publik yang semakin baik; dan
3) mendapatkan kategori BB untuk penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) yang memperlihatkan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.
Capaian ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya dan harus menjadi pemicu untuk bekerja lebih keras, akuntabel, dan profesional di tahu n-tahun berikutnya, terutama dalam mengelola keuangan negara yang diamanahkan untuk pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Harapannya, di tahun 2020 opini WTP dapat terus dipertahankan serta nilai A untuk pelaksanaan reformasi birokrasi dan penyelenggaraan SAKIP sehingga tunjangan kinerja pegawai Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat mencapai 100 (seratus) % yang tentunya diimbangi dengan peningkatan kerja nyata pembangunan infrastruktur bagi masyarakat.
Kinerja komunikasi publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah menunjukkan capaian yang baik. Hal ini terlihat dari apresiasi dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun lembaga profesional terhadap berbagai inovasi yang dilakukan di bidang komunikasi publik di lingkungan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transparansi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada publik serta meningkatkan citra positif Kementerian.
Sinergi dan koordinasi pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan dalam penyelenggaraan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Infrastruktur kewenangan daerah. Hal tersebut dikarenakan DAK Infrastruktur diharapkan mampu menunjang capaian sasaran nasional, disamping sasaran pembangunan Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, koordinasi dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan evaluasi serta pelaporan terus ditingkatkan. Potensi yang dimiliki dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan infrastruktur daerah yaitu adanya sistem informasi penganggaran terintegrasi melalui Aplikasi KRISNA dan e-MonitoringDAK, Untuk
proses penyaluran DAK Fisik harus melakukan reviu oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Daerah, maka perencanaan pengajuan kegiatan sampai dengan pencairan dana lebih terorganisir dan menjadi tanggungjawab dari pada daerah tersebut, terlibatnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi.
Peran Sekretariat Jenderal sebagai koordinator dalam meningkatkan kualitas tata kelola di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mendorong terciptanya organisasi yang efektif. Dalam upaya mewujudkan birokrasi yang bersih, kompeten dan melayani, terdapat modal sosial yang kuat antar pegawai di Sekretariat Jenderal untuk mewujudkan visium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2030 dengan menerapkan nilai iProve (integritas, professional, orientasi misi , visioner, etika-akhlakul karimah) sebagai jati diri insan pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
2) Permasalahan
Dalam melaksanakan tugas yang lebih menantang ke depannya, Sekretariat Jenderal masih mempunyai beberapa permasalahan yaitu:
1. Belum ada SOP formal yang mengatur metode dan sistem kerja yang baku pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sekretariat Jenderal;
2. Manajemen SDM baik dalam kuantitas maupun kualitas belum cukup optimal. Secara kuantitas, masih terdapat deviasi antara kebutuhan pegawai dengan jumlah pegawai yang tersedia. Hal ini disebabkan karena jumlah pegawai yang pensiun lebih banyak dibandingkan dengan jumlah recruitment ASN setiap tahunnya, ditambah dengan adanya kebijakan moratorium ASN beberapa tahun terakhir. Dari sisi kompetensi pegawai, kualifikasi SDM yang tersedia saat ini tidak mencukupi kebutuhan kerja yang ada saat ini, sehingga gap antara kebutuhan dan yang tersedia semakin jauh, terutama dengan adanya tantangan spesifik dalam hal penerapan pekerbangan teknologi informasi dalam pelaksanaan kerja. Diperlukan strategi dan kebijakan yang tepat untuk sekaligus memitigasi kedua risiko tersebut. Optimalisasi pemanfaatan SDM yang tersedia harus menjadi fokus utama, khususnya melalui pelaksanaan Pendidikan dan pelatihan bidang keahlian (baik gelar maupun non gelar ataupun teknis maupun nonteknis ke-PUPR-an).
3. Sebagai Kementerian pengguna Aset BMN terbesar di Ind onesia, kualitas pengelolaan aset yang tersebar di seluruh Satuan Kerja di Indonesia masih mendapat kritikan berdasarkan temuan BPK-RI, khususnya terkait kualitas
pengendalian intern dalam hal penatausahaan aset. Karena itu, Sekretariat Jenderal sebagai Pembina dan kordinator penatausahaan aset Kementerian harus terus berbenah dan segera menyiapkan pengaturan internal penatausahaan aset di Kementerian PUPR;
4. Terkait penyelenggaraan infrastruktur, Renstra DAK Fisik Infrastruktur PUPR oleh pemerintah daerah belum tersusun sehingga pemerintah daerah belum memiliki usulan alokasi tahunan dan jangka menengah khususnya dalam mengakomodir program kegiatan dalam rangka mendukung Prioritas Nasional. 5. Belum ada management system terkait pemantauan kebijakan Menteri klaster
disposisi atau surat penting Menteri dimana diperlukan sistem yang dapat memberikan notifikasi tenggat waktu dan fitur komunikasi dengan unit organisasi terdisposisi
3) Tantangan
Tugas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mendukung vis i dan misi Presiden ke depan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 lebih rumit dan menantang. Hal ini mendorong Sekretariat Jenderal menjalankan terobosan (not business as usual) untuk meningkatkan kualitas tata kelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain itu, dalam menghadapi era new normal, perlu strategi tertentu agar pelaksanaan pekerjaan tetap berjalan dengan baik, efisien, dan efektif serta menerapkan protokol kesehatan.
Saat ini, era revolusi industry 4.0 merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi. Transformasi digital dalam pelaksanaan pekerjaan merupakan keniscayaan dan harus segera dilakukan karena perkembangan teknologi yang sangat cepat. Dukungan dari transformasi sumber daya manusia sebagai pilar transformasi dengan menjunjung nilai-nilai iProve serta adaptif dan responsif terhadap perubahan memegang peranan penting dalam keberhasilan transformasi.
Pelaksanaan Road Map Tata Kelola Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang terpadu dan menyeluruh dengan dukungan data yang berkualitas dalam mendukung pencapaian infrastruktur SPBE dan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk Indonesia yang maju, adil, dan makmur melalui SMART PUPR menuju PUPR 4.0. SMART PUPR mengandung makna perlunya Sinergi untuk mengambangkan SPBE terpadu sehingga mampu memberikan Manfaat optimal
dalam mencapai Akuntabilitas dan Reliabilitas layanan data dan informasi yang lengkap, akurat dan Terkini di Kementerian.
