• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBABAKAN PERIODE EKONOMI di indonesia (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBABAKAN PERIODE EKONOMI di indonesia (1)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBABAKAN PERIODE EKONOMI

Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Oleh : Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si

Disusun Oleh

Nama Kelompok : Adam Smith Group (Kelompok V) Anggota :

1. Devi Ratnasari Simbolon (150501074) 2. Bintang Tri Putri Siregar (150501101) 3. Astri Noiyanti Saragih (150501107) 4. Jeni Mardika Pasaribu (150501118) 5. Vincerin Zendrato (150501121)

6. Astuti Siagian (150501122)

7. Yunita C Sitorus (150501131)

8. Yunus Permana HS (150501138)

9. Mehangga Hartono B (150501142) 10. Christyanti Dorkas (150501145)

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara

T.A 2016/2017

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa sejarah ekonomi dimasa pra klasik adalah dimana pada saat itu manusia belum semuanya mengetahui tentang ekonomi, walaupun dimasa itu juga sudah terjadi barter atau dengan kata lainnya pertukaran antara barang-barang yang di anggap berharga dengan kebutuhan ekonomi seperti makanan, pakaian dan masih banyak lagi yang lainnya.

Maka dari itu di dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas sejarah dari ilmu ekonomi dan para-para pakar ekonomi yang pertama kali menemukan ekonomi, namun didalam makalah ini penulis hanya membahas tentang ekonomi dimasa praklsik dan klasik. Adapun masa-masa ekonomi praklasik adalah Yunani Kuno , Skolastik , Merkantilisme dan fisiokrat. Setelah masa-masa ekonomi praklasik muncullah masa ekonomi klasik

Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Berapa periode dalam masa ekonomi praklasik hingga menjelang masa ekonomi klasik ?

2. Bagaimana pandangan para ahli terhadap masa ekonomi praklasik dan ekonomi klasik ?

3. Bagaimana latar belakang masa ekonomi praklasik dan ekonomi klasik ?

4. Apa pokok-pokok ajaran tiap babak periode ekonomi ?

5. Siapa yang diuntungkan dalam masa ekonomi praklasik dan ekonomi klasik

Tujuan

Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui : 1. Periode ekonomi praklasik dan ekonomi klasik.

2. Pandangan para ahli terhadap masa ekonomi praklasik dan ekonomi . 3. Latar belakang masa ekonomi praklasik dan ekonomi klasik.

(3)

5. Yang diuntungkan dalam masa ekonomi praklasik dan klasik.

BAB II

PEMBAHASAN

(4)

1.1 Pandangan Yunani Kuno

Sesungguhnya persoalan ekonomi sama tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri. Tetapi bukti-bukti konkrit paling awal yang bisa ditelusuri ke belakang hanya hingga masa Yunani Kuno (Deliarnov, 1995:9). Seperti yang sudah diketahui, kata “ekonomi” sendiri berasal dari penggabungan dua suku kata Yunani: oikos dan nomos, yang berarti “pengaturan atau pengelolaan rumah tangga”. Istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Xenophone, seorang filsuf Yunani.

1.2 Latar Belakang Sejarah Yunani Kuno

Pada masa Yunani Kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Bukti tentang itu dapat dilihat dari buku Respublika yang ditulis oleh Plato (427-347SM) sekitar 400 tahun sebelum masehi. Karena dia yang melahirkan pemikiran paling awal tentang perekonomian, maka pemikirannya tentang praktek ekonomi banyak dipelajarai orang. Hanya sayang, walau Plato ada membahas masalah-masalah ekonomi, tetapi pembahasan itu tidak dilakukan secara khusus, melainkan sejalan dengan pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat sempurna, atau sebuah utopia.

Pada masa Yunani Kuno memang pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian Filsafat, khususnya filsafat moral. Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan ( justice ) dalam sebuah negara ideal ( ideal state). Dalam sebuah negara ideal, demikian Plato, kemajuan tergantung pada pembagian kerja (division of labor ) yang timbul secara alamiah dalam masyarakat.

Suatu hal yang patut dicatat dari masa Yunani Kuno ini adalah bahwa orang sudah mengenal hedonisme, yang dapat dikatakan sebagai cikal bakal paham materialistik yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18 kemudian.

Hedonisme merupakan paham materialisme mekanistik, yang menganggap kenikmatan egoistis sebagai tujuan akhir dari kehidupan manusia. Paham yang pertama kali digagas oleh Aristippus ini menganggap bahwa kenikmatan adalah tujuan akhir dari kehidupan manusia. Platolah orang pertama yang mengecam konsep itu. Plato sudah melihat bahwa konsep itu akan mendatangkan gap dalam masyarakat. Ada yang akan hidup berkemewahan, sementara yang lainnya akan sengsara setengah mati.

Teori Plato yang masih relevan dengan keadaan sekarang adalah pendapatnya tentang fungsi uang. Dalam bukunya Politika, Plato menjelaskan bahwa selain sebagai alat tukar, uang juga berfungsi sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan.

