A. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Triguna Utama Jl Ir. H. Juanda Km 2 Ciputat, Tangerang Selatan.
SMK Triguna Utama adalah sebuah SMK swasta dibawah Yayasan Perguruan Islam Triguna Utama (YPITU), dimana yayasan mempunyai mempunyai dua (2) lembaga pendidikan yaitu : SMK Triguna Utama dan SMA Triguna Utama.
SMK Triguna Utama mempunyai empat (4) jurusan, yaitu : 1. Jurusan Mesin Otomotif
2. Jurusan Mekanik Industri 3. Jurusan Listrik
4. Jurusan Bisnis Manajemen. B. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2011.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
N
o Jenis Kegiatan
Bulan/Minggu ke
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan masalah / judul
2 Survey Pendahuluan
3 Menyusun Proposal Penelitian
4 Menyusun Instrumen
5 Uji Coba Instrumen
6 Proses Treatmen dan Pengumpulan data
7 Mengolah Data
8 Penyusunan Laporan
9 Sidang Tesis
C.Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan memberikan jenis perlakuan yang berbeda pada dua kelompok belajar siswa. Satu kelompok dijadikan sebagai kelompok eksperimen, yaitu diberikan perlakuan pembelajaran matematika dengan media pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi serta juga diberikan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik, sedangkan kelompok yang satu lagi sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan media dan pendekatan pembelajaran konvesional.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan disain treatmen by level factorial 2 x 2 sebagai berikut :
Tabel 2. Disain Penelitian
Pendekatan Pembelajaran (B)
Media Pembelajaran (A) Teknologi Informasi &
Komunikasi (A1)
Pendidikan Matematika Realistik (B1)
Y11 Y12
Konvensional (B2) Y21 Y22
Keterangan :
A1 = Media Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
A2 = Media Pembelajaran Konvensional
B1 = PendekatanPembelajaranPendidikan MatematikaRealistik
B2 = Pendekatan PembelajaranMatematikaKonvensional
Y11= Hasilbelajarmatematikasiswadengan media pembelajaran TIK
danpendekatanpembelajaranpendidikan matematikarealistik
Y12= Hasilbelajarmatematikasiswadenganmedia pembelajarankonvensional dan
pendekatan pembelajaranmatematikarealistik
Y21= Hasilbelajarmatematikasiswadenganmedia pembelajaranTIK dan
pendekatanpembelajaranpendidikan matematikakonvensional. Y22= Hasilbelajarmatematikasiswadenganmedia
pembelajarankonvesionaldanpendekatan pembelajaran konvensional.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Jadi adalah subjek dari keseluruhan yang akan diteliti.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK TRIGUNA UTAMA tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 289 siswa terbagi dalam 8 kelas. 2. Sampel.
“Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi”. (Sudjana 2009:6). Dengan kata lain sampel merupakan penarikan sebagian subjek yang ada pada populasi.Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1996 : 120) sebagai ancer-ancer bila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.
Berdasarkan hal diatas, rencana dalam penelitian ini peneliti mengambil pengambilan sample penelitian sebanyak 60 siswaterdiri dari kelas XI Bisnis Manajemen yang terbagi dalam kelompok yaitu kelompok dengan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik dan menggunakan media pembelajaran TIK, kelompok dengan pendekatan pembelajaran matematika konvensional dan menggunakan media pembelajaran TIK, kelompok dengan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik dan menggunakan media pembelajaran konvensional, kelompok dengan pendekatan pembelajaran matematika konvensional dan menggunakan media pembelajaran konvensional. E. Teknik Pengumpulan Data
pembelajaran TIK dan pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik serta kelompok kontrol yaitu kelompok dengan media pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang konvensional.
Teknik pengumpulan data dengan cara teknik klaster atau Cluster Sampling
yaitu berdasarkan pada kelompok, daerah atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama. (Sukardi 2010:61). Menurut Sugiyono(2004:94), teknik cluster sampling umumnya dilakukan 2 tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel kelas/daerah dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada kelas/daerah itu secara sampling pula.
