• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Desain SIMPM - Sistem Informasi Manajemen Dan Kepengasuhan Panti Muhammadiyah Jawa Timur Berbasis Web Menggunakan Metode Object Oriented Dan Iconic Proses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisa Desain SIMPM - Sistem Informasi Manajemen Dan Kepengasuhan Panti Muhammadiyah Jawa Timur Berbasis Web Menggunakan Metode Object Oriented Dan Iconic Proses"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Desain SIMPM - Sistem Informasi Manajemen Dan Kepengasuhan

Panti Muhammadiyah Jawa Timur Berbasis Web Menggunakan Metode

Object Oriented Dan Iconic Proses

Immah Inayati1, Hersa Farida2

Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama1, Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama 2

immah.inayati@narotama.ac.id1, hersa.farida@narotama.ac.id2

Abstrak

Panti Asuhan merupakan lembaga sosial yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Muhammadiyah sebagai salah satu institusi terbesar di Indonesia memiliki peran penting dalam pengelolaan panti asuhan. Di Jawa Timur, ada 109 panti asuhan yang tersebar di seluruh wilayah di jawa timur. Banyak anak malang bertempat di panti asuhan dengan berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan bahkan perguruan tinggi. Banyak bantuan disediakan untuk setiap panti asuhan. Setiap institusi juga memiliki aset dan potensi yang berbeda. Seperti panti asuhan bojonegoro yang memiliki restoran yang dikelola oleh pengasuh anak dan rumah anak-anak. Semua panti asuhan yang berada di Jawa Timur masih belum memiliki database komputer dalam database terpadu. Potensi data panti jompo dan panti asuhan masih tercatat secara manual. Hal ini membuat sulit untuk mengetahui kemajuan panti asuhan dan institusi itu sendiri, selain bantuan dan pelaporan keuangan tidak dapat dilihat secara real time. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan sistem informasi manajemen dan perawatan panti asuhan jawa timur berbasis web dengan menggunakan database terintegrasi. Untuk mendapatkan analisis dan desain lengkap, penelitian ini akan menggunakan UseCase driven - Proses Iconic sebagai model analisis dan desain yang kuat dengan menggunakan diagram UML dan diagram Robustness.

Keywords: Panti Asuhan Muhammadiyah, Usecase driven, iconic process, UML Diagram, Robustness diagram

1 PENDAHULUAN

Teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat untuk membantu kegiatan sehari-hari. Bukan hanya untuk urusan media sosial namun teknologi informasi juga telah membantu dalam mempermudah pendataan masyarakat salah satunya terwujud dalam e- ktp. E-ktp menjadi salah satu upaya pemerintah dalam melakukan pendataan masyarakat secara terintegrasi untuk dapat mengetahui kondisi riil masyarakat. Pemanfaatan IT tidak hanya lingkup nasional seperti e-KTP, namun instansi-instansi juga telah banyak memanfaatkan fasilitas IT dalam manajemen data mereka. Hampir semua instansi pendidikan mulai tingkat SD sampai perguruan tinggi telah memiliki sistem informasi manajemen. Begitu juga perkantoran.

Akan tetapi tingginya pemanfaatan IT ini masih belum menjangkau instansi sosial yang jarang mengikuti perkembangan dunia IT seperti intansi yang lain. Salah satu instansi sosial yang belum memiliki sistem informasi manajemen, yaitu Panti Asuhan Muhammadiyah. Terdapat 109 panti asuhan muhammadiyah dengan 4297 anak asuh yang tersebar di seluruh Jawa Timur. Panti asuhan ini berada di bawah koordinasi Majelis Pelayanan

Sosial Muhammadiyah Jawa timur, salah satu bagian dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang berkantor di jalan kertomenanggal IV no 1.

Dari sejak didirikan, panti asuhan muhammadiyah yang tersebar di 109 wilayah belum memiliki sistem informasi yang terintegrasi. Pendataan anak panti dan pengasuh serta bantuan masih berupa catatan d buku dan beberapa menggunakan MS Excel. Hal ini tentu tidak maksimal untuk dapat memonitoring perkembangan sebuah panti. Pimpinan MPS Jawa Timur kesulitan untuk mendapatkan laporan panti secara cepat dan panti sehingga sulit menentukan kebijakan yang diperlukan bagi pengembangan panti. Di samping itu, MPS juga sulit untuk memonitor potensi dan aset yang dimiliki oleh 109 panti di wilayah jawa timur.

(2)

panti. Paper ini membahas Permodelan Analisa dan desain system informasi Manajemen Dan Kepengasuhan Panti Muhammadiyah Jawa Timur Berbasis Web Menggunakan Metode Object Oriented Dan Iconic Proses.

2 STUDI PUSTAKA

Dalam paradigma pengembangan Model - Driven (MDD), upaya analis harus difokuskan pada model konseptual, dan sistem harus dilaksanakan dengan menggunakan model untuk mengubah kode yang dilakukan oleh model model Model Driven (Embley et al, 2011). Saat pemodelan adalah Berdasarkan bahasa domain-spesifik, Model Driven Development berhasil memberikan hasil terbaik meski metode ini belum banyak diterapkan (Tolvanen, et al, 2017) Model-driven engineering telah berhasil mendapat tgempat di dunia industri sebagai cara yang efektif untuk dapat menangani kompleksitas perangkat lunak modern (Ciccozzi, et al, 2016). Abstraksi dan otomasi adalah dua aspek kunci dari Model-Driven Engineering (MDE), sebagai cara efektif untuk mengatasi pendekatan teknik berbasis kode yang beragam (Schimdt, 2006).

Menurut paradigma MDE, sebuah perangkat lunak dikembangkan dalam beberapa tahap. Langkah pertama adalah dengan merancang model dan menyempurnakan model dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat abstraksi yang lebih rendah sampai kode dihasilkan dengan menggunakan spesifikasi transformasi (Czarnecki, 2006). Pemodelan bahasa digunakan untuk menentukan model. Salah satu bahasa pemodelan adalah UML. Booch menyatakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar untuk menulis cetak biru perangkat lunak (Booch, et al, 2005). UML adalah bahasa visual yang menyediakan jalan bagi orang-orang yang menganalisa dan merancang sistem berorientasi objek untuk memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan artefak sistem perangkat lunak dan untuk memodelkan organisasi bisnis (Bennet, et al, 2004)

Sampai akhir 1990-an, analisis fungsional dan terstruktur, desain dan proses pengkodean, yang biasanya dinyatakan sebagai model waterfall telah menjadi disiplin dominan untuk pengembangan perangkat lunak. Namun akhir-akhir ini telah ditinggalkan oleh banyak sektor industri teknologi Informasi (Li, et al, 20020. sehingga membutuhkan lebih banyak waktu bagi pelanggan untuk mendapatkan hasilnya. UML usecase driven ini bisa menjawab permasalahan tersebut. Usecase driven adalah model driven engineering menggunakan UML berdasarkan usecase, yang berarti usecase digunakan untuk mendorong usaha pengembangan system (Rosenberg, et al, 2001). Use case diyakini

merupakan dasar yang baik untuk pengujian sistem (Nebut, et al, 2016).

Usecase driven biasanya disebut proses Ikonik (Iconic Process). Proses Iconic menggunakan UML sebagai bahasa pemodelan (Bajaj, et al, 2009). Proses ikonik merupakan proses yang minimalis dan ramping, yaitu pendekatan yang berfokus pada area yang terletak di antara kode dan kode (Rosenberg, et al, 2007). Proses ini juga mempermudah penggunaan UML sambil tetap fokus pada pelacakan kebutyuhan (tracebility of requirement) (Rosenberg, et al, 2001). Proses ikonik dibagi menjadi alur kerja dinamis dan statis, yang sangat iteratif seperti yang ditunjukkan pada gambar1 (Rosenberg, et al, 2007).

Gambar 1. Proses Ikonik (Iconic Process)

3 GUI STORY BOARD

Langkah pertama dalam menerapkan proses ikonik adalah membangun story board atau papan cerita. Storyboard dibangun berdasarkan fase pengumpulan kebutuhan dalam proses pengembangan yang sangat awal. Dalam pertemuan dalam melakukan penggalian kebutuhan, beberapa wawancara dan pengamatan proses bisnis dilakukan. Gambar2 dan gambar3 merupakan dua contoh papan cerita Gui dalam mengelola data master panti asuhan dan sekolah siswa.

(3)

Gambar 3. Storyboard untuk menambah data Sekolah

4 TAHAP DINAMIS (DYNAMIC PHASE )

Pada fase ini, Model dibuat dengan berdasarkan storyboard atau desain antar muka. Dari

storyboard pada fase dinamis, penulis menyusun

sebuah diagram usecase yang menunjukkan apa yang bias dilakukan system panti. Tabel1 menunjukkan daftar actor dan usecase yang digambarkan dalam diagram usecase. Sementara pada gambar 4 usecase diagram, menunjukkan usecase atau fungsionalitas yang dapat dilakukan system. Usecase diagram menunjukkan bahwa system dapat diakses oleh 4 aktor yaitu use, super admin, admin, dan pengasuh, Diagram Usecase juga memiliki 21 buah fungsionalitas sistem.

Tabel 1. Daftar actor dan usecase

Actor Usecases

User UC.01. Log in

User UC.02. melihat data detail Panti Super

Admin

UC.03. Mengelola master data panti asuhan

Super Admin

UC.04. Mengelola struktur organisasi panti asuhan

Super Admin

UC.05. Mengelola Mutasi

Admin UC.06. Mengelola master data asal sekolah anak asuh

Admin UC.07. Mengelola data jenis catatan akademik

Admin UC.08. Mengelola jenis pekerjaan Admin UC.09. Mengelola jenis bantuan Admin UC.010. Mengelola data anak asuh Admin UC.011. Mengelola data pemberi

bantuan

Admin UC.012. Mengelola data donatur Admin UC.013. Mengelola data akademik

anak asuh

Admin UC.014. mengelola aktivitas panti asuhan

Pengasuh UC.015. melihat laporan donatur Pengasuh UC.016. melihat laporan bantuan Pengasuh UC.017. melihat laporan mutase anak

asuh dan pengasuh

Pengasuh UC.018. Melihat laporan anak asuh

Actor Usecases

Pengasuh UC.019. melihat laporan akademik anak asuh

Pengasuh UC.020. Melihat laporan pemberi bantuan

Pengasuh UC.021. Melihat laporan kegiatan Pengasuh UC.022. Melihat laporan kegiatan

panti asuhan

uc Orphanage Management information system

Orphanage Management information system

login

manage orphanage caretaker

manage relief item manage orphanage

mutation

manage orphanage activ ities

See donors report

manage orphanage donor Admin'

See relief report

See mutation report

See activ ities of orphanage

change passw ord See orphanage

data See information of the

orphanage

User

caretaker Super Admin manage

administrator Manage Orphanage

See monthly Report

See mutation of orphans and

caretaker manage

Occupation

manage Orphan Manage Orphan academic report

Manage orphan school

Gambar 4. Usecase Diagram

Setelah membangun diagram usecase, maka dibangun robustness diagram. Gambar 5 dan gambar 6 menunjukkan Robustness diagram

spesifiasi dari 2 usecases, yaitu scenario log in dan menambahkan panti asuhan

uc RD. Log in

user

Log in form validate data

user is data valid ?

Message eror

User form page Fill Username and password

yes no

(4)

uc RD Add Orphanage

admin

orpanage form add orphanage

orphanage show orpganage form

orphanage form

Gambar 6. Robustness diagram menambah panti asuhan

Setelah membangun robustness diagram, tahapan selanjutnya yaitu membangun diagram sekuen (Sequence diagram). Diagram sekuen menunjukkan perilaku system. Dengan meliuhat diagram sekuen, maka programmer dapat melihat class dan method yang harus dibangun.Gambar 7 dab 8 merupakan contoh sequence diagram untuk scenario login dan menambah data panti asuhan.

sd SDLog in

user login form log in user

login button click()

login()

validate()

show form()

Gambar 7. Sequence Diagram untuk LogIn

Gambar 7 menunjukkan Sequence diagram

untuk skenarion log in, dimulai dengan user menekan tombol Login pada form login. Setelah tombol ditekan, system akan memanggil method login() pad akelas login. Dalam method tersebut, akan dipanggil method validate() yang akan melakukan verifikasi kesesuaian antara username dan password.

sd SD Add Orphanage

admin orphanage form orphanage orphanage

add button click()

add orphanage()

add orphanage()

show form()

Gambar 8. Sequence Diagram scenario menambah data panti asuhan

5 TAHAP STATIS (STATIC PHASE)

Saat membangun fase dinamis, fase statis juga dibangun. Diagram yang pertama kali dibangun dalam fase statis adalah domain model, domain

model dibangun berdasarkan hasil penggalian

kebutuhan. Gambar 9 menunjukkan model domain, yang terdiri dari 9 kelas, yaitu panti asuhan, anak asuh, Pekerjaan, pengasuh, user, bantuan, donatur, dan Bantuan.

class domain Model

Orphanage orphan

caretaker

donor orphan's parents

relief user occupation

school

Gambar 9. Domain Model

Setelah membangun model domain, berdasarkan diagram usecase dan diagram sekuen, diagram kelas dibangun. Diagran kelas yang dibangun terdiri dari 15 kelas, yaitu panti asuhan, mutasi sementara, kota, admin, sekolah, juru kunci, pendudukan, donor, yatim piatu, adopsi, arus kas, lega, lega, lega lega, lega, dan mutasi anak yatim piatu. Masing-masing kelas terdiri dari variabel dan metode contoh. Instance variable akan bertindak sebagai database untuk menyimpan data dari sistem dan metode akan tampil sebagai baris kode dalam sistem.

(5)

management system (RDBMS) yang digambarkan dengan menggunakan Contextual Data Model

(CDM) dan Physica;l Data Model (PDM) sementara untuk analisis perancangan menggunakan metode

Object Oriented menggunakan diagram kelas atau

class diagram. Keuntungan dari diagram kelas ini

dibandingkan dengan menggunakan CDM dan PDM dalam pemodelan terstruktur adalah diagram ini tidak hanya mampu menunjukkan struktur data sistem namun juga dapat menunjukkan method

masing-masing kelas. Konsep ini disebut

polimorfisme dalam konsep pemodelan berorientasi

objek.

class ClassDiagram

Orphanage

+ alamat_panti_asuhan: char + catatan_panti_asuhan: char + email_panti_asuhan: char + gambar_kop: char + id_kota: int + id_panti_asuhan: int + kode_panti_asuhan: char + nama_panti_asuhan: char + notelp_panti_asuhan: char + status_akreditasi_panti_asuhan: char + status_panti_asuhan: char + wilayah_pemb_gub_panti_asuhan: int

+ addPantiAsuhan()

+ catatan_pekerjaan: char + id_pekerjaan: int + kode_pekerjaan: char + nama_pekerjaan: char

+ addPekerjaan()

+ catatan_kota: char + id_kota: int

+ alamat_ sekolah: char + catatan_sekolah: char + id_kota_ sekolah: int + id_sekolah: int + kode_sekolah: char + nama_ sekolah: char + notelp_sekolah: char + tingkat_ sekolah: char

+ addSekolah()

+ agama_pengurus: char + alamat_institusi_pengurus: char + alamat_tinggal_pengurus: char + catatan_pengguna: char + email_pengurus: char + foto_pengurus: char + gol_dar_pengurus: char + id_jabatan: int + id_jurusan: int + id_kota_institusi: int + id_kota_tinggal_pengurus: int + id_pekerjaan: int + id_sekolah: int + id_tmpt_lahir_pengurus: int + jk_pengurus: char + kelas_semester_ pengurus: int + nama_institusi_pengurus: char + nohp_pengurus: char + notelp_pengurus: char + pend_akhir_pengurus: char + status_kerja_pengurus: char + status_nikah_pengurus: char + tgl_gabung_pengurus: char + tgl_lahir_pengurus: char

+ addPengurusPanti() + getPengurusPantiT rans() + resetPassword() + ubahPassword() + updPengurusPanti() + validasi()

donors

+ alamat_donatur_tetap: char + catatan_donatur_tetap: char + email_donatur_tetap: char + id_donatur_tetap: int + id_kota_donatur_tetap: int + id_pekerjaan_donatur_tetap: int + institusi_donatur_tetap: char + jenis_donatur_tetap: char + kode_donatur_tetap: char + nama_donatur_tetap: char + nohp_donatur_tetap: char + notelp_donatur_tetap: char + status_donatur_tetap: char

+ addDonaturT etap() + cekDoubleDonaturT etap() + cekPakaiDonaturT etap() + deleteDonaturT etap() + getDonaturT etap() + getDonaturT etapT rans() + getLaporanDonaturT etap() + updDonaturT etap()

relief

+ catatan_bantuan_masuk: char + id_bantuan_masuk: int + id_donatur_tetap: int + id_panti_asuhan: int + id_pengurus: int + id_pengurus_penerima: int + jenis_donatur_bantuan_masuk: char + nama_donatur_tidak_tetap: char + no_nota_bantuan_masuk: char + tanggal_bantuan_masuk: char

+ addBantuanMasuk()

+ id_bantuan_masuk: int + id_barang: int + id_detail_bantuan_masuk_barang: int + jml_barang_bantuan_masuk: int

cash relief

+ id_bantuan_masuk: int + id_detail_bantuan_masuk_uang: int + jml_uang_bantuan_masuk: double

cashflow

+ catatan_keluar: char + digunakan_untuk: char + id_keluar: int + id_panti_asuhan: int + id_pengurus_pemberi_otoritas: int + id_pengurus_penanggungjawab: int + no_bukti_keluar: char + tanggal_keluar: char

+ addPengeluaran() + cekDoublePengeluaran() + getPengeluaran() Caretaker mutation

+ catatan_mutasi_pengurus: char + id_mutasi_pengurus: int + id_pengurus: int + no_mutasi_pengurus: char + sebab_keluar_mutasi_pengurus: char + tgl_keluar_mutasi_pengurus: char + tgl_terhitung_mutasi_pengurus: char

+ addMutasiPengurusPanti()

+ catatan_mutasi_anak_asuh: char + id_anak_asuh: int + id_mutasi_anak_asuh: int + id_panti_asuhan_asal: int + id_panti_asuhan_tujuan: int + no_mutasi_anak_asuh: char + sebab_mutasi_anak_asuh: long + tgl_keluar_mutasi_anak_asuh: char + tgl_masuk_mutasi_anak_asuh: char

+ addMutasiAnakAsuh()

+ alamat_pengadopsi_adopsi_anak_asuh: char + catatan_adopsi_anak_asuh: char + foto_adopsi_anak_asuh: char + id_adopsi_anak_asuh: int + id_anak_asuh: int + id_kota_pengadopsi_adopsi_anak_asuh: int + id_panti_asuhan: int + id_pekerjaan_pengadopsi_adopsi_anak_asuh: int + id_pengurus_saksi: int + nama_pengadopsi_adopsi_anak_asuh: char + no_adopsi_anak_asuh: char + no_ijin_adopsi_anak_asuh: char + nohp_pengadopsi_adopsi_anak_asuh: char + notelp_pengdopsi_adopsi_anak_asuh: char + status_nikah_pengadopsi_adopsi_anak_asuh: char + tgl_adopsi_anak_asuh: char

+ addAdopsiAnakAsuh()

+ agama_anak_asuh: char + alamat_asal_anak_asuh: char + alamat_tinggal_anak_asuh: char + alamat_tinggal_ayah_anak_asuh: char + alamat_tinggal_ibu _anak_asuh: char + alamat_tinggal_wali _anak_asuh: char + anak_ke_anak_asuh: int + bpjs_anak_asuh: char + catatan_anak_asuh: char + email_anak_asuh: char + foto_anak_asuh: char + gol_dar_anak_asuh: char + id_anak_asuh: int + id_jurusan : int + id_kota_asal_anak_asuh: int + id_kota_tinggal_anak_asuh: int + id_kota_tinggal_ayah_anak_asuh: int + id_kota_tinggal_wali_anak_asuh: int + id_panti_asuhan: int + id_pekerjaan: int + id_pekerjaan_ wali: int + id_pekerjaan_ayah: int + id_pekerjaan_ibu: int + id_sekolah: int + id_tmpt_lahir_anak_asuh: int + jk_anak_asuh: char + jml_sdr_anak_asuh: int + kelas_semester_anak_asuh: int + keterangan_difable: char + kondisi_kesehatan: char + nama_anak_asuh: char + nama_ayah_anak_asuh: char + nama_ibu_anak_asuh: char + nama_wali_anak_asuh: char + nia: char + nohp_ ibu _anak_asuh: char + nohp_anak_asuh: char + nohp_ayah_anak_asuh: char + nohp_wali _anak_asuh: char + notelp_anak_asuh: char + notelp_ayah_anak_asuh: char + notelp_ibu _anak_asuh: char + notelp_wali _anak_asuh: char + pend_ wali _anak_asuh: char + pend_akhir_anak_asuh: char + pend_ayah_anak_asuh: char + pend_ibu _anak_asuh: char + status_anak_asuh: char + status_ayah_anak_asuh: char + status_hidup_ayah_anak_asuh: char + status_hidup_ibu_anak_asuh: char + status_ibu _anak_asuh: char + status_tinggal_anak_asuh: char + tgl_lahir_anak_asuh: char + tgl_masuk_panti_anak_asuh: char

+ addAnakAsuh() + cekDoubleAnakAsuh() + cekPakaiAnakAsuh() + deleteAnakAsuh() + getAnakAsuh() + getAnakAsuhT rans() + getLaporanAnakAsuh() + updAnakAsuh() Admin

- id_panti_asuhan: int

+ addAdmin()

Gambar 10. Class Diagram

6 PENDAHULUAN DAN PENELITIAN SELANJUTNYA

Makalah ini membahas tentang tahap Analisa dan perancangan sistem informasi manajemen untuk panti asuhan di Jawa Timur dengan menggunakan pemodelan berbasis usecase dengan proses ikonik. Dengan menggunakan model iconic process, makalah ini menghasilkan Gui Storyboard, Usecase

diagram, Robustness diagram, Sequence diagram,

domain model dan class diagram.

Penelitian selanjutnya kita akan mencakup fase implementasi dan fase pengujian sistem informasi manajemen untuk panti asuhan di jawa timur sehingga sistem ini dapat memberi keuntungan bagi panti asuhan muhammadiyah Jawa Timur. Penelitian lanjutan dari penelitian ini yaitu penelitian dengan menerapkan konsep pendukung keputusan pada untuk dapat menilai kinerja setiap panti asuhan di jawa timur. Konsep sistem pendukung keputusan juga dapat digunakan dalam tahap rekrutmen panti

asuhan, untuk menentukan calon siswa mana yang dapat diterima di panti asuhan.

DAFTAR PUSTAKA:

Bajaj Akhilesh and Wrycza Stanislaw (2009) Systems Analysis and Design for Advanced Modeling Methods: Best Practices. Information Sicience Reference (an imprint of IGI Global) Bennett Simon , John Skelton, and Ken Lunn (2004)

UML Second Edition McGraw-Hill Europe; 2 edition

Booch Grady, James Rumbough, and Ivar Jacobson (2005) The Unified Modelling Language User Guide Second Edition. Addison Wesley, United States

ciccozzi, seceleanu corcoran, and Scholle (2016) UML-Based Development of Embedded Real-Time Software on Multi-Core in Practice: Lessons Learned and Future Perspectives, IEEE

D. C. Schmidt, `Guest editor's introduction: Model-driven engineering,''Computer, vol. 39, no. 2, pp. 2531, Feb. 2006.

Embley David, Liddle steven, and Pastor Oscar (2011) Conceptual-Model Programming: A Manifesto , Handbook of Conceptual Modeling pp 3-16, Springer

K. Czarnecki and S. Helsen, ``Feature-based survey of model transformation approaches,'' IBM Syst. J., vol. 45, no. 3, pp. 621645, 2006. Li, Liu, and He (2002) Formal and use-case driven

requirement analysis in UML. IEEE

Nebut, fleury, and thaoh (2016) Automatic test generation: a use case driven approach, IEEE Rosenberg Doug and Kendall Scout (2001)

Applying usecase driven object modelling wit UML, an annoted E-Commerce example, Addison Wesley

Rosenberg Doug and Stephens Matt (2007)Use Case Driven Object Modeling with UML theory and practices, Apress

(6)

Gambar

Gambar 2.  Storyboard untuk penambaham data anak asuh
Gambar 5. Robustness diagram Log in
Gambar 6. Robustness diagram menambah panti asuhan

Referensi

Dokumen terkait

adalah jenis Polymesoda coaxans, Anadara antiquata dan Ostrea cucullata Kelas Crustacea yang ditemukan pada ekosistem hutan mangrove adalah sebanyak 54 jenis, dan

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Model Pembelajaran Bamboo Dancing Berbantuan Media Komik Kelas V SD Negeri Margorejo 01 Pati.Program Studi

Pernyataan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode Story Telling dan Media Audio Visual Gerak dapat Meningkatkan Hasil

Sistem navigasi GPS menggunakan kumpulan dari 24 satelit pada ketinggian orbit sekitar 11.000 mil di atas bumi dengan 4 satelit pada masing-masing 6 bidang orbit yang berbeda.

Bagi hasil Cucian Mobil dalam Islam diqiyaskan‟n kepada al-musyaqah (menyuruh seseorang untuk mengelola kebun). Selain di antara manusia, ada yang miskin dan ada

Berdasakan pendapat tersebut di atas, etos kerja yang baik dalam suatu organisasi dapat membantu pegawai untuk memahami bagaimana cara mereka bekerja atau menjalankan tugasnya.

adalah sebuah sirkuit terpadu yang mengubah sinyal dari port serial RS- 232 untuk. sinyal yang sesuai yang digunakan pada sirkuit TTL logika digital

Selain itu hasil pengukuran KKPSAK menunjukan bahwa baik KKPSAK siswa laki- laki maupun siswa perempuan di lokasi sekolah yang terletak di Yogyakarta Utara