• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Pembangunan Terhadap Penganggura (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekonomi Pembangunan Terhadap Penganggura (1)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Ekonomi Pembangunan Terhadap Pengangguran di Indonesia

(Disusun oleh:Hendra L.P)

Direvisi Oleh :

Elsye Pabalik

A.Sriwahyuni Wahid

Kelas : XII IPA II, SMA 12 MAKASSAR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan makalah yang berjudul “Ekonomi Pembangunan terhadap Pengangguran di Indonesia” ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dampak dari pengangguran terhadap masyarakat Indonesia pada umumnya.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan

kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari guru pembimbing, serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan karya tulis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Terima kasih kepada Hendra L.P karena kami dapat merevisi karya tulis ini. Penulis berharap dengan penulisan karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengangguran di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan

(2)

pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa

pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah

pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.

Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dampak negatif dari pengangguran adalah kian beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang

menyebar bagaikan virus yang sulit di berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya manusia, tidak di hargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial dari penyakit sosial. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di pecahkan dan dicari jalan keluarnya. Namun demikian, perlu disyukuri karena kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dalam satu tahun terakhir atau hingga kuartal pertama tahun 2010 menunjukkan adanya sedikit perbaikan. Hal ini digambarkan dengan adanya

peningkatan kelompok penduduk yang bekerja serta menurunnya angka pengangguran. Pada kuartal pertama tahun 2010 jumlah angkatan kerja mencapai 116 juta orang naik 2,26 juta orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya kuartal yang sama tahun 2009 yang sebesar 113,74 juta orang. Sedangkan penduduk yang bekerja juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 107,41 juta orang naik dari kuartal pertama tahun 2009 sebesar 2,92 juta orang yang sebelumnya 104,49 juta orang. Sementara itu, untuk jumlah

pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 8,59 juta orang atau 7,41 persen dari total angkatan kerja, mengalami penurunan sekitar 670 ribu orang jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya atau kuartal pertama tahun 2009 yang sebesar 8,14 persen.

Naiknya jumlah penduduk yang bekerja pada kuartal pertama tahun 2010 ini terutama di sektor jasa kemasyarakatan yakni sebesar 1,62 juta orang (11,52 %) dan di sektor pertanian sebesar 1,22 juta orang (2,92 %). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yakni sektor konsumsi sebesar 11,70 persen dan sektor transportasi sebesar 4,91 persen. Dengan demikian sektor jasa kemasyarakatan, industri dan perdagangan menjadi penyumbang terbesar

penyerapan tenaga kerja pada kuartal pertama tahun 2010.Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan.

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari kategori status pekerjaan utamapekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori

(3)

Statistik pada kuartal pertama tahun 2010 sebanyak 33,74 juta (31,42%) pekerja Indonesia bekerja pada kegiatan/sektor formal ada 73,67 juta orang (68,58%) bekerja pada sektor informal. Dari 107,41 orang yang bekerja pada waktu yang sama, status pekerja utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan yakni mencapai 30,72 juta atau sekitar 28,61 persen, kemudian diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (buru harian/borongan) sebesar 21,92 juta orang atau 20,41 persen dan berusaha sendiri sejumlah 20,46 juta orang atau 19,05% sedangkan sisanya adalah berusaha dibantu buruh tetap.

Penduduk bekerja menurut pendidikan.Jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan, di mana pada kuartal pertama tahun 2009 pekerja yang bekerja dengan tamatan Universitas sebanyak 4,22 juta orang, untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 4,94 juta orang. Sementara untuk tenaga kerja yang bekerja dengan tamatan Diploma 1/11/ III pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 2,68 juta orang pada kuartal yang sama tahun 2010 naik menjadi 2,89 juta orang sementara untuk pekerja dengan pendidikan terakhir sekolah

menengah kejuruan juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 7,19 juta orang untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 8,34 juta orang.

Sementara pada waktu yang sama, pekerja pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar ke bawah masih tetap tinggi yakni sekitar 55,31 juta orang, sedangkan jumlah pekerja dengan

pendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 2,69 persen dan pekerja dengan pendidikan sarjana hanya sebesar 4,60 persen.Pemerintah pada tahun 2010 menargetkan angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, untuk memenuhi target tersebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-6 persen dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan bisa menciptakan 2,3 juta lapangan kerja baru. Namun pada waktu yang bersamaan juga akan masuk angkatan kerja baru sekitar 2,1 juta orang.

Dengan target pemerintah pada tahun 2010 angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, jika dilihat dari data yang ada di BPS pada kuartal pertama tahun 2010 sudah bisa dikatakan berhasil, sebab menurut data yang ada di mana angka pengangguran hanya sebesar 7,41 persen atau 8,59 juta orang.YanQ menjadi pertanyaan dengan keberhasilan kuartal 1/2010 apakah angka tersebut bisa di pertahankan hingga akhir tahun 2010 !.. , mengingat pada kuartal ketiga merupakan masa-masa lulusan sekolah dan pada waktu yang bersamaan akan menciptakan angkatan kerja baru yang mencapai 2,1 iuta orang. Oleh karena itu, guna menanggulangi lonjakan angkatan kerja baru serta mengurangi angka pengangguran perlu dilakukan sebuah langkah/cara yang kongkrit. Salah satu cara yang realistis dalam jangka pendek yakni dengan memberdayakan sektor informal, padat karya dan menciptakan jiwa kewirausahaan bagi kaum muda sehingga akan bisa menciptakan pengusaha baru, di samping strategi jangka panjang seperti pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah melalui

kebijakan desentralisasi. Sektor informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi pereda di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal di abaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawab sebagian dari masalah pengangguran yang di hadapi bangsa ini, maka sudah waktunya sektor informal didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa

(4)

Pusat Statistik (BPS) membedakan angkatan kerja menjadi penduduk yang bekerja dan penduduk yang mencari pekerjaan atau dapat di sebut sebagai pengangguran terbuka. Pengertian BPS tentang angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaaan. Sedangkan yang di maksud bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang

kegiatannya tidak bekerja maupun mencari kerja. Mereka adalah penduduk dengan kegiatan sekolah, menjurus rumah tangga tanpa mendapat upah dan tidak mampu melakukan kegiatan seperti pension atau cacad jasmani.

Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini sangat boleh jadi masih lebih rendah daripada kenyataan riil yang ada di lapangan. Bisa saja dalam kenyataannya angka pengangguran di Indonesia masih lebih tinggi dari data dan angka resmi itu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia? 2. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia? 3. Apakah pengangguran mengakibatkan kemiskinan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarnya pengangguran yang terjadi di Indonesia khususnya Jakarta,masalah dan keadaan pengangguran, serta untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya pengangguran dan juga untuk mengetahui bagaiamana sikap pemerintah dalam mengatasi pengangguran.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1.Penulis

Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis mengenai masalah pengangguran yang ada dinegara kita yang semakin tahun semakin meningkat jumlahnya akibat dari beberapa faktor,baik dari dalam maupun dari luar.

