▸ Baca selengkapnya: sawara dari segi bahasa artinya
(2)Eclectic atau eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih sesuatu
istilah ini ditemukan pada filsafat dan juga bidang seni, yaitu pembentukan atau pemilihan dari beberapa sistem berpikir kemudian menciptakan satu pola pemikiran baru.
Pemikir eklektik mencoba untuk mengkombinasikan doktrin-doktrin yang dianggapnya valid untuk disatukan, walaupun pemikiran-pemikiran tersebut tidak dapat disatukan pada satu kesatuan yang utuh (integral)
Pola pemikiran yang bersifat “eklektik” sebenarnya sudah lama berlangsung, yaitu
sejak abad ke-2 SM di Yunani. Pada saat itu mulai tumbuh benih-benih
intelektualitas yang dimotivasi oleh filsuf besar Yunani Plato dan Arsitoteles, yang berangkat dari pandangan yang bersifat kosmologis untuk mencari
Eklektisisme adalah
Sikap berfilsafat dengan mengambil teori yang sudah ada dan memilah mana yang disetujui dan mana yang tidak sehingga dapat selaras dengan semua teori itu.
o Hal ini dilakukan agar dapat mengambil nilai yang berguna dan dapat diterima, untuk diciptakan sistem terpadu.
membatasi usaha berpikir dengan menguji hasil karya intelektual orang lain, mengadakan penggabungan kebenaran-kebenaran tanpa pengkajian yang mendalam kususnya pemaknaannya (filsafatnya)
Eklektisisme mengarah kepada sinkretisme, dan dalam menggabungkan ide-ide yang ada kurang melihat konteks dan keserasihan ide.
Para eklektikawan memandang upaya semacam ini adalah cara terbaik agar dapat memakai semua teori yang bernilai dan ini diterapkan dalam banyak bidang kehidupan.
B. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ARSITEKTUR EKLEKTIK
Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada jaman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, ( kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah mengambil unsur-unsur Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru.
Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan
eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme .
Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan
B. FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA EKLEKTISME
1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan
imperialisme kaum menengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.
2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat
bahwa manusia barat kreatif. Dualisme mempengaruhi terhambatnya cipta karya arsitektur, karena kreatifitas dengan pendekatan alam dan teknologi.
3. Kondisi ketidak nyamanan ini pada pergantian abad XIX -XX mencari format dan
gerakan gaya yang disebut art noveau .
4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya
C. CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK
1. Pengulangan bentuk- bentuk lama
D. BEBERAPA CONTOH BANGUNAN EKLEKTIK
1. E R O P A
1. INGGRIS :
British Museum London (gaya Romawi dengan kolom Ionik Yunani ),
Albert Memorial ( konsep Gothic, kolom Romawi , puncak cungkup Gothic),
Fitzwilliam Museum (Corinthian Romawi, ujung bangunan gaya Barok).
2. PERANCIS :
Opera de Paris (unsur Renaissance dan Barok),
Gereja katolik Madeleine (keluar dari kaidah arsitektur gereja, kuil Corinthian Romawi),
Stasiun kereta api Gare de L’Est (bentuk renaissance ,jendela gothic).
3. JERMAN
Mausoleum Queen Louise (bentuk kuil Yunani order Doric),
Altes Museum Berlin ( unsur Yunani order Ionic pada kolom ).
4. ITALIA :
Monumen Victor Emmanuel II (gaya Corinthian Yunani ).
5. BELANDA
2. AMERIKA ,
White House ( Renaissance / Palladian),
Massachusetts State House Boston (kubah Byzantine, kolom Romawi, jendela Renaissance),
3. INDONESIA,
Pengaruh Eklektisme di Indonesia berawal pada masa pendudukan Belanda. Masa kolonialisme di Indonesia dimulai abad XVII – pertengahan abad XX.
Arsitektur modern di Indonesia pada abad XIX ditandai dengan bangkitnya kembali gaya klasik, yang terlihat pada pembangunan gedung – gedung yang cenderung bercirikan arsitektur Eropa, dengan memasukkan unsur budaya setempat dan arsitektur tropis, dalam hal ini arsitektur neo klasik dan eklektisme banyak diterapkan pada bangunan penting orang
– orang Belanda, misalnya gereja, benteng, kantor pemerintahan, dan lain sebagainya.
Contoh bangunan eklektik di Indonesia :
o Gereja Katedral Jakarta (gaya Gothic Inggris),
o Gereja Emmanuel Gambir Jakarta (Patheon Roma, pediment kuil Yunani ), o Gereja Protestan Semarang (pengaruh gaya Renaissance dan Romawi).
KARAKTERISTIK
Denah Gereja Protestan Semarang
Gereja ini memiliki bentuk denah segi delapan, dipengaruhi oleh arsitektur Renaissance. Gereja protestan mempunyai pintu masuk dari keempat arah mata angin, yang pada setiap
pintu masuknya mempunyai konstruksi yang menempel pada bangunan pertama berupa
portico
Bentuk kubah pada gereja ini mengadaptasi arsitektur Byzanthium dengan dimensi yang
sangat besar sehingga oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan sebutan “Gereja
Blenduk”,
Pada bagian tengah gereja memiliki atap pelana dan gable atau dinding segitiga di ujung atap identik dengan pedimen dari portico.
