• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ANALISIS SWOT BANK BUKOPIN SYARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH ANALISIS SWOT BANK BUKOPIN SYARI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ANALISIS SWOT BANK BUKOPIN SYARIAH

Nama :indra sandy adhipramana

Kelas :11.2A.11

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang diberikan-Nya, Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan penulisan makalah yang

berjudul :“ANALISIS SWOT PADA BANK BUKOPIN SYARIAH”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis menerima berbagai masukan baik itu berupa kritik maupun saran yang

membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Semoga Allah SWT Yang Maha Pemurah memberikan balasan sesuai atas segala kebaikan yang diberikan & semoga selalu dalam perlindungan-Nya, amin.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...2

DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN...4

1.1 Latar Belakang...4

1.2 Rumusan Masalah...4

1.3 Tujuan Penulisan...4

1.4 Manfaat Penulisan...4

BAB II PEMBAHASAN...5

2.1 Tentang Bank Bukopin Syariah...5

2.2 Prinsip Syariah...5

2.3 Tujuan Perbankan Syariah...5

2.4 VISI DAN MISI...7

2.5 NILAI-NILAI PERUSAHAAN...7

2.6 Analisis SWOT BANK BUKOPIN SYARIAH...7

2.7 Hal Yang Membuat Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berbeda...11

BAB III PENUTUP………...13

3.1 KESIMPULAN……….………...13

3.2 SARAN………...13

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan usaha bisnis berbasis syariah semakin berkembang pesat, mulai dari perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga koperasi berbasis syariah. Namun perkembangan yang paling pesat terjadi pada perbankan syariah. Alasan utama masyarakat beralih ke perbankan syariah adalah penghapusan adanya bunga dalam transaksi keuangan dan sebagai gantinya menerapkan konsep bagi hasil yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Persaingan perbankan syariah tidak hanya terjadi pada bank lokal saja, bank-bank asing pun telah mulai merambah pada konsep syariah. Oleh karena itu, bank-bank-bank-bank syariah lokal harus lebih inovatif terhadap produk-produk yang mereka tawarkan kepada nasabah jika ingin tetap bertahan di tengah munculnya para pesaing baru.

Untuk mengambil suatu kebijakan strategis bank syariah lokal perlu menganalisis lingkungan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan peluang maupun ancaman terhadap bank syariah lokal itu sendiri. . Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mendiagnosis lingkungan dan

mengambil suatu kebijaksanaan strategis yang berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

Setelah mengamati masalah-masalah yang ada di atas serta didasari juga berbagai pertimbangan maka dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul “ Analisis SWOT pada Bank Bukopin Syariah ”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, teridentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apa saja kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Bukopin Syariah ?

2. Apa saja peluang dan ancaman yang ada pada Bank Bukopin Syariah?

3. Strategi apa yang harus diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang dimiliki agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor lainnya?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui keunggulan serta kelemahan yang dimiliki oleh Bank Bukopin Syariah

2. Untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada pada Bank Bukopin Syariah

3. Untuk mengetahui strategi apa yang harus diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah. Untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang dimiliki agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor lainnya.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapaun manfaat penulisan ini adalah: 1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam memahami strategi-strategi yang dapat dilakukan suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuannya.

2. Bagi Perusahaan

Pihak manajemen dapat memanfaatkan hasil penulisan sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, serta mendapatkan strategi yang cocok bagi kemajuan perusahaan.

3. Bagi Investor

(5)

Bab

II PEMBAHASAN

2.1 Tentang Bank Bukopin Syariah

Lembaga keuangan yang berjenis Jasa Keuangan Perbankan. Sebagai salah satu bank nasional di Indonesia, sejarah Perseroan dimulai pada 1990 dengan meleburnya 2 (dua) bank pasar, yakni BPR Gunung Sindoro dan BPR Gunung Kendeng di Samarinda, Kalimantan Timur. Proses peleburan ini termaktub dalam Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1659/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990. Dengan peleburan ini, statusnya pun meningkat menjadi bank umum dengan nama PT Bank Swansarindo International. Berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor

24/I/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei 1991, PT Bank Swansarindo International memperoleh izin usaha sebagai bank umum dan pemindahan kantor pusat ke Jakarta.[1]

Dalam perkembangannya, atas dasar pertimbangan bisnis pada akhir 2002, Muhammadiyah, salah satu organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia, mengakuisisi PT Bank Swansarindo International. Dengan persetujuan Bank Indonesia (BI) yang dicantumkan dalam Surat Keputusan Nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003 dan dituangkan dalam Akta Nomor 109 tanggal 31 Januari 2003, PT Bank

Swansarindo International berubah nama menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia.

