• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KOPERASI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KOPERASI (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM

PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUNAS HARAPAN

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Sharazita Dyah Anggita

08.12.2916

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

(2)
(3)

THE ANALYZE AND DESIGNING OF KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUNAS HARAPAN CREDIT UNION SYSTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUNAS HARAPAN

Sharazita Dyah Anggita Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Information technology is one of area in which progress more rapidly than other areas, such as agriculture, industrial, automotive, and others. Furthermore the current information technology give a great influence on various aspects of community life. Computers as tools of technology eventually selected as one of the most likely alternative in helping to complete the work and handle the information flow in large quantities to make the right decisions and accurate.

“Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tunas Harapan” as a business entity that has a lot of activities and work program also need a computer system that can process data in order to get the information they need. In this case the unit is taken as the unit of savings and loans cooperative members. The cooperative process data and financial flows still using a manual bookkeeping. Although it uses a calculator but it still often wrong. Surely it hinders the performance of the officer to process data efficiently so that’s not guarantee the accuracy of the information.

Given this research are expected to facilitate the cooperative unit in processing the data on credit union system so as to produce accurate information.

(4)

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan cermat. Pada umumnya setiap instansi pemerintahan maupun swasta membutuhkan sistem untuk mengumpulkan, mengolah dan melihat kembali suatu informasi. Komputer sebagai perangkat teknologi canggih akhirnya terpilih sebagai salah satu alternatif yang paling mungkin dalam membantu menyelesaikan pekerjaan dan menangani arus informasi dalam jumlah yang besar, serta membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tunas Harapan sebagai badan usaha yang memiliki banyak kegiatan dan program kerjapun juga membutuhkan suatu sistem untuk dapat mengolah data guna mendapatkan informasi yang mereka butuhkan pada unit simpan pinjamnya.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Sistem

Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.2. Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy.

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.1. Siklus Informasi

(5)

Dasar Data

Kualitas suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.3. Definisi Sistem Informasi

(6)

2.4. Definisi Koperasi

Definisi koperasi sebenarnya sangatlah beragam di seluruh dunia, namun Indonesia terdapat dua acuan tentang definisi koperasi, yaitu:

1. Menurut Moh. Hatta (Bapak Koperasi Indonesia) seperti yang dikutip oleh Sitio dan

Tamba (2001, h.17), “koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib

penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan

„seorang buat semua dan semua buat seorang‟”

2. Definisi UU No.25/1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan.

2.4.1. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit dibentuk untuk memberikan peluang kepada anggota-anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga yang ringan. Koperasi simpan pinjam sendiri memiliki pengertian sebagai koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan (Anoraga dan Widiyanti, 1996, h.23).

2.5. Analisis Sistem

Definisi analisis sistem adalah Penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto HM, 1998,h.129).

2.6. Konsep Pemodelan Sistem

2.6.1. Flowchart

(7)

Flowchart digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang dapat berupa input, output, proses, storage media, laporan, dan lain-lain.

2.6.2. DFD

Data Flow Diagram termasuk dalam rancangan model logika, yang mempunyai maksud untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi-fungsi di sistem informasi secara logis akan berjalan. DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana sistem itu berada.

2.7. Definisi Basis Data

Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan (berelasi). Dalam ilmu komputer, definisi basis data bertambah spesifik, yaitu kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik (disk). Data diwujudkan dengan bentuk tabel-tabel. Relasi antar tabel ditunjukkan dengan adanya kunci (key) pada kolom (field) yang memiliki keterkaitan fungsi.

Basis data mempunyai tujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Menurut Kusrini(2007, h.141).

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1. Identifikasi Masalah

Masalah utama dari koperasi tersebut ada pada proses pencatatan yang tidak teratur dan tidak efisien. Koperasi masih menggunakan arsip kertas dan buku untuk melakukan pencatatan yang dibantu dengan perhitungan kalkulator, sehingga proses perhitungan cukup menyita konsentrasi.

3.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Meliputi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.

a. Kebutuhan fungsional yaitu kebutuhan yang kebutuhan user bisa mengakses system apa saja yang ada di sana.

b. Kebutuhan non fungsional yaitu kebutuhan minimal system yang akan digunakan.

3.3. Analisis Kelayakan Sistem

(8)

sistem yang akan dibuat. Studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi apakah sistem layak untuk diimplementasikan atau tidak.

3.4. Perancangan Sistem

3.4.1. Flowchart Sistem

Flowchart sistem adalah gambaran secara umum bagaimana sistem berjalan.

3.4.2. DFD

Data Flow Diagram sebagai perancangan alur data pengembangan sistem informasi simpan pinjam yang terstruktur dan jelas.

3.5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah tahap untuk menemukan struktur komponen database yang paling tepat untuk sistem yang sedang dibangun. Tahapan dalam perancangan basis data dimulai dari tahapan normalisasi, hingga relasi tabel berikut tipe datanya.

3.6. Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka sistem dilakukan dengan membuat sketsa tampilan antar muka sistem yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar pengguna dengan system

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Implementasi merupakan tahapan dimana sistem siap untuk dioperasikan, pada tahap ini sistem sudah harus dianalisa dan didesain secara rinci serta penggunaan teknologi telah dilakukan seleksi.

4.1. Rencana Implementasi Sistem

Rencana implementasi merupakan suatu arah dan batasan yang harus dilaksanakan. Rencana tersebut mencakup anggaran dan biaya dengan tujuan untuk memberikan pengendalian pengeluaran biaya, selain fungsi anggaran terdapat penjadwalan jam yang berfungsi untuk pengendalian terhadap waktu implementasi.

4.2. Pelaksanaan Proses Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahap penggunaan sistem yang diusulkan agar dapat dioperasikan sesuai dengan harapan dan tujuan dari kegiatan ini, yaitu untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan. Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan. Adapun kegiatan tersebut adalah:

4.2.1. Pemilihan dan Pelatihan Personil

(9)

Personil yang dipilih adalah karyawan dari KPRI Tunas Harapan, dalam hal ini adalah juru buku koperasi tersebut, dengan pertimbangan bahwa karyawan tersebut sudah memahami sistem simpan pinjam, sehingga hanya diperlukan penyesuaian terhadap sistem yang baru.

2. Pelatihan Personil

Personil yang akan mengoperasikan sistem ini perlu dilatih untuk hal-hal yang belum mereka pahami. Metode yang biasa ditempuh untuk melakukan pelatihan personil, yaitu:

1) Pelatihan Prosedur 2) Pelatihan Tutorial 3) Pelatihan Praktek Kerja

4.2.2. Instalasi Perangkat Lunak

1. Instalasi SQL Server 2000. 2. Instalasi aplikasi.

4.2.3. Pengetesan Program

Secara spesifik beberapa kegiatan terhadap pengetesan program yang dilakukan meliputi pengetesan input dan edit data, hapus data, pencarian data, simpan data dan media output/keluaran.

1. Pengetesan terhadap input dan edit data 2. Pengetesan terhadap item pencarian data 3. Pengetesan terhadap item simpan data 4. Pengetesan terhadap media output

4.2.4. Pengetesan Sistem

Pengetesan sistem dilakukan untuk memeriksa hubungan antara komponen sistem yang diimplimentasikan. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

4.2.5. Konversi Sistem

Konversi sistem dilakukan setelah kegiatan pengetesan program dan sistem selesai dengan baik, tanpa ada masalah pada sistem yang baru. Konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap digunakan, diharapkan sistem baru dapat menggantikan proses sistem yang lama.

(10)

Pelaksanaan konversi ini dilakukan dengan konversi pararel dengan pertimbangan bahwa apabila sistem yang baru tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan maka masih ada data-data pada sistem yang lama, sehingga kegiatan pengolahan data akan tetap berjalan lancer.

4.3. Manual Program

Digunakan sebagai panduan bagi user dalam mengoperasikan program aplikasi.

Berikut petunjuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam.

4.3.1 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.4 Form Menu

Pada form ini menampilkan menu-menu yang dapat digunakan dalam sistem koperasi simpan pinjam ini. Terdapat beberapa sub menu yaitu:

1) File : Exit

2) Olah Data Master : Data anggota , Data Jenis Simpanan

3) Transaksi : Simpanan, Penarikan Simpanan, Pinjaman, Angsuran, Tutup Angsuran

(11)

4.3.2 Form Anggota

Gambar 4.5 Form Anggota

Gambar 4.6 Tampilan Data Anggota

(12)

4.3.3 Form Jenis Simpanan

Gambar 4.7 Form Jenis Simpanan

Untuk menginputkan data jenis simpanan diawali dengan menekan tombol tambah, maka kode jenis simpanan akan muncul secara otomatis untuk menghindari penulisan duplikat kode jenis simpanan. Tombol simpan untuk menyimpan data setelah selesai menginputkan data. Tombol hapus untuk menghapus data jenis simpanan. Tombol batal untuk membatalkan input data. Semua data jenis simpanan akan ditampilkan pada tab data jenis simpanan.

(13)

Gambar 4.8 Form Simpanan

Untuk mengawali input data pada transaksi simpanan ini diawali dengan menekan tombol tambah yang secara otomatis akan menampilkan kode penarikan. Data anggota tidak perlu dimasukkan secara manual, user dapat menggunakan tombol pencarian anggota yang akan menampilkan form pop up anggota. Di dalam form pop up anggota user dapat melakukan pencarian data anggota dengan mengetikkan nip atau nama anggota yang dicari yang kemudian data anggota tersebut akan ditampilkan di text box nip, nama, komisariat dan alamat pada formulir simpanan.

4.3.5 Form Penarikan Simpanan

Gambar 4.9 Form Penarikan Simpanan

(14)

4.3.6 Form Pinjaman

Gambar 4.10 Form Pinjaman

Untuk mengawali input data pada transaksi pinjaman ini, diawali dengan menekan tombol tambah yang secara otomatis akan menampilkan kode pinjaman. Sama seperti pada form sebelumnya, data anggota tidak perlu dimasukkan secara manual, user dapat menggunakan tombol pencarian anggota yang akan menampilkan form pop up anggota. Di sini akan dicek terlebih dahulu apakah anggota masih mempunyai tanggungan

pinjaman. Jika ternyata masih mempunyai tanggungan maka akan muncul peringatan dan user tidak dapat melakukan transaksi pinjaman.

(15)

Gambar 4.11 Form Angsuran

Untuk mengawali input data pada transaksi pinjaman ini, diawali dengan menekan tombol tambah yang secara otomatis akan menampilkan kode angsuran. Sama seperti pada form sebelumnya, data anggota tidak perlu dimasukkan secara manual, user dapat menggunakan tombol pencarian anggota yang akan menampilkan form pop up anggota. Setelah data anggota masuk di form angsuran maka kode pinjaman, pokok pinjaman, angsuran pokok, angsuran ke dan sisa pinjaman akan terisi secara otomatis. Penyimpanan data dilakukan dengan menekan tombol simpan yang akan mengupdate otomatis sisa pinjaman. Seluruh data angsuran anggota akan ditampilkan pada tab data angsuran anggota.

4.3.8 Form Tutup Pinjaman

Gambar 4.12 Form Tutup Pinjaman

(16)

4.3.9 Laporan Anggota

Gambar 4.13 Laporan Anggota

4.3.10 Laporan Simpanan

(17)

4.3.11 Laporan Penarikan

Gambar 4.15 Laporan Penarikan

4.3.12 Laporan Pinjaman

(18)

4.3.13 Laporan Angsuran

Gambar 4.17 Laporan Angsuran

5. KESIMPULAN

Dari uraian dan penjelasan serta pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab

sebelumnya dan dalam mengakhiri pembahasan “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUNAS

HARAPAN ” maka penyusun mengambil kesimpulan bahwa :

a. Penyimpanan data dan bukti transaksi simpan pinjam anggota Koperasi Pegawai

Republik Indonesia “Tunas Harapan” ini masih disimpan berupa berkas dan

dibukukan secara manual sehingga memperbesar kemungkinan kehilangan data. Dengan adanya sistem ini maka data tidak perlu disimpan dalam bentuk berkas lagi karena semua data sudah tersimpan di dalam database dan petugas hanya tinggal mencetak data-data tersebut pada saat diperlukan.

(19)

membutuhkan waktu perbaikan cukup lama, semua itu sangat perlu dibenahi. Dengan adanya sistem ini maka akan menghindari kesalahan perhitungan transaksi dan mempermudah pencarian data.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Isroi dan Ramadhan, Arief. 2004. Seri Pelajaran Komputer Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

J. Alam, M. Agus. 2005. Cara Mudah Menggunakan Crystal Reports XI (Pembuat Laporan dari Berbagai Format Data Lokal dan Server). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit ANDI Ramalho, Jose. 2001. SQL Server 7.0. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Informasi
Gambar 4.4 Form Menu
Gambar 4.5 Form Anggota
Gambar 4.7 Form Jenis Simpanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1 karakter cinta damai siswa kelas 5.2 MI Imami Kepanjen ditunjukkan dengan sikap saling mengasihi antar teman, mencegah diri dari perkelahian,

SMKN 1 Bandung merupakan sekolah kejuruan negeri yang bisa dibilang masih baru dibanding dengan sekolah-sekolah yang lain yang berada di Kabupaten Tulungagung.. Sekolah

Data primer adalah data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan pengukuran langsung di lapangan yang berupa data vegetasi semua jenis pohon mulai dari tingkat tiang

Setiap rumah tangga memisahkan sampah mereka ke dalam tiga tempat (tong) sampah. Masing-masing diisi oleh sampah organik, anorganik yang dapat didaur ulang. Sampah

HITUNG MATRIKS KEKAKUAN BATANG

Dengan komunikasi yang baik, remaja memiliki kemajuan dalam kemampuan sosialnya yang berkorelasi positif dengan self-esteem, well-being, coping dan dukungan

Epriyanti, E., Iswara, P., & Kurniadi, Y. (2016). Penerapan Teknik TSTS (Two Stay Two Stray) dan 

Pada analisa sensoris dapat dilihat bahwa semakin banyak bubuk jahe (gajah, emprit, dan merah) yang ditambahkan, maka penerimaan konsumen terhadap sponge cake semakin menurun..