(5)

Selain Plato dan Aristoteles, pemikir masa Yunani Kuno yang harus disimak pendapatnya adalah Xenophon (440 – 355 SM). Sebagai mana sudah disinggung sebelumnya, kata-kata ekonomi (dari oikos dan nomos ) adalah “ciptaan” Xenophon. Karya utamanya adalah “On the Means of Improving the Revenue of the State of Athens“ (Deliarnov, 1995: 13).

1.3 Siapakah Yang Diuntungkan oleh Mazhab Yunani Kuno

Para pengunjung yang datang harus dilayani denga baik. Pelayanan yang baik diperlukan, sebab mereka datang ke Athena dengan membayar pajak, membawa kemakmuran bagi masyarakat Athena. Makin baik pelayanan, makin banyak orang datang berdagang dan berkunjung, dan makin besar pula pendapatan negara dan masyarakat.

Hal ini menunjukkan bahwa spirit merkantilisme udah ada pada masa Yunani Kuno, yang menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan negara-negara lain. Juga spirit kepariwisataan, yang menganjurkan masyarakat melayani para pengunjung yang datang berdarmawisata dilayani sebaik-baiknya, sebab mereka yang datang akan membawa kemakmuran bagi masyarakat daerah yang dikunjungi. (Deliarnov, 1995: 14).

2. EKONOMI ERA SKOLASTIK

2.1 Pandangan tentang Ekonomi Kaum Skolastik

(6)

Adapun tokoh-tokoh yang perlu diketahui pada Ekonomi Era Skolastik adalah :

1. Albertus Magnus ( 1206-1280)

Adalah seorang filosof-religius dari Jerman. Konsepnya yang terkenal adalah konsep harga yang adil dan pantas(just price) , yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menghasilkan barang tersebut. Jika seseorang menetapkan harga melebihi harga yang adil , menurutnya orang tersebut telah melanggar etika dan tidak pantas dihormati.

2. Thomas aquinas( 1225-1274)

Pandangannya yang paling terkenal adalah ketidaksetujuannya terhadap kaum sipil Romawi dan hukum yang dikembangkan oleh bangsa Yahudi tentang harga dan bunga. Undang-undang Roma yang mengijinkan menjual barang di atas harga yang patut dan membeli di bawah harga yang patut. Begitu juga mengenakan bunga uang yang dipinjamkan merupakan riba. Dasar Aquinas menentang hukum-hukum tersebut adalah semua orang bersaudara. Ia menegakkan hukum Tuhan, karena itu berdosa menjual barang-barang di atas harga yang patut. Harga yang berlaku seharusnya adalah harga yang adil ( just price). Dalam bukunya yang terkenal, Summa Theologica , ia menjelaskan memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil , sebab sama saja menjual yang tidak ada.

2.2 Latar Belakang Sejarah Ekonomi Era Skolastik

(7)

manusia serta pemikiran filsafat menampakkan mulai adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan.Pada mulanya skolastik ini timbul pertama kalinya di biara italia selatan dan pada akhirnya sampai berpengaruh kejerman dan belanda. Kurikulum pengajaranya meliputi studi duniawi, tata bahasa, retorika, dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan musik.

Sutardjo Wiramihardja mengatakan bahwa zaman ini berhubungan dengan terjadinya perpindahan penduduk, yaitu perpindahan bangsa Hun dari Asia ke Eropa sehingga bangsaJerman pindah melewati perbatasan kekaisaran Romawi yang secara politik sudah mengalami kemerosotan(Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani , 2008, hlm 73 )

Walaupun persoalan Ekonomi sudah ada pada zaman purbakala, analisis rinci tentang usaha untuk mencapai tujuan-tujuan ekomomi tersebut belum tampak hingga abad ke-XV. Menurut Landerth (1976), baru sejak abad ke-15, ketika masyarakat petani Eropa memulai proses industrialisasi, cabang ilmu sosal yang berhubungan dengan analisis ekonomi muncul. Kemunculan tersebut karena lahirnya pemikiran-pemikiran ekomomi dari kaum skolastik (Schlasticism) ( Deliarnov , 2015 , hlm 17).

(8)

Nicolous Cusanus sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa Scholasti. Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu : lewan indra, akal, dan intuisi. Dengan indra kita akan mendapat pengetahuan tentang benda berjasad, yang sifatnya tak sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasarkan pada sajian atau tangkapan indera. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi sebagaiamana dijelaskan pada paragraf sebelumnya.

Pada tahap akhir masa skolastik terdapat filosof yang berbeda pandangan dengan Thomas Aquinas, yaitu William Occam (1285-1349). Tulisan-tulisannya menyerang kekuasaan gereja dan teologi Kristen. Karenanya, ia tidak begitu disukai dan kemudian dipenjarakan oleh Paus. Namun, ia berhasil meloloskan diri dan meminta suaka politik kepada Kaisar Louis IV, sehingga ia terlibat konflik berkepanjangan dengan gereja dan negara. William Occam merasa membela agama dengan menceraikan ilmu dari teologi.Tuhan harus diterima atas dasar keimanan, bukan dengan pembuktian, karena kepercayaan teologis tidak dapat didemonstrasikan.

2.3 Pokok-pokok ajaran Ekonomi Era Skolastik

Ajaran pokok filsafatnya

a. Tentang pengetahuan

Al-Kindi membagi pengetahuan menjadi :

1. Pengetahuan Ilahiyah sebagai tercantum dalam Al-Qur’an. Pengetahuan itu deterima Nabi dari Tuhan. Dasar dari pengetahuan ini adalah keyakinan.

