• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses pembusukan produk perikanan. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proses pembusukan produk perikanan. docx"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Proses pembusukan produk perikanan.

Selama ikan hidup , seluruh jaringan perdaran darah ikan masih mampu menyerap oksigen sehingga proses kimia yang terjadi dapat berlangsung secara aerob, reaksi aerob yang terpenting adalah reaksi glikogenolisis , yaitu perubahan glikogen

menjadi asam sitrat dengan menghasilkan 30 unit ATP , selama ikan hidup ATP yang terbentuk akan digunakan sebagai sumber energy nya.

Setelah ikan mati tidak terjadi lagi aliran oksigen didalam jaringan perdaran darah karena aktivitas jantung dan otaknya telah berhenti. Akibatnya di dalam tubuh ikan mati tidak terjadi lagi reaksi glikogenolisis , terhentinya aliran oksigen ke dalam jaringan peredaran darah menyebabkan terjadinya reaksi anaerob yang akan memanfaatkan ATP dan glikogen yang telah terbentuk saat ikan masih hidup sebagai sumber energy reaksi tersebut , sehingga jumlah ATP terus berkurang dan menyebabkan pH menurun , pH menurun akan berakibat pada jaringan otot yang tidak mampu mempertahankan kekenyalannya (rigor mortis) (Afrianto , 1989)

Ikan sebagai bahan baku sangat mudah mengalami kemunduran ikan yang terjadi setelah ikan mati ,

factor yang mempengaruhi kemunduran ikan yaitu : 1.Cara penangkapan ikan

Ikan yang ditangkap menggunakan pukat dan trawl dapat menyebabkan kerusakan fisik pada ikan yang dapat menurunkan mutu nya, ikan yang ditangkap dengan pukat cenderung lebih banyak bergerak untuk melarikan diri yang dapat menyebabkan potensi memar pada oleh jaring yang aka meningkatkan potensi paparan mikrobia, trawl memiliki waktu operasi yang panjang dan akan

meningkatkan potensi ikan yang tertangkap saling bergesekan dan mengalami kerusakan fisik

2.Penanganan Ikan

Penanganan yang kasar akan mempercepat proses pembusukan karena akan menyebabkan kerusakan fisik pada ikan sehingga mempermudah bakteri pembusuk masuk ke ikan, kerusakan fisik ikan pada penanganan dapat terjadi karena : nelayan menginjak ikan atau melempar kotak , container dan barang-barang lainnya di atas ikan.

3. Jumlah bakteri awal

untuk meminimalisir jumlah bakteri awal , ikan yang akan dijadikan bahan baku sebaiknya berasal dari daerah yang tidak tercemar , pada ikan budidaya pakan yang diberikan harus yang masih baik

4.Cara penyimpanan

penyimpanan ikan dengan tumpukan dalam jumlah besar dapat

menghancurkan ikan yang berada dibagian bawah , mengarah ke penurunan berat badan serta kerusakan fisik lainnya, oleh karena itu tumpukan ikan jangan terlalu tinggi, oleh pemerintah kanada dengan The Point-of-Sale Grading Program

(2)

Kemunduran mutu dapat terjadi melalui beberapa mekanisme :

1. Kemunduran mutu akibat Aktivitas Enxim (autolysis)

Setiap sel pada jaringan ikan mengandung enzim yang bertindak sebagai katalisator dalam pembangunan dan penguraian kembali setiap senyawa, setelah ikan mati enzim masih bekerja namun tidak terkontrol akibatnya dapat merusak organ tubuh ikan ,autolysis berlangsung setelah melewati fase rigor-mortis, ciri proses autolysis ini adalah dengan dihasilkannya ammonia sebagai hasil akhir, penguraian protein-lemak pada proses autolysis mempengaruhi pada rasa, tekstur, dan penampakan ikan , semua hasil penguraian enzim selama proses autolysis merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan mikrobia lainnya.

2. Kemunduran mutu akibat aktivitas bakteri

selama ikan hidup bakteri yang ada pada ikan tidak dapat merusak bagian tubuh ikan karena

ikan mempunyai batas pencegah (barrier) terhadap penyerangan bakteri, setelah ikan mati kemampuan barrier tersebut hilang sehingga bakteri dapat masuk ke dalam daging ikan. Jumlah bakteri yang terdapat pada ikan

disebabkan pakan dan kondisi perairan nya, akibat serangan bakteri ikan mengalami perubahn lender yang menjadi lebih pekat, amis ,mata menjadi tidak cerah , serta insang yang berubah warna dengan sususan tidak teratur dan bau menusuk.

3. Kemunduran mutu karena oksidasi

proses oksidasi akan menimbulkan aroma tengik, perubahan warna daging kearah coklat kusam yang dapat menurunkan mutu ikan tersebut, hasil pengukuran pada terbentuknya senyawa-senyawa hasil oksidasi seperti hidroperoksida menunjukkan bahwa daging ikan yang berwarna lebih gelap mengandung angka hiperoksidasi lima kali lebih banyak dari ikan daging terang pada hari penyimpanan es, terbentuknya senyawa tersebut akan mengakibatkan off-flavor dan perubahan warna daging ikan ( Husni , 2014 )

Daftar pustaka

Afrianto, Eddy dan Evi Liviawaty . 1989 . Pengawetan dan Pengolahan Ikan . Kanisius.

Yogyakarta.

Husni , Amir dan MGS. Muh. Prima Putra. 2014 . Pengendalian Mutu Hasil Perikanan . Gadjah

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka ini, maka penerapan Sistem Aplikasi Produk (SAP) atau dengan kata lain adalah Sistem Informasi harus benar-benar disadari menjadi menjadi acuan bersama

Berdasarkan fakta lapangan yang telah peneliti secara induktif dapat dimaknai bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi aspek menganalisis diamati dari beberapa

Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan tenaga kesehatan bagi ibu melahirkan secara sectio caesarea un- tuk melakukan inisiasi dini dan praktik rawat gabung (ibu dan

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta keteguhan hati untuk tetap bersemangat sehingga dapat

Hal ini juga menunjukkan bahwa hamba Tuhan harus berhikmat dalam menyampikan Kabar Baik, karena tanpa hikmat dalam penyampaian dan pelayanan akan banyak tempat dan orang

7 Histogram sebaran grey scale benih ikan gurame 9 8 Histogram sebaran grey scale pada satu nampan 10 9 Contoh hasil thresholding pada beberapa persentil nilai threshold 11

baik. Semua tombol aplikasi yang dibuat dapat diklik dan menuju scene yang dimaksud. Aplikasi format ekstensi .swf dapat dioperasikan di semua jenis laptop atau

(melengkapi cerita) pada pembelajaran Tarikh (Sejarah Islam). Media pembelajaran komik yang dimaksudkan di sini adalah penulis menyusun kerangka cerita tentang