KPU Kabupaten Banyumas
KPU Kabupaten Banyumas
Media Pendidikan Politik Kepada Pemilih
Edisi Maret 2015
News Letter Nomor #003
Humas KPU Harus Inklusif
Dewan Redaksi
Pengarah :
UNGGUL WARSIADI, SH., MH IKHDA ANIROH, S.Ag, M.Pd.I IMAM ARIF SETIADI, M.Si WASLAM MAKHSID, SH
SUHARSO AGUNG BASUKI, SH, MH Penanggung Jawab :
Drs. HIRAWAN DANAN PUTRA, M.Si Pemimpin Redaksi :
KASWORO, SH Redaktur :
SUBHAN PURNO AJI, S.IP SARIKASIH, A.Md
Fotografer :
CENATA NOVIARTO Sirkulasi :
GANDA PRIYATNA
ublic relation (PR) atau hubungan masyarakat (humas) merupakan bagian penting dari sebuah organisasi. Ia berfungsi untuk mengkomunikasikan produk/layanan informasi yang dimiliki organisasi tersebut kepada khalayak.
Bagi KPU, fungsi kehumasan sangat penting karena ia merupakan garda terdepan dalam melakukan diseminasi informasi kepemiluan. Fungsi kehumasan KPU boleh dikatakan sebagai “operator” dari tugas pokok dan fungsi KPU dalam bidang pendidikan politik kepada pemilih. Melalui struktur humas-lah KPU mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyampaikan informasi kepemiluan kepada publik. Sebagai lembaga yang memiliki core business
penyelenggara pemilu, kehumasan KPU tidak dapat berdiri dalam ruang hampa. Pasalnya “wilayah kerja” KPU sangat berkaitan dengan dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Oleh karenanya, fungsi kehumasan KPU sedapat mungkin harus merangkul sebanyak mungkin stakeholder yang punya concern yang sama. Ia juga harus membangun koordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak-satker pemerintah lainnya, perguruan tinggi, lembaga pers, LSM, lembaga pendidikan dan ormas agar informasi kepemiluan kepada masyarakat tidak terputus dan berjalan secara terus menerus. Pendeknya, kehumasan KPU perlu membangun dirinya bersifat agar bersifat inklusif, seperti pesan Ketua KPU Husni Kamil Manik beberapa waktu yang lalu.
Sayangnya, saat ini penguatan struktur kehumasan di lingkungan KPU belum dapat dilakukan secara optimal. Misalnya, penyebaran informasi badan koordinasi kehumasan (Bakohumas) KPU hanya di level KPU Provinsi dan belum mencapai di tingkat KPU Kabupaten /Kota. Padahal fungsi kehumasan KPU Kabupaten/Kota memiliki peran strategis sebab merekalah yang selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat pemilih di akar-rumput. [ ]
P
DERAP
DERAP
Munculnya revolusi di bidang teknologi informasi juga ikut menjadikan arus informasi berjalan dengan sangat cepat, aktual dan interaktif. Penggunaan internet yang masif memungkinkan masyarakat, bahkan mungkin individu, memperoleh informasi dengan cepat. Apalagi dengan hadirnya media sosial, masyarakat atau pun individu tidak hanya menjadi penikmat informasi (news getter), tetapi juga agen yang aktif memproduksi informasi (news maker).
Hal itulah yang salah satunya mendasari pemerintah membuat UU Nomor 14 tahun 2008 tentang
keterbukaan informasi publik yang secara efektif mulai dilaksanakan 30 April 2010. UU tersebut mengharuskan
penyelenggaraan pemerintahan perlu diawasi atau diketahui oleh masyarakat, karena penyelenggaraan pemerintahan memang untuk kepentingan masyarakat dan melayani hajat hidup orang banyak. Selain itu badan publik wajib
menyediakan informasi baik diminta atau tidak diminta, kecuali informasi tertentu, secara cepat, tepat waktu, sederhana dengan biaya
ringan. Informasi yang tidak boleh dibuka pada prinsipnya juga untuk melindungi kepentingan
Fokus
News Letter Nomor #003
2
Edisi Maret 2015
ada era demokrasi seperti saat ini, setiap orang berhak untuk
memperoleh informasi. Seperti hukum pasar, kondisi tingginya
kebutuhan akan informasi mendorong munculnya berbagai
media yang menyediakan informasi, khususnya media yang
dikelola oleh swasta. Akibatnya, akses informasi sekarang ini tidak
bisa dan tidak mungkin dimonopoli oleh satu pihak saja, seperti
pemerintah pada masa orde baru. Alih-alih melakukan monopoli,
pemerintah pun terkadang kewalahan untuk “bersaing” di dalam jagat
informasi yang serba terbuka itu.
