• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

MELALUI METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK

PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

AJI REZA NUR SYAHBANI

NIM.115-14-021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

iii

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya,maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari :

Nama : Aji Reza NurSyahbani NIM : 115-14-021

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

MENGGUNAKAN METODE STORY TELLING DAN MEDIA AUDIO

VISUAL GERAK KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, Pembimbing

(4)

iv

(5)
(6)

vi MOTTO

“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai ( dari sesuatu

urusan), tetaplah bekerja keras ( untuk urusan yang lain). Dan hanaya kepada

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta

karunia-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

2. Ketua jurusan PGMI Ibu Peni Susapti M.Si.

3. Desen pembimbing Skripsiku bapak Sutrisna,S.Ag.M,Pd

4. Bapakku dan ibuku tersayang, yang selalu membimbingku, memberikan doa,

nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

5. KakakkuAdityaBayuNugrohoatas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku

sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

6. Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan

membantu menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga besar MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2014, khususnya jurusan pendidikan

(8)

viii

KATA PENGANTAR

ميح رلا نحم رلا للها مسب

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini denganjudul “Peningkatan HasilBelajar IPS Materi

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekan Indonesia Menggunakan MetodeStory

Telling Dan Media Audio Visual Gerak Pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Aulad

Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018”. Shalawat serta

salam penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang kita nantikan

syafaatnya di hari akhir kelak.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M. Pd.

3. Ketua jurusan PGMI IAIN SalatigaPeniSusaptiM,Si,

4. BapakSutrisnaS,Ag, M.Pd.. Selaku pembimbing skripsi yang dengan ikhlas

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak Dr, Muh Saerozi M,Ag Selaku dosen pembimbing Akademik yang

telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang meluangkan

(9)

ix

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

(10)
(11)

xi ABSTRAK

Aji Reza Nur Syahbani. 2018. Peningakatan Hasil Belajar IPS Meteri Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Menggunakan Metode Story Telling dan Media Audio Visual Gerak pada SiswaKelas V Semester II MI TARBIYATUL AULAD Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Sutrisna, S.Ag.,M.Pd

Kata Kunci :Hasil Belajar, IPS MetodeStory Telling

Penelitian ini merupakan upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Meteri Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada SiswaKelas V Semester II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang. Pernyataan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metodeStory Telling dan Media Audio Visual Gerakdapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS Meteri Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Menggunakan MetodeStory Tellingdan Media Audio Visual Gerak padaSiswaKelas V Semester II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang TahunPelajaran 2017/2018, untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas

(action research) sebanyak dua siklus.

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Keriteria Ketuntasan Klasikal.

(12)

xii DAFTAR ISI

BAGIAN AWAL

Halaman Sampul ... i

Halaman judul ... ii

Lembar Logo IAIN ... iii

Lembar persetujuan pembimbing ... iv

Pernyataan keaslian tulisan ... v

Pengesahan Kelulusan ... vi

Motto dan persembahan ... vii

Kata pengantar ... viii

Abstrak ... X Daftar isi ... Xi Daftar tabel ... xv

Daftar gambar... xvi

Daftar lampiran ... xvii

BAGIAN INTI BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1

B. Rumusan masalah ... 5

C. Tujuan penelitian ... 5

D. Hipotesis tindakan ... 6

(13)

xiii

F. Manfat penelitian ... 7

1. Secara teoritis ... 7

2. Secara praktis ... 7

G. Definisi Operasional 1. Hasil belajar ... 8

2. Belajar ... 8

3. Ilmu pengetahuan sosioal ... 8

4. Metode Story Telling ... 8

5. Media Audio visual gerak ... 9

H. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian ... 9

2. Subjek Penelitian ... 10

3. Tempat dan waktu penelitian ... 10

4. Langkah-langkah Penelitian ... 10

5. Teknik Pengumpulan Data ... 13

6. Instrumen Penlitian ... 14

7. Analisis Data ... 15

8. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil belajar ... 19

2. Pengertian belajar ... 20

(14)

xiv

4. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar ... 23

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPS) 1. Pengertian IPS ... 24

2. Fungsi IPS ... 25

3. Tujuan Pembelajaran IP ... 26

4. Ruang Lingkup IPS ... 27

5. Standarkompetensidankopentensidasar IPS ... 27

C. MateriPemebelajaran IPS 1. Peristiwa 10 November 1945 Surabaya ... 27

2. Bandung Lautan Api ... 30

D. Metode Story Telling E. Langkah-langkah Metode Story Telling ... 31

F. Media Audio Visual Gerak ... 32

G. Kajian pustaka 1. Temuan skripsi terdahulu yang memiliki kesamaan dengan H. judul peneliti ... 33

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umun Madrasah I. Letak Geografis MI TARBIYATUL AULAD Jombor ... 36

1. Profil sekolah ... 36

2. Data Guru Madrasah ... 37

3. Data Siswa Tahun Pelajaran ... 38

(15)

xv

B. Subjek Penelitian ... 38

C. Waktu Penelitian ... 39

D. Diskripsi Pelaksanaan penelitian 1. Diskripsi Data Awal atau Pra Siklus ... 40

2. Deskripsi siklus I (perencanaan, pelaksanaan,pengamatan,refleksi) ... 40

3. Deskripsi siklus II (perencanaan, pelaksanaan,pengamatan,refleksi) ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Pra Siklus 1. Analisis Data Pra Siklus ... 55

2. Analisis Data siklus I ... 57

3. Analisis Data siklus II ... 59

4. Hasil Anmtar Siklus ... 61

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Data Siswa... ... 34

2. Tabel 3.2 Data Nama Siswa Kelas V Madrasah…... ... 35

3. Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus... ... 44

4. Tabel 4.2 Hasil Nilai Siklus I... ... 46

5. Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II... ... 48

6. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Dari Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II... ... 50

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas... ... 11

2. Gambar 4.1 Pra Siklus... ... 45

3. Gambar 4.2 Siklus I... ... 47

4. Gambar 4.3 Siklus II... ... 49

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 6 RPP Siklus I dan II

Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 9 Sampel Hasil Tes

Lampiran10 Lembar Observasi Guru Siklus I

Lampiran11 Lembar Observasi Guru Siklus II

Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus I

Lampiran13 Lembar Observasi Siswa Siklus II

Lampiran 14 Dokumentasi

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar tidak

tertinggal dengan bangsa lain salah satu pendidikan tingkat Sd/Mi.

peningkatan mutu pendidikan sangat ditetukan oelh guru sebagai pendidik

dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan kata lain guru

merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan mutu Indonesia. Agar guru

menunaikan dengan baik maka terlebih dahulu harus memahami hal-hal yang

berhubungan proses belajar mengajar.

Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara

eksplisit pada alenia keempat. Bahkan, pendidikan sudah dianggap sebagai

sebuah hak asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak.

Seperti yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right 1948

pasal 26 (1) yang menyatakan bahwa:

Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas,

paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib.

Pendidikan teknik dan profesi harus tersedia dan pendidikan tinggi harus

dapat diakses secara adil oleh semua (Wisudawati, 2017:1).

Untuk membangun masyarakat terdidik, masayarakat yang cerdas,

maka mau tidak mau harus merubah paradigma dan sistem pendidikan. Maka

(20)

2

melinkan menata kembali sistem pendidikan yang ada dengan paradigma baru

yang lebih baik. Dengan paradigma baru, praktik pembelajaran akan digeser

menjadi pembelajaran yang lebih bertumpu pada teori kognitif dan

kontruktivisme (Annurrahman, 2013:2).

Menurut john Dewey dalam hasbullah (1999:2) pendidikan adalah

proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual

dan emosional ke arah alam dan sesame manusia. Sedangkan hasil belajar

yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik menyangkut

aspek kognitif,efektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegitan belajar.

Yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang di

nyatankan dalam skor yang di peroleh dari hasil tes mengenal semjulah

pelajaran tertentu.

Hasil belajar adalah kemampuan siswa ketika siswa mengikuti suatu

pelajaran tertentu dan dimana peserta didik mampu atau berhasil dalam proses

belajar tersebut. Hasil belajar peserta didik harus di sertai dengan pendidkan

yang mampu dan salah satunya yaitu tentang pembelajaran IPS yang dimana

di sekolah dasar/ Madrasah.

Ilmu Pengrtahuan Sosial adalah ilmu yang di kembangkan oleh

manusia yang tidak lain adalah makhluk Allah SWT. Al-Qur’an adalah kalam

Allah yang disampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk dijadikan

(21)

3

manusia, ilmu pengetahuan tentu secara tersurat maupun tersirat sudah

didalam Al-Qur’an itu sendiri. Allah berfirman:

ْل ا َقَلَخ )( َقَلَخ ْى ِذَّل ا َكِّب ر ِمْس اِب ا رْقِا)ا(

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai program pendidikan yang

merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia

dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkuangan sosialnya dan yang

bahaya diambil dari berbagai ilmu social seperti: geografi, sejarah, ekonomi,

antropologi, sosiologi, politik, psikologi. IPS merupakn pembelajaran sosial

dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang di jabarkan secara ilmiah

dalam rangka memberikan wawasan kepada peserta didik khususnya di

tingkat sekolah dasar.

Sering terjadi permasalahan kepada siswa karena banyak peserta didik

sering tidak fokus dan kurang memahami dalam pembelajaran mata pelajaran

IPS. Selain itu dari segi pembelajaran guru belum maksimal, karena dalam

kegiatan belajar mengajar guru hanya menggunakan satu metode yaitu

ceramah. Dari berbagai karakteristik para siswa sulit memahami semua

cakupan pembelajaran IPS antara lain yaitu kurangnya minat baca dan

sebagaian siswa menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang

cukup sulit. Sehingga hasil belajar peserta didik masih rendah hanya 29.5%

siswa yang lulus dari jumlah 17 siswa.

Akan tetapi karena bahan belajar IPS yang cakupannya beragam dan

luas serta tuntutan kurikulum yang sarat dengan muatan yang harus di

(22)

4

mengalami kesulitan dalam menyajikan bahan ajar IPS dengan baik, menarik,

dan menantang minat belajar belajar peserta didik. Pada akhirya pembelajaran

ips dilaksanakan di kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten

Semarang.

Menurut hasil observasi guru IPS kelas V tersebut menyatakan bahwa

murid kelas V merasa jenuh terhadap materi yang di sampaikan guru karena,

materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia terlalu panjang

lebar. sehingga hasil belajar peserta didik masih banyak belum mencapai nilai

KKM yang sudah ditetapkan yakni 70. Oleh sebab itu, dari berbagai

permasalahan yang di temukan perlu adantya sebuah inovasi dalam

pembelajaran IPS dengan melihat hasil belajar IPS maka perlu meningkatkan

proses pembelajaran IPS yaitu deengan memilih metode dan media yang tepat

salah satunya adalah metode story telling dan media audio visual gerak.

Metode story telling adalah kegiatan menyampaikan cerita dari seorang

storyteller kepada pendengar dengan tujuan memberikan informasi bagi

pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya sendiri

dan orang lain, serta mampu melakukan problem solving. Media audio visual

gerak adalah media yang dapat digunakan menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette ( Drs.Syaiful

Bahri Djamarah dan Drs,. Aswan Zaim, 2006:124).

Dengan menggunakan metode story telling dan media audio visual gerak

Siswa dapat memahami materi yang di sampaikan guru dengan baik dan

(23)

5

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peningkatan hasil

belajar dapat di kaji melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

metode story telling dan media audio visual gerak yang menekankan pada

ketrampilan mendongeng guru dan siswa dalam bercerita untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan judul “Peningkatan Hasil

Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdakaan Indonesia Kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan

permasalahan penelitian, yakni: Apakah penggunaan pembelajaran metode

Story Telling dan media Audio Visual gerak mata pelajaran IPS materi

perjuangan mempertahankan kemerdakaan Indonesia dapat meningkatan hasil

belajar siswa kelas V MI TARBIYATUL AULAD Jombor Tuntang

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk Mengetahui

pengunaan metode Story Telling dan Audio Visual gerak dapat meningkatan

hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdakaan Indonesia

kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang tahun

(24)

6 D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan penelitian ini adalah penggunaan metode

pembelajaran Story Telling dan media Audio Visual Gerak dapat

meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V di MI TARBIYATUL AUALAD

Jombor Tuntang Kabupaten Semarang Tahu Pelajaran 2017/2018.

