• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PERAN AKTOR DALAM PEMANFAATAN RUANG SARIREJO KOTA SALATIGA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Aktor dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang Sarirejo, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V PERAN AKTOR DALAM PEMANFAATAN RUANG SARIREJO KOTA SALATIGA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Aktor dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang Sarirejo, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

28

BAB V

PERAN AKTOR DALAM PEMANFAATAN RUANG

SARIREJO KOTA SALATIGA

Pada bab ini peneliti memaparkan analisis data berdasarkan konsep pada bab sebelumnya. Dari analisis ini dimunculkan temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan dan motif yang muncul dari data. Di samping dapat juga berupa penyajian kategori, sistem, klasifikasi maupun tipologi yang tentunya mengacu pada fokus penelitian. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen dan data lain yang mendukung dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisis secara induktif.

5.1. Kawasan Sarirejo sebagai Konsep Tata Ruang Baru di Kota Salatiga

Dalam UU No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, disebutkan: Pengertian Wisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara. Wacana pembentukan Sarirejo sebagai kawasan wisata karaoke didasarkan pada gambaran bahwa Sarirejo adalah eks kawasan lokalisasi serta hingga kini perbaikan citra terus diupayakan oleh pemerintah yang bekerjasama dengan pihak warga agar persepsi dan kegiatan negatif di Sarirejo dapat diminimalkan.

(2)

29 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

Menghambat kebijakan

(3)

30

Dalam zonasi wilayah, Lingkungan Sarirejo berada pada perbatasan zona konsentrasi rohani keagamaan (Kelurahan Bugel) dan zona pendidikan (Kelurahan Salatiga). Hal tersebut yang dikhawatirkan dapat menjadi gesekan kepentingan suatu saat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) tahun 2010 – 2030, wilayah Sarirejo dimasukan dalam zona pemukiman. Dalam Perda (Peraturan Daerah) Kota Salatiga pada periode tersebut juga dicantumkan bahwa zona pemukiman dapat digunakan sekaligus sebagai kegiatan jasa dan perdagangan, namun hal ini tidak selaras dengan kajian dari BPPTPM (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal), sehingga BPPTPM hanya menerbitkan izin Ho (Hinderordonnantie) yaitu surat keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan atas lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu kegiatan usaha di suatu tempat. Sehingga status Sarirejo kini dapat dikatakan sebagai zona Campuran yang oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, status tersebut menyulitkan dalam Penataan Ruang dan kebijakan operasional di lapangan.

Terdapat tiga pihak yang saat ini berperan penting dalam menentukan keputusan RDTRW 2017 – 2022, termasuk rencana Kawasan Wisata Karaoke Sarirejo. BAPPEDA dan BPPTM mendukung perbaikan secara menyeluruh Kawasan Sarirejo. Mayoritas anggota Dewan DPRD Kota Salatiga menghendaki kawasan Sarirejo dilegalkan sesuai aspirasi masyarakat Sarirejo dan beberapa oknum yang tidak ingin ada perbaikan di Sarirejo dikarenakan akan menambah daftar pekerjaan dan pro kontra di kalangan masyarakat. Saat ini status Sarirejo (meskipun BAPPEDA belum dapat memberikan RDTRW sementara kepada peneliti karena belum di sah kan) masih seperti keputusan pada Desember 2013 yaitu tetap berjalan, kepastian hukum yang didapat yaitu kawasan campuran dengan aturan ketat yang diawasi oleh Satpol PP dan Kepolisian.

(4)

31 RAPERDA

Paguyuban Sarirejo Perwakilan Wilayah Lain

Aspirasi

Tidak ada tanggapan Menanti kepastian hukum

Berita Acara RKP

SKPD

BAPPEDA DISPAR BPPTM DPU

Hasil

Stakeholder sepakat perbaikan Sarirejo

Oknum individu menentang perbaikan

Aspirasi

Paguyuban Sarirejo DPRD Tokoh – Tokoh Agama

Konsep RDTRW 2017 - 2022

Pembahasan Politik Pemerintah Kota

bersama DPRD

Bagan 3

(5)

32

Secara umum konsep Konsultasi Publik adalah mempertemukan sudut pandang relasi lembaga eksekutif dan legislatif dengan masyarakat. Konsultasi publik sebagai cara, mekanisme, dan proses melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan baik oleh eksekutif maupun legislatif. Pemerintah Kota telah menggelar RKP pada level Kecamatan dan RKP tahap 2 pada Level Kota. Pada RKP level Kecamatan tidak ditemukan keberatan dari masyarakat wilayah lain di sekitar Sarirejo dengan adanya kegiatan karaoke.