Pengaruh arsitektur Yunani - Romawi tercermin pada kolom-kolom Doric dan Corinthian Romawi, terlihat pada ruangan koor, keempat pintu masuk gereja yang mengadaptasi bentuk parthenon terlihat pada pintu masuk utama.
Gaya Arsitektur Eklektik
Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu
gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual, berbeda dari
Semakin mewah isi rumah, semakin tinggi derajat kebangsawanan
seseorang untuk diakui. Secara
PERBEDAAN ARSITEKTUR (KLASIK-EKLEKTIK-MODERN AWAL)
Arsitektur Klasik
Adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani,
seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan kekaisaran Romawi.
Arsitektur klasik, umumnya terbuat dari kayu, batu, dll. Arsitektur rumah klasik juga
banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang,
bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan
secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir.
Banyak dijumpai di benua Eropa. Arsitektur rumah ini dibangun dengan tiga tujuan:
1. Sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan
Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb).
2. Bangunan ini dibuat sedetail mungkin
3. Seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.
o Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa
peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam
Bentuk-bentuk arsitektur klasik berupa Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu,
atap kubah.
Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga
Arsitektur Eklektik
Eklektisme adalah sebuah pergerakan arsitektur dengan metode menggabungkan
(kombinasi) berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat arsitektur
terbaik dengan kombinasi yang ada.
Penyebaran eklektisisme merambah berbagai bidang dapat diakui sebagai metode baru
dalam seni.
Arsitektur sebagai cabang seni yang berkaitan erat dengan teknik juga mendapatkan
pengaruh dari penyebaran metode baru,
o meskipun dikritik sebagai metode yang tidak konsisten, disebabkan oleh pergeseran
pandangan dalam menentukan berbagai elemen arsitektur yang sebelumnya sangat
kuat.
o Disadari atau tidak apakah arsitektur jenis ini merupakan sebuah metode atau bukan
akulturasi berbagai arsitektur yang membentuk tradisi berarsitektur di dalam kebudayaan masyarakat dimana saja.
menggunakan metode eklektik sebagai metode masyarakat yang lebih berwawasan
tradisional
o yaitu apabila perancangan menerapkan arsitektur eklektik dengan menggabungkan
unsur-unsur yang tidak jauh dari unsur tradisional arsitektur yang sudah ada.
o Arsitektur jenis ini dapat lebih diterima dalam konteks pelestarian tradisi.
o Eklektisme yang berasal dari budaya lokal dapat menjadi bentuk baru dari tradisi
Arsitektur Modern Awal
Dalam kurun waktu 1880-1890 terjadi semacam revolusi industri kedua dalam bentuk
o rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar-besaran.
o Timbulnya sistem fabrikasi dimana sebagian besar unsur bangunan di buat di pabrik,
penggunaan mesin-mesin, teknologi baja tuang dan sebagainya,
o memungkinkan pembangunan hanya dalam waktu relatif singkat.
o Terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua keahlian:
arsitek dalam hal bentuk, ruang dan fungsi
keahlian konstruksi dan struktur dalam hal perhitungan dan pelaksanaan
bangunan
Dalam masa modernisasi awal teori-teori keindahan khususnya dalam arsitektur oleh
Pugin, Ruskin, Moris, dan lain-lain berkembang
o secara lebih radikal menentang Classicissm, sebaliknya menekankan pada
fungsionalisme dan purisme atau kemurnian.
Pertentangan–pertentangan dalam dunia arsitektur tersebut dapat dikatakan sebagai
berikut :
o arsitektur sebagai form vs arsitektur sebagai space
o arsitektur sebagai craft vs arsitektur sebagai assembly
o arsitektur sebagai karya manual vs arsitektur sebagai karya machinal
Ciri Umum dari gaya arsitektur yang melanda dunia pada akhir abad XIX dan awal abad XX
ini adalah asimetris, kubis, atau semua sisi (depan samping dan belakang) dalam
komposisi dan kesatuan bentuk, elemen bangunan jendela, dinding, atap, dan lain-lain
menyatu dalam komposisi bangunan.
Sedikit atau tanpa ornamen pada bangunan.
o Hal ini memper-lihatkan dengan jelas sebagai “perlawanan” arah dari arsitektur
klasik dan juga sangat berbeda dengan Modern-Eklektik, di mana ornamen,
elemen-elemen bangunan (pondasi, kolom, atap, jendela, dinding, dan lain-lain) yang
terlihat jelas sebagai unsur tersendiri satu dengan lain lepas, tidak dalam kesatuan.
Pada masa ini muncul berbagai macam pergerakan yaitu antara lain: Art and Craft, Art