• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KEBISINGAN PROTOTIPE PROPELLER UAV TIGA SUDU MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN ( 94 Al – 6 Mg )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KEBISINGAN PROTOTIPE PROPELLER UAV TIGA SUDU MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN ( 94 Al – 6 Mg )"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

47

PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KEBISINGAN

PROTOTIPE PROPELLER UAV TIGA SUDU MENGGUNAKAN

MATERIAL PADUAN ( 94% Al – 6% Mg )

SKRIPSI

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

CEVI OCTORA SIMORANGKIR NIM. 090401094

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

(2)

ABSTRAK

Propeler merupakan salah satu komponen penting pada pesawat. Fungsi propeler adalah untuk menghasilkan gaya dorong atau yang sering disebut Thrust dengan diberi input tenaga putar dari mesin. Namun dalam prakteknya, selain memberikan gaya dorong, propeler turut berperan dalam menimbulkan kebisingan ketika sedang berputar. Kebisingan propeler ini tidak boleh melewati batas ambang kebisingan yang telah ditetapkan dalam perundang – undangan pemerintah.Berdasarkan keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor : KEP-48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan tanggal 25 November 1996, bahwa tingkat kebisingan yang diizinkan untuk daerah permukiman adalah 55 dB dan untuk daerah industri adalah 70 dB. Namun dalam realisasinya, propeler pada umumnya memiliki tingkat kebisingan di atas 80 dB untuk pengukuran di dalam jarak 300 m. Oleh sebab itu, tugas akhir ini memiliki tantangan untuk mencari propeller yang memiliki tingkat kebisingan yang rendah namun memiliki unjuk kerja yang tinggi melalui pembuatan propeller tiga sudu dengan bahan campuran alumunium dan magnesium dengan perbandingan 94%-6%. Tugas akhir ini melakukan pengujian eksperimental kebisingan dengan variasi jarak 1m, 3m, 5m, 7m dengan putaran propeller dimulai dari 600 rpm sampai dengan 1800 rpm. tingkat kebisingan nya dengan nilai sound pressure level adalah Lw = 158,7256 dan nilai sound power level adalah 0,0161. Sehingga dari hasil perbandingan tersebut dapat disimpulkan propeller dua sudu lebih bising dari propeller tiga sudu.

(3)

49

ABSTRACT

Propeller is one of the important components in the plane. Propellers function is to generate thrust or often called Thrust with a given input rotary power from the engine, However in practice, in addition to providing thrust, propeller played a role in causing noise while rotating. The propeller noise should not cross the line noise threshold specified in the legislation - government regulation.Based on the decision of the state environment minister number : KEP - 48 / MENLH / 11/1996 on the standard level of noise on November 25, 1996, that the permissible noise levels for residential areas is 55 dB and for industrial areas is 70 dB, but in realization, usually propeller have noise levels above 80 dB, for measurements in the range of 300 m . Therefore , this student paper has challenges to find the propeller that has a low noise level but has a high performance through the creation of three- blade propeller with a mixture of aluminum and magnesium in the ratio of 94 % -6 %. The final task is to test experimental noise, the variation of the distance of 1m, 3m, 5m, 7m with propeller rotation starting from 600 rpm up to 1800 rpm. its noise level with the value of sound pressure level is Lw = 158.7256 and the value of sound power level is 0.0161. So that the results of this comparison we can conclude two-blade propeller is more noisy than three-blade propeller.

Keyword : design, propeller, noise, aluminum, magnesium.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KEBISINGAN PROTOTIPE PROPELLER UAV TIGA SUDU

MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN (94% Al – 6%Mg)”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan Strata-1 (S1) di Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan yang dihadapi penulis, namun berkat dorongan, semangat, doa dan bantuan baik material, moral maupun spiritual dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan itu dapat teratasi. Untuk itu dengan penuh ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, ayahanda ZL Simorangkir dan ibunda Titin Sumarni yang setiap saat selalu memberikan dukungan, doa serta kasih sayang kepada penulis.

2. Bapak Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.

3. Bapak Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ir. M. Syahril Gultom, MT. selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Departemen Teknik Mesin, yang telah membimbing serta membantu segala keperluan penulis selama masa kuliah.

(5)

51 7. Wati Ellyza,S.Sos yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Abangda Fadli Kurniawan ST yang telah member bimbingan dan motivasi kepada penulis.

9. Rekan – rekan khususnya Karel Napitupulu,dan seluruh rekan mahasiswa Teknik Mesin USU angkatan 2009 yang telah mendukung dan memberi semangat kepada penulis.

Penulis meyakini bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis akan sangat berterima kasih dan dengan senang hati menerima saran, usul dan kritik yang membangun demi tercapainya tulisan yang lebih baik. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberi manfaat kepada pembaca. Terima Kasih.

