• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN ( 4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN ( 4)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

(PERILAKU DALAM ORGANISASI)

OLEH:

YOH SANDRIANO N. HITANG

(12 33 121 063)

UNIVERSITAS WARMADEWA

(2)

BAB I. PENDAHULUAN

Proses pengendalian manajemen sangat berperan dalam suatu organisasi. Dalam prosesnya, pengendalian manajemen ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berkaitan dengan perilaku dalam suatu organisasi, akan dibahas berbagai faktor yang memiliki kaitan atau hubungan terhadap perilaku dalam organisasi itu sendiri. Dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai keselarasan tujuan, teori motivasi kerja, sistem pengendalian formal, tipe-tipe organisasi, dan fungsi controller. Dalam kaitannya dengan keselarasan tujuan, akan diterangkan masalah keselarasan tujuan masing-masing anggota organisasi terhadap tujuan perusahaan secara umum. Keselarasan tujuan dalam hal ini dipengaruhi oleh sistem informal dan sistem formal. Sistem informal terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal termasuk di dalamnya membahas tentang teori motivasi kerja. Sedangkan pengendaliannya dicapai oleh dua bentuk sistem formal. Bentuk pertama adalah peraturan dan bentuk kedua adalah cara sistematis perencanaan dan pengawasan. Selanjutnya akan diterangkan lagi berbagai tipe organisasi dan pada akhirnya akan diuraikan mengenai fungsi

controller yang ada dalam proses pengendalian manajemen. BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Keselarasan Tujuan

Tujuan utama dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan tingkat keselarasan tujuan (goal congruence) antar anggotanya ke arah tercapainya tujuan perusahaan. Keselarasan tujuan dalam suatu proses berarti mengarahkan setiap anggota untuk menyelaraskan tujuannya sesuai dengan kepentingan perusahaan. Berkaitan dengan hal ini terdapat dua faktor yang mempengaruhi keselarasan tujuan yakni, faktor informal dan formal. Baik faktor formal maupun faktor informal mempengaruhi perilaku dalam organisasi perusahaan. Konsekuensinya, kedua hal tersebut akan berpengaruh pada tingkat pencapaian keselarasan tujuan. Adapun faktor informal dapat berupa aspek eksternal dan aspek internal.

Aspek eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan dalam masyarakat, di mana organisasi menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Norma-norma ini mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut etos kerja, yang diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat, dan kebanggaan yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas secara tepat waktu.

Aspek internal adalah:

(3)

perilaku serta asumsi-asumsi yang implisit diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi.

2. Gaya Manajemen, berkaitan dengan sikap-sikap yang dimiliki oleh para manejer yang pada akhirnya menjadi patokan bawahannya dalam bersikap. Biasanya, sikap-sikap bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO. 3. Organisasi Informal, yang dimaksudkan adalah adanya hubungan kera secara informal

antara satu bagian dengan yang lainnya. sebagai dasar pemberian penghargaan (reward). Terdapat tiga teori motivasi kerja, yakni:

1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Isi pokok teori ini menjelaskan suatu hierarki kebutuhan manusia yang mana kebutuhan teratas akan terpenuhi jika kebutuhan dasar telah terpenuhi. Kebutuhan tersebut terdiri atas, kebutuhan fisiologis sebagai dasar, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

2. Teori Dua Faktor Herzberg

Isi pokok teori ini menjelaskan dua kelompok faktor yang mempengaruhi manusia, yakni Hygiene Factor dan Satisfier Factor. Hygiene Factor adalah faktor yang berkaitan dengan konteks kerja dan arti lingkungan kerja bagi individu, yaitu kondisi kerja, dasar pembayaran, kebijakan organisasi, hubungan antar personal dan kualitas pengawasan. Satisfier Factor adalah faktor pemuas yang berhubungan dengan isi kerja, yaitu prestasi, tanggungjawab, dan kesempatan untuk berkembang. 3. Teori Pengharapan Vroom

Isi pokok teori ini yaitu tentang expectancy atau hubungan upaya-kinerja,

(4)

2.3 Sistem Pengendalian Formal

Faktor informal telah dibahas sebelumnya. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah faktor formal yang dibagi menjadi dua yaitu, sistem pengendalian manajemen dan peraturan (rules).