2.Masyarakat

Masyarakat juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan pengangguran serta masyarakat juga dapat bertindak langsung dalam upaya mengatasi masalah pengangguran. 3.Siswa

Siswa mendapat pengalaman dalam meenyusun karya ilmiah dengan cara merevisi ulang.

BAB II

(5)

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian pengangguran

Pengertian penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak bekerja.Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup.

keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan, maka timbullah penggangguran.

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam.

1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.

2. Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment)

Pengangguran terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi.

Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal.

Contoh:

Pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor tentu merupakan suatu pemborosan.

3. Setengah Menganggur (Under Unemployment)

Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.

Bisakah Anda memberi contoh lain mengenai jenis pengangguran di atas? Coba sebutkan lalu cocokkan ciri-ciri pengangguran tadi dengan contoh yang Anda sebutkan.

(6)

berikut:

2. Jenis pengangguran

1. Pengangguran Friksional (Transisional).

Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah

lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yangberbeda. Contoh:

- Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara menganggur.

- Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik

2. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah pengangguran akibat keadaan ekonomi. Perubahan struktur ekonomi akhirnya mengalami perubaahana dalam kebutuhan tenaga kerja. Struktur ekonomi agraris berubah menjadi sistem struktur Industri, yang menuntut perubahan keterampilan yang dapat menunjang industri.

Beberapa kasus pengangguran struktural terjadi pada 1998, pada saat bangsa Indonesia mengalami krisis moneter. Banyak pekerja pabrik, pegawai bank dan perusahaan-perusahaan serta lembaga-lembaga lainnya yang mengalami kerugian, sehingga dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada tahun tersebut, tingkat pengangguran di Indonesia begitu tinggi. Pengangguran struktural dapat diatasi jika pemerintah melakukan dan mengeluarkan

peraturan serta kebijakan yang memihak rakyat. Di samping itu, pengganggur pun harus memperdalam keahlian dan kemampuannya

Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian

yangmenyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur. 3. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural

Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan. 4. Pengangguran Musiman (Seasonal)

Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada musim panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur. 5. Pengangguran Teknologi

Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat–alat teknologi yang semakin modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.

6. Pengangguran Politis

(7)

7. Pengangguran Deflatoir

Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.

Pengangguranatau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau

seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.

Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatanmas yarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnyakemis kinan dan masalah-masalahsos ial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan

menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yangberkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik

keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

8. Penganggur Voluntary

Penganggur voluntary adalah penganggur yang sebenarnya mampu bekerja, namun memilih tidak bekerja karena mempunyai usaha. Misalnya, membuka rental mobil, membuka kos-kosan, dan lain-lain. Penganggur voluntary bisa membuka lapangan pekerjaan untuk penganggur lainnya.

3. Penyebab Pengangguran

Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain: a.Penduduk yang relatif banyak

b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah

c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja d. Teknologi yang semakin modern

e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan

(8)

Pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif, yang bukan hanya bagi sang penganggur, namun juga bagi masyarakat di sekitarnya. Pengangguran membawa permasalahan ekonomi suatu keluarga, yang bisa menyebabkan terganggunya kondisi psikis seseorang.

Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan perampokan akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak terkena busung lapar, juga terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya

demonstrasi dan perebutan kekuasaan.

5. Tujuan Dan Kebijakan Pemerintah Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah a. Tujuan Bersifat Ekonomi :

1.Menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke tahun 2.Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat

3.Memperbaiki pembagian pendapatan Tujuan Bersifat social dan politik :

1.Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga harus ada yang mempunyai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.

2.Menghindari masalah kejahatan, karena semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi kasus kejahatan.

3.Mewujudkan kestabilan politik, dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat sering kali melakukan demontrasi dan mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini dapat menghambat kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang terlambat berakibat pangangguran memburuk.

b. Kebijakan Pemerintah:

1.Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa

kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.

Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.

(9)

PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.

4.Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.

5.Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.

6.Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.

7.Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau

melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.

8.Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

9.Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi

kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.

10.Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif

6. Tindakan Pemerintah

Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran: -Mengurangi pajak

-Mendorong lebih banyak investasi membari subsidi -Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat - Memperbaiki pembagian pendapatan

(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Materi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . deskriptif adalah salahsatu metode penelitian dengn cara observasi melalui internet dan buku-buku, yang dapat memberikan fakta secara aktual dan kontekstual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat , waktu, dan kondisi penelitian.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memakai metode observasi dengan membaca, mencatat serta melihat keadaan secara langsung maupun dari pemberitaan media elektronik selain itu penulis juga mendapatkan informasi ini melalui internet.

B. Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah: 1) Metode angket atau Kuesioner

Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang Ia ketahui. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa Angket adalah suatu cara pengumpulan informasi dengan penyampaian suatu daftar tentang hal-hal yang diteliti.

2) Metode Observasi

Yaitu memperlihatkan sesuatu dengan mempergunakan mata. Atau observasi juga disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatperhatian terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh indra

Tempat pengumpulan bahan (sampah non organik) dari rumah-rumah tetangga dan tempat terdapat sampah non organic.

C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data

Data dan informasi yang telah di kumpulkan akan diolah dengan beberapa metode analisa data sebagai berikut:

1) Analisa Kualitatif yaitu mengamati.memahami, dan menafsirkan setiap data yang ada kaitannya dengan rumusan masalah.

(11)

penyusunan dan penghimpunan dan membahasnya serta menginterprestasikan berdasarkan logika dan teori yang relavan untuk menarik kesimpulan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Pada 2002: usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja (91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta), setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah penggangguran semakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia.

Untuk itu, mengatasi pengangguran dapat dilakukan dengan cara berikut. • Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan.

• Bagi individu yang mampu (wiraswasta), membuka usaha baik skala kecil maupun besar. Hal ini mampu memperkecil tingkat pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan baru. • Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah

keterampilan, dan meningkatkan pendidikan. Serta perlunya ada Rekomendasi yaitu :

1.Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.

2.Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan.

B. Pembahasan

Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah- masalah sosial lainnya.