Tahap pertama, bahwa penentuan kelas yang dijadikan penelitian untuk mengambil sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan memilih dari kelas XI pada jurusan Bisnis Manajemen. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lagi menjadi kelas kontrol. Sedangkan 1 kelas dari Jurusan Otomotif dipakai sebagai kelas uji coba (validasi) instrumen penelitian.
F. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas 1, dalam hal ini merupakan variabel treatment/perlakuan (X1) yaitu media pembelajaran TIK dan media pembelajaran
konvensional.
b. Variabel bebas 2, dalam hal ini merupakan variabel treatment/perlakuan (X2) yaitu pendekatan pembelajaran pendidikan matematika realistik dan
pendekatan pembelajaran konvensional.
c. Variabel terikat, dalam hal ini sebagai variabel kriterium (Y), yaitu hasil belajar matematika siswa untuk pokok bahasan barisan dan deret kelas XI SMK.
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika a. Definisi Konseptual
Hasil belajar matematika siswa adalah tingkat kemampuan daya serap siswa dalam pelajaran matematika untuk pokok bahasan barisan dan deret yang meliputi indikator: Pengertian barisan dan deret, barisan aritmatika, deret aritmatika, barisan geometri, deret geometri dan deret geometri tak hingga.
Hasil belajar matematika siswa adalah skor kemampuan belajar matematika yang diukur dengan tes matematika bentuk pilihan ganda dengan 5 option jawaban sebanyak 40 butir soal.
c. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar matematikayaitu tes pilihan ganda dengan 5 opsi jawaban berjumlah 40 soal. Untuk setiap responden yang menjawab benar satu butir soal diberi skor 1 dan yang menjawab salah diberi skor 0. Dengan demikian skor terendah siswa adalah 0 dan skor maksimum adalah 40. Rancangan atau kisi-kisi instrumen tes hasil belajar matematika seperti tabel berikut:
Tabel 3. Kisi-kisi instrument Tes Hasil Belajar Matematika
Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Jml
Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
Barisan & Deret
1. Pengertian barisan bilangan dan deret 2. Barisan Aritmatika
3. Deret Aritmatika
4. Barisan Geometri
5. Deret Geometri
6. Deret Geometri Tak Hingga 4 8 8 8 8 4 C1
C1, C2
C3
C1, C2
C3
C1,C2,
C3
C1,C2,
C3
C2, C3
1,2,3,4 5,6,7,8,9, 10,11,12 13,14,15, 16,17,18, 19,20 21,22,23,24 ,25,26,27,2 8 29,30,31,32 ,33,34,35,3 6 37,38,39,40
2.Analisis Instrumen Penelitian
berhubungan dengan Barisan dan Deret . Instrumen tersebut terlebih dahulu diuji tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukarannya.
1. Perhitungan Validitas Soal
Pada penelitian ini Pengujian Validitas yang digunakan adalah validitas isi atau content validity sebuah test yang dikaitkan mempunyai validitas isi yang baik apabila test tersebut mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Perumusan yang digunakan adalah korelasi product moment.
r x y =
NΣ xy−(Σx)(Σy)
√
{
NΣx2−(Σx)2(NΣy)2−(Σy)2}
Keterangan :
r
xy : Koefisien korelasi antara x dan yX
: Variabel skor tiap itemY
: Variabel skor total itemN
: Jumlah SampleAdapun interpretasi harga koefisien validitasnya menurut Suharsimi Arikunto (2010:75) adalah sebagai berikut :
0,80 <
r
xy ¿ 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)0,60 <
r
xy ¿ 0,80 validitas tinggi (baik)0,40 <
r
xy ¿ 0,60 validitas sedang (cukup)0,20 <
r
xy ¿ 0,40 validitas rendah (kurang)Adapun penafsiran harga koefisien korelasi ada dua cara yaitu :
1. Dengan melihat harga
r
xy dan diinterprestasikan misalnya validitas tinggi, sedang dan sebagainya.2. Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehinga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi tersebut tidak signifikan, begitu juga arti sebaliknya.
Berdasarkan jumlah sebanyak 35 responden nilai tabel r product moment adalah 0,334 berarti jika perhitungan lebih kecil dari 0,334 maka dapat diinterprestasikan tidak valid dan sebaliknya jika lebih besar dari 0,334 maka data diinterprestasikan valid.