Pengarusutamaan Gender dalam penyelenggaraan infrastru ktur PUPR merupakan strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integr al dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang memperhatikan kualitas hidup, pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan laki-laki dan perempuan (termasuk orang lanjut usia, pemuda, anak-anak, penyandang disabilitas, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, serta kelompok rentan lainnya), yang diperoleh dari indikator kesetaraan akses, kontrol, partisipasi dalam pembangunan dalam memperoleh manfaat hasil-hasil pembangunan. Tujuan umum dari pelaksanaan PUG-PUPR adalah memastikan bahwa penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PU dan Perumahan Rakyat telah responsif gender, artinya tidak adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mendapatkan manfaat dari hasil-hasil pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta dalam meningkatkan partisipasi dan ikut mengontrol proses pembangunan infrastruktur.
Road Map Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2020-2024 diharapkan menjadi pedoman oleh entitas di lingkungan Sekretariat Jenderal khususnya dari aspek “Turbinbangwas” yaitu pada aspek pengaturan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kriteria), aspek pembinaan/pemberdayaan (berupa pelatihan, sosialisasi), pembangunan atau pelaksanan (berupa penyediaan atau pemeliharaan fasilitas), aspek pengawasan atau pemantauan dan evaluasi (berupa pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan PUG PUPR).
Peningkatan kualitas lingkungan pengendalian untuk efektivitas kerja telah dilakukan dengan membentuk Unit Kerja atau Bagian Kepatuhan Intern di seluruh Unit Organisasi serta Satuan Tugas Koordinasi Penyelenggaraan Sistem Pegendalian Intern Pemerintah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sehingga diharapkan penyelenggaraan pengendalian intern serta pemetaan manajemen risiko yang progresif dilaksanakan oleh seluruh unit khususnya di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Di bidang hukum, tantangan dalam penyediaan produk hukum yang responsif terhadap kebutuhan dalam pembangunan infrastruktur; penyediaan data proses penanganan perkara hukum yang dapat diakses secara mutakhir sebagai bahan pertimbangan pimpinan untuk pengambilan keputusan; penyediaan data potensi pengeluaran negara untuk pos kewajiban kontinjensi yang akurat berkaitan dengan tuntutan hukum untuk pemenuhan kebutuhan atas Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Bab 2
Tujuan dan
Sasaran
2.1 Tujuan
Tujuan Sekretariat Jenderal adalah bagian dari tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2020-2024 yaitu tujuan ke-5 (lima) “Peningkatan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur yang efektif, bersih dan terpercaya yang didukung oleh S umber Daya Manusia Aparatur yang berkinerja tinggi’’.
Terkait dengan tujuan tersebut, Sekretariat Jenderal mendukung dalam aspek pe ningkatan kualitas tata kelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk
BAB 2
meningkatkan kinerja pelayanan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat . Tujuan Sekretariat Jenderal tersebut dibagi kedalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
1. Meningkatkan manajemen tata kelola administrasi yang efektif dan efisien.
2. Meningkatkan manajemen sumberdaya yang dapat mendorong peningkatan produktivitas kinerja, profesionalitas sumber daya manusia, serta kelembagaan yang tepat fungsi dan ukuran.
3. Meningkatkan pelayanan administrasi pimpinan yang prima dan menyediakan informasi publik yang akurat dan handal.
2.2 Sasaran Program
Peningkatan dukungan manajemen dalam mewujudkan Tata Kelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berkualitas, maka dilaksanakanlah 1 (satu) sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat oleh Sekretariat Jenderal yang dilaksanakan bersama-sama dengan Inspektorat Jenderal, Ditjen Bina Konstruksi, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, serta Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, yaitu Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Tugas Teknis Lainnya. Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tingkat Kualitas Tata Kelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan tugas teknis lainnya, Sekretariat Jenderal melaksanakannya bersama-sama dengan Sekretariat Direktorat Jenderal dan/ Badan pada Program Dukungan Manajemen.
Sasaran strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut akan dilaksanakan melalui Sasaran Program Meningkatnya Dukungan Manajemen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Tugas Teknis Lainnya dengan Indikator Kinerja Program Tingkat Kualitas Dukungan Manajemen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Tugas Teknis Lainnya. Metode pengukuran indikator kinerja Sasaran Strategis, Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan seperti dalam lampiran 2.
Sasaran strategis Kementerian dan sasaran program dapat dijabarkan tingkatannya sebagai berikut:
Gambar 2.1 Sasaran Strategis dan Sasaran Program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SK 6. Digital melayani
SS 5. Meningkatnya kualitas tata
kelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan tugas teknis lainnya
Indikator:
Tingkat kualitas tata kelola
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan tugas teknis lainnya
SP 1. Meningkatnya Dukungan
Manajemen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Tugas Teknis Lainnya
SK 1.Meningkatnya layanan pengelolaan perencanaan, keuangan, BMN dan Umum
SK 2. Meningkatnya pengelolaan dan pengadministrasian pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SK 5. Meningkatnya
penyelenggaraan komunikasi publik yang modern, terpadu dan
berorientasi publik
Level Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Level Sekretariat Jenderal
SK 3. Meningkatnya fasilitasi produk hukum dan advokasi hukum yang progresif
SK 4. Meningkatnya kualitas fasilitasi dalam perencanaan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan infrastruktur daerah
SK 7. Meningkatnya layanan kajian dan pemantauan kebijakan
SK 8. Meningkatnya dukungan manajemen Sekretariat Jenderal
Sedangkan peta strategi Sekretariat Jenderal Tahun 2020-2024 dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Bab 3
Arah Kebijakan,
Strategi, Kerangka
Regulasi dan
Kerangka
Kelembagaan
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi
Sesuai dengan arahan RPJMN 2020-2024, pembangunan infrastruktur diprioritaskan pada infrastruktur untuk mendukung pelayanan dasar, pembangunan ekonomi, dan perkotaan. Sasaran yang akan dicapai dalam 5 tahun mendatang oleh Kementerian PUPR dalam mendukung pencapaian pembangunan infrastuktur nasional adalah Prioritas Nasional 1 (pertama) yaitu peningkatan kuantitas/ketahanan air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ke-5 (lima) yaitu meningkatnya penyediaan infrastruktur layanan dasar serta meningkatnya konektivitas wilayah.
