Modul ke:
Fakultas
Program Studi
00
Fakultas Magister Teknik Elektro
Dosen : DR IR Iwan Krisnadi MBA (NIDN: 0010085204)
Regulasi dan
Regulasi dan
Hukum ICT
Hukum ICT
Kode MK : 54006 (3)
Kode MK : 54006 (3)
Kajian Regulasi
Penyelenggaraan Baloon Google di Indonesia
Kajian Regulasi
Penyelenggaraan Baloon
Google di Indonesia
Kelompok 1
Muhamad Firmansyah
Iwan Sulistiono
Pendahuluan
•
Dengan belum meratanya sarana internet di seluruh wilayah Indonesia
maka diperlukan suatu terobosan yang murah ,mudah dan cepat
dalam impelementasinya
•
Untuk meningkatkan dan memeratakan hasil pembangunan di wilayah
terpencil
•
Balon udara raksasa Google bernama Project Loon yang merupakan
salah satu solusi sebagai penyelenggara infrastruktur telekomunikasi
yang bertugas untuk menyebarkan Internet di daerah-daerah terpencil
akan diuji coba mulai 2016 mendatang di Indonesia.
•
Balon Loon dapat di ibaratkan sebagai menara seluler yang
mengangkasa di langit.
•
Dimana google Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari
Masalah
•
Belum meratanya layanan data/internet di daerah
terpencil di Indonesia
•
Dibutuhkan biaya yang besar untuk
mengimplementasikan sarana dan prasarana jaringan
telekomunikasi di daerah terpencil, sedangkan jumlah
penduduk yang relative tidak terlalu padat sehingga
biaya implementasinya menjadi mahal
•
Mengkaji regulasi terkait dengan implementasi google
Tujuan
•
Mengkaji regulasi terkait dengan
implementasi google loon di indonesia dilihat
dari segi penggunaan Frekuensi, ijin
Metode Penelitian
•
Penelitian ini lebih berorientasi pada kajian
Apa itu Google
Loon
Balloon goggle terbang dengan ketinggian sekitar 20 km diatas permukaan bumi dan berada dalam lapisan stratosphere. Dalam lapisan stratosphere terdapat banyak lapisan angina dan tiap lapisan angina tsb mempunyai arah dan kecepatan yang berbeda. Arah dari lintasan Ballons ini ditentukan dengan menaikan atau menurunkan ke lapisan dimana arah angina sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Apa itu Haps?
Menurut Radio Regulation,
No.1.66A
adalah stasiun yang berada
di sebuah obyek pada
ketinggian 20 - 50 km dan
pada titik yang tetap dan
tertentu, relatif terhadap
bumi.
44
Definition
Definition
Radio Regulations, No.1.66A
High altitude platform station:
A station located on an object at
an altitude of 20 to 50 km and at a specified, nominal, fixed
point relative to the Earth.
Sea Level
Terrestrial HAPS LEO GEO
Coverage
0.1-1km 1-10km 50km 400km min.
Total
flexible Many satellites Before use
Fungsi Haps
Adapun fungsi dari HAPS sbb:
terdapat dua infrastruktur
telekomunikasi dan broadcasting
yaitu infrastruktur terestrial dan
extra-terestrial atau satelit
•
Untuk Gateway
•
Boradcast
•
Komunikasi antar Haps
•
Leased Line
•
High speed Internet
•
High speed mobile
55
Potential applications using HAPS
Potential applications using HAPS
PSDN
Inter--HAPS linkHAPS link
Disaster 512k ~ 2Mbps 512k ~ 2Mbps High Speed
High Speed Mobile Multimedia Mobile Multimedia 64k ~ 512kbps 64k ~ 512kbps
Leased Line Leased Line 512k ~ 2Mbps, 512k ~ 2Mbps, 2M ~ 45Mbps 2M ~ 45Mbps
SOHO Handheld, Mobile
Major Communication Services
Major Communication Services
Meteorological Observation Air Pollution Air Pollution Monitoring
Monitoring ObservationObservationPlant Plant Digital TV,
news gathering
Radio Regulation ITU
Per. Menteri no 25 tahun 2014
Frekuensi HAPS
5.537A
In Bhutan, Indonesia, Iran
(Islamic Republic of), Japan,
Maldives, Mongolia, Myanmar,
Pakistan, the Dem. People’s Rep.
