• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jatiharjo Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Lokasi SD Negeri 2 Jatiharjo berada di Dusun Mambung Desa Jatiharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri 2 Jatiharjo terletak pada lintasan desa, dengan jarak 7 KM ke pusat Kecamatan Pulokulon.

Siswa SD Negeri 2 Jatiharjo terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah keseluruhan 116 siswa. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri 2 Jatiharjo adalah sebanyak 9 orang. Dengan rincian 1 kepala sekolah, 5 guru kelas, 1 guru olahraga, 1 guru pendidikan agama Islam, dan 1 penjaga sekolah. Kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.00. Kecuali pada hari jum’at kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00.

4.2. Deskripsi Pra Siklus

Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2 Jatiharjo Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian, 13 siswa kelas 4 yang belum tuntas KKM yaitu 65. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang menarik bagi siswa. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh. Dalam hal ini guru yang mendominasi kegiatan pembelajaran sedangkan siswanya pasif hanya duduk, diam dan mendengarkan penjelasan guru, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan yang pada akhirnya tidak memperhatikan penjelasan guru serta siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini juga menyebabkan hasil belajar siswa

(2)

rendah dan banyak siswa tidak tuntas hasil belajar IPA yang sesui KKM. Distribusi frekuensi ketuntasan hasil belajar IPA pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 10 43,5% 2 Tidak tuntas 13 56,5% Jumlah 23 100% Nilai maksimum 72 Nilai minimum 60 Rata-rata 65 KKM 65

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui dari jumlah keseluruhan 23 siswa, hanya 10 siswa yang memperoleh nilai tuntas (43,5%), sedangkan 13 siswa belum tuntas (56,5%). Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 72 dan nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata yaitu 65. Ketuntasan hasil belajar IPA pra siklus bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Tuntas

43,5% Tidak

Tuntas 56,5%

(3)

Dari data yang diperoleh pada pra siklus menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah, maka perlu ditingkatkan lagi hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2 Jatiharjo Kabupaten Grobogan dengan menggunakan model pembelajaran group investigation.

4.3. Deskripsi Hasil Siklus I 4.3.1. Perencanaan Tindakan

Pembelajaran siklus I di kelas 4 SD Negeri 2 Jatiharjo Kabupaten Grobogan terdiri dari 2 kali pertemuan. Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP untuk pertemuan 1 dan pertemuan 2 dengan materi mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan mengajar guru dan belajar siswa selama proses pembelajaran. Membuat lembar kerja kelompok untuk pertemuan 1 tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan) dan pertemuan 2 tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (cahaya matahari, gelombang air laut). Dalam pertemuan 1 tes evaluasi belum diberikan. Tes evaluasi diberikan pada pertemuan 2 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Mempersiapkan guru kelas 4 sebagai pengajar, guru kelas 5 sebagai observer dan peneliti sendiri sebagai dokumentasi pembelajaran.

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1:

Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti

(4)

pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang kondisi lingkungan yang ada di sekolah maupun rumah. Guru menampung semua jawaban siswa dan memberikan aplaus untuk semua jawaban siswa. Kemudian guru memasang gambar (gambar angin menumbangkan pohon) dan siswa mengamati gambar tersebut. Setelah mengamati gambar, salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan pendapatnya tentang gambar yang telah dipasang. Guru merespon jawaban siswa kemudian memberikan aplaus.

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan manfaat angin bagi kehidupan, kedua mengidentifikasi pengaruh angin yang merugikan bagi kehidupan, ketiga menyebutkan manfaat hujan bagi kehidupan, keempat mengidentifikasi pengaruh hujan yang merugikan bagi kehidupan. Perwakilan 4 siswa maju ke depan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama kelompok dengan cara pengundian (seleksi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam kelompok (merencanakan kerja sama). Siswa mengerjakan LKS tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan bersama dengan kelompok (implementasi). Kemudian siswa melakukan investigasi dengan mencari informasi dari buku Sains 4 untuk kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah halaman 144 sampai dengan 149 pengarang Purwo Susanto penerbit CV Sahabat atau sumber lainnya dari buku BSE IPA untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 4 pengarang Apilia dan

(5)

Afifatul Achyar halaman 165 sampai dengan 168 penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas (implementasi).

