• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masuknya Islam di Indonesia dari Tinjaua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Masuknya Islam di Indonesia dari Tinjaua"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Masuknya Islam di Indonesia dari Tinjauan

Tasawuf

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Studi Islam 1

Drs, Muhajir.

Disusun Oleh :

Wahyu Firdaus

1320140198

Fakultas Ekonomi / Manajemen

Program Perkuliahan Kelas Malam (PPKM), Kelas A.I

Universitas Islam As-Syafi’iyah

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Fungsi manajemen ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Drs. Muhajir selaku Dosen mata kuliah Studi Islam Universitas islam assyafiiyah yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ilmu tasawuf,baik itu pengertian, asal;usul tasawugf dan sumber-sumber ajaran tasawuf. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, Mei 2015

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengartian Tasawuf

2.2 Asal Usul Ajaran Tasawuf

2.3 Sejarah Tasawuf di Indonesia

BAB III KESIMPULAN

(4)

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan yang penuh dengan teknologi berkembang saat ini, manusia semakin mengetahui suatu hal yang belum diketahui oleh para pendahulunya melalui teknologi yang diciptakannya. Jika kita pikirkan sejenak , terlintas dibenak kita kekuasaan serta keagungan Tuhan yang maha Esa dan begitu kecil dan terbatasnya pengetahuan kita tentang ciptaan-Nya. Atas dasar tersebut , kita sebagai makhluk ciptaan-Nya harus mencintai dan mengabdikan diri kepada Allah SWT. Dengan kedua hal tersebut kita dapat selalu berada didekat-Nya. Tasawuf merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari cara bagaimana orang dapat berada sedekat mungkin dengan Tuhannya. Selain itu, tasawuf dapat menjadikan agama lebih dihayati serta dijadikan sebagai suatu kebutuhan bahkan suatu kenikmatan . dalam kesempatan kali ini, kami ingin membahas oengertian tasawuf, dan sejarah masuknya islam di Indonesia dari tinjauan tasawuf

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu tasawuf ? 2. Bagaimana sejarah perkembangan tasawuf ?

3. Bagaimana sejarah Masuknya Islam di Indonesia ditinjau dari Tasawuf ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui ilmu tasawuf 2. Untuk mengetahui sejarah tasawuf

3. Untuk mengetahui perkembangan tasawuf di Indonesia

(5)

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tasawuf

Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa Arab: فوصت , ) adalah ilmu untuk

mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir

dan batin serta untuk memporoleh kebahagian yang abadi. Tasawuf pada awalnya

merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dan dalam

perkembangannya melahirkan tradisi mistisme Islam. Tarekat (pelbagai aliran dalam

Sufi) sering dihubungkan dengan Syiah, Sunni, cabang Islam yang lain, atau kombinasi

dari beberapa tradisi[butuh rujukan]. Pemikiran Sufi muncul di Timur Tengah pada abad

ke-8, sekarang tradisi ini sudah tersebar ke seluruh belahan dunia. Sufisme merupakan

sebuah konsep dalam Islam, yang didefinisikan oleh para ahli sebagai bagian batin,

dimensi mistis Islam; yang lain berpendapat bahwa sufisme adalah filosofi perennial

yang eksis sebelum kehadiran agama, ekspresi yang berkembang bersama agama Islam.

Arti tasawuf dan asal katanya menurut logat sebagaimana tersebut dalam buku

Mempertajam Mata Hati (dalam melihat Allah). Menurut Syekh Ahmad ibn Athaillah

yang diterjemahkan oleh Abu Jihaduddin Rafqi al-Hānif :

Berasal dari kata suffah (ةفص)= segolongan sahabat-sahabat Nabi yang menyisihkan

dirinya di serambi masjid Nabawi, karena di serambi itu para sahabat selalu duduk

bersama-sama Rasulullah untuk mendengarkan fatwa-fatwa beliau untuk disampaikan

(6)

Berasal dari kata sūfatun (ةفوص)= bulu binatang, sebab orang yang memasuki tasawuf itu

memakai baju dari bulu binatang dan tidak senang memakai pakaian yang indah-indah

sebagaimana yang dipakai oleh kebanyakan orang.

Berasaldari kata sūuf al sufa’ (افصلا ةفوص)= bulu yang terlembut, dengan dimaksud bahwa

orang sufi itu bersifat lembut-lembut.

Berasal dari kata safa’ (افص)= suci bersih, lawan kotor. Karena orang-orang yang

mengamalkan tasawuf itu, selalu suci bersih lahir dan bathin dan selalu meninggalkan

perbuatan-perbuatan yang kotor yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah.

2.2 Asal-Usul Ajaran Tasawuf

Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul tasawuf ;

1. Pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari agama Majusi. Sejumlah

besar orang Majusi di Iran Utara, setelah penaklukan Islam, banyak

mempengaruhi tokoh sufi yang memang banyak berasal dari daerah itu,

khususnya daerah Khurasan. Menurut Dozy, tasawuf dikenal orang-orang Islam

melalui orang persi, yang mendapatkan dari orang India sebelum datangnya

Islam. Lebih jauh di Persia telah ada anggapan bahwa asal muasal segala sesuatu

adalah Tuhan. Alam semesta ini pada dasarnya adalah pantulan Tuhan. Pendapat

ini menurut pemikir Islam adalah kurang kuat, karena paham panteisme hanya

terdapat pada sebagian kecil para sufi saja, sebab paham ini baru muncul setelah

abad ke-6 dan ke-7 Hijriyah.

2. Pendapat yang mengatakan tasawuf berasal dari ajaran Kristen. Ignaz Goldziher,

orientalis dari Austria; Asian Palacios, orientalis dari Spanyol; Alfred von Kremer,

(7)

Islam bersumber dari asketisme Kristen, karena Kependetaan Kristen cukup

dikenal oleh orang-orang Arab disepanjang gurun suriah dan sinai. Para pertapa

Kristen yang berdiam di gurun-gurun itu sedikit banyak telah memberikan

inspirasi kepada zahid muslim generasi pertama. Disamping itu kegemaran para

sufi dalam menghayati kehidupan kesunyian, memakai bulu domba, banyak

berzikir, dll, menampakkan adanya pengaruh mistisime Kristen.

Pendapat ini juga kurang kuat, karena meskipun terdapat kemiripan antara

asketisme Kristen dan asketisme Islam, namun asketismenya berbeda. Asketisme

Islam didasarkan Al Qur'an, Sunnah dan kehidupan Rasulullah, sementara

asketisme Kristen didasarkan pada asketisme para rahib. Dan sebenarnya masih

banyak lagi pendapat lainnya.

Timbulnya tasawuf dalam Islam bersamaan dengan kelahiran agama Islam itu sendiri,

yaitu Semenjak Muhammad di utus Allah menjadi rasul. Fakta sejarah menunjukkan

bahwa pribadi Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi rasul telah melakukan

uzlah di gua Hira untuk membersihkan hati dan mensucikan jiwa dari noda-noda yang

menghinggapi masyarakat waktu itu. Uzlah Nabi di gua Hira merupakan cikal bakal

tasawuf dalam Islam. Perilaku Rasulullah inilah yang mengilhami para sufi untuk

beruzlah menjauhi dunia dan berperilaku sufi.

Tasawuf, semenjak cikal bakal keberadaannya pada masa Rasulullah Saw hingga saat ini

melewati fase panjang, yaitu :

a. Pada era sahabat dan tabi'in ini, muncul Hasan al Basri dengan ajaran khauf di

ikuti oleh Rabi'al al Adawiyah dengan ajaran cinta (hubb). Pada era ini, tasawuf

masih dalam satu bentuk pendekatan pada Allah, yaitu dengan jalan zuhud. b. Masa pengembangan, yaitu abad ke-3 dan ke-4 H. Pada masa ini, corak tasawuf

(8)

fana', yaitu melebur atau menjadi satu antara Tuhan dan makhluk. Pada periode

ini pula muncul zaliran tasawuf yang seolah terpisah dari agama, tetapi berdiri

sendiri menjadi agama, sxxehingga muncul tasawuf psikologi, tasawuf akhlak,

dan tasawuf metafisika.

c. Masa konsolidasi, yaitu pada abad ke-5 H yang ditandai kembalinya tasawuf pada

Al Qur'an dan as-Sunnah. Pada masa ini terjadi pertentangan tajam antara

tasawuf falsafi yang bersikap rasional, semi filsafat, dan penuh dengan

paham-paham rasionalisme dengan tasawuf sunni yang berakar dari Al Qur'an dan

Hadist.

d. Masa tasawuf falsafi, yang ditandai dengan perkembangan tasawuf rasional

(falsafi) pada abad ke-6 H. Tasawuf pada era ini berkembang dengan cepat

dengan corak filsafat, artinya tasawuf bercampur dengan term-term filsafat dan

adanya usaha untuk menggabungkan antara dunia tasawuf dengan dunia filsafat

yang selama ini dianggap berseberangan.

e. Tokoh tasawuf pada masa ini diantaranya adalah Suhrawardi, Ibn Arabi, dan

Mulla Shadra. Pada masa inilah menurut para pemikir Islam, tasawuf mengalami

zaman keemasan secara teoritis.

f. Masa sosialisasi, yaitu pada abad ke VI dan VII H. Pada masa ini tasawuf menjadi

pandangan hidup dan dasar perilaku masyarakat untuk menemukan Tuhan.

Tasawuf bukan lagi dipenuhi teori yang rumit-rumit, telah menjadi perilaku sosial

kemasyarakatan. Tasawuf telah menjadi ruh masyarakat Islam dalam berinteraksi

sosial dan individual kepada Tuhan.

2.3 Sejarah Tasawuf di Indonesia

Dari segi Linguistik dapat dipahami bahwa tasawuf merupakan sikap mental

yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela

berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana.[1] sikap mental

(9)

dipandang dengan mengaplikasikannya dalam kebijakan mengambil. Tasawuf

juga berperan dalam membersiahkan hati sanubari. Karean tasawuf banyak

berurusan dengan dimensi esoterik (batin).

Tasawuf mulai masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam ke

Indonesia dan tasawuf mengalami banyak perkembangan itu ditandai dengan

banyaknya berkembang ajaran tasawuf dan tarikat yang muncul dikalangan

masyarakat saat ini yang dibawah oleh para ulama Indonesia yang menuntut

ilmu di Mekkah dan Madina kemudian berkembang.

Hawash Abdullah menyebutkan beberapa bukti tentang besarnya peran para

sufi dalam menyebarkan Islam pertama kali di Nusantara. Ia menyebutkan

Syekh Abdullah Arif yang menyebarkan untuk pertama kali di Aceh sekitar

abad ke-12 M. Dengan beberapa mubalig lainya. Menurut Hawash Abdullah

kontribusi para sufilah yang sangat memperngaruhi tumbuh pesatnya

perkembangan Islam di Indonesia.[2]

Perlu kita ketahui bahwa sebelum Islam datang, dianut, berkembang dan saat

ini mendominasi (mayoritas) bahwa telah berkembang berbagai faham

tentang konsep Tuhan seperti Animisme, Dinamisme, Budhaisme, Hinduisme.

Para mubalig menyebarkan Islam dengan pendekatan tasawuf. M. Sholihin

menerangkan bahwa hamper semua daerah yang pertama memeluk Islam

bersedia menukar kepercayaannya. Karena tertarik pada ajaran tasawuf yang

di ajarkan para mubalig pada saat itu.

Dalam perkembangan tasawuf di Nusantara menurut Azyumadi Azra,

tasawuf yang pertama kali menyebar dan dominan di Nusantara adalah yang

bercorak falsafi, yakni tasawuf yang sangat filosofis dan cendrung spekulatif

(10)

Wujud (Ibn Arabi). Dominasi tasawuf filsafi terlihat jelas pada kasus Syekh

Siti jenar yang dihukum mati oleh wali Songo karena dipandang menganut

paham tasawuf yang sesat.

Kemudian pada abad ke-16 kitab-kitab klasik mulai ada dan dipelajari

kemudian diterjemahkan dalam bahasa melayu seperti kitab Ihya’ Ulumuddin

karya Al-Ghazali. Kemudian muncullah beberapa tokoh tasawuf asli

Indonesia seperti Hamzah Fansuri ( 1016 H/ 1607 M) , Nuruddin Ar-Raniri

(W. 1068 H/ 1658 M), Syekh Abdul Rauf Singkili (1024-1105), Abdul Somad

Al- Palembani (w. 1203 H/ 1788 M) i , Syekh yusuf Al-Makassari (1037-1111

H/ 1627-1699).

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari materi yang dibahas dalam makalah ini ,Tasawuf

(Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa Arab: فوصت, ) adalah ilmu untuk mengetahui

bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin

(11)

bersamaan dengan kelahiran agama Islam itu sendiri, yaitu Semenjak Muhammad di

utus Allah menjadi rasul. Fakta sejarah menunjukkan bahwa pribadi Nabi Muhammad

SAW sebelum diangkat menjadi rasul telah melakukan uzlah di gua Hira untuk

membersihkan hati dan mensucikan jiwa dari noda-noda yang menghinggapi

masyarakat waktu itu. Uzlah Nabi di gua Hira merupakan cikal bakal tasawuf dalam

Islam. Perilaku Rasulullah inilah yang mengilhami para sufi untuk beruzlah menjauhi

dunia dan berperilaku sufi.

Dalam perkembangan tasawuf di Indonesia ada beberapa tokoh diantaranya seperti

Hamzah Fansuri ( 1016 H/ 1607 M) , Nuruddin Ar-Raniri (W. 1068 H/ 1658 M), Syekh

Abdul Rauf Singkili (1024-1105), Abdul Somad Al- Palembani (w. 1203 H/ 1788 M) i ,

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga nilai heritabilitas, keragaman genetik dan kemajuan genetik harapan pada beberapa karakter dari genotipe F5 cabai hasil silangan

Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T karena atas karunia, rahmat, dan izin dari Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penelitian, yang merupakan syarat untuk menyelesaikan

Mengamalkan sikap cermat, jujur ,teliti dan tanggung jawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan.. KOMPETENSI DASAR MATERI

Karena itu, kalau inisiatif kreatif dari rakyat yang diwujudkan dalam usaha PKL sebagai terobosan mereka untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan

Hasil penelitian ini adalah (1) proses pengubahan tingkah laku berfokus pada pola pikir; (2) analisis dan diagnosis berfokus pada pola pikir, kondisi psikologis

IMPLEMENTASI MEDIA MESIN SORTIR PADA PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN PLC. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

hasil analisis kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) kurikulum 2013.. pada konten kimia terkait konteks nanoselulosa serta kompetensi ilmiah PISA.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari perancangan ini diperlukan feedback dari satelit sebagai pengontrol alat pada stasiun bumi yaitu dengan cara