Bab IV - 104
BAB IV
PROFIL KABUPATEN/KOTA
4.1. KOTA PALU
4.1.1. Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah Kota Palu
Letak strategis Kota Palu berada pada kawasan dataran Lembah Palu dan Teluk Palu
yang secara astronomis terletak antara 0º36’-0º56’ Lintang Selatan (LS) dan 119º45’
-121º1’ Bujur Timur (BT), tepat berada di bawah Garis Katulistiwa dengan ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang memiliki batas-batas wilayah antara
lain sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanantovea, Kabupaten
Donggala
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marawola dan Kecamatan Sigi
Biromaru, Kabupaten Sigi
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pinembani, Kecamatan Kinovaro
dan Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Donggala.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi
Moutong dan Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala.
Luas Kota Palu menurut kecamatan Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 4.1
LUAS KOTA PALU MENURUT KECAMATAN
TAHUN 2012
NO KECAMATAN LUAS (Km) PERSENTASE
1 PALU BARAT 8,28 2,1
2 TATANGA 14,95 3,78
3 ULUJADI 40,25 10,19
4 PALU SELATAN 27,38 6,93
5 PALU TIMUR 7,71 1,95
6 MANTIKULORE 206,8 52,35
7 PALU UTARA 29,94 7,58
8 TAWAELI 59,75 15,12
Bab IV - 105
Untuk mengetahui ibukota kecamatan dan banyaknya kelurahan di Kota Palu Tahun 2012
dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 4.2
IBUKOTA KECAMATAN DAN BANYAKNYA KELURAHAN KOTA PALU
TAHUN 2012
NO KECAMATAN IBU KOTA BANYAK KELURAHAN
1 PALU BARAT Lere 6
sebanyak 357.901 jiwa yang terbagi atas 180.592 laki-laki dan 177.309 perempuan,
sedangkan pada Tahun 2012 jumlah penduduk Kota Palu sebanyak 347.856 jiwa
yang terbagi atas 175.595 laki-laki dan 172.261 perempuan. Tingkat kepadatan
penduduk di Tahun 2012 mencapai 880,51 jiwa/Km2, dan jumlah Rumah Tangga
sebanyak 86.964 KK dengan rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 4 orang/KK.
Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, ternyata Kecamatan Palu
Timur merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu 8.740
jiwa/km².
Rasio jenis kelamin di KotaPalu pada Tahun 2012 adalah sebesar 102 yang
berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki atau jumlah
Bab IV - 106
kecamatan, Palu Selatan dan Palu Utara mempunyai rasio jenis kelamin tertinggi,
yaitu 105 persen, Palu Barat dan Palu Timur masing-masing sebesar 100 persen.
Komposisi atau struktur umur penduduk Kota Palu selama Tahun 2012 adalah 11,78
persen berada pada kelompok umur 2024 tahun, hal ini menunjukkan bahwa
penduduk Kota Palu berada pada kelompok penduduk usia muda. Dengan melihat
perbandingan jumlah penduduk yang berusia non produktif dengan penduduk usia
produktif dapat diketahui besarnya angka ketergantungan pada Tahun 2012 yaitu
sebesar 0,31 artinya bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif (15,64 tahun)
menanggung sebanyak kurang lebih 31 orang penduduk usia tidak produktif (0,14)
tahun dan 65 tahun ke atas.
Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah angkatan kerja di Kota Palu pada Tahun
2012 mencapai 151.714 jiwa, lebih rendah jika dibandingkan Tahun 2011 yaitu
sebayak 152.329 jiwa. Dari jumlah angkatan kerja tersebut yang bekerja sebanyak
141.042 jiwa dan yang menganggur sebanyak 10.672 jiwa, dengan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 63,57%, dan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) sebesar 7,03%
4.1.3. Gambaran Geologi Kota Palu
Dataran Lembah Palu diperkirakan cocok untuk pertanian intensif. Geologi
tanah dataran Lembah Palu ini terdiri dari bahan-bahan alluvial dan colluvial yang
berasal dari metamorfosis yang telah membeku dan tanahnya kemungkinan
bertekstur sedang. Topografi daerah ini adalah datar sampai berombak-ombak
dengan beberapa daerah yang berlembah. Keadaan Geologi Kota Palu secara umum
sama untuk setiap kecamatan yaitu jenis tanah alluvial yang terdapat di Lembah Palu.
Secara umum formasi geologi tanah di Kota Palu ini yang dilaporkan SPRS
menunjukkan bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung berapi dan
batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous Intrusiverocks), disamping tersusun
pula oleh batuan-batuan metamorfosis dan sedimen.
