PENGEMBANGAN
BAHAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Secara umum orang beranggapan bahwa guru yang baik mesti menguasai bahan pembelajaran
2. Tetapi, guru yang baik juga dituntut dapat mengembangkan bahan pembelajaran minimal untuk kelasnya sendiri
3. Guru kreatif mesti tidak hanya terpancang pd satu teks (misal: buku pelajaran) krn ada banyak bahan yg dimanfaatkan
4. Bahkan, yg lebih baik lagi guru mesti dapat mengembangkan buku bahan pembelajaran atau sumber belajar yang lain
5. Utk mencapai level itu tidak hanya dibutuhkan penguasan ba-han pembelajaran saja, masih ada faktor lain yg berpengaruh 6. Tuntutan dewasa ini memang seperti itu, tetapi sudah
mampukah kita para guru?
Pendahuluan lanjutan…
8. Jawabannya, tergantung seberapa besar kita mau
berusaha mencapainya
9. Pembicaraan tentang pengembangan bahan
pembelajaran di tiap jenjang pendidikan mesti terkait dengan kurikulum yang berlaku
10.Komponen bahan pembelajaran tampak dipandang sebagai hal terpenting dalam sebuah kurikulum
11.Namun dalam pengembangannya, ia mesti terkait dan sejalan dengan berbagai komponen kurikulum secara keseluruhan
Pendahuluan lanjutan …
13.
K13: desain kurikulum yang dikembangkan
berdasarkan seperangkat kompetensi
14.
Tiga fokus K13K:
a. Penentuan kompetensi
b. Pengembangan silabus
c. Pengembangan penilaian hasil belajar
15.
Sekolah dan guru diberi kebebasan
kreativitas (MBS) dan (MBK)
16.
Kontrol nasional: standar kompetensi dan
kompetensi dasar
17.
Fokus Sekolah/Mad: pengembangan
Lanjutan …
Silabus: rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran/tema yang mencakup:
SK, KD, materi
pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
bahan/media
Silabus:
penjabaran SK dan KD ke dalam materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
capai an kompetensi untuk tujuan penilaian
Bagaimanapun silabus harus berisi garis-garis
besar bahan pembelajaran (topik-topik), maka
masih harus dijabarkan lagi menjadi bahan
SILABUS
Silabus: rencana pembelajaran suatu/kelompok MP/tema
yang mencakup:
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Materi pokok/pembelajaran
4. Kegiatan pembelajaran
5. Indikator
6. Alokasi waktu
7. Sumber bahan/media
Silabus: penjabaran SK dan KD ke dalam materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian
Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
2. Relevan
3. Sistematis
4. Konsisten
5. Memadai
6. Aktual dan kontekstual
7. Fleksibel
8. Kontinuitas
9. Menyeluruh
Lanjutan Tugas …
Kelas/Guru:
1. Menganalisis rancangan kompetensi,
indikator kompetensi, materi pokok
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan
PROSEDUR PENGEMBANGAN SILABUS
1. Pengisian kolom identitas
2. Pengkajian SK dan KD
3. Pengidentifikasian materi
pokok/pembelajaran
4. Pengembangan kegiatan pembelajaran
5. Perumusan indikator pencapaian
kompetensi
Contoh Format Silabus Model I
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Waktu
:
Materi Pokok/ Pembelajar
an
Uraian
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
Masalah umum:
1. Penentuan jenis materi 2. Ruang lingkup
3. Urutan penyajian 4. Kedalaman/keluasan
5. Perlakuan terhadap materi 6. Sumber bahan
Masalah guru:
1. Materi terlalu luas atau sempit/sedikit 2. Mendalam atau dangkal
3. Belum tentu sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 4. Urutan penyajian tidak tepat
HAKIKAT BAHAN AJAR
1.
Bahan ajar (
instructional materials
): sesuatu
yang dipelajari siswa untuk mencapai
kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran
2.
Jadi, bahan ajar adalah sarana untuk mencapai
kompetensi
3.
Bahan ajar terdiri atas:
a. pengetahuan (
knowledges
)
b. keterampilan (
skills
)
Klasifikasi Bahan Ajar
Pengetahuan
:1. Fakta: sesuatu yang ada dan terjadi (ada secara empirik); misal: objek, peristiwa sejarah, lambang, penamaan, waktu, dll.
2. Konsep: pemahaman terhadap sesuatu seperti
pengertian/defnisi, klasifkasi, komponen, ciri khusus, dll.
