HUBUNGAN VERBAL ABUSE ORANG TUA TERHADAP
TIPE KEPRIBADIAN REMAJA USIA 12-15 TAHUN
DI SMP ISLAM 01 KOTA BATU
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
WIRDA NINGSI
201110420311015
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
HUBUNGAN VERBAL ABUSE ORANG TUA TERHADAP
TIPE KEPRIBADIAN REMAJA USIA 12-15 TAHUN
DI SMP ISLAM 01 KOTA BATU
SKRIPSI
Oleh:
WIRDA NINGSI
201110420311015
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Wirda Ningsi
NIM : 201110420311015 Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Hubungan Verbal Abuse Orang Tua terhadap Tipe Kepribadian Remaja Usia 12-15 Tahun di SMP Islam 01 Kota Batu
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan
v
Hadapi Masalah Dengan Penuh
Kesabaran, Karena Kesabaran Akan
Membuahkan Hasil Yang lebih indah
dari apa yang kamu bayangkan
Jangan Selalumengutamakan
Kesenangan Semata, Tetapi Tataplah
Kedepan Bahwa Rintangan Akan Selalu
Menunggumu. Hadapi Semuanya Dengan
vi
Lembar Persembahan
Untuk tiap tawa yang tak ternilai
Uuntuk tiap tangis yang tak terhapuskan
Untuk tiap jatuh dan bangunnya
Untuk tiap peluang ditengah-tengah jatuhnya
Untuk tiap doa dan dukungan
Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang tercinta
yang ada di sekeliing saya……..
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya sangat bersyukur atas selesainya
skripsi ini dalam waktu 4 tahun. Tiada kemudahan kecuali dariMu,
tiada keikhlasan kecuali dariMu. Sungguh tiada kemuadahan kecuali
kemudahan dariMu.
Kepada kedua orang tua, mama dan papa terima kasih karena sudah
mengijinkan kuliah di luar jawa. Terima kasih karena telah berikan
kepercayaan kepada anakda untuk mengejar citacita jauh dari kalian.
Terima kasih yang sesungguhnya karena disetiap suka maupun duka
vii
memberikan dukungan disaat jatuh dan putus asa dalam
mengerjakan skripsi ini. Sungguh terima kasih yang tak ternilai
karena kalianlah anakda semangat dlam mengejar cita-cita anakda.
Semoga kalian selalu diberikan kesehatan sehingga bias melihat
anakda dalam meraih gelar berikutnya, aamiin ……..
Kepada kedua pembimbing saya, terima kasih atas ilmunya selama ini.
Kepada semua dosen-dosen S1 Keperawatan terima kasih karena
sudah sabar dalam membagi ilmunya. Karena sudah ikhlas
memberikan ilmunya walaupun kadang lelah dalam menjalankan
tugasnya
Kepada teman-teman PSIK A 2011 terima kasih atas kerja samanya
selama ini. Senang bisa bersama-sama kalian selam 4 tahun. Semoga
silaturahmi ini akan selalu terjaga untuk selamanya. Untuk sahabatku
Evi dwi Larasati dan Ervina Kusrianti sukses dalam meraih gelar
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Kekerasan Verbal (Verbal Abuse) Orang Tua terhadap Tipe kepribadian Remaja Usia 12-15 Tahun di SMP Islam 01 Kota Batu“. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.kep, Sp.Kom. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan proposal skripsi ini
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep. Ns, M.Kep. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Sri Sunaringsih Ika Wardojo, SKM.,M.P.H. Selaku pembimbing II yang telah
sabar memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Aulia Dwi Zukmana, S.Kep, Ns selaku dosen wali Program Ilmu Keperawatan 2011 khususnya kelas A yang memberkan motivasi dan bimbingan. 5. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
ix
7. Teman-teman PSIK 2011 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan proposal skripsi ini. Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga ALLAH SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.
Malang, Agustus 2015
x
HUBUNGAN VERBAL ABUSE ORANG TUA TERHADAP TIPE KEPRIBADIAN REMAJA USIA 12-15 TAHUN
DI SMP ISLAM 01 KOTA BATU
Wirda Ningsi1, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.Sp.Kom2, Sri Sunaringsih Ika W, SKM.MPH3
ABSTRAK
Latar Belakang: Masa remaja adalah suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang merupakan waktu kematangan atau perkembangan fisik, kognitif, kepribadian, sosial, dan emosional. Remaja yang mendapat verbal abuse dari orang tua berdampak pada kepribadian remaja. Dampak yang ditimbulkan seperti agresif, menarik diri, kecemasan yang berat, gangguan tidur, ketakutan yang berlebihan, harga diri rendah, bahkan sampai depresi. Verbal abuse lebih berbahaya dibandingkan dengan kekerasan lainnya karena dapat menyerang emosional dan mental remaja.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 42 responden . Teknik Sampling yang digunakan yaitu
Purposive Sampling dengan instrumen menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah Uji Chi Square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 27 (64,29%) responden mengalami verbal absue
rendah dan (35,71%) responden yang mengalami verbal abuse tinggi, terdapat 25 (59,52) responden memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan 17 (40,48%) responden memiliki tipe kepribadian introvert. Hasil analisis dengan uji Chi-square didapatkan hasil hubungan yang signifikan (0,024 < 0,05). Hasil dari penelitian ini menjelasakan bahwa ada hubungan antara verbal abuse orang tua terhadap tipe kepribadian remaja usia 12-15 tahun.
Kesimpulan: Responden yang mengalami verbal abuse tinggi cenderung memiliki tipe kepribadian introvert dan responden yang mengalami verbal abuse rendah cenderung memiliki tipe kepribadian ekstrovert. Faktor yang menyebabkan orang tua melakukan
verbal abuse karena faktor dari usia dan jenis kelamin. Kemungkinan juga disebabkan dari faktor pendidikan orang tua, ekonomi yang rendah, serta anak itu sendiri dan faktor dasar dari kepribadian adalah activity dan sociality.
Kata Kunci: Verbal Abuse, Tipe Kepribadian, Remaja
1. Mahasiswa Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
xi
THE RELATIONSHIP OF PARENT’S VERBAL ABUSE TO THE ADOLESCENT PERSONALITY OF 12-15 YEARS OLD AT ISLAMIC
JUNIOR HIGH SCHOOL 01 OF BATU CITY
Wirda Ningsi1, Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.Sp.Kom2, Sri Sunaringsih Ika W, SKM.MPH3
ABSTRACT
Background: Adolescence is a transitional period between childhood to adulthood as the maturating time or development of physic, cognition, personality, social, and emotion. Adolescent that get verbal abuse from parents impact their personality. The impacts such as aggressive, withdrawal, hard anxiety, sleep disorder, excessive fear, low self esteem, even up to depression. Verbal abuse is more dangerous than other violence because able to attack emotion and mental of the adolescent.
Method: The used method in the research was Cross Sectional. The population was 42 respondents . Sampling technique was Purposive Sampling with questionnaires. Data analysis by using Chi Square
Results: The results showed 27 (64,29%) respondents who experienced low verbal abuse35,71% respondents who experienced high verbal abuse, there were 25 (59,52%) respondent have extrovert personality and 17 (40,48%) respondents have introvert personality. Analysis results of Chi-square obtained significant relationship (0,024 < 0,05). The results showed there was relationship between verbal abuse of parent and the personality types of adolescent of 12-15 years old.
Conclusions: Respondents who experienced high verbal abuse have introvert personality and those get low verbal abuse have extrovert personality. Factors that cause parents do verbal abuse as factors of age and gender . It is also likely resulting from factors of parental education , low economic , as well as the children themselves and the basic factors of personality is an activity and sociality .
Keywords: Verbal Abuse, personality type, adolescent
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian penelitian ... iv
Kata pengantar ... Abstrak ... v
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel ... vii
Daftar Lampiran ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Verbal Abuse ... 11
2.1.1 Pengertian Verbal Abuse ... 11
2.1.2 Bentuk-Bentuk Verbal Abuse ... 12
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Verbal Abuse ... 13
2.1.4 Efek Verbal Abuse Terhadap Remaja ... 14
2.2 Konsep Kepribadian pada Remaja ... 16
2.2.1 Pengertian Kepribadian pada Remaja ... 16
2.2.2 Karakteristik Kepribadian pada Remaja ... 19
2.2.3 Faktor Pembentuk Karakteristik Kepribadian ... 21
2.2.4 Kepribadian Introvert pada remaja ... 22
2.2.5 Kepribadian Ekstrovert pada remaja ... 24
2.2.5 Fungsi Tipe Kepribadian pada Remaja ... 26
2.2.5 Faktor-faktor Dasar Kepribadian Remaja ... 26
2.3. Hubungan antara Verbal Abuse dengan Tipe Kepribadian ... 28
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ... 30
3.2 Hipotesis Penelitian ... 31
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 32
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 33
4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian ... 34
4.3.1 Populasi Penelitian ... 34
4.3.2 Teknik Sampling ... 34
4.2.3 Sampel Penelitian ... 35
4.4 Variabel Penelitian ... 36
4.4.1 Variabel Bebas (Independent) ... 36
4.2.3 Variabel Tergantung (Dependent) ... 36
xiii
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38
4.7 Instrumen Penelitian ... 38
4.8 Prosedur Pengumpulan Data dan Analisa Data ... 39
4.8.1 Pengumpulan Data ... 40
4.8.2 Tahap Persiapan ... 40
4.8.3 Tahap Pelaksanaan ... 40
4.8.4 Tahap Pengumpulan Data ... 42
4.8.5 Tahap Pengolahan Data ... 42
4.9 Analisa Data ... 42
4.9.1 Analisa Univariat ... 43
4.9.2 Analisa Bivariat ... 43
4.10 Etika Penelitian ... 45
4.10.1 Lembar Persetujuan Penelitian (informed Consent) ... 45
4.10.2 Tampa Nama(Anonimity) ... 45
4.10.3 Kerahasiaan (confiendentiality) ... 46
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Responden ... 47
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 47
5.2 Gambaran Verbal Abuse Orang Tua ... 48
5.3 Gambaran Tipe Kepribadian Remaja ... 48
5.4 Hubungan Verbal Abuse dengan Tipe Kepribadian ... 49
BAB VI HASIL PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Verbal Abuse Orang Tua pada Remaja ... 51
6.2 Gambaran Tipe Kepribadian pada Remaja ... 54
6.3 Hubungan Verbal Abuse dengan Tipe Kepribadian ... 57
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 63
6.5 Implikasi Keperawatan ... 64
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 62
7.2 Saran ... 63
7.2.1 Bagi Peserta Didik ... 63
7.2.2 Bagi Guru dan Sekolah ... 63
7.2.3 Bagi Instansi kesehatan ... 64
7.2.4 Bagi Keperawatan... 64
7.2.5 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 64
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Defenisi Operasional ... 37
Tabel 4.7 Kisi-kisi Pernyataan Verbal Abuse ... 39
Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi Usia dan Jenis Kelamin Remaja ... 47
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Verbal Abuse Orang Tua ... 48
Tabel 5.4 Crosstabulation Hubungan Verbal Abuse dengan Tipe Kepribadian ... 50
xv
DAFTRA GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar permohonan izin menjadi responden Lampiran 2. Lembar persetujuan menjadi responden Lampiran 3. Lembar kuesioner verbal abuse
Lampiran 4. Lembar Kuesioner Tipe kepribadian Lampiran 5. Lembar dan data hasil penelitian Lampiran 6. Lembar dan data hasil penelitian Lampiran 7. Lembar hasil crosstabulation
Lampiran 8. Hasil jawaba kuesioner verbal abuse Lampiran 9. Lembar konsultasi
Lampiran 10. Lembar angket persetujuan
Lembar 11. Surat keterangan telah melakukan penelitian Lembar 12. Lembar dokumentasi
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Allport. (2004). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etika Pergaulan. Jakarta: EGC Alwisol. (2009). Psikolosi Kepribadian :Edisi Revisi. Malang: UMM Press
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta __________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed Revisi VI.
Jakarta: PT Rineka Cipta.3
Azwar, S. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta: Pustaka Belajar
Boeree, C. G. (2013). Personality Theories : Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Jogjakarta : Prismashopie
Budiarto. (2004). Metode Penelitian. Jakarta: EGC
Budiman. (2011).Penelitian Kesehatan.Bandung: Refika Aditama
Catrunada. (2012). Perbedaan Kecenderungan Prokrastinasi Tugas Skripsi berdasarkan Tipe Kepribadian. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Colorosa, B. (2007). Stop Bullying. Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta
Chang, J.B., Adrea, D.T., Sandra, L.M., & Desmond, K.R. (2008). Psychological Abuse Between Parents: Associations with Child Maltreatment from a Population-Based. Child Abuse & Neglect32 819–829
Ericsson., Natalie, S., Edelyn, V., Thomas, J., & Kristhopeh, J.P. (2006). Parental Verbal Abuse and The Mediating Role of Self-Criticism in Adult Internalizing Disorders. Journal of Affecctive Disorders 93 71-17
Estaben. (2006). Parental Verbal Abuse: Culture-Specific Coping Behavior of College Students in The Philippines. Child Psychiathry Hum Dev 36(3):243-59
Febriliana, N.I. Purwanta & Dwi H. (2008). Hubungan Tipe Kepribadian dengan Sikap Remaja Pria tentang Merokok di SMK 2 Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan FK UGM
xviii
Gelles, R.J. (2004). Verbal aggression By Parents and Psychosocial Problem of Children. Child Abuse and Neglect 223-238
Ghufron, M.N. (2009). Teori-Teori Psikologi. Jakarta: Gramedia
Gichara, J. (2006). Mengatasi Prilaku Buruk Anak. Depok : PT. Kawan Pustaka
Goldsmith, S. (2005). Risk Factors of Child Psychological Abuse. Agression and Violet Behaviors. 189-201
Goldsmith, R.E & Jennifer, F.J. (2005). Effect of Emotional Abuse in Family and Work Environments Awareness for Emotional Abuse. Emotional Abuse vol. 5(1)
Gonzales. (2005). Thinking or Feelling : Effects of Decisions Making Personality in Conflict Resolution Dynamic Decision Making Laboratory USA. Character Count 26-221
Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Huraerah, A. (2006). Kekerasan terhadap Anak. Bandung : Nuansa
Harbaugh, E.R. (2010). The Effect of Personality Styles (Level of Introversion-Ekstraversion) on Social Media Use. The Elon Journal of Undergraduate Research in Communications. Vol 1-2
Jallaludin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
King, L.A. (2010). Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta : Salemba Medika
Martono, L. H & Satya, J. (2006). Modul Pemulihan Pecandu Narkoba Berbasis Masyarakat. Jakarta: Balai Pustaka
Maryati & Suryawati. (2011). Sosiologi 1. Jakarta: Erlangga
Mclaughlin, K., Moutray, M & Muldoon, O. (2007). The Role of Personality and Self Efficacy in the Selection and Retention of Succesful Nursing Students. Journal of Advanced Nursing. 61(2): 211-221
Miller, A.L., Jennifer, J.M & Colleen, M. J. (2008). Fact or Fiction: Diagnosing Borderline Personality Disorder in Adolescents . Clinical Psychology Review 28 969-981
xix
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. __________. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Noh, C.H.C & Talaat, W.I.A.A. (2012). Verbal Abuse on Children : Does it Amount to Child Abuse Under the Malaysian Law ?. 8 (6), 224 – 225
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: P.T Rineka Cipta __________. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: P.T Rineka Cipta
Othman, W., Rio,S & Lee, M.F. (2007). The Relationship Between Personality Types, Learning Styles and Problem Solving Approach of Technical and Vocational Education Students. Universiti Putra Malaysia Press 0128-772
Pamuncak, D. (2011). Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Self Disclosure Pengguna Facebook. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Fakultas Psikologi
Petesoft. (2005). Emotionally or Verbally Assesment
Prasetyono, D.S. (2008). Bimbingan & Pelatihan Tes IQ dan Kepribadian. Jogjakarta : Diva Press.
Purwanti. (2009). Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Motivasi untuk Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa Transfer Jurusan Keperawatan. Surakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan
Prawira, P. A. (2013). Psikologi Kepribadian dengan Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media University of Saskatchhewan
Retnowati. (2005). Efektivitas Program Penanganan Depresi pada Remaja. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada fakultas Psikologi
Ria. (2008). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Ronal. (2006). Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup, Mendidik dan Mengembangkan Moral Anak. Bandung: Irama Widya.
Roth, D.H. (2004). Adult Reflections on Childhood Verbal Abuse. Department of Educational Psychology and Special Education
xx
R. Craig Hogan & David W. (1980). Questionnaire Personal Style Inventory. Champagne Safaria, T. (2005). Interpersonal Intelligence: Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal
Anak. Yogyakarta: Penerbit Amara Books
Santrock, J. (2005). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga
Satalina, D. (2012). Kecenderungan Perilaku Cyberbullying yang Ditinjau dari Tipe Kepribadian Ekstroert dan Introvert. Fakultas Psikolog Universitas Muhammadiyah Malang Shaffer, A., Tuppett, M.Y. & Byron, R.E. (2009). The Relation of Emotional
Maltreatment to Early Adolescent Competence: Developmental Processes in a Prospective Study. Child Abuse & Neglect 33 36–44
Sugijokanto, S. (2014). Cegah Kekerasan pada Anak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Surbakti. (2008). Awas Tayangan TV: Tayangan Misteri dan Kekerasan Mengancam Anak Anda. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Suryabrata, S. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali. __________. (2006). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Tan, Mariani, M., & Rohani, A. (2013). Verbal Abuse and Internalizing Problems in Early Adolescence : Negative Attributional Style a Mediator. Petranika J.Soc, Sci & Hum 133-146.
Teicher, M.H., Samson, J.A., Polcari, A., & Mcgreenery, C.E. (2006). Stick, Stones, and Hurtful Words: Relative Effects of Various Forms of Childhood Maltreatment. American Journal of Pschiatry. 163 (6), 993 – 1000
Tiwari, A., Lai,P., So, M., Yuen, K. (2012). A Comparison of The Effects of Problem-Based Learning and Lecturing on The Development of Students' Critical Thinking. Med Educ. 40(6):547-54
Zafar, S & Meenakshi, K. (2012). A Study on the Relationship Between Ekstroversion-Introversion and Risk Taking in the Context of Second Language Acquisition. Research in Languange Learning. 33-40
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Verbal abuse adalah perilaku secara lisan yang dianggap kasar seperti mengancam anak, mengancam anak untuk keluar rumah, memaki anak, memanggil anak dengan sebutan (misalnya bodoh, tidak berguna, jelek) (Chang et al, 2008). Noh & Talaat (2012) menyatakan bentuk-bentuk dari verbal abuse seperti memanggil dengan panggilan (bodoh), menghina seperti (kamu anak bodoh, kamu busuk), mengancam atau menolak anak seperti aku berharap kau tidak pernah dilahirkan, orang tua yang berteriak kepada anaknya, membuat pernyataan mengejek sehingga anak merasa direndahkan. Verbal abuse lebih berbahaya dari kekerasan fisik karena
verbal abuse menyerang emosional dan mental pada remaja (Noh & Talaat, 2012). Brendgen et al (2006) dalam Noh & Talaat (2012) mengungkapkan bahwa verbal abuse
mencakup secara luas dari kekerasan psikologis pada remaja. Penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian verbal abuse adalah kekerasan secara lisan yang dilakukan orang tua kepada anaknya dalam bentuk ancaman, dipanggil selain nama anaknya, pemberian label negatif, mengancam, memaki, memarahi pada remaja itu sendiri. Usia remaja merupakan usia untuk mencari jati diri. Berdasarkan fenomena
verbal abuse yang terjadi pada remaja saat ini akan berdampak negatif terhadap pembentukan kepribadian pada remaja.
2
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Allport, 2004). Tipe kepribadian diakui merupakan sesuatu yang penting dalam mempelajari manusia dengan segala tingkah lakunya, karena dengan mendalami dan memahami manusia berdasarkan tipe kepribadiannya, maka akan diperoleh keterangan yang jelas, langsung, dan lugas mengenai karakteristik kepribadian orang tersebut dan pada gilirannya dapat meramalkan tingkah laku (Feldmen, 2012). Kepribadian membimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal kehidupan, kepribadian adalah kesatuan atau berpotensi membentuk kesatuan. Kepribadian disusun oleh sejumlah sistem yang beroperasi dalam tiga tingkat kesadaran; ego beroperasi pada tingkat sadar, kompleks beroperasi pada tingkat tak sadar pribadi, dan arsetip beroperasi pada tingkat tak sadar kolektif. Disamping sistem-sistem yang terikat dengan daerah operasinya masing-masing, terdapat sikap
(introvert-ekstrovert) dan fungsi (pikiran, perasaan, persepsi, intuisi) yang beroperasi pada semua tingkat kesadaran. Eysenck berpendapat bahwa dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan trait. Eysenck juga berpendapat bahwa semua tingkah laku dipelajari dari lingkungan (Alwisol, 2009)
Kaitan verbal abuse dengan tipe kepribadian adalah ketika orang tua melakukan
verbal abuse pada remaja akan mengarah perilakunya ke arah negatif karena secara langsung dilakukan pada remaja itu sendiri. Ketika orang tua sudah melakukan verbal abuse maka akan berdampak pada perkembangan dan psikologis remaja seperti cemas, depresi, harga diri rendah, dan tertutup (Ericsson et al, 2006). Verbal Abuse
3
nakal. Verbal Abuse juga berdampak pada psikologis remaja. Remaja menjadi agresif.
Verbal abuse menyebabkan gejala yang tidak spesifik. Kekerasan akan menyebabkan anak menjadi generasi yang lemah, seperti agresif, apatis, pemarah, menarik diri, kecemasan berat, gangguan tidur, ketakutan yang berlebihan, kehilangan harga diri dan depresi. Bahkan dampak lebih jauh dari kekerasan yang dilakukan orang tua pada anaknya adalah memperpanjang lingkungan kekerasan. Remaja yang mengalami tindakan kekerasan, selanjutnya akan cenderung menjadi pelaku tindakan kekerasan terhadap orang lain. Fenomena ini akhirnya menjadi suatu mata rantai yang tidak terputus, dimana setiap generasi akan memperlakukan hal yang sama untuk merespon kondisi situasional yang menekannya, hingga pola perilaku yang diwariskan ini menjadi budaya kekerasan. Jadi, bila pola asuh yang ada saat ini masih tetap membudayakan kekerasan, boleh jadi 20-30 tahun kedepan masyarakat kita akan lebih buruk lagi dari apa yang disaksikan saat ini (King, 2010).
Fenomena kekerasan yang terjadi di Indonesia pada tahun 2014 menurut KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) sebanyak 622 kasus yang terdiri dari kekerasan fisik, kekerasan psikis dan kekerasan seksual. Kasus kekerasan fisik terhadap anak, lanjutnya, sejak Januari hingga April 2014 sebanyak 94 kasus, kekerasan psikis sebanyak 12 kasus dan kekerasan seksual sebanyak 459 kasus.
Ericcson et al (2006) menemukan sebanyak 6,6% orang tua melakukan kekerasan fisik, 4,5% kekerasan seksual, dan sebanyak 29,7% orang tua melakukan
4
(43,2% perempuan, 56,8% laki-laki) diidentifikasi mengalami pengabaian secara emosional. Goldsmith (2005) menyatakan 50,3% mengalami verbal abuse dan kekerasan seksual 49,7%.
Purwanti (2009) mengatakan 61,3% berkepribadian ekstrovert dan 38,7% berkepribadian introvert. Satarina (2014) menyatakan bahwa 29.7% dikategorikan
ekstrovert dan yang dikategorikan introvert sebanyak 70.3%. Pamuncak (2011) sebanyak 72,7% siswa memiliki kecenderungan kepribadian ekstrovert dan 27,3% siswa kecenderungan kepribadian introvert. Febriliana et al (2008) mengatakan bahwa 22,1% berkepribadian ekstrovert dan 25,4% berkepribadian introvert. Catrunada (2012) menyatakan bahwa 52,94% berkepribadian introvert dan 47,06% berkepribadian
ekstrovert. Gonzales et al (2005) menyatakan bahwa 61% berkepribadian ekstrovert dan 39% berkepribadian introvert. Othman et al (2007) menyatakan 66,67% berkepribadian
introvert dan 33,33% berkepribadian ekstrovert.
Menurut Survey dan Wawancara yang telah peneliti lakukan di SMP Islam 1 Kota Batu dari 20 siswa kelas 7 dan 8 sebanyak 13 siswa (65%) menyatakan mengalami kekerasan verbal (verbal abuse) terlihat dari sikap siswa tersebut yang
introvert dan sebanyak 7 siswa (35%) tidak mengalami verbal abuse. Berdasarkan jawaban yang peneliti dapatkan, dari 13 siswa yang mengalami verbal abuse tersebut sebanyak 3 siswa (23%) mendapatkan ancaman dari orang tuanya ketika anak tersebut tidak menuruti perintah orang tuanya, 6 siswa (46,2%) dipanggil dengan
sebutan “bodoh” oleh orang tua mereka, 9 siswa (69,2%) merasa takut ketika mereka
5
Upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi verbal abuse melakukan diskusi dan berbagi pengetahuan dengan orang lain untuk mengetahui seberapa tepat pandangan orang tua ke anak, sosialisasi yang lebih lagi dari pemerintah tentang pentingnya untuk segera melaporkan apabila terjadi tindak kekerasan, melakukan komunikasi yang intensif antara orang tua dengan anak tanpa memarahi atau melarang. Ini bertujuan agar anak mau terbuka menceritakan semuanya, jangan memaksakan pendapat dan saran kepada anak, karena akan membuatnya enggan untuk berkonsultasi, orang tua hendaknya memonitor perkembangannya, teman-temannya dan kelompok yang diikutinya (Sugijokanto, 2014).
Berdasarkan data Studi Pendahuluan yang sudah peneliti lakukan tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Hubungan Verbal Abuse Orang Tua terhadap Tipe Kepribadian Remaja usia 12-15 tahun di SMP Islam 01 Kota Batu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Hubungan
6
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Sesuai dengan permasalahannya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan dari Verbal Abuse orang tua terhadap tipe kepribadian remaja usia 12-15 tahun di SMP Islam 01 Kota Batu.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi Verbal Abuse orang tua terhadap Remaja usia 12-15 tahun di SMP Islam 01 Kota Batu.
2. Untuk mengidentifikasi tipe kepribadian remaja usia 12-15 tahun di SMP Islam 01 Kota Batu.
3. Menganalisis hubungan Verbal Abuse orang tua terhadap tipe kepribadian remaja usia 12-15 tahun di SMP Islam 01 Kota Batu.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
7
1.4.2 Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar tidak melakukan kekerasan kepada anaknya dan sebagai referensi yang dapat digunakan bagi pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam mendidik anak agar tidak terjadi tindak kekerasan baik secara verbal maupun psikis.
1.4.3 Bagi profesi keperawatan/instansi kesehatan
Bagi profesi keperawatan dapat diimplikasikan dalam asuhan keperawatan tentang bagaimana cara penanganan ataupun penatalkasanaan secara psikologis pada remaja yang mengalami kekerasan verbal serta memotivasi perawat untuk terus melakukan penelitian-penelitian untuk mengurangi angka kejadian verbal abuse.
1.4.4 Bagi tempat penelitian
Sebagai media untuk memberikan informasi, bagaimana tipe-tipe kepribadian dari remaja usia 12-15 tahun di SMP Islam 01 Kota Batu.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Maulyta Andriani (2014) yang
meneliti tentang “Penggambaran Kekerasan Verbal dan Non Verbal dalam
8
fisik maupun secara psikis. Dalam undang-undang penyiaran adegan-adegan tersebut sudah jelas pelarangan dan keterbatasannya untuk di sebarkan ke masyrakat. Perbedaan antara penelitian Maulyta Andriani (2014), dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan, tempat dan waktu. Variabel yang saya gunakan adalah kekerasan verbal orang tua sebagai variabel independen dan tipe kepribadian anak sebagai variabel dependen.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Iswara Suci (2010) yang meneliti tentang “Tindak Kekerasan Verbal Orang Tua dan Anak dalam Acara Televisi
Happy Family: ME vs MOM di Ttrans Tv” dari Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh 47 data tuturan (32 tuturan orang tua dan 17 tuturan anak). Hasil analisis menunjukkan: 1. Tindak kekerasan verbal orang tua dan anak dalam acara Happy Family: Me vs Mom umumya memiliki wujud verbal kalimat ekslamatif; 2. Umumya bersifat meruntuhkan, disampaikan secara langsung, dan mengarah pada perilaku; 3. Jenis tuturan ekspresif, maksud tuturan berupa kritikan dengan pelanggaran terhadap maksim penghargaan; 4. Direspon secara verbal oleh mitra tutur; 5. Masyarakat umumnya mempersepsikan tindak kekerasan verbal orang tua dan anak dalam acara Happy Family: Me vs Mom sebagai hal yang wajar dan sopan karena berada dalam suasana permainan. Perbedaan persepsi masyarakat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, latar pendidikan, latar budaya, status sosial ekonomi, dan profesi. 3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2014) yang meneliti
9
di trans tv (periode 09-20 september 2013)” dari Departemen Ilmu Komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Isi dengan pendekatan penelitian secara Kuantitatif. Lokasi den Waktu penelitian adalah berkisar dari awal September sampai dengan Maret. Hasil dari penelitian ini adalah Kekerasan Verbal pada program Show Imah pada tanggal 09-20 September 2013 mengucapkan kata-kata kasar dengan kemunculan frekuensi sebanyak 48 dan persentase sebesar 43,6%. Mengancam dengan kemunculan frekuensi sebanyak 14dan persentase sebesar 12,7% dan menghina dengan kemunculan frekuensi sebanyak 48 dan persentase 43,6%. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2014) dan penelitian yang saya lakukan adalah Variabel dependen, tempat dan waktu. Variabel yang saya gunakan adalah Kekerasan Verbal Orang tua sebagai Variabel Independen dan Tipe Kepribadian remaja sebagai Variabel Depeden. Tempat penelitian yang saya lakukan adalah di Malang.
4. Berdasarkan peneltian yang dilakukan oleh Nina Ambarwati (2013) yang meneliti
tentang “kekerasan verbal bahasa indonesia dalam wacana pasar tradisional di
kota Denpasar” dari Departemen Sastra Indonesia Fakultas Sastra. Metode yang
10
kecemasan orang lain yang diwujudkan dengan berbagai cara. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nina Ambarwati (2013) dengan penelitian yang saya lakukan adalah dari Waktu dan tempat penelitian. Penelitian yang saya lakukan di Malang.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Wira Pradana (2014) yang meneliti tentang
“Analisis Bentuk, Faktor Penyebab Dan Dampak Kekerasan Verbal Orang Tua
Terhadap Perilaku Tokoh “Lola” Dalam Film “Lol” dari Departemen Bahasa