• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan - Kontrak Hukum Pemda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "B. Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan - Kontrak Hukum Pemda"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Page | 1

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Hukum Pemerintahan Daerah Kode Mata Kuliah : HKT612402

Semester : Genap

SKS : 2 SKS

Program Studi : Ilmu Hukum

Dosen Pengampu :Ade Arif Firmansyah, S.H., M.H. & Siti Khoiriah, S.H.I., M.H.

A.Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata kuliah ini wajib ditempuh pada semester keempat dengan bobot 2 SKS. Mata kuliah ini membekali mahasiswa dengan perspektif teori, konsep, dan praktik tentang hukum pemerintahan daerah. Secara menyeluruh materi perkuliahan meliputi: Negara kesatuan, negara federasi dan negara konfederasi; otonomi daerah dan desentralisasi; dinamika pengaturan pemerintahan daerah; pembentukan daerah; urusan pemerintahan; organisasi pemerintahan daerah; dewan perwakilan rakyat daerah; kelembagaan daerah; pemerintahan desa; dan peraturan daerah.

B.Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan

Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan mata kuliah ini dituangkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan ke dalam Bahan Kajian

No Capaian Pembelajaran

Perkuliahan Bahan Kajian

1 Pengenalan terhadap mata kuliah 1. Kontrak perkuliahan;

2. menjelaskan objek studi mata kuliah; 3. menjelaskan hubungan mata kuliah

dengan mata kuliah Hukum Tata Negara.

2 Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan:

1. Pengertian dan ciri susunan negara kesatuan, federasi, dan konfederasi;

2. Mampu membedakan negara kesatuan, federasi, dan konfederasi;

3. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1. Pengertian dan ciri susunan negara kesatuan, federasi, dan konfederasi; 2. Mampu membedakan negara

kesatuan, federasi, dan konfederasi; 3. Hakikat Negara Kesatuan Republik

(2)

Page | 2 3 Setelah mempelajari pokok

bahasan pada Bab ini, mahasiswa diharapkan mampu mengerti, memahai, dan menjelaskan tentang:

1. Pengertian dan konsep desentralisasi;

2. Alasan mengapa perlu adanya desentralisasi;

3. Tujuan dan fungsi desentralisasi;

4. Pengertian otonomi daerah; 5. Konsep otonomi daerah; 6. Faktor yang mempengaruhi

otonomi daerah.

1. Pengertian dan konsep desentralisasi; 2. Alasan mengapa perlu adanya

desentralisasi;

3. Tujuan dan fungsi desentralisasi; 4. Pengertian otonomi daerah; 5. Konsep otonomi daerah;

6. Faktor yang mempengaruhi otonomi daerah.

4 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan memahami tentang:

1. Sejarah perkembangan pemerintahan daerah di Indonesia dari masa ke masa; 2. Sejarah yuridis pengaturan

pemerintahan daerah di Indonesia.

1. Sejarah perkembangan pemerintahan daerah di Indonesia dari masa ke masa;

2. Sejarah yuridis pengaturan

pemerintahan daerah di Indonesia.

5 Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelskan dan memahami tentang:

1. Pengertian pembentukan daerah;

2. Dasar hukum pembentukan daerah;

3. Tujuan pemekaran daerah; 4. Syarat pemekaran daerah.

1. Pengertian pembentukan daerah; 2. Dasar hukum pembentukan daerah; 3. Tujuan pemekaran daerah;

4. Syarat pemekaran daerah.

6 Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampu memahamai dan menjelaskan tentang:

1. Pengertian urusan pemerintahan;

2. Macam urusan pemerintahan dan Pembagian urusan.

1. Pengertian urusan pemerintahan; 2. Macam urusan pemerintahan dan

(3)

Page | 3 7 Setelah mempelajari bagian ini,

mahasiswa diharapkan mampu memahamai dan menjelaskan tentang:

1. Pengertian urusan pemerintahan;

2. Macam urusan pemerintahan dan Pembagian urusan.

1. Pengertian urusan pemerintahan; 2. Macam urusan pemerintahan dan

Pembagian urusan.