E. Indaktor Keberhasilan

Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk

dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator

keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia. Indikator keberhasilan penelitian sebagai berikut:

1. Secara individual: siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai

KKM ≥70

2. Secara klasikal: siklus akan berhenti apabila jumlah nilai siswa kelas

V secara keseluruhan dalam kelas telah memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 70 Serta tercapainya ketuntasan

klasikal sebesar

(25)

7 F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Menambah informasi dan pengetahuan khususnya tentang metode

yang tepat dalam pembelajaran IPS pada Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tatbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

2. Secara Praktis

a. Bagi peserta didik

1) Peserta didik memperoleh pelajaran IPS kelas V MI Tarbiyatul

Aulad Jombor menjadi menarik dan menyenangkan dalam

memahami materi IPS sehingga dapat meningkatkan hasil

belajarnya.

2) Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam

menyampaikan gagasan atau ide dalam proses pembelajaran

b. Bagi Guru

Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat yang variatif dan inovatif

sehingga menambah wawasan mutu pembelajaran,

c. Bagi Sekolah

1. Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya

(26)

8 G. Definisi Operasional

Agar dapat dipahami dari pengertian diatas, maka definisi dari

variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

Menurut Agus Supriyono ( 2011:7) Hasil belajar adalah perubahan prilaku

secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

2. Belajar

Menurut Slameto dalam Hamdani (2011:20) Belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam ineraksi dengan lingkungannya.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPS)

Pengertian IPS sebagai suatu program pendidikan yang merupakan

suatau keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan dalam

lingkungan alam fisik, maupun lingkungan sosialnya dan yang bahannya

diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti, geografi, dejarah, ekonomi,

antropologi, sosiologi, politik dan psikologi ( Buchari Alma, 2003:148),

4. Metode Story telling

Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai

tujuan (Susan Zanti Arbi, 1993:28). Metode story telling adalah kegiatan

menyampaikan cerita dari seorang storyteller kepada pendengar dengan

(27)

9

untuk mengenali emosi dirinya sendiri dan orang lain, serta mampu

melakukan problem solving Rita Diah Ayuni( 2013:121).

5. Media Audio visual gerak

Media Audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan

unsur gambar. Media audio visual gerak adalah media yang dapat

digunakan menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti

film suara dan video cassett ( Drs.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs,.

Aswan Zaim, 2006:124).

H. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang peneliti tetapkan di atas adalah

penelitian tindakan kelas. Sedangkan prosedur yang peneliti lakukan dan

langkah-langkah penelitian tindakan kelas tersebut mengikuti

prinsi-prinsip dasar yang berlaku dalam tata tertib penelitian tindakan kelas yang

berlaku atau yang harus dilakukan.

Menurut Kunandar (2011:45) penelitian tindakan kelas adalah

sebagai suatu penelitian (action research) yang dilakukan oleh guru yang

sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang

lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan

(28)

10

pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu

dalam suatu siklus.

Jadi berdasarkan keterangan diatas, penelitian tindakan kelas

adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di

dalam kelasnya.

2. Subjek penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas V

berjumlah 17 peserta didik di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang

Kabupaten Semarang. Peneliti memilih kelas V karena banyak peserta

didk yang di kelas tersebut nilai mata pelajaran IPS belum mencapai

KKM.

3. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyaul Aulad Jombor

Tuntang Kabupaten Semarang pada bulan Mei semester II tahun pelajaran

2017/2018.

4. Langkah-langkah Penelitian

Di dalam penelitian tindakan terdapat empat tahapan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan

penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Menurut Suyadi dalam bukunya Panduan Penelitian Tindakan

Kelas (2014:50) langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai

(29)

11

a. Perencanaan

Secara matang dan teliti. Maka kegiatan yang akan dilakukan

yaitu:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Membuat sekenario pembelajaran yang sesuai.

3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah

menerapkan apa yang direncanakan pada tahap satu, kegiatan

pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pembelajran terdiri dari tiga

kegiatan yaitu pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)

dan penutup. Peneliti akan menggunakan metode pembelajaran Story

telling dan media audio visual gerak untuk mengajar. Pengamatan

Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas

belajar siswa. Peneliti akan menggunakan teknik tes dan pengamatan

untuk melihat efek penggunaan metode Story Telling dan media Audio

Visual Gerak dalam proses pembelajaran.

c. Refleksi

Refleksi merupakan tahap untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, dan

dievaluasi. Hal ini dilakukan untuk menyempurna tindakan berikutnya.

Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana minat peserta

(30)

12

kelemahan dari tindakan yang sudah dilaksanakan, setelah itu mencari

solusi dalam mengatasi kelemahan tersebut. Selain itu refleksi dilakukan

untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan guru dalam penyajian

materi dan penguasaan didalam kelas, sehingga dapat menjadi bahan

evaluasi bagi guru agar dalam penyampaian materi dapat menjadi lebih

baik dalam pertemuan yang selanjutnya. Menurut Suyadi (2011:50)

(31)

13

Tahap 1 : Perencanaan, yaitu tahapan ini berupa menyusun rancangan

tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan banggaimana tindakan tersebut akan

dilakukan

Tahap 2 : Pelaksanaan, yaitu pada tahap ini rancangan strategi dan

skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan.

Tahap 3 : Pengamatan, yaitu tahap ini peneliti melakukan pengamatan

dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

Tahap 4 : Refleksi, yaitu tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data

yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna

menyempurnakan tindakan berikutnya. (Suharsimi Arikunto

dkk, 2014:75-80)

5. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek

dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi,

2012:69).

Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data

(32)

14

didik. kelas V MI Tarbiyatuil Aulad Jombor Tuntang Kabupaten

Semarang.

b. Studi Dokumentasi

Menurut Irawan dalam Sukandarrumidi, (2012:100), studi

dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan

kepada subyek penelitian.

Dengan metode ini, peneliti gunakan untuk memperoleh

informasi mengenai kondisi lingkungan sekolah, kelas, peserta didik,

dan hal-hal lain yang mendukung hasil penelitian.

c. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang di

berikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan

jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis

tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar, dan tes kecerdasan

(wijaya kusumah dan dedi dwitagama, 2010:78 ).