2. Pengetahuan Insaniyah. Dasarnya pikiran. Kebenyaran yang dibawah Al-Qur’an lebih menyakinkan dari pada filsafat, tetapi Al-Qur’an dan filsafat tidak bertentangan.

b. Soal kenabian

(9)

mencapai yang begitu tentang pengetahuan alam gaib dan ke-Tuhanan melalui jalan intuisi (wahyu) diatas kesanggupan manusia biasa.

c. Tentang filsafat.

Agama dan filsafat masing-masing mencari kebenaran. Disitulah letak agama dan filsafat. Tujuan agama adalah menerangkan apa yang benar dan apa yang baik, begitu pula dengan filsafat. Agama disamping wahyu juga menggunakan akal, da filsafat menggunakan akal.

2.4 Siapakah yang Diuntungkan oleh Ekonomi Era Skolastik ?

Pada zaman pertengahan , ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih dominan di banding ekonomi. Begitu juga kontribusi khusus penulis-penulis medieval terhadap teknik teori ekonomi lemah. Orang masa itu menganggap kekayaan materi perlu sebab tanpa materi orang tidak bisa menghidupi diri sendiri, apalagi menolong orang lain kaum – kaum agama merupakan hal yang paling diuntungkan di dalam ekonomi era skolastik ini.

3. EKONOMI ERA MERKANTILISME

3.1 Pandangan tentang Ekonomi Era Merkantilisme

(10)

Dalam situasi seperti inilah lahirnya mazhab merkantilis,suatu mazhab yang terdiri atas sekelompok orang yang menganut pemikiran ekonomi dan politik yang berkuasa disebagian besar negara di eropa antara abad 16 dan 17. Istilah “merkantilisme” berasal dari kata merchant , yang berarti “pedagang” , menurut paham merkantilisme setiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain ( Deliarnov, 2015,hlm 19). Mereka berpendapat bahwa untuk meningkatkan kekayaan dan wibawa,negara harus lebih memprioritaskan industri kerajinan daripada pertanian,dan dengan peraturan-peraturan yang relevan dapat menjamin neraca perdagangan yang surplus,dan menghimpun logam mulian dari negara debitur.

Adapun pandangan-pandangan tokoh tentang ekonomi era merkantilisme yang perlu diketahui adalah :

 Jean Bodin (1530 – 1596) adalah ilmuwan Prancis, orang pertama yg secara sistematis menyajikan teori tentang uang & harga. Menurut Boudin, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga-harga. Berdasarkan teori Boudin inilah Irving Fisher mengembangkan teori Kuantitas Uang.  Thomas Mun (1571 – 1641) seorang saudagar kaya dari Inggris menulis tentang manfaat perdagangan luar negeri. Dalam buku-buku yang ditulisnya memuat tentang manfaat perdagangan luar negeri, sebagaimana yang dikutip dari aslinya oleh Edmund Whittaker (1960) dari bukunya yang kedua, Mun menulis : the ordinary means therefore to encreas our wealth and treasure is by foreign trade, wherein we must ever observe this rule; to sell more to strangers yearly than we consume of theirs in value...because that part of stock which is not returned to us in wares must necessarily be brought home in treasure.

 Jean Babtis Colbert ( 1619 – 1683) adalah pejabat Perancis yaitu menteri utama dibidang ekonomi & keuangan dlm pemerintahan Raja Louis xvi. Pada masa ini perdagangan dianggap sumber utama kemakmuran, konsekuensinya, kedudukan kaum saudagar semakin penting. Terjadi aliansi antara saudagar & penguasa. Kaum saudagar memperkuat & mendukung kedudukan penguasa. Penguasapun memberi bantuan & perlindungan berupa monopoli, proteksi, dan keistimewaan-keistimewaan lainnya.

(11)

melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja. Bagaimana pula pendapatnya tentaang uang ? Menurut Petty, uang diperlukan dalam jumlah secukupnya, tetapi lebih atau kurang dari yang diperlukan bisa mendatangkan kemudharatan. Dalam kalimatnya sendiri: “money is fat the body-politick, where of too much doth as often hinder its agility, as too little makes sick!”

 David Hume ( 1711-1776) Dikenal sebagai seorang filsuf daripada pakar ekonomi. Tapi kontribusinya terhadap dunia ekonomi cukup besar. Hal ini disebabkan karena Hume dan Smith sering mendiskusikan tentang pandangan-pandangannya bersama-sama. Hume menulis buku of the balance of trade, membicarakan tentang harga-harga yg sebagian dipengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian lagi ditentukan oleh jumlah uang.

3.2 Latar belakang Sejarah Ekonomi Era Merkantilisme

Merkantilis berkembang antara tahun 1500 dan 1776.Sebagai gambaran konvensioanal,merkantilisme merupakan babak panjang pertalian sederhana dalam sejarah pemikiran ekonomi eropa dan kebijaksanaan ekonomi nasional,yang membentang sejak tahn 1500 hingga tahun 1800.