3. Prinsip: sebuah fakta pengetahuan yang terbangun atas prinsip lewat proses ontologi keilmuan atau hubungan
tertentu, misalnya dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, hubungan antarkonsep (jika…, maka…)
Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
1. Relevansi: keterkaitan, ada kaitan; artinya ada kaitan, hubungan, atau bahkan ada jaminan bahwa bahan ajar yang dipilih itu menunjang tercapainya kompetensi yang dibelajarkan (KD, SK)
2. Konsistensi: keajegan, ada kesesuaian (jumlah/banyaknya) antara kompetensi dan bahan ajar; jika kompetensi dasar yang ingin dibelajarkan mencakup keempat keterampilan berbahasa, bahan yang dipilih/dikembangkan juga
mencakup keempat hal itu
3. Kecukupan: memadai keluasannya, ketercukupannya; bahan ajar yang dipilih/ dikembangkan ada jaminan
memadai/ mencukupi untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan; tidak terlalu sedikit sehingga kurang
Langkah Pemilihan Bahan ajar
Identifikasi muatan substansial yg tercakup dlm SK dan KD
1. SK dan KD adalah tujuan yang harus dikuasai siswa
2. Bahan pembelajaran apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai penguasaan itu
3. Dalam SK dan KD tercermin muatan dan cakupan bahan pembelajaran yang
terkait/relevan
4. Bahan untuk tiap SK dan KD tidak sama, jadi menuntut bahan pembelajaran yang berbeda 5. Kecermatan memahami substansi muatan SK
dan KD akan menjamin ketepatan pemilihan/pengembangan bahan
6. SK dan KD dikembangkan berdasarkan 4
kemampuan berbahasa, di dalamnya termuat aspek penguasaan kebahasaan sbg prasyarat capaian kemampuan berbahasa
Identifikasi jenis bahan pembelajaran
1.
Kognitif
a.
Fakta, konsep, prinsip, prosedur
b.
Materi kebahasaan (sistem bahasa: tata bunyi,
tata bentukan, tata kalimat)
c.
Materi kesastraan (pengetahuan kesastraan:
teori sastra, sejarah sastra)
2.
Afektif
a.
Sikap, minat, motivasi, kecenderungan thd
nilai-nilai
Identifikasi jenis bahan pembelajaran
Kinerja
1. Kinerja kebahasaan dan kesastraan
2. Keempat kemampuan berbahasa
3. Penggunaan bahasa dalam konteks
sesungguhnya (ada pertimbangan faktor
pragmatik)
4. Berbagai bentuk kegiatan apresiasi sastra
(lewat saluran keempat kemampuan
berbahasa)
Pemilihan bahan untuk tiap SK dan KD
1.
SK dan KD
acuan pertama dlm
pemilihan & pengembangan bahan
ajar
2.
Atau sebaliknya,
pengembangan/pemilihan bahan
pembelajaran tidak lain adalah
memilih/mengembangkan bahan yang
sesuai dengan masing-masing SK dan
KD
3.
Jadi, bahan yang dipilih/dikembangkan
cocok dengan tuntutan SK dan KD,
atau sebaliknya bahan ajar itu
mempunyai jaminan dapat untuk
mencapai SK dan KD
4.
Secara lebih konkret
Pemilihan bahan untuk tiap SK dan KD
5.
Bahkan tidak jarang indikator
dikembangkan berdasarkan bahan ajar
yang telah ditentukan sebelumnya
6.
Bahan ajar untuk tiap indikator, KD, &
SK tidak sama, tapi mesti saling
berkaitan & mendukung
7.
Hal itu sesuai dengan prinsip
pengembangan bahan:
berkesinambungan, berkelanjutan,
berkesuaian, dll yang secara bersama
untuk mencapai tujuan umum tiap
Cakupan Bahan Pembelajaran
1.
Cakupan: masalah keluasan,
kedalaman, kecukupan
2.
Keluasan: seberapa banyak bahan
pembelajaran yang
dipilih/dikembangkan dalam sebuah
SK/KD
3.
Kedalaman: seberapa detil bahan
pembelajaran tsb yang harus
dibelajarkan kpd siswa
4.
Ada perbedaan masalah keluasan dan
kedalaman pengembangan bahan
berdasarkan:
a.
jenjang pendidikan (SD, SMP/MTs,
SMA)
Cakupan Bahan Pembelajaran
5.
Kecukupan (
adequacy
): cukup,
memadai; dengan bahan
pembelajaran yang
dipilih/dikembangkan itu mencukup
atau memadai untuk menjamin
capaian kompetensi (Sk, KD) yang
dibelajarkan
6.
Kecukupan: bahan pembelajaran tidak
terlalu sedikit atau luas
7.
Pemilihan dan pengembangan bahan
pembelajaran harus juga
Urutan Bahan Pembelajaran
1.