Dengan metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data

yang berupa nilai kognitf peserta didik baik berupa tes lisan maupun

tertulis.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang disiapkan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V

(33)

15

c. Lembar Soal

d. Lembar pengamatan

7. Analisis Data

Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang,

menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi

data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) tema apa yang dapat

ditemakan pada data, (2) seberapa jauh data dapat mendukung

tema/arah/tujuan penelitian. (suharsimi arikunto dkk, 2014:132).

Hasil belajar peserta didik dapat diketahui menggunakan nilai

ketuntasan belajar. Dalam menentukan ketuntasan peserta didik terhadap

indikator yang ditetapkan, dapat diperoleh dari hasil belajar. Untuk

mengetahui persentase ketuntasan per peserta didik dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

Nilai = jumlah jawaban benar x 100%

Jumlah seluruh soal

Untuk mengetahui ketuntasan belajar kelas digunakan rumus sebagi

berikut :

Keteuntasan : jumlah peserta didik yang tuntas x 100%

(34)

16 I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang

diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan

bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagian awal meliputi:

a. Halaman Sampul

b. Halaman Judul

c. Halaman Berlogo

d. Halaman Persetujuan Pembimbing

e. Halaman Pengesahan

f. Pernyataan Keaslian Tulisan

g. Motto dan Persembahan

h. Kata Pengantar

i. Abstrak

j. Daftar Isi

k. Daftar Tabel

l. Daftar Lampiran

2. Bagian inti

Bagian inti Skripsi PTK ini memuat: Pendahuluan, landasan teori,

(35)

17

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Maslah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Tindakan

E. Indikator Keberhasilan

F. Manfaat Penelitian

G. Definisi Operasional

H. Metode Penelitian

I. Sistematika Penelitian

BAB II: LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

B. Ilmu Pengrtahuan Sosial

C. 10 November dan Bandung lautan api

D. Metode story telling

E. Media Audio Visual Gerak

F. Kajian Pustaka

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Aulad Jombor

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(36)

18

B. Perbandingan Hasil Antar Siklus

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian akhir meliputi:

a. Daftar Pustaka

(37)

19

BAB II

LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Berdasarkan Kamus Besar Indonesia peningkatan adalah proses

perbuatan, cara meningkatkan usaha dan sebagainya. Berdasarkan

kesimpulan tersebut peningkatan adalah suatu proses perubahan

meningkat, yang berarti proses perubahan menjadi lebih baik. Sedangkan hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak

semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi

aktivitas belajar umumnya disetai perubahan tingkah laku (Aunurrahman,

2014:37).

Hasil belajar adalah kemapuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai

oleh siswa sangat erat kaitanya dengan belajar dan rumusan tujuan

instruksional yang direncanakan guru sebekumnya. (Sopiatin dan sohari

sahrani, 2011: 64)

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah

mengalami aktivitas belajar. Disekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari

penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran yang telah ditempuhnya

(38)

20

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif, afektif

maupun psikomotorik.

2. Pengertian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepribadian ilmu”. Definisi ini

memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang untuk

mencapai kepandaian atau ilmu. (Rahyubi, 2014:2)

Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah

dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika sesorang melaksanakan

aktivitas sendiri, maupun didalam suatu kelompok tertentu.Belajar

merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk didalamnya belajar

bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82%

anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 4 tahun memiliki citra diri

yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri (Aunurrahman,

2013:33). Burton, dalam sebuah buku “ The Guidance of Learning

Avtivites”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkahlaku

pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu

dan individu dengan lingkunganya sehingga mereka mampu berinteraksi

(39)

21

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu agar

memperoleh kepandaian atau ilmu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluran, sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungan.

Belajar adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang

untuk melakukan perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya ( Slameto, 2003:2).

Menurut Witherington (1952) dalam buku Dr Hamdani M.A belajar

merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai

pola-pola respons yang baru berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan,

pengetahuan, dan kecakapan. Menurut Fontana, seperti yang dikutip Udin

S. Winatapura, mengemukakan bahwa learning (belajar) mengandung

pengertian proses perubahan yang relatife tetep dalam perilaku individu

sebagai hasil dari pengalaman.

Menurut hudoyo “belajar merupakan kegiatan bagi setiap

orang.Pengetahuan ketrampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap

seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar”.

Karena itu sesorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam diri

orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu

(40)

22

Menurut Hamalik dalam ( Ahmad Susanto 2013:3) menjelaskan

bahawa belajar adalah modifikasi atau menperteguh perilaku melalui

pengalaman. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses

suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan

demikian, belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal.

Dari berbagai pendapat di atas dapat di simpulkan bahawa belajar

merupakan perubahan tinhkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati,

menengarkan,meniru, dan sebagainya. Belajar akan lebih baik jika

subjek belajar mengalami atau melakukannya.

a. Ciri-ciri belajar

Ciri-ciri belajar dalam buku teori belajar dan pembelajaran ( Baharudin

dan Esa Nurwahyudi : 15) adalah sebagai berikut :

1) Belajar di tandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Hasil

belajar dapat diamati dari tingkah laku.

2) Perubahan perilaku relative permanen. Ini berti bahawa perubahan

tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan

tetapi atau tidak berubah-ubah tetapi, perubahan tingkah laku

tersebut. Tidak akan terpancang seumur hidup.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segala sdapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut

bersifat potensial.

(41)

23

5) Pengalaman atau latihan itu, dapat memberikan penguatan. Sesuatu

yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan

untuk mengubah tingkah laku.

b. Faktor yang mempengaruhi Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di

bedakan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Baharudin

dan Esa Nurwahyudi 2008:19).

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yag berasal dari dalam diri

individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.

a) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik individu yang pertama, keadaan tonus jasmani.

Yang kedua, keadaan fungsi jasmani.

b) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis

yang utam mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan

(42)

24

2) Faktor eksternal

menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi belajar dapat di golongkan menjadi 2 yaitu, faktor

lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

a) Faktor lingkungan sosial terdiri dari lingkungan sosial sekolah,

lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial keluraga.

b) Faktor lingkungan non sosial terdiri dari lingkungan alamiah,

faktor instrumental, dan materi pelajaran.

B. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

1. Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Pengertian IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah suatu program

pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya

mempersoalkan dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan

sosial, seperti greografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik,

dan psikologi ( Buchari Alma 2010:148).

Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang

bersumber dari ilmu-ilmu sosial dan di padukan untuk kepentingan

pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Ilmu pengetahuan sosial atau

disingkat IPS merupan pelajaran di berikan mulai dari SD/MI/SLB,

SMP/MTS/SMPLB sampai SMA/MA/SMK. IPS mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

llmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan tidak hanya

(43)

25

membina siswa menjadi masyarakat dan warga Negara yang memiliki

tanggung jawab atas kesejahterahan bersama.

Secara sederhana IPS atau ilmu pengetahuan sosial dapat diartikan

sebagai perbaduan berbagai konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang

diramu untuk kepentingan program pendidikan dan pelajaran di sekolah

maupun di lingkungan masyarakat. Dengan demikian IPS sangat penting

untuk mendidik siswa dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan agar dapat mengambil bagian aktif dalam kehidupannya dan

sebagai anggota masyarakat dan warga Negara yang baik.

Dapat di simpulkan bahwa pengertian IPS adalahsuatu ilmu disiplin

sosial yang mencakup sangat luas tentang aspek politik, sosiologi,

ekonomi, budaya dan sejarah dan mempelajari hubungan atau interaksi

antara manusia dan di lingkungan masyarakat.

2. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu pengetahuan sosial selain mempunya tujuan membentuk warga

Negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga fungsi aplikatif. Fungsi

yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sebagai pendidikan, selain itu

memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan

(44)

26 3. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar

mengetahui masalah sosial yang terjadi di masyarakat, miliki mental

positif terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Dan bisa

trampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa di masyarakat. Tujuan

pembelajaran IPS dalam buku Ahmad Susanto, mutakin (1998)

merumuskan tujuan pembelajaran IPS sebagai berikut:

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat, atau

lingkungannya melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasra dan mampu menggunakan

metode dan diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat

digunakan untuk memecahakan masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta

mampu membuat analisis yang kritis,selanjutnya mampu mengambil

tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab

(45)

27

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ruang lingkup IP Suntuk SD/MI ( Rasimin 2012:34) sebagai berikut :

a. Manusia, tempat, dan lingkungan.

b. Waktu, berkelanjutan, dan perubahan.

c. System sosial dan budaya.

d. Perilaku ekonomi dan kesejahterahan.

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS kelas V SD/MI.

Standar kompetensi dan kompensi dasar mata pelajaran IPS kelas V

SD/MI semester dua dalam stuktur kurikulum tingkat satuan pendidikan.

C. Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Peristiwa 10 November 19945 Surabaya

Kedatangan sekutu pada mulanya di sambut dengan sikap terbuka.

Harapan rakyat Indonesia, tentara Jepang yang selama ini sangat

mengganggu dapat dilucuti oleh sekutu. Akan tetapi kedatangan sekutu

yang di sertai dengan orang-orang NICA (Nederlands Indies Civil

Adminitration atau Pemerintahan sipil Hindia Belanda) akan

membangun kembali kekuasaan kolinial belanda. Sikap rakyat

Indonesia kemudian berubah menjadi curiga dan selanjutnya memusui

sekutu.

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan sekutu di bawah

komando Brigadir Jendral A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya.

(46)

28

Indonesia. Terutama, setelah pasukan ini menyerbu penjara republik

untuk membebaskan perwira-perwira sekutu yang ditawan pihak

republik.

Akibat tindakan sekutu tersebut, pada tanggal 28 Oktober 1945,

rakyat Indonesia menyerang pos-pos sekutu di Surabaya. Hanya dalam

waktu satu hari, pasukan sekutu dapat di hancurkan. Namun, pemimpin

republik segera memerintahkan penghentian tembak-menembak.

Sebaliknya, penghentian tembak menembak itu tidak dihormati oleh

pihak sekutu.

Dalam suatu kejadian, Brigjen Mallby ditemukan telah tewas. Hal

ini menyebabkan sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat

menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut

adalah “ pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus

melapor dan meletakan senjatanya. Selnjutnya, mereka harus

menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu

ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945”.

Tentu saja, ultimatum itu tidak di patuhi oleh rakyat Indonesia.

Sebaliknya, justru membakar semangat juang bangsa Indonesia untuk

mempertahankan kehormatan sebagai bangsa yang merdeka.

Pada tanggal 10 November 1945, pecahlah pertempuran besar di

Surabaya, sekutu mengerahkan pasukan darat yang berkekuatan 10.000

– 15.000 tentaranya. Di samping itu, pihak sekutu mengarahkan

(47)

29

lain dari arah pantai Surabaya. Pasukan sekutu juga mengarahkan

pesawat tempur angkatan udara kerajaan Inggris, yakni RAF (Royal

Air Force).

Pertempuran Surabaya ini berlangsung sangat tidak seimbang.

Namun karena semangat juang, tekad untuk mempertahankan

kemerdekaan tidak dapat membuat para pejuang mundur atau

mengalah. Mereka justru semakin bergelora melawan sekutu yang baru

saja memenangkan dalam perang dunia II.

Sepanjang pertempuran, semangat juang bangsa Indonesia terus

dibakar oleh pemimpin perjuangan rakyat Surabaya, yakni Bung Tomo.

Dengan suaranya yang lantang, Bung Tomo membakar semangat dan

berseru: “maju terus pantang mundur! Allahu akbar! Allahu Akbar!”

suara Bung Tomo ini terdengar pula melalui radio-radio.

Pertempuran Surabaya ini berlangsung sampai awal bulan

Desember 1945 dengan ribuan pejuang yang gugur. Mereka rela

berkorban demi kehormatan dan kemerdekaan tanah airnya. Untuk

memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya yang mencerminkan

seluruh bangsa Indonesia, pemerintah kemudian menetapkan tanggal

10 November sebagai hari Pahlawan.

b. Bandung Lautan Api

Pasukan sekutu memasuki kota Bandung pada bulan Oktober

1945. Di Bandung, sekutu juga bersikap sewenang-wenang dengan

(48)

30

senjata hasil lucutan dari tentara Jepang. Selain itu juga, sekutu

meminta pihak pejuang dan rakyat meninggalkan kota Bandung.