Mengingat tugas Kementerian PUPR ke depan lebih menantang dengan harapan masyarakat yang tinggi, peran Sekretariat Jenderal dalam peningkatan kualitas dukungan manajemen perlu dioptimalkan sesuai dengan tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
BAB 3
Arah Kebijakan, Strategi,
Kerangka Regulasi dan
Kerangka Kelembagaan
organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peningkatan dukungan manajemen di berbagai aspek yaitu pengelolaan aset barang milik negara, keuangan, prasarana dan sarana aparatur negara, tata kelola dalam hal perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan dan kerja sama luar negeri, kelembagaan yang efektif dan efisien, transformasi digital, fasilitasi infrastruktur kewenangan daerah, analisis implementasi dari kebijakan Menteri PUPR, fasilitasi produk hukum dan advokasi hukum, serta inovasi pelayanan publik dengan melakukan terobosan dan bukan lagi business as usual. Selain itu, Aparatur Sipil Negara terutama di lingkungan Sekretariat Jenderal harus memberikan pelayanan prima dan mewujudkan birokrasi yang profesional, berintegritas tinggi serta mampu bekerja sama dalam tim
.
Isu strategis dan tantangan dalam tata kelola penyelenggaraan pembangunan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang menjadi bagian tanggung jawab Sekretariat Jenderal, difokuskan dalam bagaimana memenuhi tantangan penyelenggaraan dukungan manajemen yang baik dalam upaya pemenuhan target-target yang diamanatkan dalam kebijakan Reformasi Birokrasi, yang antara lain meliputi:
a) Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2019 masih BB (72,90). Pada periode 2015 – 2019, nilai SAKIP terus meningkat tiap tahun, namun belum bisa mencapai target Renstra 2019 dengan nilai 78. Perlu upaya konkret untuk meningkatkan nilai SAKIP terutama penerapan SAKIP sampai entitas Unit Kerja, Balai, Satker sampai dengan individu pegawai.
b) Nilai Reformasi Birokrasi (RB) tahun 2019 sebesar 74,06 (BB), mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 73,42, namun masih jauh dari target nilai A (>80). Perl u upaya peningkatan penerapan Reformasi Birokrasi (RB) pada 8 area perubahan birokrasi.
c) Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan Kementerian menjadi dasar pemberian Opini Laporan Keuangan. Bila merujuk pada tren hasil penilaian, sejak tahun 2012 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memperoleh predikat Opini WTP. Namun tren ini mengalami perubahan, turun menjadi WDP di tahun 2015 dan tahun 2018, meskipun Opini WTP berhasil diraih kembali pada tahun 2019. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan anggaran, serta peningkatan kualitas penatausahaan asset, agar terwujud Laporan Keuangan yang andal, berkualitas, dan akuntabel, sehingga Opini WTP dapat tetap dipertahankan.
d) Nilai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) rata-rata Kementerian Tahun 2018 baru mencapai 3,05 atau pada level “Terdefinisi‘. Nilai SPIP merupakan tingkat
kematangan (maturitas) implementasi SPIP pada skala 1 – 5 berdasarkan penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Level “terdefinisi” yaitu telah melaksanakan praktik pengendalian intern yang terdokumentasi dengan baik, seingga dapat dievaluasi dengan memadai. Beberapa kelemahan pengendalian yang teridentifikasi saat evaluasi ternyata berdampak yang cukup signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Diperlukan upaya-upaya agar level maturitas SPIP dapat mencapai titik “Optimum” pada pada level 5, yaitu telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan, dan didukung dengan pemantauan full otomasi yang memanfaatkan dukungan teknologi informasi, sehingga analisis kelemahan dapat dilakukan secara akuntabel berdasarkan analisis gap dan penyebabnya.
Di lain pihak, Sekeretariat Jenderal harus berupaya agar seluruh pegawai terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan sistem pengendalian intern, mulai dari analisis manajemen risiko, penerapan dan pemantauan pengendalian, dan tentunya penegakan aturan. Evaluasi mandiri (self assessment) atas pengendalian intern harus dilakukan secara berkelanjutan.
Agenda prioritas pembangunan nasional yang terkait dengan peningkatan dukungan manajemen adalah membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Untuk mewujudkan peningkatan kapasitas kelembagaan aparatur dan peran dukungan sarana dan prasarana bagi terwujudnya sistem perencanaan yang berkualitas, pelaksanaan kegiatan yang optimal, dan responsibilitas evaluasi pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman dalam
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, akan dicapai melalui sasaran program Meningkatnya Dukungan Manajemen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Arah kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas tata kelola Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah:
1. Peningkatan kualitas administrasi (modernisasi kesekretariatan)
Peningkatan kualitas administrasi yang saat ini tengah digalakkan di lingkungan Sekretariat Jenderal ini diharapkan mampu mendukung kinerja penyelenggaraan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Fokus utama pada transformasi digital, transformasi sumber daya manusia, penyederhanaan birokrasi dan regulasi, integrasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pemantauan dan evaluasi kegiatan, peningkatan kualitas lingkungan pengendalian untuk efektivitas kerja, keterbukaan informasi, serta inovasi pelayanan publik dalam meningkatkan citra positif Kementerian.
2. Penataan Sumber Daya Manusia
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, diperlukan pembinaan bagi aparatur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna menciptakan aparat yang profesional, memiliki integritas tinggi, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, bebas dari tindak korupsi, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba serta penerapan protokol kesehatan di era new normal dalam pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif dan efisien. Pembinaan karakter harus dilakukan secara terus menerus pada seluruh jajaran, khususnya pada aparatur generasi muda Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan menjadi ujung tombak keberhasilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di masa yang akan datang.
Strategi dari arah kebijakan yang telah di sebutkan di atas meliputi: 1. Peningkatan koordinasi
administrasi penganggaran, pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan, serta kerja sama luar negeri bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (Biro
Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri), dicapai melalui strategi: a) Koordinasi dan penyusunan administrasi penganggaran yang tepat waktu. b) Peningkatan kualitas data pelaporan dan penyelenggaraan SAKIP
Sekretariat Jenderal agar memperoleh nilai akuntabilitas kinerja >80 (delapan puluh) dengan kategori A.
c) Peningkatan kualitas pemantauan dan evaluasi yang lengkap, akurat dan terkini.
d) Peningkatan layanan kerja sama luar negeri yang efektif.
2. Peningkatan kinerja pengelolaan bidang keuangan kementerian (Biro Keuangan) , dicapai melalui strategi:
a. Dukungan penguatan penerapan Sistem Pengendalian Intern Bidang Keuangan melalui penyiapan dan penyusunan pedoman administrasi pengelolaan dan pelaporan keuangan untuk internal entitas akuntansi yang ada di Kementerian PUPR.
b. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi Sistem Informasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pendampingan SDM Bidang Keuangan, monitoring dan evalusi pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR.
c. Pembinaan SDM Pengelola Anggaran, khususnya Pejabat Perbendaharaan dan Jafung Pegelola Keuangan, dan pelaksanaan pendampingan penatausahaan administrasi pelaksanaan anggaran dan penyusunan Laporan Keuangan.
d. Pemberian dukungan penatausahaan tugas perbendaharaan Kementerian khususnya terkait Kerugian Negara dan pengelolaan PNBP.
e. Pembinaan dan pendampingan penerapan dan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern.