Untuk mengembangkan bisnis perusahaan, selama 2005-2008 PT Bank Bukopin,Tbk. terlibat dalam asistensi kegiatan operasional PT Bank Persyarikatan Indonesia. Tambahan modal juga diberikan PT Bank Bukopin, Tbk. untuk memperkuat bisnis PT Bank Persyarikatan Indonesia. Setelah beberapa tahun di bawah asistensi PT Bank Bukopin,Tbk. dan melihat peluang bisnis di perbankan syariah, PT Bank Persyarikatan Indonesia mengubah arah bisnisnya dari bank konvensional menjadi bank syariah. Izin usaha berdasarkan prinsip syariah pun diperoleh dari Bank Indonesia yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/69/ KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008. Atas dasar surat keputusan tersebut, nama PT Bank Persyarikatan Indonesia berubah menjadi PT Bank Syariah Bukopin. Secara resmi Perseroan melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah pada Selasa, 11 Zulhijah 1430 H atau 9 Desember 2008.[2]

2.2 Prinsip Syariah

Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan (penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya) berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga Dewan Syariah Nasional (DSN) yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. (UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah).

2.3 Tujuan Perbankan Syariah

Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.[3] Kegiatan usaha bank syariah antara lain:

1. Penghimpunan Dana:

Dana yang ditempatkan nasabah di Bank Syariah dalam bentuk Simpanan atau Investasi berdasarkan Akad antara Bank Syariah dan Nasabah yang bersangkutan.

 Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah

(6)

Prinsip Syariah dalam bentuk Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

 Tabungan adalah Simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Investasi dana

berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

 Deposito adalah Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang

tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan Akad antara Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah atau UUS.

 Giro adalah Simpanan berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak

bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan.

 Investasi adalah dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau

UUS berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dalam bentuk Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Penyaluran Dana (Pembiayaan)

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

 Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan

musyarakah;

 Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah

muntahiya bittamlik

 Transaksi jual beli dengan memperoleh keuntungan dalam bentuk piutang murabahah,

salam, dan istishna

 Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

 Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan keuntungan, ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

3. Prinsip Operasi Bank Syariah

1.Prinsip Keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan Nasabah.

2.Prinsip Kemitraan

(7)

pengguna dana maupun Bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai intermediary institution lewat skim-skim pembiayaan yang dimilikinya. 3.Prinsip Keterbukaan

Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen bank.

4.Universalitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil'alamiin

2.4 VISI DAN MISI VISI

“Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik”

MISI

 Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah

 Membentuk sumber daya insani yang profesional dan amanah

 Memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah)

 Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder 2.5 SERTA NILAI-NILAI PERUSAHAAN

2.6 Analisis SWOT Bank Bukopin Syariah ( Kelebihan, Kekurangan, Peluang, Ancaman )

5 Kelebihan Bank Bukopin Syariah:

1. Daya tawar pemasok tiggi

2. Daya tawar nasabah/pembeli tinggi

3. Pengawasan ketat

4. Teknologi Multi Protocol Label Switch (MPLS) dan kondisi keuangan dan modal yang kuat

5. Tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif

6. Sistem akad yang membuat konsumen merasa nyaman

5 Kekurangan Bank Bukopin Syariah :

1. SDM masih rendah

2. Pemasaran kurang agresif dan kantor cabang masih kurang

3. Kasus korupsi yang membuat masyarakat menjadi khawatir apabila menyimpan dana mereka

di bank Bukopin Syariah

4. Biaya administrasi yang masih tergolong tinggi

5. Anggapan negatif masyarakat bahwa kata syariah hanya lipstik perbankan syariah 5 Peluang Bank Bukopin Syariah :

1. Regulasi yang jelas

2. Tumbuhnya teknologi jaringan dan daya beli masyarakat meningkat

3. Masyarakat mulai paham tentang keuntungan akan adanya bank syariah

4. Meningkatnya peminat bank syariah di Indonesia

(8)

5 Ancaman Bank Bukopin Syariah :

1. Ancaman pendatang baru yang tinggi

2. Ancaman produk pengganti yang tinggi

3. Tingginya kompetitor dalam mempromosikan produknya

4. Intensitas persaingan

5. SDM masih kurang dan munculnya undang-undang perbankan syariah yang memungkinkan

asing berinvestasi.

Strategi yang digunakan oleh Bank Bukopin Syariah : 1. Pengelolaan Produk KPR syariah

Oleh karena masih tergolong barunya jenis pembiayaan ini peniliti juga melakukan kajian literatur terhadap Produk KPR Syariah tersebut. Penelitian ini merupakan studi kasus pada Bank Bukopin Syariah dalam mengelola KPR Syariah yakni periode sejak berdirinya tahun 2001 hingga posisi Desember 2005. Penilitian meliputi juga penilaian terhadap faktor kekuatan, faktor keiemahan pada Bank Bukopin syariah serta peluang dan ancaman yang dihadapi untuk pengembangan KPR Syariah di masa yang akan datang.

Untuk menganalisis faktor-faktor tersebut dan untuk menetapkan strategi yang tepat digunakan analisis SWOT dengan pendekatan Kualita1if Matriks SWOT Kearns dan pendekatan Kuantitatif Kuadran SWOT Pearce dan Robinson. Hasil penilitian diperoleh pembiayaan KPR Syariah yang dilakukan olch Bank Bukopin Syariah masih kecil jika dibanding dengan potensi dan peluang pasar yang ada, dari hash analisis diatas diperoleh kesimpulan strategi yang diusulkan diterapkan oleh Bank Bukopin Syariah dalam mengelola KPR Syariah adalah Strategi Pertumbuhan Internal dan Aliansi strategis, sehingga Bank Bukopin Syariah dapat lebih memanfaatkan potensi dan faktor kekuatan dan peluang yang dimilikinya sehingga perkembangan produk KPR Syariah akan lebih baik dan dapat memaksimalkan performance usaha.

2. Menaikkan pertumbuhan kredit dan DPK sebesar 30 %

PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menargetkan pertumbuhan kredit dan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) di 2010 sebesar 30%."Tahun 2010 kita menargetkan kredit dan DPK tumbuh hingga 30%. Saat ini penyaluran kredit sudah mencapai Rp 1,3 triliun dengan DPK sebesar Rp 1,19 triliun." ujar Direktur Utama BSB Riyanto di sela acara perayaan Milad (ulang tahun) ke I BSB di Gedung Bank Syariah Bukopin, Salemba, Jakarta, Rabu (09/12/2009).

Riyanto mengatakan, pada tahun 2010 fokus utama pemberian kredit BSB tetap di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),"Kami optimistis kredit tahun depan akan tumbuh karena didukung permodalan dari bank induk kita yaitu Bank Bukopin yang rencananya di tahun 2010 akan menambah permodalan BSB," tambahnya.

Permodalan BSB saat ini, lanjut Riyanto, tercatat sebesar Rp 350 miliar. Namun dirinya belum mengetahui berapa besaran dana yang akan dikucurkan Bank Bukopin untuk ekspansi bisnisnya di tahun 2010.

Untuk meningkatkan pertumbuhan DPK, BSB akan menggenjot tabungan dan giro. Sedangkan dana deposito bukan menjadi fokus BSB. "Jenis tabungan di BSB sendiri sudah ada tiga jenis yaitu Tabungan iB Rencana, Tabungan iB Siaga Bisnis dan Tabungan iB Siaga. Untuk jenis Giro ada Giro iB dan untuk dana mahal yaitu Deposito iB," jelasnya.[10]

3. Evaluasi secara berkala

(9)

dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp. 1.3 trilyun. Pokok permasalahan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana untuk tahun-tahun mendatang Bank Syariah Bukopin dapat terus tumbuh dengan baik, kuncinya adalah terus melakukan evaluasi strategi secara berkala? Untuk mengetahui jawabannya terlebih dahulu akan dianalisis lingkungan eksternal yang terdiri dari analisis five forces, Driving forces, key succses factor, SWOT dan strategi umum. Selanjutnya lingkungan internal perusahaan menggunakan analisis aspek keuangan, aspek sumber daya manusia dan aspek pemasaran. Dari analisis eksternal menunjukkan bahwa bank syariah sangat tergantung kepada penyusunan strategi oleh karena faktor – faktor yang menjadi pendorong memiliki pengaruh besar dalam industri sehingga mampu mengubah struktur industri secara keseluruhan karena membantu kesesuaian strategi perusahaan dengan kondisi yang ada. Dari analisis internal bank syariah bukopin harus terus mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki demi tercapainya tujuan perusahaan.[11]

