Pertama Murni Syariah
SEMINAR
PERBANKAN SYARIAH
Disampaikan oleh
Abdul Gofur
Pertama Murni Syariah
Definisi Bank
• Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (pasal 5 UU
7/92)
• Kegiatan Usaha Perbankan :
– Penghimpunan dana
– Penyaluran dana
Pertama Murni Syariah
Konsep & Sistem
Perbankan
Konsep & Sistem
Perbankan
Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana
tersebut kepada masyarakat lain yang
memerlukan
Masyarakat
Pemilik Dana
Masyarakat
Pengguna Dana
ProsesPenghimpunan Dana
Pertama Murni Syariah
Konsep & Sistem
Bank Konvensional
Konsep & Sistem
Bank Konvensional
Masyarakat
Pemilik Dana
Masyarakat
Pengguna Dana
Proses
Penghimpunan Dana
Proses Penyaluran Dana
Pertama Murni Syariah
Konsep & Sistem
Perbankan Syariah
Konsep & Sistem
Perbankan Syariah
Penghimpunan Dana Penyaluran DanaProses
Konsep Penghimpunan Dana : 1. Al Wadiah
2. Mudharabah
Konsep Penyaluran Dana : 1. Bagi Hasil (Mudharabah &
Musyarakah) 2. Jual Beli (Murabahah, Istishna &
Salam) 3. Ujroh (Ijarah & Ijarah Muntahiah
Bitamlik) BAGI HASIL
Pertama Murni Syariah
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Permasalahan Bank Syariah Bank Konvensional
Sistem
Pengawasan • Adanya dewan pengawas syraiah untuk memastikan operasional bank tidak menyimpang dari syariah disamping tuntutan moralitas pengelola bank dan nasabah sesuai dengan akhlakul kharimah
• Aspek moralitas sering kali terlanggar karena tidak adanya nilai-nilai religius yang mendasari operasional. Risiko Usaha • Dihadapi bersama antara bank
dengan nasabah dengan prinsip keadilan dan kejujuran.
• Tidak mengenal kemungkinan terjadinya selisih negatif (negatif spread) karena sistem yang
digunakan.
• Risiko bank tidak terkait langsung dengan debitur , risiko debitur tidak terkait langsung dengan bank. • Kemungkinan terjadi selisih
Pertama Murni Syariah
PERBEDAAN BUNGA DENGAN BAGI HASIL
BUNGA
BAGI HASIL
•
Dihitung dari pokok
(uang yg dipinjamkan)
•
Berubah sesuai kondisi
(bunga) pasar
•
Nominal tetap sesuai
suku bunga
•
Diragukan
•
Dihitungan dari
keuntungan
•
Nisbah tetap sesuai
akad
•
Nominal berubah
sesuai kondisi usaha
•
Tidak ada keraguan
C
or
n
fla
Pertama Murni Syariah
Karakteristik Bank Syariah
(pr 2-5)•
Berdasarkan prinsip syariah
•
Implementasi prinsip ekonomi Islam dg ciri:
–
pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
–
Tidak mengenal konsep “time-value of money”
–
Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yg diperdagangkan.
•
Beroperasi atas dasar bagi hasil
•
Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa
•
Tidak menggunakan “bunga” sebagai alat untuk memperoleh pendapatan
•
Azas utama => kemitraan, keadilan, transparansi dan universal
Pertama Murni Syariah
Syarat transaksi sesuai syariah a.l :
(pr 7)• Tidak mengandung unsur kedzaliman
• Bukan riba
• Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.
• Tidak ada penipuan (gharar)
Pertama Murni Syariah
FUNGSI BANK SYARIAH
MANAGER
INVESTASI
Penghimpunan dana : Prinsip wadiah
Prinsip mudharabah
INVESTOR
Penyaluran danaPrinsip jual beli (murabahah, salam, istishna dsb)Prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah)
JASA LAYANAN
Produk jasa Wakalah, Kafalah, Sharf, Qardh Hawalah, Rahn dsbSOSIAL
Dana kebajikanPenghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan Penghimpunan dan penyaluran ZIST
Pertama Murni Syariah
Produk dan jasa Bank Syariah
Penghimpunan
Penyaluran
Jasa
keuangan
Prinsip jual beli
Murabahah
Istishna
Salam
Prinsip bagi hasil
Pertama Murni Syariah
Penghimpunan
dana
Prinsip
wadiah
•
•
Wadiah yad amanah
Wadiah yad dhamanah
Prinsip
Mudharabah
•
Mudharabah mutlaqah
(Investasi Tidak Terikat /
Unrestricted Investment)
•
Mudharabah
Muqayyadah
(Investasi
Terikat / Restricted
Pertama Murni Syariah
Prinsip Wadiah
Akad titipan pihak yang mempunyai barang atau
uang kepada pihak yang diberi kepercayaan
untuk keselamatan, keamanan serta keutuhan
harta titipan tersebut.
Berdasarkan jenisnya :
• Wadiah Yad Amanah, aplikasi di perbankan
Safe
Deposit Box
• Wadiah Yad Dhamanah, aplikasi di
Pertama Murni Syariah
Skema Wadiah Yad Amanah
•
Wadiah Yad al Amanah
– Penyimpan tidak boleh memanfaatkan barang/uang titipan.
– Penyimpan dapat mengenakan biaya penitipan.
Nasabah
(Penitip)
Bank
(Penyimpan)
1. Titip barang/uang
Pertama Murni Syariah
Skema Wadiah Yad Dhamanah
•
Wadiah Yad adh Dhamanah
– Penyimpan boleh memanfaatkan
barang/uang titipan.
– Keuntungan sepenuhnya menjadi milik
penyimpan.
– Penyimpan dapat memberikan insentif
(bonus) kepada penitip.
Nasabah
(Penitip)
Bank
(Penyimpan)
1. Titip Barang/uang
4. Beri Bonus
Pengguna
Dana
2.
Pertama Murni Syariah
Prinsip Mudharabah
Merupakan akad antara pemilik dana sebagai
“Shahibul Maal” dengan Bank sebagai pengelola
dana atau “Mudharib” untuk mengelola dana dan
memperoleh keuntungan serta dibagi sesuai
nisbah yang disepakati pada awal akad
Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada
mudharib :
• Mudharabah Mutlaqah, aplikasi di
perbankan
merupakan investasi tidak
terikat berupa deposito atau tabungan
Pertama Murni Syariah
Skema Mudharabah Mutlaqah
Bank
(
Mudharib
)
Nasabah
(
Shahibul Maal
)
Proyek/Usaha
Pembagian Keuntungan
Modal
Perjanjian Bagi Hasil
Pertama Murni Syariah
Contoh perhitungan Bagi Hasil
DPKM (Dana Pihak Ketiga Mudharabah) yaitu Dana Nasabah
dengan Akad Mudharabah A 90.000.000 DPKM yang dapat disalurkan pada pembiayaan = DPKM x
(1-GWM => simpanan wajib pada Bank Indonesia =5%) B 85.500.000
Dana bank 14.500.000
Pembiayaan yang disalurkan C 100.000.000 Pendapatan dari penayaluran pembiayaan D 1.666.667 Pendapatan Investasi dari setiap 1000 DPKM E 15,83
B 1
Pertama Murni Syariah
Contoh Perhitungan Bagi Hasil
Pendapatan Investasi dari setiap 1000 DPKM E 15,83
Saldo rata-rata harian F 10.000.000,00
Nisbah nasabah (disepakati awal akad) G 55,00
Porsi bagi hasil untuk nasabah bulan ini (rupiah) H 87.065,00
F G H = --- X E X --- 1.000 100 Contoh :
Tuan Ahmad memiliki deposito Mudharabah di BMI sebesar Rp. 10 juta dengan nisbah nasabah 55 dan BMI 45, dan masa
Pertama Murni Syariah
Kesimpulan
• Sistem bagi hasil
tidak dapat memastikan keuntungan di
muka
, karena harus memperhitungkan hasil investasi
• Secara finansial
tidak ada kepastian
sistem bagi hasil lebih
besar/kecil dari bunga dan sebaliknya,
tergantung pada
besar indeks hasil investasi
dari Bank ybs.
Pertama Murni Syariah
Penyaluran
dana
Prinsip Jual
Beli
•
•
Murabahah
Istishna, Istishna paralel
•
Salam, Salam Paralel
Prinsip Bagi
hasil
Ujroh
•
Pembiayaan Mudharabah
•
Pembiayaan Musyarakah
Pertama Murni Syariah
Prinsip Jual beli
MURABAHAH
•
Merupakan akad jual beli antara bank
dengan
nasabah, Bank membeli barang dan
menjual
kepada nasabah sebesar harga pokok
ditambah
dengan keuntungan yang disepakati.