P
PERAN PENTING
KEHUMASAN KPU
DALAM
PENYEBARAN INFORMASI KEPEMILUAN
Fokus
News Letter Nomor #003
3
Edisi Maret 2015publik, bersifat ketat dan terbatas. Dalam konteks itu, Public Relations (PR) atau
Hubungan Masyarakat (Humas) menjadi sangat penting. Humas/PR adalah salah satu bagian struktur organisasi yang berfungsi
mengkomunikasikan baik produk ataupun layanan informasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut kepada publik. Seiring dengan
perubahan dunia yang dinamis dengan kemajuan teknologi informasi, kenyataannya hingga saat ini Humas Pemerintah (Goverment Public Relation/GPR) belum menunjukkan pengaruh nyata sebagai garda terdepan di instansinya. Padahal Humas pemerintah adalah ujung tombak suatu instansi dalam
membangun komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat. Humas
idealnya menyampaikan informasi tentang apa yang dilakukan pemerintah dan menyerap informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Hal tersebut ditekankan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno ketika membuka secara resmi forum tematik kelembagaan, informasi dan kehumasan bertema "Penguatan Kelembagaan Humas Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Mendukung Fungsi Government Public Relations (GPR), di Jakarta, Kamis (5/3) lalu, seperti dikutip dari www.kpu.go.id.
"Di era demokrasi tidak mungkin program pemerintah bisa sukses tanpa dukungan masyarakat. Kebijakannya baik, tetapi kalau dibaca buruk oleh masyarakat jadinya buruk juga”, kata mantan Rektor UGM Yogyakarta itu. Pratikno melanjutkan humas merupakan pilar penting dalam demokrasi suatu birokrasi, fungsi humas selain
menyampaikan sesuatu yang akan dilakukan pemerintah kepada masyarakat, juga dapat sebagai pendengar apa yang diinginkan masyarakat.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan bentuk komunikasi dalam penyampaian informasi
menuntut inovasi dari para praktisi Humas, pemanfaatan media teknologi seiring dengan perubahan dunia yang dinamis dapat
memperluas cakupan jangkauan serta mempermudah penerimaan informasi.
"Perubahan luar biasa terjadi dalam hal kehumasan, terutama pada pemanfaatan teknologi baru dalam konteks penyampaian informasi/komunikasi. masyarakat saat ini membutuhkan sesuatu yang bersifat reachable (dapat dijangkau-red), dengan pemanfaatan teknologi media saat ini selain dapat
memperluas jangkauan juga mempermudah penerimaan informasi yang disampaikan", ungkap Rudi yang pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT. Indosat.
Rudi juga menambahkan ada empat pilar yang harus dilakukan oleh humas pemerintah, yaitu mengajak serta masyarakat dalam kinerja pemerintah, menunjukkan prestasi pemerintah yang dirasakan langsung masyarakat, interaksi yang lebih efektif dengan masyarakat dan kebijakan harus sampai di masyarakat. “(Humas) harus interaktif. Dan bahasa yang digunakan juga tidak boleh bahasa teknis, bahasanya juga harus bahasa yang lebih umum”, jelas Rudi pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah dan Kementerian Sekretariat Negara dan Kabinet tersebut, sebagaimana diikuti AntaraTVNews (5/3).
Peran Humas KPU
Sebagai salah satu lembaga negara yang memiliki tugas pokok dan fungsi
penyelenggaraan Pemilu, Humas KPU perlu juga didorong untuk menjadi garda terdepan dalam menyampaikan program dan kebijakan yang menjadi tupoksinya, yaitu dalam
diseminasi informasi kepemiluan. Seperti halnya humas pemerintah di
News Letter Nomor #003
4
Edisi Maret 2015
Fokus
hendaknya menjadi jembatan penting yang menghubungkan KPU dengan publik. KPU tidak berada dalam ruang hampa yang tidak bersentuhan dengan siapapun. Ia perlu inklusif dan merangkul semua pihak dalam
penyelenggaraan Pemilu.
“Humas ini merupakan salah satu
jembatan yang penting untuk menghubungkan KPU dengan publik. Sebagai penyelenggara Pemilu, KPU memiliki peran yang strategis, tidak boleh lepas dari dinamika yang ada di masyarakat”, terang Ketua KPU pada acara Rakor Pembentukan Bakohumas KPU yang diikuti oleh 29 KPU provinsi tersebut, seperti dikuti dari SUARA KPU edisi Desember 2014 lalu.
Husni menambahkan, Humas KPU dapat menjadi agen kehumasan yang baik ataupun tidak baik. Semua itu tergantung dari perilaku para pihak di KPU sendiri. Menurutnya, cerminan lembaga KPU akan terlihat pada pelaksanaan tugas penyelenggaraan Pemilu. Kehumasan yang tidak baik akan mengurangi deposit kepercayaan yang diberikan publik kepada KPU. Oleh sebab itu, lanjut dia, KPU diharapkan dapat membentuk sistem
bakohumas yang proaktif dan kompeten dalam menciptakan informasi kepemiluan sebagai rujukan utama masyarakat.