Wilayah Kota Palu dicirikan oleh bentuk utama berupa lembah (graben)
Bab IV - 107
ini mengikuti arah utama jalur pegunungan di kedua sisinya, yaitu berarah relatif
utara-selatan. Secara geologis, orientasi fisiografi ini berhubungan dengan proses
struktur yang terjadi disertai jenis batuan yang menyusun Kota Palu, dimana sisi kiri
dan kanan Kota Palu merupakan jalur patahan utama, yaitu patahan Palu-Koro serta
wilayahnya disusun oleh batuan yang lebih keras dibanding material penyusun
bagian lembah.
Berdasarkan hubungan geologi tersebut, geomorfologi Kota Palu dapat
dibagi kedalam tiga satuan geomogfologi, yaitu :
1. Satuan Geomorfologi Dataran, dengan penampakan morfologi berupa topografi
tidak teratur, lemah, dan merupakan wilayah dengan banjir musiman, serta dasar
sungai umumnya meninggi akibat sedimentasi fluvial. Morfologi ini disusun
oleh material utama berupa aluvial sungai dan pantai. Wilayah tengah Kota Palu
didominasi oleh satuan geomorfologi ini.
2. Satuan Geomorfologi Denudasi dan Perbukitan, dengan penampakan berupa
morfologi bergelombang lemah sampai bergelombang kuat. Wilayah kipas
alluvial (aluvial fan) termasuk dalam satuan morfologi ini. Di Wilayah Palu
morfologi ini meluas di Wilayah Palu Timur, Palu Utara, membatasi antara
wilayah morfologi dataran dengan morfologi pegunungan.
3. Satuan Geomorfologi Pegunungan Tebing Patahan, merupakan wilayah dengan
elevasi yang lebih tinggi. Kenampakan umum berupa tebing-tebing terjal dan
pelurusan morfologi akibat proses patahan. Arah pegunungan ini hampir
utara-selatan, baik di timur maupun dibarat dan menunjukkan pengaruh
struktur/tektonik terhadap bentuk kini morfologi kota berupa lembah. Umumnya
wilayah ini bukan merupakan wilayah hunian.
4.1.4. Gambaran Klimatologi Kota Palu
Kota Palu memiliki karakteristik udara yang spesifik, dikarenakan Kota Palu
tidak dapat digolongkan sebagai daerah musim atau disebut sebagai Non Zona
Musim. Pada Tahun 2012, rata-rata suhu udara di Kota Palu yang tercatat pada
Stasiun Udara Mutiara Palu adalah 27,7°C Suhu terendah terjadi pada bulan Juli
Bab IV - 108
27,1°C-28,8°C. Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada Bulan Juli yang
mencapai 82%, sedangkan kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Oktober
yaitu 72%.
Curah hujan tertinggi yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu
Tahun 2012 terjadi pada Bulan Juli yaitu 166,0 mm, sedangkan curah hujan terendah
terjadi pada Bulan September yaitu 15,0 mm. Sementara itu kecepatan angin pada
Tahun 2012 rata-rata 3,8 knots. Arah angin pada Tahun 2012 masih berada pada
posisi yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu datang dari posisi utara.
Tekanan udara tertinggi yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu
Tahun 2012 terjadi pada Bulan Oktober yaitu 1.011,5 mb, sedangkan tekanan udara
terendah terjadi pada Desember yaitu 1.009,4 mb. Sementara itu penyinaran matahari
pada tahun 2012 ratarata 62,8 % dan yang tertinggi terjadi pada bulan September
yaitu sebanyak 75 %.
Gambaran rata-rata parameter cuaca pada stasiun meteorologi menurut bulan
Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL 4.3
RATA-RATA PARAMETER CUACA PADA STASIUN METEOROLOGI MUTIARA PALU MENURUT BULAN
Bab IV - 109
NOPEMBER 28,3 1 009,9 75 60 28 4 Barat Laut
DESEMBER 27,9 1 009,4 77 64 79 4 Barat Laut
RATA-RATA 27,7 1 010,3 76 62,8 63,38 3,8 Utara
4.1.5. Kondisi Sosial dan Ekonomi Kota Palu
Mengingat bahwa penduduk Kota Palu masih tergolong penduduk usia muda,
ini berarti bahwa pada umumnya mereka berada pada usia sekolah. Pada Tahun 2012
jumlah Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 144 unit dengan murid sebanyak 6.428
orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 11,66 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 185 unit pada Tahun 2012, yang terdiri
dari 64 unit sekolah negeri, 71 unit sekolah inpres dan 30 unit sekolah swasta serta
20 unit Min/Mis.