4. Peluncuran Program Tabungan Syariah

Peluang besar kini teronggok di depan mata. Dan, manajemen PT Bank BukopinTbk mengendusnya dengan tajam. Mereka pun meluncurkan program tabungan bernuansa

syariah. Program baru Bank Bukopin itu bernama Tabungan iB Rencana. Lewat Tabungan Rencana Bukopin Syariah itu, selain untuk mengembangkan usaha, mereka juga ingin memberikan manfaat lebih bagi nasabahnya. "Produk baru ini adalah jenis tabungan

berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif. Kami berupaya memenuhi kebutuhan nasabah di masa datang sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa secara gratis," papar Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi di sela Peluncuran Tabungan iB Rencana di Jakarta, Selasa (24/6). Produk baru ini diharapkan membantu perseroan mencapai target usaha.

Produk ini untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam merencanakan masa depan dan memberikan bagi hasil yang menguntungkan. Bukopin mentargetkan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp 50 miliar tahun ini.Direktur Komersial Bank Bukopin

Mikrowa Kirana mengatakan, tabungan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah. Artinya, bank bisa mengelola dana nasabah untuk investasi dan keuntungannya akan dibagihasilkan sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama.

Tabungan ini memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya memberi manfaat asuransi gratis jika nasabah terkena risiko meninggal karena kecelakaan atau non-kecelakaan.

Nasabah dilindungi asuransi hingga Rp 500 juta dengan premi asuransi ditanggung

bank."Manfaat lainnya bagi nasabah terkait kelangsungan pendidikan dan multiguna, ibadah, wisata, pernikahan, dan pensiun. Setoran tabungannya pun ringan. Minimal Rp 100.000," urai Mikrowa.Peluncuran produk baru ini juga menjadi bagian dari upaya menggenjot bisnis syariah Bukopin. Strategi lainnya adalah melakukan office channeling dan menjalankan fungsi marketing secara optimal serta penambahan cabang-cabang baru di wilayah potensial. "Dalam hal lending, misalnya, kami akan coba sistem target di masing-masing unit untuk mengejar pertumbuhan. Kami berharap bisa tumbuh 30% untuk satu tahun ini," papar Mikrowa. Untuk penambahan cabang, Bukopin syariah siap melebarkan sayapnya di Solo. "Solo punya banyak lembaga pendidikan, rumah sakit, dan pengusaha lokal. Itu sasaran kami. Selain bagi kalangan muslim, kami pun membuka diri kepada siapa saja yang tertarik dengan sistem syariah ini," ungkap Mikrowa.Bukopin unit syariah sudah masuk di Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Rencananya, di Jawa Tengah akan dimulai dari Kota Solo.

Hingga Januari 2008, terdapat 30 office channeling di lima kota besar.

(10)

dikaji. Ini dilakukan agar BPI benar-benar jadi bank syariah yang mandiri," kata Mikrowa. Spin off baru bisa dilakukan awal tahun depan sesuai kesiapan SDM-nya.

Hingga Desember 2007, total aset unit usaha syariah Bukopin sudah mencapai Rp 751 miliar dengan total pembiayaan Rp 545,9 miliar. Dana yang dihimpun baik dari

tabungan, giro, maupun deposito mencapai Rp 294,9 miliar. Dengan kondisi keuangan seperti itu, unit syariah baru bisa menyumbang 2% kepada Bank Bukopin. "Tiga sampai lima tahun ke depan diharapkan bisa menyumbang hingga 5%," tegas Mikrowa.[12]

5.Sistem Akad

Simpanan yang berprinsip wadi’ah yad dhamanah, yang berarti mustawda (Bank) dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh muwwadi (Nasabah).

a.Manfaat

 Keamanan dana terjamin

 Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan sesuai dengan

kebijakan pembiayaan dan referensi Bank

 Dapat ditarik atau disetor di seluruh kantor Bank Syariah Bukopin

 Bebas biaya administrasi bulanan

 Mendapatkan kartu ATM

 Bank dapat memberikan bonus, namun tidak diperjanjikan di awal

 Perlindungan asuransi secara gratis untuk nasabah dengan saldo rata-rata akhir bulan minimal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan

pertanggungan sebagai berikut :

Jenis Pertanggungan Besar Pertanggungan

Meninggal dunia karena kecelakaan Rp. 10.000.000,-Santunan meninggal dunia karena wajar Rp.