“Bakohumas KPU harus menjadi alarm yang terus-menerus memproduksi info yang
baik, banyak hal sisi positif yang perlu kita sampaikan kepada masyarakat, jika kita tidak menyampaikan, publik tidak akan tahu mengenai capaian yang telah kita lakukan. Ini satu tantangan yang perlu kita
selesaikan dengan mengelola sistem kehumasan yang baik”, tandasnya.
Penguatan peran kehumasan KPU dalam
penyelenggaraan Pemilu mutlak diperlukan. Menurut tenaga ahli Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, DR. Subagio, saat ini arus informasi berlimpah. Celakanya keberlimpahan informasi tersebut, lanjut dia, bukannya dapat
menjadikan masyarakat bertambah
referensinya untuk pengambilan keputusan, tetapi justru membuat anomali dan
membingungkan masyarakat. “Saat ini ada kelebihan arus informasi dari berbagai sumber dan media, jika hal ini dibiarkan akan terjadi anomali informasi yang dapat membingungkan masyarakat”, katanya seperti dikutip dari
SUARA KPU.
Dia menambahkan dalam kondisi yang demikian peran humas harus dapat melakukan intervensi arus informasi. Menurutnya, hal itu dapat dilakukan dengan cara menyusun agenda kebijakan seraya memperkuat kelembagaan humas itu sendiri. “Intervensi humas dapat dilakukan dengan cara berkoordinasi
menyusun informasi olahan, membuat agenda kebijakan dan penguatan lembaga humas untuk memberi pencerahan dan titik terang terhadap suatu persoalan”, terangnya.
Lebih lanjut, dia berpendapat bahwa Humas KPU menjadi pangkalan informasi yang menguraikan simpul-simpul informasi menjadi kesatuan informasi yang bersumber dari satu kanal. “Humas KPU harus menjadi
Fokus
pangkalan informasi, sehingga simpul-simpul informasi dapat mengalir menjadi satu kanal yang terpusat. One vision, one
identity, one goal and competence berjejaring antar tingkatan”, tandasnya.
Humas KPU Banyumas
Sementara itu, pada tataran
pelaksanaan kegiatan kehumasan di KPU belum sepenuhnya berjalan secara optimal. Kegiatan kehumasan KPU Kabupaten/Kota sebagai salah satu ujung tombak diseminasi informasi kepemiluan KPU di lapangan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat belum berjalan sebagaimana idealnya. Seperti yang terjadi di KPU
Kabupaten Banyumas, kegiatan kehumasan KPU belum terlaksana secara optimal. Selain pada 2014 yang lalu terkendala banyaknya aktivitas penyelenggaraan tahapan Pemilu, juga dikarenakan kegiatan kehumasan masih mengacu pada kegiatan yang tercantum dalam rencana kerja yang dibuat oleh KPU RI. “Sebagai instansi vertikal, yang jelas kami hanya melaksanakan kegiatan kehumasan yang tercantum dalam RKA (Rencana Kerja dan Anggaran-red), yaitu di tahun ini ada media
gathering dan media visit”, ujar Imam Arif Setiadi, M.Si, Anggota KPU Kabupaten Banyumas. Menurutnya, permasalahan peningkatan kehumasan KPU di Kabupaten/Kota juga dikarenakan selama ini belum ada petunjuk teknis ataupun pelaksanaan yang jelas dari KPU RI maupun KPU Provinsi. “Sejak masuk tahun 2013, yang saya tahu belum ada rakor ataupun juknis kegiatan kehumasan di lingkungan KPU, kalaupun ada sifatnya lebih spesifik pada pelaksanaan kegiatan
sosialisasi tahapan Pemilu”, ujarnya.
Akan tetapi dikarenakan pentingnya kegiatan kehumasan KPU di
Kabupaten/Kota, lanjut Imam, KPU
Kabupaten Banyumas mulai bulan Januari lalu telah melaksanakan kegiatan penerbitan News Letter sebagai sarana penyampaian informasi kepemiluan dan ke-KPU-an. Selain itu, tambah anggota yang membawahi divisi sosialisasi dan pengembangan SDM, KPU Kabupaten Banyumas telah berkoordinasi dengan Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Banyumas terkait penyebarluasan informasi kepemiluan. “Memang di tahun ini kita tidak ada anggaran spesifik untuk penyebaran informasi kepemiluan. Untuk itu kita sudah berkoordinasi dengan Pemda agar informasi kepemiluan dan aktivitas KPU dapat
disebarluaskan melalui media yang dipunyai oleh Pemda selain media yang sudah kita sendiri seperti media sosial dan website”, lanjut Imam. (spa)
Sumber:
SUARA KPU edisi Desember 2014 www.kpu.go.id
AntaraTVnews
6
Edisi Maret 2015 News Letter Nomor #003
Pada paparannya Unggul menjelaskan bahwa aturan terbaru tentang Pilkada diantaranya adalah bahwa Pilkada serentak nasional akan dilaksanakan pada 2027. Sebelum dilaksanakan Pilkada serentak nasional akan dilaksanakan Pilkada serentak pada Desember 2015, Februari 2017 dan Juni 2018. Hal yang sama juga masih akan berlaku untuk Pilkada di tahun 2020, 2022 dan 2023. “Untuk Pilkada di Kabupaten Banyumas, karena AMJ (akhir masa jabatan-red) Bupati adalah 11 April 2018, berarti masuk kategori
pelaksanaan Pilkada Serentak di Bulan Juni 2018,” jelas Unggul.