Hal yang berbeda ditemukan pada pembahasan internal SKPD bahwa Perda RTRW tentang Sarirejo tidak sejalan dengan kebijakan masing - masing dinas yaitu: BAPPEDA, BPDPTM, DPU dan DISPAR. Berdasarkan hal tersebut keempat dinas sepakat tentang perbaikan kebijakan hukum tentang Sarirejo. Dalam Rencana Pola Ruang Wilayah (Kawasan Budidaya) pasal 46 ayat (1) Sarirejo termasuk dalam kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan sedang. Hasil dari pembahasan internal kemudian dipaparkan pada RKP tahap 2 pada level Kota dengan melibatkan kembali Paguyuban Sarirejo, anggota DPRD dan tokoh Agama. Ketika pengambilan data dan analisis penelitian ini, pembahasan kebijakan politik tentang Perda 2017 – 2022 masih berlangsung.

Konsep tentang Kawasan Wisata Karaoke Sarirejo masih dapat dimungkinkan sebelum terbit Peraturan Daerah Baru. Dari observasi peneliti minimnya masukan dan pendapat dari masyarakat menjadi kesulitan tersendiri bagi dinas terkait serta DPRD dalam menentukan kebijakan tentang konsep baru Sarirejo. Peran serta dan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membangun Sarirejo baru yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak baik masyarakat sekitar dan pemilik usaha. Dengan berbagai kekurangan yang dimiliki, Sarirejo tetaplah salah satu sumber penyumbang PAD penting bagi Kota Salatiga.

(6)

33

Rencana Konsep Tata Ruang Baru Sarirejo

Rencana Detail Tata Ruang Wilayah

(RDTRW)

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

(RTBL) Perizinan

Penataan Lingkungan dan Bangunan

Pengendalian dampak lingkungan sekitar dari aktivitas karaoke

Penguatan sosial budaya

Etika Lady Companion

Penertiban / evaluasi izin usaha karaoke di seluruh wilayah Salatiga

Bagan 4

Misi Tata Ruang Baru Sarirejo dalam Jangka Pendek - Menengah

(7)

34

5.2. Profil Aktor

Permasalahan praktik penataan ruang di Kawasan Lingkungan Sarirejo merupakan sebuah kontestasi keterlibatan berbagai aktor diantaranya pemerintah, masyarakat, dan kekuatan modal kapitalis (pemilik usaha). Belum terbitnya Peraturan Daerah (Perda) yang mengikat secara hukum tentang status Kawasan Wisata Karaoke Sarirejo menimbulkan penguatan dan keberpihakan masing-masing aktor menjadi semu. Pada Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah RPJMD tahun 2011 – 2016 secara internal belum terwujudnya Kota Salatiga sebagai transit Pariwisata. Salah satu alternatif strategi yang harus dapat dipenuhi oleh kawasan wisata adalah peningkatan sarana prasarana pariwisata itu sendiri. Pada penelitian ini digunakan triangulasi enam aktor utama yang masing-masing mewakili kepentingan instansi, gugus tugas dan kepentingan komersial.

1. Kepala Sub Bidang Tata Ruang, Bidang Sarana Prasarana dan Tata Ruang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Salatiga

(8)

35

Gambar 8

Kantor BAPPEDA Kota Salatiga

Bapak Jadi Amali, S.Kom, M.Si, M.Kom adalah Kepala Sub Bidang Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Salatiga yang mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang meliputi pengkoordinasian perencanaan dan analisis perekonomian daerah, perencanaan pembangunan yang berkaitan dengan sektor produksi, pendidikan, kesehatan, promosi dan kesejahteraan masyarakat Kota Salatiga.

