• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pengetahuan - Tingkat Pengetahuan Anak-Anak Sekolah Dasar Tentang Manfaat Konsumsi Sayur-Mayur Di Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pengetahuan - Tingkat Pengetahuan Anak-Anak Sekolah Dasar Tentang Manfaat Konsumsi Sayur-Mayur Di Sekolah Dasar Shafiyyatul Amaliyyah Medan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melaui panca indra manusia yaitu : indra penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Notoatmodjo (2003) kedalaman pengetahuan yang diperoleh seseorang terhadap suatu rangsangan dapat diklasifikasikan berdasarkan enam tingkat yaitu :

a. Tahu (know)

Merupakan mengingati suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu merupakan tingkat pengalaman yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar obyek yang diketahui. Orang telah paham akan obyek atau materi harus mampu menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

(2)

d. Analisis (analysis)

Kemampuan dalam menjabarkan materi atau sutau obyek dalam komponen-komponen dan masuk ke dalam struktur organisasi tersebut.

e. Sintesis (synthesis)

Kemampuan dalam meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (evaluation)

Kemampuan dalam melakukan penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

2.2. Definisi Gizi

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza yang berarti “makanan”. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier, 2009). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), gizi berarti zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan. Menurut Supariasa (2002) gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

2.2.1.Pola Makan dan Kebiasaan Makan

(3)

mendapati bahwa diet tradisional, yang kebanyakannya terdiri daripada diet sayur-mayur mengkontribusi kepada rendahnya resiko mereka terhadap penyakit-penyakit degeneratif kronik. Hasil studi ini konsisten dengan observasi terhadap orang Asia yang bermigrasi ke negara-negara barat di mana mereka lebih banyak mendapat penyakit-penyakit ini setelah bertukar kepada makanan barat yang tidak menyehatkan.

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan yang ada pada masyarakat di mana seorang anak hidup. Pola makan kelompok masyarakat tertentu juga menjadi pola makan anak. Pola makan mempengaruhi penyusunan menu. Seorang anak dapat memiliki kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan dalam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecakupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang amat penting (Santoso dan Ranti, 2004).

(4)

2.2.2.Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makanan

Menurut Wardlaw (2003) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi manusia dalam pemilihan makanan. Antaranya adalah genetik, media massa, kepercayaan kesehatan, kondisi kesehatan sekarang, ilmu tentang nutrisi, kepercayaan agama, tekstur dan rasa daripada makanan sendiri, kemudahan dan ketersediaan makanan, kandungan lemak, serat dan air dalam makanan, tempat tinggal di bandar atau di desa, faktor keuangan, pekerjaan, edukasi, etnis, pengaruh teman-teman sebaya dan yang terakhir sekali adalah pengalaman ketika anak-anak. Jelas di situ terdapat faktor pengalaman ketika anak maka dapat dibuat teori bahwa anak-anak yang tidak makan sayur-mayur akan melanjutkannya sehingga usia dewasa pun. Menurut American Dietetic Association (ADA, 2002), tidak ada makanan yang baik dan tidak baik, hanya diet atau kebiasaan makan yang baik ataupun buruk. Tidak ada satu-satunya jenis makanan yang bagus untuk kesehatan begitu juga yang merusakkan kesehatan. Setiap manusia perlu mengkontrol makanan yang dikonsumsi mengikut diet yang seimbang, melakukan aktifitas fisikal yang regular dan mengkontrol berat badan yang ideal untuk mendapatkan kesehatan yang optimum.

Menurut Smith dan Margolskee (2001) dalam Wardlaw (2004) indra pengecap terdapat di seluruh lidah, tidak dalam daerah yang spesifik seperti yang diketahui dahulu. Indra pengecap ini mengecap rasa manis, asam, asin, pahit dan enak. Apabila bahan makanan berikatan dengan indra pengecap yang berkenaan, perubahan dalam keseimbangan ion mengambil alih sel dan mengstimulasi penghantaran impuls ke sistem saraf.