Dalam kesempatan ini, Ikhda Aniroh, anggota KPU Kabupaten Banyumas yang membawahi Divisi Teknis Pemilu,
menambahkan perihal persyaratan
pencalonan, dimana calon yang berasal dari TNI, Polri, PNS harus sudah mengundurkan diri sejak yang bersangkutan mendaftarkan dirinya sebagai bakal calon. Sedangkan untuk pejabat BUMN atau BUMD ketentuan
pengunduran dirinya sejak yang bersangkutan
Purwokerto,
DERAP
-
Meski bar u akan
m e l a k s a n a k a n
Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati pada 2018
m e n d a t a n g , K P U
Kabupaten Banyumas
melaksanakan kegiatan
M e d i a G a t h e r i n g
untuk mendiskusikan
s e j u m l a h a t u r a n
t e r b a r u t e r k a i t
pelaksanaan Pilkada,
R a b u ( 1 8 / 3 ) ,
dilangsungkan di Aula
KPU Kabupaten Banyumas. Selain dihadiri oleh pers dan media, kegiatan
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan partai politik dan Kantor Kesbangpol
Kabupaten Banyumas. Bertindak sebagai narasumber adalah Unggul Warsiadi,
Ketua KPU Kabupaten Banyumas yang didampingi oleh empat komisioner
lainnya.
Diskusikan Aturan Terbaru Pilkada,
KPU Banyumas Gelar
Media Gathering
News
7
Edisi Maret 2015News Letter Nomor #003
ditetapkan sebagai calon. “Pengunduran diri ini mutlak, bukan sementara,” lanjut
perempuan yang telah dua periode menjadi anggota KPU Kabupaten Banyumas.
Hal lain yang disoroti adalah pembiayaan Pilkada. Menurut Waslam Makhsid, anggota KPU yang membawahi Divisi Data dan Informasi, aturan penyelenggaran Pilkada sebelumnya hanya ditanggung oleh daerah (APBD), tetapi aturan yang baru nantinya Pilkada selain dibiayai oleh APBD juga ada dukungan dari APBN.
Pada sesi diskusi, Sigit Oediarto yang mewakili PWI Banyumas menyatakan tentang masih banyaknya pertanyaan yang belum dijawab dalam revisi UU Nomor 1 tahun 2015, misalnya seberapa besar kemampuan APBD untuk biaya kampanye Pilkada yang memadai di media, padahal nantinya biaya iklan kampanye pasangan calon di media akan difasilitasi oleh KPU melalui APBD.
Menanggapi pernyataan itu, Unggul menjelaskan bahwa prinsip UU Pilkada serentak adalah penghematan anggaran, termasuk
dari Partai Golkar juga menanyakan apakah calon dari perseorangan dapat merangkul partai-partai untuk mendukung, apakah dalam praktek kampanye, misalnya, parpol-parpol itu dapat mengibarkan bendera partainya. Hal ini dijawab oleh Unggul dengan terlebih dahulu dibedakan antara Partai Pengusung dan Partai Pendukung. Menurutnya, untuk partai
pendukung, sah-sah saja bila bendera partai ada dalam kampanye pasangan calon yang berasal dari jalur perseorangan.
