• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KEPERAWATAN GE dan KEP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RENCANA KEPERAWATAN GE dan KEP"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal pengkajian

: 6 Oktober 2014

Nama pasien : An. EF

Nama mahasiswa

: Novera Sari Siregar

Umur

: 5 tahun

Ruangan praktek

: Teratai Atas RSUD Cibinong

Jenis Kelamin : laki-laki

Nama dokter

: dr. Ava. K., Sp.A

No RM

:1005863

NO Dx. Keperawatan (DO dan DS)

Tujuan, Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan dan Rasional Tindakan 1 Kekurangan volume

cairan b/d kehilangan cairan yang berlebihan

dari traktus

gastrointestinal

DS:

Ibu klien mengatakan: - Klien MRS karna

berak-berak 3-4 kali sehari dengan kotoran berwarna kuning, cair dan kadang berlendir sejak 2 minggu sebelum di rawat, kondisi badan lemah sangat lemah, - BB klien sebelum

masuk RS 7 kg

DO:

- BB saat MRS: 5,4 kg - BB saat ini: 6,3 kg - Turgor kulit lambat - Mata cekung

- Hipermotilitas usus (30 kali/menit) - BAB 4 kali dengan

feses cair tanpa ampas dan berlendir - Muntan 2 kali klien memperlihatkan tanda rehidrasi dan mempertahankan hidrasi yang adekuat

Kriteria evaluasi:  Kesadaran CM

 TTV DBN (tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal)

 Tidak ada tanda tanda dehidrasi (elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan, mata tidak cekung)  BB naik (kembali ke

kondisi sebelum diare)  Mempertahankan

urine output normal  HMT dalam batas mukosa, elastisitas turgor, nadi, tekanan darah)

R/ perubahan TTV dan perburukan status nutrisi menunjukkan kehilangan cairan yang belum teratasi

2. Hitung haluaran urine (diuresis) R/urine output menunjukkan status cairan klien

3. Hitung kebutuhan rumatan cairan berdasarkan berat badan

R/ pemberian cairan rumatan harus dengan dosis yang tepat sesuai kebutuhan tubuh supya tidak terjadi kelebihan cairan

4. Monitor hasil laboratorium yang sesuai dengan kekurangan cairan R/ hasil laboratorium dapat menunjukkan status cairan dan tanda-tanda dehidrasi/syok

5. Berikan dan monitor pemberian cairan infus sesuai program untuk mengatasi dehidrasi dan vomitus yang berat

R/ pemberian cairan infus mengganti cairan tubuh yang hilang lewat feses dan muntah 6. Berikan oralit secara bergantian diperlukan untuk metabolisme sel-sel tubuh

(2)

tubuh akan cairan dan mengganti yang hilang lewat feses dan muntah

9. Dorong keluarga untuk membantu meningkatkan asupan adekuat R/ keluarga merupakan aspek penting keberhasilan perawatan pada anak karena anak belum mampu merawat dirinya sendiri (bergantung sepenuhnya kepada orangtuanya)

10. Monitor dan catat asupan dan haluaran cairan

R/untuk mengetahui balance cairan

11. Monitor berat badan anak (timbang BB setiap hari)

R/ BB yang turun drastis menunjukkan kehilangan cairan yang progresif

12. Berikan larutan oralit

R/ Untuk rehidrasi maupun penggantian cairan yang hilang lewat feses

13. Berikan penkes pada keluarga tentang kebutuhan cairan dan makanan, pentingnya kebersihan tangan dan alat-alat makan untuk klien

2 Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi inadekuat

DS:

Ibu klien mengatakan: - pertumbuhan klien

lambat dan BB klien selalu rendah, sejak berumur 4 bulan klien sering keluar masuk RS karena ada kelainan dengan darah

- klien sulit minum susu (tidak suka susu), makan tidak teratur 2-3 kali sehari - klien suka jajan

DO:

- BB/TB: 6,3 kg/73 cm (persentil

- LILA: 7 cm

- Rambut jarang,

Tujuan:

Setelah diberikan intervensi 7 x 24 jam klien mengkonsumsi zat gizi dalam jumlah yang

adekuat untuk

meningkatkan BB

sebanyak 10 kg

Kriteria evaluasi:

 Peningkatan BB ≥ 17 kg

 Klien menghabiskan porsi makan dengan zat gizi yang sesuai kebutuhan tubuhnya

1. Timbang BB setiap hari

R/ peningkatan BB merupakan salah satu indikator adanya peningkatan status nutrisi

2. Berikan diet tinggi protein

(3)

kering dan mudah rontok

- Kulit bersisik - Telapak tangan pucat - Konjungtiva anemis

6. Pasang NGT jika diperlukan untuk asupan nutrisi yang adekuat R/ pemasangan NGT akan menolong pemberian nutrisi jika intake per oral sulit

7. Memberikan susu lewat NGT dan kaji kepatenan NGT setiap kali akan memberikan susu

R/ susu mengandung zat gizi yang diperlukan klien, mengkaji kepatanenan NGT untuk mencegah aspirasi

8. Pemberian susu soya

R/ meningkatkan asupan zat gizi 9. Diet tinggi albumin (konsumsi

putih telur)

R/ albumin diperlukan dalam tubuh untuk

3 Resiko menularkan

infeksi yang

berhubungan dengan mikroorganismeyang menginvasi traktus GI

DS:

-DO:

- Klien di rawat gabung dengan pasien lain

- Adik klien dibawa ke RS (ikut menjaga klien di RS)

- Tidak ada kebiasaam ortu melalukan kebersihan tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh pasien, menyiapkan makan atau susu klien

Tujuan:

Pasien (orang lain) tidak memperlihatkan tanda infeksi GI

Kriteria evaluasi:

Infeksi tidak menyebar ke orang lain

1. Implementasikan kewaspadaan standar atau praktik pengendalian infeksi lainnya di rumah sakit yang meliputi pembuangan feses serta penyisihan barang-barang cucian tepat dan penanganan spesimen yang tepat

R/ untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi

2. Pertahankan kebiasaan mencuci tangan yang benar

R/ kebiasaan mencuci tangan yang benar mengurangi resiko penyebaran infeksi

3. Pasang diapers dengan rapat R/ diapers yang terpasang dengan rapat mengurangi kemungkinan menyebarnya feses

4. Gunakan diapers/popok disposible yang menyerap

R/ diapers/popok disposible yang menyerap menahan feses pada tempatnya dan mengurangi kemungkinan terjadinya dermatitis popok ataupun menularkan kepada orang lain

6. Beritahu anggota keluarga dan pengunjung mengenai praktik isolasi, khususnya kebiasaan mencuci tangan

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi, yaitu:tokoh-tokoh adat Karo yang ada di Desa Seberaya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo,seniman-seniman

Gejala ini terlihat dari berkurangnya ketersediaan air tanah terutama di daerah perkotaan, turunnya debit air waduk dan sungai pada musim kemarau yang mengancam pasokan air

Berdasarkan data yang disusun oleh KPDT tahun 2015 terdapat 36 desa tertinggal di Kabupaten Bangkalan dengan tingkat rata-rata sebesar 51% (BPS, 2015) sehingga

1) Sistem kontak tinggi (high-contact system), konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa pendidikan, rumah sakit, dan transportasi. 2)

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris tentang perbedaan profitabilitas perusahaan dengan dan tanpa Undang-Undang Nomor

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan serta peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model Project Based

Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.. Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

elenium merupakan trace element yang esensial untuk sntesis selenocysteine, yang juga disebut sebagai *+st amino acid . elenium mempengaruhi sistem imunF defisiensi