Dengan alasan penjagaan keamanan. Ultimatum itu tidak dihiraukan

oleh para pejuang sehingga sering terjadi bentrokan dengan pihak

sekutu. Kota Bandung pun kemudian di bagi dua menjadi bagian utara

dan selatan yang dibatasi oleh rel kereta api.

Setelah ultimatum pertama tidak dihiraukan. Dating ultimatum

yang kedua pada tanggal 23 Maret 1945. Isinya meminta segera

mengosongkan seluruh kota Bandung. Pemerintah Republik Indonesia

di Jakarta memerintahkan agar ultimatum kedua dipatuhi oleh

masyarakat Bandung. Akhirnya, para pejuang yang tergabung dalam

TRI (Tentara Republik Indonesia) di Bandung dengan berat hati

meninggalkan kota Bandung menuju arah selatan yakni ke Balai Indah,

Dayeuhkolot, Soreang dan daerah lain di sekitarnya. Sebelum

meninggalkan kota Bandung, pejuang-pejuang Republik Melancarkan

serangan umum kearah posisi sekutu di Bandung utara. Pada tanggal

24 Maret 1946, mereka membakar semua bangunan dan barang yang

ada di kota Bandung bagian selatan. Mereka tidak rela jika Bandung

yang mereka bela dan cintai di duduki dan dikuasai oleh Sekutu secara

utuh. Lebih baik dibakar sampai habis daripada harus dikuasai musuh.

D. Metode Story Telling

Metode story telling adalah kegiatan menyampaikan cerita dari seorang

(49)

31

pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya

sendiri dan orang lain, serta mampu melakukan problem solving Rita Diah

Ayuni( 2013:121).

E. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Story Telling

Proses pemebelajaran menggunakan metode Story telling pada

pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia sebegai berikut:

a. Guru mempersiapkan bahan materi yang akan di ajarkan kepada siswa.

b. Guru menayangkan flim pendek tentang peristiwa 10 November di

Surabaya dan Bandung lautan api.

c. Setelah itu guru menjelaskan sedikit tentang peristiwa 10 November di

Surabaya dan Bandung lautan api.

d. guru meminta siswa untuk maju kedepan satu per satu untuk

menjelaskan materi tersebut.

e. Setelah memahami hasil cerita syang dilakukan siswa, guru mulai

menjelaskan tujuan pemebelajaran yang ingin dicapai.

f. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan :

a. Dapat menumbuh dan mengembangkan daya imajinasi anak.

b. Mengembangkan intelektual pada anak.

(50)

32

Kelemahan :

a. Seringkali kesulitan menyusun cerita.

b. Seringkali kesulitan menggunakan media.

c. Dapat membuat anak pasif.

d. Apabila media tidak menarik anak kurang aktif.

F. Media Audio visual gerak

Menurut Awang dalam Suwardi media adalah salah satu aspek

trpenting dari komunikasi dalam kehidupan manusia, perilaku, gaya hidup,

dan normal kehidupan (Suwardi 2017 : 226). Media Audio visual adalah

media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media audio visual

gerak adalah media yang dapat digunakan menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassett ( Drs.Syaiful

Bahri Djamarah dan Drs,. Aswan Zaim, 2006:124).

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan :

a. Siswa mudah memahami materi yang di sampaikan guru.

b. Siswa tidak bosan dalam pembelajaran.

c. Siswa antusian dalam pembelajaran.

d. Kelemahan

a. Keterbatasan alat LCD di sekolah.

(51)

33

c. Listrik yang tidak stabil.

G. Kajian Pustaka

Temuan skripsi terdahulu yang memiliki judul yang sama. Untuk

melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan kajian terhadap

penelitian-penelitain terdahulu yaitu :

Skripsi berjudul “ Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada

kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media

audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur yang ditulis oleh

Neneng Suryani Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan( FTIK) Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014”.

Hasil penelitiannya adalah hasil penelitian menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar IPS dengan media visual pada siswa kelas V di MI

Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur, hal ini terlihat dari hasil belajar yang

meningakat yaitu hasil rata-rata post test siklus I 64,67 dengan presentase

ketercapaian KKM 54,8% meningkat pada siklus II dengan rata-rata post test

72,74 dengan presentase ketercapaian KKM sebesar 74,2%.

Skripsi berjudul “ Peningakatan Kemampuan Menyimak Isi Cerita Story

Telling Melalui Media Bonekah Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa

Kelas 1SD N Watu Bonang Kecamatan Tawangsari yang ditulis oleh Nur Fitria

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tahun 2013”

Hasil penelitian adalah hasil tindakan keelas ini menunjukan terjadinya

(52)

34

kemampuan menyimak siswa didalam siklusnya yaitu : pada saat pra siklus

siswa yang menyimak pembelajaran dengan baik sebesar 42,85% , pada siklus

I sebesar 57,14% pada siklus II mencapa 78,55%. b. meningkatkan hasil

belajar siswa yang berupa mengerjakan soal dengan benar yaitu pada presntase

ketuntasan pra siklus sebanyak 35,71%, siklus I presentase ketuntasan

mencapai 71,43% dan pada siklus II presentase ketuntasan mencapai 92,86%.

Skripsi berjudul” peningkatan prestasi belajar IPS menghargai tokoh

pahlawan dan peran tokoh alam mempertahankan kemerdekaan melalui media

audio visual pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Blagung Kecamatan

Simo tahun ajaran 2014/2015. Di tulis oleh Syarifudin jurusan pendidikan guru

madrasah ibtidaiyah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) IAIN Salatiga

tahun 2015.

Hasil penelitian adalah 1) rata-rata siklus I adalah 56,5 dan ketuntasan

belajar 50% atau 10 siswa. 2) rata-rata siklus II adalah 65,5 dan ketuntasannya

belajaranya 75%. 3) rata-rata nilai siklus III adalah 83,5 dan ketuntasannya

90%.

Berdasarkan kajian pustaka diatas terdapat kesamaan dan perbedaan diatas.