Urutan penyajian (
sequencing
):
bagaimana mengurutkan bahan ajar
secara tepat agar dapat
mempermudah siswa mempelajarinya
2.
Masalah urutan bahan ajar menjadi
lebih relevan terhadap pokok-pokok
bahasan yang memiliki prasyarat
(
prerequisite
)
3.
Bahan ajar ajar yang menjadi
Urutan Bahan Pembelajaran
4.
Misal: sebelum pembelajaran makna
tersirat, harus terlenih dahulu makna
tersurat (kalimat sederhana sebelum
kalimat kompleks)
5.
Lazimnya, urutan bahan ajar
mengikuti logika: dari yang mudah ke
sulit, dekat ke jauh, sederhana ke
kompleks, tunggal ke gabung, tersurat
ke tersirat,
actual meaning
ke
Pendekatan Urutan Bahan Ajar
1. Pendekatan prosedural:
a. Urutan bahan ajar menggambarkan sebuah prosedur, langkah-langkah tertentu
b. Misalnya, langkah memahami puisi, langkah mengkaji fksi/puisi
2. Pendekatan hierarkhis:
a. Urutan bahan ajar menggambarkan sesuatu yang berjenjang
b. Misalnya, bahan-bahan ajar (atau: mata kuliah) yang menjadi prasyarat harus disajikan terlebih dahulu daripada bahan ajar yang menuntut
prasyarat itu
c. Pemahaman sebuah wacana diawali dengan pemahaman tiap paragraf, dan pemahaman paragraf diawali dengan pemahaman tiap kalimat pendukungnya
Penentuan Sumber Bahan
1. Sumber bahan: tempat bahan pembelajaran diperoleh
2. Sumber bahan: bukan hanya tempat guru mengambil bahan pembelajaran, tetapi juga tempat siswa dapat mengakses sendiri bahan yang harus dipelajari
3. Sumber bahan tidak sekadar berupa buku teks, walau
buku teks tetap penting, tetapi dapat berupa berbagai hal lain yang dapat membantu siswa belajar
4. Siswa harus dibiasakan mencari & mengakses sendiri
berbagai sumber bahan yg dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi
5. Guru harus mampu mengembangkan bahan ajar sendiri dengan mengakses berbagai sumber yang relevan
Sumber Bahan Ajar
1.
Buku Teks
2.
Buku Literatur Terkait (Kebahasaan, Kesastraan,
Teks-teks Kesastraan)
3.
Laporan Hasil Penelitian
4.
Jurnal Penelitian, Jurnal/Majalah Ilmiah dan jenis
Majalah lain
5.
Penerbitan Berkala: Harian, Mingguan
6.
Internet
7.
Media Audiovisual (TV, Video, Kaset Audio) dan
Media Audio (Radio, Rekaman)
8.
Narasumber (Pakar Bidang atau Tokoh Tertentu)
9.
Lingkungan (Alam, Sosial, Senibudaya, dll)
10.
Kantor tertentu (kantor lazimnya menyediakan
daya-data tertentu yang dibutuhkan)
Bentuk Pengembangan Bahan Ajar
1. KTSP memberi kebebasan kreativitas kepada setiap SP, Kepsek, dan guru untuk mengembangkan
sendiri kurikulum yang akan dilaksanakan di lingkungannya
2. Hal itu merupakan kesempatan baik bagi semua komponen pendidikan terkait untuk merealisasikan idealismenya
3. Misalnya, dengan memasukkan berbagai muatan tertentu yang dipandang penting ke dalam
kurikulum (muatan lokal, nilai-nilai, bahan tertentu, dll), model pembelajaran, model penilaian, dll.
4. Guru merupakan salah satu komponen penting
sekaligus ujung tombak dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan lewat KBM yang
diselenggarakan
5. Mereka memiliki kebebasan untuk mengkreasikan KBM: mulai dari perumusan indikator,
pengembangan bahan ajar, pemilihan strategi pembelajaran, strategi penilaian, dll.
Lanjutan bentuk …
Pengembangan bahan ajar dapat ditampilkan dalam bentuk:
1. Buku Teks, Diktat
a. Sebaiknya guru tidak hanya menggantungkan buku teks yang sudah ada karena mesti belum mencakup semua idealismenya
b. Guru yang baik mesti kreatif membuat buku teks sendiri (kalau perlu bersaing dengan penulis
buku-buku yang sudah ada. Mengapa tidak!!!)
2. Modul (misalnya untuk tiap SK, bahan ajar untuk bulanan/semesteran/tahunan)
Modul kemudian dapat dikembangkan menjadi
sebuah buku teks. Mengapa tidak!!!
3. Handout, tulisan-tulisan lepas, teks-teks ragam tertentu (misal: sastra)
4. Powerpoint