Medan, Desember 2014

CEVI OCTORA S

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….... i

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... .v

DAFTAR GAMBAR ... .vii

DAFTAR TABEL... .ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Propeller ... 4

2.1.1.Sejarah Teori Propeller ... 5

2.1.2.General Momentum Theory ... 6

2.1.3.Vortex – Blade Element Theory ... 6

2.1.4.Bagian – Bagian Propeller ... 7

2.1.5.Dasar Elemen Propeller ... 8

2.1.6.Desain propeller untuk mengurangi kebisingan ... 11

2.2 Airfoil ... 13

2.3.Kebisingan Pada propeller ... 14

2.3.1Suara ... 14

2.3.2Kebisingan (Noise) ... 16

2.3.3 Sumber Noise Aerodinamis ... 16

2.3.4.Tingkat kebisingan ... 16

2.3.5.Noise Pada Propeller..………..………17

2.3.6. Desain Propeller Untuk Noise Reduction ... 19

2.4 Paduan Aluminium - Magnesium ... 21

2.4.1.Sejarah Aluminium ... 21

2.4.2.Sifat – Sifat Aluminuim ... 23

2.4.3.Aluminium dan Paduannya ... 24

2.4.4.Sejarah Magnesium ... 27

2.4.5.Sifat – Sifat Magnesium ... 28

2.4.6.Paduan Aluminium dan Magnesium ... 28

2.5 Pengecoran Logam.………...30

2.5.1.Pembuatan Pola ... 31

2.5.2.Pembuatan Cetakan ... 31

2.5.3.Proses Pengecoran ... 32

(7)

53

3.1 Waktu dan Tempat ... 34

3.2 Bahan dan Alat ... 34

3.2.1 Bahan Penelitian... 34

3.2.2 Alat Penelitian ... 36

3.3 Proses Pembuatan Pola ... 43

3.4 Pembuatan Cetakan ... 43

3.5 Pelaksanaan Penelitian ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Proses Peleburan Pada Prototipe Propeller tiga sudu ... 47

4.2 Hasil Pengujian Kebisingan Pada Prototipe Propeller Tiga Sudu ... 49

4.2.1. Noise Contour………....53

4.3.Analisa Kebisingan Prototipe Propeller ... 57

4.4.Membandingkan Propeller Dua Sudu Dengan Tiga Sudu ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep portex pada propeller ... 6

Gambar 2.2 Bagian – bagian propeller ... 7

Gambar 2.3 Luas permukaan sebuah baling propeller ... 8

Gambar 2.4 Sudut pada baling – baling propeller ... 9

Gambar 2.5 Udara relatif ... 9

Gambar 2.6 Jalur pergerakan propeller ... 10

Gambar 2.7 Geometric dan effective pitch ... 10

Gambar 2.8 Gaya dorong dan torsi pada propeller ... 11

Gambar 2.9 Bagian baling – baling pada propeller ... 12

Gambar 2.10 Terminologi propeller ... 12

Gambar 2.11 Gelombang suara pada material ... 14

Gambar 2.12 Noise generation mechanisme pada propeller ... 18

Gambar 2.13 Diagram fasa Al-Cu-Mg ... 25

Gambar 2.14 Perubahan fasa paduan Al-Mg-Si ... 26

(9)

55

Gambar 3.20 Diagram alir proses pelaksanaan ... 46

Gambar 4.1 Proses peleburan... 47

Gambar 4.2 Proses pengadukan aluminium - magnesium ... 48

Gambar 4.3 Proses penuangan aluminium - magnesium ... 48

Gambar 4.4 Hasil pengecoran yang dilakukan ... 49

Gambar 4.5 Propeller pada motor untuk pengujian kebisingan... 49

Gambar 4.6 Grafik kebisingan pada arah y+ ... 51

Gambar 4.17 Perbandingan Noise contour pada propeller (jarak 1m,600 rpm ) ... ... 63

Gambar 4.18 Perbandingan Noise contour pada propeller (jarak 1m, 1200 rpm ) ... 63

Gambar 4.19 Perbandingan Noise contour pada propeller (jarak 1m, 1800 rpm ) ... .. 64

(10)
(11)

57

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh SPL berdasarkan sumbernya ... 16 Table 2.2 Basic sound power level spectrum Lw(B) ... 19 Tabel 3.1 Lokasi dan aktifitas penelitian ... 34 Tabel 4.1 Data kebisingan Prototipe propeller UAV dengan

Menggunakan material paduan 94% Al – 6% Mg ... 50 Tabel 4.2 Kebisingan yang dihasilkan arah Z+, Z-, X+, X-, Y+ pada

jarak 1m ... 53 Tabel 4.3 Kebisingan yang dihasilkan arah Z+, Z-, X+, X-, Y+ pada

jarak 3m ... 55 Tabel 4.4 Tekanan pada prototipe propeller... 58

(12)

DAFTAR NOTASI

Simbol Arti Satuan

Cpdt cepat rambat pada zat padat m/s

c Kecepatan Suara m/s

T Temperatur K

E Modulus young Pa

฀ Massa Jenis kg/m3

v kecepatan m/s

Q Debit m3/s

Lw Sound Power Level dB LP Sound Pressure Level dB

P Tekanan Pa

Nb Jumlah Blade -

D Diameter m

r Radius m

Gambar

Tabel 3.1 Lokasi dan aktifitas penelitian ................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Dalam upaya peningkatan mutu RS ini dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dan dilanjutkan mela lui moment akreditasi lanjutan 12 pelayanan Kesehatan

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

mengimplikasikan bahwa guru memegang peran yang sangat penting dan menentukan dalam pelaksanaan pembelajaran di Madrasah. Untuk itu kinerja guru harus terus

OPTIMASI FORMULA TABLET FLOATING GLIKLAZID MENGGUNAKAN HPMC K4M – AMILUM KULIT PISANG AGUNG DAN NATRIUM BIKARBONAT SEBAGAI

untuk menanggulangi korupsi di sektor pendidikan dan kesehatan dapat melakukan strategi preventif, detektif, represif. Strategi yang lebih berperan dalam menihilkan di sektor

menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang berjudul “Desain Balok Terkekang Lateral pada Komponen Struktur Lentur dengan Penampang Ekonomis Menggunakan Visual