(12)

disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja Masalah

pengangguran dan setengah pengangguran tersebut di atas salah satunya dipengaruhi oleh besarnya angkatan kerja. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2002 sebesar 100,8 juta orang. Mereka ini didominasi oleh angkatan kerja usia sekolah (15-24 tahun) sebanyak 20,7 juta. Pada sisi lain, 45,33 juta orang hanya berpendidikan SD kebawah, ini berarti bahwa angkatan kerja.di.Indonesia.kualitasnya.masih.rendah. Tanggal 17 Oktober lalu komunitas global baru saja merayakan hari anti kemiskinan se-dunia. Akan tetapi di negeri ini, kemiskinan adalah simbol sosial yang nyaris absolut dan tak terpecahkan. Sejak masa kolonial hingga saat ini, predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi kandungan kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian lengkap dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana buatan: gempa bumi, tsunami, lumpur panas Lapindo, dan kebakaran hutan yang diikuti kabut asap. Kantung-kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bak virus ganas, mulai dari lapis masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke kampung-kampung nelayan

a. Sikap Pemerintah

Menangani Lapangan Pekerjaan

Sikap Pemerintah pada saat bertambahnya para penganggur dan juga manusia-manusia yang tidak berpendidikan yang menjadi salah satu penyebabnya.seharusnya pemerintah membuka kursus untuk ketermpilan bagi masyarakat. Salah satunya ada dengan meningkatkan peranan Balai Latihan Kerja (BLK)

b. Keterampilan yang di sediakan

Seperti menjahit, bengkel, tata boga, komputer, dan keterampilan lainnya yang diperlukan oleh hotel, perusahaan motor bahkan instansi pemerintahan daerah setempat.

c. Mutu para lulusan BLK

yaitu memiliki keterampilan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan perguruan tinggi. Buktinya mantan didikan BLK sudah ada yang diminta oleh hotel-hotel ternama, perusahaan garmen, dan instansi pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja. Contohnya, sambungnya, di BLK Jakarta Timur. Dari 60 orang yang menempuh pelatihan kerja di sana, hampir 50 persen diminta beberapa perusahaan untuk menjadi pegawai mereka.

d. Disnakertrans bekerja sama

Cara lainnya, Disnakertrans juga membina kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk mengadakan pelatihan keterampilan. Saat ini, Disnakertrans telah mengadakan pelatihan kerja sama bengkel dengan Perusahaan Toyota Astra. Dari hasil pelatihan tersebut, Toyota Astra akan melihat peserta didik yang dinilai berkualitas baik lalu diajak bergabung untuk bekerja di perusahaannya

e. Mengenai Tingkat Penganguran

Terjadi karena Urbanisasi tidak bisa di tekan ini terlihat pada setiap akhir tahun seusai labaran , Jakarta akan menampung masyarakat yang dating dari provinsi lain.Untuk menekan arus urbanisasi, mantan Walikota Jakarta Pusat ini menyatakan perlu kerja sama dengan

(13)

dapat diakselarasikan dengan di ibukota, sehingga tidak ada lagi warga yang berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Karena di daerahnya telah memberikan kesempatan pekerjaan yang lebih luas dari ibukota.

Ketidak Stabilan angka Pengangguran

Salah satunya disebabkan jumlah pencari kerja lebih banyak dari lowongan kerja yang ditawarkan dan penempatan kerja dari pencari kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang dipersyaratkan perusahaan-perusahaan.

f. Kepedulian Masyarakat

Mengapa kita peduli terhadap angka-angka tersebut?

Pertama, angkayang kurang akurat tidak akan menghasilkan perumusan kebijakan yang tajam danlangkah-langkah penanganan yang saksama.

Kedua, masalah pengangguranberdampak luas terhadap kehidupan sosial dan politik yang pada gilirannya akanmemukul balik kestabilan makro-ekonomi yang telah dicapai dengan susah payah.

g. Dampak Negatif dari pengangguran dan Penuntasanya Seperti:beragamnya tindakan kriminal, anak jalanan, pengemis,

prostitusi, perdagangan anak, aborsi, pengamen dan sebagainya sudah menjadi

patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus kankeryang sulit diberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkankorban-korban sosial yang tidak ternilai. Menurunnya kualitas sumber daya

manusia, tidak dihargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korbansosial dari penyakit sosial ini sudah sangat merusak sendi-sendi kehidupankemanusiaan yang beradab. Karena itu persoalah pengangguran ini harussecepatnya dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya yang terbaik. Tentunya untuk menghilangkan pengangguran dalam situasi kehidupan ekonomi Bangsa yang sedang morat-marit ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tetapi upaya mengurangi pengangguran bukanlah hal yang mustahil.

Cara yang realistis dalam jangka pendek mengurangi pengangguran adalah memberdayakan sektor informal, padat karya dll disamping strategi jangka panjang seperti pemerataan wilayah pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan desentralisasi. Sector informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi peredam di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal diabaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawabi sebagian dari masalah pengangguran yang dihadapi Bangsa kita, maka sudah waktunya sektor informal ini didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal.

Keterbatasan mereka di dalam pendidikan sangat mudah dijadikan alat

komoditas politik untuk melakukan berbagai konflik sosial di tengah masyarakat Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan dan kemelaratan.

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan

menjerumuskan sebagaian besar manusia Indonesia ke jurang kemelaratan. Tidak tercapainya pemenuhan kebutuhan ekonomi ini akan menciptakan masalah-masalah social.

h. Sebab langsung(direct causes)

(14)

1) terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja, 2) Kelangkaan Lapangan Kerja,

3) Pemulangan TKI ke Indonesia, 4) Rasionalisasi karyawan dll.

Sebab langsung ini pada saat yang sama menjadi akibat dari sebab-sebab yang lain. PHK disebabkan oleh perusahaan bangkrut. Perusahaan bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet/tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan moral),

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengangguran di Indonesia yang telah mencapai puluhan juta orang

merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan karena dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial. Adalah fakta bahwa berbagai kejahatan sosial seperti

pencurian/penodongan/perampokan, pelacuran, jula beli anak, anak jalanan dan lain-lain merupakan dampak dari pengangguran. Dilihat dari dampaknya yang luas terhadap tatanan kehidupan sosial, pengangguran telah menjadi kuman penyakit sosial yang relatif cepat menyebar, berbahaya dan beresiko tinggi menghasilkan korban sosial yang pada gilirannya menurunkan kualitas sumber daya manusia, martabat dan harga diri manusia. Karena itulah maka melalui strategi komunikasi pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan/dikurangi.

Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran,

maka penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat dikurangi. Berbagai masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini berakar dari kesulitan hidup atau kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan sumber hudup(pekerjaan).

Pengangguran merupakan problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita punyai.

(15)

pangan didunia, harga minyak dunia naik, pasar global dan berbagai perilaku birokrasi yang kurang kondusif atau cenderung mempersulit bagi pengembangan usaha, serta tekanan kenaikan upah buruh ditengah dunia usaha yang masih lesu.

Disamping masalah-masalah tersebut diatas, faktor-faktor seperti kemiskinan,

ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.

Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.

B. Saran

Memberikan motivasi kepada para penganggur untuk bisa memasukan dirinya dalam lingkup pekerjaan. Dan bagi pemerintah, membuka sebuah lapangan kerja dibidang keterampilan untuk menampung kapasitas para penganggur

DAFTAR PUSTAKA

1. Conyer Diana, 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

2.Studi Kasus di Kupang NTT. Tesis, Pascasarjana UI, 1999. 3.. Harian Kompas, 25 Oktober 2003.