2.3.Nutrisi

(5)

2.3.1.Makronutrien

Karbohidrat

Menurut Kuntaraf (2003) sebagian dari kalori yang terdapat dalam tubuh manusia berasal dari karbohidrat atau hidrat arang. Karbohidrat berfungsi untuk memberi tenaga dan juga rasa kenyang. Jumlah karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia tergantung usia dan jenis kelaminnya. Apakah sumber dari karbohidrat? Ternyata bahwa sumber karbohidrat adalah hampir keseluruhannya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Juga berasal dari padi, umbi-umbian, sagu, beras, jagung, gandum, singkong, dan kentang. Sedangkan daging, ayam, ikan, telur dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat (Almatsier, 2009).

Lemak

Lemak mempunyai peran yang penting dalam tubuh manusia sebab lemak adalah sumber energi yang tinggi. 1gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori. Antara fungsi lemak adalah melarutkan vitamin A, D, E dan K sehingga dapat diserap oleh dinding usus, melindungi alat-alat tubuh yang halus dan memperbaiki rasa pada makanan. Sesuai dengan rekomendasi oleh Food and Nutrition Board of the National Research Council pada tahun 1948, bahwa antara 20%-25% daripada kalori hendaknya datang dari lemak. Lemak dapat kita perolehi dari hewan, yang disebut lemak hewani, sedangkan lemak dari tumbuh-tumbuhan disebut lemak nabati. Bahan makanan nabati yang mengandung lemak antaranya ialah : kelapa, kacang tanah, santan dan minyak jagung. Lemak hewani terdapat dalam sapi, kambing, susu, keju, minyak ikan, telur dan lain-lainnya.

Protein

(6)

dan memberi tenaga jika jumlah karbohidrat dan lemak tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Kekurangan protein pada anak-anak dapat menyebabkan penyakit kwashiorkor. Pada anak-anak, sekitar 2-3 gram protein diperlukan per hari per berat badan. Menurut Dr. Mikkel Hindhede yaitu seorang ahli gizi dari Denmark, orang dewasa membutuhkan sebanyak 65 gram protein per hari. Tetapi sesuai dengan Widya Karya Pangan Gizi (1978) dikatakan bahwa rakyat Indonesia memerlukan 2100 kalori dengan 46 gram protein setiap hari. Sumber protein dari hewan datangnya dari daging, ikan, makanan laut, ayam, telur dan produk susu. Sedangkan pada sumber tumbuh-tumbuhan, protein dapat diperoleh dari kelompok padi-padian seperti beras, gandum, jagung serta dari biji-bijian dan kacang-kacangan.

2.3.2.Mikronutrien

Vitamin

Vitamin diperlukan mutlak bagi pertumbuhan yang normal dan bagi pemeliharaan kesehatan. Vitamin tidak memberikan tenaga, maupun membangun jaringan. Walaupun demikian, kita tidak dapat hidup tanpa vitamin. Umumnya vitamin diperlukan untuk semua reaksi kimia yang penting bagi tubuh. Vitamin dapat dibagi kepada 2 kelompok yaitu vitamin larut lemak (vitamin A, D, E dan K) dan vitamin tidak larut lemak (vitamin B dan C).

a.Vitamin A

(7)

dapat menyebabkan kulit menjadi kasar dan tebal. Kebutuhan vitamin A untuk sehari pada anak-anak sampai umur 12 tahun adalah 2500 KI (Kesatuan Internasional). Vitamin A terdapat pada hewan dengan sumber utamanya adalah hati dan lemak-mentega serta kuning telur. Contoh sayur-sayuran yang mengandung vitamin A adalah bayam, daun lobak, wortel dan ubi jalar.

b.Vitamin D

Vitamin D mempunyai fungsi utama untuk mengatur pembentukan garam kalsium dan fosfor dalam tubuh yang diperlukan untuk pengerasan tulang. Sesuai dengan Panitia Bahan Makanan, Dewan Penyelidikan Nasional, dianjurkan agar anak-anak sejak lahir sampai usia 20 tahun untuk mengkonsumsi sekurang-kurangnya 400 KI vitamin D per hari. Vitamin D bisa diperoleh dari sumber hewan dan tumbuh-tumbuhan, seperti kuning telur, minyak ikan, susu, kubis, wortel, minyak jagung dan lain-lainnya. Di samping itu, vitamin ini dapat pula dihasilkan oleh tubuh kita sendiri dengan pertolongan cahaya matahari yang mengandung sinar ultraviolet. Pro-vitamin D dalam kulit akan diubah menjadi vitamin D.