8 UJIAN TENGAH SEMESTER

9 Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan mahasisiwa dapat mengerti dan memahami tentang: 1. Pengertian Pemerintahan

Daerah;

2. Konsep Pemerintahan Daerah;

3. Kepala Deaerah berserta tugas, wewenang, serta larangan bagi kepala daerah.

1. Pengertian Pemerintahan Daerah; 2. Konsep Pemerintahan Daerah; 3. Kepala Deaerah berserta tugas,

wewenang, serta larangan bagi kepala daerah.

10 Setelah mempelajari bagian ini, maka mahasiswa diharapkan dapat mengerti, memahami, dan menjelaskan tentang:

1. Konsep Dewan perwakilan Rakyat Daerah Provinsi; 2. Konsep Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

1. Konsep Dewan perwakilan Rakyat Daerah Provinsi;

2. Konsep Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

11 Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan memahami tentang:

1. Konsep kelembagaan daerah; 2. Bentuk-bentuk dan dasar

hukum lembaga independen di daerah.

1. Konsep kelembagaan daerah; 2. Bentuk-bentuk dan dasar hukum

lembaga independen di daerah.

12 Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan memahami tentang:

1. Konsep Desa dan pemerintahan desa;

2. Dasar hukum pemerintahan

1. Konsep Desa dan pemerintahan desa; 2. Dasar hukum pemerintahan desa; 3. Kedudukan, tugas, dan wewenang

dari kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan Perangkat Desa;

(4)

Page | 4 desa;

3. Kedudukan, tugas, dan wewenang dari kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan Perangkat Desa; 4. Otonomi Desa.

13 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang:

1. Arti dan fungsi peraturan daerah;

2. Kedudukan peraturan daerah dalam hirarki hukum

nasional;

3. Perencanaan pembentukan peraturan daerah;

4. Asas-asas dan prinsip dalam pembentukan peraturan daerah;

5. Landasan pembentukan daerah.

1. Arti dan fungsi peraturan daerah; 2. Kedudukan peraturan daerah dalam

hirarki hukum nasional;

3. Perencanaan pembentukan peraturan daerah;

4. Asas-asas dan prinsip dalam pembentukan peraturan daerah; 5. Landasan pembentukan daerah.

14 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang:

1. Arti dan fungsi peraturan daerah;

2. Kedudukan peraturan daerah dalam hirarki hukum

nasional;

3. Perencanaan pembentukan peraturan daerah;

4. Asas-asas dan prinsip dalam pembentukan peraturan daerah;

5. Landasan pembentukan daerah.

1. Arti dan fungsi peraturan daerah; 2. Kedudukan peraturan daerah dalam

hirarki hukum nasional;

3. Perencanaan pembentukan peraturan daerah;

4. Asas-asas dan prinsip dalam pembentukan peraturan daerah; 5. Landasan pembentukan daerah.

15 Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang:

1. Arti dan fungsi peraturan daerah;

1. Arti dan fungsi peraturan daerah; 2. Kedudukan peraturan daerah dalam

hirarki hukum nasional;

3. Perencanaan pembentukan peraturan daerah;

(5)

Page | 5 2. Kedudukan peraturan daerah

dalam hirarki hukum nasional;

3. Perencanaan pembentukan peraturan daerah;

4. Asas-asas dan prinsip dalam pembentukan peraturan daerah;

5. Landasan pembentukan daerah.

pembentukan peraturan daerah; 5. Landasan pembentukan daerah.

16 UJIAN AKHIR SEMESTER

C.Tugas dan Kewajiban Dosen dan Mahasiswa

1. Kehadiran:

Dosen wajib melaksanakan perkuliahan tatap muka dan Mahasiswa wajib hadir mengikuti perkuliahan tatap muka di kelas yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di Universitas Lampung.

2. Tugas:

Dosen bertugas sebagai fasilitator dalam menyampaikan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa dan mahasiswa wajib melaksanakan penugasan yang diberikan dosen sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di Universitas Lampung. Toleransi keterlambatan untuk dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan adalah 15 menit.

3. Kejujuran:

Dosen dan mahasiswa wajib menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam proses perkuliahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan akademik yang berlaku di Universitas Lampung.

D.Sistem Penilaian

Penilaian ditentukan dari hasil:

1. Kehadiran : Menjadi syarat mengikuti UAS, minimal hadir 80%. 2. UTS : 20%

3. UAS : 30% 4. Tugas : 25% 5. Partisipasi : 15% 6. Kuis : 10%

Tabel 2. Konversi Nilai

Interval Nilai Huruf Mutu Angka Mutu Status

≥76,0 71,0 – 75,9 66,0 – 70,9 61,0 – 65,9 56,0 – 60,9

A B+

B C+

C

4,0 3,5 3,0 2,5 2,0

(6)

Page | 6 50,0 – 55,9

< 50

D E

1,0 0,0

Lulus Bersyarat Tidak Lulus

E.Buku Referensi

Agussalim Andi Gadjong, Pemerintahan Daerah kajian Politik dan Hukum, (Bogor: Ghalia Indonesia), 2007.

Amrah Muslimin, Aspek-aspek Hukum Otonomi Daerah, (Bandung: Alumni), 1986.

Bonar Simorangkir, et al, Otonomi atau Federalisme Dampaknya Terhadap Perekonomian, Cetakan Pertama, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan dan Harian Suara Pembaharuan). Edie Toet Hendratno, Negara Kesatuan, Desentralisasi, dan Federalisme, (Yogyakarta:

Graha Ilmu), 2009.

Hanif Nurcholis, Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia), 2005.

Hari Subarno, Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, (Jakarta: Sinar Grafika), 2007.

Irawan Soejito, Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah, (Jakarta: Rineka Cipta), 1990. Joeniarto, Perkembangan Pemerintah Lokal, (Jakarta: Bina Aksara), 1992.

Josef Mario Monteiro, Hukum Pemerintahan Daerah, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia).

Koesoemahatmadja dalam Ni’matul Huda, Desentralisasi Asimetris dalam NKRI,

(Bandung: NusaMedia).

Martin Jimung, Politik lokal dan Pemerintahan Daerah dalam perspektif otonomi daerah, (ogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara), 2005.

Miftah Toha, Pemerintahan Federal Suatu Godaan, Kompas, Senin 14 Januari 2013. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Cetakan XIII, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1991).

Ni’matul Huda, Hukum Pemerintahan Daerah, (Bandung: Nusa Media, 2012).

Rudy, Hukum pemerintahan Daerah (Buku Ajar), (Bandar Lampung: PKKPU Unila), 2013. Rudy, Hukum Pemerintahan Daerah Perspektif Konstitualisme Indonesia, (Bandar

Lampung: Indepth, 2012).

Saleh Syarif, Otonomi dan Daerah Otonom, (Jakarta: Endang, 1953).

Sarundajang, Arus Balik Kekuasaan Pusat Ke Daerah, (Jakarta: Sinar Harapan, 1999). Soehino, Perkembangan Pemerintah di Daerah, (Yogyakarta: Liberty, 1980).

Sudjiono, dan D. Udianto, Manajemen Pemerintahan Federal Perspektif Indonesia Masa Depan, (Jakarta: Citra Indah Pratama, 2003).

The Liang Gie, Pertumbuhan Pemerintahan Daerah Negara Republik Indonesia (Jilid I, II dan III), (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1993).

Bandar Lampung, 01 Maret 2016

Mahasiswa Dosen PJ Mata Kuliah

--- Dr. Yusnani HZ, S.H., M.H.

Gambar

Tabel 1. Operasionalisasi Capaian Pembelajaran  Perkuliahan ke dalam Bahan Kajian
Tabel 2. Konversi Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan pada hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jadi, hipotesis pertama menyatakan bahwa variabel Actual atau

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja penyuluh pertanian pada kelompok tani di Desa Kopiwangker tergolong cukup baik berkaitan dengan ketujuh tupoksi yang

Sebagai pihak Penyelenggara Sarana Perkeretaapian PT. KAI mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keselamatan penumpang atau pengguna jasa perkeretaapian. Dalam hal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1langkah pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw adalah : fase satu yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi

Pengembangan pendekatan Website Usability Evaluation (WEBUSE) sebagai standar pengukuran usability, dengan metode evaluasi kuisioner berbasis web yang memungkinkan

[r]

kajian Tas{ri&gt;f al-af‘a&gt;l bisa dibagi menjadi tiga tipologi, yakni: pertama, Tas{ri&gt;f al-fi‘l yaitu bentuk-bentuk perubahan kata yang khusus pada bentuk al-fi‘l dalam

Satuan kalimat yang dihitung sampai pada persepuluh kalimat dengan menggunakan bilangan desimal (0,1). 2) Menghitung jumlah suku kata dari penggalan teks bacaan 100