Seperti diketahui, perjalanan UU Pilkada dapat dikatakan diwarnai kontroversi dengan adanya perubahan mendasar yaitu pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD
sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2014. Hal ini pun menimbulkan banyak pertanyaan tentang eksistensi KPU dalam penyelenggaraan Pilkada Tidak
Langsung. Dikarenakan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, Presiden SBY saat itu menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2014, yang salah satu ketentuannya adalah
mengembalikan pemilihan kepala daerah langsung oleh Akan tetapi atas kesepakatan
8
Edisi Maret 2015 News Letter Nomor #003
Sosok
Hobi berorganisasi berasal dari latar belakang keluarganya yang aktivis. Anak kelima dari tujuh bersaudara ini mengaku sudah kepincut dengan aktivitas
keorganisasian sejak usia belasan tahun ketika duduk di bangku SMEA Negeri 1 Purwokerto (sekarang SMK N 1). Imam muda aktif di organisasi kerohanian Islam (Rohis) di almamaternya, bahkan pernah dipercaya menjadi salah satu koordinator pengurus Rohis (Atsar) yang membawahi Rohis SMA/SMK se-Purwokerto. Aktivitas organisasinya semakin bertambah ketika Imam menjadi mahasiswa STAIN Purwokerto antara tahun 1998-2002. Organisasi intra
kampus yang pernah digeluti oleh suami Muslimah Adi S. ini diantaranya menjadi anggota BEM STAIN Purwokerto dan Ketua HMJ Dakwah. Selain organisasi intra, Imam juga aktif dalam organisasi ekstra kampus dengan menjadi anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Imam tercatat pernah menjadi Ketua Cabang IMM Banyumas
(2002) dan Ketua Bidang Hikmah DPD IMM Jawa Tengah (2004). Saat ini seabreg aktivitas keorganisasian, baik ormas maupaun OKP, masih digeluti sampai saat ini oleh anggota KPU Kabupaten Banyumas divisi sosialisasi dan pengembangan SDM itu, diantaranya adalah Pemuda Muhammadiyah Banyumas,
IMAM ARIF SETIADI, M.Si
Anggota KPU Kabupaten Banyumas
P
e n g a l a m a n
bergelut dengan
berbagai macam
organisasi sejak usia
muda mengantarkan
I M A M A R I F
SETIADI, M.Si menjadi
anggota KPU Kabupaten Banyumas periode 2013-2018. Bahkan saat ia
dilantik menjadi anggota Oktober 2013 silam, usianya baru menginjak
33 tahun 3 bulan, yang menjadikannya anggota termuda diantara empat
anggota lainnya.
PRINSIP KERJA
KERAS,
KERJA
CERDAS,
DAN KERJA
IKHLAS
UNTUK KERJA
TUNTAS
9
Edisi Maret 2015News Letter Nomor #003
BKM Banyumas dan Karang Taruna
Banyumas. “Kalau ada yang tanya hobi, hobi saya ya organisasi. Dengan banyak organisasi, saya jadi banyak teman dan relasi”, kata Imam saat ditanya tentang banyaknya jabatan dalam bebagai organisasi.
Dalam bidang kepemiluan, ayah dari Fatin dan Zahra ini mulai diasah sejak terlibat menjadi pemantau Pemilu pada 2004 silam. Imam dipercaya menjadi Koordinator
Kabupaten Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), sebuah konsorsium yang
terdiri dari organisasi kemasyarakatan, kepemudaan dan LSM untuk pendidikan pemilih, di Kabupaten Banyumas. Imam juga pernah menjadi penyelenggara Pemilu dengan menjadi anggota PPK Sumbang pada Pilgub 2008 sampai dengan Pemilu 2009 lalu.
Dengan pergaulan yang luas dari
berbagai kalangan menjadikan pria yang lahir di Banyumas, 10 Juli 1980 ini dipercaya untuk membawahi divisi sosialisasi dan
pengembangan SDM. Sebagai divisi
sosialisasi, Imam diharuskan keluar-masuk berbagai komunitas untuk menyampaikan informasi kepemiluan. Baginya untuk menciptakan Pemilu yang berkualitas salah satu cara yang ditempuh adalah
memperbanyak sosialisasi dan pendidikan politik kepada calon pemilih ke berbagai komunitas masyarakat sampai ke daerah pedalaman/pedesaan dengan berbagai media. Sementara dalam peningkatan SDM KPU yang menjadi salah satu tanggung jawabnya, Imam mengatakan penting untuk
dilaksanakannya kegiatan peningkatan
kapasitas dalam bidang kepemiluan bagi staf di sekretariat KPU. “Kita sudah sampaikan ke KPU RI untuk menyelenggarakan kegiatan
peningkatan kemampuan teknis yang spesifik bagi para staf. Karena memang di tahun 2015 ini KPU Kabupaten/Kota tidak diberikan alokasi untuk melaksanakan kegiatan semacam itu akhirnya kita sudah mengirim rekomendasi kepada KPU RI untuk dapat dilaksanakan. Misalnya, terkait dengan kemampuan
jurnalistik dan multi-media yang menunjang dalam kegiatan pendidikan pemilih”, ujar pria yang juga PNS non-aktif penyuluh agama Islam di kementerian agama ini.
Dalam bekerja Imam mengaku selalu menerapkan prinsip kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sehingga pekerjaan tuntas dan memuaskan. Melalui prinsip itulah Imam mengaku selalu dapat kepercayaan dari atasan dan koleganya dimanapun ia bekerja. “Saya mencoba memberi kontribusi lebih terhadap lembaga yang saya bernaung di dalamnya. Kapanpun pimpinan memerintahkan, saya siap laksanakan”, ujarnya.
