• Tidak ada hasil yang ditemukan

CIRP (International Conference on Production Engineering), 1983:A Series of interrelated activities and operations

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CIRP (International Conference on Production Engineering), 1983:A Series of interrelated activities and operations"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Perencanaan & Pengendalian Produksi

IE 2353

1

PERENCANAAN AGREGAT PERAMALAN

SISTEM PRODUKSI TOYOTA PENGENDALIAN AKTIVITAS PRODUKSI

PENJADWALAN MESIN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING KESEIMBANGAN LINTASAN

PERAKITAN

CAPACITY REQUIREMENT PLANNING PENGENDALIAN PERSEDIAAN

ROUGH CUT CAPACITY PLANNING PERENCANAAN DISAGREGASI

(JADWAL INDUK PRODUKSI) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Mendasari penyusunan

Mendasari penyusunan Memva

lidasi Input untuk Mendasari penyusunan

Memva lidasi

Input untuk Mendasari proses

Mempengaruhi metoda

Mempengaruhi metoda

PPS

Definisi Manufacturing

CIRP

(International Conference on Production

Engineering), 1983:

A

Series of interrelated activities and operations

involving the design, materials selection, planning,

manufacturing

production,

quality

assurance,

management and marketing of products of the

manufacturing industries.

Siklus Manufaktur

Perancangan Produk

Riset Pasar Perancangan Process Metoda Kerja, Waktu Standar, dan Perbaikan Produktivitas

Penyimpanan

Proses

Pembuatan Penerimaan

(2)

Sistem Manufaktur

• Sistem manufaktur adalah sistem yang melakukan

proses transformasi/konversi keinginan (needs)

konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi

• Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang

kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desain produk, dan kemudian menjadi desain proses

• Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki oleh

setiap level dalam perusahaan pada setiap tahap proses produksi

• Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai

4 PPS

Sistem Produksi

Sistem

produksi

adalah

sistem

yang

melakukan proses transformasi atau konversi

bahan mentah menjadi produk jadi dengan

kualitas tinggi dan sesuai dengan desain

produk yang telah ditetapkan

Dalam

proses

transformasi

ini

terjadi

pertambahan

nilai

sehingga

produk

jadi

mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada

nilai bahan mentah

5 PPS

Sistem Produksi

• Bahan

• Mesin

• Tenaga kerja

• Dana

• Manajemen

6

Transformation process

Input Output

Barang atau Jasa

PPS

Jenis Proses Transformasi

Fisik

(

manufacturing

)

Lokasi

(

transport/storage

)

Perdagangan

(

retail

)

Fisiologis

(

healthcare

)

Psikologis

(

entertainment

)

Informasi

(

communications

)

(3)

Sistem Produksi, Sistem Manufaktur, Sistem

Perusahaan

8 PPS

CORPORATE SYSTEM

MANUFACTURING SYSTEM PRODUCTION SYSTEM

Personel System Management System

Accounting System

Marketing

Quality Assurance

Production Activity Production

Control Production

Planning Product &

Process Design

9

Business Management

Functional Resource Management

Quality Management

Information Management

Functional Building Block

Process (Production Activity Control)

Manufacturing

Planning Product/or-der flow Purchase

order/ma-terial flow

Product design flow

INTEGRATED MANUFACTURING

PPS

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

• Perencanaan & Pengendalian Produksi

• Tujuan perencanaan: pemanfaatan sumber secara efektif

• Tujuan pengendalian: penyesuaian rencana dengan

kegiatan sehari-hari

• Issu dalam PPC:

– apa (dilakukan pada level sistem manufaktur)

– berapa banyak

– kapan

– siapa

– bagaimana penyesuaian harus dilakukan

Kegiatan PPC

• Peramalan kuantitas permintaan

• Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah dan

waktu

• Perencanaan persediaan (inventory): jenis, jumlah dan

waktu

• Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas

• Penjadwalan produksi dan tenaga kerja

• Penjaminan kualitas

• Monitoring aktivitas produksi

• Pengendalian produksi

(4)

Sistem Produksi vs. Respons kepada Konsumen

Jenis respon:

(Strategy Product Positioning)

MTS=make to stock; ATO=assemble to order;

MTO=make to order; ETO=engineer to order

Jenis sistem:

(Strategy Process Positioning)

FS=flow shop; BP=batch production; JS=job shop

12 PPS

Sistem Perencanaan & Pengendalian Produksi

• Sistem MRPII (Manufacturing Resources Planning)

• Sistem JIT (Just in Time)

• Sistem OPT (Optimized Production Technology)/

TOC (Theory of Constraints)

• Project-based Production System

• SistemEnterprise Resources Planning (ERP)

• Sistem PPP untuk MTO production systems

13 PPS

Tahapan PPC

14

Peramalan

Perencanaan Agregat

Jadwal Produksi Induk

Perencanaan

Pengendalian Aktivitas Produksi di Lantai Pabrik

Out-sourcing

Rough Cut Capacity Capacity Planning

S

Hirarki Perencanaan

• Issues Perencanaan Strategis:

– Penentuan produk yang akan dibuat

– Perancangan Sistem Manufaktur

• Issues Perencanaan Taktis:

– Perincian Rencana Strategis

– Disagregasi rencana agregat

– Penentuan planned order releases

• Issue Perencanaan Pelaksanaan

– Dispatching planned order releases

– Day-by-day basis

– Minimizing mfg lead time and work in process

15 Strategic planning

Tactical planning

Execution planning

(5)

Hirarki Produk

• Type: kelompok beberapaproduct families

• Product family: kelompok beberapa items

• Item: produk akhir individual yang dibeli (digunakan) oleh konsumen

• Biasanya hirarki tersebut dimulai dari product family, karena bila sebuah pabrik membuat lebih dari satu jenis type maka operasi perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks

• Pengelompokan sejumlah item ke dalam sebuah product family dilakukan dengan teknik Group Technology (GT)

16 PPS

Hirarki Produk

17

Tipe 1 Tipe 2 Tipe n1

Famili 21 Famili 22

Famili 2n2 Type

Product family

Item

Sub-assembly

Component

Produk …

Subrakit …

Komponen … Subrakit …

PPS

Agregasi dan Disagregasi

Proses

agregasi

(

aggregation

)

adalah

proses pengelompokan

beberapa

jenis

item menjadi

product family.

Proses disagregasi (

disaggregation

) adalah

proses derivasi

product family

menjadi

item.

Contoh Proses Agregasi

• IBM memproduksi komputer laptop, desktop, notebook

dan mesin teknologi tinggi lainnya. Proses agregasi adalah pengelompokan jenis-jenis komputer tersebut ke

dalamfamily product (misalnya famili komputer).

• Unit agregat yang biasa digunakan dalam proses

agregasi:

–Jam kerja buruh, mesin atauresource lainnya

–Waktu standar

–Harga jual, ongkos produksi

(6)

Contoh Proses Agregasi

• Sebuah rumah sakit bisa melakukan agregasi jasa yang

diberikan menjadi jumlah perawat atau dokter yang dibutuhkan.

• Perusahaan jasa pelatihan bisa melakukan agregasi

kursus yang ditangani ke dalam jumlah instruktur yang harus disiapkan.

• PT Telkomsel bisa melakukan agregasi jumlah unit

penjualan kartu prabayar (kartu Simpati) dan kartu

pascabayar (kartu Hallo) menjadi jumlah rupiah

penjualan yang diterima.

20 PPS

Contoh Proses Disagregasi

Nilai penjualan total perusahaan dikelompokan

ke dalam nilai penjualan masing-masing produk

yang

di

buat

atau

Jam

produksi

total

dikelompokan ke dalam jam produksi

masing-masing produk

Nilai penjualan masing-masing produk tersebut

dibagi

dengan

harga

jual

masing-masing

sehingga diperoleh jumlah unit yang akan

diproduksi

21 PPS

Peramalan

• Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi

masa depan.

• Peramalan adalah tahap awal, dan hasil ramalan

merupakan basis bagi seluruh tahapan pada

perencanaan produksi

• Proses peramalan dilakukan pada level agregat (part

family); bila data yang dimiliki adalah data item, maka perlu dilakukan agregasi terlebih dahulu

• Terminologi: perioda, horison, lead time, fitting error,

forecast error, data dan hasil ramalan

22 PPS

Aggregate Planning (AP)

• Tujuan AP adalah membangkitkan (generate) top level

production plans.

• Basis AP adalah hasil ramalan dan target produksi.

Target produksi ditentukan oleh top level business plan yang memperhatikan kapasitas & kapabilitas perusahaan

• Peran AP adalah sebagai interface antara

perusahaan/sistem manufaktur dan pasar produknya.

• Analisis dilakukan dalam kelompok produk (product

family) dengan unit agregat.

• Melibatkan pemilihan srategi manufaktur.

(7)

24

Factory

Wholesaler

Retailer

End consumer

Aggregate Planning

Company top level plans

PPS 25

Jadwal Produksi Induk

Manajemen

demand

Factory Market

PPS

Master Production Schedule(MPS)

• Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule, MPS) atau JPI merupakan output disagregasi pada Rencana Agregat • JPI berada pada tingkatan item

• JPI bertujuan untuk melihat dampak demand pada perencanaan material dan kapasitas

• JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produk tersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos dan inventory yang tidak perlu dapat dihindarkan

• Teknik disagregasi: persentase dan metoda Bitran and Hax

Prosedur Teknik Persentase

• Hitung persentase kuantitas item masing-masing

terhadap kuantitas famili pada data masa lalu (semua dalam unit agregat)

• Gunakan persentase ini untuk menentukan kuantitas

item masing-masing dari Rencana Agregat. Output adalah MPS dalam satuan agregat

• Lakukan pembagian MPS (yang masih dalam satuan

(8)

28

Contoh

Data item (unit)

Perioda 1 2 3 4 5 6 Harga per unit Produk A 200 220 240 230 250 260 Rp. 3000 Produk B 600 650 700 690 720 770 Rp. 2000 Produk C 50 55 60 58 60 60 Rp. 5000

Data Agregat (Rp. 1000)

Perioda 1 2 3 4 5 6 Total Persentase

Peramalan

29 5 2490 12450 25 6 2620 15720 36

21 14175 51390

Peramalan dan Rencana Agregat

• Berdasarkan model ramalan tersebut, dapat dihitung

permintaan agregat pada perioda ke 7, yaitu:

–F7 = 2.006.900 + 101.600 x 7 = 2.718.100

–F8 = 2.006.900 + 101.600 x 8 = 2.819.700

–F9 = 2.006.900 + 101.600 x 9

• Bila dalam penentuan rencana agregat (aggregate plan)

diasumsikan menggunakan strategi chase, maka nilai rencana agregat akan sama dengan nilai ramalan

30 PPS

Disagregasi Rencana Agregat

Dengan demikian nilai rencana agregat pada perioda ke 7 adalah: Rp. 2.718.100

Dengan teknik persentase, disagregasi dilakukan untuk memperoleh MPS, yaitu:

Produk A = x Rp. 2.718.100 = Rp. 1.584.652,3 Rp. 328.890,1

MPS ini masih dalam unit agregat, sehingga perlu dilakukan konversi untuk memperoleh unit item. Konversi ini menggunakan harga jual per unit masing-masing produk

(9)

Master Production Schedule (MPS)

Produk Nilai Penjualan Harga jual

A Rp. 804.557,6 Rp. 3000

B Rp. 1.584.652,3 Rp. 2000

C Rp. 328.890,1 Rp. 5000

32

269 793 66 Jumlah unit (pembulatan)

MPS pada perioda ke 7: Produk A: 269 unit Produk B: 793 unit

Produk C: 66 unit

PPS

Perencanaan Material

• Perencanaan material adalah penentuan jumlah material yang diperlukan untuk memenuhi MPS dan saat pemenuhan material tersebut.

• Pendekatan dalam perencanaan material: independent-demand dan dependent independent-demand.

• Independent demand mengasumsikan bahwa produk-produk (atau komponen) tidak saling bergantungan. Artinya, perencanaan material untuk masing-masing produk dilakukan secara independen.

• Biasanya pendekatan independent demand ini dilakukan untuk produk-produk jadi (finished product), yang satu dengan yang lainnya tidak saling bergantungan.

33 PPS

Perencanaan Material

• Teknik dalam independent demand ini antara lain

Economic Order Quantity (EOQ).

• Dependent demand melakukan perencanaan material

untuk produk-produk (komponen-komponen) secara

bergantungan. Artinya, jumlah dan saat material

dibutuhkan untuk suatu produk/komponen tergantung kepada jumlah dan saat material yang dibutuhkan untuk produk/komponen yang lain.

• Ketergantungan antar produk/komponen digambarkan

dalambill of material atau product structure.

Bill of material/product structure

.

Produk X

Subassy 1 Subassy 2 Subassy...

SSA22

SSA21 SSA2...

SSA22... SSA22...

… …

Level-0

Level-1

Level-2

Level-3

Level-…

(10)

Perencanaan Material

Dependency

:

Vertical

dependency

dan

horizontal dependency

Vertical dependency

menunjukkan hubungan

parent-children

atau

exploding

Horizontal

dependency

menunjukkan

hubungan saat selesai pemrosesan

children

untuk suatu

parent

tertentu atau

time phasing

Teknik

dalam

dependent

demand

adalah

material requirements planning

(MRP)

36 PPS

Shop Floor Control

• Pembuatan rencana menggunakan beberapa asumsi: mesin selalu tersedia, material datang tepat waktu, waktu proses tertentu, tenaga kerja produktif, tidak ada perubahan jumlah demand dan due date, dan lain-lain

• Dalam implementasi rencana sangat mungkin asumsi tersebut tidak berlaku. Oleh karena itu perlu tindakan penyesuaian yang dikenal dengan istilah pengendalian

• Pengendalian adalah tindakan penyesuaian rencana dan pelaksanaan, agar tetap operational dan performansi sistem manufaktur tetap acceptable, meskipun perlu perubahan-perubahan dalam rencana.

37 PPS

Shop Floor Control

Tindakan yang dilakukan dalam shop floor

control adalah rerouting/alternate routing

scheduling-rescheduling

operation splitting

operation overlapping (lot streaming)

over time

subcontracting

lain-lain

38 PPS

Performansi Shop Floor

• Manufacturing lead time

• Jumlah inventory

• Idle time

• Line balancing

• Pemenuhan due date

• Material handling cost

• Utilization

• Efisiensi

• Produktivitas

• Kualitas

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Pengaruh Pemupukan Anorganik (N, P, K) dan Potensi Limbah Sereh Wangi sebagai Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi

Bila dilakukan perbandingan penggunaan energi untuk pemasakan dapat dijelaskan, bahwa pada IKM Kaguma membutuhkan bahan bakar sebanyak 3,22 kg atau setara dengan 12.988,77