3. Peningkatan kualitas pengelolaan Barang Milik Negara (Biro Pengelolaan Barang Milik Negara), dicapai melalui strategi:
a) Memperkuat kualitas SDM Pengelola BMN melalui pembinaan yang intensif dan berkelanjutan;
b) Penyempurnaan dan penguatan regulasi (NSPK), Pembenahan tata kelola, serta Peningkatkan aktivitas pengawasan dan pengendalian dibidang Pengelolaan BMN yang aktif di lingkungan Kementerian PUPR.
c) Meningkatkan kualitas Laporan BMN melalui Konsolidasi dan Pengendalian Intern Atas Pelaporan Aset Negara;
d) Memperkuat Pengamanan (baik secara administrasi, hukum, dan fisik) dan melakukan Penertiban BMN serta mendorong peningkatan Optimalisasi dan Pemanfaatan BMN Kementerian PUPR;
e) Menyediakan Informasi dan Dokumentasi terkait Pengelolaan BMN melalui pengembangan sistem e-BMN
4. Peningkatan kualitas dukungan kesekretariatan dalam mendukung implementasi program pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui penerapan prinsip-prinsip good governance (Biro Umum) dicapai melalui strategi:
a) Peningkatan kualitas penyelenggaraan administrasi dan pemberdayaan aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
b) Peningkatan kualitas pembinaan pengelolaan dan pengolahan kearsipan, pengembangan Sistem Aplikasi Tata Naskah Elektronis Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat, dan Sistem Kearsipan Elektronik.
c) Peningkatan dukungan ketersediaan ruangan kerja/gedung, pemutakhiran hardware dan software guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas dan kinerja pegawai.
d) Revitalisasi pelayanan administrasi publik melalui tata laksana administrasi yang baik.
e) Optimalisasi peran Sekretariat Jenderal sebagai unit organisasi terdepan dalam mendukung implementasi program pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
5. Penciptaan kelembagaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang efektif, efisien, dan sinergis (Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana), dicapai melalui strategi:
a) Penyempurnaan struktur organisasi sebagai upaya perampingan struktur untuk mencapai organisasi yang efektif dan efisien.
b) Penajaman tugas dan fungsi organisasi dengan tujuan untuk memperkuat landasan bisnis proses sampai dengan level unit pelaksana.
c) Pembenahan regulasi dan kebijakan melalui sinkronisasi peraturan di bidang manajemen kepegawaian.
6. Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit (Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana), dicapai melalui strategi:
a) Perencanaan komposisi dan kebutuhan pegawai secara akurat.
b) Penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang obyektif, transpar a n, kompetitif dan berbasis teknologi informasi.
c) Penempatan pegawai dengan penempatan kesesuaian kompetensi. d) Penerapan sistem promosi secara kompetitif.
e) Penataan jabatan fungsional.
f) Penguatan sistem informasi bidang kepegawaian.
g) Pengelolaan layanan administrasi kepegawaian yang cepat, akurat dan dapat dipantau.
h) Internalisasi dengan didukung komitmen penegakan disiplin pegawai.
i) Perumusan/pengembangan model penetapan pemberian reward and punishment agar dapat memunculkan motivasi para pegawai.
7. Peningkatan pelayanan administrasi dan pembentukan peraturan perundang - undangan serta advokasi hukum (Biro Hukum), dicapai melalui strategi:
a) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Bidang Hukum;
b) Peningkatan Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum yang Responsif;
c) Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Peraturan Lain;
d) Peningkatan Koordinasi dan Manajemen dalam Pelayanan Advokasi Hukum yang Responsif dan Solutif;
e) Peningkatan Koordinasi Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko di Lingkungan Sekretariat Jenderal;
f) Peningkatan Koordinasi dalam Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH);
g) Pembuatan Aplikasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH-Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sebagai wadah pendayagunaan atas dokumen hukum bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara tertib, terpadu, dan berkesinambungan, serta merupakan sarana
pemberian pelayanan informasi hukum secara lengkap, akurat, mudah, dan cepat di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 8. Meningkatkan kualitas fasilitasi dalam perencanaan, pembinaan, pemantauan
dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan infrastruktur daerah (Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah), dicapai melalui strategi:
a) Penyusunan Petunjuk Operasional (Jukops) Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur PUPR;
b) Bimbingan Teknis Terintegrasi Infrastruktur Daerah;
c) Rapat Kerja Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kewenangan daerah;
d) Konsultasi Program Penyelenggaraan DAK Fisik Infrastruktur PUPR; dan e) Penyusunan Kriteria dan Indeks Teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang
Jalan dan Jembatan;
f) Penilaian Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur melalui Sinkornisasi dan Harmonisasi (Simoni)
g) Pembahasan dan Penilaian Usulan Rencana Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Jalan dan Jembatan;
h) Pendampingan Penyusunan Rencana Strategis Dana Alokasi Khusus (DAK); i) Reviu Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik Tahun Berkenaan;
j) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Infrastruktur dengan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) outcome, output hingga benefit sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional Penyelenggaraan DAK Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
k) Evaluasi Pemenuhan Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai amanah Peraturan Pemerintah 29 tahun 2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
9. Peningkatan citra positif kementerian (Biro Komunikasi Publik), dicapai melalui strategi:
a) Peningkatan awareness terhadap Kementerian PUPR.
b) Peningkatan engagement publik terkait kebijakan publik, program, dan event Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
c) Penyediaan akses informasi kebijakan dan program Kementerian PUPR melalui berbagai media dengan berorientasi kepada publik.
d) Peningkatan transparansi dan efisensi dengan penyediaan informasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat melalui media komunikasi publik serta dukungan Pelayanan Informasi Publik dan Pelayanan Perpustakaan Kementerian yang berdasar pelayanan prima dengan berorientasi kepada publik.
e) Peningkatan kredibilitas melalui penyelenggaraan komunikasi publik dan pelayanan publik yang jujur dan responsif dengan berorientasi publik.