Siswa berfikir bersama dalam kelompok, berdiskusi dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang telah didapat dari investigasi tersebut (analisis dan sintesis). Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian (penyajian hasil akhir). Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa serta memberikan memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Pertemuan 2:

Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

(6)

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi pelajaran dipertemuan pertama. Guru menampung semua jawaban siswa dan memberikan aplaus untuk semua jawaban siswa. Kemudian guru memasang gambar (gambar lingkungan, gambar gelombang air laut) dan siswa mengamati gambar tersebut. Setelah mengamati gambar, salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan pendapatnya tentang gambar yang telah dipasang. Guru merespon jawaban siswa tersebut dan memberikan aplaus.

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan manfaat sinar matahari bagi kehidupan, kedua mengidentifikasi pengaruh sinar matahari yang merugikan bagi kehidupan, ketiga menyebutkan manfaat gelombang laut bagi kehidupan, keempat mengidentifikasi pengaruh gelombang laut yang merugikan bagi kehidupan. Perwakilan 4 siswa maju ke depan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama kelompok dengan cara pengundian (seleksi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam kelompok (merencanakan kerja sama). Siswa mengerjakan LKS tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan bersama dengan kelompok (implementasi). Kemudian siswa melakukan investigasi bersama kelompok dengan mencari informasi dari buku Sains 4 untuk kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah halaman 144 sampai dengan 149 pengarang Purwo Susanto penerbit CV Sahabat atau sumber lainnya dari buku BSE IPA untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 4 pengarang Apilia dan Afifatul Achyar halaman 165 sampai dengan 168 penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas (implementasi).

(7)

Siswa berfikir bersama dalam kelompok, berdiskusi dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang telah didapat dari investigasi tersebut (analisis dan sintesis). Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok mem-presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian (penyajian hasil akhir). Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa dan memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Siswa mengerjakan tes formatif yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal (evaluasi). Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

4.3.3. Hasil Pengamatan Pertemuan 1:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran group investigation dapat dilihat pada tabel 4.2.

(8)

Tabel 4.2

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan 1 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru Jumlah 1 Indikator kegiatan

mengajar yang dilakukan oleh guru. 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23. 20 2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

1, 5, 21 3

Note : Lihat lampiran 16

Berdasarkan tabel 4.2 ada 20 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 3 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu tidak mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran, tidak memeriksa kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran dan tidak meluruskan kesalahan pemahaman siswa terhadap materi. Sebenarnya guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran graup investigation cukup baik, hal ini terbukti hampir semua indikator penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan. Guru sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa gambar-gambar, buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta melakukan absensi. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

(9)

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru menunjukkan gambar, memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang gambar yang telah dipasang, dan memberi aplaus setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru sudah menyampaiakan 4 subtopik yang akan dipelajari serta memberi kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru juga sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja kelompok dan memberi pengarahan supaya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigation.

Dalam pembentukan kelompok guru kurang bisa menguasai kelas, sehingga banyak siswa yang ramai dalam kelas. Guru kurang aktif saat membimbing siswa dalam kerja kelompok. Guru juga mendominasi saat kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 7 14

3 Skor 3 16 48

4 Skor 4 0 0

Jumlah skor keseluruhan 62 Note : Lihat lampiran 17

(10)

Berdasarkan tabel 4.3 skor 2 yang diperoleh siswa sebanyak 17 bila dijumlahkan menjadi 14, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 16 bila dijumlahkan menjadi 48. Total skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 62. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan cukup baik meskipun belum menyeluruh. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik antara 40% sampai 70% hal ini terlihat dari perolehan skor paling banyak adalah dari skor 2 dan skor 3.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai. Siswa juga sudah menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigasi bersama dengan kelompoknya masing-masing.

Dalam pembentukan kelompok, masih banyak siswa yang ramai karena siswa bingung mencari teman kelompoknya. Siswa kurang aktif saat kegiatan presentasi karena siswa masih kelihatan takut untuk membacakan hasil kerja kelompok, sehingga kegiatan presentasi didominasi oleh guru. Siswa juga takut untuk memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok lain yang presentasi.

Pertemuan 2:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran group investigation dapat dilihat pada tabel 4.4.