Sementara terkait dengan independensi penyelenggara Pemilu, Imam membagi tiga hal, yaitu independensi institusional,
fungsional dan personal. Bagi pria yang menamatkan studi magisternya di Universitas Jenderal Soedirman ini, independensi
fungsional KPU bermakna KPU bukan bagian dari institusi pemerintah atau negara dan bukan sub-ordinat parpol. Sedangkan independensi fungsional, lanjut Imam, bermakna KPU tidak boleh diperintah oleh lembaga manapun yang tidak diatur oleh peraturan perundang-undangan. Dan
independensi personal bermakna komisioner KPU harus bersikap dan bertindak imparsial, jujur dan berintegritas. “Tiga hal itu esensial bagi seorang penyelenggara Pemilu”, ungkap Imam mencoba menggaris bawahi. (spa)
News Letter Nomor #003
10
Edisi Maret 2015
News
PURWOKERTO, DERAP - KPU Kabupaten Banyumas melakukan audiensi dengan Bupati Banyumas Ir. H. Achmad Husein di ruang kerja Bupati, Selasa (3/3) lalu. Rombongan
KPU Kabupaten Banyumas tahun 2015 yaitu akan dilaksanakannya kegiatan KPU Visit yang akan menggandeng sekolah-sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan. “Nantinya KPU Visit menjadi wadah pendidikan pemilih khususnya pemilih Pemula. Mereka bisa berkunjung ke KPU untuk mendapatkan pelajaran segala hal tentang Pemilu, sejarahnya, mengapa harus ada pemilu, sampai nanti dapat materi tentang simulasi Pemilu”, kata Unggul menjelaskan perihal program KPU tersebut.
Selain menyampaikan rencana kerja, Unggul juga menyerahkan buku laporan penyelenggaraan dan Hasil-Hasil Pemilu 2014 di Kabupaten Banyumas. Buku laporan
penyelenggaraan berisi seluruh kegiatan tahapan pelaksanaan Pemilu, baik legislatif
maupun Pilpres 2014 lalu. Sedangkan buku hasil Pemilu berisi diantaranya perolehan suara sah masing-masing partai politik, calon yang terpilih dan tingkat partisipasi pemilih.
“Kami serahkan
diterima oleh Ir. H. Achmad KPU Kabupaten Banyumas atas suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2014 lalu, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden di Kabupaten Banyumas. “Kami harapkan KPU tetap menjaga independensinya”, ujarnya memberi pesan kepada jajaran KPU Kabupaten Banyumas. Terkait dengan rencana KPU melaksanakan program KPU Visit, Husein menyambut baik rencana
kegatan tersebut dan mempersilahkan kepada KPU untuk langsung berkoordinasi dengan dinas terkait. Sementara terkait dengan data hasil Pemilu, Husein mengharapkan agar KPU menyajikan data Pemilu selengkap mungkin kepada masyarakat, karena menurutnya selama ini
perselisihan-perselisihan terkait dengan Pemilu kuncinya ada di data. (kas, spa)
AUDIENSI DENGAN BUPATI, KPU KABUPATEN BANYUMAS
SAMPAIKAN RENCANA
PROGRAM KPU VISIT
News
11
Edisi Maret 2015News Letter Nomor #003
PURWOKERTO, DERAP - Audiensi kedua yang dilaksanakan KPU Kabupaten Banyumas pada hari selasa (3/3) lalu yaitu dengan K e t u a D P R D K a b u p a t e n Banyumas Juli Krisdianto, SE. Rombongan KPU yang dipimpin oleh Unggul Warsiadi, SH.,MH, Ketua KPU Kabupaten Banyumas terdiri dari para anggota dan jajaran sekretariat diterima langsung di K antor DPRD K abupaten Banyumas,
Seperti yang disampaikan kepada Bupati Banyumas pada audiensi sebelumnya, Unggul
menuturkan tujuan audiensi antara lain untuk menyampaikan rencana kerja KPU Kabupaten Banyumas tahun 2015 yaitu KPU Visit, sebagai wadah pendidikan pemilih khususnya pemilih Pemula juga menyerahkan buku laporan penyelenggaraan tahapan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014 dan Hasil-Hasil Pemilu 2014 di Kabupaten Banyumas yang berisi perolehan suara sah masing-masing partai politik, calon yang terpilih dan tingkat partisipasi pemilih.
Ke t u a D P R D K a b u p a t e n Banyumas mengucapkan terimakasih kepada KPU Kabupaten Banyumas atas kedatangan dan penyerahan buku Pemilu 2014 tersebut. “Diharapkan data-data Pemilu di KPU makin l e n g k a p d a n mu d a h d i a k s e s masyarakat”, ujarnya kepada jajaran KPU Kabupaten Banyumas. Juli pun menambahkan “bahwa dengan hadir di Kantor DPRD Kabupaten Banyumas saat ini, KPU dapat melihat langsung produk KPU melalui Pemilu”. (kas, sari)
AUDIENSI DAN PENYERAHAN BUKU PEMILU 2014
KEPADA
KETUA DPRD KABUPATEN BANYUMAS
Foto: Dok. KPU Kab. Banyumas
News Letter Nomor #003
12
Edisi Maret 2015
News
PENYERAHAN
BUKU PEMILU 2014
UNTUK
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN BANYUMAS
PURWOKERTO, DERAP - Kepala Kantor Perpusarda, Mas Wigrantoro Noer Sigit, SH.,MH. mengapresiasi penyerahan buku-buku Pemilu 2014 yang dilakukan oleh KPU. “Ini adalah wujud kepedulian KPU Kabupaten Banyumas akan pentingnya arsip. Semoga contoh positif ini dapat diikuti oleh SKPD di Kabupaten Banyumas”, ujarnya saat
menyambut rombongan KPU Kab. Banyumas yang dipimpin oleh Ketua KPU Kabupaten Banyumas Unggul Warsiadi, SH, MH beserta komisioner dan pejabat struktural di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Banyumas, Jl. Gatot Subroto No. 85
Purwokerto, Kamis (5/3) bersama Kasi
Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan, Kasi Pembinaan Perpustakaan dan Arsip,
Arsiparis dan Pustakawan Perpusarda Kabupaten Banyumas.
