• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KABUPATEN DEMAK Ida Sri Wahyuningsih Sri EndangWahyuningsih) )Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : Sriendangwahyuningsihyahoo.com ABSTRAK - HUBUNGAN POLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI KABUPATEN DEMAK Ida Sri Wahyuningsih Sri EndangWahyuningsih) )Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : Sriendangwahyuningsihyahoo.com ABSTRAK - HUBUNGAN POLA "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup yang merupakan yang tertinggi diASEAN. penyebab langsung kematian ibu di indonesia adalah perdarahan. Adapun penyebab utama perdarahan adalah karena anemia. Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh kurang baik pada ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya. Pengaruhnya antara lain abortus, persalinan prematur, infeksi, decompensasi cordis,hyperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi dan lain-lain..

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan mengkaji antar variabel dan menggunakan rancangan penelitiancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang periksa di BPM kecamatan Guntur Demak dilakukan pada bulan Mei 2012, sebanyak 55 ibu hamil, sampel yang diambil sebanyak 36 responden dengan tehnikpurposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden berumur 25-35 tahun sebanyak 20 responden (55,6%). Sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 14 responden (38,9%). Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 18 responden (50%). Sebagian besar responden dengan pola makan tidak seimbang sebanyak 20 responden (55,6%). Dan sebagian besar responden mengalami anemia sebanyak 25 responden (69,4%). Ada hubungan bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Kecamatan Guntur Demak, didapatkanFisher Exactdenganp valuesebesar 0,000.

Kesimpulan penelitian ini ada hubungan bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, (p value0,000). Saran yang diberikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia sebaik mungkin dan bila ada gangguan yang berhubungan dengan pola makan sebaiknya datang ke tenaga kesehatan.

Kata Kunci : Anemia, ibu hamil

PENDAHULUAN

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup

merupakan yang tertinggi di ASEAN (SDKI, 2007). Menempatkan penurunan AKI

sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah

perdarahan (40-60%), infeksi (20-30%) eklamsi (20-30%) dan lain-lain (5%) (Depkes RI,

2001). Selain perdarahan dan infeksi, penyebab kematian ibu yaitu akibat abortus

(2)

memburuk akibat kehamilan, misal penyakit jantung dan infeksi yang kronis

(Prawirohardjo, 2005).

Adapun penyebab utama terjadinya perdarahan karena anemia tercatat 50,9%

wanita hamil mengalami anemia. Penyebab anemia antara lain adalah perdarahan, asupan

gizi yang kurang adekuat, penyerapan yang tidak adekuat, peningkatan kebutuhan akan

zat besi untuk pembentukan sel darah merah dan pola makan yang tidak sesuai dengan

pola menu seimbang (Almatsier, 2003).

Anemia adalah keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan (Arisman, 2004).

Anemia defisiensi besi pada wanita hamil mempunyai dampak buruk bagi ibu dan

janinnya. Persalinan pada wanita dengan anemia defisiensi besi dapat menyebabkan

12-28% angka kematian janin, 30% kematian perinatal dan 7-10% angka kematian neonatal

(Riswan, 2003).

Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik pada ibu, baik dalam

kehamilan, persalinan, maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya. Pengaruhnya

antara lain abortus, persalinan prematur, infeksi, decompensasia cordis, hyperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi dan lain-lain (Prawirohardjo, 2005).

Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan

masa terjadinya stres fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu

terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenarnya sama dengan ibu yang tidak

hamil, namun kualitas dan kuantitasnya ditingkatkan melalui pola makan dengan

kebiasaan makan yang baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah

(3)

Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2005 mentargetkan prevalensi anemia ibu hamil

hanya 45%. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Propinsi Jawa Tengah

masih sangat tinggi sekitar 62,3% (Amirudin, 2007). Prevalensi anemia defisiensi besi

pada ibu hamil yang tinggi disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang gizi menu seimbang dan kesehatan dan adanya daerah miskin gizi

(Suhermi, 2007). Pola makan yang kurang benar pada menu yang kurang seimbang

merupakan satu hal yang menjadi penyebab kurang gizi hal inilah yang kurang disadari

oleh para ibu hamil saat ini, ibu hamil kurang memperhatikan nilai gizi hanya suka

mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat saja.

Data yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten Demak pada bulan

September 2011, dilaporkan terdapat angka kejadian anemia tertinggi dari 26 puskesmas

di Demak adalah puskesmas Guntur I terdapat 24 dari 778 ibu hamil, puskesmas

Mranggen III terdapat 16 dari 794 ibu hamil, dan puskesmas Mranggen I terdapat 15 dari

997 ibu hamil.