Pertama Murni Syariah
Skema Murabahah
BANK
SYARIAH
NASABAH
1. Negosiasi & Persyaratan
3. Beli
4. Kirim
2. Akad Jual Beli
6. Bayar
5. Terima
Barang
Pertama Murni Syariah
ISTISHNA
• Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’)
dengan penerima pesanan (shani)
• spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu, jumlah) dan harga barang pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan ( dimuka, cicilan dan dibelakang)
• Apabila bank bertindak sebagai shani’ kemudian
menunjuk pihak lain untuk membuat barang disebut istishna paralel
• Aplikasi di perbankan, manufaktur, industri kecil
Pertama Murni Syariah
Skema Istishna
PRODUSEN
(PEMBUAT
)
2. Tagih
3.Kirim
BarangPesanan
1.Negosiasi
Pesan
Pertama Murni Syariah
Skema Istishna Paralel
PRODUSEN
(PEMBUAT
)
KONSUMEN
(PEMBELI)
4. Tagih
6.Bayar
5.Kirim
BarangPesanan
2.Negosiasi
Pesan
1.Negosiasi
dan Pesan
BANK
SYARIAH
Pertama Murni Syariah
SALAM
•
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)
antara pembeli (muslam) dengan penjual
(muslam ilaih)
•
Spesifikasi (jenis, ukuran, jumlah, mutu) dan
harga barang disepakati diawal akad dan
pembayaran dilakukan dimuka secara penuh
•
Apabila bank bertindak sebagai penjual,
kemudian memesan kepada pihak lain untuk
menyediakan barang disebut salam paralel.
Pertama Murni Syariah
Skema Salam
PENJUAL
(PETANI
)
2. Kirim
Dokumen
3.Kirim
BarangPesanan
1.Negosiasi
Bayar
Pertama Murni Syariah
Skema Salam Paralel
PENJUAL
(PETANI
)
PEMBELI
4. Kirim
Dokumen
2.Bayar
5.Kirim
BarangPesanan
3.Negosiasi
Bayar
1.Negosiasi
dan Pesan
Pertama Murni Syariah
Prinsip bagi hasil
MUDHARABAH (BANK SEBAGAI SHAHIBUL MAAL)
• Akad antara pemilik modal dan pengelola dana
untuk
berusaha guna mendapatkan keuntungan dan
akan
dibagi sesuai nisbah yang disepakati diawal
akad
• Prinsip bagi hasil usaha terdiri dari revenue
sharing
atau profit sharing
MUSYARAKAH
• Akad untuk usaha patungan untuk membiayai
usaha
Pertama Murni Syariah
Skema Mudharabah (Bank sebagai Shahibul Maal)
Nasabah
(
Mudharib
)
Bank
(
Shahibul Maal
)
Proyek/Usaha
Pembagian Keuntungan
Modal
Perjanjian Bagi Hasil
Pertama Murni Syariah
Skema Musyarakah
Nasabah
Perjanjian Bagi Hasil
•Nisbah X%
•Porsi modal Nasabah •Nisbah Y%•Porsi modal bank
Modal
Modal
Pengembalian
Modal Pokok
Pertama Murni Syariah
Prinsip ujroh (ijarah)
IJARAH
•
Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir)
dengan penyewa (mustajir) setelah masa sewa
berakhir barang sewaan dikembalikan kepada
muaajir
IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK
Pertama Murni Syariah
Skema Ijarah Muntahiyyah Bittamlik
Penjual/
Supplier
Nasabah
Bank Syariah
Obyek Sewa
2. Beli
Obyek
Sewa
1. Butuh
Obyek Sewa
3. Sewa
Beli
Milik Bank Syariah selama masa sewa
Pertama Murni Syariah
Jasa Perbankan
Wakalah
•
LC, Transfer, Inkaso &
Kliring
Kafalah
Hiwalah
Rahn
Qard
Sharf
•
Bank Garansi
•
Anjak Piutang
•
Gadai
•
Dana Talangan
Pertama Murni Syariah
JASA PERBANKAN
WAKALAH
• Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa
(muwakil)
kepada penerima kuasa (wakil) untuk
melaksanakan
Pertama Murni Syariah
Skema al-Wakalah
Nasabah Muwakil
• Transfer
• Kliring
• Collection
• L/C
•Dll
TAUKIL
BANK
WAKIL
Pertama Murni Syariah
KAFALAH
• Akad pemberian jaminan (makful alaih)
yang
diberikan satu pihak kepada pihak lain
dimana
pemberi jaminan (kafiil) bertanggung jawab
atas
pembayaran kembali suatu hutang yang
menjadi
Pertama Murni Syariah
Skema al-Kafalah
TERTANGGUNG (Jasa/Objek)
PENANGGUNG
BANK
DITANGGUNG
NASABAH
Pertama Murni Syariah
HIWALAH
• Akad perpindahan piutang nasabah (muhil)
kepada
bank (muhal’alaih) dari nasabah lain ( muhal)
• Muhil meminta muhal’alaih untuk membayar
terlebih
dahulu piutang yang timbul dari jual beli
• Pada saat jatuh tempo muhal akan membayar
ke
muhal’alaih
Pertama Murni Syariah
Skema al-Hiwalah
MUHAL’ALAIH
(BANK)
MUHIL
(PENYUPLAI) 1 Suplai Barang (PEMBELI)MUHAL
2 Dokumen
Pertama Murni Syariah
RAHN
• Akad penyerahan fisik barang/ harta (marhun)
dari
nasabah (rahin) kepada bank (murtahin)
sebagai
Pertama Murni Syariah
Skema ar-Rahn
Marhun Bih Pembiayaan
Murtahin Bank
Rahin Nasabah
Marhun Jaminan
2 Permohonan Pembiayaan
3 Akad Pembiayaan
4 Utang + fee
1 b Titipan/Gadai Pembiayaan
Pertama Murni Syariah
QARDH
• Akad pinjaman dari Bank (muqridh) kepada
pihak
tertentu (muqtaridh) untuk tujuan sosial yang
wajib
dikembalikan dengan jumlah yang sama
sesuai
Pertama Murni Syariah
Skema al-Qardh
NASABAH
BANK
PERJANJIAN QARDH
PROYEK USAHA
KEUNTUNGAN
MODAL 100 % TENAGA
KERJA
100 % KEMBALI
Pertama Murni Syariah
SHARF
Pertama Murni Syariah
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA SE-INDONESIA
(Jakarta, 16 Desember 2003 / 22 Syawal 1424 H)
MEMUTUSKAN/MENETAPKAN
A. Pengertian Bunga (Interest) dan Riba
Bunga (interest): “….. Tambahan yang dikenakan untuk transaksi pinjaman uang yang diperhitungkan dari pokok pinjaman tanpa mempertimbangkan pemanfaatan/hasil pokok tersebut,
berdasar-kan tempo waktu, dan diperhitungberdasar-kan secara pasti dimuka berdasar- kan persentase…..”
Pertama Murni Syariah
B. Hukum Bunga (Interest)
Praktek pembungaan uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yang Terjadi pada zaman Rasulullah SAW, baik riba nasi’ah maupun riba
Fadhl. Dengan demikian praktek pembungaan uang ini termasuk salah satu bentuk riba, dan riba haram hukumnya.
Praktek pembungaan uang ini banyak dilakukan oleh Bank, Asuransi, Pasar Modal, Pegadaian, Koperasi, dan Lembaga Keuangan lainnya maupun individu.
C. Bermu’amalah dengan Lembaga Keuangan Konvensional
a. Untuk wilayah yang sudah ada kantor/jaringan Lembaga Keuangan Syariah, tidak diperbolehkan melakukan transaksi yang didasarkan kepada perhitungan bunga
Pertama Murni Syariah
D. Dasar - dasar Penetapan
1. Bunga bank memenuhi kriteria riba yang diharamkan Allah SWT,
seperti dikemukakan oleh :
a) Imam Nawawy dalam al – Majmu’ g) Muhammad Abu Zahrah
h) Muhammad Ali al – Shabuni
i) Wahbah al – Zuhaily dalam al – Fiqh al – ISlamy wa Adillatuh
Pertama Murni Syariah
3. Telah adanya ketetapan akan keharaman bunga bank oleh tiga Forum Ulama
Internasional, yaitu :
a. Majma’ul Buhuts al-Islamiyyah di al-Azhar Mesir pada Mei 1965
b. Majma’ al-Fiqh al-Islamy Negara-negara OKI yang diselenggarakan
di Jeddah tanggal 10-16 Rabi’ul Awal 1406 H / 22-28
Desember 1985 c. Majma’ Fiqh Rabithah al-’Alam al-Islamy Keputusan 6 Sidang IX
yang diselenggaran di Makkah tanggal 12-19 Rajab 1406 H
d. Keputusan Dar al-Itfa, Kerajaan Saudi Arabia, 1979
e. Keputusan Supreme Shariah Court Pakistan 22 Desember 1999
4. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
tahun 2000 yang menyatakan bahwa bunga bank tidak sesuai dengan syari’ah
5. Sidang Majlis Tarjih Muhammadiyah tahun 1968 di Sidoarjo yang menyarankan kepada PP Muhammadiyah untuk mengusahakan terwujudnya konsepsi sistem
perekomonian khususnya Lembaga Perbankan yang sesuai dengan qaidah Islam
Pertama Murni Syariah
Perkembangan bank syariah di Indonesia
secara formal dimulai tahun 1992 dan
serius dikembangkan mulai tahun 1998
Mengapa Indonesia menjadi “
late-comer
”
dalam pengembangan bank syariah ?
Perkembangan Bank Syariah :
Pertama Murni Syariah
Faktor penyebab keterlambatan:
1) Perbedaan pandangan tentang bunga bank
•
Halal
•
Syubhat
•
Haram
2) Pertimbangan Sosial Politik
Heterogenitas masyarakat Indonesia
Tanggung jawab pencantuman label “syariah
”
3)
Kendala Dasar Hukum
Pertama Murni Syariah
Kendala Stagnasi Perkembangan
(1992-1998)
1.
1.
Masih rendahnya pengetahuan dan
Masih rendahnya pengetahuan dan
kesalahpahaman masyarakat
kesalahpahaman masyarakat
2.
2.
Ketentuan operasional perbankan,
Ketentuan operasional perbankan,
instrumen moneter dan pasar keuangan
instrumen moneter dan pasar keuangan
3.
3.
Keterbatasan jaringan pelayanan
Keterbatasan jaringan pelayanan
4.
Pertama Murni Syariah
Ketentuan Undang-Undang
:
UU tentang Perbankan Tahun 1967 (tidak
mengenal bank syariah)
UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan
(hanya mengenal bank bagi hasil) ;
Dual
Banking System
UU No. 10 tentang perbankan Tahun 1998
(baru mengakui bank syariah);
UU No. 23 Tahun 1999 tentang BI
Pertama Murni Syariah
‘MILESTONE’ PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
SEJAK 1990
bank beroperasi secara dual system• BI membuat dan menetapkan peraturan kelembagaan perbankan syariah Pengemb PUAS & SWBI
Peserta sepakat untuk
segera mendirikan bank syariah
Peserta sepakat untuk
segera mendirikan bank syariah
Bank Muamalat Indonesia berdiri sebagai hasil dari
pertemuan tahunan MUI pd
bulan Agustus 1990
Bank Muamalat Indonesia berdiri sebagai hasil dari
pertemuan tahunan MUI pd
bulan Agustus 1990
• UU no. 10/1998, Bank Indonesia mengakui keberadaan bank syariah dan bank konvensional • Bank konvensional
diperkenankan membuka KC syariah.
• UU no. 10/1998, Bank Indonesia mengakui keberadaan bank syariah dan bank konvensional • Bank konvensional
diperkenankan membuka KC syariah.
• UU no.23/1999:
• BI bertanggungjawab terhadap pengaturan dan pengawasan perbankan termasuk bank syariah • BI dapat menetapkan kebijakan moneter dg
menggunakan prinsip syariah • Berdiri BUS kedua
• Dibuka kantor cabang syariah untuk yang pertama kalinya
• BI memiliki Tim Penelitian dan Pengaturan Perbankan Syariah
• UU no.23/1999:
• BI bertanggungjawab terhadap pengaturan dan pengawasan perbankan termasuk bank syariah • BI dapat menetapkan kebijakan moneter dg
menggunakan prinsip syariah • Berdiri BUS kedua
• Dibuka kantor cabang syariah untuk yang pertama kalinya
• BI memiliki Tim Penelitian dan Pengaturan Perbankan Syariah
1992 1998 1999 2000
Keluarnya Reg.
Operasional & Kelembagaan
Penyempurnaan jaringan kantor. PBI No. 41/2002
Konversi BUK menjadi BUS
Konversi KCK menjadi KCS Konversi KCP/KK menjadi KCS
Membuka window syariah di KCK
2003
Pertama Murni Syariah
Perkembangan Jaringan
Perbankan Syariah
Pertama Murni Syariah