(9)

36

2. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) adalah lembaga teknis daerah di Kota Salatiga dibidang kebudayaan dan kepariwisataan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Salatiga. Disbudpar Salatiga beralamat di Jl. Magersari No. 166, Tegalrejo, Argomulyo, Kota Salatiga.

Gambar 9

Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga

Bapak Sri Danudjo SE, adalah Kepala Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga yang menjabat sejak 4 Januari 2017 yang mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang kebudayaan dan pariwisata, dan tugas pembantuan.

(10)

37

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM). Pengalaman dan ide-ide Bapak Sri Danudjo tentang Pembangunan Kota Salatiga sangat berperan dalam kebijakan Kawasan Sarirejo Kota Salatiga.

3. Pemilik Cafe dan Karaoke Sarirejo

Terdapat 50 tempat usaha karaoke yang memiliki izin Cafe di Lingkungan Sarirejo, Kelurahan Sidorejo Lor, Kota Salatiga. Hampir seluruh tempat hiburan karaoke di Kawasan Sarirejo telah mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemerintah Kota Salatiga. Pemerintah Kota Salatiga melalui Keputusan Walikota Salatiga yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Salatiga juga telah mengeluarkan Izin Gangguan Kepada para pemilik usaha Karaoke di Sarirejo.

Ikha salah satu pengelola Cafe Mini 2, sedangkan kepemilikan

Cafe atas nama Ibunya. Ibu Ikha bercerai dengan ayahnya, Ayah Ikha juga salah satu pemilik Cafe di Sarirejo dengan nama Dani dan sekaligus menjabat sebagai ketua paguyuban di Sarirejo. Kakek Ikha salah satu yang pertama kali membuat tempat karaoke di Sarirejo namanya Mbah Junaidi

Cafe yang dibuat pertama kali namanya adalah Cafe Mini 2 berawal dari coba-coba setelah pemerintah secara resmi menutup lokalisasi di Sarirejo. Hingga kini antusiasme pengunjung karaoke juga masih tergolong tinggi.

(11)

38

dalam upaya membangun kebijakan kerjasama yang dilibatkan oleh seluruh usaha serupa di Kawasan Sarirejo Salatiga.

4. Kepala Kepolisian Sektor Sidorejo, Kepolisian Resor Kota Salatiga

Kepolisian Sektor Sidorejo adalah struktur komando Kepolisian Republik Indonesia di tingkat Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Polsek Sidorejo berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kepolisian Resor Salatiga. Polsek Sidorejo beralamat di Jalan Ki Penjawi No. 19, Sidorejo, Sidorejo Lor, Salatiga, Kota Salatiga.

Gambar 10

Kantor Kepolisian Sektor Sidorejo, Polres Salatiga

(12)

39

Sidorejo, Bapak AKP Jumaeri berperan penting dalam mengantisipasi penyakit masyarakat (pekat) dan peredaran minuman keras di Kawasan Karaoke Sarirejo.

5. Ketua Rukun Warga (RW) 009 Lingkungan Sarirejo

Rukun Warga (RW) 009 adalah pembagian wilayah di Lingkungan Sarirejo, di bawah Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. RW 009 Sarirejo adalah Lembaga Masyarakat yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT (Rukun Tetangga) di wilayah kerjanya dalam rangka pelayanan pemerintah dan masyarakat yang diakui dan dibina oleh Pemerintah Kota Salatiga yang ditetapkan oleh Lurah Sidorejo Lor.

(13)

40

6. Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan, Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga, adalah perangkat Pemerintah Kota Salatiga dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah Kota Salatiga yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Salatiga, beralamat di Jl. Letjend. Sukowati No. 51, Kalicacing, Sidomukti, Kota Salatiga. Bapak Sutarto adalah Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan, Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga. Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan mempunyai tugas menyiapkan bahan, data untuk menyusun pedoman dan petujuk kegiatan, pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap penegakan Peraturan Daerah.