Dari hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4. Validitas Butir Soal Tes Hasil Belajar Matematika Butir
Soal
r Keterangaa n
Butir Soal
P Keterangaa n
1 0,448 valid 21 0,566 valid
2 0,392 valid 22 0,715 valid
4 0,346 valid 24 0,374 valid
5 0,487 valid 25 0,487 valid
6 0,859 valid 26 0,859 valid
7 0,500 valid 27 0,500 valid
8 0,301 Tidak valid 28 0,268 Tidak valid
9 0,578 valid 29 0,744 valid
10 0,566 valid 30 0,322 Tidak valid
11 0,715 valid 31 0,859 valid
12 0,816 valid 32 0,509 valid
13 0,374 valid 33 0,715 valid
14 0,487 valid 34 0,816 valid
15 0,859 valid 35 0,374 valid
16 0,500 valid 36 0,487 valid
17 0,488 valid 37 0,859 valid
18 0,635 valid 38 0,500 valid
19 0,322 Tidak valid 39 0,268 Tidak valid
20 0,859 valid 40 0,859 valid
2. Perhitungan Koefisien Reliabilitas
Koefisien reabilitas instrument dapat dihitung menggunakan rumus Kuder Richardson – 20 (Alpha Cronbach’s) yaitu :
r11=
{
n
n
−
1
}
{
st
2−
Σ pq
st
2}
Dimana :
r11 : Reliabilitas test
st2 : Variansi total
n : Banyaknya item soal
Untuk mencari variansi skor tiap-tiap item dengan menggunakan rumus :
st2 =
NΣx
2−(
x
)
2n
Dimana :
x : Jumlah peserta yang menjawab benar N : Jumlah soal
N : Jumlah peserta test
Untuk harga r11 yang diperoleh dengan rumus Kuder Richardson – 20 ini
kita menggunakan indeks korelasi dengan : 0,800 – 1,00 = sangat tinggi
0,600 – 0,799 = tinggi 0,400 – 0,599 = rendah
0,200 – 0,399 = sangat rendah
Hasil penghitungan diperoleh realibilitas sebesar 0,955 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data mempunyai realibilitas yang sangat tinggi.
Tabel 5. Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,955 40
Untuk mengetahui soal-soal yang mudah, sedang dan sukar dilakukan uji taraf kesukaran. Untuk menghitung indeks kesukaran ini digunakan rumus :
P
=
JS
B
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah total seluruh siswa peserta tes
Interpretasi terhadap angka Indeks kesukaran item butir soal sebagai berikut :
P = 0,00-0,30 : sukar P = 0,30-0,70 : sedang P = 0,70-1,00 : mudah
Tabel 6. TingkatKesukaranButirSoalTesHasilBelajarMatematika
Butir Soal
P Keterangaa n
Butir Soal
P Keterangaa n
1 0,91 Mudah 21 0,69 Mudah
2 0,80 Mudah 22 0,80 Mudah
3 0,77 Mudah 23 0,66 Sedang
4 0,83 Mudah 24 0,74 Mudah
5 0,71 Mudah 25 0,71 Mudah
6 0,74 Mudah 26 0,74 Mudah
7 0,71 Mudah 27 0,71 Mudah
9 0,71 Mudah 29 0,60 Sedang
10 0,69 Sedang 30 0,80 Mudah
11 0,80 Mudah 31 0,74 Mudah
12 0,66 Sedang 32 0,66 Sedang
13 0,74 Mudah 33 0,80 Mudah
14 0,71 Mudah 34 0,66 Sedang
15 0,74 Mudah 35 0,74 Mudah
16 0,71 Mudah 36 0,71 Mudah
17 0,94 Mudah 37 0,74 Mudah
18 0,54 Sedang 38 0,71 Mudah
19 0,80 Mudah 39 0,94 Mudah
20 0,74 Mudah 40 0,74 Mudah
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Data yang akan didapat dalam penelitian akan dihitung
a. Mean (rata-rata)
X
=Σx
N
b. Modus (nilai yang sering muncul)
Mo = b + p
(
b
1b
1+
b
2)
dimana
b1: Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelum modus.
b2: Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi sesudah modus.
c. Median (nilai tengah)
Me = b + P
(
1
2
n
−
F
f
)
dimana :
b: Tepi bawah kelas median P:Panjang kelas median n:Banyaknya siswa
F:Jumlah banyak frekuensi sebelum kelas median f : Frekuensi kelas median
d. Simpangan Baku (standart deviasi)
S =
√
Σx
2−
(
Σx
n
)
2
n
−
1
2. Analisis Persyaratan Data
Sebelum data dianalisis untuk pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Diawali dengan penentuan taraf sigifikansi, yaitu pada taraf signifikasi 5% (0,05) dengan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H0 : Sampel berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian :
Jika Lhitung< Ltabel terima H0,
dan jika Lhitung > Ltabel tolak H0
Adapunlangkah-langkahpengujian normalitas sebagai berikut : 1) Data pengamatan Y1,Y2 , Y3, ... Yndijadikanbilanganbaku
z1, z2 , z3, ... zn dengan menggunakan rumus
zi
=
(Yi
−
s
Y
)(dengan Y dan s masing-masingmerupakan rata-rata dan simpanganbaku)
2) Untuksetiapbilanganbakuinidenganmenggunakandaftardistribusi normal baku, kemudiandihitungpeluang F(z1) = P(z ≤ z1)
3) Selanjutnyadihitungproporsi z1,z2 , z3, ... zn yang lebihkecilatau
sama dengan z1. Jikaproporsiinidinyatakanoleh S(zi) maka :
S
(
zi
)=
banyaknya z
i ,n
z
2,z
3,
....
z
n4) HitungselisihF(zi) - S(zi), kemudiantentukanhargamutlaknya.
5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-hargamutlakselisihtersebut, misal hargatersebut Lo.
Untukmenerimaataumenolakhipotesisnol (H0), dilakukandengan
terdapatdalamtabeluntuktarafnyata yang dipilih α = 5%. Untuk mempermudah perhitungan dibuat dalam bentuk tabel.
b. UjiHomogenitas
Setelahdilakukanuji normalitas memberikanindikasi data
hasilpenelitianberdistribusi normal,
makatahapselanjutnyaakandilakukanujihomogenitasdarisampelpenelitianini.
Menurut Nana Sudjanateknik yang
digunakanuntukujihomogenitasadalahdenganmenggunakanmetodeUjiBartletsebag aiberikut:
1) Membuattabel data semuakelompoksampel : Tabel 7.
Data Masing-masingKelompokSampel No.
Resp
Data KelompokSampel
KT KR RT RR
1 Y11 Y21 Y31 Y41
2 Y12 Y22 Y32 Y42
3 Y13 Y23 Y33 Y43
- - - -
-- - - -
-- - - -
-n Y1n Y2n Y3n Y4n
Skt2 Skr2 Srt2 Srr2
nkt nkr nrt nrr
Harga-harga yang Diperlukan untuk Uji Bartlett Kel Sampel dk 1/dk S12 log si2 (dk) log si2
KT n1 - 1 1/(n1 - 1) skt2 log skt2 (n1 - 1) log SKT2
KR n2 -1 1/(n2 - 1) skr2 log skr2 (n2 - 1) log SKR2
RT n3 - 1 1/(n3 – 1) srt2 log srt2 (n3 - 1) log SRT2
RR n4 - 1 1/(n4 – 1) srr2 log srr2 (n4 - 1) log SRR2
∑ ∑ (ni - 1) ∑ 1/(ni – 1) - - ∑ (n1 - 1) log Si2
3) Menghitung varians gabungan dari semua kelompok sampel : s2=
∑
(n1−1)si2/
∑
(ni−1)4) Menghitung harga satuan B, dengan rumus:
B
=(
log
s
2)
∑
(
n
i−
1
)
5) Menghitung nilai chi kuadrat (x2
hitung) = dengan rumus : X2hitung
=(in10)
∑
(ni−1)logsi2)Kriteria pengujiannya adalah :
- Tolak H0 jika x2hitung> x(1α) (k-1)- atau x2hitung> xtabel untuk taraf nyata α
= 0,05,
- Terima H0 jika x2hitung>X(1-α) (K-1)atau x2hitung> xtabel untuk taraf nyata α
= 0,05.
Hipotesis yang diajukanadalah :
H0 : σ12 = σ22= ...= σn2 (semua populasi mempunyai varians
sama/homogen)
H1 : σ12 ≠ σ22 ≠ ... ≠ σn2 (ada populasi yang mempunyai varians
Dalam penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk menguji perbedaan rata-rata skor dengan 2 variabel bebas, maka pengujian hipotesis penelitian yang digunakan adalah analisis of varians (ANAVA) dua arah.
Langkah-langkah dalam ANAVA dua arah Faktorial 2x2:
a. Mengelompokkan skor hasil belajar matematika berdasarkan kategori faktorial 2x2.
- Faktor A : Penggunaan Media Pembelajaran, A1 menggunakan
media pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi dan A2 menggunakan media
pembelajaran konvensional.
- Faktor B : Pendekatan Pembelajaran, B1pendekatan
pembelajaran pendidikan matematika realistik dan B2pendekatan pembelajaran konvensional.
Tabel 9. Disain ANAVA Dua Arah Faktorial 2x2
Media Pembelajaran (A) Pendekatan
Pembelajaran (B) A1 A2 ΣB
B1 Y11 Y12 Y10
B2 Y21 Y22 Y20
ΣA Y01 Y02 Y00
b. Membuattabel statistik deskriptif untuk setiap kelompok data.
Tabel 10.
Tabel Statistik Deskriptif untuk ANAVA Dua Arah
A-1 A-2 ∑B
B-1
n
yY
∑
Y
∑
Y
2n
yY
∑
Y
∑
Y
2n
yY
∑
Y
∑
Y
2B-2
n
yY
∑
Y
∑
Y
2n
yY
∑
Y
∑
Y
2n
yY
∑
Y
∑
Y
2ΣK
n
yY
∑
Y
∑
Y
2n
yY
∑
Y
∑
Y
2n
yY
∑
Y
∑
Y
2Keterangan:
nY = banyaknya subyek dalam kelompok
Y = rerata sor untuk masing-masing kelompok ∑Y = jumlah skor dalam setiap kelompok
∑Y2 = jumlah kuadrat setiap skor dalam kelompok
Berdasarkan data dalam tabel statistik deskriptif di atas, diolah untuk mendapatkan rangkuman tabel Anova untuk uji hipotesis berikut:
Tabel 11.
Rangkuman ANAVA untuk Uji Hipotesis
Sumber Varians db JK RJK Fh
Ft
0,05 0,01 Antar Kolom (Ak)
Antar baris (Ab) Interaksi (I) db (Ak) db(Ab) db (I) Jk (Ak) Jk (Ab) Jk (I) Rjk (Ak) Rjk (Ab) Rjk (I) Fh (Ak)
Fh (Ab)
Fh (I)
F, (Ak)
F, (Ab) Ft (I)
Ft (Ak)
Ft (Ab)
Ft (I)
Antar Kelompok (A) db (A) Jk (A) Rjk (A) Fh (A) Ft (A) Ft (A)
Dalam Kelompok (D) Db (D) Jk (D) Rjk (D) - - -Total di Reduksi (TR)
Retara/Koreksi (R) db(TR) db(R) Jk (TR) Jk (R) Rjk(TR) Rjk (R)
-Total (T) db(T) Jk (T) - - -
-d. Caramenentukan db, JK, RJK, Fh dan Ft
Menentukan derajat kebebasan (db), jumlah kuadrat (JK), varians (RJK) dan Fhitung (Fh) serta Ftabel (Ft) untuk pengisian sel
a) db (Ak) = k-1 b) db (Ab) = b -1 c) db (I) = (k-1) (b-1) d) db (A) = k.b-1 e) db (D) = n00 -k.b
f) db (TR) = n00 – 1
g) db (R) = 1 h) db (T) = n00
2) Menentukan jumlah kuadrat (JK)
a) JK (T) =
∑
Y
002b) JK (R) =
(
∑
Y
002)
n
002
c) JK (TR) = JK (T) – JK (R) d) JK (A) =
(
(
∑
Y
11)
2n
11+
(
∑
Y
12)
2
n
12+
(
∑
Y
21)
2
n
21+
(
∑
Y
22)
2
n
22+
)
−
JK
(
R
)
e) JK (AK) =
(
∑
Y
01)
n
012
+
(
∑
Y
02)
2
n
20−
JK
(
R
)
f) JK (Ab) =
(
∑
Y
10)
2n
10+
(
∑
Y
20)
2
n
20−
JK
(
R
)
g) JK (I) = JK (A) − JK (AK) − JK (Ab) h) JK (D) = JK (TR) −JK (A)
a) Rjk (Ak) =
δ
2 (Ak) =JK(Ak)
db(Ak)
b) Rjk(Ab) =
δ
2 (Ab) =JK(Ab)
db(Ab)
c) Rjk(I) =
δ
2 (I) =JK(I)
db(I)
d) Rjk(A) =
δ
2 (A) =JK(A)
db(A)
e) Rjk(D) =
δ
2 (D) =JK(D)
db(D)
4) Menentukan Nilai F hitung (Fh)
a) Fh (AK) =
δ
2(
AK
)
δ
2(
D
)
b) Fh(Ab) =
δ
2(
Ab
)
δ
2(
D
)
c) Fh (I) =
δ
2(
I
)
δ
2(
D
)
d) Fh (A) =
δ
2(
A
)
δ
2(
D
)
5) Menentukan Nilai F tabel (Ft) = F (a, db1, db2)
Catatan :
db1 = db pembilang = k-1
db2 = db penyebut = n-1
e. Penguji Hipotesis dan penarikan kesimpulan
1) Untuk Varians antar Kolom (AK) atau hipotesis 1 Bentuk hipotesis:
H0 : µ01 = µ02
H1 : µ01≠ µ02
Kriteria pengujian hipotesis
a) Tolak H0 dan Terima H1 : Jika Fh (Ak)> Ft(Ak)
b) Terima H0 dan Tolak H1 : Jika Fh(Ak)< Ft(Ak)
2) Untuk Varians antar Baris (Ab) atau hipotesis 2. Bentuk hipotesis :
H0 : µ10 = µ20
H1 : µ10≠ µ20
Kriteria pengujian hipotesis
a) Tolak H0 dan Terima H1 : Jika Fh (Ab)> Ft(Ab)
b) Terima H0 dan Tolak H1 : Jika Fh(Ab)< Ft(Ab)
3) Untuk Varians Interaksi Kolom dan Baris (I) atau hipotesis 3. Bentuk hipotesis :
H0 : Int. AxB = 0
H1 : Int. AxB≠0
Kriteria pengujian hipotesis :
b) Terima H0 dan Tolak H1 : Jika Fh(I) < Ft(I)
f. Uji Lanjut
Uji lanjut dilakukan untuk mengetahui pengaruh/perbedaan masing-masing kelompok dengan menggunakan uji Uji Tukey (karena data perkelompok sama)atau Uji t untuk beda rata-rata, jika dalam pengujian hipotesis diperoleh interaksi yang signifikan.
1) Menentukan nilai Q hitung (Qh) Dengan rumus :
Qh
=
|
Xi
−
Xj
|
√
RJK
(
D
)
n
=
|
Xi
−
Xj
|
√
δ
2n
n = jumlah data dalam kelompok RJK(D) = varians dalam kelompok
Untuk n per kelompok :
√
RJK
(
D
)/
n
Untuk n per perlakuan :√
RJK
(
D
)/
n
2) Menentukan nilai Q tabel (Qt)Untuk α = 0,05, n = db dan jumlah kelompok k : Qt = Q (0,05 : n / k)
3) Pengujian hipotesis uji lanjut dan penarikan kesimpulan Kriteria Pengujian Hipotesis :
a) Tolak H0 (terima H1) jika Qh > Qt
g) Hipotesis Statistik Uji Lanjut
Disain faktor 2 x 2, maksimum ada 4 hipotesis yang perlu diuji. Hipotesis statistik tersebut yaitu :
1) H0 : µ11≤ µ21
H1 : µ11> µ21
2) H0 : µ11≥ µ22
H1 : µ11< µ22
3) H0 : µ12≤ µ21
H1 : µ12> µ21
4) H0 : µ12≥ µ22