10. Pengelolaan data spasial dan statistik bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta penyelenggaraan sistem informasi mendukung manajemen Kementerian (Pusat Data dan Teknologi Informasi), dicapai melalui strategi: a) Smart Office.
b) Layanan Handal/Prima (kemudahan dalam pengajuan permohonan layanan, proses cepat, dan layanan yang diberikan sesuai permohonan).
c) Manajemen Tata Kelola (Integrasi data dan layanan) dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
11. Meningkatkan layanan kajian dan pemantauan kebijakan (Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan) dicapai melalui strategi:
a) Ketepatan waktu dan substansi dalam pelaksanaan kebijakan Menteri. b) Meningkatkan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
Menteri secara profesional dan akuntabel.
c) Melakukan pelaksanaan telaahan dan kajian untuk mendukung kebijakan Menteri.
d) Meningkatkan efektivitas penyusunan agenda prioritas Menteri.
3.2 Kerangka Regulasi
Kerangka Regulasi dalam hal ini berarti arah regulasi dan/atau kebutuhan regu lasi yang bentuknya dapat berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan/atau mengatur perilaku
penyelenggara pembangunan serta masyarakat termasuk swasta dalam rangka pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kerangka Regulasi juga disusun sebagai instrumen untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak, dan memiliki dampak besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Permasalahan saat ini adalah kerangka regulasi yang selama ini ada belum sepenuhnya dikelola dengan baik sehingga belum sepenuhnya mampu mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara optimal dan terpadu. Demikian pula, regulasi yang seharusnya menjadi ‘faktor pengintegrasi’ yang mengemas kebijakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara utuh dan menyeluruh masih ada yang menjadi alat bagi masing-masing sektor untuk memperjuangkan kepentingan sektoralnya. Akibatnya, regulasi dalam rangka mendukung penyelenggaraaan pembangunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak mampu secara optimal memaksimalkan penyelenggaraan pembangunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terpadu untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) telah mengamanatkan penanganan kerangka regulasi yang sejalan den gan kerangka pendanaan sejak proses perencanaan. UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan pada Pasal 18 merupakan langkah terobosan untuk mensinergikan antara kebijakan dan regulasi.
Dalam konteks rencana strategis Sekretariat Jenderal, kerangka regulasi disiapkan untuk mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di antaranya adalah Pemenuhan peraturan menteri/ pedoman turunan dari Peraturan Pemerintah terkait pengelolaan data dan informasi, informasi publik, pelayanan publik, pengelolaan BMN, keuangan, akuntabilitas kinerja dan yang lain yang terkait seperti dalam lampiran 3.
3.3 Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan menjelaskan kebutuhan fungsi dan struktur organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis, dan tata laksana yang diperlukan antar unit organisasi, baik internal maupun eksternal serta pengelolaan sumber daya manusia, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Kerangka kelembagaan sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 201 0 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 yang merupakan arahan dalam penataan birokrasi yang bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani
publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan.
Tabel 3. 1 Area Perubahan Grand Reformasi Birokrasi 2020-2024
AREA HASIL YANG DIHARAPKAN
Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)
Tatalaksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Peraturan
Perundangundangan
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Sumber daya manusia aparatur
SDM apatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN
Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat Pola pikir (mind set) dan
Budaya Kerja (culture set) Aparatur
Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menetapkan Grand Skenario Perubahan Birokrasi 2012 – 2025, di mana pada periode 2020 – 2024 birokrasi di Kementerian telah menjadi birokrasi yang profesional dan berintegritas tinggi sehingga mampu memberikan pelayanan prima pada seluruh kegiatan.
Struktur Organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat periode 2020 - 2024 disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dalam mencapai Sasaran Strategis. Struktur organisasi disusun berdasarkan prinsip right size dan right function (organisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi) sehingga terwujud organisasi kerja yang efektif dan efisien.
Bab 4
Target Kinerja
dan
4.1 Target Kinerja
PROGRAM 1. DUKUNGAN MANAJEMEN
KEGIATAN 1: PENGELOLAAN PERENCANAAN, KEUANGAN, BMN DAN UMUM
• Unit Kerja: Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri, Biro Keuangan, Biro Pengelolaan Barang Milik Negara, dan Biro Umum
• Sasaran Kegiatan: Meningkatnya layanan pengelolaan perencanaan, keuangan, BMN dan Umum
• Indikator Kinerja Kegiatan:
Tingkat layanan pengelolaan perencanaan, keuangan, BMN dan Umum • Output:
a) Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal b) Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal
c) Layanan Umum
KEGIATAN 2: PENGELOLAAN DAN PENGADMINISTRASIAN PEGAWAI, ORGANISASI DAN TATALAKSANA
• Unit Kerja: Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
• Sasaran Kegiatan: Meningkatnya pengelolaan dan pengadministrasian pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
• Indikator Kinerja Kegiatan:
Tingkat Layanan Pengelolaan Kelembagaan dan Jabatan Fungsional serta Pengadministrasian Pegawai
• Output:
a) Layanan Manajemen SDM
BAB 4
Target Kinerja dan
Pendanaan
b) Layanan Organisasi dan Tata Kelola Internal
KEGIATAN 3: PEMBENTUKAN DAN EVALUASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA ADVOKASI HUKUM
• Unit Kerja: Biro Hukum
• Sasaran Kegiatan: Meningkatnya fasilitasi produk hukum dan advokasi hukum yang progresif
• Indikator Kinerja Kegiatan:
Tingkat layanan pembentukan produk hukum dan advokasi hukum • Output:
Kualitas Layanan Hukum
KEGIATAN 4: PENYELENGGARAAN FASILITASI INFRASTRUKTUR DAERAH • Unit Kerja: Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah
• Sasaran Kegiatan: Meningkatnya kualitas fasilitasi dalam perencanaan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan infrastruktur daerah.