Gambar 11

(14)

41

Aktor Bapak Sutarto sangat penting dalam peran ketika proses penyusunan Peraturan perundang-undangan serta pembinaan dan penyebarluasan produk hukum di Kota Salatiga. Dasar hukum kegiatan operasional Satpol PP adalah Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 Tahun 2010. Satpol PP adalah lembaga non yustisial dan memiliki tugas utama dalam menegakkan peraturan daerah.

5.3. Peran Aktor dalam Penataan Kawasan Karaoke Sarirejo

Kawasan Karaoke Sarirejo lebih dikenal masyarakat dengan nama Sembir. Para aktor memiliki peran bahwa wisata Karaoke Sarirejo lebih intens beroperasi pada malam hari. Sebutan hiburan malam dan rumah karaoke kini menjadi tantangan tersendiri oleh para aktor dalam membangun

image dan persepsi publik. Adanya puluhan gadis-gadis muda yang siap menemani tamu dalam aktivitas karaoke juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pembangunan Rencana Tata Ruang di Kota Salatiga. Faktor lainnya adalah peredaran minuman keras yang dapat menjadi gangguan ketertiban masyarakat:

Gambar 12

Hasil Operasi Cipta Kondisi Polsek Sidorejo di Kawasan Sarirejo Kota Salatiga

(15)

42

Semarang. CongYang merupakan hasil fermentasi beras dan gula pasir, sprite dan perasan kopi moka. Cong Yang tergolong dalam alkohol tipe B. Meski termasuk minuman keras, namun pada tahun 2010, CongYang dilegalkan sebagai produk komoditi. Ada pula minuman Anggur Merah atau yang biasa disebut dengan AM atau AMER.

Peneliti mencoba mengkanalisasi bagaimana tugas dan peran aktor sesuai lembaga yang dipimpinnya. Produk – produk hukum daerah merupakan peran dari Satpol PP, antisipasi pelanggaran hukum merupakan tugas dari Kepolisian, tanggung jawab sosialisasi di ranah bawah merupakan tanggung jawab tokoh masyarkat serta konsep wisata merupakan bagian dari Dinas Pariwisata dan Bappeda. Hal ini seperti dikemukakan oleh Bapak Tarto selaku Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan, Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga:

Kalau wisata itu nanti kewenangannya ada di Dinas Bagian Tata Ruang Bappeda dan Dinas Pariwisata mas yang punya kewenangan. Kami hanya menegakan, penegakan penegakan aturan yang ada di Kota Salatiga. Jadi kami tugas Satpol PP hanya bidang penegakkan apa yang menjadi produk

– produk hukum yang ada di daerah.”

Berdasarkan pada teori Boudieu, masing – masing aktor pada perannya memiliki modal kekuasaan pemerintahan yang tidak bersifat sederhana namun sistematik sesuai dengan peran, tugas pokok dan fungsinya masing – masing. Sehingga peran yang dilakukan aktor seperti Bapak Tarto (Satpol PP), AKP Jumaeri (Kepolisian), Sri Danudjo SE (Dinas Pariwisata), Slamet Santoso (RW), Ikha (Pemilik usaha) dan Jadi Amali (Bappeda) bukan merupakan peran secara personal lagi namun peran sesuai jabatannya.

(16)

43

izin pemanfaatan ruang yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan.

Analisis tentang Kawasan Wisata Karaoke tidak dapat dilepaskan dari konsep perencanaan Tata Ruang Kota Salatiga sebagai bagian dari bentuk rumusan kebijakan publik yang berkaitan dengan pengelolaan ruang kota. Langkah yang diambil oleh para aktor pelaku kebijakan dalam proses perumusan kebijakan publik akan sangat ditentukan oleh perspektif yang digunakan. Prinsip penataan Kawasan Sarirejo yang terkait dengan aktor yang terlibat dalam perencanaan kota kemudian dapat diketahui apakah Kawasan Sarirejo merupakan suatu prioritas pembangunan daerah di Kota Salatiga. Belum terbitnya peraturan yang jelas mengenai status pembangunan Kawasan Wisata di Sarirejo dalam Rencana Detail Tata Ruang Wilayah menjadi permasalahan dan juga dapat pula menjadi sebuah opsi dalam kebijakan peningkatan pendapatan daerah di sektor pariwisata.

Tabel 5.1

Analisis Opsi Kebijakan Keuangan Daerah Kota Salatiga dari Sumber Pendapatan Daerah

No. Kondisi Target Kinerja

1. dengan UU No. 28/2009, sehingga perlu segera disesuaikan. revisi juga belum dibuat, sehingga perlu segera dibuat agar

pelaksanaannya lebih lancar.

(17)

44

Belum ditetapkannya Rencana Detail Tata Ruang Wilayah (RDTRW) Kota Salatiga pada periode 2017 – 2022 sebagai Peraturan Daerah menjadi permasalahan dan tantangan penataan ruang di Kota Salatiga. Pemerintah kini masih menggunakan Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

Keterangan:

RUTR : Rencana Umum Tata Ruang RDTR : Rencana Detail Tata Ruang RTR : Rencana Tata Ruang

RSTRWP : Rencana Struktur Tata Ruang Provinsi POLDA : Pola Dasar

Sejalan dengan perkembangan pembangunan infrastruktur di Provinsi Jawa Tengah, Kota Salatiga juga perlu sejalan dalam menciptakan Tata

RUTR

• Penetapan Lokasi Pemanfaatan ruang • Penjabaran POLDA Kota

• Mengacu pada RSTRWP • Penyusunan program • Izin lokasi pembangunan

RDTR

• Alokasi peruntukan ruang • Acuan pemberian ijin • Fungsi kawasan • Satuan permukiman

RTR

• RTR-SP • Rencana tapak

(18)

45

Ruang yang baik bagi warganya. Hal ini juga mengingkat bahwa Salatiga merupakan Kota Madya, sehingga lokasi Lingkungan Sarirejo sangat efektif dalam membangun kegiatan produktif di bidang jasa kepariwisataan serta menyediakan lapangan pekerjaan. Nilai strategis Sarirejo sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Salatiga membuat fungsi sosial ekonomi menjadi isu yang cukup potensial. Bapak Sri Danudjo, sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Salatiga yang baru dibentuk Januari 2017, berdasarkan wawancara pada tanggal 31 Juli 2017 di Kantor Dinas Pariwisata, memberikan gambaran kegiatan yang telah dilakukan instansinya:

Ada itu ada kok agenda pengawasan terhadap Sarirejo, cuman sementara ini kita masih ngundang pengurusnya. Tapi terus terang tugas kita yang disitu belum maksimal, hanya kemarin kita kumpulkan, kalau sekarang ini kondisinya seperti ini. Artinya saling menjaga jangan sampai, taruhlah karaoke keluarga tapi disini jangan ada minuman keras. Ya harus seperti itu kita.”

Sarirejo yang memiliki entitas spasial dalam sistem tata ruang kota, bisnis, sosial budaya dan lingkungan, memerlukan pendekatan sistemik dalam integrasi ekosistem kepariwisataan untuk menjamin kualitas aktivitasnya. Bapak Sri Danudjo sebagai aktor yang berperan dalam tata kelola destinasi pariwisata mempertimbangkan konsep destination management organization dan destinastion governance, yaitu dengan menyeimbangkan penerapan nilai etika, estetika dan ekonomi serta lokalitas untuk menciptakan kualitas pariwisata, optimalisasi manfaat yang inklusif bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.

(19)

46

serta perubahan pada tataran empiris maupun perkembangan pemikiran dalam administrasi publik.

Gambar 13

Peta Struktur Tata Ruang Kota Salatiga

(Sumber: Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 1 Tahun 2012) Keterangan:

= Pusat Pelayanan Kota = Sub Pusat Pelayanan Kota = Pusat Pelayanan Lingkungan

(20)

47

Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030. Peta struktur tata ruang Kota Salatiga, Lingkungan Sarirejo masuk dalam sistem pusat layanan lingkungan Sidorejo Lor. Konsep tata ruang kota disusun bersama pihak legislatif dan eksekutif dengan mempertimbangkan aspirasi dari masyarakat. Ikha salah satu pengelola cafe di Sarirejo memberikan informasi kepada peneliti berdasarkan wawancara tanggal 19 Juli 2017 di kediamannya:

Kalaupun ada transaksi meskipun praktiknya di luar tetap dikenakan denda biasanya itu 500 ribu. Pernah cuma waktu itu ada pacar LC, aku juga ga tau bermalam atau enggak, cuma aku tau dia disitu tak kenain denda 500 ribu. Main situ sampai pagi.”