(11)

Tabel 4.4

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan 2 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru Jumlah 1 Indikator kegiatan

mengajar yang

dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23. 21 2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

4, 22 2

Note : Lihat lampiran 18

Berdasarkan tabel 4.4 ada 21 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 2 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu tidak tidak memeriksa kehadiran siswa dan tidak mengulas kembali materi yang telah dipelajari. Guru sudah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran serta mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa gambar-gambar, buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta memeriksa kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru menunjukkan gambar, memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang gambar tersebut dan memberikan aplaus setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru sudah menyampaiakan 4 subtopik yang akan dipelajari, kemudian

(12)

memberi kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru juga sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja kelompok serta memberi pengarahan supaya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigasi. Selain itu guru juga sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi dan menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Dalam pembentukan kelompok guru masih kurang bisa menguasai kelas, sehingga masih ada beberapa siswa yang ramai saat mencari teman kelompoknya. Guru kurang aktif saat membimbing siswa dalam kerja kelompok. Guru juga masih mendominasi saat kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.

2. Analisis data dari hasil observasi siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 0 0

3 Skor 3 23 69

4 Skor 4 0 0

Jumlah skor keseluruhan 69 Note : Lihat lampiran 19

Berdasarkan tabel 4.5 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 23 bila dijumlahkan menjadi 69. Total skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 69. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan cukup baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga semakin

(13)

meningkat dibandingkan pertemuan 1. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik sekitar 70% hal ini terlihat dari perolehan skor paling banyak adalah dari skor 3.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum pelajaran dimulai. Siswa juga sudah menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigasi bersama dengan kelompoknya masing-masing. Siswa sudah mulai sedikit-sedikit berpartisipasi mengeluarkan pendapat saat kerja kelompok dan presentasi.

Masih ada beberapa siswa yang ramai ketika pembentukan kelompok karena siswa bingung mencari teman kelompoknya. Siswa masih kurang berani untuk menanggapi presentasi dari kelompok lain, kurang berani dalam melakukan presentasi, dan terlihat guru lebih dominan dalam kegiatan presentasi.

4.3.4. Hasil Penelitian Siklus I

Hasil belajar IPA pada akhir siklus I sebagai tingkat pemahaman siswa tentang mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut) masih kurang. Distribusi frekuensi ketuntasan hasil belajar IPA siklus I dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I No Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

1 Tuntas 19 82,5% 2 Tidak tuntas 4 17,5% Jumlah 23 100% Nilai maksimum 80 Nilai minimum 55 Rata-rata 67 KKM 65

(14)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan sebanyak 19 siswa sudah tuntas dan sebanyak 4 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 80 dan nilai terendahnya 55 dengan nilai rata-rata 67. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2 Jatiharjo dengan menerapkan model pembelajaran group investigation jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM sudah terlihat meningkat dibandingkan dengan pra siklus. Ketuntasan hasil belajar IPA siklus I bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Berdasarkan gambar 4.2 data yang diperoleh dari siklus I menunjukkan siswa yang tuntas mencapai 82,5%, sedangkan siswa yang tidak tuntas mencapai 17,5%. Bila dibandingkan hasil belajar siklus I dengan pra siklus, ada peningkatan hasil belajar siswa dalam siklus I. Indikator keberhasilan siswa secara klasikal dalam penelitian dikatakan berhasil bila mencapai 100% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 65, sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Tuntas 82,5% Tidak

Tuntas 17,5%

(15)

4.4.5. Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, guru masih kelihatan canggung saat mengajar menggunakan model pembelajaran graup investigation. Guru kurang bisa menguasai kelas saat pembentukan kelompok, banyak siswa yang ramai karena siswa bingung mencari teman kelompoknya. Guru juga kurang aktif saat membimbing siswa dalam kerja kelompok.

Siswa kurang aktif saat kegiatan presentasi kelompok karena siswa masih kelihatan takut untuk membacakan hasil kerja kelompok, sehingga kegiatan presentasi didominasi oleh guru. Siswa juga takut untuk memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok yang presentasi. Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 2 jatiharjo setelah dilaksanakan siklus I sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih ada beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 65.

Dari kekurangan-kekurangan pelaksanaan pembelajaran siklus I, akan digunakan oleh peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki proses belajar mengajar pada siklus II. Pada siklus II ini diharapkan guru lebih menguasai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran graup investigation. Guru harus mengkondusifkan kelas ketika pembentukan kelompok. Guru juga harus memberikan kesempatan pada kelompok untuk lebih aktif dalam presentasi, sehingga presentasi tidak didominasi oleh guru. Sebagian besar siswa diharapkan lebih aktif, berani mengeluarkan pendapat dan lantang saat melakukan presentasi. Untuk lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan presentasi maka guru memberikan reward berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi.

4.4. Deskripsi Hasil Siklus II 4.4.1. Perencanaan Tindakan

Pembelajaran siklus II di kelas 4 SD Negeri 2 Jatiharjo Kabupaten Grobogan terdiri dari 2 kali pertemuan. Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP pertemuan 1 dengan materi menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan

(16)

fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Menyusun RPP pertemuan 2 dengan materi mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan mengajar guru dan belajar siswa selama proses pembelajaran. Membuat lembar kerja kelompok untuk pertemuan 1 tentang pengaruh kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor) dan pertemuan 2 tentang cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor). Dalam pertemuan 1, tes evaluasi belum diberikan. Tes evaluasi diberikan pada pertemuan 2 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Mempersiapkan guru kelas 4 sebagai pengajar, guru kelas 5 berperan sebagai observer dan peneliti sendiri sebagai dokumentasi pembelajaran.

4.4.2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1:

Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 16 April 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang akibat dari turunnya hujan, salah satu siswa maju ke depan untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Guru memberikan aplaus untuk jawaban siswa.

(17)

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaiakan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama menyebutkan dampak atau akibat dari erosi, kedua menyebutkan dampak atau akibat dari abrasi, ketiga menyebutkan dampak atau akibat dari banjir, keempat menyebutkan dampak atau akibat dari longsor. Perwakilan 4 siswa maju kedepan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama kelompok dengan cara pengundian (seleksi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Guru harus memperhatikan dan mengarahkan siswa supaya tidak ramai saat pembentukan kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam kelompok. Siswa mengerjakan LKS tentang pengaruh atau dampak dari erosi, abrasi, banjir, dan longsor bersama dengan kelompok (implementasi). Guru mendampingi siswa selama mengerjakan LKS, mengamati setiap siswa dan memberikan bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan dalam kerja kelompok. Kemudian siswa melakukan investigasi bersama kelompok dengan mencari informasi dari buku Sains 4 untuk kelas 4 SD dan MI halaman 149-151 pengarang Purwo Susanto penerbit CV Sahabat atau sumber lainnya dari buku BSE IPA untuk SD dan MI Kelas 4 pengarang Rositawaty dan Aris Muharam halaman 158-163 penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Naional Tahun 2008 (implementasi).

Siswa berfikir bersama dalam kelompok, berdiskusi dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang telah didapat dari investigasi tersebut (analisis dan sintesis). Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian (penyajian hasil akhir). Guru memberikan reward berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi. Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.

(18)

Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan meluruskan kesalahan pemahaman siswa terhadap materi serta memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Pertemuan 2:

Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 17 April 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak semua siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengulas kembali materi sebelumnya di siklus II pertemuan 1. Guru menampung semua jawaban siswa dan memberikan aplaus untuk semua jawaban siswa. Kemudian siswa mengamati poster berisi gambar erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor yang dipasang guru di depan kelas. Salah satu siswa ditunjuk untuk memberikan pendapat tentang poster dan guru memberikan aplaus.

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaiakan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama mengidentifikasi cara pencegahan

(19)

erosi, kedua mengidentifikasi cara pencegahan abrasi, ketiga mengidentifikasi cara pencegahan banjir, keempat mengidentifikasi cara pencegahan longsor. Perwakilan 4 siswa maju kedepan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama kelompok dengan cara pengundian (seleksi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Guru harus memperhatikan dan mengarahkan siswa supaya tidak ramai saat pembentukan kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam kelompok (merencanakan kerja sama). Siswa mengerjakan LKS tentang pengaruh atau dampak dari erosi, abrasi, banjir, dan longsor bersama dengan kelompok (implementasi). Guru mendampingi siswa selama mengerjakan LKS, mengamati setiap siswa dan memberikan bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan dalam kerja kelompok. Kemudian siswa melakukan investigasi bersama kelompok dengan mencari informasi dari buku Sains 4 untuk kelas 4 SD dan MI halaman 149-151 pengarang Purwo Susanto penerbit CV Sahabat atau sumber lainnya dari buku BSE IPA untuk SD dan MI Kelas 4 pengarang Rositawaty dan Aris Muharam halaman 158-163 penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Naional Tahun 2008 (implementasi).

Siswa berfikir bersama dalam kelompok, berdiskusi dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang telah didapat dari investigasi tersebut (analisis dan sintesis). Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian (penyajian hasil akhir). Guru memberikan reward berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi. Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.

(20)

Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan meluruskan kesalahan pemahaman siswa terhadap materi serta memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Siswa mengerjakan tes formatif yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal (evaluasi).

4.4.3. Hasil Pengamatan Pertemuan 1:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran group investigation dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 1 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru Jumlah 1 Indikator kegiatan

mengajar yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23. 23 2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

- 0

(21)

Berdasarkan tabel 4.7 ada 23 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru. Semua indikator sudah dilaksanakan guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru. Guru sudah melaksanakan pembelajaran memgunakan model pembelajaran graup investigation dengan baik hal ini terbukti semua indikator penilaian kegiatan mengajar sudah dilaksanakan oleh guru. Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, dan memeriksa kehadiran siswa. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru sudah menyampaiakan 4 subtopik yang akan dipelajari, dan memberi kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja kelompok, serta memberi pengarahan supaya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigasi bersama dengan kelompoknya masing-masing. Guru juga memberi reward berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi. Guru juga sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi.

Dalam pembentukan kelompok guru sudah lebih bisa menguasai kelas. Hanya ada beberapa siswa yang masih ramai saat mencari teman kelompoknya, namun masih bisa diatur oleh guru. Guru sudah mulai aktif saat membimbing siswa dalam bekerja kelompok.

(22)

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 0 0

3 Skor 3 11 33

4 Skor 4 12 48

Jumlah skor keseluruhan 81 Note : Lihat lampiran 21

Berdasarkan tabel 4.8 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 16 bila dijumlahkan menjadi 33 dan skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 12 bila dijumlahkan menjadi 48. Total skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 81. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga semakin meningkat dibandingkan siklus I. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik antara 70% sampai 100% hal ini terlihat dari perolehan skor paling banyak adalah dari skor 3 dan skor 4.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat-alat pembelajaran dan berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai. Siswa juga menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigatisi bersama dengan kelompoknya masing-masing. Siswa juga sudah berpartisipasi dan mengeluarkan pendapat saat kerja kelompok.

(23)

Dalam pembentukan kelompok, masih ada beberapa siswa yang ramai karena siswa bingung mencari teman kelompoknya. Siswa kondusif saat memilih subtopik yang telah disampaikan guru. Siswa juga sudah mulai aktif saat kegiatan presentasi. Beberapa siswa sudah mulai berani memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok yang presentasi.

Pertemuan 2:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran group investigation dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 2 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru Jumlah 1 Indikator kegiatan

mengajar yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23. 23 2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

- 0

Note : Lihat lampiran 22

Berdasarkan tabel 4.9 ada 23 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru. Semua indikator sudah dilaksanakan guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru. Guru sudah melaksanakan pembelajaran memgunakan model pembelajaran group investigation baik.

(24)

Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa gambar, buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, dan memeriksa kehadiran siswa. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru menunjukkan gambar, memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang gambar tersebut dan memberikan aplaus setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru sudah menyampaiakan 4 subtopik yang akan dipelajari, dan memberi kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja kelompok, serta memberi pengarahan supaya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigasi bersama dengan kelompoknya masing-masing. Guru juga memberi reward berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi. Guru juga sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi.

Dalam pembentukan kelompok guru bisa menguasai kelas, tidak ada siswa yang ramai saat mencari teman kelompoknya. Guru begitu aktif saat membimbing siswa dalam kerja kelompok.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran group investigation dapat dilihat pada tabel 4.10.

(25)

Tabel 4.10

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 0 0

3 Skor 3 5 15

4 Skor 4 18 72

Jumlah skor keseluruhan 89 Note : Lihat lampiran 23

Berdasarkan tabel 4.10 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 5 bila dijumlahkan menjadi 15 dan skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 18 bila dijumlahkan menjadi 72. Total jumlah skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 87. Seluruh siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan sangat baik. Total skor yang diperoleh siswa juga semakin meningkat dibandingkan sikus II pertemuan 1. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik antara 70% sampai 100% hal ini terlihat dari perolehan skor paling banyak adalah dari skor 3 dan skor 4.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat-alat pembelajaran dan berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai. Siswa juga menggunakan buku paket sebagai sumber belajar untuk melakukan investigatisi bersama dengan kelompoknya masing-masing. Siswa juga sudah berpartisipasi dan mengeluarkan pendapat saat kerja kelompok.

Siswa lebih kondusif saat memilih subtopik yang telah disampaikan guru dan saat pembentukan kelompok. Siswa lebih aktif saat kegiatan presentasi dan berani mengeluarkan pendapat dengan memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok lain yang presentasi.

(26)

4.4.4. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil belajar IPA pada akhir siklus II sebagai tingkat pemahaman siswa tentang menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) dan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) sudah tuntas secara klasikal. Distribusi frekuensi ketuntasan hasil belajar IPA siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 23 100% 2 Tidak tuntas 0 0% Jumlah 23 100% Nilai maksimum 100 Nilai minimum 65 Rata-rata 76 KKM 65

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan sebanyak 23 siswa sudah tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, dan nilai terendah 65 dengan nilai rata-rata 76. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II sudah mencapai 100% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 65. Keberhasilan ini bisa terjadi karena pempelajaran menggunakan model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan pendapat dari Isjoni (2013). Ketuntasan hasil belajar IPA siklus II bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.3.

(27)

Gambar 4.3

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Gambar 4.3 menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA dengan pokok bahasan menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) dan menjelaskan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 100% tuntas dan rata-rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 76. Untuk KKM yang telah ditentunkan oleh sekolah adalah 65.

4.4.5. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation jauh lebih baik dari pembelajaran pra siklus atau siklus I. Terjadi peningkatan yang lebih baik dari siswa maupun guru.

Kelebihan dari guru yaitu guru lebih menguasai kelas saat pembentukan kelompok. Hanya ada beberapa siswa yang masih ramai namun masih bisa diatur oleh guru. Guru juga sudah aktif saat membimbing siswa dalam kerja kelompok.

Kelebihan dari siswa yaitu siswa aktif saat persentasi, sehingga kegiatan presentasi tidak sepenuhnya didominasi oleh guru. Siswa lebih kondusif dalam pembentukan kelompok. Siswa lebih berpartisipasi, lebih berani mengeluarkan pendapat dan lebih lantang saat melakukan presentasi kelompok. Rasa percaya diri

Tuntas 100%

(28)

siswa meningkat, hal ini dapat dilihat dari keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru dan menjawab pertanyaan teman ketika presentasi.

4.5. Hasil Penelitian Pra iklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jatiharjo melalui penerapan model pembelajaran group investigation. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12

Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IIPA Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II No Ketunta

san

Pra siklus Siklus I Siklus II Frekue nsi Persent ase Frekue nsi Persent ase Frekue nsi Persent ase 1 Tuntas 10 43,5% 19 82,5% 23 100% 2 Tidak tuntas 13 56,5% 4 17,5% 0 0% Jumlah 23 100% 23 100% 23 100% Nilai maksimum 72 80 100 Nilai minimum 60 55 65 Rata-rata 65 67 76 KKM 65 65 65

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada pra siklus ada 10 siswa yang tuntas dan 13 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 72 sedangkan nilai terendah 60 dengan rata-rata 65. Setelah diadakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model group investigation, pada siklus I ada 19 siswa yang tuntas dan 4 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 80, dan nilai terendah 55 dengan rata-rata 67. Sedangkan siklus II ada 23 siswa yang

(29)

tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 100, dan nilai terendah 65 dengan rata-rata 76. Ini membuktikan bahwa proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil siswa sesuai dengan pendapat dari Isjoni (2013) pada pembelajaran IPA dengan pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II bila disajikan dalam diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4

Gambar Diagram Batang Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4.4 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar IPA pada pra siklus dan siklus I kemudian ke siklus II. Dalam pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang belum tuntas mencapai 56,5% dan siswa yang sudah tuntas mencapai 43,5% dengan nilai rata-rata 65. Setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran group investigation pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar IPA sebesar 82,5% siswa tuntas dan 17,5% siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 67. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan yaitu mencapai 100% siswa tuntas dan nilai rata-rata 76.