1. Sistem Pengendalian Manajemen

Di awali dengan penentuan tujuan perusahaan dan strategi mencapai tujuan tersebut. Suatu perencanan strategis disisipkan untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Seluruh informasi yang tersedia dipergunakan untuk membuat perencanaan ini. Perencanaan strategis tersebut kemudian di konversi menjadi anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan belanja yang direncanakan untuk masing-masing pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab ini juga dituntun oleh aturan-aturan dan infornasi formal lain. Pusat tanggung jawab menjalankan operasi-operasi yang ditugaskan, dan hasilnya kemudian di nilai dan dilaporkan. Hasil-hasil aktual kemudian dibandingkan dengan anggaran untuk menentukan apakah kinerjanya memuaskan atau tidak.

2. Peraturan (rules)

 Pengendalian Fisik, yaitu Penjaga keamanan, passwords komputer, tv monitor, dan alat fisik lainnya merupakan bagian dari struktur pengendalian.

 Petunjuk Pelaksanaan (Manual), yaitu aturan-aturan tertentu yang harus dijalankan

 Pengamanan Sistem, yaitu berbagai pengamanan sistem yang di rancang ke dalam sistem pemrosesan informasi untuk menjamin agar informasi yang mengalir melalui sistem itu akan bersifat akurat dan untuk mencegah kecurangan. Hal ini meliputi: pemeriksaan silang secara terinci; pembubuhan tanda tangan dan bukti-bukti lain bahwa sebuah transaksi telah dijalankan.

 Sistem Pegendalian Tugas, yaitu proses untuk menjamin bahwa tugas-tugas tertentu dijalankan secara efektif dan efisisen.

2.4 Tipe-Tipe Organisasi

1. Organisasi Fungsional, yang mana stuktur fungsional membagi tugas sesuai keahlian masing-masing. Di dalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungi-fungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.

(5)

3. Organisasi Matrik yang mana di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda. Seperti manejer suatu proyek, selain bertanggungjawab terhadap keberhasilan proyeknya, juga bertanggungjawab terhadap unit-unit fungsinal.

2.5 Fungsi Controller

Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen disebut sebagai seorang controller, yaitu Chief Financial Officer (CFO). Fungsi controller:

1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.

2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasuk pengembalian pajak) kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.

3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.

4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.

5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam pendidikan personel manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali.

BAB III. PENUTUP

Keselarasan tujuan merupakan hal penting dalam suatu organisasi. Keselarasan tujuan ini berguna untuk menyelaraskan tujuan masing-masing anggota ke arah tercapainya tujuan suatu perusahaan. Meskipun keselarasan tujuan secara sempurna antara individu dan perusahaan tidak ada, namun dengan adanya upaya untuk menyelaraskan tujuan antara individu dan perusahaan, sangat membantu dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Keselarasan tujuan dalam hal ini dipengaruhi oleh sistem informal dan formal sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. Sistem informal pada akhirnya membahas mengenai teori motivasi kerja, dan sistem formal pada akhirnya membahas tentang sistem pengendalian formal yang dibagi lagi menjadi dua bentuk, yaitu sistem pengendalian formal dan peraturan (rules).

(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Halim, Abdul et al. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

2. Supriyono, R.A. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE

3. http://wuridwi.blogspot.com/2013/04/10-perilaku-dalam-organisasi-sistem.html

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian langkah selanjutnya adalah membuat membuat model wave tank untuk mempermudah dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka pada permodelam flow-3D

Penyusunan Aplikasi FMR untuk pertanggungjawaban kepada Bank Dunia atas pencairan dana selama Quartal ke 2 periode April sampai dengan Juni 2009 termasuk pengisian kembali dana di

Ketiga, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti lembaga keuangan baik bank maupun nonbank (asuransi, reksadana, money changer dan yang lainnya). Sedangkan barang

Sistem limfatik ini dipersiapkan untuk menerima larutan koloid dan cairan balik dari pembuluh darah. Akibat tekanan yang lebih negatif di daerah interstisial peribronkhial dan

Implementasi Strategi Pemasaran Berbasis Internet Marketing untuk Meningkatkan Pendapatan Pada LAZNAS Nurul Hayat Surabaya adalah sebuah perkembangan

Izin Usaha Konstruksi yang selanjutnya disingkat IUJK adalah Izin yzng diberikan kepada Perusahaan jasa konstruksi untuk dapat melaksanakan kegiatan dibidang jasa konstruksi yang

Tujuan yang dapat diambil dari penulisan ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap efektivitas belajar

Kumpulan ini diterbitkan oleh Yassin Kalbar (Yayasan Sastra Indonesia Kalimanatan Barat) Pontianak tahun 1996. Data berupa nilai yang terkandung dalam karya sastra