c.Vitamin E

Vitamin E mempengaruhi otot-otot jantung dan esensial untuk pembiakan. Vitamin E (sebagai antioksidan) juga menjaga vitamin A dan karoten terhadap oksidasi, khusus di dalam saluran pencernaan. Vitamin E terdapat lebih banyak dalam sayur-sayuran berbanding daripada sumber hewani.

d.Vitamin K

(8)

e.Vitamin B

Vitamin-vitamin B kompleks adalah vitamin-vitamin yang larut dalam air dan mempunyai fungsi yang penting dalam tubuh manusia. Vitamin-vitamin B kompleks terdiri daripada berbagai macam vitamin yaitu tiamin (B1), riboflavin (B2), piridoksin (B6), asam pantotenat, niasin, biotin, asam folin dan cyanocobalamin (B12). Vitamin B1 atau tiamin adalah bagian yang aktif dari koenzim, yang amat diperlukan dalam proses oksidasi karbohidrat. Kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri yang menyebabkan rasa nyeri pada otot di seluruh tubuh, urat syaraf yang mudah terganggu dan pencernaan yang terganggu. Kekurangan riboflavin (B2) dapat menyebabkan timbulnya kemerah-merahan dan pengelupasan pada bibir dengan retak pada sudut-sudut mulut. Niasin penting untuk kulit, saluran pencernaan dan susunan syaraf pusat dan kekurangan niasin dapat menyebabkan pellagra. Piridoksin (B6) mempunyai peran penting dalam metabolisme asam-asam amino. Kekurangan biotin pula menyebabkan perubahan patologis pada lidah dan kulit, hilangnya nafsu makan, rasa mual dan anemia ringan, rasa lelah, perasaan sangat tertekan dan insomnia. Asam pantotenat pula mempunyai peran penting dalam kegiatan kelenjar adrenal karena vitamin ini adalah koenzim yang dibutuhkan dalam pembentukan zat-zat lipoid (sterol). Kekurangan asam folin pula menyebabkan pematangan sel-sel darah merah tidak terjadi sehingga mengakibatkan anemia mikrositer. Vitamin B12 diperlukan dalam pembentukan sel-sel darah merah dan kekurangan vitamin B12 menyebabkan pernicious anemia yang diikuti degenerasi syaraf yang progresif.

f.Vitamin C

(9)

tulang terasa nyeri bila disentuh. Berdasarkan penelitian, 10 miligram asam askorbat sudah cukup untuk mencegah skorbut. Vitamin C ini diperoleh hampir seluruhnya dari buah-buahan dan sayur-sayuran segar atau yang tidak dimasak.

g.Mineral

Mineral memegang peran yang penting dalam hidup manusia walaupun jumlah yang diperlukan hanya sedikit sekali. Tiga macam mineral yang cukup penting adalah kalsium, fosfor dan zat besi. Kalsium banyak terdapat dalam sumber nabati seperti kacang kedelai, kacang merah, tempe, bayam, dan daun melinjo. Fosfor pula didapati daripada sumber sayur-sayuran seperti beras merah, bungkil kacang tanah, emping kacang melinjo, tempe, kacang kedelai dan katul beras. Zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin terdapat dalam bayam, daun ubi jalar, jamur kuping kering, daun kelor, kacang kedelai, kacang merah, tempe kedelai murni dan bungkil kacang tanah. Begitu banyak sumber mineral yang terdapat dalam sayur-sayuran dan ini menunjukkan bahwa sayur-sayur-sayuran sangat penting untuk dikonsumsi oleh setiap lapisan masyarakat. Menurut Kuntaraf (2003) makanan vegetarian atau nabati adalah jauh lebih unggul daripada makanan hewani.

2.4.Peranan Sayur-mayur dalam Nutrisi pada Anak

(10)

yang diperbuat daripada sayuran dikategorikan sebagai sayur-mayur. Sayur-mayur bisa digoreng, dimakan mentah, direbus, di dalam tin atau dikeringkan. “Eat Your Fruits and Vegetables” merupakan salah satu rekomendasi untuk diet seimbang yang

sehat. Dan untuk pelbagai alasan yang baik, memakan sayur-mayur dan buah-buahan dapat mengelakkan daripada penyakit-penyakit seperti penyakit jantung dan strok, mengontrol tekanan darah, mengelakkan pelbagai jenis kanker dan penyakit usus seperti diverticulitis dan mempertahankan daripada penyakit katarak dan degenerasi makular, yang sering menyebabkan kebutaan.