Buku yang diserahkan antara lain Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Tahapan Pemilu DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014, Buku Hasil Pemilu
Legislatif Tahun 2014 di Kabupaten Banyumas, Buku profil Anggota DPR, DPD, dan DPRD Hasil Pemilu Tahun
2014 dan Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Tahapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 dan 2 (dua) Buku Laporan Pemilu Tahun 2009 (Pemilu Legislatif dan Pilpres 2009). “Semoga buku-buku ini dapat menjadi bahan referensi di perpustakaan dan dapat dibaca oleh masyarakat pengunjung
perpustakaan.” ujar Unggul Warsiadi.
Dalam pertemuan ini dibahas pula perihal penyerahan arsip hasil Pemilu 2009 yang pada tahap awal dalam bentuk softcopy, dilanjutkan dengan hardcopy atau dokumen asli. Sekretaris KPU Kabupaten Banyumas, Drs. Hirawan Danan Putra, M.Si, menyatakan siap untuk menindak-lanjuti pada kesempatan berikutnya. “Namun untuk dokumen arsip berupa
dokumen asli perlu waktu untuk penyiapan serta adanya keterbatasan anggaran.” lanjut Hirawan.
Mengenai permintaan Ikhda Aniroh, S.Ag, MPd.I agar Perpusarda menyampaikan
sosialisasi kerasipan kepada staf Sekretariat KPU, Fitri selaku Arsiparis Perpusarda mempersilakan KPU untuk mengundang Perpusarda untuk melakukan sosialisasi atau bimbingan teknis ke KPU Kabupaten
Banyumas. (sari)
Foto: Dok. KPU Kab. Banyumas
News Letter Nomor #003
13
Edisi Maret 2015News
KPU KABUPATEN BANYUMAS IKUTI
RAKOR KEARSIPAN
DI PERPUSARDA KABUPATEN BANYUMAS
PURWOKERTO, DERAP - Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Banyumas menggelar Rapat koordinasi (Rakoor) Kearsipan, Rabu (11/3) lalu di aula Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Rakoor ini dihadiri oleh satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas dan instansi vertikal lainnya. Pada kesempatan itu, hadir mewakili KPU Kabupaten Banyumas Kasubbag Keuangan, Umum dan Logistik Midin, S.Sos dan staf pramu pustaka Kusni. Bertindak sebagai pemateri adalah Fitriyah, A.Md, PNS fungsional arsiparis di kantor arsip.
Pada sambutannya, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Banyumas Mas Wigrantoro Noer Sigit, SH., MH menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta yang memenuhi undangan kantor arsip. Sigit juga menyampaikan apresiasi kepada satuan kerja yang telah berkoordinasi dengan pihaknya dalam kegiatan pengelolaan arsip, salah satunya adalah KPU Kabupaten Banyumas yang telah menyerahkan buku dokumen hasil Pemilu 2014 beberapa waktu lalu.
Sementara itu, pada paparannya tentang kearsipan, Fitri menyampaikan bahwa sesuai dengan pasal 24 ayat (4) UU Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, lembaga arsip daerah melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari SKPD pemerintah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan kabupaten/kota, desa atau sebutan lainnya, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan. (spa)ika
News Letter Nomor #003
14
Edisi Maret 2015
News
SAMBANGI KANTOR
KESBANGPOL
, KPU BANYUMAS SERAHKAN
BUKU PEMILU 2014
PURWOKERTO, DERAP- KPU Kabupaten Banyumas menyambangi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banyumas, Kamis (12/3) lalu. Rombongan KPU dipimpin oleh Ketua KPU Kabupaten Banyumas Unggul Warsiadi, SH., MH, para anggota dan jajaran sekretariat. Rombongan diterima oleh Kepala Kantor Kesbangpol Drs. Setya Rahendra, MM, dan jajaran Kesbangpol di ruang
kerjanya. Kunjungan kali ini merupakan kunjungan terakhir dari rangkaian kunjungan yang dilakukan oleh KPU Kabupaten
Banyumas kepada Bupati Banyumas dan beberapa SKPD terkait.
