• Tidak ada hasil yang ditemukan

9 KONSULTAN MANAJEMEN KELUARGA MUSLIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "9 KONSULTAN MANAJEMEN KELUARGA MUSLIM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Keuangan

Keluarga Muslim

Modul 1

Untuk Para Calon Suami, Calon Istri, Suami atau Istri

Oleh

(2)

Jl. Bolavoli 18 Arcamanik, Bandung. Telp. (022)7102411

Pandangan Al-Quran Tentang Harta

Oleh : Khoiril Arief Saleh

Jl. Bolavoli 18 Arcamanik, Bandung. Telp. (022)7102411

Dalam kehidupan sehari-hari istilah manajemen keuangan jauh lebih populer dibanding dengan manajemen harta. Salah satu sebabnya karena uang dapat digunakan untuk mensetarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan harta dan lebih mudah untuk dihitungnya. Sebenarnya uang disini dapat mewakili aset atau harta, baik harta nyata ataupun yang tidak nyata (harta tidak nyata misalnya kepercayaan, citra, ketrampilan dsb.) Dengan demikian tidaklah salah dalam manajemen keuangan keluarga muslim membahas banyak tentang harta. Dalam modul ini dijelaskan tentang hal yang sangat mendasar, yaitu pandangan mengenai harta. Bagaimana Islam memandang harta, baik sebagai suatu sifat benda ataupun sebagai suatu hak kepemilikan. Hal tersebut dijelaskan dalam uraian berikut.

Pandangan Islam tentang harta, tertuang dalam Al-Quran yang secara umum dapat diungkapkan minimal dalam lima hal penting yaitu:

1. Harta sebagai cobaan dan ujian manusia hidup di bumi.

2. Harta sebagai sarana manusia untuk mencapai surga di akherat nanti

3. Harta dapat menjadi malapetaka dan memasukkan manusia kedalam neraka di akherat nanti.

4. Sebagai suatu hak atau kepemilikan terhadap sesama manusia benar-benar dihormati. 5. Sebagai suatu hubungan antara manusia terhadap Tuhannya harta merupakan barang

titipan kepada manusia.

Masing-masing hal tersebut diuraikan dalam penjelasan berikut.

1. Harta Sebagai Cobaan Dan Ujian

Minimal terdapat 5 ayat atau kelompok ayat yang menyatakan bahwa harta adalah salah satu sarana untuk menguji keimanan dan ke-Islaman seseorang dalam menempuh kehidupam di bumi ini. Hal itu dijelaskan dalam ayat-ayat yang artinya sebagai berikut:

 Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,

kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (Qs. 2:155),

 Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu

sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan (Qs. 3:186).

 Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanya sebagai cobaan dan

(3)

 Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah

pahala yang besar (Qs. 64:15).

 Adapun manusia, apa bila Rabbnya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya

kesenangan, maka dia berkata: "Rabb-ku telah memuliakanku" (Qs. 89:15). Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Rabb-ku menghinakanku" (Qs. 89:16). Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim (Qs. 89:17), dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin (Qs. 89:18), dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil) (Qs. 89:19), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan (Qs. 89:20). Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut (Qs. 89:21), dan datanglah Rabbmu; sedang malaikat berbaris-baris (Qs. 89:22), dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya (Qs. 89:23).

 Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka (orang kafir) menarik hatimu.

Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam keadaan kafir. (Qs. 9:85)

Dari ayat-ayat tersebut diatas, sudah jelas sikap seorang atau keluarga Muslim terhadap harta. Bukan harta tujuan akhir seseorang atau keluarga Muslim tetapi ridha Allah tujuan akhirnya. Harta hanya dijadikan sebagai sarana untuk mencapainya. Bila keluarga Muslim dapat mengatasi cobaan atau ujian tentang harta, akan ditingkatkan derajatnya. Sebagai konsekuansi atas hal tersebut maka keluarga Muslim harus pandai mengatur harta dan sebaliknya tidak boleh diperbudak harta.

2. Harta Sebagai Sarana Bertaqwa Untuk Mencapai Surga

Harta dapat membawa seseorang masuk kedalam neraka tetapi bisa membawanya kedalam surga. Al-Quran memberi petunjuk melalui ayat-ayat berikut agar manusia menjadikan harta sebagai sarana bertaqwa untuk mencapai surga. Arti ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut:

 Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di

(4)

keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat (Qs. 2:265).

 Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang

memberi petunjuk (memberi taufiq) setiap yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta

yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (Qs. 2:272). (Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui (Qs. 2:273). Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Qs. 2:274).

 Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:

wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (Qs. 3:14). Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu". Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya (Qs. 3:15). (yaitu) orang-orang yang berdo'a: "Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka" (Qs. 3:16). (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan

hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur (Qs. 3:17).

 Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya

seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa (Qs. 3:133). (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Qs. 3:134).

 Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak

mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar (Qs. 4:95),

 Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda

(5)

 Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka

dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar (Qs. 9:111).

 Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal

Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekkah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Qs. 57:10). Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak (Qs. 57:11).

 Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda (Qs. 92:4). Adapun orang yang

memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa (Qs. 92:5), dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) (Qs. 92:6), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (Qs. 92:7), Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup (Qs. 92:8), serta mendustakan pahala yang terbaik (Qs. 92:9), maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (Qs. 92:10). Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (Qs. 92:11).

 Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling taqwa dari neraka itu (Qs. 92:17, yang

menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya (Qs. 92:18), padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya (Qs. 92:19), tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Rabbnya Yang Maha Tinggi (Qs. 92:20).

 Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada

Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta

dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar (Qs. 49:15).

 Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu

yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar (Qs. 57:7).

Demikian pandangan Al-Quran terhadap harta sebagai sarana bertaqwa untuk menuju surga yang harus diikuti oleh semua keluarga Muslim. Keluarga Muslim harus giat mengusahakan sarana ini. Dengan banyaknya sarana ini dan dipergunakan dengan cara yang benar, maka akan semakin mudahlah seorang muslim mencapai surga. Hal ini harus menjadi pendorong keluarga muslim untuk giat berusaha, tidak mudah menyerah dan tahan dari segala tantangan ataupun persaingan.

(6)

Di Akherat Dan Tidak Bisa Menolong Manusia Dari Neraka

Diperingatkan dengan jelas dibeberapa ayat bahwa mencari dan menggunakan harta secara salah menjerumuskan manusia kedalam malapetaka yang sangat besar, yaitu masuk dalam neraka di akherat nanti. Peringatan itu dimaksudkan agar manusia tidak terjerumus dalam kesalahan yang sangat menyulitkannya. Hal tersebut dapat dilihat dari rangkaian terjemahan ayat-ayat berikut:

 Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun

tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka (Qs. 3:10),

 Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka,

sekali-kali tidak dapat menolak azab Allah dari mereka sedikitpun. Dan mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya (Qs. 3:116). Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri (Qs. 3:117).

 Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada

mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Qs. 3:180).

 Dan orang-orang yang di atas A'raf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang

kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu" (Qs. 7:48).

 Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga,

harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (Qs. 9:24)

 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim

yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang bathil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (Qs. 9:34) pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka Jahanam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta

bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan" (Qs. 9:35).

 Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (Qs. 104:1) yang mengumpulkan harta

(7)

(Qs. 104:3), Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah (Qs. 104:4). Dan tahukah kamu apa Huthamah itu (Qs. 104:5), (yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan (Qs. 104:6), yang (naik) sampai ke hati (Qs. 104:7), Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka (Qs. 104:8), (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (Qs. 104:9).

 Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa (Qs. 111:1).

Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan (Qs. 111:2). Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (Qs. 111:3).

 (keadaan kamu hai oang munafik dan musyrikin adalah) seperti keadaan

orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta benda dan anak-anaknya daripada kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu telah nikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang bathil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu, amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi (Qs. 9:69).

 Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Rabbnya, (disediakan) pembalasan yang baik.

Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Rabb, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman (Qs. 13:18).

4. Pandangan Al-Quran Terhadap Harta Sebagai Suatu Hak Atau

Kepemilikan Pada Sesama Manusia

Al-Quran benar-benar memberi aturan yang jelas akan hak-hak kepemilikan antar manusia. Hak kepemilikan itu dihargai dan dilindungi, bahkan pelanggaran terhadap hak tersebut diberi sangsi yang sangat berat. Hal itu dijelaskan dalam terjemahan beberapa ayat berikut:

 Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan

jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (Qs. 2:188).

 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan

jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (Qs. 4:29).

 Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa

Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (Qs. 2:279)

 Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya

(8)

 Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat,

hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabatmu, dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat (Qs. 6:152).

 Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik

(bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya (Qs. 17:34).

5. Pandangan Al-Quran Terhadap Harta Sebagai Suatu Hubungan

Antara Manusia Dengan Tuhannya

Sebagai suatu hubungan antara manusia dengan Tuhannya, Al-Quran menjelaskan bahwa pada dasarnya tidak ada hak atau kepemilikan yang hakiki pada manusia. Segala harta yang ada pada manusia adalah kepunyaan Allah, kapan saja dan dimana saja dapat diambil kembali. Segala sesuatu adalah milik Allah, Manusia hanya sekedar menggunakan yang sifatnya hanya sementara. Hal itu diterangkan dibeberapa ayat yang terjemahannya dituliskan sebagai berikut:

 Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada

mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Qs. 3:180).

 Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah

wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui (Qs. 2:115).

 Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan

apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya (Qs. 2:116).

 Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah Dan

tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong (Qs. 2:107).

 Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah

memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertaqwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang dibumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (Qs. 4:131).

 Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah

sebagai Pemelihara (Qs. 4:132).

 Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang hari. Dan Dia-lah Yang

(9)

 Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah:

"Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan diantara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang beriman" (Qs. 8:1).

 Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan

mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah (Qs. 9:116).

 Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah,

sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (nya) (Qs. 10:55).

 Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di

bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga (Qs. 10:66).

 Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah

dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabbmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan (Qs. 11:123).

 Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak ada

adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (Qs. 16:77).

 Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua

makhluk) (Qs. 24:42).

 Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan di bumi.

Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan kamu (berimankah atau munafik). Dan (mengetahui pula) hari (manusia) dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Qs. 24:64).

 Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya

Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga) (Qs. 53:31).

 Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu

Referensi

Dokumen terkait

maksud untuk memahami makna yang terkandng dalam ajaran tersebut. b) Metode komparatif, yaitu ajaran ajaran islam itu dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR, DAN KELUARGA BERENCANA PADA NY.. S UMUR 24 TAHUN G1P0A0

The result of analysis showed that there was significant effect of using contextu al teaching and learning toward the students’ vocabulary score of the tenth grade

Berdasarkan analisis dan hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai analisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan dengan metode

Band Pass Filter adalah jenis filter yang hanya melewatkan sinyal pada range frekuensi tersebut.. Range kedua frekuensi cut-off inilah

Karena disadari bahwa pelanggan yang telah membeli Toyota merupakan pelanggan potensial bagi divisi servis selaku departemen yang melakukan perawatan terhadap kendaraan

Hal tersebut terbukti bahwa banyak dari orang tua belum punya banyak pengalaman dalam melakukan praktik pencegahan cedera pada anak karena merupakan pengalaman pertama

• H3-2: keselarasan Strategis memiliki hubungan yang signifikan dengan sukses SISP dalam organisasi publik.