• Indikator Kinerja Kegiatan:
Tingkat kualitas fasilitasi dalam perencanaan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan infrastruktur daerah
• Output:
Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Daerah
KEGIATAN 5: PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN INFORMASI PUBLIK • Unit Kerja: Biro Komunikasi Publik
• Sasaran Kegiatan: Meningkatnya penyelenggaraan komunikasi publik yang modern, terpadu dan berorientasi publik
• Indikator Kinerja Kegiatan:
Tingkat penyelenggaraan komunikasi publik yang modern, terpadu dan berorientasi publik
• Output :
Layanan Kehumasan dan Protokoler
KEGIATAN 6: PENGELOLAAN DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI BIDANG Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
• Unit Kerja: Pusat Data dan Teknologi Informasi • Sasaran Kegiatan: Digital Melayani
• Indikator Kinerja Kegiatan: Tingkat Layanan Digital • Output:
Kualitas Layanan Data dan Informasi
KEGIATAN 7: PENGKAJIAN DAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN • Unit Kerja: Pusat Analis Pelaksanaan Kebijakan
• Sasaran Kegiatan: Meningkatnya layanan kajian dan pemantauan kebijakan • Indikator Kinerja Kegiatan:
Tingkat layanan kajian dan pemantauan kebijakan • Output:
Layanan Kebijakan Bidang Sarana dan Prasarana
KEGIATAN 8: Dukungan Manajemen Sekretariat Jenderal
• Unit Kerja: Seluruh Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat Jenderal
• Sasaran Kegiatan: Meningkatnya dukungan manajemen Sekretariat Jenderal • Indikator Kinerja Kegiatan:
Tingkat dukungan manajemen Sekretariat Jenderal • Output:
a) Layanan Perkantoran
b) Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal c) Layanan Umum
d) Layanan Sarana Internal e) Layanan SDM
f) Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal
Tabel 4. 1 Target Kinerja IKSS dan IKP
Rincian Target kinerja Indikator kinerja kegiatan seperti terlihat pada lampiran 1
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
1 % 72,39 75,61 77,97 79,72 81,44 81,44
% 55,92 63,35 71,54 79,26 84,12 84,12 UNIT ORGANISASI: SEKRETARIAT JENDERAL
PROGRAM 5: DUKUNGAN MANAJEMEN
SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya
Tingkat Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya
SASARAN PROGRAM : Meningkatnya Dukungan Manajemen Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya
Tingkat kualitas dukungan manajemen Kementerian PUPR dan tugas teknis lainnya
4.2 Kerangka Pendanaan
Tabel 4. 2 Kerangka Pendanaan Program Dukungan Manajemen
No Kegiatan ALOKASI (Juta Rupiah)
2020 2021 2022 2023 2024 Total 1 Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, BMN dan Umum 93.104 90.903 99.077 102.808 106.675 492.567 2 Pengelolaan dan Pengadministrasian Pegawai, Organisasi dan Tatalaksana 22.164 15.550 15.861 16.178 16.502 86.255 3 Pembentukan dan Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan Serta Advokasi Hukum
17.102 14.526 17.898 18.562 19.008 87.096 4 Penyelenggaraan Fasilitasi Infrastruktur Daerah 14.816 24.562 30.000 32.000 34.000 135.378 5 Penyelenggaraan dan Pembinaan Informasi Publik 42.037 39.011 43.000 48.000 53.000 225.048 6
Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
34.948 151.927 139.295 146.420 153.870 626.459 7 Pengkajian dan Pemantauan Pelaksanaan Kebijakan anggaran masih bergabung dengan Biro Umum 6.285 7.542 9.050 10.860 33.738 8 Dukungan Manajemen Sekretariat Jenderal 294.845 322.440 343.751 366.402 390.511 1.717.949 TOTAL 520.056 665.203 696.423 739.420 784.426 3.405.527
Bab 5
Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal tahun 2020-2024 sebagai turunan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 23 tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024 serta merupakan arahan kebijakan yang akan dijabarkan ke dalam rencana kegiatan di setiap unit kerja (Eselon 2) di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Dengan adanya perubahan struktur organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal menjadi 7 (tujuh) biro dan 3 (tiga) pusat, diharapkan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal semakin berkualitas, akuntabel, efektif, efisien, dan terdepan sehingga dapat mencapai salah satu tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, Sekretariat Jenderal akan ikut berkontribusi mendukung pelaksanaan salah satu program Kementerian, yaitu Program Dukungan Manajemen yang selanjutnya dijabarkan ke dalam 8 (delapan) kegiatan. Rencana alokasi kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan Program Dukungan Manajemen pada periode tahun 2020-2024 adalah sebesar Rp3.405.527.000.000,-
Melalui pelaksanaan kegiatan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dengan ker angka pendanaan yang terus meningkat setiap tahun, diharapkan dapat mendukung peningkatan capaian kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya perolehan apresiasi dari pihak luar berupa opini WTP dari BPK serta nilai evaluasi AKIP dengan kategori A dari Kementerian PAN dan RB. Akhir kata, Renstra Sekretariat Jender al Tahun 2020-2024 perlu untuk dijabarkan ke dalam rencana kegiatan unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal secara konsisten.
BAB 5
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 1 % 72,39 75,61 77,97 79,72 81,44 81,44 520.056 665.203 696.423 739.420 784.426 3.405.527 % 55,92 63,35 71,54 79,26 84,12 84,12 520.056 665.203 696.423 739.420 784.426 3.405.527 % 77,76 80,73 83,71 86,68 88,40 88,40 93.104 90.903 99.077 102.808 106.675 492.567 % 79,48 80,50 81,52 82,54 83,56 83,56 32.909 38.877 40.200 40.800 41.500 194.286 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 15.000 23.609 23.700 23.800 24.000 110.109 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 17.909 15.268 16.500 17.000 17.500 84.177 % 81,55 82,43 83,30 84,18 85,05 85,05 17.028 13.350 17.400 17.500 17.500 82.778 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 17.028 13.350 17.400 17.500 17.500 82.778 % 70,00 75,00 80,00 85,00 85,00 85,00 17.643 16.362 16.932 17.508 17.975 86.420 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 17.643 16.362 16.932 17.508 17.975 86.420 % 80,00 85,00 90,00 95,00 100,00 100,00 25.524 22.314 24.545 27.000 29.700 129.083
1 Layanan Umum Layanan 1 1 1 1 1 5 25.524 22.314 24.545 27.000 29.700 129.083 KEGIATAN 2: Pengelolaan dan Pengadministrasian Pegawai, Organisasi dan
Tatalaksana
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal PELAKSANA: Biro Pengelolaan Barang Milik Negara
OUTPUT KEGIATAN :
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal PELAKSANA: Biro Umum
OUTPUT KEGIATAN :
Tingkat Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya
PELAKSANA: Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri
OUTPUT KEGIATAN :
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal PELAKSANA: Biro Keuangan
OUTPUT KEGIATAN :
SASARAN PROGRAM : Meningkatnya Dukungan Manajemen Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya
Tingkat kualitas dukungan manajemen Kementerian PUPR dan tugas teknis lainnya
KEGIATAN 1: Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, BMN dan Umum SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya layanan pengelolaan perencanaan, keuangan, BMN dan Umum
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Tingkat layanan pengelolaan perencanaan, keuangan, BMN dan Umum
KOORDINATOR : Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri
MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PROGRAM/
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATORSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM SATUAN
TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
UNIT ORGANISASI: SEKRETARIAT JENDERAL
PROGRAM 5: DUKUNGAN MANAJEMEN
SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR dan Tugas Teknis Lainnya
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL PROGRAM/
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATORSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM SATUAN
TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
% 50,00 65,00 75,00 80,00 85,00 85,00 22.164 15.550 15.861 16.178 16.502 86.255 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 20.589 11.200 11.424 11.652 11.886 66.751 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 1.575 4.350 4.437 4.526 4.616 19.504 % 73,88 76,07 77,86 79,81 82,29 82,29 17.102 14.526 17.898 18.562 19.008 87.096 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 17.102 14.526 17.898 18.562 19.008 87.096 % 25,00 35,00 55,00 75,00 85,00 85,00 15.856 24.562 30.000 32.000 34.000 136.418
1 Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Daerah Daerah
(Prov/Kab/Kota) 541 541 541 541 541 2705 15.856 24.562 30.000 32.000 34.000 136.418
% 76,00 77,95 79,75 81,70 83,20 83,20 42.037 39.011 43.000 48.000 53.000 225.048
1 Layanan 1 1 1 1 1 5 42.037 39.011 43.000 48.000 53.000 225.048 KOORDINATOR: Biro Komunikasi Publik
PELAKSANA: Biro Komunikasi Publik OUTPUT KEGIATAN :
Layanan Kehumasan dan Protokoler
KEGIATAN 6: Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi Bidang PUPR SASARAN KEGIATAN: Digital Melayani
KOORDINATOR: Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah PELAKSANA: Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah
OUTPUT KEGIATAN :
KEGIATAN 5: Penyelenggaraan dan Pembinaan Informasi Publik
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya penyelenggaraan komunikasi publik yang modern, terpadu dan berorientasi publik
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Tingkat penyelenggaraan komunikasi publik yang modern, terpadu dan berorientasi publik
PELAKSANA: Biro Hukum OUTPUT KEGIATAN : Layanan Hukum
KEGIATAN 4: Penyelenggaraan Fasilitasi Infrastruktur Daerah
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas fasilitasi dalam perencanaan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan infrastruktur daerah
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Tingkat kualitas fasilitasi dalam perencanaan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan infrastruktur daerah
Layanan SDM
Layanan Organisasi dan Tata Kelola Internal
KEGIATAN 3: Pembentukan dan Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan Serta Advokasi Hukum
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya fasilitasi produk hukum dan advokasi hukum yang progresif
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Tingkat layanan pembentukan produk hukum dan advokasi hukum
KOORDINATOR: Biro Hukum
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya pengelolaan dan pengadministrasian pegawai Kementerian PUPR
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Tingkat Layanan Pengelolaan Kelembagaan dan Jabatan Fungsional serta Pengadministrasian Pegawai
KOORDINATOR: Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana PELAKSANA: Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL PROGRAM/
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATORSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM SATUAN
TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
% 24,43 37,61 52,28 67,99 81,92 81,92 34.948 151.926 139.294 146.419 153.869 626.456 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 34.948 151.926 139.294 146.419 153.869 626.456 % 42,50 53,75 65,00 76,25 78,75 78,75 - 6.285 7.542 9.050 10.860 33.738 1 Rekomendasi kebijakan 1 1 1 1 1 5 6.285 7.542 9.050 10.860 33.738 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 294.845 322.440 343.751 366.402 390.511 1.717.949 22.691 22.450 28.539 28.720 29.080 131.480 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 16.884 18.950 23.900 24.000 24.200 107.934 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 2.208 958 909 920 950 5.945 3 Layanan 1 1 1 1 1 5 1.400 1.400 1.450 1.480 5.730 4 Unit 1 1 1 1 1 5 699 759 750 750 780 3.738 5 Orang 1 1 1 1 1 5 1.200 1.783 1.280 1.290 1.320 6.873 6 Laporan 1 1 1 1 1 5 300 - 300 310 350 1.260 12.772 12.215 13.150 13.970 14.500 66.607 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 10.467 10.071 11.000 11.770 12.200 55.508 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 280 299 500 500 500 2.079 3 Layanan 1 1 1 1 1 5 858 900 750 800 850 4.158 4 Unit 1 1 1 1 1 5 150 250 200 200 250 1.050 5 Orang 1 1 1 1 1 5 857 620 600 600 600 3.277 6 Laporan 1 1 1 1 1 5 160 75 100 100 100 535 31.557 29.167 29.167 29.167 29.167 148.225 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 24.693 27.047 27.047 27.047 27.047 132.881 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 1.000 720 720 720 720 3.880 3 Layanan 1 1 1 1 1 5 1.500 600 600 600 600 3.900 4 Unit 1 1 1 1 1 5 2.750 700 700 700 700 5.550 5 Laporan 1 1 1 1 1 5 1.614 100 100 100 100 2.014 149.476 139.686 153.655 169.020 185.922 797.759 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 138.376 130.336 143.370 157.707 173.477 743.265 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 1.700 1.500 1.650 1.815 1.997 8.662 3 Unit 1 1 1 1 1 5 6.000 6.600 7.260 7.986 8.785 36.631
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan Sarana Internal
Layanan Umum Layanan Sarana Internal
Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal PELAKSANA: Biro Umum
OUTPUT KEGIATAN : Layanan Perkantoran Layanan SDM
Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal PELAKSANA: Biro Pengelolaan Barang Milik Negara
OUTPUT KEGIATAN : Layanan Perkantoran
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal PELAKSANA: Biro Keuangan
OUTPUT KEGIATAN : Layanan Perkantoran
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan Umum
Layanan Sarana Internal Layanan Perkantoran
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan Umum
Layanan Sarana Internal Layanan SDM
Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal KEGIATAN 8: Dukungan Manajemen Sekretariat Jenderal
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya dukungan manajemen Sekretariat Jenderal INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Tingkat dukungan manajemen Sekretariat Jenderal
KOORDINATOR: Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri PELAKSANA: Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri
OUTPUT KEGIATAN :
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya layanan kajian dan pemantauan kebijakan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Tingkat layanan kajian dan pemantauan kebijakan
KOORDINATOR: Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan PELAKSANA: Pusat Analis Pelaksanaan Kebijakan
OUTPUT KEGIATAN :
Layanan Kebijakan Bidang Sarana dan Prasarana INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Tingkat layanan digital KOORDINATOR: Pusat Data dan Teknologi Informasi PELAKSANA: Pusat Data dan Teknologi Informasi
OUTPUT KEGIATAN :
Layanan Data dan Informasi
2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL PROGRAM/
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATORSASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM SATUAN
TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
4 Orang 1 1 1 1 1 5 1.700 1.000 1.100 1.210 1.331 6.341 5 Laporan 1 1 1 1 1 5 1.700 250 275 303 333 2.860 14.636 16.950 17.050 17.300 17.600 83.536 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 12.876 14.500 14.600 14.700 14.800 71.476 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 250 450 450 500 500 2.150 3 Layanan 1 1 1 1 1 5 460 900 900 900 1.000 4.160 4 Unit 1 1 1 1 1 5 650 600 600 650 650 3.150 5 Orang 1 1 1 1 1 5 200 250 250 300 400 1.400 6 Laporan 1 1 1 1 1 5 200 250 250 250 250 1.200 11.798 12.430 12.527 12.860 13.174 62.789 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 9.646 9.506 9.900 9.986 10.086 49.124 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 480 380 397 550 650 2.457 3 Layanan 1 1 1 1 1 5 338 800 900 950 957 3.945 4 Unit 1 1 1 1 1 5 100 750 200 180 200 1.430 5 Orang 1 1 1 1 1 5 556 594 650 682 712 3.194 6 Laporan 1 1 1 1 1 5 678 400 480 512 569 2.639 11.652 10.808 11.700 11.900 12.300 58.360 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 7.808 8.823 9.500 9.600 9.800 45.531 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 500 355 450 500 600 2.405 3 Layanan 1 1 1 1 1 5 979 280 300 300 350 2.209 4 Unit 1 1 1 1 1 5 1.665 900 950 950 1.000 5.465 5 Orang 1 1 1 1 1 5 400 200 300 300 300 1.500 6 Laporan 1 1 1 1 1 5 300 250 200 250 250 1.250 14.463 16.026 17.640 19.600 21.330 89.059 1 Layanan 1 1 1 1 1 5 11.376 12.800 14.000 15.600 16.940 70.716 2 Layanan 1 1 1 1 1 5 306 257 280 300 330 1.473 3 Layanan 1 1 1 1 1 5 2.031 1.899 2.000 2.200 2.420 10.550 4 Unit 1 1 1 1 1 5 750 750 1.000 1.100 1.200 4.800 5 Orang 1 1 1 1 1 5 - 320 350 385 420 1.475 6 Laporan 1 1 1 1 1 5 - 10 15 20 - 45 25.800 28.992 25.597 28.097 30.597 139.083 1 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 19.717 17.344 20.000 22.500 25.000 104.562 2 Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 1.119 1.047 1.180 1.180 1.180 5.706 3 Layanan Umum Layanan 1 1 1 1 1 5 1.684 7.987 1.050 1.050 1.050 12.821 4 Layanan Sarana Internal Unit 1 1 1 1 1 5 686 200 500 500 500 2.386 5 Layanan SDM Orang 1 1 1 1 1 5 1.752 2.067 2.142 2.142 2.142 10.245 6 Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal Laporan 1 1 1 1 1 5 842 347 725 725 725 3.364
33.715 34.726 35.768 36.841 141.051
1 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 28.233 29.080 29.952 30.851 118.116
2 Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 1.352 1.393 1.434 1.477 5.656
3 Layanan Umum Layanan 1 1 1 1 1 5 1.623 1.672 1.722 1.773 6.790
4 Unit 1 1 1 1 1 5 2.107 2.170 2.235 2.302 8.815
5 Layanan SDM Orang 1 1 1 1 1 5 300 309 318 328 1.255
6 Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal Laporan 1 1 1 1 1 5 100 103 106 109 418 PELAKSANA: Pusat Data dan Teknologi Informasi
OUTPUT KEGIATAN :
PELAKSANA: Pusat Analis Pelaksanaan Kebijakan OUTPUT KEGIATAN :
Layanan Sarana Internal Layanan Perkantoran
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan Umum
Layanan Sarana Internal Layanan SDM
Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal Layanan Umum
Layanan Sarana Internal Layanan SDM
Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal PELAKSANA: Biro Komunikasi Publik
OUTPUT KEGIATAN : Layanan SDM
Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal PELAKSANA: Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah
OUTPUT KEGIATAN : Layanan Perkantoran
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal PELAKSANA: Biro Hukum
OUTPUT KEGIATAN : Layanan Perkantoran
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan Umum
Layanan Sarana Internal Layanan Perkantoran
Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal Layanan Umum
Layanan Sarana Internal Layanan SDM
Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal Layanan SDM
Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal PELAKSANA: Biro Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana
METODE PERHITUNGAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2020-2024
SASARAN
STRATEGIS/SASARAN PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA JENIS INDIKATOR METODE PERHITUNGAN TIPE PENGHITUNGAN
SUMBER DATA
SS Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR Dan Tugas Teknis Lainnya
Tingkat Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR (%)
Tingkat Kualitas Tata Kelola
Pejumlahan dari indikator kontributor dengan pembobotan (%) sbb: ▪ Indikator 1: Tingkat kepuasan layanan administrasi Kementerian PUPR (45%) ▪ Indikator 2: Sistem informasi manajemen yang terintegrasi (40%) ▪ Indikator 3: Tingkat Kesehatan organisasi (bobot total 15%) terdiri atas:
▪ Indikator 3a: Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian PUPR (5%)
▪ Indikator 3b: Tingkat Kualitas Tata Kelola Keuangan (5%)
Non kumulatif Internal dan Eksternal
LAMPIRAN 2
SASARAN
STRATEGIS/SASARAN PROGRAM/SASARAN
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA JENIS INDIKATOR METODE PERHITUNGAN TIPE PENGHITUNGAN SUMBER DATA ▪ Indikator 3c: Nilai Evaluasi SAKIP Kementerian PUPR (5%) SP Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Tingkat Dukungan Manajemen Kementerian PUPR (%) 1. Tingkat layanan pengelolaan perencanaan, keuangan, BMN dan Umum 2. Tingkat Layanan Pengelolaan Kelembagaan dan Jabatan Fungsional serta Pengadministrasian Pegawai 3. Tingkat layanan pembentukan produk hukum dan advokasi hukum 4. Tingkat kualitas fasilitasi dalam perencanaan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan infrastruktur daerah
Pejumlahan dari indikator kontributor dengan pembobotan (%) sbb: Indikator 1: dari Indikator SK-1 (25%)
Indikator 2: dari Indikator SK-2 (12,5%)
Indikator 3: dari Indikator SK-3 (12,5%)
Indikator 4: dari Indikator SK-4 (12,5%)
Indikator 5: dari Indikator SK-5 (12,5%)
Indikator 6: dari Indikator SK-6 (12,5%)
Indikator 7: dari Indikator SK-7 (12,5%)