1
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PENYUSUNAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
2
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
1. Landasan KTSP 2. Pengertian KTSP
3. Tim Penyusun KTSP
4. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP
5. Acuan Operasional Pengembangan KTSP 6. Komponen dan Sistematika KTSP
3
Pengertian
KTSP
KTSP
adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan.
KTSP
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
4
Acuan Operasional Pengembangan KTSP
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 7. Agama
8. Dinamika perkembangan global
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan 10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat 11. Kesetaraan Jender
12. Karakteristik satuan pendidikan
5
Landasan
KTSP
1. Undang-undang Republik
Indonesia No. 20 Th. 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Th. 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Th 2006 (Standar Isi), No. 23 Th. 2006 (Standar
Kompetensi Lulusan) dan No. 24 Th. 2006 (
Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)
6
Tim Penyusun
KTSP
[Daftar Isi]
1. Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. di
Supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.
2. Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor, dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
7
Komponen
KTSP
[Daftar Isi]
1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan
2. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan
Pendidikan
3. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
8
Sistematika/kerangka KTSP
[Daftar Isi]
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Nama Sekolah : …
Alamat : …
========================================================== Visi Sekolah : …
Misi Sekolah : …
A. Tujuan Sekolah : …
B. Struktur dan Muatan Kurikulum …
C. Kalender Pendidikan …
9
Prinsip-prinsip Pengembangan
KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya 2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
10
Penyusunan Komponen
KTSP
1. Mengisi Kolom Identitas
2. Merumuskan Visi Sekolah
3. Merumuskan Misi Sekolah
4. Merumuskan Tujuan Sekolah
5. Menyusun Struktur dan Muatan Kurikulum
6.
Menyusun Kalender Pendidikan
7.
Menyusun Silabus
11
Pelaksanaan Penyusunan
KTSP
A. Analisis Konteks
• Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP.
• Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program. • Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar:
komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
[Daftar Isi]
B. Mekanisme Penyusunan
1. Tim Penyusun 2. Kegiatan
3. Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan tingkat propinsi untuk SMA dan SMK
12
Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah
supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK
PP NO 19 TAHUN 2005
Pasal 17 Ayat (2)
13 Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
14
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
15 Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
16 Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
17 Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan
dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
18 Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
19 Seimbang antara kepentingan nasional
dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
20
21
Mengisi Kolom Identitas Sekolah
Contoh:
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Padalarang
Alamat : Jl. Letkol. G.A. Manullang Kec. Padalarang Kab. Bandung Jawa Barat 40553
NSS : 201020804124
========================================== ...
22
Merumuskan Visi Sekolah
Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang.
Contoh:
”Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan
taqwa”
”Beriman, terdidik, dan berbudaya”
23
Merumuskan Misi Sekolah
Misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Misi merupakan penjabaran dari visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan dalam mewujudkan visi.
Contoh:
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
• Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
• ....
24
Merumuskan Tujuan Sekolah
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
25
Menyusun Struktur dan Muatan Kurikulum
[Kembali]
Struktur Kurikulum SMP/MTs
Kelas dan Alokasi Waktu Komponen VII VIII IX
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2 2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi
dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 32 32 32
26
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran:
a. Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional
b. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan siswa dan materi.
27
Menyusun Kalender Pendidikan
[Kembali]
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu
Antara semester I dan II
4. Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu
28
Menyusun Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian