• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

42 4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan kegiatan ini akan di cantumkan pemabahasan siklus I, siklus II serta pembahasan hubungan anatar siklus tersebut.

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian dilaksanakan di kelas 5 SDN Sendang 01 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 16 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Standar Kompetensi (SK) Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan Kompetensi Dasar (KD) Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi dengan siswa dan guru SDN Sendang 01. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan diperoleh berbagai permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran.

Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 SDN Sendang 01 karena adanya pengaruh dari beberapa faktor yaitu kurangnya aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, mereka cenderung lebih fokus kepada kegiatan lain, mereka lebih senang mengobrol dengan teman sebangku daripada memperhatikan pembelajaran. Metode yang digunakan oleh gurupun masih sangat klasikal yaitu hanya dengan ceramah. Hal ini mengakibatkan kurangnya aktivitas siswa dalam pebelajaran, sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang berdampak pada hasil belajar IPA yang rendah, hal ini terbukti dari data nilai IPA kondisi awal sebagai berikut:

(2)

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kondisi Awal

Nilai Frekuensi Persentase (%)

33-41 1 6% 42-50 4 25% 51-59 3 19% 60-68 4 25% 69-77 4 25% Jumlah 16 100% Nilai Rata-Rata 58.93 Nilai Tertinggi 77 Nilai Terendah 33

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat dikatakan hasil belajar masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran yaitu dibawah KKM 66. Dari tabel tersebut diketahui skor nilai antara 33-41 terdapat 1 siswa dengan persentase 6% dari jumlah keseluruhan siswa, 42-50 terdapat 4 siswa dengan persentase 25% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai anatara 51-69 terdapat 3 siswa dengan persentase 18,75% dari jumlah keseluruhan siswa, dan skor nilai antara 60-66 terdapat 4 siswa dengan persentase 25% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai 67-77 terdapat 4 siswa dengan persentase 25%, dari jumlah siswa dan dapat dilihat pada daftar nilai siswa. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 66) data hasil yang diperoleh nilai kondisi awal dapat disajikan pada bentuk tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1 Tuntas 4 25%

2 Belum Tuntas 12 75%

(3)

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal ini dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) sebanyak 12 siswa atau 75%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 4 siswa dengan persentase 25%. Dari hasil data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang belum tuntas lebih banyak dibandingkan siswa yang tuntas.

Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Sendang 01 sebelum tindakan masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil ulangan IPA pada Semester I sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM =66). Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM berjumlah 12 siswa dengan presentase 75% sedangkan siswa yang memperoleh bilai di atas KKM berjumlah 4 siswa dengan presentase 25%. Dengan demikian dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari KKM lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM.

Berdasarkan hasil belajar IPA yang rendah, maka peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)melalui pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I ini akan diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindalan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 3 pertemuan.

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Kegiatan pembelajaran silkus I dilaksanakan melalui 3 kali pertemuan yaitu sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan Maret. Sebelum melaksanakan pembelajaran penulis terlebih dahulu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model Team Asassted

(4)

Individualization dengan Standar Kompetensi (SK) Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan Kompetensi Dasar (KD) Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Setelah itu penulis mempersiapkan materi yang akan diajarkan sesuai dengan RPP yang telah dibuat yaitu tentang pengungkit (pengungkit golongan I, golongan II, dan golongan III), serta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Alat peraga yang digunakan dalam materi ini yaitu gunting, pembuka kaleng, dan sapu. Sedangkan alat peraga yang digunakan untuk kerja kelompok adalah batu bata, penggaris, dan balok kayu. Alat peraga tersebut digunakan untuk membuktikan prinsip cara kerja pengungkit. Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa daftar presensi, lembar kerja siswa, lembar observasi kegiatan guru, buku pembelajaran. Selanjutnya penulis dan kolaborator mempelajari materi kelas 5 agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

2) Pertemuan Kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang akan dipelajari yaitu tentang prinsip bidang miring dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dengan materi prinsip bidang miring dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menyiapkan RPP, peneliti membuat alat peraga yang digunakan untuk membantu menerangkan materi pembelajaran yaitu, sekrup. Sedangkan alat perga yang digunakan untuk kerja kelompok yaitu mobil mainan, balok kayu, karet gelang, papan luncur (panjang 1m dan lebar 15cm), dan meja. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar kuis, lembar observasi siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar

(5)

penilaian kuis individu, buku pembelajaran, penghargaan yang berupa alat tulis yang diberikan pada kelompok terbaik pada akhir pembelajaran.

3) Pertemuan Ketiga

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes evaluasi yang terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan ganda, lembar jawab, serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas 5.

Sebelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang pengungkit dan bidang miring yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini merupakan suatu deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai dengan akhir pembelajran serta deskripsi observasi kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

a) Pertemuan Pertama 1) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 17 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucap salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin do’a, setelah itu guru melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dan motivasi yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang pengungkit “Apakah kalian pernah membuka botol dengan

(6)

menggunakan gigi? atau pernah membuka buku dengan menggunakan alat pembuka botol? Lebih mudah menggunakan gigi atau alat pembuka botol?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis pesawat sederhana khususnya pengungkit (pengungkit golongan I, golongan II, dan golongan III), dan menyebutkan contoh penggunaan pesawat sederhana khususnya pengungkit (pengungkit golongan I, golongan II, golongan III) dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Pada kegiatan eksplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang pengungkit. Guru mengajukan pertanyaan tentang pengelompokan jenis-jenis pengungkit. Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan materi tentang pengelompokan jenis-jenis pengungkit dengan menggunakan alat peraga gunting, pembuka kaleng, dan sapu. Guru melibatkan siswa untuk menuliskan prinsip kerja pengungkit sesuai golongannya di depan kelas melalui alat peraga tersebut. Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi.

Pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa (pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas). Di dalam lembar kerja kelompok, para siswa ditugaskan untuk bekerjasma untuk membuktikan prinsip kerja penggungkit menggunakan alat peraga yang telah disediakan guru yaitu berupa batu baya, penggaris, dan balok kayu. Setelah melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru.

Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai tertinggi

(7)

mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengungkit (pengungkit golongan I, golongan II, dan golongan III), dan menyebutkan contoh penggunaan pesawat sederhana khususnya pengungkit (pengungkit golongan I, golongan II, golongan III) dalam kehidupan sehari-hari yang belum dimengerti. Kemudian guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

2) Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan observer yaitu observasi terhadap proses pembelajaran guru dalam menerapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization. Hasil observasi proses pembelajaran guru diperoleh dari lembar observasi yang terdidi dari 13 aspek. Aspek yang terdapat dalam lembar obserrvasi ini diberi skor 1-4. Skor 1 berarti sangat kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti bail dan skor 4 berarti sangat baik. Setelah itu skor akan dijulahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteris penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu total skor 0%-60-% berati kurang sekali (E), niali 61%-70% berarti kurang (D), niali 71%-80% bararti cukup baik (C), nilai 81%-91% bararti baik (B), dan nilai 91%-100% bararti baik sekali (A).

Hasil observasi kinerja guru siklus I dapat diliat pertemuan pertama dapat diliat dalam beberapa aspek. Aspek tersebut dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :

(8)

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan pertama

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan pembelajaran 3 1, 2 11

Melakukan apersepsi, motivasi dan

menyampaikan tujuan 5 4, 6 11

Menyajikan atau menyampaikan materi 7 3

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar 8 4

Membimbing diskusi kelompok belajar 11, 10 9, 12 14

Memberikan kuis kepada siswa 13 4

Memberikan penghargaan kelompok 14 4

Membuat kesimpulan 17 15, 16 11

TOTAL 6 11 51

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi dari kegiatan guru dapat diketahui melalui aspek yang diperoleh skor 3 sebanyak 5, dan aspek 4 sebanyak 10 item dan totalnya semuanya 55. Pada aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 3 indikator, pada indikator no 1, dan 2 mendapat skor 4, sedangkan pada nomor indikator 3 mendapat skor 3 sehingga berjumplah 11. Pada aspek apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran nomor indikator 4 dan 6 mendapat skor 4 dan indikator 5 medapat skor 4 sehingga berjumlah 11. Kemudian, pada aspek menyajikan materi pebelajaran nomor indikator 7 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar pada nomor indikator 8 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek membimbing siswa dalam diskusi kelompok belajar nomor indikator 9 dan 12 mendapat skor 4 dan nomor indikator 10 dan 11 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 14. Pada aspek memberikan kuis kepada siswa nomor indikator 13 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya pada aspek memberikan penghargaan kelompok belajar pada nomor 14 mendapatakan skor 4 sehingga berjumlah 4. Sedangakan pada aspek

(9)

membuat kesimpulan nomor indikator 15 dan 16 mendapat skor 4 dan skor nomor 17 yaitu 3 sehingga berjumlah 11.

Selanjutnya hasil observasi kegiatan siswa, diperoleh lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dibawah ini :

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan Pertama

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Kesiapan belajar siswa 1 4

Memperhatikan penjelasan dari guru 2 3

Membuat catatan pembelajaran 3 3

Membentuk kelompok 4 3

Mengerjakan tugas kelompok 5 4

Berdiskusi dengan kelompok 6 3

Mempresentasikan hasil diskusi 7, 8, 9, 9

Mengerjakan kuis 10 3

Mendapatkan penghargaan 11 4

Membuat kesimpulan dan refleksi 12, 13 6

TOTAL 10 3 42

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 10, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 3 item dan total skor seluruhnya 42. Pada aspek kesiapan siswa belajar nomor indikator 1 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek memperhatikan penjelasan dari guru nomor indikator 2 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Kemudian, pada aspek membuat catatan pembelajaran nomor indikator 3 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek membentuk kelompok nomor indikator 4 mendapat skor 3,sehingga berjumlah 3. Pada aspek mengerjakan tugas kelompok nomor indikator 5 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek berdiskusi dengan kelompok nomor indikator 6 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada

(10)

aspek mempresentasikan hasil diskusi nomor indikator 7, 8, 9 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 9. Pada aspek mengerjakan kuis nomor indikator 10 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek mendaparkan penghargaan nomor indikator 11 siswa mendapatkan penghargaan mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya, pada aspek memberikan kesimpulan dan refleksi nomor indikator 12 dan 13 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 6.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dibawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Membaca lembar pengamatan dan

menyiapkan bahan percobaan 2 1 7

Melakukan dan mengamati percobaan 3, 4 6

Menulis laporan dan mendengarkan hasil

laporan 5, 6 6

Menjawab pertanyaan guru dan

menganalisis data percobaan 7, 8 8

Menyampaikan pendapat saat diskusi 9 3

Mengerjakan soal 10 3

TOTAL 7 3 33

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 7, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 3 item dan total skor seluruhnya 33. Pada aspek membaca lembar pengamatan dan menyiapkan bahan percobaan nomor indikator 1 dan 2 menperoleh skor 4 dan 3 sehingga berjumlah 7. Pada aspek melakukan dan mengamati percobaan nomor indikator 3 dan 4 meperoleh skor 3 sehingga berjumlah 6. Pada aspek menulis laporan dan mendengarkan hasil laporan nomor indikator 5 dan 6 memperoleh skor 3

(11)

sehingga berjumlah 6. Kemudian, pada aspek menjawab pertanyaan guru dan menganalisis data percobaan nomor indikator 7 dan 8 meperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Selanjutnya, pada aspek menyampaikan pendapat saat diskusi nomor indikator 9 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 3, pada aspek mengerjakan soal nomor indikator 10 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 3.

b) Pertemuan kedua 1) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucap salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin do’a, setelah itu guru melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dan motivasi yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang pengungkit “Apakah kalian pernah memanjat pohon, lebih enak menggunakan tangga apa dengan memanjat manual, kenapa demikian?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat

menerapkan prinsip bidang miring dalam kehidupan sehari-hari dan menyebutkan contoh benda yang menggunakan prinsip kerja bidang miring dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Pada kegiatan eksplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang bidang miring. Guru mengajukan pertanyaan tentang pengertiang bidang miring. Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan materi tentang contong-contoh benda yang menggunakan prinsip bidang miring dengan menggunakan alat peraga tangga. Guru melibatkan siswa untuk menyebutkan contoh-contoh penggunakan prinsip bidang miring pada benda dalam kehidupan. Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi.

Pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari

(12)

4 siswa (pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas). Di dalam lembar kerja kelompok, para siswa ditugaskan untuk bekerjasma untuk membuktikan prinsip kerja bidang menggunakan alat peraga yang telah disediakan guru yaitu berupa mobil mainan, balok kayu, karet gelang, papan luncur (panjang 1m dan lebar 15cm), dan meja. Setelah melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru.

Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang prinsip kerja bidang miring dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari yang belum dimengerti. Kemudian guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam. 2) Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru siklus I dapat diliat pertemuan kedua dapat diliat dalam beberapa aspek. Aspek tersebut dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :

(13)

Tabel 4.6

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan Kedua

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan pembelajaran 3 1, 2 11

Melakukan apersepsi, motivasi dan

menyampaikan tujuan 4, 5, 6 12

Menyajikan atau menyampaikan materi 7 3

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar 8 4

Membimbing diskusi kelompok belajar 11 9, 10, 12 15

Memberikan kuis kepada siswa 13 4

Memberikan penghargaan kelompok 14 4

Membuat kesimpulan 17 15, 16 11

TOTAL 4 13 53

Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi dari kegiatan guru dapat diketahui melalui aspek yang diperoleh skor 3 sebanyak 4, dan aspek 4 sebanyak 13 item dan totalnya semuanya 53. Pada aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 3 indikator, pada indikator no 1, dan 2 mendapat skor 4, sedangkan pada nomor indikator 3 mendapat skor 3 sehingga berjumplah 11. Pada aspek apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran nomor indikator 4, 5, dan 6 mendapat skor 4 medapat skor 4 sehingga berjumlah 12. Kemudian, pada aspek menyajikan materi pebelajaran nomor indikator 7 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar pada nomor indikator 8 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek membimbing siswa dalam diskusi kelompok belajar nomor indikator 9, 10 dan 12 mendapat skor 4 dan nomor indikator 11 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 15. Pada aspek memberikan kuis kepada siswa nomor indikator 13 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya pada aspek memberikan penghargaan kelompok belajar pada nomor 14 mendapatakan skor 4 sehingga berjumlah 4. Sedangakan pada aspek membuat kesimpulan nomor

(14)

indikator 15 dan 16 mendapat skor 4 dan skor nomor 17 yaitu 3 sehingga berjumlah 11.

Selanjutnya hasil observasi kegiatan siswa, diperoleh lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dibawah ini:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan Kedua

Aspek yang Diamati Skor Penilaian

Jumlah Skor

1 2 3 4

Kesiapan belajar siswa 1 4

Membentuk kelompok 2 3

Memperhatikan penjelasan dari guru 3 4

Membuat catatan pembelajaran 4 3

Mengerjakan tugas dari guru 5 4

Berdiskusi dengan kelompok 6 3

Mempresentasikan hasil diskusi 8, 9, 7 10

Mengerjakan kuis individu 10 3

Mendapatkan penghargaan 11 4

Membuat kesimpulan dan refleksi 13 12 7

TOTAL 7 6 45

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 7, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6 item dan total skor seluruhnya 45. Pada aspek kesiapan siswa belajar nomor indikator 1 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek memperhatikan penjelasan dari guru nomor indikator 2 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Kemudian, pada aspek membuat catatan pembelajaran nomor indikator 3 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek membentuk kelompok nomor indikator 4 mendapat skor 3,sehingga berjumlah 3. Pada aspek mengerjakan tugas kelompok nomor indikator 5 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek berdiskusi dengan kelompor

(15)

nomor indikator 6 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek mempresentasikan hasil diskusi nomor indikator 7 mendapatkan skor 4 dan nomor indicator 8, 9 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 10. Pada aspek mengerjakan kuis nomor indikator 10 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek mendaparkan penghargaan nomor indikator 11 siswa mendapatkan penghargaan mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya, pada aspek memberikan kesimpulan dan refleksi nomor indikator 12 mendapatkan skor 4 dan nomor indikator 13 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 7.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dibawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Kedua

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Membaca lembar pengamatan dan menyiapkan

bahan percobaan 2 1 7

Melakukan dan mengamati percobaan 4 3 7

Menulis laporan dan mendengarkan hasil laporan 6 5 7 Menjawab pertanyaan guru dan menganalisis data

percobaan 7, 8 8

Menyampaikan pendapat saat diskusi 9 3

Mengerjakan soal 10 3

TOTAL 5 5 35

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 5, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 5 item dan total skor seluruhnya 35. Pada aspek membaca lembar pengamatan dan menyiapkan bahan percobaan nomor indikator 1 dan 2 menperoleh skor 4 dan 3 sehingga berjumlah 7. Pada aspek melakukan dan mengamati percobaan nomor indikator 3 memperoleh skor 4 dan nomor indiator 4 meperoleh skor 3 sehingga

(16)

berjumlah 7. Pada aspek menulis laporan dan mendengarkan hasil laporan nomor indikator 5 memperoleh skor 4 dan nomor indikator 6 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 7. Kemudian, pada aspek menjawab pertanyaan guru dan menganalisis data percobaan nomor indikator 7 dan 8 meperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Selanjutnya, pada aspek menyampaikan pendapat saat diskusi nomor indikator 9 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek mengerjakan soal nomor indikator 10 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 3.

c) Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Maret 2013 pukul 07.00-8.10 WIB. Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu melakukan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan tanya jawab guru dan siswa untuk mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua secara singkat. Kemudian guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum diketahui. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi selama 2x35 menit. Bagi siswa yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke tempat duduk. Kemudian kegiatan diakhiri dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga selanjutnya akan diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi tersebut diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan untuk bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh dan berdasarkan observasi kegiatan guru pada siklus I pertemuan 1 banyak terdapat skor 3

(17)

yaitu sebanyak 6 item dan skor 4 sebanyak 11 item. Pada siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 4 dan skor 4 sebanyak 13. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu pada penyampaian materi pembelajaran.

