• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH DI GEOGRAFI TENTANG ANTROPOSFER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH DI GEOGRAFI TENTANG ANTROPOSFER"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

{ Geografi } Page 1

Oleh :

Kelompok : II

1.

Lismawati

2.

Nini Rusika

3.

Nurul Fadilah

4.

Nuzidah

5.

Aldi

6.

Muzammil

7.

Muhammad Sholeh

Guru Pembimbing : Mastijah S.pd

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

KABUPATEN OGAN ILIR KEC.PAYARAMAN

MADRASAH ALIYAH DARUL MUTAQIN

(2)

{ Geografi } Page 2

KATA PENGANTAR

Alhamdhulillah, Alhamdhulillahirabbil’alamin puji syukur kita panjatkan kepada

Tuhan semesta alam yang telah memberikan beribu-ribu nikmat hidup dan terutama

nikmat islam, salawat serta salam selalu kita curahkan kepada baginda besar Nabi

Muhammad SAW berkat beliau yang telah membawa kita semua ke-zaman yang serba

modern ini. Tak lupa juga kami haturkan terimakasih kepada guru pembimbing pada

pelajaran geografi ini, Ibuk

Mastijah S.pd

berkat beliau saya bisa dengan lancar membuat

makalah ini.

Penyusunan makalah ini tak luput juga dari suatu ketidaksempurnaan dan kami selaku

penyusun mohon maaf jika ada kata dan pernyataan yang tidak sesuai dengan apa yang

diterangkan dan dijelaskan Ibuk. Dan jadikan sebuah kesalahan sebagai suatu hasil belajar

agar kita tidak akan mengulangi siklus yang statis. Akhir kata semoga makalah ini bisa

bermanfaat untuk kita semua, amin. Bilahitaufik wal hidayah waridha walinayah

(3)

{ Geografi } Page 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

………

. 2

DAFTAR ISI

..………..

... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ... 4

B. RUMUSAN MASALAH ... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI ANTROPOSFER ... 5

B. PENGUMPULAN DATA KEPENDUDUKAN ... 5

C.

KOMPOSISI PENDUDUK ..……….….

. 6

D. PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN ... 7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ... 10

(4)

{ Geografi } Page 4

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Minat terhadap masalah pendudukan telah berkembang di Indonesia. Masalah penduduk saat ini menjadi sangat penting, karena masalah yang timbul sebagai akibat dari pertumbuhan

penduduk mengundang tuntutan-tuntutan yang lebih besar lagi. Tuntutan tersebut menyangkut kelangsungan hidupnya.

Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang menyangkut segi social, ekonomi, politik, bahkan kebudayaan. Dalam uraian ini akan dijelaskan mengenai kependudukan, baik itu pengertian dasar kependudukan sebagai factor bertambah dan berkurangnya penduduk, serta masalah kependudukan yaitu masalah yang timbul dari pertumbuhan penduduk itu sendiri, termasuk keadaan Indonesia

Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of sciences) mengalami pasang-surut peranannya untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan.

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi. Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain-lain. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia dengan lingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa hal yang menjadi pembahasan pada makalah ini, khususnya yang menjadi kajian dari antroposfer, yaitu :

1) Ledakan jumlah penduduk

2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

3) Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah

4) Persebaran dan Kepadatan Penduduk

(5)

{ Geografi } Page 5

BAB II PEMBAHASAN

ANTROPOSFER

A.

Definisi Antroposfer

Secara etimologi antroposfer terdiri atas dua kata , yaitu antropo yang berarti manusia dan sphere yang berarti lapisan. Jadi antroposfer dapat diartikan sebagai lapisan kehidupan manusia yang ada di permukaan bumi dengan segala aktifitasnya .

B.

Pengumpulan Data Kependudukan

1.

Sensus Penduduk

Sensus penduduk adalah keseluruan proses pengumpulan, penyusupan , pengolahan, dan penerbitan data yang bersifat demografis , ekonomis, dan sosial dari suatu wilayah atau negara tertentu dan dalam waktu tertentu.

Berdasarkan tempat tinggal penduduk , sensus dibedakan menjadi :

a. Sensus de jure , yaitu pencacahan jiwa yang dilakukan di tempat penduduk tersebut tinggal secara resmi.

b. Sensus de facto , yaitu pencacahan jiwa di tempat mereka, ditemukan oleh petugas lapangan.

Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi :

a. Metode canvasser, yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas mendatangi tempat tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan.

b. Metode Householder, yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri.

(6)

{ Geografi } Page 6

2.

Registrasi Penduduk

Registrasi penduduk merupakan pencatatan yang terus menerus mengenal kejadian vital yang dialami penduduk berupa kelahiran , kematian, dan perpindahan. Registrasi penduduk didasarkan pada keputusan presiden Nomor 52 Tahun 1977, ditujukan untuk membangun sistem pencatatan yang berlaku menyeluruh dan seragam di willayah Indonesia.

3.

Survei Penduduk

Survei penduduk atau survei sampel merupakan pengumpulan data dari sebagian populasi yang pemilihan sampel atau respondennya dilakukan dengan metode statistik tertentu sehingga tetap dapat melakukan pendugaan atas populasinya. Survei dapat dilakukan kapan saja tanpa dibatasi oleh waktu.

Dalam pemilihan sampel, yang harus diperhatikan adalah sampel harus mewakili populasi, harus mempunyai tingkat kebenaran ( reliability ) yang dapat diukur, harus sesuai dengan keadaan , dan harus efisien. Contohnya , survei penduduk Antar-Sensus ( SUPAS ) . survei demografi dan

kesehatan indonesia, survei angkatan kerja , dan lain sebagainya.

c.

Komposisi Penduduk

1.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis kelamin

Bagi suatu daerah ataupun cakupan yang lebih luas yaitu negara, komposisi penduduk digunakan sebagai perencanaan pembangunan kependudukan sehingga dinamika penduduk bisa terdeteksi. Contoh sederhana , yaitu dari suatu data komposisi penduduk bisa diketahui kalau sebagian besar penduduk di suatu daerah tergolong usia sekolah.

2.

Piramida penduduk

Komposisi penduduk suatu wilaya atau negara dapat disajikan dalam bentuk diagram yang berbentuk piramida. Piramida penduduk menyajikan data kependudukan dalam bentuk diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.

a. Bentuk Segitiga ( limas )

Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda atau berciri ekspensif. Penduduk tumbuh cepat karena terjadi penurunan tingkat kematian bayi tetapi tingkat kelahiran masih tinggi.

b. Berbentuk Sarang Tawon ( Batu Nisan )

(7)

{ Geografi } Page 7

C. Bentuk Segi Empat

Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama.

3.

Pentingnya Mengetahui Komposisi Penduduk

a. Rasio Jenis Kelamin ( Sex Ratio )

Rasio jenis kelamin merupakan angka perbandingan jumlah penduduk laki – laki dengan jumlah penduduk perempuan.

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu wilayah dipengaruhi beberapa faktor, yaitu rasio jenis kelamin pada kelahiran ( sex ratio birth ), tingkat kematian antara penduduk laki – laki dengan perempuan, tingkat migrasi antara penduduk laki – laki dengan perempuan. Rasio jenis kelamin pada kelahiran di beberapa negara berkisar 103 – 105 bayi laki – laki per 100 bayi perempuan pada saat lahir.

b. Angka Beban Tanggungan ( Dependency Ratio )

Dalam komposisi penduduk menurut kelompok umur, penduduk dapat dibagi menjadi tiga kelompok umur besar. Ketiga kelompok yang dimaksut sebagai berikut :

1) Kelompok umur muda ( ≤ 14 tahun ). 2) Kelompok umur dewasa ( 15-64 tahun ) 3) Kelompok umur tua ( ≥ 65 tahun )

Kelompok umur muda dan tua merupakan penduduk tidak produktif, sedang kelompok umur dewasa merupakan penduduk yang produktif. Jadi , penduduk kelompok umur muda dan umur tua dianggap menjadi beban tanggungan penduduk kelompok produktif.

D.

Kualitas Penduduk Indonesia

Kualitas penduduk atau mutu sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap tingkat kemajuan suatu negara . Hal ini terikat dengan kemampuan penduduk untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kualitas penduduk suatu negara dapat diketahui dari faktor – faktor yang mempengaruhinya, yaitu tingkat pendapatan penduduk, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan.

1.

Tingkat Pendapatan Penduduk

Tingkat pendapatan penduduk diukur dari besarnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diperoleh rata – rata penduduk dalam waktu satu tahun.

(8)

{ Geografi } Page 8

Pendapatan per kapita , dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

PCI = Capita Income ( Pendapatan Per Kapita )

GNP = Gross National Product ( Pendapatan Nasional Penduduk P = Jumlah Penduduk

Bank Dunia ( world Bank ) telah membuat klasifikasi negara – negara berdasarkan tinggi rendahnya pendapatan per kapita ke dalam lima kategori .

a. Kelompok negara berpendapatan rendah( low income economies), yaitu negara – negara yang memiliki PNB ( per kapita US$520 atau kurang.

b. Kelompok negara berpendapatan menengah kebawah ( lower middle income economies ), yaitu negara – negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$521 sampai US$1,740. c. Kelompok negara berpendapatan menengah ( middle income economies ), yaitu negara –

negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$1,741 sampai US$2,990.

d. Kelompok negara berpendapatan menengah ke atas ( upper – middle income economies ), yaitu negara – negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$2.991 sampai US$4,870. e. Kelompok negara berpendapatan tinggi ( high income economies ),yaitu negara – negara

yang mempunyai PNB per kapita antara US$4,871 sampai US$25,480 bahkan lebih . Menurut BPS, pendapatan per kapita penduduk indonesia pada tahun 2005 adalah 1,308 dolar amerika serikat, mengalami kenaikan dari tahun 2004 yang berjumlah 1,066 dolar amerika serikat. Berdasarkan world bank, pendapatan per kapita indonesia masuk dalam kriteria lower middle economies atau kelempok negara berdasarkan menengah ke bawah.

2.

Tingkat pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu negara. Cepat atau lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya sangat tergantung pada keberhasilan negara tersebut memberikan pendidikan kepada penduduknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk, menunjukkan semakin tingginya kualitas penduduk di negara tersebut.

Rendahnya kualitas pendidikan ini di antaranya disebabkan oleh: a. Tingkat pendapatan penduduk rendah

(9)

{ Geografi } Page 9

3.

Tingkat kesehatan

Menurut BPS , pada tahun 2005 tingkat kematian bayi di indonesia masih tergolong tinggi, yaitu 35 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut telah mengalami penurunan dari 51 per 1.000 pada tahun 1990. Begitu pula angka kematian ibu saat melahirkan juga mengalami penurunan dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 307 pada tahun 2005. Angka kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan tersebut menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang masih rendah.

(10)

{ Geografi } Page 10

BAB III

PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.

Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu wilayah atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan :

1. Sensus penduduk

2. Registrasi penduduk

3. Survey

Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat memahami mengenai salah satu bagian dari ilmu geografi yaitu antroposfer yang mengkaji danmembahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi, yang meliputi jumlah penduduk,

(11)

{ Geografi } Page 11

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2002, Statistik Indonesia, Jakarta, Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.

Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran Geografi untuk SMA/MA.

Calon Ilmuwan, 1996, Dunia Kita dalam Bahaya, Jakarta, Tira Pustaka. Felicity Brooks, 2004, Laut dan Samudra, Bandung, Pakar Raya. Geographica, 1999, Singapura, Periplus.

Hamparan Dunia Ilmu Time-Life, 1996, Bumi dan Permukaannya, Jakarta, Tira Pustaka.

_______, 1996, Evolusi Makhluk Hidup, Jakarta, Tira Pustaka. _______, 1996, Geologi dan Perubahan, Jakarta, Tira Pustaka.

Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 4, 1986, Jakarta, Widyadara.

Indonesian Heritage, 2002, Manusia dan Lingkungan, Jakarta, Gramedia. _______, 2002, Tetumbuhan, Jakarta, Gramedia.

Kathryn Whyman, 2006, Seri Life Skill Lingkungan Hidup, Logam dan Lingkungan, Bandung, Pakar Raya.

Kathy Mac Kinon, 1986, Alam Asli Indonesia, Jakarta, Gramedia.

K.L. Tan dan A.S. Khaw, 1999, Discovering Geography, Singapura, Pearson Education Asia Pte Ltd.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1981, Dasar-Dasar

Demografi, Jakarta, Universitas Indonesia.

Moh. Soerjani, dkk, 1987, Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam

Pembangunan, Jakarta, Universitas Indonesia.

Philip Tien, 2001, Geography Essentials 3, Singapura, Pearson Education Pte Ltd. Pustaka Alam Life, 1980, Ekologi, Jakarta, Tira Pustaka.

Sally Hewitt, dkk, 2006, Menjelajahi dan Mempelajari Tumbuhan dan Satwa Liar, Bandung, Pakar Raya.

U.S. Cencus Bureau, 2004, International Data Base, Washington DC.

Valentine Fam, 2001, Interactive Geography 3, Singapura, Pan Pacific Publication(s) Pte.Ltd.

Widya Wiyata Pertama Anak-Anak, 1995, Ekologi dan Lingkungan, Jakarta, Tira Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya ilmu pengetahuan dan sebagai sumber informasi dalam menentukan

STANDAR KOMPETENSI : Menjelaskan sumbangan dan ilmu lain yang terkait dengan studi geografi budaya2. KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan ruang lingkup dan perlunya heografi

STANDAR KOMPETENSI : Menjelaskan perkembangan ilmu geografi budaya meliputi teori-teori, aliran, sejarah dan geografi budaya sebagai

Kesamaan yang ada antara pen- dekatan yang digunakan dalam ilmu pengetahuan sosial dan ilmu geografi antara lain ; ilmu pengetahuan sosial menggunakan pendekatan

Sehingga dapat mendatangkan manfaat teoritis sebagai sumbangan pemikiran dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan keagamaan khususnya di bidang ukhwah antar umat dan

Secara praktis bahwa penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan hukum perdata tentang hukum benda dalam kaitannya dengan hak

pendekatan regional, baik itu ilmu keruangan maupun struktularisme Marxis yang berkaitan dengan persepsi ahli geografi tentang dunia empiris yang mengandung banyak sekali

Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komunikasi diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan dan penerapan teori-teori tentang penelitian