Penutur sejarah mengisahkan,bahwa swa-sembada masyarakat feodal dalam abad kegelapan di eropa secara berangsur-angsur memberi jalan kepada sistem”Kapitalisme Dagang” atau “Kapitalisme komersial” yang baru, karena produksinya agak melebihi konsumsi keseluruhan. Adalah tidak mungkin terjadi perkembangan perdagangan jika tidak disertai kelebihan produksi diatas konsumsi masyarakat (atau pendapatan yang lebih besar dari konsumsi), dengan kata lain, tabungan dapat mendorong lahirnya perdagangan.

(12)

Berkembangnya perdagangan antar negara semakin intensif dan tajam.Bukan saja berlomba untuk mendapatkan wilayah pemasaran yang luas dengan biaya yang serendah mungkin(melalui penekananan yang keras terhadap upah buruh)tetapi berperang pun dilakukan jika secara ekonomis dan perdagangan memang diperlukan dan menguntungkan.

3.3 Pokok-pokok Ajaran Ekonomi Era Merkantilisme Ada tujuh prinsip yang menjadi pokok ajaran merkantilis:

1. Mas dan perak merupakan bentuk kekayaan yang paling disukai. Apa yang dibutuhkan oleh negara adalah kenaikan kekayaan penduduknya sehingga pajak dapat dipungut untuk memelihara birokrasi dan militer. Karena itu, negara modern membutuhkan uang dan hanya dapat diperoleh dengan melibatkan diri dalam perdagangan dan industri yang rendabel atau dengan menggalakkan penduduk berbuat seperti itu dan memajakinya. Meningkatnya perdagangan dan industri dengan biaya yang bersaing akan mendorong ekspor.

2. Nasionalisme. Statisme ekonomi yang dianut oleh kaum Merkantilis menganggap bahwa jumlah sumber-daya itu tetap. Seluruh negara tidak dapat sekaligus mengekspor lebih besar daripada yang mereka impor. Sebuah negara dapat menaikkan sumber-dayanya hanya dengan merugikan negara lain.

3. Kebijaksanaan ekspor-impor. Negara memperoleh emas sebagai penerimaan dari neraca yang menunjukkan ekspor yang lebih besar dari impor; ia harus mengeluarkan emas untuk neraca yang menunjukkan impor yang lebih besar dari ekspor.

4. Kolonisasi dan monopolisasi perdagangan kolonial. Para kapitalis dagang mendukung kolonisasi dan sekaligus menghendaki agar koloni itu secara abadi tergantung dan tunduk pada negara induk; suatu harapan Merkantilis yang menjadi kenyataan, bahkan sampai awal abad 21 ini, sekalipun bentuknya berubah dari kolonialisme primitif ke kolonialisme modern.

(13)

dan pajak dapat menghambat perusahaan dan menaikkan harga ekspor, yang pada akhirnya merintangi masuknya logam mulia.

6. Pemerintahan pusat yang kuat. Untuk mendukung segala kebijaksanaannya, pemerintah pusat yang kuat diperlukan agar dapat mencapai sasaran Merkantilis. 7. Kebijaksanaan kependudukan. Penduduk yang banyak, berdisiplin, dan rajin itu

bukan saja dapat memasok serdadu dan pelaut yang besar yang siap untuk ‘berjuang demi keagungan dan kemakmuran bangsa’ tetapi juga dapat mempertahankan penawaran tenaga manusia tetap tinggi dan karenanya upah pun rendah.

3.4 Siapakah yang Diuntungkan oleh Ekonomi Era Merkantilisme

Sejarah membuktikan kepada kita bahwa kapitalisme tidak perlu berarti kebebasan,dalam arti tidak diatur.Dalam fase pertamanya Kapitalisme didominasi dan diatur oleh negara.Namun pada fase tersebut,sebagai suatu sistem perusahaan bisnis untuk mengejar laba yang harus direalisasikan dalam pasar dengan menjual produk atau mata dagangan, kapitalisme pada kenyataannya telah lahir.

Doktrin merkantilis jelas menguntungkan para merkantilis pedagang,para raja dan para pejabat pemerintahan.Doktrin itu secara khusus melayani mereka yang berkuasa dan mereka yang paling menikmati monopoli dan hak-hak istimewa. Beberapa sejarawan menyatakan bahwa merkantilisme hanya dapat dipahami dengan cara yang terbaik apabila dianggap suatu contoh ekstrim dari”Perilaku pengejaran laba” yang dimaksud dengan”Laba Ekonomis” adalah laba diatas sesuatu yang hanya perlu untuk mempertahankan kapitalisme pedagang itu tetap terlibat dalam kegiatannya saat ini,yaitu,hanya cukup menutup biaya alternatif

Di Prancis Merkantilisme memiliki aroma feodal yang kuat,dan para monopolis bahkan lebih berhasil dalam menarik pemerintah untuk mengintervensi perdagangan demi kepentingan mereka.

(14)

3.4.1. Pandangan Mazhab Fisiokrat

Semboyan laissez faire-laissez passer ini mewakili perubahan zaman yang memprotes kekuasaan Merkantilis yang terlalu jauh mencampuri kehidupan ekonomi. Reformasi ini melahirkan Mazhab Fisiokrat yang terdiri atas sekelompok orang Prancis, para negarawan, para filosof, dan para pemikir ekonomi.