4. Harian Kompas, 10 September 2003 5. Harian Kompas, 27 September 2003. 6. Harian Pos Kupang, 20 Juni 2003. 7. Suarapublika, Novermber 2003.

8. Buku Ekonomi Pembangunan, Prayitno, Hadi . Penerbit Ghalia Indonesia 9. Dok./ Beritajakarta.com

10. WWW.Google.com

(16)

ABSTRAK

Karya Tulis ini dibuat agar kita mengetahui tentang arti Koperasi secara luas dan formal. Segala sesuatu dibentuk atau didirikan tentu mempunyai tujuan,sejarah,perkembangannya maka dari itu di Karya Tulis ini kita bisa mengetahuinya, serta mengetahui tentang macam – macam dari Koperasi yang ada di Indonesia .

Latar Belakang

Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sektor usaha perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun dari kenyataannya koperasi merupakan salah satu dari tiga sektor usaha formal dalam perekonomian Indonesia. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan sosial dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral. Contoh koperasi misalnya Koperasi Sekolah dan Koperasi Nelayan. Koperasi disebut sebagai saka guru perekonomian Indonesia.

Rumusan Masalah

1.Apa Yang Dimaksud Koperasi?

2.Bagaimana Sejarah Koperasi di Indonesia?

3.Bagaimana Peranan Koperasi dalam Kehidupan Ekonomi?

4.Apa Landasan/Asas, Tujuan, Fungsi/Peran, dan Prinsip Koperasi? 5.Bagaimana Pembentukan Koperasi?

6.Apa Perangkat Organisasi, Modal, Lapangan Usaha, dan Sisa Hasil Usaha Koperasi?

7. Bagaimana Pembubaran Koperasi, Lembaga Gerakan Koperasi, dan Pembinaan Koperasi

Tujuan dan Manfaat Pembahasan

(17)

ilmiah yang kami susun ini. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan memaparkan pentingnya.

koperasi. Kemudian mencoba untuk menjelaskan seluk-beluk koperasi sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami lebih jauh tentang koperasi tersebut.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah ,metode kepustakaan yaitu, metode dengan mengambil data dari bahan pustaka yang relevan dengan bahan penelitian. Selain itu, metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu, metode dengan pengumpulan data dengan menggunakan indra .

Landasan Teori

1.Apa Yang Dimaksud Koperasi?

Koperasi berasal dari perkataan Co dan operation yang mengandung arti bekerjasama untuk mencapai tujuan. Jadi, secara etimologis koperasi berarti usaha bersama untuk mencapai tujuan. Usaha yang dimaksud yaitu usaha bersama di bidang ekonomi. Selanjutnya, yang dimaksud mencapai suatu tujuan yaitu untuk mencapai atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.Pengertian koperasi menurut Undang-Undang Koperasi Tahun 1992 No 25 tentang Pengkoperasian adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dari pengertian koperasi tersebut jelaslah bahwa koperasi merupakan perkumpulan orang-orang yang mengakui adanya kebutuhan tertentu yang sama di kalangan mereka. Kebutuhan yang sama ini secara bersama-sama diusahakan pemenuhannya melalui usaha bersama dalam koperasi. Orang-orang atau badan hukum koperasi tersebut bergabung dengan sukarela, atas kesadaran akan adanya kebutuhan bersama, sehingga dalam koperasi tidak ada unsur paksaan, ancaman atau campur tangan dari pihak lain.Jadi, koperasi Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.a.Koperasi Indonesia merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan

modal.b.Koperasi Indonesia bekerjasama, bergotong-royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dam kewajiban.c.Segala kegiatan Koperasi Indonesia dilaksanakan atas kesadaran para anggota, tidak boleh dilakukan dengan paksaan, ancaman, dan campur tangan dari pihak- pihak lain yang tidak berhubungan atau tidak ada sangkut pautnya dengan soal-soal intern koperasi.

(18)

Pada tahun 1896, ada seorang patih (wakil raja) di Purwokerto, Jawa Tengah, yang memelopori berdirinya koperasi di Indonesia. Beliau adalah Raden Aria Wiriaatmadja. Koperasi yang didirikannya waktu itu untuk menolong para pegawai rendahan yang kehidupan ekonominya sangat memprihatinkan. Koperasi tersebut bernama Hulp En Spaarbank. Artinya, bank pertolongan dan simpanan.Belanda, sebagai penjajah pada waktu itu, mengambil alih Hulp En Spaarbank, dan menjadikannya sebuah bank dengan nama bank rakyat. Pengambil alihan atas karya putra Indonesia tersebut

tidak menyurutkan semangat putra-putri bangsa Indonesia lainnya untuk mendirikan koperasi. Budi Utomo pada tahun 1927 di Surabaya berhasil mengubah bank desa menjadi koperasi dan mendirikan rukun tani di beberapa tempat di Jawa Timur. Nah, dari

pengembangan koperasi yang dilakukan oleh badan-badan pergerakan nasional waktu itu, maka pada tahun 1939 telah berdiri 1712 koperasi.Ketika Jepang datang ke Indonesia tahun 1942 dan mengambil alih penjajahan dari Belanda, didirikanlah oleh pemerintah Jepang semacam koperasi yang disebut kumiai.

Pendirian kumiai ini hanyalah alat untuk memeras rakyat Indonesia. Karena hal inilah, maka kepercayaan rakyat terhadap koperasi ala Jepang makin berkurang. Pada saat awal Indonesia merdeka, pengurus kumiai mengubahnya menjadi koperasi. Selanjutnya pada tanggal 12 juni 1947, di Tasikmalaya, Jawa Barat diselenggarakan kongres koperasi yang pertama. Kongres tersebut menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya : a.membentuk organisasi yang diberi nama Sentral Organisasi Koperasi Republik Indonesia (SOKRI).

METODOLOGI PENULISAN

a. Waktu dan tempat penulisan

Bekasi, mei 2010

b. Metode penulisan

Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode kepustakaan yaitu, metode dengan mengambil data dari bahan pustaka yang relevan dengan bahan penelitian. Selain itu metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu, metode dengan pengumpulan data dengan menggunakan indra .

c. Langkah-langkah penulisan

(19)

PEMBAHASAN

3.Bagaimana Peranan Koperasi Dalam Kehidupan Ekonomi?

Koperasi merupakan saka guru perekonomian nasional, sehingga dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia koperasi sangat penting. Peranan koperasi seperti yang terdapat dalam Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Tentang Pengkoperasian sebagai berikut.a.koperasi sebagai gerakan untuk membangun dan mengembangkan kemampuan ekonomi anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya. Dengan berkoperasi, kesejahteraan ekonomi dan sosial anggota koperasi dan masyarakat akan meningkat.