Pada aspek ini guru sudah membimbing dalam pembelajaran model Team Assisted Individualization, guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan dengan materi dengan baik (5), guru sudah menguasai materi pembelajaran dengan baik (7). Selain itu juga pada aspek membimbing diskusi kelompok. Pada aspek ini guru sudah membimbing siswa melakukan diskusi (10) dan memberi kesempatan siswa untuk berpendapat tentang hasil pekerjaan kelompok yang presentasi di depan kelas (12). Dari hasil observasi pada pertemuan 1 yang berjumlah 17 item. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 banyak terdapat skor 3 yaitu sebanyak 6 dan skor 4 sebanyak 11 item. Pada siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 4 dan skor 4 sebanyak 13. Aspek yang mengalami peningkatan yaitu pada perhatian siswa terhadap penjelasan guru. Aspek ini siswa sudah dapat memperhatikan materi yang disampaikan guru dengan baik (4) dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru (5). Selain itu juga respon siswa dalam pembelajaran juga sudah baik, siswa merasa senang dalam pembelajaran, tidak tegang dan takut (9). Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 mencapai persentase 75% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 77,9 %.

Dari hasil observasi yang telah diperoleh pada proses pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa kekurangan atau kegiatan pembelajaran yang kurang maksimal, yaitu sebagai berikut:

1) Penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization oleh kolaborator yang masih ada beberapa aspek belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang peneliti susun, dikarenakan kolaborator belum begitu paham tentang model pembelajaran Team Assisted Individualization.

(18)

3) Masih banyak siswa yang ribut sendiri, kurang konsentrasi, dan hanya beberapa siswa saja yang berani mengekuarkan pendapat menilai pesentasi teman yang lain. 4) Dalam kegiatan diskusi kelompok, belum semua siswa dalam kelompok ikut

bekerja.

Dari kekurangan yang diperoleh, maka peneliti akan mengadakan suatu analisis dan konsultasi dengan guru IPA kelas 5 tentang kondisi siswa dan pembelajaran yang telah berlangsung sehingga diperoleh penyelesaian dari kekurangan tersebut sebagai berikut :

1) Peneliti memberikan penjelasan secara terstruktur kepada kolaborator tentang langkah-langkah pembelajaran Team Assisted Individualization.

2) Guru memberikan penghargaan dengan memuji siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar untuk memacu aktivitas siswa, sehingga siswa nantinya aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.

3) Guru memberikan pengarahan agar di dalam kegiatan kerja kelompok semua siswa ikut berpartisipasi.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Pada siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I yang diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi seperti seperti yang telah dilakukan pada siklus I.

4.1.3.1 Tahap Perencanaan

Pada pembelajaran pada Siklus II ini merupakan tindak lanjut serta perbaikan dari kegiatan pembelajaran siklus I. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan melalui 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

a) Pertemuan Pertama

Pada pembelajaran pertemuan pertama ini dilaksanakan pada minggu keempat bulan Maret dengan Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya, gerak,

(19)

dan energi, serta fungsinya dan Kompetensi Dasar (KD) menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Sebelum melakukan pembelajaran ini penulis membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization dengan Kompetensi Dasar menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Kemudian penulis menyiapakan materi sesuai dengan RPP yaitu tentang pengelompokan jenis-jenis katrol dan contoh penggunaan katrol dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian peneliti mempersiapkan media dan alat peraga. Media yang digunakan adalah kerekan bendera dan roda mobil mainan. Alat peraga yang digunakan yaitu, katrol, balok kayu, tali, dan neraca. Alat peraga ini digunakan untuk membantu proses pembelajaran . Selain itu juga peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi aktivitas siswa, dan buku pembelajaran. Selanjutnya penulis dan kolaborator mempelajari materi yang akan di ajarkan di kelas 5 agar nantinya proses pembelajaran berlangsung lancar.

b) Pertemuan kedua

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang akan dipelajari yaitu tentang menerapkan prinsip kerja roda berporos dan menyebutkan contoh benda yang menggunakan prinsip kerja roda berpos dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dengan materi prinsip kerja roda berporos dan penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menyiapkan RPP, peneliti menyiapakan media pembelajaran yang berupa roda mobil mainan dan alat peraga berupa kotak korek api, lidi, dan roda. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar

(20)

observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi aktivitas siswa, dan buku pembelajaran. Penghargaan yang berupa alat tulis yang diberikan pada kelompok terbaik pada akhir pembelajaran.

c) Pertemuan ketiga

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pada pertemuan ketiga adlah sebagai lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes yang terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan ganda, lembar jawab, serta ruang/lokasi yang akan digunakan yaitu di ruang kelas 5.

Sebelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang sifatsifat bangun ruang yangenergi alternatif dan keguaannya yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini merupakan suatu deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai dengan akhir pembelajran serta deskripsi observasi kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

a) Pertemuan Pertama 1) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 24 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucap salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin do’a, setelah itu guru melakukan presensi.

(21)

Selanjutnya guru melakukan apersepsi yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang katrol “Setiap hari senin kita mengikuti kegiatan upacara bendera. Apa yang dilakukan petugas upacara sehingga bendera merah putih dapat sampai ke atas?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis pesawat sederhana khususnya katrol (katrol tetap, katrol bebas, katrol rangkap) dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Pada kegiatan eksplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang katrol. Guru mengajukan pertanyaan tentang pengelompokan jenis-jenis katrol. Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan materi tentang pengelompokan jenis-jenis pengungkit dengan menggunakan media kerekan bendera. Guru melibatkan siswa untuk menuliskan jenis-jenis katrol di depan kelas melalui alat peraga tersebut. Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi.

Pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa (pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas). Di dalam lembar kerja kelompok, para siswa ditugaskan untuk bekerjasma untuk membuktikan prinsip kerja katrol menggunakan alat peraga yang telah disediakan guru yaitu berupa kartol, balok kayu, tali dan neraca. Setelah melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru.

Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang mengelompokkan jenis-jenis pesawat sederhana khususnya katrol

(22)

(katrol tetap, katrol bebas, katrol rangkap) dan kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari yang belum dimengerti. Kemudian guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam. 2) Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan Pertama

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan pembelajaran 3 1, 2 11

Melakukan apersepsi, motivasi dan

menyampaikan tujuan 4, 5, 6 12

Menyajikan atau menyampaikan materi 7 4

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar 8 4

Membimbing diskusi kelompok belajar 11 9, 10, 12 15

Memberikan kuis kepada siswa 13 4

Memberikan penghargaan kelompok 14 4

Membuat kesimpulan 17 15, 16 11

TOTAL 3 14 65

Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi dari kegiatan guru dapat diketahui melalui aspek yang diperoleh skor 3 sebanyak 3, dan aspek 4 sebanyak 14 item dan totalnya semuanya 65. Pada aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 3 indikator, pada indikator no 1, dan 2 mendapat skor 4, sedangkan pada nomor

(23)

indikator 3 mendapat skor 3 sehingga berjumplah 11. Pada aspek apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran nomor indikator 4, 5, dan 6 mendapat skor 4 medapat skor 4 sehingga berjumlah 12. Kemudian, pada aspek menyajikan materi pebelajaran nomor indikator 7 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar pada nomor indikator 8 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek membimbing siswa dalam diskusi kelompok belajar nomor indikator 9, 10 dan 12 mendapat skor 4 dan nomor indikator 11 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 15. Pada aspek memberikan kuis kepada siswa nomor indikator 13 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya pada aspek memberikan penghargaan kelompok belajar pada nomor 14 mendapatakan skor 4 sehingga berjumlah 4. Sedangakan pada aspek membuat kesimpulan nomor indikator 15 dan 16 mendapat skor 4 dan skor nomor 17 yaitu 3 sehingga berjumlah 11.

Selanjutnya hasil observasi kegiatan siswa, diperoleh lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dibawah ini:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan Pertama

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah Skor

1 2 3 4

Kesiapan belajar siswa 1 4

Membentuk kelompok 2 3

Memperhatikan penjelasan dari guru 3 4

Membuat catatan pembelajaran 4 4

Mengerjakan tugas dari guru 5 4

Berdiskusi dengan kelompok 6 3

Mempresentasikan hasil diskusi 8, 9, 7 10

Mengerjakan kuis individu 10 4

Mendapatkan penghargaan 11 4

Membuat kesimpulan dan refleksi 13 12 7

(24)

Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 5, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 8 item dan total skor seluruhnya 47. Pada aspek kesiapan siswa belajar nomor indikator 1 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek memperhatikan penjelasan dari guru nomor indikator 2 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Kemudian, pada aspek membuat catatan pembelajaran nomor indikator 3 mendapat skor 4 sehingga berjumlah . Pada aspek membentuk kelompok nomor indikator 4 mendapat skor 4 sehingga berjumlah . Pada aspek mengerjakan tugas kelompok nomor indikator 5 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek berdiskusi dengan kelompor nomor indikator 6 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 3. Pada aspek mempresentasikan hasil diskusi nomor indikator 7 mendapatkan skor 4 dan nomor indicator 8, 9 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 10. Pada aspek mengerjakan kuis nomor indikator 10 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek mendaparkan penghargaan nomor indikator 11 siswa mendapatkan penghargaan mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya, pada aspek memberikan kesimpulan dan refleksi nomor indikator 12 mendapatkan skor 4 dan nomor indikator 13 mendapatkan skor 3 sehingga berjumlah 7.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dibawah ini:

(25)

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Membaca lembar pengamatan dan menyiapkan

bahan percobaan 1, 2 8

Melakukan dan mengamati percobaan 4 3 7

Menulis laporan dan mendengarkan hasil laporan 6 5 7 Menjawab pertanyaan guru dan menganalisis data

percobaan 7, 8 8

Menyampaikan pendapat saat diskusi 9 4

Mengerjakan soal 10 3

TOTAL 3 7 37

Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 3, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak item dan total skor seluruhnya 37. Pada aspek membaca lembar pengamatan dan menyiapkan bahan percobaan nomor indikator 1 dan 2 menperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada aspek melakukan dan mengamati percobaan nomor indikator 3 memperoleh skor 4 dan nomor indiator 4 meperoleh skor 3 sehingga berjumlah 7. Pada aspek menulis laporan dan mendengarkan hasil laporan nomor indikator 5 memperoleh skor 4 dan nomor indikator 6 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 7. Kemudian, pada aspek menjawab pertanyaan guru dan menganalisis data percobaan nomor indikator 7 dan 8 meperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Selanjutnya, pada aspek menyampaikan pendapat saat diskusi nomor indikator 9 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek mengerjakan soal nomor indikator 10 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 3.

b) Pertemuan Kedua 1) Pelaksanaan Tindakan

(26)

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Maret 2014 pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucap salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin do’a, setelah itu guru melakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang roda berporos “Apakah kalian mempunyai sepeda di rumah? Roda sepeda berbentuk apa? Jika bentuk roda sepeda dibuat berbentuk selain lingkaran, apakah sepeda dapat dijalankan dengan baik?”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat menerapkan prinsip roda berporosdan keuntungannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan ekplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

Pada kegiatan eksplorasi, guru menggali pengetahuan siswa tentang roda berporos. Guru mengajukan pertanyaan tentang pengertian roda berporos. Setelah bertanya jawab dengan siswa, guru menjelaskan materi tentang pengertian roda berporos dengan media roda mobil mainan. Guru melibatkan siswa untuk menyebutkan pengertian roda berporos. Setelah guru selesai memberikan penjelasan dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi.

Pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa (pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas). Di dalam lembar kerja kelompok, para siswa ditugaskan untuk bekerjasma untuk membuktikan prinsip kerja roda berporos menggunakan alat peraga yang telah disediakan guru yaitu berupa kotak korek api, lidi dan roda. Setelah melakukan diskusi kelompok, salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapi dengan bimbingan guru.

Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kuis individu dimana siswa harus mengerjakan soal secara individu dan tidak diperbolehkan bekerjasama dengan teman. Setelah siswa selesai melaksanakan kuis individu, guru dan siswa mengkoreksi hasil kuis tersebut dan melakukan penghitungan nilai kelompok

(27)

berdasarkan hasil nilai kuis individu. Bagi kelompok yang memperoleh nilai tertinggi mendapat penghargaan dari guru. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang penerapan prinsip roda berporos dan keuntungannya dalam kehidupan sehari-hari yang belum dimengerti. Kemudian guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam. 2) Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan Kedua

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Mengecek kesiapan pembelajaran 1, 2, 3 12

Melakukan apersepsi, motivasi dan

menyampaikan tujuan 4, 5, 6 12

Menyajikan atau menyampaikan materi 7 4

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar 8 4

Membimbing diskusi kelompok belajar 11 9, 10, 12 15

Memberikan kuis kepada siswa 13 4

Memberikan penghargaan kelompok 14 4

Membuat kesimpulan 15, 16, 17 12

TOTAL 1 16 67

Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi dari kegiatan guru dapat diketahui melalui aspek yang diperoleh skor 3 sebanyak 1, dan aspek 4 sebanyak 16 item dan totalnya semuanya 67. Pada aspek mengecek kesiapan pembelajaran terdiri dari 3

(28)

indikator, pada indikator no 1, 2, dan 3 mendapat skor 4 sehingga berjumplah 12. Pada aspek apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran nomor indikator 4, 5, dan 6 mendapat skor 4 medapat skor 4 sehingga berjumlah 12. Kemudian, pada aspek menyajikan materi pebelajaran nomor indikator 7 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar pada nomor indikator 8 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek membimbing siswa dalam diskusi kelompok belajar nomor indikator 9, 10 dan 12 mendapat skor 4 dan nomor indikator 11 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 15. Pada aspek memberikan kuis kepada siswa nomor indikator 13 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya pada aspek memberikan penghargaan kelompok belajar pada nomor 14 mendapatakan skor 4 sehingga berjumlah 4. Sedangakan pada aspek membuat kesimpulan nomor indikator 15, 16, dan 17 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 12.

Selanjutnya hasil observasi kegiatan siswa, diperoleh lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dibawah ini:

Tabel 4.13

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan Kedua

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Kesiapan belajar siswa 1 4

Membentuk kelompok 2 3

Memperhatikan penjelasan dari guru 3 4

Membuat catatan pembelajaran 4 4

Mengerjakan tugas dari guru 5 4

Berdiskusi dengan kelompok 6 4

Mempresentasikan hasil diskusi 9 7, 8 11

Mengerjakan kuis individu 10 4

Mendapatkan penghargaan 11 4

Membuat kesimpulan dan refleksi 12, 13 8

(29)

Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 2, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 11 item dan total skor seluruhnya 50. Pada aspek kesiapan siswa belajar nomor indikator 1 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek memperhatikan penjelasan dari guru nomor indikator 2 mendapat skor 3 sehingga berjumlah 3. Kemudian, pada aspek membuat catatan pembelajaran nomor indikator 3 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek membentuk kelompok nomor indikator 4 mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek mengerjakan tugas kelompok nomor indikator 5 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek berdiskusi dengan kelompor nomor indikator 6 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 4. Pada aspek mempresentasikan hasil diskusi nomor indikator 7 dan 8 mendapatkan skor 4 sedangkan nomor indikator 9 mendapatkan skor 3 sehingga 11. Pada aspek mengerjakan kuis nomor indikator 10 mendapat skor 4 sehingga berjumlah . Pada aspek mendaparkan penghargaan nomor indikator 11 siswa mendapatkan penghargaan mendapat skor 4 sehingga berjumlah 4. Selanjutnya, pada aspek memberikan kesimpulan dan refleksi nomor indikator 12 dan13 mendapatkan skor 4 sehingga berjumlah 8.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh lembar observasi yang dijabarkan dalam beberapa aspek dibawah ini:

(30)

Tabel 4.14

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor

1 2 3 4

Membaca lembar pengamatan dan menyiapkan

bahan percobaan 1, 2 8

Melakukan dan mengamati percobaan 3, 4 8

Menulis laporan dan mendengarkan hasil laporan 6 5 7 Menjawab pertanyaan guru dan menganalisis data

percobaan 7, 8 8

Menyampaikan pendapat saat diskusi 9 4

Mengerjakan soal 10 4

TOTAL 1 9 39

Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 1, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 9 item dan total skor seluruhnya 39. Pada aspek membaca lembar pengamatan dan menyiapkan bahan percobaan nomor indikator 1 dan 2 menperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada aspek melakukan dan mengamati percobaan nomor indikator 3 dan 4 meperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Pada aspek menulis laporan dan mendengarkan hasil laporan nomor indikator 5 memperoleh skor 4 dan nomor indikator 6 memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 7. Kemudian, pada aspek menjawab pertanyaan guru dan menganalisis data percobaan nomor indikator 7 dan 8 meperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Selanjutnya, pada aspek menyampaikan pendapat saat diskusi nomor indikator 9 dan 10 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8.

c) Pertemuan Ketiga

Pertemuan Ketiga Pembelajaran pada pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan yaitu tes evaluasi. Kegiatan pembelajran ini dimulai dengan berdoa, presensi dan dilanjutkan dengan tanya jawab guru dan siswa untuk mengingat materi

(31)

sebelumya yang telah diajarkan dipertemuan pertama dan kedua. Kemudian mengadakan tes evaluasi selama 2x35 menit. Bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan soal evaluasi dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ketempat duduk. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan menyampaikan materi selanjutnya. 4.1.3.3 Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan 1 mendapat skor 3 sebanyak 4 item dan skor 4 sebanyak 13 item. Pada siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 1 dan skor 4 sebanyak 16. Indikator yang mengalami peningkatan yaitu guru sudah membimbing dalam pembelajaran model Team Assisted Individualization, guru sudah menguasai materi pembelajaran dengan baik (7), guru memberikan kesempatan siswa untuk berpendapat tentang hasil pekerjaan kelompok yang presentasi di depan kelas (12), memberi penghargaan pada kelompok yang unggul (13). Secara keseluruhan model pembelajaran TAI yang diterapkan olehkolaborator yaitu guru mata pelajaran IPA kelas 5 sudah baik. Dari hasil observasi pada pertemuan 1 yang berjumlah 17 item mencapai persentase 92,3% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 95,19%. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 banyak terdapat skor 3 yaitu sebanyak 6 item dan skor 4 sebanyak 12 item. Pada siklus I pertemuan 2 memperoleh skor 3 sebanyak 4 dan skor 4 sebanyak 14. Indikator yang mengalami peningkatan yaitu siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru (5), siswa sudah dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok (11). Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 mencapai persentase 95,5% dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 98,5 %. Hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II berdasarkan pengamatan dari observer secara keseluruhan masih mengalami hambatan yaitu kurangnya interaksi positif diantara siswa, masih ada beberapa siswa yang kurang berani mempresentasikan jawaban di depan kelas, dan memberikan tanggapan dalam kegiatan presentasi hal tersebut dapat diselesaikan dengan bimbingan dari guru,

(32)

memberikan penguatan positif pada siswa, melatih siswa agar berani dan tidak malu atau takut presentasi serta berpendapat di depan kelas dengan memberikan penghargaan seperti memberikan bintang untuk siswa yang presentasi dengan baik. 4.2 Hasil Tindakan dan Analisis Data

4.2.1 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil tindakan pada pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil dari observasi dan hasil tes evaluasi. Pada lembar observasi bertujuan untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization dalam proses kegiatan pembelajaran. Pada lembar observasi ini ditujukan bagi kegiatan guru dan siswa, selain itu terdapat juga lembar observasi aktivitas siswa. Penilaian observasi ini dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil dari tindakan penelitian menggunakan model pembelajaran Team Assated Individualization pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Selanjutnya hasil tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelumnya. Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM berarti tuntas, dan sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM berarti belum tuntas. (Untuk hasil dari lembar observasi dan tes evaluasi dapat dilihat dalam tabel pada analisis data).

4.2.2 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil dari lembar obervasi dan tes evaluasi. Lembar observasi digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization dalam proses belajar mengajar. Lembar observasi ini ditujukan untuk guru. Penilaian observasi ini dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil tindakan proses model pembelajaran

Team Assated Individualization pada siklus II ini terdiri dari tiga pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM berarti

(33)

dinyatakan tuntas, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dinyatakan belum tuntas.

4.2.3 Hasil Analisis dan Tindakan

Hasil analisis data diperoleh dari data kondisi awal, siklus I, dan siklus II yang meliputi data tes evaluasi siswa pada akhir siklus. Dari data tersebut kemudian dianalisis dengan membandingkan data pada tiap siklus yaitu dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang dikakukan di SD Negeri Sendang 01 diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas 5 dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran TAI. Berhasil atau tidaknya model pembelajaran TAI dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Hasil tes evaluasi siswa kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan IPA semester I. Sedangkan data pada siklus I dan siklus II diperoleh dari tes evaluasi akhir siklus.

a) Siklus I

Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Sendang 01 diperoleh dengan mengadakan tes evaluasi diakhir pertemuan siklus yaitu pada pertemuan kertiga. Dari hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan pada hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Sendang 01 pada Standar Kompetensi: Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan Kompetensi Dasar: Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, disajikan pada tabel daftar nilai berikut ini :

(34)

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%)

43-50 1 6% 51-58 1 6% 59-66 1 6% 67-74 8 50% 75-84 5 32% Jumlah 16 100% Nilai Rata-Rata 70 Nilai Tertinggi 84 Nilai Terendah 43

Berdasarkan tabel 4.15 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat dikatakan hasil belajar masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran yaitu dibawah KKM 66. Dari tabel tersebut diketahui skor nilai antara 36-44 terdapat 1 siswa dengan persentase 6% dari jumlah seluruhan siswa, 46-55 terdapat 1 siswa dengan persentase 6% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai anatara 56-65 terdapat 1 siswa dengan persentase 6% dari jumlah keseluruhan siswa, dan skor nilai antara 66-75 terdapat 8 siswa dengan persentase 50% dari jumlah keseluruhan siswa, skor nilai 76-85 terdapat 5 siswa dengan persentase 32%, dari jumlah siswa dan dapat dilihat pada daftar nilai siswa. Berdasarkan tabel 4.15 dapat digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai berikut :

(35)

Diagram 4.1

Berdasarkan Kri diperoleh nilai siklus I dapat d

Ketuntasan

No 1

2 Belum Tuntas

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I ini dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketunt

atau 19%, sedangkan yang sudah mencapa

dengan persentase 81%. Maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripad

tidak tuntas, namun indikator hasil belajar IPA menurut peneliti belum mencapai 80%. Kentutasan hasil belajar siswa pada tabel 4.16

tertuang pada diagram 4.2

frekuensi Ju m lah S is w a

Diagram 4.1 Hasil Perolehan Nilai siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) data hasil yang diperoleh nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.16 berikut :

Tabel 4.16

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase (%) Tuntas 13 81% Belum Tuntas 3 19% Jumlah 16 100%

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I ini dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) sebanyak 3 siswa

%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 13

%. Maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan diatas KKM lebih banyak daripada jumlah siswa yang tidak tuntas, namun indikator hasil belajar IPA menurut peneliti belum mencapai

il belajar siswa pada tabel 4.16 dapat dilihat dalam diagra tertuang pada diagram 4.2 berikut:

36-45 46-55 56-65 66-75 76-85 frekuensi 1 1 1 8 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

) data hasil yang berikut :

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I ini dapat dijelaskan bahwa siswa yang asan Minimal (KKM=66) sebanyak 3 siswa i ketuntasan minimal sebanyak 13 siswa %. Maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa a jumlah siswa yang tidak tuntas, namun indikator hasil belajar IPA menurut peneliti belum mencapai dapat dilihat dalam diagram yang

(36)

Diagram 4.2 b) Siklus II

Hasil belajar IPA siswa

Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan Dasar: Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat

dan lebih cepat. Dan berikut disajikan pada tabel 4.13 yaitu tentang distribusi frekuensi nilai IPA, siswa kelas 5

Distribusi Frekuensi

Nilai Rata Nilai Nilai

Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Sendang 01 pada Standar Kompetensi: antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan

Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah Dan berikut disajikan pada tabel 4.13 yaitu tentang distribusi ekuensi nilai IPA, siswa kelas 5 SD N SD N Sendang 01 Tahun Ajaran 2013/2014.

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase (%)

58-65 2 13% 66-73 4 25% 74-81 3 18% 82-89 5 31% 90-97 2 13% Jumlah 16 100% Nilai Rata-Rata 77.3 Nilai Tertinggi 96 Nilai Terendah 58 81% 19% Tuntas Belum Tuntas

pada Standar Kompetensi: antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya dan Kompetensi membuat pekerjaan lebih mudah Dan berikut disajikan pada tabel 4.13 yaitu tentang distribusi

Tahun Ajaran 2013/2014.

(37)

Dilihat dari tabel 4.17

dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 5 siklus I, ditandai dengan nilai rata

persentase ketuntasan juga sama haln

sedangkan siswa yang mendapat niai dibawah KKM atau tidak tuntas juga men penurunan yaitu menjadi 13

Untuk nilai tertinggi 96 dan nilai ter dinyatakan dalam diagram 4.3

Diagram 4.3

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) data hasil perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.18

No 1 2 frekuensi Ju m lah S is w a

Dilihat dari tabel 4.17 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat hasil belajar IPA siswa kelas 5 mengalami peningkatan dari hasil siklus I, ditandai dengan nilai rata-rata yang ada peningkatan menjadi 77,3

persentase ketuntasan juga sama halnya meningkat 87% yang didapat

sedangkan siswa yang mendapat niai dibawah KKM atau tidak tuntas juga men penurunan yaitu menjadi 13% yaitu 2 siswa.

Untuk nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 58. Berdasarkan tabel 4.17 dalam diagram 4.3 yaitu sebagai berikut ini :

Diagram 4.3 Hasil Perolehan Nilai IPA siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) data hasil perolehan isajikan dalam bentuk tabel 4.18 sebagai berikut:

Tabel 4.18

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase (%) Tuntas 14 87% Belum Tuntas 2 13% Jumlah 16 100% 58-65 66-73 74-81 82-89 90-97 frekuensi 2 4 3 5 2 0 1 2 3 4 5 6

distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat mengalami peningkatan dari hasil ang ada peningkatan menjadi 77,3 sedangkan oleh 14 siswa sedangkan siswa yang mendapat niai dibawah KKM atau tidak tuntas juga mengenai endah 58. Berdasarkan tabel 4.17 dapat

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) data hasil perolehan

(38)

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui hasil

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) seban siswa dengan persentase 13

ketuntasan sebanyak 14 siswa dengan persentase 87

disimpulkan bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan KKM lebih banyak dibandingkan siswa yang tidak mencapai KKM. Ketuntas

4.18 dapat dilihat dalam diagram 4.4

Diagram 4.4

c) Analisis Kompratif

Pada analisis komparatif ini didalamnya akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajar IPA siswa kelas 4 dari kondisi awal, siklus I sampai suklus II untuk mengetahui peningkatan belajar yang terjadi. Perbandingan hasil

ditunjukkan pada tabel 4.19

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui hasil

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) seban siswa dengan persentase 13%, sedangkan siswa yang sudah mencapai nila

ketuntasan sebanyak 14 siswa dengan persentase 87%. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan KKM lebih banyak dibandingkan siswa yang tidak mencapai KKM. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.18 dapat dilihat dalam diagram 4.4 berikut ini :

Diagram 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Analisis Kompratif

Pada analisis komparatif ini didalamnya akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajar IPA siswa kelas 4 dari kondisi awal, siklus I sampai suklus II untuk mengetahui peningkatan belajar yang terjadi. Perbandingan hasil

ditunjukkan pada tabel 4.19 sebagai berikut ini :

87% 13%

Tuntas Tidak Tuntas

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui hasil belajar siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66) sebanyak 2 %, sedangkan siswa yang sudah mencapai nilai minimal %. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan KKM lebih banyak an belajar siswa pada tabel

Siklus II

Pada analisis komparatif ini didalamnya akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajar IPA siswa kelas 4 dari kondisi awal, siklus I sampai suklus II untuk mengetahui peningkatan belajar yang terjadi. Perbandingan hasil belajar siswa

(39)

Tabel 4.19

Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPA Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntasan

Belajar Nilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Belum Tuntas <66 12 75% 3 19% 2 13% 2 Tuntas >66 4 25% 13 81% 14 87% Jumlah 16 100% 16 100% 16 100% Nilai Tertinggi 77 85 96 Nilai Terendah 33 36 58 Rata-Rata 58,93 70 77,3

Berdasarkan tabel 4.19 nilai rata-rata setiap siklus mengalami peningkatan, pada siklus I nilai rata-rata 70, yang semula kondisi awal rata-rata hanya 58,93 sedangkan pada siklus II rata-rata menjadi 77,3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Diagram 4.5 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Sedangkan ketuntasan hasil belajar IPA dapat dijelaskan bahwa kondisi awal siswa yang belum tuntas 12 siswa pesentase (75%) dikarenakan nilai siswa dibawah

58.9 70 77.3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Kondisi awal Siklus I Siklus II

R a ta -r a ta

Gambar

Diagram 4.1 Hasil Perolehan Nilai siklus I
Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I
Diagram 4.3 Hasil Perolehan Nilai IPA siklus II
Diagram 4.5 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar IPA      Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

1 23 aspek penilaian 20 48 4 0 72 Sangat Baik Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai keaktifan belajar siswa pada siklus II baik pada pertemuan 1 maupun pertemuan

Dari hasil siklus I pada lembar observasi terhadap siswa pertemuan I menunjukkan hasil yang belum mencapai indikator kinerja, yakni masih terdapat skor 1 sebanyak

Berdasarkan data observasi di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran cukup aktif, walaupun dalam aspek-aspek tertentu masih belum ada yang

Tabel 4.4. Skor total sebesar 2334 dan skor maksimal sebesar 80. Jumlah masing-masing skor digunakan untuk menentukan indeks presentase data. Nilai rata-rata yang diperoleh

Untuk item kedua yaitu Harga bersaing dengan Warung rawon lainnya dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 24 responden atau 24%, yang

Dilihat pada Tabel 4.14 di atas, untuk analisis media elektronik skor item kuesioner tertinggi yaitu pada pertanyaan nomor 1 (Pendapat anda tentang informasi PT.ABC melalui

Data pada tabel diatas menunjukkan untuk variabel persepsi, item pertanyaan persepsi 1, sebanyak 82,7% responden menyatakan setuju bahwa informasi yang diterima

Dari tabel akumulati efek kognitif diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas respponden sangat mengetahui seluruh pertanyaan yang disuguhkan dalam kuisioner sebelumnya,