Pada abad 18 mengemukakan bahwa tanah lah satu-satunya yang memberikan kehidupan bagi umat manusia, bagi sektor industri, bagi sektor profesi, dan bagi sektor-sektor lainnya. Mereka pula yang pertama kali melakukan upaya yang sistematik untuk membentuk ilmu ekonomi dengan basis yang luas. (Komarukddin Sastradi Poera, 2001: 21)

Kaum Fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan, dan hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan ini berlaku kapan saja, dimana saja dan dalam situasi apapun (bersifat kosmopolit). berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature).

Fisiokrasi pun dapat diartikan sebagai protes terhadap Merkantilisme, yang merupakan program yang membuat perdagangan (dan industri) memegang supremasi. Kaum Fisiokrat muncul di Negara Prancis menjelang akhir zaman Merkantilis. Mazhab ini diawali pada tahun 1756, ketika seorang dokter yang memiliki keahlian dalam ilmu bedah ‘Francois Quesnay (1654-1774)’ menerbitkan artikelnya yang pertama mengenai ‘ilmu ekonomi’ dalam Grande Encyclopedie. Mazhab ini berakhir pada tahun 1776, ketika seorang Menteri Keuangan Prancis, Anne Robert Jacques Turgot (1727-1781) kehilangan jabatan tingginya di dalam pemerintahan Prancis dan seorang keturunan Skotlandia yang lahir di kota pelabuhan dan manufaktur Kirkaldy, Adam Smith (1723-1790), menerbitkan bukunya yang kemudian menjadi sangat termasyhur An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, pada tahun 1776.

(15)

Fisiokrasi adalah reaksi terhadap Merkantilisme sekaligus berlawanan dengan karakteristik feudal rezim lama di Prancis. Kaum Fisiokrat melihat bahwa peraturan pemerintah yang detail mengenai produksi mengungkung produksi, membatasi eksperiman, pengembangan metode produksi, atau perubahan selera konsumen. Industri Prancis merosot dengan tajam karena penguasa setempat mengenakan bea, pajak, dan tarif intern sehingga menghambat arus barang.

Merkantilisme pun melahirkan korupsi dalam skala nasional. Dituturkan oleh ahli sejarah, bahwa pemerintahan VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) dibubarkan karena digerogoti oleh korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh hampir seluruh pejabat VOC khususnya para petinggi di Indonesia. Pemerintahan yang korup dan boros yang melanda negara-negara Merkantilis menyebabkan keadilan hukum tidak mungkin ditegakkan.

Beban pajak di negara itu berubah-ubah dari tahun ke tahun. Itu tergantung pada tingkah laku para pemungut pajak dan kekayaan para petani. Sistem pemungutan pajak di Prancis pun mengakibatkan keburukan yang sama bagi para petani. Para pemungut pajak membayar pembayaran tahunan yang tetap kepada pemerintah pada awal setiap tahun pajak. Kemudian mereka menahan semua yang dihimpun di atasnya yang mereka pungut dari petani. Akibatnya tampak nyata dari insentif bagi perseorangan untuk mengakumulasi kekayaan dan ekspansi investasi yang merosot.

3.4.3. Pokok-Pokok Ajaran Fisiokrat

1. Ordo Natural. Dari segi etimologi ‘fisiokrasi’ berarti ‘hukum alam’ atau ‘kekayaan alam’ yang berarti seluruh kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni dengan hokum alam. memproduksi suatu surplus atau produk neto (produit net) di atas nilai sumber daya yang digunakan.

(16)

5. Antar-hubungan sektor ekonomi. Kaum Fisiokrat berhasil menganalisis arus barang dan uang dalam perekonomian dalam Tableau economique (1759). Untuk membantu menjelaskan persoalan ini Quesnay membagi penduduk dalam tiga golongan yang meliputi classe productive yang terdiri atas para petani, classe proprietaires yang terdiri atas para pemilik tanah, dan classe sterile atau classe stipendiee yang terdiri atas para pedagang dan industriawan. Golongan keempat yang terdiri atas para buruh (classe passieve) hanya berarti dalam hubungan konsumsi, bukan produksi. Jika asumsi Merkantilisme adalah perekonomian yang statis, maka Fisiokrat mengemukakan sejenis teori distribusi pendapatan yang statis, karena keseluruhan hasil masyarakat dan bagian yang diterima oleh masing-masing golongan penduduk dari tahun ke tahun tidak berubah.

3.4.4. Siapakah yang Diuntungkan oleh Mazhab Fisiokrat?

Colbert menekan upah buruh melalui penurunan harga gandum yang dilakukan dengan melarang ekspor hasil pertanian itu. Sebaliknya, Fisiokrat justru berupaya untuk menaikkan harga hasil pertanian tersebut, karena pauvre paysans, pauvre royaume, pauvre roi. Fisiokrat berpendapat bahwa, karena para buruh itu menerima upah yang besarnya sama dengan biaya untuk hidup, maka upah mereka akan naik jika harga gandum naik. Menurut mereka, tingginya tingkat harga tidak ada artinya bagi kesejahteraan kaum buruh.