Koperasi berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat.c.Koperasi memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional. d.Koperasi mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

4.Apa Landasan/Asas, Tujuan, Fungsi/Peran, dan Prinsip Koperasi? a. Tujuan dan Asas Koperasi

1). Landasan

Seperti halnya rumah, untuk mendirikan koperasi yang kukuh diperlukan landasan tertentu. Landasan ini merupakan suatu dasar tempat berpijak yang memungkinkan koperasi untuk tumbuh dan berdiri kukuh serta berkembang dalam pelaksanaan usaha-usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Adapun landasan koperasi Indonesia sebagai berikut.a). PancasilaPancasila disebut landasan idiil koperasi. Disebut landasan idiil, karena Pancasila digunakan sebagai dasar atau landasan usaha untuk mencapai cita-cita koperasi. Koperasi sebagai kumpulan orang seorang atau badan hukum yang bertujuan untku meningkatkan kesejahteraan anggota. Gerakan koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang hak hidupnya dijamin oleh UUD 1945 akan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Jadi, tujuannya.

(1)Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari, misalnya barang-barang pangan (seperti beras, gula, garam, dan minyak goreng), barang- barang sandang (seprti kain batik, tekstil), barang-barang pembantu keperluan sehari-hari (seperti sabun, minyak tanah, dan lain-lain). Tujuan koperasi konsumsi adalah agar anggota-angggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga yang layak.

(2) Koperasi Produksi

(20)

orang-orang yang mampu menghasilkan suatu barang dan jasa-jasa. Dengan demikian, dapat meningkatakan taraf kesejahteraan anggota. Orang-orang tersebut adalah kaum buruh dan kaum pengusaha. Misalnya Peternak Sapi Perah, Koperasi Kerajinan Banbu dan Rotan, serta Koperasi Pertanian.

(2)Koperasi Kredit atau Simpan Pinjam

Koperasi kredit didirikan guna menolong anggota denagn meminjamkan uang secara kredit dengan bunga ringan. Uang itu dimaksud untuk tujuan produksi. Oleh karena itu, disebut koperasi kredit.Untuk memberikan pinjaman, koperasi memerlukan modal. Modal utama koperasi kredit berasal dari simpanan anggota sendiri. Uang simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itu dipinjamkan kepada anggota yang memerlukan. Oleh karena itu, koperasi kredit lebih tepat disebut kperasi simpan pinjam.Tujuan koperasi kredit adalah saling membantu, memperbaiki keadaan ekonomi, atau kesejahteraan anggota. Adapun cara koperasi kredit dalam membantu keadaan ekonomi anggota sebagai berikut.

(a)membantu keperluan kredit para anggota, yang sangat membutuhkan denagn syarat-syarat yang ringan.

(b)Mendidik kepada para anggota, supaya giat menympan secara teratur, sehingga membentuk modal sendiri.

(c)Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka.

(d)Menambah pengetahuan tentang perkoperasian. (4) Koperasi Jasa

Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Misalnya Koperasi Angkutan, Koperasi Asuransi, Koperasi Perumnas, dan Koperasi Jasa Telekomunikasi

Koperasi jasa didirikan untuk memberikan pelayanan atau jasa kepada para anggotanya. Koperasi jasa ada beberapa macam sebagai berikut.(a)Koperasi angkutan.(b)Koperasi perumahan.(c)Koperasi

perlistrikan.(d)Koperasi asuransi.(5)

Koperasi

(21)

pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD) yang berupa koperasi serba usaha. Satu unit desa membentuk satu KUD. Apabila keadaan memungkinkan, dapat dibentuk lebih dari satu KUD. Anggota KUD adalah orang-orang yang bertempat tinggal dan atau menjalankan usahanya di wilayah unit desa itu. Karena kebutuhan masyarakat desa beraneka ragam, KUD mempunyai berbagai fungsi. antara lain:(a)perkreditan. (b)Penyediaan dan penyaluran sarana produksi pertanian dan keprluan hidup sehari-hari. (c)Pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. (d)Melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lain

Dengan demikian, KUD merupakan perpaduan dari kegiatan koperasi produksi, kperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, dan koperasi jasa.b) Koperasi menurut

tingkatannyaMenurut tingkatannya, koperasi dibedakan menjadi empat macam sebagai berikut.

(1)Koperasi PrimerKoperasi primer adalah koperasi yang anggotanya 20 orang atau lebih. Misalnya Koperasi Primer Kepolisian.

(2)Koperasi PusatKoperasi pusat adalah koperasi yang anggotanya 5 buah koperasi primer dan wilayah kerjanya satu kabupaten dan satu kota. Misalnya Pusat Koperasi Kepolisian (Puskopol).

(3)Koperasi GabunganKoperasi gabungan adalah koperasi yang anggotanya paling sedikit 3 buah koperasi pusat dan wilayah kerjanya satu provinsi. Misalnya Gabungan Koperasi Kepolisian (Gabkopol).

(4)Koperasi IndukKopeasi induk adalah koperasi yang anggotanya paling sedikit 3 buah koperasi gabungan dan wilayah kerjanya seluruh Indonesia. Misalnya Induk Koperasi Kepolisian (Inkopol).

c) Koperasi menurut lapangan usahanya Koperasi menurut lapangan usahanya dapat dibedakan sebagai berikut

(1)Koperasi PertanianKoperasi pertanian adalah koperasi yang begerak di bidang pertanian. Misalnya, koperasi bawang, koperasi tebu, dan koperasi tembakau. (2)Koperasi PeternakanKopeasi petenakan adalah koperasi yang begerak di bidang peternakan. Misalnya, koperasi ayam potong, koperasi burung puyuh, dll.

(22)

KESIMPULAN:

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dan “bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.

SARAN

Sebaiknya Koperasi di Indonesia jangan sampai punah,karena banyak

sekali manfaat yang bisa kita ambil untuk digunakan . Semoga dengan Koperasi masyarakat bisa lebih sejahtera karena itu salah satu tujuan dari Koperasi

sumber :

(23)

KARYA ILMIAH “PENGARUH KOPERASI TERHADAP

PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT PEDESAAN”

KATA PENGANTAR

“Om Suastyastu”

Puji syukur kami pamjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmatnya dan anugrahnyalah kami bias menyelesaikan karya ilmiah ini dengan tepat pada waktunya.

Karya ilmiah ini yang berjudul pengaruh koperasi terhadap pertumbuhan perkembangan masyarakat pedesaan. Dalam pembuatan Karya ilmiah ini kami tidak sendiri membuat tetapi kami banyak mendapat dari bantuan dari pihak lain serta buku-buku yang menujang pembuatan karya ilmiah ini serta saran dari teman-teman sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang sudah membantu dalam pembuatan Karya ilmiah ini.

Semoga Karya Ilmiah ini bias bermanfaat bagi para pembaca dalam kehidupan sehari-hari, dan kami selelalu menulis, memohon maaf apabila dalam pembuatan Karya ilmiah ini ada kesalahan-kesalahan.

Karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun akan sangat dperlukan demi kesempurnaan Karya Ilmiah yang akan kami buat mendatang.

“Om Santih, Santih, Santih Om”

Penyusun,

DAFTAR ISI

Kata pengantar i Daftar isi ii Abstrak iv

Bab I Pendahuluan 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Permasalahan 2 1.3. Tujuan 2 1.4. Metode 2

1.4.1. Metode Penelitian: 3 1.4.2. Metode Ilmiah: 3 Bab II Tinjauan Pustaka 4

2.1. Pengertian Dan Karakteristik Koperasi 4 2.2. Pengertian Dan Tujuan Akuntansi 5

(24)

2.4. Penyajian Laporan Keuangan Koperasi 8 Bab III Metode Penelitian 14

3.1. Rancangan Penelitian 14 3.2. Variabel Penelitian 14 3.2.1. Jenis Variabel 14

3.2.2. Definisi Operasional Variabel 14 Bab IV Pembahasan 16

4.1. Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Pedesaan. 16 4.2. Perkembangan Koperasi Dalam Perekonomian Nasional 18

4.3. Pengaruh koperasi terhadap Pertumbuhan perekonomi masyarakat pedesaan 21 4.4. Dampak Kopersi Terhadap Pembangunan Sosial Ekonomi 22

4.4.1 Dampak Mikro 22 4.4.2. Dampak Makro 22

1.5 Konsep Pengembangan Koperasi 23 Bab V Kesimpulan 24

Daftar Pustaka

ABSTRAK

Koperasi harta graha adalah merupakan suatu perekonomian di pedesaan yang menjadi tulang punggungnya kegiatan perekonomian masyarakat di pedesaan dimana Koperasi pedesaan telah menjadi bagian yang sangat penting dari kehidupan berekonomi semua warga masyarakat di pedesaan. Dengan adanya Koperasi harta graha di pedesaan yang sekarang sangat berkembang dengan pesat, maka akan memudahkan untuk memperoleh barang dan jasa dalam kebutuhan sehari-hari.

Karya ilmiah ini disusun dengan harapan mengetahui tentang berbagai hal yang menyangkut tentang Koperasi harta graha di pedesaan, mulai dari pengertian, tujuan, cara-cara mendirikan, cara mengolah, dan jenis usaha yang dikembangkan dalam Koperasi harta graha dimasyarakat yang ada di Pedesaan.

(25)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Koperasi dijaman sekarang pastilah terdengar sangat akrab ditelinga masyarakat pedesaan yang merupakan salah satu program unggulan pemerintah dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan masyarakat di pedesaan. Sesuai dengan pengertiannya Koperasi berarti bekerja bersama-sama, yang menurut undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perKoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum. Koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sabagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan Koperasi secara lebih terperinci bahwa Koperasi merupakan:

1. Perkumpulan Koperasi bukan merupakan perkumpulan modal

Dalam Koperasi orang-orang tidak hanya mengumpulkan uangnya untuk modal saja, tetapi Koperasi juga mempunyai tujuan social. Koperasi tidak hanya mementingkan mencari keuntungan sebesar-besarnya, Koperasi lebih memperhatikan kesejahteraan bersama para anggotanya dengan cara bekerja sama dan tolong menolong.

2. Keanggotannya bersifat suka rela

Dalam Koperasi tidak membeda-bedakan anggota berdasarkan suku, aliran, dan agama. Siapa saja dapat menjadi anggota Koperasi.

3. Tujuan utama Koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Kesejahteraan anggota dapat dicapai dengan kerja sama secara Kekeluargaan kerja sama dalam masyarakat harus diwujudkan dalam berbagai lingkungan termasuk linhkungan usaha. Kerja sama dilakukan untuk memenuhi kebutuhan, menjaga kelangsungan hidup, rasa aman, dan kasih sayang serta persahabatan seperti dalam keluarga.

1.2. Permasalahan

Koperasi sebagai bagian usaha bersama sangat tepat keberadaannya di Negara ini khususnya di masyarakat pedesaan, sehingga sekarang ini banyak berdiri Koperasi atau badan usaha yang sejenisnya di lapisan masyarakat. Namun perkembangan Koperasi harus diikuti dengan pengelolaan yang sesuai tujuan utama Koperasi, untuk itu diperlukan SDM yang berkoponen dibidangnya sehingga nantinya apabila ada permasalahan yang terjadi, seperti yang sudah ada seperti:

1.2.1. Apa peran koperasi dalam menunjang kegiatan perekonomian di desa? 1.2.2. Apa Dampak Kopersi Terhadap Pembangunan Sosial Ekonomi? 1.2.3. Apa Pengaruh Koperasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ?

1.3. Tujuan

(26)

1.3.1. Apa peran koperasi dalam menunjang kegiatan perekonomian di desa? 1.3.2. Apa Dampak Kopersi Terhadap Pembangunan Sosial Ekonomi? 1.3.3. Apa Pengaruh Koperasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ?

1.4. Metode

Dalam pemaparan tulisan ini menggunakan beberapa metode yaitu: - Metode penelitian

- Metode ilmiah

1.4.1. Metode Penelitian:

Beberapa pokok kegiatan merupakan sasaran dalam melakukan penelitian sesauai dengan polanya, maka tata penelitian ini didasarkan kepada metode sejarah Koperasi, karenanya perlu di perhatikan juga perkembangan ilmiah saat ini. Penelitian didasarkan atas pemaparan semua penemuan. Penemuan serta kesadaran baru seperti perkembangan Koperasi terhadap perekonomian masyarakat pedesaan dan juga diikuti dengan kecenderungan dalam perkembangan penelitian ilmiah.

1.4.2. Metode Ilmiah:

Metode ilmiah merupakan metode yang masih sangat muda dibandingkan dengan usia pengetahuan pada umumnya. Metode ilmiah merupakan cara penelitian dengan menggunakan cara-cara praktis dan guna mencari kepastian sepasti-pastinya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Karakteristik Koperasi

(27)

Dari pengertian tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa koperasi merupakan kumpulan dari orang–orang yang memiliki keinginan dan tujuan yang sama, yaitu memberikan manfaat bagi anggota–anggotanya demi tercapainya kesejahteraan anggota. Karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha yang lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual

identity of the member), yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented firm). Oleh karena itu, menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) dalam PSAK No. 27 (2007 : 27.1) :

1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama;

2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai–nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggungjawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu anggota–anggota koperasi percaya pada nilai–nilai etika kejujuran,keterbukaan, tanggungjawab sosial, dan kepedulian terhadap orang lain;

3. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya;

4. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of the members’ wekfare); 5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang nonanggota koperasi.

Orang–orang yang membentuk koperasi pada dasarnya ingin memenuhi kebutuhan akan pelayanan, yang sebagian besar dinyatakan dalam tujuan–tujuan, bagaimana koperasi itu diawasi, dibiayai, dan dioperasikan serta bagaimana SHU nya didistribusikan. Kemampuan dalam mencapai tujuannya menjelaskan alasan keunggulan koperasi bagi anggota pengguna jasa untuk menjadi pelanggannya, daripada menjadi pemilik perusahaan yang berorientasi pada penanaman modal.

Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama, sehingga pelaku ekonomi terdiri dari karyawan aktif perusahaan dan atau perseorangan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Kegiatan koperasi lebih banyak dilakukan kepada anggota

dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.

Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992, tujuan koperasi adalah “memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945”.

2.2. Pengertian dan Tujuan Akuntansi

(28)

Proses akuntansi menghasilkan laporan yang diatur menurut standar akuntansi.standar akuntansi menyajikan suatu aturan tentang pencatatan dan prosedur lainnya yang hasilnya digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban manajemen koperasi. Oleh sebab itu standar akuntansi menjadi pedoman pokok bagi penyusunan laporan keuangan dalam melakukan tugasnya. Dari banyaknya definisi akuntansi yang ada, akan diuraikan beberapa diantaranya Paul Grady membuat definisi akuntansi pada American Institute Of Certified Accountant (AICPA) sebagai berikut. Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan dan fungsi yang berhubungan dengan penciptaan, pengesahan, pencatatan, pengelompokan, pengolahan, penyimpulan penganalisaan, penafsiran dan penyajian informasi yang dapat dipercaya dan penting artinya secara sistematik mengenai transaksi-transaksi yang sedikit-dikitnya bersifat financial dan diperlukan untuk pimpinan dan operasi seuatu badan dan untuk laporan-laporan yang harus diajukan mengenai hal tadi, guna memenuhi pertanggungjawaban yang bersifat keuangan lainnya.

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa akuntansi bukanlah pencatatan semata-mata, tetapi meliputi pengetahuan lainnya dan lebih luas dari teknik pencatatan semata-mata. Pengetahuan lainnya yang tercakup antara lain teknik pengawasan, teknik penyajian laporan keuangan, teknik pemeriksaan hasil pencatatan dan sebagainya. Dengan demikian data yang disajikan sebagai informasi merupakan data yang dapat dipertanggungjawabkan kepada orang-orang yang memerlukan laporan keuangan.

Tujuan utama akuntansi adalah memberikan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan-keputusan oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah atau pihal-pihak yang berkepentingan sehingga keputusan yang diambil benar tentang apa yang sudah terjadi dalam suatu koperasi atau apa yang harus diperbuat dimasa yang akan datang. Dewasa ini akan lebih bermanfaat meninjau akuntansi dari sudut fungsi dan tujuan akuntansi sebagai informasi keuangan. Definisi ini menekankan kepada peranan akuntansi yaitu memberikan informasi bagi kepentingan para pemakai laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan ekonomi.

2.3. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Koperasi

Akuntansi merupakan suatu aktivitas jasa yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang diharapkan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam akuntansi keuangan, informasi itu disusun dalam bentuk laporan–laporan yang menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan untuk periode tertentu.

Laporan keuangan koperasi adalah laporan keuangan yang disusun untuk dapat menggambarkan posisi keuangan, sisa hasil usaha dan arus kas perusahaan secara keseluruhan sebagai pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan keuangan yang ditujukan kepada anggota.

Dalam Pedoman Umum Akuntansi Koperasi (2001 : 79), laporan keuangan koperasi merupakan sumber informasi penting bagi anggotanya, sehingga anggota dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan oleh koperasi dan berguna juga untuk :

1. Mengetahui prestasi unit–unit usaha koperasi yang bertugas memberikan pelayanan kepada anggota selama periode akuntansi tertentu.

2. Mengetahui prestasi unit–unit usaha koperasi yang berbisnis dengan nonanggota selama satu periode akuntansi tertentu.

(29)

4. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih, dalam satu periode dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota dan non anggota.

5. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi keadaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang(likuiditas dan solvabilitas), serta prestasi koperasi dalam melayani anggota yang berbisnis dengan non anggota. Disisi lain, laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang baku yang mampu mencerminkan suara dan makna dari dunia usaha, agar laporan keuangan dapat dimengerti dan tidak salah tafsir dari berbagai pihak yang terkait. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu suatu standar untuk dijadikan sebagai pedoman pokok dalam penyusunan laporan keuangan.

2.4. Penyajian Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi disusun untuk mencerminkan posisi keuangan pada tanggal tertentu, hasil usaha dan arus kas koperasi selama periode tertentu. Laporan keuangan setiap entitas akuntansi dalam badan usaha koperasi harus disusun dengan menggunakan kebijakan, sistem dan prosedur akuntansi yang sama. Laporan keuangan koperasi terdiri dari Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi, Catatan atas Laporan Keuangan.

1. Neraca

Neraca disusun untuk mencerminkan posisi keuangan koperasi pada tanggal tertentu yang terdiri dari : unsur aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan yang meliputi jumlah investasi dalam sumber daya yang dimiliki perusahaan, kewajiban kepada pihak kreditur perusahaan dan modal pemilik dalam sumber daya bersih perusahaan. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.27 neraca koperasi menyajikan informasi mengenai:

a. Aktiva,meliputi aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap dan aktiva lain-lain. b. Kewajiban meliputi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang

c. Modal/ekuitas

Penyajian neraca umumnya digunakan dalam dua bentuk, yaitu :

1. Bentuk laporan (Report Form), disusun dalam bentuk laporan dimana aktiva, kewajiban, dan modal disusun dari atas kebawah, disebut juga bentuk stafel.

2. Bentuk perkiraan (Account Form), disusun dalam bentuk perkiraan dimana aktiva lazimnya disebelah kiri dan kewajiban dan modal disebelah kanan, disebut juga bentuk skontro.

Berikut ini akan diuraikan masing–masing komponen dari neraca, yaitu : 1.1 Aktiva

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh badan usaha koperasi yang diperoleh dari transaksi atau kejadian masa lalu, yang memberikan manfaat ekonomi dimasa depan. Aktiva disajikan dalam neraca berdasarkan urutan likuiditas, dimulai dari yang paling likuid sampai kepada aktiva yang tidak likuid. Aktiva dapat dikategorikan sebagai berikut, yaitu :

1.1.1 Aktiva Lancar

Menurut standar akuntansi keuangan (2007 : 1.10), suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut:

a. Dipekirakan akan direalisasikan atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; atau

b. Dimiliki untuk diperdagangkan atau tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau

(30)

Menurut Pedoman Umum Akuntansi Koperasi (2001 : 80), jenis aktiva lancar lain adalah sebagai berikut :

1. Kas dan Bank. Kas adalah alat uang tunai yang tersimpan dikoperasi, sedangkan Bank adalah giro atau simpanan lain koperasi di suatu Bank tertentu yang likuid.

2. Investasi jangka pendek, adalah investasi dalam bentuk surat berharga atau bentuk lain yang dapat dicairkan setiap saat.

3. Piutang usaha, adalah tagihan koperasi kepada non anggota sebagai akibat transaksi bisnis koperasi dengan non anggota.

4. Piutang pinjaman anggota, adalah tagihan koperasi akibat transaksi pemberian pinjaman kepada anggota.

5. Piutang pinjaman non anggota, adalah tagihan koperasi akibat transaksi pemberian pinjaman kepada non anggota.

6. Piutang lain–lain, adalah baik sebagai akibat dari transaksi pelayanan koperasi kepada anggota, maupun sebagai akibat transaksi bisnis koperasi dengan non koperasi.

7. Penyisihan piutang tak tertagih, adalah nilai tertentu sebagai pengurang atas nilai nominal piutang, sebagai resiko piutang tak tertagih, baik yang ada di anggota, maupun non anggota. 8. Persediaan, adalah nilai kekayaan (aktiva) koperasi yang terinvestasikan di dalam bentuk persediaan, misalnya persediaan bahan atau barang dalam rangka memberikan pelayanan kepada anggota dan berbisnis dengan non anggota.

9. Pendapatan akan diterima, adalah berbagai jenis pendapatan koperasi yang sudah dapat diakui sebagai pendapatan, tetapi belum diterima oleh koperasi.

10. Piutang simpana pokok, yaitu piutang anggota atas sejumlah simpanan pokok yang belum dibayar oleh anggota.

11. Piutang simpanan wajib, adalah sejumlah piutang anggota atas simpanan wajib yang belum dibayar oleh anggota.

1.1.3 Aktiva Tetap

Menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan (2007 : 16.2),definisi dari aktiva tetap adalah sebagai berikut : “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Di dalam badan usaha koperasi, aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi badan usaha koperasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007:16.2), suatu benda berwujud harus diakui sebagai aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap bila :

1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Menurut Pedoman Umum Akuntansi Koperasi (2001:81), jenis aktiva tetap antara lain adalah sebagai berikut :

a) Tanah/hak atas tanah,adalah kekayaan koperasi yang diinvestasikan kepada bentuk tanah milik atau hak atas tanah.

(31)

e) Akumulasi penyusutan, adalah nilai tertentu sebagai pengurang atas nilai perolehan suatu aktiva tetap yang dimiliki koperasi, sebagai akibat dari berlalunya waktu penggunaan.

1.1.4 Aktiva Lain–Lain

Aktiva lain–lain merupakan yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva lancar, investasi atau penyertaan, maupun aktiva tidak berwujud. Aktiva lain–lain ini dapat berupa: 1) Aktiva tetap dalam konstruksi, adalah aktiva tetap yang dalam proses pengerjaan/pemasangan, misalnya bangunan yang sedang dikerjakan tetapi belum selesai, tanaman yang belum siap dipanen dan lain–lainnya.

a) Beban ditangguhkan, adalah biaya yang telah dikeluarkan oleh koperasi tetapi belum dibebankan kepada pemikulnya, sebagai akibat masih dalam peroses penyelesaian.

b) Aktiva milik anggota atau pihak lain yang dikelola oleh koperasi.

TABEL 2.2

KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT NERACA

31 DESEMBER 20X1 dan 20X2

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Sebagaimana diketahui bahwa koperasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada KUD. Harta graha di Desa Seraya. Dipilihnya KUD sebagai obyek penelitian karena prioritas dan sasaran pengembangan usaha koperasi ini sangat pesat. KUD. Harta graha di Desa Seraya mempunyai modal sendiri dan modal pinjaman dari luar karena modal sendiri dan modal pinjaman merupakan variable penelitian. KUD. Harta Graha di Desa Seraya memiliki usaha lebih dari satu jenis usaha dan melakukan RAT selama 5 tahun berturut-turut karena dalam penelitian ini dibutuhkan laporan keuangan selama 3 tahun terakhir yang biasa dilaporkan dalam RAT yaitu 2006-2010.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. (Suhersimi Arikunto, 2006:94) Dalam penelitian ini variabel penelitiannya yaitu :

3.2.1. Jenis Variabel

(32)

3.2.1.2. Variabel Independen/ variabel bebas (X), yakni : Modal sendiri (X1) dan Modal pinjaman (X2)

3.2.2. Definisi Operasional Variabel

3.2.2.1. Rentabilitas (Y) atau variabel terikat Rentabilitas adalah kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba dari penggunaan modal sendiri pada pada KUD. Mintorogo Karanganyar Demak tahun pada tahun 2006- 2010. Untuk menghitung rentabilitas digunakan rumus Laba Bersih

Rentabilitas Modal Sendiri = x 100% Jumlah Modal Sendiri

3.2.2.2. Modal Sendiri sebagai (X1) Modal Sendiri sebagai merupakan modal yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dan dana cadangan pada pada KUD. Mintorogo Karanganyar Demak pada tahun 2006-2010.

3.2.2.3. Modal Pinjaman sebagai (X2) Sejumlah modal tambahan yang berasal dari anggota (simpanan sukarela) dan pinjaman dari bank pada pada KUD. Mintorogo Karanganyar Demak, yang dikembalikan dan

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan media-media pembelajaran akan menghilangkan proses belajar mengajar secara monoton dan membosankan, dengan penggunaan media pembelajaan peserta didik akan

Setelah mendapatkan informasi yang cukup peserta didik saling bertukar informasi dengan teman dalam kelompoknya dalam menentukan struktur teks, mencari kosa kata, tema/topik dan

Rata-rata faktor kondisi ikan sepatung jantan lebih besar dibandingkan dengan ikan sepatung betina dikarenakan adanya perbedaan dalam memanfaatkan ketersediaan

Struktur tanah merupakan partikel-partikel tanah seperti pasir, debu, dan liat yang membentuk agregat tanah antara suatu agregat dengan agregat yang lainnya4.

Kemampuan produksi enzim protease dari bakteri Bacillus licheniformis memiliki kemampuan, dimana dengan waktu 2 hari inkubasi memiliki aktivitas tertinggi sebesar 150,52 U/mL, pada

Skripsi berjudul : Viabilitas dan Efektivitas Formulasi Biofungisida Trichoderma harzianum pada Berbagai Waktu Penyimpanan untuk Mengendalikan Penyakit Lanas pada Tanaman

Dari 4 sampel dapat diketahui bahwa dengan adanya penambahan zat aditif polistiren pada s emen gigi s eng ok sida da n eugenol ( zinc oxide eugenol cement) terdapat

Setelah V0.7 direset, maka kontak perpindahan negatif mengijinkan daya mengalir untuk satu scan, untuk setiap perpindahan ON ke OFF sehingga output M0.2 diset (aktif).. Pada saat