Kesamaan yaitu sama-sama penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

metode tersebut hasil nya mengalami peningkatan. Perbedaannnya pada

skripsinya Neneng Suryani membahas tentang Peningkatan hasil belajar IPS

siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan

kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung

(53)

35

Menyimak Isi Cerita Story Telling Melalui Media Bonekah Pada Pembelajaran

Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1SD N Watu Bonang Kecamatan Tawangsari.

Setelah peneliti mengamati penelitian diatas dengan melihat hasil

penelitian tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang sama

dengan menggunakan metode Story Telling namun pada lokasi penelitian di MI

Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang dikarenakan melihat

hasil belajar siswa yang masih rendah sehinga mendorong peneliti melakukan

penelitian di sekolah tersebut yang kemudian peneliti memberi judul

Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Mempertahankan

Kemerdakaan Indonesia kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang

(54)

36 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah

1. Letak Geografi MI TARBIYATUL AULAD Jombr

Penelitian ini dilaksanakan di MI TARBIYATUL AULAD Jombor

Tuntang Kabupaten Semarang. Dalam bagian ini penulis ingin

memaparkan lokasi dilaksanakan penelitian ini. Hal ini penulis untuk

menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya

juga sangat berpengaruh pada analisis data yang akan dilakukan. Secara

garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut:

a. Sebelah timur berbatasan dengan jalan kampung dan Mushola

b. Sebelah barat berbatasan dengan perkarangan rumah bapak

Muslikin.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan gedung yayasan Ma’arif.

d. Sebelah utara berbatasan dengan perkarangan rumah bapak asari.

2. Profil Madrasah

a. Nama Sekolah : MI TARBIYATUL AULAD

b. Alamat Sekolah : JL. Jawa No.10 Jombor Kec.

Tuntang Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah

c. Nomer Hp : 087700487018

d. Yayasan Penyelengaraan : lembaga Pendidikan Ma’arif NU

e. Alamat Yayasan : Dusun Krajan Kec. Tuntang Kab.

(55)

37

f. NSM : 111233220074

g. NPSM : 60712901

h. Jenjang Akredetasi : Terakreditasi

i. Tahun Didirikan : 1959

j. Tahun Operasional : 1960

k. Piagam Pendirian : Departemen Agama Provinsi Jawa

Tengah (No: LK/3.c/163/pgm.MI/1978, Tertanggal 2 Januari 1978

l. Status Tanah : Milik yayasan/wakaf

m. Surat Kepemilikan Tanah : Sertifikat/Akta

n. Luas Tanah : 971 m²

o. Luas Bangunan : 596 m²

p. Status Bangunan : Milik Yayasan

3. Data Guru Madrasah

a. Kepala Madrasah : Nur Hidayati S.Pd,i

b. Tenaga Pendidik : 10 Orang

c. Tenaga Kependidikan : 1 Orang

4. Data Siswa Tahun Pelajaran 2017/2018

Tabel 3.1 Data Siswa tahun ajaran 2017/20018

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1 I 7 11 18

2 II 8 19 27

(56)

38

4 IV 12 12 24

5 V 11 6 17

6 VI 13 9 22

Jumlah 61 64 124

5. Data Fasilitas Sekolah

a. Ruang Kepala Sekolah : 1

b. Ruang Guru : 1

c. Ruang Kelas : 6

d. Perpustakaan : 1

e. Mushola : 1

f. UKS : 1

g. WC : 3

B. Subjek Penelitian

Subjek yang dilakukan peneliti aadalah siswa kelas V MI Tarbiyatul

Aulad jombor yang berjumlah 17, terdiri dari 6 perempuan dan 11 laki-laki

pada tahun ajaran 2017/2018 tercatan sebagai siswakelas V MI Tarbiyatul

Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang. Adapun nama-nama siswa

yang menjadi subjek penelitian adalah sebahgai berikut:

Tabel 3.2Nama-nama Siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor

Tahun ajaran 2017/2018

No Nama Jenis kelamin

1 Ahmad Sendi L

(57)

39

Penelitian dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2017/2018 pada bulan

Mei 2018. Adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Observasi dilakukan 2 kali pada hari rabu, 18 April dan hari rabu, 25 April.

2. Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada hari rabu, 9 Mei 2018.

3. Kegiatan Siklus II dilaksanakan pada hari rabu 16 Mei 2018

D. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini memaparkan gambaran kondisi kelas V MI Tarbiyatul

Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang. Sebelum dan sesudah

menerapkan metode story telling dan media audio visual gerak .

1. Diskripsi Data Awal atau Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan peneliti sebelum

melakukan penelitian di peroleh data kondisi pembelajaran pada siswa

kelas V di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang

(58)

40

pasif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang selama ini di

terapkan guru masih monoton mengacu pada buku panduan guru. selain itu

siswa kurang antusias dalam pembelajaran, kurang memperhatikan

penjelasan guru dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

Data yang diperoleh bahawa hasil nilai ulangan harian sebelum

menerapkan metode story telling dan media audio visual gerak masih

banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal ( KKM).

Adapun nilai KKM mata pelajaran IPS kelas V MI Tarbiyatul Aulad

Jombor Tuntang Kabupaten Semarang adalah 70.

a. Diskripsi Pelakasaan siklus 1

Penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu tanggal 9 Mei 2018 di

kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun meteri yang di ajarkan pada siklus

1 adalah Peristiwa 10 November 1945 Surabaya. Pelaksaan penelitian

siklus 1 dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksaaan,

pengamatan, refleksi.

1) Perencanaan

Kegiatan ini meliputi :

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

b) Menyiapkan media pembelajaran lcd proyektor, lap top.

c) Lembar pengamatan pembelajaran.

d) Dan alat yang mendukung jalannya pembelajaran.