Menurut Bruce B (2000) dalam Wardlaw (2004) diet makanan yang tinggi kadar phytochemicals (yang banyak terdapat dalam tomat, brokoli, kobis, teh, kacang kedelai, jeruk, bawang Bombay, dan anggur) dapat memberi efek menguntungkan pada lipid darah, mekanisme antioksidan dalam tubuh dan fungsi kolon. Rocchini (2002) mengatakan bahwa obesitas telah dinamakan sebagai masalah atau penyakit berkaitan nutrisi yang paling serius pada anak-anak di Amerika Serikat. Dalam 30 tahun yang lepas, kadar obesitas telah meningkat melebihi 2 kali lipat di Amerika Serikat, dan terdapat peningkatan prevalensi di seluruh dunia. Obesitas pada masa anak-anak merupakan satu masalah yang serius karena bisa mendorong kepada peningkatan resiko terkena penyakit-penyakit kardiovaskuler, resistensi insulin dan diabetes. Salah satu penyebabnya adalah karena rumah-rumah makan yang besar sering menyediakan makanan dalam porsi yang banyak (Liebman dan Schardt, 2001).

(11)

rendah lemak (Skinner, 1999). Kebanyakan masalah nutrisi pada anak-anak di zaman ini adalah karena kurangnya konsumsi buah-buahan, sayur-mayur, dan biji-bijian serta terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang kurang nutrien seperti permen, pencuci mulut yang manis, dan kerupuk. Makanan-makanan yang tidak berkhasiat itu mengkontribusi kepada jumlah lemak tepu, lemak total, karbohidrat dan energi yang berlebihan dalam diet anak-anak (Horn, 2000).

2.4.1.Jenis Sayur-mayur

Sayur-mayur dibagi dalam 5 kelompok. Berikut adalah beberapa contoh sayur-mayur yang sering dimakan mengikut kelompoknya :

I. Sayuran berdaun hijau gelap :

Brokoli, bayam, bok choy, daun salada yang berwarna hijau gelap, kale dan lain-lain.

II. Sayuran sitrus :

Wortel, ubi kentang manis, labu dan lain-lain. III. Kacang-kacangan kering :

Kacang kedelai, tofu dan lain-lain. IV. Sayuran berkanji :

Jagung, kacang ijo, ubi kentang dan lain-lain. V. Sayuran lainnya :

Asparagus, kembang kol, kobis, sederi, lada hitam, lada merah, bawang dan lain-lain.

2.4.2.Jumlah Asupan Sayur-mayur

(12)

sayur-mayur dan buah-buahan per hari (2,5 hingga 6,5 cawan per hari), bergantung pada asupan kalori masing-masing. World Health Organization (WHO) mencadangkan asupan sayur-mayur dan buah-buahan sekurang-kurangnya 5 hidangan (kira-kira 400g) per hari, dan banyak negara yang mengikut aturan diet seperti ini dalam pedoman nutrisi mereka (Cooke dkk, 2003). Pemerintah United Kingdom turut membuat satu laman web ‘5 A Day’ (NHS, 2011) untuk mendorong rakyat mereka supaya mengkonsumsi sayur-mayur sebanyak 5 hidangan per hari. Akan tetapi, di kebanyakan negara, asupan sayur-mayur dan buah-buahan sangat sedikit ketimbang yang direkomendasi oleh WHO, dengan asupan oleh anak-anak adalah yang paling rendah.

2.4.3.Manfaat Sayur-mayur untuk Mengurangi Resiko Beberapa Penyakit a.Mengurangi Penyakit Kardiovaskuler

(13)

Eropah, dan melihat pada penyakit jantung koroner dan strok secara berpisah, mereka menjumpai satu efek protektif : individu yang mengkonsumsi lebih daripada 5 hidangan sayur-mayur dan buah-buahan per hari mempunyai 20% lebih rendah resiko untuk terkena penyakit jantung koroner dan strok, ketimbang individu yang mengkonsumsi kurang 3 hidangan per hari.

Menurut Henkel (2000) pada bulan Oktober 1999, FDA memberi kebenaran kepada pembuat produk makanan untuk meletakkan label pada produk mereka yang mengatakan protein kedelai dalam produk tersebut dapat mengurangkan resiko terkena penyakit kardiovaskuler. Menurut Kris-Etherton (2001) kacang mempunyai banyak kebaikan nutrisi seperti kaya dengan asam lemak tidak tepu, serat, vitamin antioksidan, mineral, dan pelbagai zat-zat bioaktif (contohnya flavonoid dan sterol tumbuh-tumbuhan). Terdapat bukti bahwa kacang dapat mengurangkan resiko terkena penyakit kardiovaskuler. Menurut McKay dan Blumberg (2002) teh mengandung banyak phytochemicals seperti flavanol dan flavonol. Kebanyakan tetapi tidak semua, studi konsumsi teh membuktikan bahwa kandungan phytochemicals tersebut dapat mengurangkan resiko terkena beberapa penyakit kronik, terutamanya penyakit kardiovaskuler dan kanker.

b.Mengurangi Resiko Penyakit Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko yang primer untuk mendapat penyakit jantung dan strok. Oleh karena itu, ia merupakan salah satu kondisi yang penting untuk dikontrol. Diet merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangkan tekanan darah.

(14)

mereka sebanyak kurang lebih 11 mmHg dan tekanan darah diastolik sebanyak kurang lebih 6 mmHg – merupakan sebanyak yang dapat dicapai oleh obat-obatan.

Yang lebih terkini, adanya randomized trial yang dikenali sebagai Optimal Macronutrient Intake Trial for Heart Health (OmniHeart) yang menunjukkan diet kaya sayur-mayur dan buah-buahan ini dapat mengurangkan tekanan darah dengan lebih banyak jika sesetengah karbohidrat diganti dengan protein atau lemak tidak tepu yang berkhasiat.

c.Mengurangi Resiko Terkena Kanker

Penelitian kohort, dimana satu kelompok individu yang sehat diikuti perkembangannya selama bertahun-tahun, secara umumnya memberi hasil yang lebih dipercayai ketimbang penelitian case-control karena ia tidak bergantung pada informasi dari masa lalu. Dan data dari penelitian kohort tidak secara konsisten menunjukkan bahwa diet kaya dengan sayur-mayur dan buah-buahan dapat mencegah kanker secara umum. Sebagai contoh, pada Nurses’ Health Study dan the Health Professionals Follow-up Study, periode selama lebih dari 14 tahun, lelaki dan wanita dengan diet paling tinggi sayur-mayur dan buah-buahan (lebih daripada 8 hidangan per hari) mempunyai resiko yang sama untuk mendapat kanker seperti mereka yang mengkonsumsi paling sedikit sayur-mayur dan buah-buahan (kurang daripada 1,5 hidangan per hari).

(15)

Komponen spesifik daripada sayur-mayur dapat menjadi faktor protektif daripada serangan kanker. Sebagai contoh, adanya penelitian oleh Health Professionals Follow-up Study yang mengatakan tomat dapat memproteksi lelaki daripada kanker prostat, terutama dengan jumlah yang banyak. Salah satu pigmen yang memberi tomat warna merah –lycopene- dikatakan memberi efek protektif pada kanker prostat. Walaupun penelitian dari Health Professionals ini menunjukkan adanya hubungkait antara tomat dengan efek protektif terhadap kanker prostat, penelitian-penelitian lain tidak menunjukkan atau menunjukkan hanya sedikit hubungan antara tomat dengan kanker prostat.

Menurut Rao dan Agarwal (2000) dalam Wardlaw (2004) tomat dan bahan makanan yang mengandung tomat mempunyai kadar lycopene yang tinggi. Ia merupakan karetonoid mayor yang dijumpai dalam aliran darah dan di pelabagai jaringan tubuh. Konsumsi lycopene yang regular dilaporkan dapat mengurangkan resiko terkena kanker dan penyakit-penyakit kardiovaskuler. Lycopene merupakan salah satu daripada karotenoid (bahan yang tubuh kita dapat tukarkan menjadi vitamin A) dapat ditemui pada sayur-mayur dan buah-buahan yang berwarna terang, dan penelitian mengatakan makanan yang mengandung karotenoid dapat memberi proteksi kepada kanker paru, mulut dan tenggorokan. Akan tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengetahui hubungkait sebenar antara sayur-mayur, buah-buahan, karotenoid dan kanker.

d.Mengurangi Resiko Penyakit Gastrointestinal

(16)

Frekuensi normal untuk pergerakan usus besar atau defekasi, berkisar antara 3 kali per hari hingga ke 3 kali per minggu. Konstipasi merupakan problem yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan usia dan bisa diatasi dengan aktifitas fisikal yang reguler, mengurangkan konsumsi obat-obatan yang dapat menginduksi konstipasi, meningkatkan jumlah serat dalam diet, minum air dengan banyak, serta mengelakkan daripada mengguna laxative kecuali dalam situasi yang mendesak (Tufts University Health and Nutrition Letter, 1999). Menurut Wardlaw (2003) dalam 30 tahun yang lalu, pelbagai studi populasi dilakukan dan didapati adanya hubungan antara peningkatan asupan makanan tinggi serat dengan pengurangan dalam terjadinya kanker kolon.

e.Mengurangi Resiko Penyakit Berkaitan Mata

Mengkonsumsi banyak sayur-mayur dapat mempertahan mata dalam kondisi yang baik. Seperti yang diketahui, vitamin A dalam wortel dapat membantu penglihatan di malam hari. Sayur-mayur dan buah-buahan lainnya dapat membantu mengelakkan dua daripada penyakit mata akibat pertambahan umur yaitu katarak dan degenerasi makular –yang menyerang berjuta-juta penduduk Amerika di atas 65 tahun.

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Degenerasi makular pula disebabkan oleh kerusakan kumulatif pada makula, pusat retina. Ia bermula dengan bintik kabur pada pusat objek yang kita lihat. Apabila degenerasi menyebar, penglihatan makin berkurang.

(17)

2.5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Asupan Sayur-mayur pada Anak

Menurut Cooke (2003) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi asupan sayur-mayur pada anak-anak dan dibagi kepada 3 kategori yaitu karakteristik demografik, keadaan sekitar ketika waktu makan termasuk perilaku orangtua dan karakteristik anak itu sendiri.

I. Karakteristik demografik

Orangtua dengan derajat edukasi yang lebih tinggi mempunyai anak-anak yang mengkonsumsi lebih banyak sayur-mayur berbanding orangtua dengan tahapan edukasi yang lebih rendah.

II. Perilaku dan cara orangtua memberi anak makan

Jumlah sayur-mayur yang dikonsumsi oleh orangtua memberikan kontribusi yang sangat besar pada asupan sayur-mayur oleh anak-anak mereka. Dapat diprediksi jumlah sayur-mayur yang dikonsumsi oleh anak-anak apabila diketahui jumlah asupan sayur-mayur oleh orangtua mereka. Keadaan sewaktu makan juga berpengaruh di mana makan bersama keluarga dapat meningkatkan jumlah asupan sayur-mayur. Semakin awal anak-anak didedahkan dengan asupan sayur-mayur, semakin tinggi asupan sayur-mayur ketika dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak perlu diberi pendedahan awal dengan diet yang seimbang dan asupan sayur-mayur sejak masih bayi lagi.

(18)

III. Karakteristik anak

Anak-anak yang lebih tua mengkonsumsi sayur-mayur lebih sering berbanding anak-anak yang umurnya lebih muda. Anak-anak yang neofobia mengkonsumsi sayur-mayur dengan jumlah yang sedikit berbanding anak-anak lain yang normal. Anak-anak yang suka makan mengkonsumsi sayur-mayur lebih banyak dan lebih sering berbanding anak-anak lain.

2.5.1.Anak yang Memilih Makanan atau Picky Eaters

Studi klinis menunjukkan perbedaan dalam nilai indeks perkembangan mental dan pertumbuhan anak-anak picky eaters yaitu anak-anak yang memilih-milih makanan dengan non-picky eaters yaitu anak-anak yang tidak memilih makanan. Menurut Chatoor dkk (2004) hasil menunjukkan nilai Mental Development Index (MDI) dari picky eaters yang berumur 1-3 tahun adalah 14 poin lebih rendah dibandingkan dengan yang non-picky eaters. Pada umur 1 dan 3 tahun rata-rata persentil berat badan –untuk-usia dari picky eaters berada di bawah non-picky eaters (Lindberg, 2006). Nilai perkembangan mental ini dapat berpengaruh pada perkembangan kognitif anak yang berkaitan dengan kemampuan belajar, psikososial yang berkaitan dengan kualitas interaksi antara orang tua dan anak serta kemampuan anak membaca dan berbicara.

2.6.Mengatasi Masalah Asupan Sayur-mayur pada Anak

Beberapa cara telah dilakukan supaya anak-anak mempunyai minat untuk mengkonsumsi sayur-mayur. Antaranya adalah cara-cara berikut ini yang dibuat khas untuk anak-anak yang berumur antara 6 hingga 11 tahun di Amerika Serikat (USDA, 2011) :

1. Blast off game

(19)

2. Poster untuk anak

Poster ini diisi dengan pesan untuk mengkonsumsi sayur-mayur dan aktifitas fisikal dengan berbagai grafik yang dapat menarik perhatian anak.

3. Buku mewarna untuk anak

Buku ini dipenuhi dengan gambar sayur-mayur untuk diwarnai oleh anak-anak.

4. Kartu sehat bagi anak

Dalam kartu ini mempunyai pedoman diet seimbang untuk anak-anak. Anak-anak dapat mengetahui apa yang mereka konsumsi dan merancang untuk asupan sayur-mayur pada hari besok.

5. Pedoman diet seimbang

Pedoman diet seimbang ini diberi pada orangtua untuk menjelaskannya pada anak mereka dan mudah untuk ditempel di kulkas.

6. Material kelas

Beberapa material untuk ditempel di dalam kelas juga disediakan oleh USDA Team Nutrition.

(20)

Anak-anak tidak boleh dipaksa untuk makan. Mereka perlu diberi kebebasan dan identitas yang berasingan daripada orangtua mereka. Dalam erti kata lain, anak-anak hendaklah diberi kebebasan untuk memilih tanpa paksaan orangtua. Tidak ada satu bahan makanan yang benar-benar esensial dalam diet. Anak-anak patut diberi makan ketika lapar dan jangan berlebihan. Memberi anak-anak makanan yang terdiri daripada sayur-mayur ketika memulakan hidangan yaitu ketika paling lapar, mungkin memberi kesan yang efektif (Wardlaw, 2003).

Berikan makanan yang mengandung sayur-mayur dalam pelbagai warna. Sebagai contoh, gabungan brokoli dan wortel. Sayur-sayur yang berwarna terang ini dapat menarik minat anak untuk mencoba. Hiasan dalam sediaan makanan juga penting. Ibu yang menyediakan makanan untuk anak perlu mencari ide-ide kreatif supaya hidangan tersebut dapat mencuri perhatian anak.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai nazir harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana tersebut di atas sehingga mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam mengelola wakaf dengan maksimal dan

Akan tetapi formalin yang dipasaran hanya terdapat formalin dengan konsentrasi 37% sehingga untuk pemakaian pengawet formalin perlu diturunkan konsentrasinya.Tujuan

berkepribadian, dan bertanggung jawab saja, namun perlu juga dilandasai dengan pengertian nilai, norma, moral, etika, dan pandangan hidup dari suatu warga Negara itu sendiri,

Namun hasil pada uji t menunjukkan bahwa variabel ACEFEC memiliki hubungan signifikan negatif terhadap jangka waktu pelaporan keuangan (FRLT), variabel ZFC tidak signifikan

Sumber: Compiled from American Medical Association (2008) American Medical Association and Medi-bank Private (figures from 2006 / 2007 financial year prices) and Josef Woodman

Dilihat pada Tabel 3, penggunaan variasi learning rate dinilai kurang mempengaruhi hasil akhir peramalan, dilihat dari rata-rata hasil train error tertinggi dan terendah hanya

Tetapi hasil dari keempat peneliti tersebut berbanding terbalik dengan penelitian Pimentel (2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap koefisien respon

pemeriksaan jasa yang telah ditetapkan dengan sekaligus meng&ntisipasi trend kenaikan harga bahan dan/atau obat- obatan kimia, alat laboratorium dan/atau instrumen yang