Jumlah sekolah dasar terbanyak terdapat di kecamatan Palu Barat sebanyak
61 unit. Sekitar 16,22 persen dari sekolah yang ada adalah sekolah swasta. Jumlah
murid SD yang tercatat pada Tahun 2012 adalah 41.616 orang, atau mengalami
kenaikan sebesar 0,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada jenjang Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 72 unit sekolah dengan 19.666 murid dan
1.260 guru. Partisipasi pihak swasta dalam dunia pendidikan SLTP sampai saat ini
nampaknya masih mempunyai andil yang cukup besar, sekitar 54,17 persen dari
jumlah unit sekolah SLTP yang ada merupakan sekolah SLTP swasta, dengan jumlah
murid sebanyak 4.665 orang. Sebagaimana halnya dengan SLTP, pada Tahun 2011
pada jenjang pendidikan SMA juga nampak peranan swasta sangat besar yang
ditunjukkan oleh jumlah sekolah swasta yang mencapai 62,50 persen, namun daya
tampung murid dan keberadaan tenaga guru jauh di bawah sekolah-sekolah SMA
negeri. Hal yang sama juga terjadi pada SMK, hampir 66,67 persen dari total SMK
yang ada adalah SMK swasta. Pada Tahun 2012 jumlah murid SMK sebanyak 8.856
orang, dengan jumlah guru 483 orang.
Keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan dapat dilihat dari beberapa
indikator, antara lain yaitu: Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama Sekolah
(RLS), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).
Bab IV - 110
meningkat, yakni dari 99,31% pada Tahun 2011 menjadi 99,34% pada Tahun 2012.
sementara Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) pada Tahun 2011 sebesar 10,98
tahun meningkat menjadi 11,05 tahun pada Tahun 2012.
Selanjutnya capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kota Palu selama
periode 2011-2012 adalah sebagai berikut:
- APK SD/Mi tidak mengalami perubahan pada periode 2011-2012 yaitu sebesar
100,78%.
- APK SMP/MTs cenderung meningkat dari 95,10% pada Tahun 2011 menjadi
98,11% pada Tahun 2012.
- APK SMA/SMK/MA cenderung meningkat dari 80,44% pada Tahun 2011
menjadi 88,01% pada Tahun 2012.
Sedangkan capaian Angka Partisipasi Murni (APM) di Kota Palu selama
periode 2011-2012 sebagai berikut :
- APM SD/Mi cenderung meningkat dari 87,73% pada Tahun 2011 menjadi
89,05% pada Tahun 2012.
- APM SMP/MTs cenderung meningkat dari 63,36% pada Tahun 2011 menjadi
66,11% pada Tahun 2012.
- APM SMA/SMK/MA cenderung meningkat dari 56,37% pada Tahun 2011
menjadi 64,18% pada Tahun 2012.
Gambaran Capaian Indikator Bidang Pendidikan di Kota Palu Tahun
2010-2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL 4.4
CAPAIAN INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN
DI KOTA PALU TAHUN 2010-2012
NO INDIKATOR PENDIDIKAN TAHUN
2010 2011 2012
1 Angka Melek Huruf (%) 99,25 99,31 99,34
2 Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 10,97 10,98 11,05
3 APK (%)
APK SD/Mi 110,44 100,78 100,78
Bab IV - 111
APK SMA/SMK/MA 69,23 80,44 88,01
4 APM (%)
APM SD/Mi 89,95 87,73 89,05
APM SMP/MTs 66,17 63,36 66,11
APM SMA/SMK/MA 45,55 56,37 64,18
Terkait dengan upaya-upaya peningkatan kesehatan masyarakat di Kota Palu
telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan melakukan penyuluhan
kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu dan
penyediaan sarana lainnya. Pada Tahun 2012 di Kota Palu telah terdapat 12
Puskesmas dan 29 Puskesmas Pembantu. Bila dilihat dari penyebarannya, rata-rata
terdapat minimal satu buah puskesmas per-kecamatan, dan puskesmas pembantu
paling sedikit terdapat 3 unit.
Penambahan fasilitas tersebut juga diikuti oleh penambahan tenaga kesehatan
yang membuka praktek. Pada Tahun 2012, jumlah praktek perorangan yaitu
masing-masing sebanyak 143 orang dokter umum, 76 orang dokter spesialis, 42 orang dokter
gigi, 1 orang dokter gigi spesialis dan 144 orang bidan. Jenis penyakit yang masih
banyak diderita oleh penduduk di daerah ini umumnya masih didominasi oleh
penyakit pernapasan, kulit dan lambung. Pada Tahun 2012 jumlah penderita penyakit
umumnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk
memberikan kemudahan dalam mengakses pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya pegawai negeri dan keluarganya, program ASKES pada Tahun 2012 telah
berhasil menghimpun sebanyak 35.488 peserta dengan 70.439 orang anggota