5.000.000,-b.Fasilitas

 Tabungan dalam mata uang Rupiah

 Penabung adalah nasabah perorangan

 Fasilitas ATM 24 Jam di ATM Bukopin dan jaringan ATM

Prima/BCA

 Sarana untuk melakukan pembayaran tagihan pembayaran listrik, PAM, telepon, pendidikan, kartu kredit dan pembelian isi ulang pulsa telepon selular

 Sarana untuk penyaluran zakat, infaq dan shadaqah.

c.Persyaratan dan Ketentuan

 Fotocopy kartu indentitas diri : KTP / SIM / Paspor

 Mengisi formulir aplikasi pembukaan tabungan dan permohonan kartu ATM

 Menyerahkan setoran awal Rp.

50.000,- Setoran berikutnya minimal Rp.

(11)

2.7 Hal – hal yang membuat Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berbeda

Persamaan komponen Bunga & Riba

Bunga Riba

Transaksi berdasarkan pinjaman (Qardh) Akad berdasarkan pinjaman (Qardh)

Tambahan ke atas pokok Tambahan ke atas pokok

Tambahan tersebut berbentuk nominal, prosentase tetap (flat) dan atau majemuk.

Tambahan tersebut bisa berbentuk nominal, flat, majemuk, barang dan atau manfaat.

Prosentase tersebut dikaitkan dengan jumlah pokok

Dalam bentuk prosentase, selalu dikaitkan dengan jumlah pokok Besarnya bunga dikaitkan dengan tempo

pembayaran

Besarnya tambahan bisa dikaitkan dengan tempo pembayaran

Perbedaan Bunga & Bagi Hasil

Bunga Bagi Hasil

Bunga biasanya terjadi dalam transaksi pinjaman (kredit) dan penghimpunan dana.

Bagi hasil hanya terjadi pada akad Bagi Hasil (Mudharabah & Musyarakah) bukan akad Pinjaman (Qardh). Dana untuk pembayaran bunga bisa diambil

dari penghasilan manapun

Dana bagi hasil hanya bisa diambil dari hasil pengelolaan dana tersebut.

Besarnya prosentase bunga dikaitkan dengan jumlah uang yang dipinjamkan

Besarnya bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan/pendapatan yang diperoleh dan nisbah yang disepakati. Bunga harus tetap dibayar walaupun proyek

merugi.

Bagi hasil adalah bagi untung dan bagi rugi. Kalau untung dibagi menurut nisbah dan kalau rugi ditanggung oleh penyandang dana.

Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan proyek yang dibiayai berlipat.

Jumlah bagi hasil meningkat seiring dengan peningkatan jumlah

keuntungan. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak

dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.

Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.[13]

Perbedaan Bunga & Margin Keuntungan Bunga

Bunga Marjin Keuntungan

Bunga biasanya terjadi dalam transaksi pinjaman (kredit) dan penghimpunan dana

Marjin keuntungan hanya terjadi pada akad jual beli.

Besarnya prosentase bunga dikaitkan dengan jumlah uang yang dipinjamkan.

Prosentase marjin keuntungan didasarkan pada kesepakatan antara pembeli dan penjual.

Bunga harus tetap dibayar walaupun proyek merugi.

Marjin keuntungan adalah hak penjual dan merupakan bagian dari harga yang disepakati antara pembeli dan penjual. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak

dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.

(12)

Perbedaan Bunga & Upah / Sewa (Ujrah)

Bunga Upah/Sewa (Ujrah)

Bunga biasanya terjadi dalam transaksi pinjaman (kredit) dan penghimpunan dana.

Upah sewa hanya terjadi pada akad Ijarah (sewa menyewa).

Bunga biasanya berbentuk prosentase. Upah sewa biasanya berbentuk nominal.

Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.

(13)

Bab III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan ini adalah dengan melakukan analisis SWOT yang mendiagnosa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Bank Syariah Mandiri yang dapat menghasilkan berbagai strategi dari peluang dan ancaman yang timbul dalam manajemen Bank Bukopin Syariah sehingga strategi tersebut dapat digunakan dalam persaingan bisnis yang ada.

3.2 Saran

Adapun saran atau rekomendasi yang dapat penulis berikan terkait dengan pengembangan studi manajemen strategik adalah diharapkan kita memahami lebih dalam tentang strategi perusahaan yang ada dan bisa mengimplementasikan ke dunia bisnis. Dari kelemahan perusahaan dapat ditemukan solusi berupa strategi – strategi untuk dimasa yang akan

(14)

Sumber Refrensi

Riyanto, https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin, di akses 15 juni 2015, jam 19.20.

Alam S., Ekonomi : Jilid 1 ( Depok : esis 2009 ) hal 277.

Sugiono Arief, Manajemen Keuangan (Surabaya : Grasindo 2012), hal.311.

Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Obor Sarana Utama, 2004, hal.18-21. Firman Kiki, Evaluasi Strategi Pada PT. Bank Syariah Bukopin, Gadjah Mada University, hal.2.

Artikel Perbankan, 1 juni 2011, hal.14.

Ifham Ahmad, Ini lho, bank syariah! ( Surabaya : nadia poetra 2004 ) hal.14.

Admin, http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/2/0, di akses 16 juni 2015, jam 15.00. Khasali Renald, Membidik pasar Indonesia: segmentasi, targeting, dan positioning ( Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama 1998 ), hal 101.

Prawirokusumo, https://books.google.co.id/books?id=6BHtAAAAMAAJ, di akses 16 juni 2015, jam 13.00.

Admin Bukopin, http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/1/0, di akses 15 juni 2015, jam 20.00.

[1] Riyanto, https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin, di akses 15 juni 2015, jam 19.20

[2] Riyanto, https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Syariah_Bukopin, di akses 15 juni 2015, jam 19.20

[3] Admin Bukopin, http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/1/0, di akses 15 juni 2015, jam 20.00

[4]Renald khasali, Membidik pasar Indonesia: segmentasi, targeting, dan positioning ( Jakarta : Gramedia Pustaka Utama 1998 ), hal 101

[5] Soeharto Prawirokusumo, https://books.google.co.id/books?id=6BHtAAAAMAAJ, di akses 16 juni 2015, jam 13.00

[6] Admin, http://www.syariahbukopin.co.id/page/content/2/0, di akses 16 juni 2015, jam 15.00 [7] Ahmad Ifham Solihin, Ini lho, bank syariah! ( Surabaya : nadia poetra 2004 ) hal.14 [8] Ibid, hal.17

[9] Ibid, hal.18

[10] Artikel Perbankan, 1 juni 2011, hal.14

(15)

[12] Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Obor Sarana Utama, 2004, hal.18-21

[13] Alam S., Ekonomi : Jilid 1 ( Depok : esis 2009 ) hal 277

Referensi

Dokumen terkait

tugas yang telah diberikan oleh guru. Analisis Peran kepala sekolah danGuru Dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar

Teknis pembinaan dengan rekaman video yaitu observasi rekaman video pembelajaran yang dilakukan melibatkan beberapa guru, dan pihak lain yang berkepentingan

Kalan (TK) maupun Rirang (TR) hasil pantauan 1992/1993 sId 2005 setiap unsur masing-masing menunjukkan gambaran fluktuasi kadar relatif sama (Gambar 10 dan 11), yang dapat

Variabel bebas adalah ekstrak etanolik biji N. Variabel tergantung adalah insidensi kanker kulit, tumor multiplicity , gambaran histologik kanker kulit , dan ekspresi

[r]

ICePTi 2017 is organized by Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Universitas Padjadjaran, Nano Technology and Graphene Research Center (PRINT-G), Material Science &

Dari hasil analisis cooking properties mie kering dari campuran tepung mocaf-tepung gandum dapat diketahui bahwa cooking yield dan swelling indeks meningkat hingga

Hidrograf satuan adalah hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan efektif yang terjadi merata di seluruh DAS dengan intensitas tetap dalam satu satuan waktu