of Korea, Sri Lanka, Thailand and
Viet Nam, the allocation to the
fixed service in the band
27.5-28.35 GHz may also be used by
high altitude platform stations
(HAPS). The use of the band
27.5-28.35 GHz by HAPS is limited to
operation in the HAPS-to-ground
direction and shall not cause
harmful interference to, nor claim
protection from, other types of
fixed-service systems or other
co-primary services. (WRC-2000 )
5.537A Di Bhutan, Kamerun, Korea Selatan, Rusia, India, Indonesia, Iran, Irak, Jepang, Kazakstan, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Uzbekistan, Pakistan, Filipina,
Kirgistan, Korea Utara, Sudan, Srilanka, Thailand, dan Vietnam alokasi dinas tetap dalam pita
27,9–28,2 GHz juga dapat digunakan oleh stasiun platform altitud tinggi (High Altitude Platform Station/HAPS) di teritori negara itu. Penggunaan pita 300 MHz tersebut dari alokasi dinas tetap oleh HAPS di negara yang disebutkan di atas lebih lanjut dibatasi untuk pengoperasian pada arah HAPS ke darat dan wajib untuk tidak menimbulkan interferensi merugikan terhadap sistem dinas tetap jenis lain atau dinas co-primer
lainnya atau tidak meminta proteksi dari sistem dinas tetap jenis lain atau dinas co-primer
Radio Regulation ITU
Per. Menteri no 25 tahun 2014
Frekuensi Haps
5.543A In Bhutan, Indonesia, Iran (Islamic Republic of), Japan, Maldives, Mongolia,
Myanmar, Pakistan, the Dem. People’s Rep. of Korea, Sri Lanka, Thailand and Viet Nam, the allocation to the fixed service in the band 31-31.3 GHz may also be used by high altitude platform stations (HAPS) in the ground-to-HAPS direction. The use of the band 31-31.3 GHz by systems using HAPS shall not cause harmful interference to, nor claim protection from, other types of fixed-service systems or other co-primary services, taking into account No. 5.545. The use of HAPS in the band 31-31.3 GHz shall not cause harmful interference to the passive services having a primary
allocation in the band 31.3-31.8 GHz, taking into account the interference criteria given in Recommendations ITU-R SA.1029 and ITU-R RA.769. The administrations of the countries listed above are urged to limit the
deployment of HAPS in the band 31-31.3 GHz to the lower half of this band (31-31.15 GHz) until WRC- 03. (WRC-2000)
.543A Di Bhutan, Kamerun, Korea Selatan, Rusia, India, Indonesia,
Iran, Irak, Jepang, Kazakstan, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Uzbekistan, Pakistan, Filipina, Kirgistan, Korea Utara, Sudan, Srilanka, Thailand, dan Vietnam alokasi untuk dinas tetap dalam pita 31–31,3 GHz juga dapat digunakan oleh sistem yang
menggunakan stasiun platform altitud tinggi (High Altitude Platform
Stations/HAPS) dalam arah darat ke HAPS. Penggunaan pita 31–31,3 GHz oleh sistem yang menggunakan HAPS dibatasi untuk teritori dari negara yang disebutkan di atas dan wajib untuk tidak menimbulkan interferensi merugikan terhadap sistem dinas tetap lainnya dan sistem dalam dinas bergerak serta sistem yang beroperasi
Radio Regulation ITU
Per. Menteri no 25 tahun 2014
Frekuensi HAPS sbg IMT
•
1.2 a HAPS
operating as an IMT
base station shall
not transmit outside
the frequency
bands 2 110-2 170
MHz serta di Region 2 pita frekuensi 1 885–1 980 MHz dan 2 110–2 160 MHz dapat digunakan oleh stasiun platform altitud tinggi (High Altitude PlatformStation/HAPS) sebagai stasiun utama untuk menyediakan Telekomunikasi Bergerak Internasional (IMT) sesuai dengan Resolusi 221 (Rev.WRC-07).
• Penggunaan HAPS oleh aplikasi IMT