Upaya yang dilakukan Ikha sebenarnya merupakan itikad baik dari pihak pengusaha karaoke mematuhi peraturan yang telah disusun oleh pemerintah. Usaha dalam merubah image Sarirejo tidak hanya dilakukan oleh pihak eksekutif, namun paguyuban dan pengusaha telah berusaha mengantisipasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dapat ditimbulkan dari aktivitas di Sarirejo. Belum ada kepastian tentang kawasan Sarirejo dalam Perda membuat para stakeholder di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi belum jelas tugas dan kewenangannya terhadap wilayah Sarirejo. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Sri Danudjo, Kepala Dinas Pariwisata Kota Salatiga pada tanggal 31 Juli 2017:

Ya tata ruang itu. Jadi sebelum tata ruang tahun 2011 itu emang kawasan campuran. Nggak ditetapkan kawasan nggak. Ya dulu mungkin belum terlalu banyak, la saiki wis kawasan hiburan itu. Kan saya belum detail tapi kelihatannya pemukiman tidak campuran.”

(21)

48

Tapi itu juga mengingkari kenyataan ta mas. Maksudnya saya dulu juga pernah nyusun tata ruang yang evaluasi tahun 2003. Itu ya masih campuran. Bukan kawasan istilahnya. Dari dulu kan pemukiman. Paling dulu solusi penyusunan itu kan paling mudah kan campuran.”

Mixed use adalah salah satu konsep yang diterapkan dalam pengembangan daerah satelit di pinggiran sebuah kota dengan pembangunan melebar secara horizontal, dimana ketersediaan tanah yang ada masih cukup besar. Akan tetapi dengan semakin berkurangnya lahan dan adanya kesadaran untuk melakukan optimalisasi lahan, perlu dilakukan pengembangan kota dengan konsep-konsep baru yang lebih efisien. Sementara untuk Tindak Pidana Ringan (TiPiRing) Polsek Sidorejo, melalui Kapolsek AKP Jumaeri yang telah bertugas sejak tahun 2015 memberikan gambaran bagaimana instansi yang dipimpinnya turut serta dalam setiap kegiatan pengamanan. Berdasarkan data yang diperolah dari wawancara tanggal 8 Agustus 2017 kepada peneliti, Kapolsek memberikan gambaran kasus yang sering terjadi di Sarirejo.

Pernah jadi untuk perkelahian pernah, jadi antar pengunjung atau pelanggan dengan pelanggan yang lain, kita pernah menangani juga disini. Masalah penganiayaan ya diproses ya setelah ditangani kami dan Polres dua kali untuk proses penganiayaan, karena ya kita lihat dulu, korban bagaimana. Kalau tidak terlalu berat, keduanya saling menerima, ya kita mungkin bisa menjembatani untuk didamaikan seperti itu.”

Evaluasi tentang keberadaan aktivitas di Sarirejo diperlukan agar dapat meminimalkan angka kejadian kekerasan dan pelanggaran hukum. Untuk itu Kasubid Tata Ruang Bappeda, Bapak Jadi Amali sangat antusias memberikan permasalahan tentang tata ruang di Sarirejo kepada peneliti berdasarkan wawancara pada tanggal 4 Agustus 2017:

(22)

49

Salatiga). Jadi sebetulnya disinilah zona pemukiman kepadatan sedang. Kemudian kalau disimak sebetulnya, kenapa saya bilang ada celah yang membuat teman-teman bimbang. Kadang teman-teman perizinan (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal) itu ada kebimbangan saat melakukan penafsiran apa yang kami lihat disana. Sebenarnya kan gini: Kita mau mengklasifikasi apa? Kawasan Peruntukan Perumahan ya? Nah ini (Rencana Detail Tata Ruang Kota Salatiga 2011 - 2016) sebetulnya Kawasan Peruntukan Perumahan diperbolehkan untuk kegiatan tempat tinggal, kegiatan perdagangan dan jasa diperbolehkan di Kawasan Peruntukan Perumahan dengan syarat memenuhi. Nah yang kebingungan teman-teman Pengendalian (Seksi Pengendalian Perumahan, Ruang dan Bangunan, Bidang Perumahan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang) itu zona ini, karena itu di Rencana Detail (Draft Rencana Detail Tata Ruang Kota Salatiga 2012 - 2019) saya kemudian jelaskan maksudnya sudah tidak ada lagi penafsiran yang lain-lain.”

Permasalahan yang terjadi bahwa masing - masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus bekerja sesuai Undang – Undang Raperda. Ditemukan bahwa dalam Raperda 2011 – 2016 Lingkungan Sarirejo terdapat sisi kelemahan dan celah tentang kegunaan dan aktivitas di dalamnya. Bappeda sendiri sebagai salah satu Dinas yang berperan intensif bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat II Kota Salatiga juga harus mengakomodasi berbagai masukan dan kepentingan yang ada di Sarirejo.

Bapak Slamet Santoso sebagai tokoh masyarakat Sarirejo sekaligus Ketua Rukun Warga (RW) 009, memiliki peran penting dalam mengakomodasi kewajiban pembayaran retribusi pajak usaha di keseluruhan Lingkungan Sarirejo. Pajak yang dibayarakan kepada Pemerintah merupakan salah satu upaya kontribusi Sarirejo dalam pembangunan daerah.

Jadi biaya pajak itu kalau yang resmi ke Pemerintah itu kira

(23)

50

keramaian, itu juga dari Kepolisian itu kita setiap bulan, itu sesuai jumlah room per room nya sekitar 30 ribu.”

Jika dihitungkan pada 50 unit usaha di Sarirejo maka rata – rata paguyuban dapat membayarkan Rp 2.500.000 hingga Rp 5.000.000 rupiah pajak resmi ke Pemerintah melalui DPPKAD. Pajak keamanan jika diperkirakan satu unit usaha memiliki 3 hingga 5 room maka pajak keamanan yang dibayarkan Rp 4.500.000 hingga Rp 7.500.000. Selain biaya tersebut masih ada pajak minuman, bangunan, izin gangguan dan lain sebagainya.

5.4. Peran Aktor dalam Perspektif Teori Bourdieu

Peran para aktor jika dilihat dari berbagai latar belakang tentu akan memiliki pandangan subjektif pada persoalan di Sarirejo. Dasar dari praktik para aktor yang dianalisis pada penelitian ini adalah berdasar teori sosiologi kulutral Bourdieu. Dari keenam aktor masing-masing memiliki habitus (pengalaman sejarah yang terulang-ulang) dan menetap dalam pemikiran. Hubungan antara aktor dan struktur dalam pandangan teori Bourdieu menjadi dasar empirik dalam analisis induktif penelitian ini.

Masih abu-abu nya kebijakan tentang Kawasan Sarirejo tentu membuat persepsi masyarakat dan investor menjadi mengambang. Bola liar permasalahan yang ditimbulkan Sarirejo akan terus ada hingga ditetapkannya Perda tentang RDTRW baru tahun 2017. Ketika terjadi masalah salah satu instansi akan dianggap melakukan pembiaran. Ketika ada konsep lebih baik tentang tata wilayah kota tentu ada pihak – pihak berkepentingan secara ekonomi menentang. Hal ini sesuai dengan teori dari Bourdieu bahwa ranah adalah arena pertarungan para aktor yang memiliki habitus berbeda – beda. Kekuatan modal ekonomi, sosial, budaya dan simbolik menjadi penentu arah kebijakan praksis. Dalam analisis teori peneliti dikorelasikan pada persamaan:

𝑃𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠 = (𝐻𝑎𝑏𝑖𝑡𝑢𝑠 × 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 ) + 𝑟𝑎𝑛𝑎ℎ

(24)

51

kelompok serta ranah adalah arena Sarirejo sebagai kawasan hiburan di Kota Salatiga.

Dalam teori modal yang pertama kali dikemukakan oleh Pierre Bourdieu seperti yang dikutip oleh Halim (2014) dalam tulisannya yang berjudul: Politik Lokal: Pola, Aktor dan Alur Dramatikalnya, disebutkan bahwa modal berpengaruh erat dengan persoalan kekuasaan pada suatu wilayah. Namun dalam proses penataan Sarirejo tidak ditemukan dominasi aktor dalam perspektif kepentingannya masing – masing. Paguyuban menantikan kepastian hukum, pihak SKPD masih berkoordinasi antar instansi dan DPRD, pihak Satpol PP bekerja sesuai Perda, sedangkan pihak kepolisian mengantisipasi serta menegakkan hukum di wilayahnya.

Konsep modal dalam kekuasaan juga berkaitan erat dengan pemikiran lain Bourdieu tentang habitus dan ranah atau arena. Menurut Bourdieu seperti dikutip oleh George Ritzer dan Douglas Goodman (2009) dalam bukunya berjudul: Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial PostModern yang diterjemahkan oleh Kreasi Wacana di Yogyakarta, bahwa manusia dalam habitusnya bertindak sesuai objektif dan kewajarannya dalam struktur kelas sosial. Namun dalam penelitian ini aktor – aktor berada dalam struktur kelas sosial yang sama, yaitu saling menghargai dan mendengarkan sesuai kepentingannya masing – masing. Pihak eksekutif tidak dapat serta merta mengambil kebijakan dalam penataan Sarirejo tanpa persetujuan legislatif, sementara legislatif tetap menghimpun aspirasi masyarakat.

(25)

52

bidang bidang kebudayaan dan pariwisata. Ikha berperan dalam kepentingannya sebagai pelaku usaha. Bapak Jumaeri berperan dalam mengantisipasi penyakit masyarakat (pekat) dan peredaran minuman keras. Bapak Slamet Santoso memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Sarirejo dan Bapak Sutarto berperan dalam dalam menegakkan peraturan daerah.

5.5. Refleksi Hasil Penelitian

Refleksi hasil penelitian merupakan sintesis dari analisis tujuan penelitian yang telah dipaparkan peneliti pada bab ini. Peneliti menganalisis peran dari enam aktor dalam penataan kawasan karaoke di Sarirejo. Pada analisis data ditemukan bahwa aktor yang paling dominan dalam proyek strategis pengembangan Sarirejo adalah pihak Pemerintah Kota melalui BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). BAPPEDA telah mencoba mengakomodasi seluruh kepentingan yang terlibat dalam kegiatan usaha di Sarirejo. Asumsi yang dibangun peneliti tentang Kawasan Wisata Sarirejo ternyata belum sesuai dengan data empiris.

(26)

53

Gambar

Kantor Kepolisian Sektor Sidorejo, Polres SalatigaGambar 10
Salah satu Giat Sidak Satpol PP Salatiga di Lingkungan SarirejoGambar 11
Gambar 12 Hasil Operasi Cipta Kondisi Polsek Sidorejo di Kawasan Sarirejo Kota
Tabel 5.1 Analisis Opsi Kebijakan Keuangan Daerah Kota Salatiga dari Sumber
+2

Referensi

Dokumen terkait

Apakah instansi Bapak/Ibu pernah menjalin kerjasama yang berbasis kemitraan di luar kemitraan dalam upaya penanggulangan virus flu burung..

Kita ketahui bahwa dua buah vektor dapat dijumlahkan dan menghasilkan sebuah vektor baru yang disebut vektor resultan. Secara logika kita dapat menganggap setiap vektor

Berdakwah semua umat Islam mempunyai tanggung jawab untuk menyebarkan kebaikan, Allah SWT bersabda : “Dan sesungguhnya kamu benar– benar menyeru mereka kepada jalan

merupakan laporan akhir tahap pemanfaatan yang meliputi penerapan manajemen pemanfaatan dan rekaman kinerja bangunan gedung hijau yang meliputi organisasi dan tata

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap

Indomobil Sukses Internasional Tbk Lampiran 8: Model ARMA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Lampiran 9: Correlogram ARMA. Lampiran 10:

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk trichokompos jerami padi dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung terutama

(6) Penyediaan akomodasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf f, merupakan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan