• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah se Kec

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah se Kec"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

USUL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SE KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG: UPAYA MENINGKATKAN PERAN

PERPUSTAKAAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Oleh:

M. Zakaria Eko Handoyo, S.S (Ketua) NIP. 19740328 2001121001

Mariana, S.H (Anggota I)

NIP. 195711301986022001

Drs. Radiya (Anggota II) NIP. 195706171981031001

UPT PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah se Kecamatan Gunungpati Kota Semarang: Upaya meningkatkan peran Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar

2. Bidang : Tata Kelola Kepustakaan

3. Ketua Tim Pengusul g. Bidang Keahlian : Ilmu Perpustakaan

h. Alamat Kantor /Telp/Fax/e-mail: UPT Perpustakaan Unnes, Kampus Unnes Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Telp/Fax : 024-8508086

6. Bentuk Kegiatan : Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan 7. Lokasi Kegiatan : Semarang

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(3)

1 A. JUDUL

Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah se Kecamatan Gunungpati Kota Semarang: Upaya meningkatkan peran Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar.

B. ANALISIS SITUASI

Dalam proses pengembangan kualitas penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah, keberadaan perpustakaan sekolah menjadi kebutuhan yang sangat penting. Untuk itu berbagai macam cara dilakukan, baik oleh instansi pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya, pihak swasta dengan dukungan tanggung jawab sosialnya, maupun masyarakat umum, dalam mengembangkan perpustakaan sekolah.

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan yang memlikii fungsi antara lain, membantu keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah, menyediakan bacaan/sunber informasi, dan menyediakan tempat untuk belajar maupun kursus keterampilan.

Perhatian pemerintah terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah kini semakin meningkat. Tidak saja dari sisi regulasinya yang mewajibkan setiap sekolah untuk mengadakan perpustakaan, namun pemerintah juga memperhatikan dari sisi pendanaanya agar koleksi perpustakaan sekolah semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

(4)

2 panggil (call number) sehingga menyulitkan saat pencarian buku, (3) Inventarisasi bahan pustaka tidak standar, (4) Layanan sirkulasi (peminjaman/pengembalian) belum maksimal karena pengelola terbebani dengan tugas pengolahan pustaka, dan (5) Perpustakaan belum memiliki pustakawan/ tenaga pengelola yang memiliki kompetensi dibidangnya.

Berdasarkan realita tersebut maka petugas/pengelola perpustakaan SD dan SMP di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang perlu ditingkatkan kemampuannya, terutama dalam pengolahan bahan pustaka sehingga dapat meningkatkan peran perpustakaan sekolah dalam Proses Belajar Mengajar.

C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan realita di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalaahn tentang pengelolaan perpustakaan SD dan SMP di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang saat ini, antara lain:

1. Minimnya keterampilan tenaga pengelola/petugas perpustakaan dalam pengelolaan perpustakaan.

2. Dalam mengolah bahan pustaka/buku, petugas belum menggunakan pedoman pengolahan bahan pustaka yang baku, seperti Dewey Decimal Classification (DDC) untuk klasifikasi, Anglo American Cataloging Rules

(AACR) untuk katalogisasi, maupun Daftar Tajuk Subjek untuk penentuan subjek buku.

3. Inventarisasi bahan pustaka belum tekelola dengan baik (belum sesuai standar).

4. Kurang efektifnya layanan sirkulasi (peminjaman/pengembalian) buku dan layanan referensi (pustaka sumber rujukan) dalam proses temu kembali informasi akibat petugas perpustakaan terbebani dengan pengolahan buku.

D. TINJAUAN PUSTAKA

Perpustakaan Sekolah

(5)

3 guna menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. Semua bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan sekolah disusun, ditata, dan dikelola berdasarkan system tertentu, disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan para penggunnanya/pemustaka (Suhendar, 2014).

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 45 disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan formal maupun nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan perkembanagn dan pertumbuhan potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Sarana dan prasarana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut diantaranya adalah penyediaan perpustakaan di sekolah.

Kemudaian dalam Undang-undang No 43/2007 tentang Perpustakaan yang disahkan pada tanggal 2 Oktober 2007, dijelaskan bahwa alokasi dana untuk perpustakaan sekolah ditentukan sebesar 5% dari dana operasional sekolah. Hal ini menjadi kewajiban pemerintah daerah masing-masing melalui dinas pendidikan di wilayahnya dalam mengatur anggaran pendidikan untuk memperbaiki kondisi perpustakaan sekolah yang ada.

Untuk mengatur lebih lanjut tentang penyelenggaraan perpustakaan sekolah, pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa peraturan, diantaranya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Dalam Permendiknas ini diatur tentang sarana dan prasarana yang harus disediakan oleh sekolah, termasuk didalamnya penyediaan buku dan perabot serta perlengkapan perpustakaan.

Perpustakaan sekolah pada hakekatnya adalah sistem pengelolaan informasi oleh sumber daya manusia yang terdidik dalam bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi. Dalam pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan diperlukan gedung, tata ruang, anggaran, sarana dan prasarana yang memadai. Keberadaan perpustakaan sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Lasa, 2007).

(6)

4 perpustakaan sekolah semestinya dikelola oleh tenaga terdidik dibidang kepustakawanan. Mereka harus memiliki pendidikan formal perpustakaan sebagai pengetahuan yang memadai untuk mengelola sebuah perpustakaan.

Fungsi Perpustakaan Sekolah

Menurut Lasa (2007), keberadaan perpustakaan sekolah berfungsi sebagai: 1. Media Pendidikan

Sebagai media pendidikan perpustakaan sekolah memberi manfaat bagi guru, tenaga administrasi dan juga siswa. Guru bisa memperoleh materi yang akan disampaikan kepada siswa. Tenaga administrasi bisa memperoleh bahan bacaan untuk menambah wawasan mereka, sedangkan siswa bisa memperoleh bahan bacaan untuk pengembangan diri.

2. Tempat Belajar

Di perpustakaan sekolah siswa dapat melakukan kegiatan belajar mandiri, kelompok ataupun membentuk grup-grup diskusi dengan memanfaatkan ruangan yang tersedia. Siswa yang ingin menggunakan ruang untuk diskusi maupun membentuk kelompok belajar dapat diakomodir dengan layanan tempat di perpustakaan.

3. Penelitian Sederhana

Penelitian tidak harus dilakukan di lapangan atau di laboratorium, namun bisa juga dilakukan di perpustakaan (library research). Melalui perpustakaan siswa dan guru dapat menyiapkan dan melaksanakan penelitian sederhana. Siswa dapat diarahkan untuk mencari tema-tema penelitian melalui sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan. Disana juga dapat dilakukan kajian dan penelitian literatur pada topik-topik tertentu.

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi

(7)

5 5. Kelas Alternatif

Dalam penataan ruang perpustakaan sekolah diperlukan adanya ruang yang bisa difungsikan sebagai ruang kelas. Ruang ini dapat digunakan sebagai ruang baca, selain pada hari atau jam tertentu dapat digunakan pula sebagai ruang pertemuan dan ruang kelas cadangan untuk mata pelajaran tertentu.

6. Sumber Informasi

Melalui koleksi perpustakaan sekolah, para siswa dapat menemukan informasi tentang orang-orang penting di dunia, peristiwa tertentu, sumber informasi geografis, literatur, dan informasi lainnya. Sumber informasi ini bisa didapat melalui kamus, ensiklopedi, handbook, almanak, indeks, sumber geografis seperti; peta, map, dan globe; selain juga bibliografi, buku tahunan, dan layanan internet di perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan sekolah semestinya juga menyediakan fasilitas internet (Lasa, 2007).

Selain itu seorang pustakawan sebagai tenaga pengelola/petugas perpustakaan pada dasarnya juga seorang pendidik, sebab disamping kedudukannya sebagai pengelola bahan pustaka/buku, ia juga memberi pelayanan “instructional

reader in the use of library; bibliographical advice service and lending” sehingga individu-individu yang terlibat dalam kegiatan mengajar-belajar sudah semestinya bekerjasama dengan pustakawan agar tercipta interaksi edukatif yang lebih harmonis, baik didalam maupun diluar kelas (Basuki, 1993). Adapun hubungan kerjasama tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Hubungan kerjasama antara pustakawan dengan guru dalam proses belajar mengajar.

b. Hubungan kerjasama antara pustakawan dengan siswa dalam proses belajar.

c. Hubungan kerjasama antara pustakawan dengan masyarakat sekitar, khususnya dengan orang tua siswa sebagai partisipan dalam pendidikan. d. Hubungan kerjasama antara pustakawan dengan Buru Bimbingan dan

(8)

6 Dari hubungan kerjasama antara pustakawan/tenaga pengelola/petugas perspustakaan sekolah dengan guru dalam proses mengajar-belajar atau sebaliknya dapat dikemukakan bahwa adanya beberapa hal yang harus diatasi sebagai berikut:

a. Pustakawan dapat memberi bimbingan apabila menghadapi kesulitan belajar siswa, khususnya cara-cara belajar di perpustakaan. Dalam hal ini pustakawan bekerja sama dengan guru untuk memberikan keterampilan bagaimana menggunakan kamus, membaca buku secara teknis, dan menelusur informasi yang ada di perpustakaan.

b. Kurikulum sekolah kadang mengalami perubahan. Dalam hal ini pustakawan dapat membantu para pengajar (guru) dalam merencanakan kurikulum, membantu pemecahan masalah dalam kurikulum dan pengajaran. Selain itu guru dan siswa juga dapat membantu pustakawan dalam pembinaan perpustakaan sekolah dengan cara, guru tersebut menugaskan siswanya untuk membuat kliping guna menambah koleksi perpustastakaan sekolah. Siswa juga dapat membantu pustakawan dalam layanan perpustakaan, misalnya membantu layanan sirkulasi, pengetikan kartu katalog, pelabelan buku, dan sebagainya.

c. Untuk meningkatkan minat baca siswa, peran orang tua dapat diikutsertakan. Dalam hal ini mereka dapat dilibatkan dalam penambahan koleksi bahan pustaka/buku. Orang tua siswa dapat membantu pendanaan pengadaan buku untuk perpustakaan sekolah.

d. Kerjasama pustakawan dengan Guru (Bimbingan dan Penyuluhan (BP) meliputi bimbingan belajar, pemberian informasi dan referensi untuk mendapatkan bahan pustaka ataupun informasi dalam membantu mengatasi masalah kesulitan belajar, menentukan bidang vokasi/pemilihan jurusan pada pendidikan selanjtnya, serta motivasi lainnya.

Pola interaksi antara guru, Guru BP, siswa, dan orang tua siswa tersebut sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut:

(9)

7 Sementara itu pengelolaan buku perpustakaan berarti suatu proses kegiatan kepustakaan yang meliputi kegiatan mulai dari pengolahan sampai dengan

G

A

D

F

E

C

B

Keterangan:

A. Pustakawan/petugas/pengelola perpustakaan dengan koleksinya B. Guru

C. Guru BP

D. Siswa (kelompok kecil dalam mengerjakan laporan) E. Siswa (kelompok besar atau kelas)

F. Siswa (individu) G. Orang tua siswa

 Keterangan:

garis layanan garis konsultasi

(10)

8 pelayanan pemustaka, sedangkan kegiatan pengolahan bahan pustaka adalah suatu kegiatan yang meliputi kegiatan menginventaris buku, pengklasifikasian, pengkaatalogan, penyelesaian dan penyusunan di rak buku.

1. Inventarisasai buku

Bahan pustaka baik buku maupun majalah, koran atau yang lainnya yang telah datang diperpustakaan perlu diolah sedemikian rupa sehingga lebih berdayaguna bagi sipemakai, adapun langkah menginventarisasi buku adalah. a. Pemberian stempel buku.

Semua buku yang sudah masuk diperpustakaan perlu dibubuhi stempel, tempat yang perlu dibubuhi stempel yaitu: dibalik halaman judul, bagian tengah halaman, bagian yang tidak ada tulisan atau gambar, pada halaman akhir dan pada halaman yang dianggap rahasia. Ada bermacam-macam stempel, stempel inventaris, stempel identitas perpustakaan..

b. Pemberian Nomor Induk Buku

Setiap buku yang akan menjadi koleksi perpustakaan yang akan disusun dirak buku harus diberikan nomor, pemberian nomor tidak hanya nomor induk saja, tetapi juga pemberian nomor berdasakan klasifikasi (Call Number). Nomor induk adalah nomor urut buku yang sudah ada dari nomor satu sampai nomor terakhir ditempatkan pada halaman judul. Nomor induk terakhir menunjukan nomor buku.

2. Katalogisasi

Salah satu hal penting dalam pengolahan buku adalah katalogisasi yang terdiri dari pengkatalogan diskriptif dan artifisial. Katalog dapat disajikan dalam bentuk kartu, buku, lembaran lepas maupun katalog terpasang (online). Untuk pedoman pengkatalogan dapat digunakan Peraturan Katalogisasi Indonesia. Adapun jenis katalog adalah: katalog pengarang; katalog judul; dan katalog subyek. Unsur–unsur yang perlu dicantumkan pada penulisan katalog: 1) Tanda Buku; 2) Nama Pengarang; 3) Judul Buku; 4) Jumlah Eksemplar Buku; 5) Edisi dan cetakan; 6) Penerbitan/Impresum; 7) Deskripsi fisik; dan 8) Jejakan.

3. Klasifikasi Bahan Pustaka/Buku

(11)

9 Dengan adanya klasifikasi bahan pustaka maka pelayanan diperpustakaan dapat dilaksanakan dengan mudah, cepat dan tepat. Untuk klasifikasi buku yang umum digunakan adalah sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey atau

Dewey Decimal Classification (DDC), yaitu mengelompokkan seluruh cabang ilmu pengetahuan menjadi sepuluh kelas atau golongan yang masing–masing menggunakan 3 angka dasar.

4. Penyelesaian/Kelengkapan Buku

Pada tahap penyelesaian ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:  Memberi kantong buku.

Kantong buku dibuat dari kertas agak tebal dengan ukuran 7 x 12 cm, mencantumkan nama pengarang, judul buku, nomor klasifikasi dan kantong dilekatkan pada kulit buku bagian belakang.

 Kartu buku.

Kartu buku dibuat dari kertas manila berukuran 6 X 10 cm. Dalam kartu buku dicantumkan keterangan tentang nama pengarang, judul buku, nomor klasifikasi, nama peminjam, tanggal kembali. Kartu buku ini dimasukan pada kantong buku.

 Lembar Tanggal Pengembalian

Lembar ini dibuat dari kertas biasa dan ditempatkan pada halaman belakang buku dan diusahakan agar tidak mengganggu teks atau ilustrasi yang ada pada buku.

 Tanda Buku.

Tanda buku (label) ditulis pada kertas label yang umumnya berukuran 2 X 4 cm. Kertas tersebut ditempelkan pada bawah punggung buku dengan jarak 3 cm dari bawah buku, adapun yang dicantumkan adalah call number/nomor panggil (Hamakonda, 2009).

(12)

10 E. TUJUAN KEGIATAN

Ada dua tujuan yang akan dicapai dalam pengabdian ini, yaitu:

1. Pelatihan pengelolaan perpustakaan untuk memberikan masukan dan bekal kepada pengelola perpustakaan berupa keterampilan dan pengetahuan tentang cara mengelola perpustakaan dengan baik.

2. Setelah diadakan pelatihan diharapkan kemampuan pengelola perpustakaan sekolah akan meningkat, sehingga dapat:

a. Menginventarisasi bahan pustaka sesuai pedoman yang baku. b. Mengkatalogisasi dan mengklasifikasi bahan pustaka sesuai standar. c. Mengenal layanan perpustakaan sistem otomasi (otomasi perpustakaan). d. Melakukan bimbingan pemustaka tentang cara-cara penelusuran sumber

informasi yang efektif melalui layanan multimedia/internet yang disediakan perpustakaan.

F. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat yang diperoleh setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 1. Meningkatnya keterampilan pengelola/petugas perpustakaan sekolah dalam

pengelolaan perpustakaan.

2. Meningkatnya kemampuan tenaga pengelola/petugas perpustakaan sekolah dalam menggunakan DDC untuk klasifikasi, AACR dan Daftar Tajuk Subjek untuk penentuan subjek dan katalogisasi bahan pustaka.

3. Meningkatnya layanan sirkulasi dan referensi di perpustakaan sekolah sehingga animo pemustaka dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan meningkat.

(13)

11 G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Setelah mempelajari kondisi perpustakaan sekolah sebagaimana dipaparkan di atas, maka diperlukan adanya:

1. Pelatihan pengelolaan perpustakaan untuk meningkatkan kemampuan pengelola/petugas perpustakaan sekolah.

2. Pelatihan pengolahan bahan pustaka yang meliputi; inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi dan kelengkapan buku.

3. Pengenalan sistem otomasi untuk layanan sirkulasi dan referensi

4. Pelatihan penelusuran sumber informasi lain penunjang kegiatan belajar mengajar melalui layanan internet/multimedia yang disediakan di perpustakaan.

Adapun alternatif pemecahan masalah dalam kegiatan pengabdian ini yaitu; bagaimana mengintensifkan penyampaian materi pelatihan pengelolaan perpustakaan sekolah kepada peserta pelatihan. Untuk itu maka setiap kegiatan pelatihan akan dilanjutkan dengan praktek pengolahan bahan pustaka, sehingga peserta dapat menerima materi secara utuh. Cara ini lebih mudah diterima karena bila peserta menemukan masalah, pemateri langsung dapat memberikan solusinya. Model atau kerangka sistem pelatihan dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut:

Model Sistem Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

(14)

12 H. KHALAYAK SASARAN ANTARA YANG STRATEGIS

Sasaran utama kegiatan pengabdian ini adalah pengelola/petugas perpustakaan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ataupun sederajat di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Adapun bentuk kegiatan berupa pelatihan pengelolaan perpustakaan.

I. KETERKAITAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan beberapa instansi, antara lain:

1. Universitas Negeri Semarang dalam hal ini UPT Perpustakaan melalui pustakawannya selaku pelaksana kegiatan.

2. Dinas Pendidikan Kota Semarang selaku instansi induk/pemegang kebijakan pendidikan sekolah tingkat SD/SMP.

3. Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat baik negeri maupun swasta di Kecamtan Gunungpati Kota Semarang, yang mana para pengelola perpustakaan sekolah sebagai khalayak sasaran kegiatan.

J. METODE KEGIATAN

Metode yang digunakan kegiatan ini adalah pemberian materi meliputi kombinasi antara ceramah, tanya jawab dan praktik, dengan komposisi 40% penyampaian materi dan 60% praktik untuk memperdalam materi kegiatan.

Metode ceramah diberikan secara klasikal meliputi penyampaian materi pengadaan dan inventarisasi bahan pustaka, katalogisasi deskripsi, klasifikasi, layanan sirkulasi dan referensi, serta pengenalan sistem otomasi perpustakaan. Pada kegiatan lain para peserta diberikan bimbingan praktik baik individu maupun kelompok, sehingga pemahaman peserta akan makin bertambah dan diharapkan nantinya dapat bekerja mandiri di perpustakaan yang dikelolanya.

K. RANCANGAN EVALUASI

(15)

13 pembuatan buku inventarisasi, kartu katalog, penentuan nomor klasifikasi dan tajuk subjek.

Peserta kegiatan dapat dinyatakan berhasil bila telah menguasai dengan baik materi pelatihan berupa: inventarisasi bahan pustaka, katalogisasi, klasifikasi, dan penentuan tajuk subjek bahan pustaka sesuai standar baku pengolahan bahan pustaka.

L. RENCANA DAN JADWAL KERJA

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi: 1. Persiapan, yang meliputi:

a. Penetapan lokasi kegiatan b. Penetapan Peserta kegiatan c. Penyiapan materi kegiatan d. Pengurusan Ijin Pengabdian 2. Pelaksanaan

Kegiatan pengabdian berupa pembinaan dan pelatihan pengelolaan perpustakaan yang ditujukan bagi petugas/pengelola perpustakaan sekolah. Kegiatan dilaksanakan selama tiga bulan setelah penandatanganan kontrak kerja. Sedangkan lokasi kegiatan pelatihan pengelolaan perpustakaan dilaksanakan di UPT Perpustakaan Unnes, dengan rencana kegiatan dan jadwal kerja sebagai berikut:

Rencana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

No Jenis Kegiatan

Bulan

I II III

Minggu Minggu Minggu

(16)

14

Rencana Jadwal Kerja

Penyampaian Materi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

Hari,

Tanggal Waktu Materi Pengampu

07.30 – 08.00

(17)

15 3. Anggota Pelaksana II

a. Nama : Drs. Radiya.

I. HONORARIUM (Maksimal 30%)

(18)

16

IV. LAIN-LAIN

No Uraian Harga

Satuan

1 Dokumentasi 100,000

2 Pembuatan artikel 100,000 3 Penyusunan proposal dan penggandaan 155,000 4 Evaluasi dan monitoring 130,000

JUMLAH 485,000

V. REKAPITULASI BIAYA

No Uraian Sub Total

I Honorarium 1,788,000

II Bahan Habis Pakai 596,000

III Pelaksanaan Kegiatan 3,131,000

IV Lain-Lain 485,000

(19)

17 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. DAFTAR PUSTAKA

Hamakonda, Towa P. 2009. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lasa Hs., 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Popham, W. James. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.

Suhendar, Yaya. 2014. Panduan Petugas Perpustakaan: Cara Mengelola Perpustakaan Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group.

Sulistyo-Basuki. 1993. Pengatar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

______.2009. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta: Tamita Utama.

(20)

18

2. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

5. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Tk.I/IIId /197403282001121001 6. Bidang Keahlian : Ilmu Perpustakaan

7. Kedudukan dalam Tim : Ketua Pelaksana

8. Alamat Kantor : UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang, Kampus UNNES Sekaran Gunungpati, Semarang Telepon/Fax : 024-8508086 /850 8086

Alamat Rumah : Jl. Muria Baru Raya IV/01 Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 50517 Telepon/HP : 0817417 9966

e-mail :ehandoyo@hotmail.com; ehandoyo74@gmail.com

9. Pengalaman dalam melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat

No. Judul Kegiatan Tahun

Sumber Dana 1. Pembinaan Penyelenggaraan Perpustakaan Desa

di Kelurahan Krobokan Kecamatan Semarang Barat (sebagai anggota)

2007 DIPA UNNES 2. Pembinaan Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah Dasar se Kecamatan Gunungpati Kota Semarang (sebagai anggota)

2008 DIPA UNNES 3. Pengolahan Bahan Pustaka Bagi Pengelola

Perpustakaan Sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang (sebagai anggota)

2009 DIPA UNNES

4. Pembinaan Layanan Sistem Otomasi Perpustakaan Bagi Pengelola Perpustakaan Sekolah Mengenah Pertama (SMP) di Lingkungan Semarang Barat (sebagai anggota)

2010 DIPA UNNES

5. Pembinaan pengolahan bahan pustaka bagi pengelola perpustakaan tingkat SD di lingkungan Kecamatan Semarang Selatan untuk memperkuat peran perpustakaan sekolah dalam kegiatan pembelajaran (sebagai ketua)

2012 DIPA UNNES

6. Peningkatan Keterampilan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah bagi Pengelola Perpustakaan SD dan SMP se Kota Semarang Sebagai Upaya Meningkatkan Peran Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar Mengajar (sebagai ketua)

(21)

19 Semarang, 20 Maret 2015 Ketua Pelaksana,

M. Z. Eko Handoyo, S.S NIP.197403282001121001

Anggota I

1. Nama : Mariana, S.H

2. Tempat, tanggal Lahir : Kudus, 30 Nopember1957 3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Unit Kerja : UPT Perpustakaan UNNES

5. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/IVa /195711301986022001 6. Bidang Keahlian : Ilmu Perpustakaan

7. Kedudukan dalam Tim : Anggota

8. Alamat Kantor : UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang, Kampus Unnes Sekaran Gunungpati, Semarang Telepon/Fax : 024-8508086 /850 8086

Alamat Rumah : Jl. Karangrejo Timur III/35 Semarang Telepon/HP : -

e-mail :131586183@staff.unnes.ac.id

1. Pengalaman dalam melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat

No. Judul Kegiatan Tahun

Sumber Dana

- - - -

Semarang, 20 Maret 2015 Anggota Pelaksana,

Mariana, S.H

(22)

20 Anggota II

1. Nama : Drs. Radiya

2. Tempat, tanggal Lahir : Gunungkidul, 17 Juni 1957 3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Unit Kerja : UPT Perpustakaan UNNES

5. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/IVa /195706171981031001 6. Bidang Keahlian : Ilmu Perpustakaan

7. Kedudukan dalam Tim : Anggota

8. Alamat Kantor : UPT Perpustakaan

Kampus Unnes Sekaran Gunungpati, Semarang Telepon/Fax : 024-8508086

Alamat Rumah : Vila Siber A-47, Banjarejo, Boja Kendal Telepon/HP : -

e-mail :130917334@staff.unnes.ac.id

9. Pengalaman dalam melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat

No. Judul Kegiatan Tahun

Sumber Dana

- --

Semarang, 20 Maret 2013 Anggota Pelaksana,

Drs. Radiya

(23)

Referensi

Dokumen terkait

perlakuan Bapak Kepala Desa dan Ketua RT 19 karena saya sudah didaftar untuk menerima dana Anggur Merah, tapi pada saat pencairan yang keluar nama orang

19:45 HATI YANG MEMILIH DUNIA TERBALIK AWAS BANYAK COPET BINTANG DI HATIKU SEPUTAR INDONESIA. AWAS

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian susu formula cair Nutribaby 1 ® dan Danstart ® dapat meningkatkan kadar hormon estrogen dan menurunkan

Sehubungan dengan dokumen penawaran yang saudara/i telah sampaikan untuk Pekerjaan Peningkatan Jalan Kabupaten Ruas Nyuruk - Tungkup - Sp.. Dendang ( DAK IPD 2016 )

- Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama, tenaga yang dihasilkan lebih besar. - Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga

Ditinjau dari perbedaan yang besar antara jumlah konsentrasi propranolol HCl yang terlepas dan yang terpenetrasi, disarankan untuk penelitian formulasi selanjutnya

Berdasarkan masukan dari Tim penguji pada sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang telah dilaksanakan (seperti terlampir

This research was aimed to investigate the effectiveness of Wholesome Listing Game for teaching writing descriptive text at the eight grade students of SMP Muhammadiyah