(59)

41

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum

pelajaran di mulai.

c) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.

d) Guru bertanya jawab dan bernyanyi “MAJU TAK GENTAR”

e) Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang peristiwa 10 november di Surabaya.

f) Guru menanyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

g) Menjelaskan tentang peristwa 10 November 1945 di Surabaya

h) Tanya jawab tentang peristwa 10 November 1945 di surabaya..

i) Menayangkan film peristwa 10 November 1945 di surabaya.

j) Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju

kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang

telah di putarkan.

k) Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu

saat terjadi peristiwa 10 November di surabaya dengan sekarang.

l) Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di

kumpulkan.

m)melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

n) memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang peristiwa

(60)

42

o) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

peserta didik

p) Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulkan.

q) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

r) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

s) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

t) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan peneliti untuk mengetahui keaktifan guru

maupun siswa dalam pembelajaran dengan metode story stelling

dan media audio visual gerak. Berikut hasil pengamatan dari

(61)

43

Pengamatan Guru Siklus 1

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

I. KEGIATAN AWAL

1 Guru mengucapkan salam. V

2

Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum pelajaran di

mulai. V

3

Setelah selesai berdoa guru

mengabsensi siswa. V

4

Guru bertanya jawab dan bernyanyi

“MAJU TAK GENTAR” V

5

Guru Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang

peristiwa 10 november di Surabaya. V

6

Guru menanyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai V II. KEGIATAN INTI

1 Menjelaskan tentang peristwa 10

November 1945 di Surabaya V 2 Tanya jawab tentang peristwa 10

November 1945 di surabaya.. V 3 Menayangkan film peristwa 10

November 1945 di surabaya. V

4

Setelah selesai menonton film guru menyuruh siswa maju kedepan satu per satu untuk menceritakan kembali film yang telah di putarkan.

V

5

Setelah itu guru siswa membandingkan perkembangan dahulu saat terjadi peristiwa 10 November di surabaya dengan sekarang.

V

6

Guru memberikan tugas individu ke siswa yang nanti akan di kumpulkan. V

7

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

(62)

44

8

memfasilitasi peserta didik mencari informasi tentang peristiwa 10 November di surabaya di perpustakaan.

V

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik V

Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

V

III. KEGIATAN AKHIR

1

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

V

2

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

V

3

memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran; V

4

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

V

Keterangan:

Sangant Baik = SB cukup = C

(63)

45

Pengamatan siswa Pada Siklus I

NO ASPEK YANG DINILAI SKALA PARTISIPASI

SB B C K

I. KEGIATAN AWAL

1 Siswa menjawab salam. V 2 Siswa mebaca doa sebelum belajar V

3

Siswa mengacungkan tangan saat

mengabsensi V

4

Siswa bertanya jawab dan bernyanyi

“MAJU TAK GENTAR” V

5

Siswa menyimak penjelasan guru

tentang tema yang akan di ajarkan V

6

Siswa mendengarkan yang di

sampaikan guru V II. KEGIATAN INTI

1

Siswa menyimak penjelasan guru tentang peristwa 10 November 1945 di Surabaya

V

2 Siswa bertanya tentang peristwa 10 November 1945 di surabaya.. V 3 Siswa memperhatikan film peristwa

10 November 1945 di surabaya. V

4

Siswa satu per satu maju kedepan satu untuk menceritakan kembali film yang telah di putarkan.

V

5

Siswa mengerjakan tugas individu yang di berikan guru yang nanti akan di kumpulkan.

V

6

Siswa aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan V

7

Siswa mencari informasi tentang peristiwa 10 November di surabaya di perpustakaan.

V

8

Siswa bertanya tentang hal-hal yang

belum diketahui peserta didik V

(64)

46

1 Siswa membuat rangkuman hasil

pembelajaran V

2

Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kegiatan pembelajran di pertemuan selanjutnya

V

3 Membaca doa penutup V Keterangan:

Sangat Baik = SB

Baik = B

Cukup = C

Kurang = K

4) Refleksi

Dalam penelitian siklus 1 dan pengamatan peneliti menemukan

beberapa catatan dan saran sebagai berikut:

a) Catatan:

(1) Dalam pembelajaran siswa belum mampu mengikuti

pembelajaran dengan baik.

(2) Guru kurang keras dalam penyampaian materi.

(3) Dalam menjelaskan guru masih kurang dalam menguasai

keadaan kelas.

b) Saran

(1) Hendaknya guru memperhatikan siswa yang kurang aktif.

(65)

47

(3) Sebaiknya guru lebih mempersiapkan rencana pembelajaran

yang akan di laksanakan.

b. Diskripsi Pelakasaan siklus 2

Penelitian siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu tanggal 16 Mei

2018 di kelas V MI Tarbiyatul Aulad Jombor Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun meteri yang di ajarkan

pada siklus 1 adalah bandung lauatan api. Pelaksaan penelitian siklus

2 dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksaaan,

pengamatan, refleksi.

1) Perencanaan

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

b) Menyiapkan media pembelajaran lcd proyektor, laptop.

c) Lembar pengamatan pembelajaran.

d) Dan alat yang mendukung jalannya pembelajaran.

2) Pelaksanaan

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru memimta salah satu murid untuk memimpin doa sebelum

pelajaran di mulai.

c) Setelah selesai berdoa guru mengabsensi siswa.

d) Guru bertanya jawab dan bernyanyi “HALLO-HALLO

Gambar

Tabel 3.1 Data Siswa tahun ajaran 2017/20018
Tabel 3.2Nama-nama Siswa kelas V MI Tarbiyatul Aulad
Tabel 4.1 daftar nilai pra siklus
Gambar 4.1 Data Nilai Pra Siklus
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus II pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 45% keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dengan

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

Yaitu suatu eksibisi yang biasa diselenggarakan secara berpindah- pindah dari tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain. Berbagai macam barang yang dipamerkan

Penelitian telah dilaksanakan dengan dengan melakukan pengamatan langsung dan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk membuat laporan akhir ini, dan hasil yang didapat yaitu Bagian

 Dengan diberikan teks lagu, siswa dapat menyebutkan kalimat ajakan yang terdapat di dalam teks lagu dengan benar..  Dengan diberikan teks lagu, siswa dapat menuliskan

Sumberdaya yang tersedia, baik sumberdaya manusia (SDM), maupun pendanaan dan sarana prasarana penting untuk keadaan darurat merupakan potensi yang dapat mendukung

suatu alat ukur dapat dipercaya atau tidak salah satunya dapat dilakukan.. dengan cara melihat besarnya koefisien reliabilitas alat ukur tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA GURU SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA DI KABUPATEN GARUT. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |