• Tidak ada hasil yang ditemukan

KALIMAT TIDAK EFEKTIF PADA NASKAH DRAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KALIMAT TIDAK EFEKTIF PADA NASKAH DRAMA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KALIMAT TIDAK EFEKTIF PADA NASKAH DRAMA PENANTIAN KARYA LUKMAN RIYADI

Noer Aisyah PB 2012/ 122074231

Penggunaan bahasa penulis dalam membuat naskah drama sangat berpengaruh pada pembentukan cerita di pikiran pembaca dan pandangan penonton. Begitu pula dalam naskah drama ini. Bahasa yang digunakan dalam naskah drama “Penantian” karya Lukman Sardi adalah bahasa yang dipakai masyarakat sehari-hari di Indonesia. Pemakaian kalimat yang kadang tidak efektif banyak ditemui di dalam naskah ini. Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis (Keraf, 2004: 40) Untuk dapat menggunakan kalimat efektif perlu diperhatikan kerangka sintaksis, kosa kata, kesatuan gagasan, koherensi yang kompak, penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran.

(2)

pada aktivitas yang bertujuan menghasilkan sesuatu adalah membuat. Jadi, kalimat baku dari kalimat di depan adalah ibu akan membuatkan kopi untukmu. Ibu: ... Nak, tolong bukain pintu siapa yang datang, ibu masih bikin kopi (hlm. 2 prg. 2). Kalimat tersebut merupakan kalimat acak-acakan. Penggunaan kata bukain tidak sesuai dengan KBBI dan penggunaan tanda baca juga tidak jelas. Memang di dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan kalimat seperti kutipan di depan dan kita dapat memaknainya dengan jelas. Namun, jika dilihat dari kajian kebahasaan, kalimat tersebut tidak benar/ tidak kohesif. Tidak ada sufiks –in dalam Bahasa Indonesia yang benar. Kalimat di atas jika diperbaiki menjadi kalimat yang efektif , menjadi: Nak, ibu masih membuat kopi. Tolong bukakan pintu dan lihat siapa yang datang! Penggunaan sufiks –in juga terdapat pada kalimat berikut:

Ibu: Nak, apalah arti semua uang itu. Jujur, ibu tidak pernah senang melihat uang itu, bukan itu yang ibu harapkan, tapi bapak kamu lebih penting nak. Kamu memang belum menjalanin hidup berumah tangga, suatu saat kamu akan tau apa arti dari kasih sayang dan cinta yang sebenarnya(hlm.3 prg. 1).

Kata menjalanin buka kata turunan yang tepat. Pada bahasa Indonesa tidak dikenal sufiks in.

Anak: Ada apa bu? Maaf, tadi saya ketiduran.(hlm. 2 prg. 6) Bila dilihat, penggunaan kata ketiduran dalam kalimat tersebut berdasarkan konteksnya hendak menuju makna tidak sengaja tertidur. Namun, penggunaan kata ketiduran tidak tepat. Kata ketiduran memiliki arti ditiduri oleh sesuatu di atasnya. Sedangkan kata yang digunakan untuk merujuk makna tidak sengaja tidur adalah tertidur.

(3)

pakek seragam sekolah(hlm. 5 prg. 1). Kata pekek bukanlah kosa kata dari Bahasa Indonesia melainkan Bahas Jawa. Bapak: O iya, bapak pernah ngirim sejumlah uang. Apa ibu sudah terima? (hlm.5 prg. 1). Kata ngirim juga merupakan kosa kata Bahasa Jawa.

Selanjutnya, dalam naskah drama ini, juga terdapat beberapa kalimat tidak efektif karena pemborosan kata. Berikut adalah kutipannya: Ibu: ..Waalaikum salam..! Maaf, mencari siapa? O iya, mari silahkan masuk! Penggunaan kata mari dan silahkan sekaligus merupakan pemborosan. Seharusnya, kalimat tersebut cukup menggunakan mari atau masuk. Anak: Akankah ini Cuma sekedar penantian bu? (hlm.1 prg. 2). Penggunaan frasa Cuma sekedar salah karena boros Seharusnya cukup dengan menggunakan Cuma atau sekedar. Ibu: ...Dia seorang sosok bapak yang bertanggung jawab atas keluarganya...(hlm.1 prg. 3). Penggunaan frasa seorang sosok adalah salah karena pemborosan. Seharusnya cukup dengan menggunakan satu dari dua kata tersebut. Pembenarannya menjadi dia seorang bapak atau dia sosok bapak.

Kalimat berikut juga menjadi tidak baku karena penulisan kata depan yang salah. Kata penunjuk ditulis terpisah dengan kata yang ditunjuk.

(4)

Penulisan kata didalamnya tidak benar. Kata depan harus ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya(Sugiarto, 2013: 34). Jadi penulisan kata didalamnya yang benar adalah di dalamnya. Penggunaan kata depan yang salah tidak hanya pada kalimat tersebut. Berikut kalimat-kalimat yang mengandung penulisan kata depan yang salah: Bapak: Ternyata disini sudah banyak berubah ya bu, tidak seperti dulu sebelum bapak berangkat. Selain kutipan di atas, berikut dipaparkan penulisan kata depan yang tidak sesuai dengan kaidah. Ibu: ... Itu semua karena setiap penghujung bulan purnama, ibu selalu didekat pintu menunggku kedatangan bapak(hlm. 4 prg. 2 ). Bapak: Bapak tidak bersenang-senang diluar sana bu, tapi bapak membanting tulang hanya ingin membahagiain kalian (hlm. 4 prg. 2 ). Bapak: Apa yang bisa diharapkan disini bu? (hlm. 4 prg. 2 ). Ibu: Tapi bagaimana juga ditanah ini kita dilahirkan (hlm. 4 prg. 2 ). Bapak: Bu, kemana anak kita itu, dari semalam, bapak tidak melihat dia ada di rumah? (hlm. 5 prg. 2 ). Penggunaan kata depan dalam kutipan di atas salah karena kata depan digabung dengan kata yang menyertainya. Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi benar jika kata depan di pisah dengan kata yang menyertainya.

Dapat disimpulkan bahwa naskah drama penantian karya Lukman Sardi lebih mementingkan budaya bahasa masyarakat Indonesia di Jawa daripada aspek bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini mungkin karena penulis yang terbiasa dengan percakapan ala masyarakat Jawa.

Daftar Pustaka

(5)

Sugiarto, Eko. 2013. EYD untuk Pelajar dan Mahasiswa. Yogyakarta: Suaka Media.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah saham yang ditawarkan 650.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) setiap saham. Penjamin Pelaksana

5.1.9 Luas Tanam, Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi Ubi Kayu Menurut Kecamatan di Kabupaten Bandung,, 2014. Area, Harvest Area, Production, and Average Yield of Cassava

[r]

The principle purpose of the study is to measure the effect of the effect of song lyrics listening on phrasal verb mastery of second grade students at MAN

(4) Prinsip-prinsip patroli merupakan keterpaduan tugas yang dilakukan dan dikoordinasikan dengan kegiatan operasional untuk saling tukar menukar informasi pada

oktoobril 2011 litsentsi konjugeeritud 13valentse pneumokokkvaktsiini (PCV13) kasutamiseks üle 50aastastel täiskasvanutel näidustusega PCV13 serotüüpide põhjustatud invasiivse

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak hanya berperan sebagai orang yang mentransferkan ilmu pengetahuan dan

2. Tarik garis pada lembar formulir Denver II sesuai dengan usia yang telah ditentukan. Lakukan penilaian pada anak tiap komponen dengan batasan garis yang ada mulai