5. EKONOMI ERA KLASIK

5.1 Pandangan tentang Ekonomi Kaum Klasik

Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam

(17)

Adapun pandangan-pandangan tokoh ekonomi terhadap kaum klasik adalah : 1. Ekonomi Kaum Klasik Menurut Adam Smith

a. Hakikat Serakah

Kenyataan bahwa manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah sudah dikenal oleh pemikir-pemikir masa Yunani Kuno, terutama oleh Plato. Pemikiran yang sama juga dilontarkan oleh Bernard de Mandeville (1670-1733) dalam bukunya yang telah menjadi klasik: The Fable of the Bees tahun 1714.

Secara sederhana, dalam The Wealth of Nations Smith menjelaskan:

“If a pin manufacturer tried to charge more than his competitors, they would take away his trade; if a workman asked for more than the going wage, he would not be able to find work; if a landlord sought to exact a reny steeper than another with land of the same quality, he would get no tenants”.

(Bukan dari kebaikan hati sang tukang daging kita mengharapkan makan malam kita, melainkan dari kepentingan si tukang daging sendiri). Walaupun motif kepentingan diri sendiri kurang begitu mulia, bukan berarti kita harus menolak berbisnis dengan orang lain. Hal ini hanya akan menghancurkan diri sendiri.

b. Teori Nilai (Value Theory)

Menurut Smith, barang mempunyai dua nilai: pertama, nilai guna(value in use); kedua, nilai tukar(value in exchange). Nilai tukar atau harga suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut. Menurutnya pula, nilai tukar dapat diartikan dengan kemampuan sesuatu barang untuk memperoleh barang lain. Hal itu berarti nilai tukar suatu barang sama dengan barang itu sendiri. Konsep nilai Smith ini bersifat ambiguous(mendua). Ia tidak paham tentang harga-harga relative. Ia juga tidak bias membedakan antara Utilitas total(total utility) dengan utilitas marjinal(marginal utility) dan utilitas rata-rata(average utility). Smith hanya bias menjelaskan utilitas total saja, ini membuatnya sulit dalam memahami peran permintan menentukan harga pasar. Masalah ini baru bisa dipecahkan oleh salah seorang muridnya yaitu, Alfred Marshall.

(18)

Produktifitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian tenaga kerja(devision of labor). Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi; orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Menurut Smith, pembagian tugas telah menyebabkan setiap orang ahli dibidangnya(tersepesialisasi). Dengan demikian, produktifitas meningkat, sehingga hasil produksinya secara total juga akan meningkat.

d. Teori Akumulasi Kapital

Setiap orang berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Peningkatan kesejahteraan bisa diperolah dengan meningkatkan laba. Bagaimana cara terbaik untuk memperoleh keutungan sebesar-besarnya ?. Cara terbaik untuk itu adalah deangan melakukan invesatasi, yaitu membeli mesin-mesin dan peralatan yang lebih canggih, maka produktivitas tenaga kerja akan semakin meningkat. Peningkaatan produktivitas tenaga kerja ini berarti peningkatan produksi perusahaan. Jika semua perusahaan melaukan hal yang sama, output nasional yang juga berarti kesejahteraan masyarakat, akan meningkat pula.

2. Thomas Robert Malthus (1766-1834)

Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan perekonomian suatu negara ditentukan oleh pertambahan jumlah penduduk. Karena dengan bertambahnya jumlah penduduk secara otomatis jumlah permintaan terhadap barang dan jasa akan bertambah. Selain itu, perkembangan ekonomi suatu negara juga memerlukan kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus.

\ 3. David Ricardo (1772-1823)

(19)

membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori ini dituangkannya dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.

4. John Stuart Mill (1806-1873)

John Stuart Mill merupakan salah satu tokoh yang menganut sistem kebebasan. Beliau berpendapat bahwa masalah perekonomian merupakan masalah sosial. Selain itu beliau juga mengemukakan tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya dan ikut serta dalam kemakmuran negaranya dengan berbagai cara seperti meningkatkan produksi, mencintai produk negeri sendiri serta masalah distribusi barang dan jasa.

5. Karl Max (1818-1883)

Teori yang dikemukakan oleh Karl Max menitikberatkan pada kekurangan konsumsi yang akan melumpuhkan kemampuan produksi. Produksi yang berlebihan secara umum akan menimbulkan runtuhnya teori kapitalisme.

Semua pendapat dari para tokoh memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana cara untuk mengembangkan perekonomian suatu negara dan bisa mencukupi kebutuhan masyarakatnya. Jika kebutuhan masyarakat terpenuhi maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara yang maju dan sejahtera.

5.2 Latar Belakang Sejarah Ekonomi Kaum Klasik

Ada dua buah revolusi , yang satu secara relatif matang , sementara yang lainnya baru mulai

 Revolusi Ilmu Pengetahuan

Pengaruh pemikiran dan bukti-bukti yang dikemukakan oleh Newton dalam bukunya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica memiliki pengaruh terhadap pemikiran mazhab klasik.

(20)

2.Bagi kaum klasik newtonian melengkapi alam secara penuh sama efektifnya dalam kehendak Allah.

3.Masyarakat akan memperoleh pelayanan terbaik jika memperoleh kebebasan untuk mengikuti hukum alam mengenai kepentingan diri. 4.Newtonian memberikan suatu ideologi yang membenarkan pendapatan yang diperoleh dari milik.

 Revolusi industri

Revolusi Industri di kawasan benua Eropa bermula di negara Inggris. Kemudian pada awal abad ke-19, mulai menyebar ke negara-negara Eropa lainnya dan negara-negara di benua Amerika.

Revolusi industri dimulai di Inggris.Smith dan para pengikutnya menyadari akan pertumbuhan manufaktur, pedagangan,penemuan,dan pembagian kerja yang menyebabkan tekanan yang kian kuat pada aspek industri dalam pemikiran ekonomi.

5.3 Pokok – pokok ajaran Ekonomi Kaum Klasik

1.Keterlibatan Pemerintah yang minmum

Pokok ajaran ini berbunyi, the best goverment governs the least, artinya adalah bahwa kekuatan pasar bebas, sistem harga, dan persaingan akan membimbing produksi, pertukaran, dan distribusi barang dan jasa. Kegiatan pemerintah dibatasi pada upaya mendorong hak milik, pertahanan nasional, dan menyediakan pendidikan umum.

2.Perilaku ekonomi kepentingan diri

(21)

memperoleh upah, dan konsumen membeli produk untuk memuaskan kebutuhan.

3.Harmoni kepentingan

Sekalipun pandangan Adam Smith dengan nyata berkembang dengan intesif dalam karya-karya tulis David Ricardo, namun dalam konsep “harmoni kepentingan” Ricardo harus dikecualikan. Kaum klasik umumnya berpendapat bahwa dengan mengejar kepentingan dirinya sendiri (asas “perilaku ekonomi kepentingan-diri), manusia membantu kepentingan masyarakat yang terbaik.

4.Semua sumber dan kegiatan ekonomi penting

Berbeda dengan kaum Merkantilis yang menekankan pada fungsi perdagangan dan kaum Fisiokrat yang menganggap pertanian (dan pertambangan) saj ayang produktif. Kaum klasik meganggap semua sumber daya ekonomi, termasuk tanah, buruh, modal, dan kemampuan pengusaha, seperti halnya dengan semua kegiatan ekonomi (pertanian, perdagangan, produksi, dan perdaganagn internassional) memberikan sumbangan kepada kekayaan nasional.

5.Hukum ekonomi

Beberapa contoh hukum yang berhasil disusun oleh mazhab klasik : (a) hukum keunggulan komparatif, (b) hukum hasil kurang, (c) teori penduduk Malthus, (d) hukum pasar dari say, (e) teori sewa tanah doferensial dari Ricardo, (f) teori balas tempat (vestigingspremie) dari von Thuenen yang merupakan pengembangan daro teori sewa tanah dari Ricardo, (g) teori kuantitas mengenai uang dari Ricardo, (h)teori nilai buruh yang jga dari Ricardo.

5.4 Siapakah yang diuntungkan dalam Ekonomi Era Klasik ?

(22)

industrialisnmemperoleh status sosial dan martabat baru sebagai pendorong kekayaan nasional. Dan para pengusaha pun diyakinkan bahwa mengejar laba ia sekaligus melayani masyarakat. Doktrin ini akhirnya menyebabkan keuntungan materi yang lebih besar untuk para pemilik dan manajer bisnis , karena ide klasik mengembangkan iklim politik, sosial dan ekonomi yang mengembangkan industri , perdagangan dan sudah tentu laba para pengusaha.

KESIMPULAN

-MASA EKONOMI PRA KLASIK

Di zaman Yunani Kuno di mana saat itu di Athena masih mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat, para tokoh ekonomi (Plato, Aristoteles, dan Xenophone) sependapat bahwa pertanian merupakan dasar dari kesejahteraan ekonomi. Selain itu pada dasarnya mereka menolak pinjam meminjam uang dengan bunga. Pemikiran mereka yang dituangkan dalam buku, nantinya bakal dijadikan rujukan oleh para ahli ekonomi selanjutnya seperti halnya teori division of labour Adam Smith yang terinspirasi dari pemikiran Plato.

Di era kerajaan Romawi Kuno perkembangan ekonomi menjadi lebih maju hal itu ditandai mata uang Romawi yang telah memiliki standar mata uang yang diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran, dan komposisi logamnya. Seperti halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles kerajaan Romawi Kuno juga melarang keras setiap pungutan atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka membatasi besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah Negara pertama yang menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para konsumen.

(23)

Pangkal tolak teori ekonomi dalam mazhab klasik adalah bahwa kebutuhan manusia akan terpenuhi dengan cara yang paling baik apabila sumberdaya produksi digunakan secara efisien. Di samping itu, pemenuhan kebutuhan yang lebih baik juga akan tercapai jika barang dan jasa hasil proses produksi dijual dalam paar bebas.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

-Sastradipoera Komaruddin.2001.Sejarah Pemikiran Ekonomi.Bandung : Kappa-Sigma. -Deliarnov.2015.Pemikiran Ekonomi Terkemuka.Jakarta : Rajawali Press

-Siswady.17 september 2016. https://siswady.wordpress.com/makalah/ulumul-hadits-

dan-sejarah-penghimpunan-hadits/

(25)

1. Sebutkan ciri-ciri merkantilisme dan tujuan dari era merkantilisme . JAWABAN :

a) Negara adalah satu-satunya penguasa ekonomi.

b) Mendapatkan logam mulia (emas) sebanyak banyaknya merupakan tujuan utama. c) Meningkatkan perdagangan luar negeri.

d) Mengembangkan industri berorientasi ekspor.

e) Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri.

f) Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu negara mengekspor lebih dari negara lain.

g) Hanya bahan mentah/baku yang diimpor dari negara-negara yang dijajah. h) Mencari negara-negara jajahan untuk mencari kekayaan.

Tujuan merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing negara. Inggris misalnya menjadikan praktik politik ekonomi merkantilisme dengan tujuan untuk:

a. Mendapatkan neraca perdagangan aktif, yakni untuk memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar negeri.

b. Melibatkan pemerintah dalam segala lapangan usaha dan perdagangan.

c. Mendorong pemerintah untuk menguasai daerah lain yang akan dimanfaatkan sebagai daerah monopoli perdagangannya.

(26)

JAWABAN :

·Golongan 1 adalah golongan masyarakt produktif yang mengelolah tanah pertambangan dan pertanian.

·Golongan 2 adalah kelas tuan tanah.

·Golongan 3 adalah kelas yang tidak produktif yg terdiri dari pengrajin dan saudagar. ·Golongan 4 adalah kelas masyarakat buruh yg menerima upah dari tenaganya.

Golongan 1 disebut golongan produktif karena merekalah yang bekerja mengolah tanah, seperti pertambangan dan pertanian, para golongan 2 hanya menerima sewa saja dan tidak bekerja, golongan ke 3 hanya mengubah bentuk barang yang diproduksi, dan yang terakhir golongan ke 4 hanya menerima upah saja. Itulah sebabnya mengapa golongan pertama disebut golongan produktif pada masa fisiokrat.

3. Siapakah yang diuntungkan dalam ekonomi skolastik ? Jelaskan . JAWABAN :

Pada zaman pertengahan , ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih dominan di banding ekonomi. Begitu juga kontribusi khusus penulis-penulis medieval terhadap teknik teori ekonomi lemah. Orang masa itu menganggap kekayaan materi perlu sebab tanpa materi orang tidak bisa menghidupi diri sendiri, apalagi menolong orang lain kaum – kaum agama merupakan hal yang paling diuntungkan di dalam ekonomi era skolastik ini. Intinya adalah yang paling diuntungkan dalam eknonomi era Skolastik adalah tokohtokoh keagamaan sesuai dengan pokok ajaran skolastik yakni :

a. Soal kenabian

(27)

mencapai yang begitu tentang pengetahuan alam gaib dan ke-Tuhanan melalui jalan intuisi (wahyu) diatas kesanggupan manusia biasa.

b. Tentang filsafat.

Agama dan filsafat masing-masing mencari kebenaran. Disitulah letak agama dan filsafat. Tujuan agama adalah menerangkan apa yang benar dan apa yang baik, begitu pula dengan filsafat. Agama disamping wahyu juga menggunakan akal, da filsafat menggunakan akal.

4. Mengapa Ekonomi Era Skolastik disebut abad gelap?

JAWABAN :

Filsafat barat abad petengahan (476-1492) dapat dikatakan sebagai “abad gelap” karena berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi dirinya.

5. Kaum fisiokrat menganggap bahwa sistem perekonomian seperti sistem alam yang penuh keharmonian, apa yang dimaksud dengan pernyataan itu?

JAWABAN :

Arti dari sistem perekonomian seperti sistem alam yang penuh keharmonisan adalah bahwa biarkan manusia diberikan kebebasannya mengelolah alam demi memenuhi kebutuhannya masing2 dan kebutuhan yang terpenuhi itu akan selaras dengan kebutuhan masyarakat, sehingga tercipta keharmonisan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat banyak.

6. Siapa saja tokoh dalam Era Yunani Kuno dan apa saja inti teorinya? JAWABAN :

(28)

bahwa selain sebagai alat tukar, uang juga berfungsi sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan.Selain Plato pada zaman ini ada juga Aristoteles yang masih merupakan murid Plato. Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang ( exchange of commodities) dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut. Menurut pandangan Aristoteles, kebutuhan manusia (man’s need ) tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya (man’s desire) relatif tanpa batas.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan rendah hati dan rasa syukur dalam dada di peruntukkan kepada Allah yang membimbing penulis dengan petunjukNya, sehingga dengan lancar menyelesaikan skripsi

Pekerjaan yang biasa dilakukan penduduk di daerah dataran tinggi adalah ..... Menjadi pembuat kerajinan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

o Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan

Industri penolahan garam cenderung untuk menyimpan bahan baku optimal (dan atau lebih sedikit) jika memiliki tambak sendiri yang berdekatan dengan lokasi pabrik pengolaan.

The research question to be answered is: Does the use of tools for coercing assessment of individual and group behaviours (i.e., Radar) and reflection on that behaviour

Dalam tahap desain teknologi secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan dan jumlahnya yang

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA.