• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (20)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (20)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN INSTRUMENT DERIVATIF PADA PT. BANK PERMATA Tbk

Korin Indriani 15101230 Universitas Trilogi 1. LATAR BELAKANG

Bank merupakan Lembaga keuangan yang sudah diketahui seluruh masyarkat di dunia.

Bank berfungsi untuk menyimpan dana masyarakat dan menyalurkan dana masyarakat, di

jaman sekarang ini tidak sedikit masyarakat yang menabung di bank dari masyarakat

menengah kebawah hingga menegah keatas. Sedari kecilpun kita sudah dikenalkan oleh

orangtua kita untuk belajar menabung di bank. Selain untuk menabung bank juga bisa

sebagai tempat pemimjaman untuk keperluan masing-masing seseorang, misalnya

meminjam untuk dijadikan modal usaha dan dll. Dengan peminjaman dari bank,

masyarakat akan dikenakan bunga dan mereka mengangsur ke bank dengan cara kredit.

Jadi, sistem kridit merupakan penyaluran dana bank ke masyarakat. Dengan adanya kredit

ini bank mendapat risiko atas peminjamannya ke masyarakat. Risiko kredit adalah risiko

yang akan didapatkan bank jika tejadi kredit macet, Untuk mengurangi resiko tersebut

bank harus menjalankan manajemen resiko secara baik dan benar, agar tidak terjadi

kerugian.

PT. Bank Permata, Tbk memilki risiko kredit, Di dalam menjalankan operasional

perbankan, Perseroan senantiasa dihadapi oleh berbagai risiko yang dapat mempengaruhi

potensi keuntungan yang akan dicapai. Hal tersebut adalah lumrah bagi suatu usaha.

Namun sebagai suatu lembaga perbankan yang sehat tentunya Perseroan sudah harus

lebih dini mendeteksi risiko yang akan dihadapinya dan mengoptimalkan tingkat

keuntungan dari profil risikonya.

2. TUJUAN PENULISAN

Menentukan dan menganalisis instrument derivatif untuk mengatasi risiko kredit pada PT.

(2)

3. PEMBAHASAN 1) Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan counter party dalam memenuhi

kewajibannya sehingga menimbulkan kerugian untuk PermataBank. Eksposur kredit

termasuk eksposur terhadap debitur perorangan, dan perusahaan – perusahaan.

2) Organisasi Manajemen Risiko Kredit

PermataBank terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan organisasi risiko

kredit berdasarkan prinsip empat mata. Adapun fokus dari pengembangan terletak

pada pemisahan fungsi risiko kredit dengan fungsi pengembangan bisnis pada proses

persetujuan kredit di masingmasing segmen usaha. Hal ini untuk memastikan

independensi Fungsi Risiko dari fungsi originasi dan sales. Manajemen risiko kredit

dikelola sesuai dengan strategi bisnis PermataBank dan mempertimbangkan fungsi

originasi dan sales (lini bisnis). PermataBank juga memiliki divisi untuk pemulihan

kredit yaitu Special Asset Management (SAM) dan Collection dan Recovery.

Unit-unit ini fokus untuk menyelesaikan akun-akun yang bermasalah melalui penagihan,

pengambilalihan agunan, restrukturisasi, penjualan aset, dan litigasi, termasuk

mengelola semua aset yang diambil alih secara optimal. Dari sudut pandang

organisasi, aktiva bermasalah dikelola secara independen dari Bisnis. Pengawasan

manajemen senior terhadap risiko kredit dilakukan melalui berbagai komite risiko.

Pada tingkat Dewan Komisaris, pengawasan dilakukan melalui RMoC, sedangkan

sejumlah komite tertentu bertanggung jawab kepada Dewan Direksi. Keseluruhan

eksposur dan portofolio kredit dipantau oleh RMC, Komite Kredit (CC) memiliki

kewenangan tertinggi dalam hal pemberian kredit. Kebijakan kredit secara bank wide

senantiasa dievaluasi, dikaji dan disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit (CPC).

Model kredit yang digunakan PermataBank untuk menilai kredit dikaji dan disetujui

oleh Model Assessment Committee (MAC). Selain itu, untuk pemantauan secara rinci

dan penyelesaian masalah pada level akun, PermataBank memiliki dua komite lainnya

yaitu: Early Alert Committee (EAC) dan Special Asset Management Committee

(3)

3) Kredit Bermasalah

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP/2010 bahwa “kredit

bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Jumlah

kredit bermasalah dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut:

NPL = (Kredit Bermasalah/Total Kredit) x 100%

Penyebab Kredit Bermasalah Menurut Arthesa (2006:182-183) penyebab kredit

bermasalah pada umumnya adalah:

1.Pihak debitur (nasabah peminjam)

Rekomendasi yang dapat diberikan untuk PT. Bank Permata Tbk dalam menerapkan

manajemen resiko kredit adalah menggunakan instrumen derivatif agar permasalahan

risiko kredit akan menurun.

5. KESIMPULAN

PT. Bank Permata Tbk tergolong bank yang sehat, siap untuk menghadapi risiko

perbankan yang akan dihadapi karena sudah menerapkan ketentuan yang yang

ditetapkan Bank Indonesia.

6. REFERENSI

1) Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of

Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.

2) Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset

(4)

(CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks in

Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189

3) Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and

Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016.

4) Arthesa, Ade dan Edia Handiman. 2006. Bank & Lembaga Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perbandingan karakteristik kedua jenis belitan motor induksi yang sudah diuji pada tegangan sumber 3 fasa konstan 380 Volt AC, diperoleh bahwa motor

Berdasarkan penellitian yang telah dilakukan mengenai hubungan antara Passion dan Achievement Goal Orientation pada pelaku Pageant di Jawa Barat pada 200

Berdasarkan analisis rasio, FMII bisa dikatakan berada pada kondisi yang buruk karena keseluruhan tingkat likuiditas dan aktivitasnya rendah meski dengan profitabilitas

Kesetiaan pada retailer timbul karena konsumen merasa puas dengan pelayanan, pada jangka panjang akan memberi dampak yaitu munculnya kemungkinan konsumen akan menceritakan

BPRS PNM Binama Semarang dilakukan dengan pemberian motivasi kerja kepada karyawan, pemberian pelatihan ( training ) dan promosi jabatan..

Penghasilan Dan Beban (Biaya) Menurut Undang-Undang Perpajakan Berdasarkan pasal 4 Undang-undang pajak penghasilan tahun 2000 yang dikenakan pajak adalah objek pajak

Model Hubungan antara Variabel Disiplin dan Faktor- faktor yang mempengaruhi secara Internal. Dari

Lokasi tapak proyek pembangunan hotel butik dan apartemen terletak di bantaran Sungai Deli dan berada pada salah satu situs bersejarah Kota Medan yaitu Istana