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

56,50% 17.50% 0% 43,50% 82.50% 100% Tidak Tuntas Tuntas

(30)

4.6. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiharjo Kabupaten Grobogan. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa yang semakin meningkat. Untuk KKM yang telah ditentukan sekolah adalah 65. Dari jumlah keseluruhan 23 siswa, saat pra siklus hanya 10 siswa (43,5%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 65, pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa (82,5%) tuntas dengan nilai rata-rata 67, dan pada siklus II meningkat menjadi 23 siswa (100%) tuntas dengan nilai rata-rata 76.

Peningkatkan hasil belajar IPA bisa terjadi karena dalam pembelajaran menggunakan model group investigation. Sesuai dengan pendapat Isjoni (2013) yang menyatakan bahwa model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri dan selama pembelajaran berlangsung siswa lebih aktif. Keterlibatan siswa secara aktif terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang dipelajari.

Selain itu keberhasilan peningkatan belajar IPA bisa terjadi karena model group investigation mempunyai beberapa kelebihan. Menurut Slavin dalam Siti Maesaroh (2005) kelebihan model group investigation yaitu:

1. Dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri, kritis, dan kreatif. Hal ini dapat dilihat ketika siswa melakukan investigasi dengan mencari informasi dari berbagai sumber buku yang tersedia untuk menyelesaikan tugas kelompok dan ketika siswa memberikan pertanyaan atau masukan bagi kelompok lain yang sedang persentasi.

2. Dapat melatih siswa untuk mengembangkan sikap saling memahami dan menghormati (demokrasi). Hal ini dapat dilihat ketika siswa melakukan diskusi kelompok dan menyatukan pendapat terhadap informasi yang didapat untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan guru.

(31)

3. Dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi. Hal ini dapat dilihat dari interaksi antar siswa dalam kelompok saat mengerjakan tugas kelompok.

4. Dapat menumbuhkan sikap saling bekerjasama antar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kekompakan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok sampai siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Vera Sandria berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 147 Palembang”. Menyatakan bahwa terjadinya peningkatan nilai rata-rata hasil ujian setiap akhir siklus dan ketuntasan hasil belajar siswa secara berturut-turut setelah diberi tindakan siklus I dan siklus II. Siklus I pembelajaran dengan menerapkan model group investigaton siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM =60) sebanyak 80 % dengan nilai rata-rata 70,25. Siklus II pembelajaran dengan menerapkan model group investigaton siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM =60) sebanyak 92,5% dengan nilai rata-rata 79,5.

Penelitian ini juga relevan dengan hasil penelitian dari Sutanto berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gejayan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012”. Menyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari tiap siklus dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Pada siklus I ketuntasan belajar dapat dicapai oleh 14 siswa dari seluruh siswa (21 siswa) yaitu sebesar 66% dengan rata-rata 69. Pada siklus II dapat meningkat menjadi 95% dengan nilai rata-rata 83.

Referensi

Dokumen terkait

Struktur senyawa hasil sintesis dengan menggunakan reaksi kondensasi aldol silang antara senyawa 3,4-dimetoksiasetofenon dan 3,4-dimetoksibenzaldehid dalam suasana basa adalah

(1) KepalaBiro Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu Asisten Daerah Tata Praja melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan

Visualisasi design interior kabin penumpang pesawat boeing 737-300 dimulai dengan merancang blueprint menggunakan software adobe dalam bentuk gambar 2d, yang

Implisit dari proses perubahan perilaku adalah adanya sesuatu ide atau gagasan baru yang diperkenalkan kepada individu dan diharapkan untuk diterima/dipakai oleh individu

Ciri utama Komunisme : manusia pada hakikatnya adalah hanya sebagai makhluk sosial, manusia pada hakikatnya adalah merupakan sekumpulan relasi, sehingga yang mutlak

Kesimpulan  : Status ekonomi rendah, riwayat ISPA, dan asupan protein kurang merupakan faktor risiko yang bermakna pada kejadian  stunting anak usia 12-24 bulan2. Kata Kunci

budaya merupakan keseluruhan kompleks yang terdiri atas pengetahuan, keyakinan, seni, hokum, moral, serta kebiasaan yang dilakukan oleh manusia dalam suatu

Kesepakatan global yang di deklarasikan di PBB (New York) pada tahun 2000 oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia telah meratifikasi tujuan pembangunan