• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU-MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU-MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang (Tirtarahardja dan Sulo, 2005). Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu dalam mengembangkan diri siswa serta untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, sehingga mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi, menuju arah yang lebih baik. pendidikan ini dapat berupa pembelajaran.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir serta kurang leluasa menyampaikan ide-idenya dalam memecahkan masalah sehingga menyebabkan siswa selalu bersikap dan bertindak pasif dalam pembelajaran. Siswa dianggap sebagai tong kosong, belum mengetahui apa-apa. Siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh gurunya. Siswa bersikap sebagai pendengar, pengikut, dan pelaksana tugas (Hamalik, 2012).

Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik dan pendidik yang melakukan kegiatan membelajarkan (Sudjana, 2004). Pembelajaran di sekolah harus terjadi interaksi secara langsung antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Dalam proses pembelajaran dibutuhkan langkah-langkah yang tepat sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan, potensi, minat dan bakat peserta didik. Namun hal ini harus ditekankan proses pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran tersebut.

(2)

2 berpikir pada diri siswa dan menggali potensi siswa dan guru untuk bersama-sama berbagi pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman. Belajar aktif diasumsikan sebagai pendekatan belajar yang efektif untuk dapat membentuk siswa sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai kemampuan untuk belajar mandiri sepanjang hayatnya, dan untuk membina profesionalisme guru (Jihad dan Haris, 2013). Keaktifan siswa dalam pembelajaran membuat siswa lebih leluasa menyampaikan ide-idenya, terutama dalam memahami konsep dan kemampuan memecahkan masalah. Sehingga siswa akan memperoleh kebebasan dalam menerapkan keterampilannya secara kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, khusunya dalam pelajaran matematika.

Menurut Marpaung (dalam Masykur dan Fathani, 2007), pembelajaran matematika merupakan suatu proses, akan lebih menekankan aspek proses dari pada aspek produk. Mempelajari ilmu matematika tidak cukup hanya dengan membaca, menghafal, melihat, dan mendengar melainkan membutuhkan pemahaman serta mencoba dengan langkah-langkah yang tepat dan jelas. Dalam hal ini, pembelajaran matematika bukan hanya berorientasi pada hasil akhir, tetapi lebih menekankan pada proses selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga siswa tidak hanya mampu menyelesaikan soal matematika, tetapi juga mampu memberikan penjelasan terhadap apa yang dipelajari.

(3)

langkah kegiatan pencapaian kompetensi untuk siswa dapat dilakukan secara bertahap, supaya dapat memperoleh hasil pembelajaran matematika yang optimal. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dengan keberhasilan siswa mengikuti aktivitas pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di kelas dan prestasi belajar matematika. Semakin banyak aktivitas dan bagus prestasi belajar matematika, maka seharusnya tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran matematika akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya (Jihad dan Haris, 2013).

(4)

4 Dalam hal ini peneliti tertarik untuk mengujicobakan strategi pembelajaran yang bervariasi. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih diarahkan oleh guru. Dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud (Suprijono, 2014). Model pembelajaran kooperatif lebih mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran serta membantu siswa dalam mengembangkan interaksi sosial dan keterampilan berkomunikasi.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat dilakukan bagi siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe think Pair Share, karena dalam model pembelajaran ini siswa dihadapkan pada permasalahan serta mengajarkan siswa berdiskusi atau belajar secara berkelompok, sedangkan guru sebagai fasilitator bagi siswa. Sehingga aktivitas belajar siswa dapat teramati oleh guru. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, mengoptimalkan partisipasi siswa, memberi kesempatan banyak kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain (Huda, 2012). Model pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa dalam memecahkan masalah secara mandiri yang dapat membangkitkan rasa percaya dirinya serta dapat menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain.

(5)

pengalaman yang dimilikinya dapat bertahan lama dalam ingatannya. Selain itu siswa dihadapkan kepada situasi dimana siswa bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengadakan penelitian yang

berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan Metode Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka identifikasi permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana aktivitas siswa kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang pada pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan metode penemuan terbimbing?

2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Think pair Share dengan metode penemuan terbimbing?

1.3Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan ruang lingkup peneliti dalam melakukan penelitian. Agar masalah yang dikaji lebih fokus dan terarah, maka hal-hal yang membatasi penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang semester genap tahun pelajaran 2014-2015.

(6)

6 1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan aktivitas siswa kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang pada pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan metode penemuan terbimbing.

2. Mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Think pair Share dengan metode penemuan terbimbing.

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan. Manfaat yang diharapkan peneliti sebagai berikut :

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya ilmu pengetahuan dan sebagai sumber informasi dalam menentukan alternatif strategi terhadap pembelajaran matematika terutama pada model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan metode penemuan terbimbing.

(7)

1.6Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Pembelajaran ini diawali dengan pengajuan pertanyaan oleh guru dan meminta siswa untuk memikirkan jawabannya secara individu. Kemudian secara berpasangan, siswa memikirkan hasil pemikirannya untuk menemukan jawaban yang paling benar. Setelah itu beberapa pasangan berbagi jawaban dengan pasangan lainnya atau seluruh kelas.

2. Metode penemuan terbimbing adalah metode pembelajaran yang menekankan pentingnya membantu siswa memahami dan menemukan struktur atau ide dari sebuah permasalahan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam penemuan tersebut.

3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah keterlibatan langsung siswa dalam pembelajaran yang bertujuan mengembangkan pemahaman dan berpikir siswa dalam berbuat atau bekerja secara individu maupun kelompok.

(8)

LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir : Penelitian pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH

06 DAU-MALANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh :

RIYAN HIDAYAT NIM : 201110060311124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(9)

LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir : Penelitian pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP MUHAMMADIYAH

06 DAU-MALANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh :

RIYAN HIDAYAT NIM : 201110060311124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(10)
(11)
(12)
(13)

MOTTO

"Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang

menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum."

"Dengan Ilmu, seseorang akan peroleh kebahagiaan"

“Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia dan diakhirat maka haruslah memiliki banyak ilmu” (HR. Ibnu Asakir)

َٰعو ََع تمعنَأ َِا كتمعن ر شَأ نَأ ِع وَأ ب

ۖ َِي ِ ِ حلصَأو هاضرت احاص َْأ نَأو َ ِاو

مل ما

ِ

او ك

ِ

ا ت

ِ

ا

Artinya :

“Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku

dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada

(14)

vi PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-nikmat-Nya dan Rasulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dukungan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu, kupersembahkan skripsi ini untuk :

1. Ayah, Ibu, dan Adikku yang aku sayangi dan aku cintai, terima kasih atas kasih sayang dan motivasi yang kalian berikan kepadaku serta doa kalian yang selalu meyertaiku. Jika dibandingkan banyaknya air di lautan maka tidak akan mampu melebihi banyaknya cinta dan kasih sayang yang kalian berikan kepadaku. Aku akan selalu menjaga dan menyayangi kalian karena kalian selalu ada dalam hatiku untuk selamanya.

2. Teman-temanku Witha, Sonia, Elis, Diana, Mella, Rizki, Nova, Widia, Arina, khusnul, ziah, iin, dan Mirza yang selalu berjuang bersama-sama di waktu bimbingan, saling memberi motivasi serta membantu satu sama lain.

3. Sahabat-sahabatku Yudi, Ari, Ubed, Ardi, Aan, Darsono, dan Kohinur terima

kasih atas bantuannya, dukungannya, dan kebersamaan yang kita jalani bersama-sama dikala suka maupun duka.

4. Teman-teman seperjuangan Matkom C 2011, PPL, KKN, dan anak-anak Kos.

(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt. yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Metode Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang”.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw., keluarga, dan para sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini dapat selesai berkat bimbingan, bantuan, dan motivasi dari banyak pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis menghanturkan rasa hormat dan terimakasih kepada :

1. Dr. Dwi Priyo Utomo, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.

2. Drs. Mohammad Taufik, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.

3. Dadang Sukmanto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah dan guru matematika SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian serta telah membantu dalam melakukan penelitian.

4. Seluruh siswa kelas VIII-B SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang, terima kasih

banyak atas kerjasama selama penelitian.

Semoga Allah Swt. menunjukkan jalan dan memberikan cahaya-Nya, serta

(16)

viii

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan. Namun demikian tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk menjadikan skripsi ini lebih sempurna.

Malang, 09 Juli 2015

Penulis

(17)

DAFTAR ISI

1.3Pembatasan Masalah ... 5

1.4Tujuan Penelitian ... 6

1.5Manfaat Penelitian ... 6

1.6Definisi Operasional ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pembelajaran Matematika ... 8

2.1.1 Pengertian Pembelajaran ... 8

2.1.2 Pengertian Matematika... 9

2.1.3 Pengertian Pembelajaran Matematika ... 10

2.2 Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif... 10

2.2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 11

2.2.3 Macam-macam Pembelajaran Kooperatif ... 12

(18)

xii

2.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ... 14

2.3.1 Pengertian Pembelajaran TPS ... 14

2.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran TPS ... 15

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran TPS ... 16

2.4 Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing ... 16

2.4.1 Pengertian Metode Penemuan Terbimbing ... 16

2.4.2 Langkah-langkah Metode Penemuan Terbimbing ... 17

2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penemuan Terbimbing ... 18

2.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan Metode Penemuan Terbimbing ... 18