Dari data yang peneliti dapatkan di puskesmas Guntur I Demak, pada bulan

September – Oktober tahun 2011, dilaporkan terdapat angka kejadian anemia tertinggi

dari 10 desa di wilayah kerja puskesmas adalah desa Bogosari terdapat 10 dari 108 ibu

hamil, di desa Guntur terdapat 8 dari 100 ibu hamil.

Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan peneliti bulan Desember 2011, di

BPM Desa Bogosari kecamatan Guntur Demak, dari 10 ibu hamil yang diwawancarai

dengan item pertanyaan tentang pola makan dan dilakukan pemeriksaan kadar HB

terdapat 7 ibu hamil yang pola makannya tidak seimbang dan mengalami anemia dengan

kadar HB < 11 gr % dan 3 ibu hamil pola makannya seimbang dan tidak mengalami

(4)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang “Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di BPM Desa

Bogosari Kecamatan Guntur Demak.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dan penelitian ini merupakan penelitian korelasional (hubungan atau asosiasi). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu hamil yang datang periksa di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur

Demak pada bulan Mei 2012 sebanyak 55 ibu hamil , sampel yang diambil sebanyak 36

responden dengan teknik sampling yang digunakan adalahpurposive sampling

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Karakteristik

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan

kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2012 di BPM Desa Bogosari Kecamatan

Guntur Demak . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang

periksa di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak sebanyak 55 ibu hamil,

sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 responden. Yang

terdiri atas umur <25 tahun sebanyak 14 responden, umur 25-35 tahun sebanyak 20

responden, umur >35 tahun sebanyak 2 responden, dengan pendidikan SD sebanyak 9

responden, pendidikan SMP sebanyak 14 responden, pendidikan SMA sebanyak 13

responden, dan pekerjaan wiraswasta sebanyak 6 responden, swasta sebanyak 10

(5)

2. Analisis Univariat

a. Pola Makan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pola makan yang dikategorikan

menjadi seimbang dan tidak seimbang dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pola makan

Mencermati tabel 1 diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden

dengan pola makan tidak seimbang yaitu sebanyak 20 responden (55,6%)

dibandingkan dengan pola makan seimbang.

b. Kejadian Anemia

Distribusi frekuensi responden berdasarkan kejadian anemia pada ibu hamil

yang dikategorikan menjadi tidak anemia dan anemia dirangkum dalam tabel berikut.

Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kejadian anemia ibu hamil

Kejadian Anemia Frekuensi ( f ) Prosentase ( % ) Tidak Anemia 11

Anemia 25

30,6 69,4 Jumlah 36 100,0

Mencermati tabel 2 diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden

mengalami anemia sebanyak 25 responden (69,4%) dibandingkan yang tidak anemia.

Tabel 3 Tabulasi silang antara pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di

BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak.

Pola Makan Frekuensi ( f ) Prosentase ( % ) Seimbang 16

Tidak Seimbang 20

44,4 55,6

(6)

Pola Makan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Total

Tidak Anemia Anemia n % n % n %

Seimbang 10 62,5 6 37,5 Tidak Seimbang 1 5,0 19 95,0

16 100,0 20100,0

Total 11 30,6 25 69,4 36 100,0

X2:Fisher’s Exact Test p value =0,000

Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil bahwa ibu hamil yang tidak anemia sebagian

besar mempunyai pola makan yang seimbang sebanyak 10 (62,5%) responden,

sedangkan yang anemia sebagian besar mempunyai pola makan tidak seimbang yaitu

sebanyak 19 (95,0%) responden.

Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh nilai Fisher’s Exact Test p value = 0,000 digunakan untuk menganalisis hubungan pola makan dengan kejadian anemia

pada ibu hamil di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak, karena p value lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada

hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Desa Bogosari

Kecamatan Guntur Demak.

B.Pembahasan

1. Pola Makan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebanyak 20

responden(55,6%) termasuk dalam kategori pola makan yang tidak seimbang. Hasil

tersebut memberikan gambaran bahwa pola makan ibu belum memenuhi pola makan

seimbang. Hal ini bisa dikarenakan kurangnya pengetahuan dan informasi yang

diperoleh para ibu tentang pola makan yang seimbang. Ibu dengan pola makan yang

tidak seimbang, maka kebutuhan akan protein, mineral, serta zat-zat lain yang

(7)

dengan pendapat Santoso dan Ranti (2004), bahwa pola makan ibu yang tidak

seimbang dapat pula disebabkan oleh tingkat pengetahuan ibu yang kurang

mengetahui akan kebutuhan gizi ibu hamil serta dapat pula disebabkan pendapatan

ibu yang rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pola makan seimbang belum

dapat tercukupi.