Seperti kunjungan sebelumnya, Unggul selaku pimpinan rombongan mengutarakan tujuan kunjungannya, yaitu selain untuk bersilaturahmi dengan SKPD yang berkaitan dengan Tupoksi KPU, juga untuk menyerahkan beberapa buku terkait Pemilu 2014. Adapun buku yang diserahkan adalah buku laporan penyelenggaraan tahapan Pemilu, buku hasil dan buku profil para calon terpilih. Unggul juga mengatakan bahwa selama ini antara
Kesbangpol dan KPU sudah sering
bekerjasama. Bahkan pada pada saat Pemilu lalu KPU diminta untuk menjadi narasumber
kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kesbangpol. “Silaturahmi tentu tidak hanya pada saat Pemilu saja, tetapi pada saat tidak ada Pemilu pun kami ingin tetap menjaga hubungan yang sudah baik dengan Kesbangpol”, ujar Unggul yang disampaikan kepada Kepala Kantor Kesbangpol dan jajarannya.
Menurut dosen Fakultas Hukum Unsoed ini, antara tupoksi KPU dan Kesbangpol ada
beberapa hal yang saling beririsan, diantaranya adalah dalam bidang pendidikan politik kepada masyarakat. Oleh sebab itu, menurutnya, perlu dijajaki peluang sinergi mengingat pada tahun ini KPU juga akan mulai melaksanakan
beberapa kegiatan pendidikan politik kepada pemilih. “Bedanya kan kalau KPU lebih pada pendidikan politik bagi pemilih, sedangkan Kesbangpol pendidikan politik secara umum”, katanya menambahkan.
Sementara itu Rahendra menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Ketua KPU beserta jajarannya. Menurutnya, dirinya
mengakui masih dalam tahapan orientasi pekerjaan baru, mengingat baru kurang lebih dua bulan dipercaya oleh Bupati untuk menjadi Kepala Kantor Kesbangpol. “Saya baru
orientasi pekerjaan, karena baru Januari lalu dipercaya di Kesbangpol. Sebelumnya Saya di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah”, katanya. Rahendra menambahkan bahwa secara umum situasi dan kondisi sosial, politik dan keamanan di Kabupaten Banyumas kondusif. Dia berharap antara KPU dan Kesbangpol tetap menjalin hubungan baik, khususnya untuk menghadapi persiapan Pilkada 2018 mendatang. (spa)
News Letter Nomor #003
15
Edisi Maret 2015News
RAPAT PLENO UNTUK BAHAS
DIM
PERSIAPAN RAPAT KERJA PIMPINAN
PURWOKERTO, DERAP - Menindaklanjuti Surat KPU Provinsi Jawa Tengah perihal persiapan rapat kerja pimpinan KPU Provinsi Jawa Tengah dengan KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, KPU Kabupaten Banyumas melaksanakan rapat pleno untuk menyusun Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) di aula KPU
Kabupaten Banyumas, Selasa (17/3) kemarin. Selain dihadiri oleh seluruh anggota, rapat juga dihadiri oleh sekretaris, kasubbag dan staf di lingkung an KPU K abupaten Banyumas. Salah satu permasalahan yang muncul adalah kebutuhan untuk dilaksanakannya kegiatan peningkatan kapasitas staf di lingkungan KPU K a b u p a t e n B a n y u m a s d a n peningkatan kehumasan KPU. "Kalau tidak ada tahapan Pemilu KPU kurang sekali berinteraksi dengan masyarakat. Padahal idealnya pendidikan pemilih merupakan proses yang terus menerus. Untuk menunjang fungsi pendidikan pemilih, sepertinya diperlukan forum tanya-jawab dalam dalam web KPU agar nantinya m a s y a r a k a t d a p a t l a n g s u n g berinteraksi dengan KPU", usul Imam Arif Setiadi, M.Si, anggota yang membawahi divisi sosialisasi.
Selain membahas penyusunan DIM, rapat tersebut juga membahas kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan dalam DIPA 2015. Unggul Warsiadi selaku selaku Ketua KPU
Kabupaten Banyumas memberi arahan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan terdekat, salah satu diantaranya adalah riset dan pemetaan partisipasi masyarakat dalam Pemilu. "Sambil menunggu juknis dari KPU RI tentang kegiatan riset, kita ada baiknya sudah mulai memetakan kebutuhan untuk menunjang kegiatan itu", kata Unggul saat memberi arahan kepada anggota dan subbag yang membawahi. (spa)
Foto: Dok. KPU Kab. Banyumas
News Letter Nomor #003
16
Edisi Maret 2015
K e g i a t a n D a l a m G a m b a r
Apel pagi setiap Senin, diikuti komisioner, para kasubbag dan staf KPU Kab. Banyumas
Kegiatan pembuatan data dinding dan persiapan pelaksanaan program KPU Visit
Senam pagi dilanjutkan dengan jalan sehat setiap Jum’at di minggu ke-2 dan ke-4