2.6 Aktivitas Siswa ... 21

2.6.1 Pengertian Aktivitas Siswa ... 21

2.6.2 Jenis-jenis Aktivitas Belajar Siswa ... 22

2.7 Hasil Belajar ... 23

2.8 Hasil Penelitian Terkait ... 24

2.9 Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan Metode Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 28

3.1Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 28

3.2Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

3.3Subjek dan Objek Penelitian ... 29

3.4Data dan Sumber Data ... 29

3.5Prosedur Penelitian ... 29

3.5.1 Persiapan Penelitian ... 29

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian ... 30

3.6Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.7Instrumen Penelitian ... 31

3.8Analisis Data... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Hasil Aktivitas Belajar Siswa ... 35

(19)

4.3 Pembahasan Aktivitas Belajar Siswa ... 39

4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa ... 43

BAB V PENUTUP ... 44

5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 44

(20)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

Tabel 2.2 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan Metode Penemuan Terbimbing ... 19

Tabel 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan Metode Penemuan Terbimbing ... 20

Tabel 3.1 Pengamatan Aktivitas Siswa ... 31

Tabel 3.2 Indikator Soal ... 32

Tabel 3.3 Skor Aktivitas Siswa ... 33

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ... 34

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 36

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP ... 48

Lampiran 2 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 66

Lampiran 3 : Kisi-kisi Soal Tes dan Jawaban ... 68

Lampiran 4 : Soal Tes ... 72

Lampiran 5 : Pedoman Penskoran ... 75

Lampiran 6 : Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa pada Pertemuan ke-1... 78

Lampiran 7 : Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa pada Pertemuan ke-2... 80

Lampiran 8 : Hasil Tes Siswa Kelas VIII-B ... 82

Lampiran 9 : Lembar Validasi Instrumen Penelitian ... 83

Lampiran 10 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pertemuan ke- I ... 85

Lampiran 11 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Pertemuan ke- II ... 87

Lampiran 12 : Jawaban Tes Nilai Tertinggi dan Terendah ... 89

Lampiran 13 : Foto Kegiatan Pembelajaran... 92

(22)

46 DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta : PT Prestasi Pustakarya.

Andriyani, L. 2011. Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share melalui

Pendekatan Problem Solving pada Materi Bilangan Bulat Kelas VII di SMP PGRI 01 DAU. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Arifinita, R. 2012. Penerapan Model Time Token dalam Pembelajaran

Matematika di SMP Muhammadiyah 06 Dau-Malang. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, M. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Jihad, A dan Haris, A. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Yrama Widya.

Markaban. 2008. Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika

SMK. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Masykur, M dan Fathani, H. Abdul. 2007. Mathematical Intelligence. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Musfiqon. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya.

Runtukahu, T dan Kandou S. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak

Berkesulitan belajar. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Rusman. 2014. Model – model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

(23)

Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaan Inovatif dalam Kuikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Sudjana, N. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algensindo

Sudjana, N. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sudjana, N dan Ibrahim. 2002. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabate.

Suharta, G. Putu. 2007. Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik.

Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Suprijono, A. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Syah, M. 2007. Psikologi Belajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tirtarahardja, U dan Sulo, L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Pertasi Pustaka.

Uno, B. Hamzah dan Masri, K. 2010. Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dengan Metode

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan investasi, keputusan pembiayaan, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga terhadap nilai

jika diperhatikan pada tabel – tabel sebelumnya tentang perolehan dan pertumbuhan laba yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun pada bank – bank.

Perlu juga untuk diatur standarisasi pelaksanaan sehingga perusahaan ataupun pemerintah memiliki standar penilaian untuk melakukan justifikasi bahwa perusahaan telah

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Pendidikan Agama adalah sesuatu yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Agama yang memiliki beberapa bagian

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

Dalam izin lingkungan, pada umumnya terdapat kewajiban hukum yang dibebankan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk mematuhi RKL-RPL, ANDAL dan

Berbagai penelitian juga telah mengaitkan antara kejadian berbagai penyakit autoimun yang lainnya, termasuk lupus eritematosus sistemik, dengan penurunan jumlah

Kegiatan Rintisan Rumah Pintar dilakukan dalam bentuk penataan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana, pembelajaran dan/atau pelatihan, serta pendampingan. Kegiatan yang