2. Kejadian Anemia

Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebanyak 25 responden (69,4%)

dengan kejadian anemia. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian ibu hamil di

BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak, mengalami kejadian anemia. Anemia

adalah keadaan menurunya kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah merah

dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan. Penyebab anemia ini dapat

terjadi karena: 1) kehilangan darah secara kronis seperti penyakit ulkus peptikum,

hemoroid, infestasi parasit dan proses keganasan. 2) asupan zat besi tidak cukup dan

penyerapan tidak adekuat. 3) peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk

pembentukan sel darah merah yang lazim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi,

masa pubertas, masa kehamilan, dan menyusui serta pola makan yang tidak seimbang

( Almatsier, 2001 ).

2. Hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil BPM Desa

Bogosari Kecamatan Guntur Demak

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil analisis bahwa ada hubungan

bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM Desa Bogosari

Kecamatan Guntur Demak, dengan p value = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa di BPM Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak masih banyak yang pola makannya

(8)

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Almatsier (2001), bahwa penyebab

kejadian anemia dapat disebabkan oleh asupan zat besi yang tidak cukup dan

penyerapan tidak adekuat serta peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk

pembentukan sel darah merah, masa pubertas, masa kehamilan dan menyusui serta

pola makan yang tidak seimbang. Dengan pola makan yang tidak seimbang yaitu

tidak memenuhi persyaratan pola makan empat sehat lima sempurna, maka ibu dan

bayi akan mengalami kekurangan zat-zat yang dibutuhkan terutama zat besi yang

lebih besar untuk pembentukan sel darah merah yang sangat berguna bagi partum

buhan bayi. Dengan pola makan yang tidak seimbang, zat besi tersebut tidak akan

dapat terpenuhi sehingga ibu hamil akan mengalami kejadian anemia.

SIMPULAN

1. Responden dengan pola makan tidak seimbang yaitu sebanyak 20 responden (55,6%)

dibandingkan dengan pola makan seimbang yaitu 16 responden (44,4%).

2. Pada responden mengalami kejadian anemia yaitu sebanyak 25 responden (69,4%)

dibandingkan dengan yang tidak anemia yaitu 11 responden (30,6%).

3. Ada hubungan bermakna pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM

Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak, (p value0,000).

KEPUSTAKAAN

Alimul. 2007. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka CiptaAlmatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Iimu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Amirudin, R. 2007. Anemia Defisieni Zat Besi Pada Ibu Hamil diIndoneia.

Available:http://ridwanaamirudin.wordpress.com

(9)

DepKes RI. 2001.Pedoman Pemberian Zat Besi Bagi Petugas. Jakarta: DepKes RI DKK Demak. 2011.Profil Kesehatan. Demak: DKK

Lubis, Z. 2006. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang Dilahirkan. Available: http//zulhaidalubis.htm

Manuaba, I.B.G. 2001. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana

Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Moehji, S. 2003.Ilmu Gizi. Jakarta: Bharata Karya Aksara

Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba medika

Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP

Riswan, M. 2003.Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Wanita Hamil Dibeberapa Praktik Bidan Swasta Dalam Kota Madya Medan. Available:http://zigilib unicom.wordpress.com

Santoso dan Ranti. 2004. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta

Sigiyono. 2006.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

SMK3 bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi

Maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara lama menderita hipertensi dengan kejadian demensia pada lansia di Dusun Pajaran, Desa Peterongan,

client diasumsikan aman.. Aplikasi web ini hanya membahas masalah pemesanan paket wisata. Tidak membahas sistem pembayarannya secara detail. Sistem Informasi ini disesuaikan

adalah proses kompilasi pikiran alam ke dalam pikiran manusia yang akan terungkap kembali saat kita berdialog dengan alam. • Berdialog dengan alam tidak

It looked like water, but as it hit the Selachians they threw up their hands and fell backwards. The vehicle rolled closer and Zoe was agog to see that the creatures’ battlesuits

● Dengan bimbingan guru membaca ayat-ayat pilihan yang mengandung hukum bacaan Idgham Bighunnah ● Mengidentifikasi hukum bacaan Idgham Bighunnah dalam ayat-ayat pilihan

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau buku-buku penunjang

This chapter deals with three aspects of drug receptor func- tion, presented in increasing order of complexity: (1) receptors as determinants of the quantitative relation between